Anda di halaman 1dari 5

Nama : Indri Annisa

NIM : K011211089

Prodi : Kesehatan Masyarakat (B)

PENTINGNYA PELAKSANAAN DAN PENEGAKAN HAK ASASI


MANUSIA DI INDONESIA SAAT INI

Hak Asasi Manusia merupakan hak dasar yang dibawa sejak lahir
sebagai karunia Tuhan yang Maha Esa. Hak dasar tersebut berlaku
universal pada semua manusia. Jadi HAM pada hakekatnya merupakan
hak-hak fundamental yang merekat pada kodrat manusia itu sendiri, yaitu
hak-hak yang paling dasar bersumber aspek-aspek kodrat sebagai
manusia.Pemerintah harus berupaya untuk melindungi dan menegakkan
hak-hak asasi bagi setiap warga negaranya.

Adapun masyarakat masih banyak yang tidak memahami hak-hak


apa saja yang akan menjadi miliknya, salah satunya yang harus dipenuhi
adalah kewajibannya,dan hak asasi manusia masih banyak yang
terabaikan. Negara yang bermoral serta berdaulat adalah negara yang
mampu untuk menegakkan dan menjaga hak setiap warga negara.
Menghadapi begitu banyaknya masalah dan pelanggaran HAM, karena
sebagian besar masyarakat Indonesia pada umumnya kurang memahami
hak-haknya.

Saat ini seringkali terjadi pelanggaran HAM yang dikarenakan


berbagai faktor.Adapun pelanggaran HAM itu adalah tindakan
pelanggaran kemanusiaan yang dilakukan oleh individu maupun institusi
negara ataupun institusi lainnya terhadap hak asasi orang lain tanpa
terdapat dasar atau alasan yuridis dan alasan rasional yang menjadi
dasarnya.Maka dari itu, pemerintah harus cakap dalam menegakkan
HAM, agar hak tiap warga terlindungi dan jika ada pelanggaran HAM
harus ditindak tegas sehingga tidak akan terulang kembali.

Pelanggaran HAM ini ada dua bentuk yaitu pelanggaran ringan dan
pelanggaran berat. Penindakan untuk pelanggaran HAM tidak hanya pada
masyarakat saja tetapi kepada pejabat negara atau pemerintah negara
dan tindakan untuk para pelanggar dilakukan oleh aparatur negara,
penindakannya berupa penyelidikan, penuntutan, dan serta persidangan
terhadap para pelaku pelanggaran HAM. Proses penindakan tersebut
harus bersifat adil karena pengadilan HAM adalah pengadilan khusus
untuk pelanggar HAM.

Isu atau masalah yang akan saya angkat pada paper pekan ini adalah
tentang peran penegakan HAM di Indonesia saat ini terhadap kasus
pelanggaran HAM yang dimana penegakan HAM ini diperlukan agar dapat
menyelesaikan masalah terhadap kasus contohnya yaitu kasus
penembakan yang menewaskan ayah dan anak di Nduga Papua yang
diduga dilakukan oleh oknum TNI.

Berdasarkan kronologi yang dihimpun Amnesty International


Indonesia, penembakan terjadi sekitar pukul 15.00 waktu setempat.
Kedua korban atas nama Selu Karunggu, 18 tahun (anak laki-laki) dan
Elias Karunggu, 40 tahun (ayah). Mereka adalah penduduk sipil berstatus
pengungsi pasca peristiwa 2 Desember 2018 di Distrik Yigi,
Nduga.Keduanya diduga ditembak oleh anggota TNI saat hendak menuju
ke Kenyam, Ibu Kota Kabupaten Nduga, dan selama ini bertahan di hutan
tempat pengungsian yang tidak layak. Banyak orang dilaporkan mati
kelaparan di pengungsian tersebut.
Lokasi kejadian bertempat di kampung Masanggorak di pinggir sungai
Kenyam, hanya berjarak setengah kilometer dari Kenyam. Anggota TNI
menembak kedua korban dari pos darurat mereka di pinggir sungai saat
keduanya menyeberang sungai.Saat itu pengungsi hendak menuju
Kenyam bersama beberapa pengungsi lain dalam satu rombongan.
Mereka berasal dari tiga distrik yang berbeda. Namun kedua korban lebih
dulu tiba dibandingkan pengungsi lain.

Merespon peristiwa tersebut, Pemda dan masyarakat Nduga turun


ke jalan pada Minggu, 19 Juli 2020 dari pagi hingga sore, meminta
jenazah kedua korban dimakamkan sore itu juga di pinggir lapangan
terbang Kenyam. Mereka juga meminta Presiden Joko Widodo
bertanggung jawab atas kasus ini dan menarik Pasukan TNI dan Polri dari
seluruh Kabupaten Nduga. Jelas-jelas kasus tersebut sudah melanggar
hak asasi manusia.

Jadi kesimpulan berdasarkan kasus penembakan warga sipil di Nduga


Papua yang dilakukan oleh kalangan militer, telah terjadinya
penyimpangan dari unsur mengenai rule of law dan transparansi,
dikarenakan seharusnya peran pemerintah seharusnya melindungi
warganya, dikarenakan hal tersebut merupakan kewajiban dari negara
dan merupakan HAM dari setiap warga negara di Indonesia, dimana
pemerintah dengan perwakilan TNI di Nduga Papua telah melakukan
pelanggaran HAM berat dikarenakan tindakan represif yang sangat brutal
tersebut,serta tidak adanya kejelasan informasi bagaimana pemerintah
menyikapi hal tersebut dan bagaimana penanganan atau sanksi yang
diberikan kepada petugas TNI tersebut untuk mendapatkan ganjaran yang
setimpal. Dari eksekusi penembakan mati oleh kedua warga sipil tersebut,
sudah selayaknya apabila pelaku penembak (dari kalangan militer) untuk
mempertanggungjawabkan perbuatan yang brutal tersebut, sehingga
secara formil harus diadili berdasarkan peradilan militer serta dapat
dikaitkan dengan pengadilan hak asasi manusia.
Apabila dilihat dari undang-undang tentang peradilan hak asasi
manusia, maka prajurit tni yang melakukan penembakan dua warga
Nduga berdasarkan dari arahan atau seizin dari komandan prajurit, maka
komandan tersebut dapat dijatuhi pertanggungjawaban pidana berupa
pidana paling singkat 10 (sepuluh) tahun penjara sampai paling tinggi
adalah hukuman mati, karena hal ini merupakan pelanggaran HAM berat
yang dilakukan oleh kalangan militer sebagai perwakilan dari pemerintah,
dan apabila disangkutkan dengan peradilan militer, maka dapat pula
digabungkan dengan gugatan ganti rugi sesuai dengan ketentuan dalam
Pasal 183 Undang Undang Nomor 31 Tahun 1997 Tentang Peradilan
Militer, sehingga dalam hal ini diperlukan tindakan tegas dari pemerintah
untuk memberikan kepastian hukum dengan cara menindaklanjuti
kalangan militer yang melakukan pelanggaran HAM di Nduga, Papua.
Maka dari itu upaya pelaksanaan dan penegakan HAM di Indonesia saat
ini sangat diperlukan agar dapat menyelesaikan konflik yang sangat sulit
di atasi.

Daftar Referensi :

Dewi, D. A. (2021). HAK ASASI MANUSIA: PENTINGNYA


PELAKSANAAN DAN PENEGAKAN HAK ASASI MANUSIA DI
INDONESIA SAAT INI. Journal Civics & Social Studies, 5(1), 90-97.

Simamora, A. G. P., & Budihardja, G. I. (2021). Prinsip Penegakan Hukum


dan Hak Asasi Manusia: Studi Kasus Penembakan Militer Terhadap
Masyarakat Nduga Papua. Jurist-Diction, 4(2), 499-518.

Upaya Penegakan HAM : Pengertian, Sejarah, Macam, Dasar, Contoh


(pengajar.co.id)

di akses pada 7 September pukul 21.15


Penembakan Ayah-Anak di Nduga Kembali Tunjukkan Negara Bertindak
Represif • Amnesty Indonesia

Diakses pada 7 September pukul 22.00

Amnesty: Penembakan Ayah dan Anak di Nduga Oleh Anggota TNI


Pelanggaran HAM (suara.com)

Di akses pada 7 september pukul 22.24

Anda mungkin juga menyukai