Anda di halaman 1dari 5

AKTIVITAS ANTIOKSIDAN EKSRAK LUMUT Leucobryum sp.

MENGGUNAKAN
METODE DPPH (1,1-diphenyl-2-picryhidrazyl)

Suci Hayati1), Dr. Fitmawati, M.Si2)

1)Mahasiswa
Program Studi S1 Biologi
2)
Dosen Bidang Botani Jurusan Biologi
Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Riau
Kampus Bina Widya Pekanbaru, 28293, Indonesia
suci.hayati4086@student.unri.ac.id

ABSTRACT

Leucobryum sp. is a moss from Leucobryaceae family, that is known to contain active
compounds both primary and secondary metabolites, which can be used as antibacterial,
antioxidant and anticancer substances. This study used DPPH (1,1-diphenyl-2-picrylhydrazyl)
method and methanol as a solvent for extraction for analyzing antioxidant activity. Based on the
results of the antioxidant activity test, the IC50 value of Leucobryum sp. was 228.2268 ppm.

Key words: Antioxidants, DPPH, IC50, Leucobryum sp.

ABSTRAK

Lumut Leucobryum sp. merupakan lumut dari family Leucobryacea diketahui mengandung
senyawa aktif baik senyawa metabolit primer maupun sekunder, yang dapat dimanfaatkan
sebagai zat antibakteri, antioksidan, dan antikanker. Uji aktivitas antioksidan dalam penelitian ini
menggunakan metode DPPH (1,1-difenil-2-pikrilhidrazil) dan metanol sebagai pelarut untuk
ekstraksi. Berdasarkan hasil uji aktivitas antioksidan didapatkan nilai IC50 dari Leucobryum sp.
sebesar 228.2268 ppm.

Kata kunci: Antioksidan, DPPH, IC50, Leucobryum sp.

1
PENDAHULUAN
secara in vitro dengan metode DPPH (1,1-
Penggunaan flora untuk mengobati suatu difenil-2-pikrilhidrazil). Metode ini efektif
penyakit yang diwariskan secara turun dan sering digunakan dalam uji antioksidan
temurun dari leluhur masih ada sampai dikarenakan sederhana, cepat, dan akurat
sekarang, salah satunya lumut (Juli et al. (Parkash 2001).
2013). Lumut merupakan tumbuhan tingkat Berdasarkan informasi bahwa lumut
rendah yang dapat beradaptasi dilingkungan Leucobryum sp. mengandung senyawa aktif
basah dan kering, seperti Indonesia (Saputra metabolit primer maupun sekunder dan
2013). Tumbuhan epifit ini yang banyak aktivitas antibakteri tersebut, sehingga perlu
ditemukan tumbuh di batang pohon, kayu dilakukan penelitian tentang aktivitas
mati, kayu lapuk, tanah, atau batuan, dengan antioksidan ekstrak lumut Leucobryum sp.
penyinaran yang cukup (Windadri 2009). menggunakan metode DPPH (1,1-diphenyl-
Lumut Leucobryum sp. merupakan salah 2-picryhidrazyl). Penelitian ini bertujuan
satu anggota dari family Leucobryaceae untuk mengetahui nilai aktivitas antioksidan
yang berpotensi untuk dimanfaatkan sebagai pada ekstrak metanol lumut Leucobryum sp.
bahan obat-obatan karena dilaporkan yang ditinjau dari nilai IC5O, guna
mengandung senyawa aktif metabolit primer mengembangkan peluang pemanfaatannya
maupun sekunder. Menurut Krisnayana sebagai tumbuhan obat.
(2010), senyawa yang terkandung tersebut
dapat digunakan sebagai senyawa METODE PENELITIAN
antibakteri, antifungi, antitumor, antioksidan a. Waktu dan tempat
dan antikanker. Pengujian aktifitas Penelitian ini dilaksanakan pada bulan
antibakteri pada lumut L. aduncum dapat Desember 2019 sampai dengan Juli 2020.
menghambat pertumbuhan bakteri E. coli > Pengambilan sampel lumut Leucobryum sp.
50% (Makajanma et al. 2020). Kemampuan dilakukan di Taman Hutan Raya
antibakteri pada lumut ditentukan oleh (TAHURA) Sultas Syarif Hasyim Provinsi
keberadaan senyawa bioaktif yang ada di Riau. Uji aktivitas antioksidan dilakukan di
dalamnya seperti alkaloid, flavonoid, Laboratorium Botani Jurusan Biologi dan
polifenol, saponin dan terpenoid (Fadhillah Laboratorium Kimia Organik Jurusan Kimia
2010). Berdasarkan penelitian senyawa FMIPA Universitas Riau.
tersebut, lumut juga berpotensi sebagai
antioksidan. Antioksidan merupakan b. Alat dan Bahan
senyawa pemberi elektron pada senyawa Alat yang digunakan dalam penelitian
yang tidak berpasangan (radikal bebas). ini adalah : neraca analitik, vacum rotary
Antioksidan dapat meredam atau evaporator, microplate reader, botol vial,
mengurangi dampak negatif radikal bebas grinder, botol stok berwarna coklat.
dengan cara mengikat lalu mengubahnya Bahan yang digunakan dalam penelitian
menjadi tidak berbahaya bagi tubuh. ini berupa sampel lumut yang diambil dari
Pengujian antioksidan dapat dilakukan

2
lapangan,1,1-difenil-2-pikrilhidrazil(DPPH), tiga kali ulangan. Kemudian di inkubasi
dan metanol. selama 30 menit, lalu absorbansinya di ukur
c. Uji Aktivitas Antioksidan pada panjang gelombang 515 nm
Persiapan Sampel menggunakan microplate reader. Persentase
Sampel lumut yang masih segar inhibisi (penghambatan) radikal bebas
dikeringkan dengan menggunakan oven DPPH dari masing - masing konsentrasi
dengan suhu 50˚C, Selanjutnya lumut larutan sampel dihitung dengan
dihaluskan sampai berbentuk serbuk, menggunakan rumus :
kemudian simplisia disiapkan untuk % Inhibisi = Absorban Blanko – Absorban Sampel × 100%
diekstraksi. Absorban Blanko

Pembuatan dan Penyiapan Ekstrak d. Analisis Data


Sampel diekstrak menggunakan metode IC50 dihitung menggunakan analisis
Chai et al. (2012), simplisia yang ditimbang regresi linear di Microsoft Excel Software.
sebanyak 2,5 gr. Selanjutnya di rendam Hasil perhitungan dianalisis secara deskriptif
dengan pelarut metanol dan di inkubasi berdasarkan tabel 1 yang menunjukkan nilai
selama 2 hari, kemudian larutan di saring IC50 terhadap tingkat aktivitas antioksidan.
untuk mendapatkan ekstrak Leucobryum sp.
selanjutnya ekstrak yang telah disaring Tabel 1 Tingkat aktivitas antioksidan
dipindahkan kebotol fial, ekstrak dituang dengan nilai IC50 (Molyneux 2004).
hingga setengah dari botol dan dibiarkan No Nilai IC50 Tingkat Aktivitas
Antioksidan
dalam keadaan terbuka agar menguap.
1 IC50 <50 ppm Sangat Kuat
Sehingga hanya ekstrak kering yang tersisa
2 50 ppm<IC50>150 ppm Kuat
pada botol fial.
3 100 ppm<IC50 >150 ppm Sedang
4 150 ppm<IC50 >200 ppm Lemah
Uji Aktivitas Antioksidan dengan Metode 5 IC50 >200 ppm Sangat Lemah
DPPH(1,1-difenil-2pikrilhidrazil)
Sampel sebanyak dilarutkan
menggunakan MeOH sehingga konsentrasi HASIL DAN PEMBAHASAN
sampel menjadi 1000 μg/mL. Ekstrak yang Uji aktivitas antioksidan dalam
telah diencerkan diambil menggunakan penelitian ini menggunakan metode DPPH
mikropipet sebanyak 50 μl dan dimasukkan (1,1-difenil-2-pikrilhidrazil), karena ujinya
kedalam masing-masing sumuran dengan yang sederhana, mudah, cepat dan peka
konsentrasi 1000 μg/mL sumuran pertama, serta hanya memerlukan sedikit sampel
500 μg/mL sumuran kedua, 250 μg/mL (Hernani 2005). Metode ini didasarkan pada
sumuran ketiga, 125 μg/mL sumuran penurunan serapan radikal DPPH melalui
keempat, 62,5μg/mL sumuran kelima, mekanisme donasi atom hidrogen dari
31,25μg/mL sumuran keenam, yang masing senyawa antioksidan. Keberadaan senyawa
- masing ditambahkan 80 μg/mL larutan antioksidan akan mengubah warna larutan
DPPH, dan perlakuan dilakukan sebanyak DPPH dari violet menjadi kuning.

3
Perubahan ini menunjukkan efisiensi bahwa ekstrak metanol lumut Leucobryum
penangkal radikal bebas (Molyneux 2004). sp. menghasilkan nilai x dengan persamaan
y = 24.64x-83.80 dengan nilai R sebesar
Menurut Cadenas & Packer (2002),
0.977. Berdasarkan hasil perhitungan
antioksidan dapat menghambat beberapa
analisis regresi linier tersebut didapatkan
dampak negatif dari radikal bebas,
nilai IC50 Leucobryum sp. sebesar 228.2268
diantaranya seperti gangguan produksi
ppm. Menurut Hanani et al. (2005), suatu
DNA, mempengaruhi pembuluh darah, serta
bahan uji dikatakan memiliki aktivitas
produksi lapisan lipid pada dinding sel.
antioksidan yang kuat apabila memiliki nilai
Pelarut yang digunakan adalah metanol
IC50 kurang dari 50 ppm, maka
karena memiliki kemampuan polaritas yang
Leucobryum sp. memiliki kemampuan yang
lebih tinggi dan metanol merupakan pelarut
lemah dalam menangkal radikal bebas
universal yang sering digunakan dalam
berdasarkan nilai IC50 yang didapatkan
mengeluarkan ekstrak dari suatu sampel. Hal
pada uji ini. Hal ini dikarenakan menurut
ini didukung oleh Nurdin (2010), metanol
Handoko (2016), beberapa faktor yang
merupakan pelarut yang baik digunakan
mempengaruhi hasil uji antioksidan adalah
karena pelarut ini memiliki sifat yang
faktor lingkungan seperti Ph, kelembaban,
mampu melarutkan hampir semua
salinitas, suhu, keasaman, dan lain – lain.
komponen, sehingga senyawa akan larut
Diketahui bahwa lokasi pengambilan sampel
dengan pelarut yang memiliki sifat
memiliki pH 5.4, suhu 280C, dan
kepolaran yang sama. Hasil analisis uji
kelembaban 83%.
aktivitas antioksidan dilihat melalui nilai
IC50. Semakin rendah nilai IC50 maka
KESIMPULAN
semakin besar kemampuan dalam
Berdasarkan penelitian yang telah
menangkal radikal bebas (Wijaya 2015).
dilakukan diperoleh hasil uji aktivitas
Hasil pengujian ektrak metanol lumut
antioksidan memperlihatkan bahwa ekstrak
Leucobryum sp. dapat dilihat pada Gambar
lumut Leucobryum sp. memiliki aktivitas
1.
antioksidan penangkap radikal bebas DPPH
dengan nilai IC50 sebesar 228.2268 ppm,
hasil tersebut menunjukkan bahwa
Leucobryum sp. memiliki kemampuan
radikal bebas yang rendah

DAFTAR PUSTAKA
Cadenas E, Packer l. 2002. Handbook of
Antioxidants. Marcel Dekker Inc:
Switzerland.
Gambar 1 Kurva Hubungan Konsentrasi Ekstrak
Metanol Terhadap Persentase Inhibisi Chai TT, Panirchellvum E, Ong HC, Wong
FC. 2012. Phenolic contents and
Berdasarkan persamaan grafik kurva antioxidant properties of Stenochlaena
analisis regresi linier tersebut dapat dilihat

4
palustris, an edible medicinal fern. activity. SonglklanakarinSci. Technol.
Botanical Studies. 53:439-446. 26(2): 211-219.
Fadhilla R. 2010. Aktivitas Antimikroba Nurdin M, Supriyanti TMF, Zackiyah. 2010.
Ekstrak Metanol Lumut Hati Penentuan Pelarut Terbaik
(Marchantia paleacea) Terhadap DalamMengekstrak Senyawa Bioaktif
Bakteri Patogen Dan Pembusuk Dari Kulit Batang (Artocarpus
Makanan. [Tesis]. Bogor: Institut heterophyllus). Jurnal Sains dan
Pertanian Bogor. Teknologi. 1(2): 150-158.
Handoko F. 2016. Studi Etnofitomedika: Prakash A. 2001. Antioxidant Activity.
Tumbuhan Obat Suku Melayu Natuna Medallion Laboratories Analytical
di Kabupaten Natuna, Provinsi Progress. 19: 2.
Kepulauan Riau dan Skiring Fitokimia.
[Skripsi]. Pekanbaru. FMIPA Saputra A. 2013. Identifikasi Lichen di
Kebun Raya Bukit Sari Kabupaten
Universitas Riau.
Tebo Provinsi Jambi. [Skripsi].
Hanani E, Mun’im A, Sekarini R. 2005. Jambi: FKIP Universitas Negeri
Identifikasi senyawa antioksidan Jambi.
dalam spons Callyspongia sp. dari
Kepulauan Seribu. Majalah Ilmu Windadri FI. 2009. Keanekaragaman Lumut
Pada Marga Pandanus Di Taman
Kefarmasian. 2(3):127-133.
Nasional Ujung Kulon, Banten.
Hernani, Raharjo M. 2005. Tanaman Jurnal Natur Indonesia. 11(2): 89-93
berkhasiat Antioksidan. Penebar
Wijaya D, Purnama YP, Settya R, Rizal M.
Swadya: Jakarta.
2015. Screening Fitokimia dan
Juli A, Rudiyansyah, Gusrizal. 2013. Uji Aktivitas Daun Enceng Gondok
Fitokimia dan Aktivitas Antioksidan (Echornia crasipes). Jurnal Kimia
Tumbuhan Paku Uban (Nephrolepis Valensi. 1(1):65-69.
biserrata (Sw) Schhott). JKK. 2(2):
118-122.
Krisnayana, IM. 2010. Laporan Akhir
Program Kreatifitas Mahasiswa
Bidang Penelitian potensi Lumut
Sebagai Zat Antimikroba.
https://docplayer.info/155195919.htm
l (Akses Pekanbaru 02 Oktober
2019).
Makajanma MM, Taufik I, Faizal A. 2020.
Activity Antioxidant Of Extract
Leucobryum aduncum and
Campylopus schmidii. Biodiversitas.
21(6): 2751-2758.
Molyneux P. 2004. The use of the stable free
radical diphenyl picrylhydrazyl
(DPPH) for estimating antioxidant

Anda mungkin juga menyukai