Anda di halaman 1dari 4

LOKAKARYA PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN

(Lembar Kerja Resume Modul)

A. Judul Modul : Implementasi Kurikulum Merdeka Dalam Pembelajaran


B. Kegiatan Belajar : Resume (KB 4)
C. Refleksi

BUTIR
NO RESPON/JAWABAN
REFLEKSI

RASIONALITAS
KURIKULUM MERDEKA
KURIKULUM MERDEKA

PENGERTIAN MENGAPA ADA MANFAAT


KURIKUUM MERDEKA KURIKULUM MERDEKA KURIKULUM 2013

PRINSIP DASAR BERBASIS PENCAPAIAN


KONTEKSTUALISASI
KURIKUUM MERDEKA KOMPETENSI KOMPETENSI

KARAKTERISIK FOKUS PENGEMBANGAN FOKUS MATERI


KURIKUUM MERDEKA NON TEKNIS ESENSIAL

1) Rasionalitas Kurikulum Merdeka


Kurikulum merupakan salah satu komponen penting dan strategis dalam
penyelenggaraan pendidikan karena kurikulum menjadi jembatan dan peta jalan
yang jelas dan terukur proses pendidikan.
1
Ada dua alasan mengapa Kurikulum Merdeka dijadikan pilihan dalam dalam
rangka pemulihan pembelajaran dan peningkatan mutu proses dan hasil
pembelajaran pada satuan pendidikan (sekolah/madrasah), yaitu: pertama,
menegaskan bahwa sekolah/madrasah memiliki kewenangan dan tanggung
jawab mengembangkan kurikulum sesuai kebutuhan dan konteksnya. Kedua,
agar proses perubahan kurikulum nasional terjadi secara lancar dan bertahap.
2). Pengertian Kurikulum Merdeka

Kurikulum Merdeka sebelumnya bernama kurikulum prototipe yang merupakan


satu model kurikulum yang digunakan dalam program sekolah penggerak Untuk
memahami kurikulum prototipe terlebih dahulu akan dijelaskan pengertian kata
prototipe yang berasal kata prototype sebagai kata pinjaman dan serapan dari
kata bahasa Inggris, yaitu prototype. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia
(KBBI Online),
prototipe mengandung arti sebagai suatu model pertama yang dijadikan contoh.

3. Mengapa Perlu Ada Kurikulum Merdeka


Untuk mengatasi krisis belajar kita perlu perubahan yang sistemik. Kualitas guru
dan kepala sekolah tentu menjadi faktor kunci kualitas pembelajaran. Selain itu
kualitas pembelajaran juga dipengaruhi oleh kurikulum yang digunakan.
Kurikulum sebagai pedoman dasar pembelajaran di dalamnya memuat struktur
dan bahan kajian yang dapat menentukan materi yang akan diajarkan di kelas.
Muatan kurikulum juga dapat mempengaruhi kecepatan pembelajaran dan
penggunaan pendekatan, model, strategi, metode, teknik dan penilaian yang
digunakan guru dalam pembelajaran.

4. Manfaat Kurikulum Merdeka


Beberapa manfaat yang didapat dari pelaksanaan Kurikulum Merdeka sebagai
berikut:
1) Guru tidak mengejar tujuan pembelajaran yang padat (tidak mengejar target
kurikulum),
2) Guru menitikberatkan pada kebutuhan dan materi esensial yang dibutuhkan
untuk memperkuat perilaku, karakter dan pengetahuan siswa, dan penerapan
metode pembelajaran lebih baik dan efektif.
3) Guru diberi kesempatan untuk menggali potensi siswa secara ,maksimal
melalui berbagai kesempatan belajar dan lingkungan belajar yang lebih
kondusif dan menyenangkan bagi guru dan siswa.
4) Guru diberi kesempatan untuk merancang dan melaksanakan pembelajaran
sesuai dengan karakteristik, kemampuan siswa, dan memberikan ruang
tambahan untuk pengembangan perilaku dan keterampilan dasar.
5) Guru mendapatkan efisiensi dalam pelaksanaan pembelajaran karena tidak
merasa terbebani.
5. Prinsip Dasar Kurikulum
Kurikulum prototipe berubah nama menjadi Kurikulum Merdeka adalah bentuk
langkah keseriusan pemerintah dalam mewujudkan beberapa prinsip mendasar
yang menjadi benang merah desain kurikulum nasional sejak dua puluh tahun
silam. ada 3 (tiga) prinsip dasar dalam Kurikulum Merdeka yaitu:
1) Kurikulum Merdeka Bukan Berbasis Konten, Tetapi Berbasis Kompetensi.
Prinsip dasar ini merupakan penegasan dan kelanjutan dari prinsip yang ada
pada kurikulum sebelumnya (terutama sejak Kurikulum 2004- Kurikulum
2006, dan Kurikulum 2013 sudah berbasis kompetensi). Artinya, Kurikulum
Merdeka didesain dan dikembangkan berdasarkan penguatan kompetensi
yang ingin ditumbuhkembangkan dan dicapai siswa.
2) Kurikulum Merdeka Berorientasi pada Pencapaian Kompetensi secara
Holistik.
Bahwa pendidikan merupakan suatu proses yang harus dapat
menumbuhkembangkan potensi siswa secara utuh (holistik) dan terpadu
bukan hanya kemampuan akademik intelektualnya saja, tetapi juga kecakapan
dan karakternya.
3) Kurikulum Merdeka Memberi Ruang bagi Kontekstualisasi Belajar
(contextual teaching learning) di Satuan Pendidikan.
Prinsip kontekstualisasi dalam kurikulum artinya adanya penyesuaian
kurikulum dengan visi-misi sekolah/madrasah dan juga kebutuhan belajar
para siswanya.
6. Karakteristik Kurikulum Merdeka
Kurikulum Merdeka memiliki sejumlah karakteristik utama yang mendukung
pemulihan pembelajaran dan respon masa depan, yaitu: a. berfokus pada
pengembangan soft skill dan perilaku (menghormati etika, kolaborasi, keragaman,
kebebasan, berpikir kritis, kreativitas) akan menerima komponen khusus
pembelajaran berbasis proyek; b. berfokus pada materi esensial yang diperlukan
agar siswa memiliki waktu yang cukup untuk mempelajari keterampilan dasar
seperti membaca, menulis dan literasi dasar abad 21; c. adanya fleksibilitas bagi
guru untuk melakukan pembelajaran sesuai dengan karakteristik dan kemampuan
siswa (mengajar pada tingkat yang tepat) dan melakukan penyesuaian terhadap
lingkungan
7. Kurikulum Merdeka Berfokus pada Pengembangan Kemampuan Non- Teknis (soft
skill) selain Teknis
Keterampilan non-teknis adalah pengembangan kemampuan terkait dengan
kemampuan untuk mensosialisasikan siswa.
8. Kurikulum Merdeka Berfokus pada Materi Esensial
Dengan pembelajaran berfokus pada materi penting atau esensial, maka ada waktu
yang cukup dan leluasa untuk terwujudnya pembelajaran mendalam (deep
learning) dalam rangka penguatan kompetensi dan literasi dasar sehingga siswa
tidak tertinggal terkait dengan kemampuan dan literasi dasar.
9. Kurikulum Merdeka Memberikan Fleksibilitas Bagi Guru
Fleksibilitas bagi guru, dimaksudkan untuk adanya pembelajaran yang sesuai
dengan kemampuan dan karakteristik siswa dan melakukan penyesuaian pada
konteks dan konten lokal. Selain itu, rancangan kurikulum untuk
sekolah/madrasah juga dapat diatur dengan cara yang lebih fleksibel. Dalam
Kurikulum Merdeka, tujuan pembelajaran ditetapkan per fase, yaitu dua hingga
tiga tahun untuk memberikan fleksibilitas bagi guru dan sekolah.
10. Mengembangkan Modul Ajar Sebagai Pedoman Pembelajaran Dalam
Implementasi Kurikulum Merdeka Melalui Analisis Dimensi Dan Elemen Profil
Pelajar Pancasila
a. Profil Pelajar Pancasila dalam Kurikulum Merdeka
Kurikulum Merdeka memiliki 3 (tiga) fitur utama. Pertama, perkembangan
perilaku dalam pembelajaran dimana dalam kerangka Kurikulum Merdeka,.
Kedua, memberikan kesempatan untuk belajar melalui pengalaman(learning
by experience), dan mengintegrasikan keterampilan yang diperlukan untuk
dipelajari oleh siswa dari berbagai disiplin ilmu. Ketiga, struktur pembelajaran
yang fleksibel dimana capaian pembelajaran ditetapkan berdasarkan fase-fase
pencapaian pembelajaran.
b. Kriteria Sekolah/Madrasah yang Boleh Menerapkan Kurikulum Merdeka
kriteria yang perlu diperhatikan dalam implementasi Kurikulum Merdeka
sebagai berikut :
● Warga sekolah/madrasah menunjukkan minat tinggi dan kesiapan
menerapkan kurikulum merdeka untuk memperbaiki pembelajaran.
● Kepala sekolah/madrasah yang ingin menerapkan Kurikulum Merdeka akan
diminta terlebih dahulu untuk mempelajari materi yang dikembangkan dari
pusat.
● Adanya proses pendaftaran dan pendataan pada sekolah/madrasah bukan
sebagai arena seleksi satuan penyelenggara pembelajaran yang akan
menerapkan Kurikulum Merdeka.
● Kesiapan dan kesediaan kepala sekolah/madrasah dan guru dalam penerapan
Kurikulum Merdeka untuk memahami dan mengadaptasi kurikulum tersebut
di konteks masing-masing.
● Perlunya ada pemetaan potensi diri sekolah/madrasah dalam menyiapkan
skema tingkat penerapan Kurikulum Merdeka berdasarkan hasil survei yang
diisi sekolah/madrasah ketika satuan pendidikan tersebut mendaftarkan diri
sebagai pelaksana Kurikulum Merdeka.
● Sekolah/madrasah yang sudah terbiasa mengadaptasi materi dan kerangka
Kurikulum Merdeka akan disarankan untuk mengadopsi Kurikulum Merdeka
secara penuh.
● Sekolah/madrasah yang belum terbiasa akan disarankan mencoba
menerapkan Kurikulum Merdeka secara parsial.
● Tidakada seleksi dalam proses pendaftaran untuk menerapkan Kurikulum
Merdeka.
Untuk menerapkan Kurikulum Merdeka, sekolah/madrasah menyusun kurikulum
operasional menjadi tugas dan kewenangan sekolah/madrasah secara mandiri.

Daftar materi  Prinsip Dasar Kurikulum


bidang studi
2 yang sulit  Implementasi Kurikulum Merdeka Melalui Analisis Dimensi dan Elemen
dipahami Profil Pelajar Pancasila.
pada modul
Daftar materi
yang sering  Kurikulum yang baik tidak memaksa guru untuk melaksanakan pembelajaran
mengalami dengan cara “kejar tayang materi”, melainkan mendorong guru untuk lebih
3
miskonsepsi memperhatikan kemajuan dan kualitas belajar muridnya.
dalam
pembelajaran

Anda mungkin juga menyukai