Anda di halaman 1dari 103

PROGRAM

BIMBINGAN DAN KONSELING


TAHUN PELAJARAN 2022/2023

Di Susun Oleh :
YOGA PRAMONO PUTRA, S.Pd

SMP PGRI PAGARALAM


TAHUN AJARAN 2022/2023
LEMBAR PENGESAHAN

Program Bimbingan dan Konseling SMP PGRI PAGARALAM tahun pelajaran 2022/2023 ini
telah disetujui dan di sahkan pada :

Hari : .................................................................................
Tanggal : .................................................................................

Mengetahui
Kepala SMP PGRI PAGARALAM Guru BK/Konselor

Elfansyah, S.Pd Yoga Pramono Putra, S.Pd


KATA PENGANTAR

Puji syukur kami haturkan ke hadirat Tuhan YME, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah dan
karunia-Nya sehingga kami dapat menyusun program Bimbingan dan Konseling tahun pelajaran
2017/2018.
Dalam Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 111 Tahun 2014 tentang bimbingan dan
konseling pada pendidikan dasar. Dalam permendiknas tersebut menyebutkan bahawa Komponen
layanan Bimbingan dan Konseling memiliki 4 (empat) program yang mencakup: (a) layanan dasar; (b)
layanan peminatan dan perencanaan individual; (c) layanan responsif; dan (d) layanan dukungan
sistem”. Sehubungan dengan hal tersebut guru Bimbingan dan konseling perlu menyusun program guna
menunjang kelancaran pelaksanaan kegiatan bimbingan dan konseling di sekolah.
Penyusunan program Bimbingan dan Konseling ini di dahului dengan menyusun angket kebutuhan
yang telah di sesuaikan dengan kondisi kebutuhan di sekolah, agar dapat memenuhi kebutuhan peserta
didik dan pihak-pihak lain yang terkait.
Pada kesempatan ini ijinkanlah kami mengucapkan terima kasih kepada
1. Bapak Elfansyah, S.Pd selaku Kepala SMP PGRI PAGARALAM
2. Teman sejawat guru BK SMP PGRI PAGARALAM
2. Bapak/Ibu Guru dan Karyawan SMP PGRI PAGARALAM
Kami berharap buku program pelayanan Bimbingan dan Konseling ini dapat bermanfaat untuk kita
semua. Kritik dan saran sangat kami perlukan dari teman-teman guru Bimbingan dan Konseling untuk
peningkatan mutu dalam menyusun buku program Bimbingan dan Konseling yang akan datang.
Akhirnya kami mengucapkan banyak-banyak terima kasih pada semua pihak yang membantu
mudah-mudahan segala bantuan yang diberikan kepada kami menjadi pahala dan mendapat imbalan
pahala yang sepantasnya dari Tuhan YME. Amin

Prambon, Juli 2017


Hormat Kami

Penyusun
DAFTAR ISI

Halaman Judul ................................................................................................................ i


Lembar Pengesahan ........................................................................................................... iii
Kata Pengantar ................................................................................................................ v
Daftar Isi ....................................................................................................................... vii

PROGRAM TAHUNAN ...................................................................................................... 1


A. Rasional ............................................................................................................. 1
B. Dasar Hukum .......................................................................................................... 2
C. Visi dan Misi ............................................................................................................ 4
1. Visi Misi SMP PGRI PAGARALAM ................................................................................. 4
2. Visi Misi Bimbingan dan Konseling SMP PGRI PAGARALAM ……………………………..4
D. Deskripsi Kebutuhan ............................................................................................... 5
1. Profil Kelas dari Hasil Angket Kebutuhan Peserta Didik ......................................... 5
2. Profil Peserta Didik dari Hasil Angket Kebutuhan Peserta Didik .............................. 8
3. Deskripsi Kebutuhan dari Hasil Asesmen ............................................................... 9
E. Rumusan Kebutuhan ................................................................................................. 11
F. Komponen Program ................................................................................................. 13
1. Layanan Dasar ........................................................................................................ 13
2. Layanan Responsif ................................................................................................ 13
3. Layanan Peminatan dan Perencanaan Individual .................................................. 13
4. Dukungan Sistem .................................................................................................. 14
G. Bidang Layanan ....................................................................................................... 16
1. Bidang Pribadi ................................................................................................ 16
2. Bidang Sosial ..................................................................................................... 16
3. Bidang Belajar ....................................................................................................... 17
4. Bidang Karir .......................................................................................................... 17
H. Pengembangan Tema atau Topik ................................................................................ 18
I. Rencana Kegiatan / Operasional (Action Plan) ............................................................ 21
J. Rencana Evaluasi, Pelaporan dan Tindak Lanjut .......................................................... 29
K. Sarana Prasarana ...................................................................................................... 31
L. Anggaran Biaya ......................................................................................................... 32

PROGRAM SEMESTERAN ................................................................................................... 33


A. Program Semester Ganjil ......................................................................................... 34
B. Program Semester Genap ....................................................................................... 37
C. RPL BK ( Klasikal, Kelas Besar/Lintas Kelas, Kelompok, Individu ) ............................... 40
LAMPIRAN-LAMPIRAN
A. Proses Penyusunan Angket Kebutuhan Peserta Didik Berdasarkan SKKPD ................. 88
B. Angket Kebutuhan Peserta Didik (AKPD) Kelas 7 .......................................................... 91
C. Panduan Aplikasi Angket Kebutuhan Peserta Didik (AKPD) .......................................... 92

PROGRAM TAHUNAN
A. RASIONAL

Paradigma bimbingan dan konseling dewasa ini lebih berorientasi pada pengenalan potensi,
kebutuhan, dan tugas perkembangan serta pemenuhan kebutuhan dan tugas-tugas perkembangan
tersebut. Alih-alih memberikan pelayanan bagi peserta didik yang bermasalah, pemenuhan
perkembangan optimal dan pencegahan terjadinya masalah merupakan fokus pelayanan. Atas dasar
pemikiran tersebut maka pengenalan potensi individu merupakan kegiatan urgen pada awal layanan
bantuan. Bimbingan dan konseling saat ini tertuju pada mengenali kebutuhan peserta didik, orangtua,
dan sekolah.
Bimbingan dan konseling di sekolah memiliki peranan penting dalam membantu peserta didik
dalam mencapai tugas-tugas perkembangan sebagaimana tercantum dalam Standar Kompetensi
Kemandirian Peserta Didik dan Kompetensi Dasar (SKKPD). Dalam upaya mendukung pencapaian
tugas perkembangan tersebut, program bimbingan dan konseling dilaksanakan secara utuh dan
kolaboratif dengan seluruh stakeholder sekolah.
Dewasa ini, layanan bimbingan dan konseling yang diselenggarakan oleh SMP PGRI
PAGARALAM memiliki banyak tantangan baik secara internal maupun eksternal. Dari sisi internal,
problematika yang dialami oleh sebagian besar peserta didik bersifat kompleks. Beberapa diantaranya
adalah problem terkait penyesuaian akademik di sekolah, penyesuaian diri dengan pergaulan sosial di
sekolah, ketidakmatangan orientasi pilihan karir, dan lain-lainnya.
Dari sisi eksternal, peserta didik yang notabene berada dalam rentang usia anak persiapan
menuju remaja awal juga dihadapkan dengan perubahan-perubahan cepat yang terjadi dalam skala
global. Perkembangan teknologi informasi yang begitu cepat dan massif seringkali memberikan
dampak negatif bagi perkembangan pribadi-sosial peserta didik di sekolah. Sebagai contoh, akses tak
terbatas dalam dunia maya seringkali melahirkan budaya instan dalam mengerjakan tugas, maraknya
pornografi, dan problem lainnya.
Namun demikian, pada dasarnya setiap individu memiliki kecenderungan untuk menata diri
dan mencapai tujuan hidup yang lebih bermakna, tidak terkecuali peserta didik di sekolah. Dari
berbagai problem yang ada, masih terdapat harapan yang besar terhadap keunggulan-keunggulan yang
dimiliki oleh peserta didik. Beberapa peserta didik memiliki potensi untuk dikembangkan bakat dan
minatnya, aktif dalam kegiatan olahraga, berbakat dalam bidang seni dan lain-lainnya. Di samping itu,
daya dukung yang tersedia di SMP PGRI PAGARALAM dapat dikatakan cukup baik. Hal ini
didukung oleh fakta bahwa sebagian besar orang tua/wali peserta didik memiliki profesi beragam dan
telah menyatakan kesediaan untuk turut berkontribusi dengan kemampuan profesionalnya masing-
masing.
Kondisi ini merupakan modal yang luar biasa dalam mendukung keberhasilan layanan
bimbingan dan konseling di sekolah. Begitu pula dari segi daya dukung sarana dan prasarana yang
dimiliki, SMP PGRI PAGARALAM memiliki kecukupan fasilitas untuk menopang kegiatan
pengembangan bakat dan minat peserta didik melalui berbagai wadah kegiatan intra maupun
ekstrakurikuler.

B. DASAR HUKUM

1. Pelayanan bimbingan dan konseling sebagai salah satu layanan pendidikan yang harus diperoleh
semua peserta didik telah termuat dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 89 Tahun
1989 tentang Sistem Pendidikan Nasional dan Peraturan Pemerintah Nomor 28 Tahun 1990
tentang Pendidikan Dasar dan Nomor 29 Tahun 1990 tentang Pendidikan Menengah.

2. ”Konselor” sebagai salah satu jenis tenaga kependidikan dalam Undang-Undang Republik
Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional. Pada Bab I Pasal 1 angka 6
dinyatakan bahwa “pendidik adalah tenaga kependidikan yang berkualifikasi sebagai guru,
dosen, konselor, pamong belajar, widyaiswara, tutor, instruktur, fasilitator, dan sebutan lain
yang sesuai dengan kekhususannya, serta berpartisipasi dalam penyelenggaraan pendidikan”.

3. Pelayanan konseling yang merupakan bagian dari kegiatan pengembangan diri telah termuat
dalam struktur kurikulum yang ditetapkan dalam Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik
Indonesia Nomor 22 Tahun 2006 tentang Standar Isi untuk Satuan Pendidikan Dasar Menengah.

4. Beban kerja Guru Bimbingan dan Konseling atau Konselor pada Pasal 54 ayat (6) Peraturan
Pemerintah republik Indonesia Nomor 74 Tahun 2008 tentang Guru yang menyatakan bahwa
beban kerja Guru Bimbingan dan Konseling atau Konselor yang memperoleh tunjangan profesi
dan maslahat tambahan adalah mengampu bimbingan dan konseling paling sedikit 150 (seratus
lima puluh) peserta didik per tahun pada satu atau lebih satuan pendidikan. Lebih lanjut dalam
penjelasan Pasal 54 ayat (6) yang dimaksud dengan “mengampu layanan bimbingan dan
konseling” adalah pemberian perhatian, pengarahan, pengendalian, dan pengawasan kepada
sekurang-kurangnya 150 (seratus lima puluh) peserta didik, yang dapat dilaksanakan dalam bentuk
pelayanan tatap muka terjadwal di kelas dan layanan perseorangan atau kelompok bagi yang
dianggap perlu dan memerlukan.

5. Penilaian kinerja Guru Bimbingan dan Konseling atau Konselor pada Pasal 22 ayat (5) Peraturan
bersama Menteri Pendidikan Nasional dan Kepala Badan Kepegawaian Negara Nomor
03/V/PB/2010 dan Nomor 14 tahun 2010 tentang Petunjuk Pelaksanaan Jabatan Fungsional Guru
dan Angka Kreditnya dinyatakan bahwa penilaian kinerja guru bimbingan dan konseling atau
konselor dihitung secara proporsional berdasarkan beban kerja wajib paling kurang 150 (seratus
lima puluh) orang Konseli dan paling banyak 250 dua ratus lima puluh) orang Konseli per tahun.
6. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 27 Tahun 2008 tentang
Standar Kualifikasi Akademik dan Kompetensi Konselor, yang menyatakan bahwa kualifikasi
akademik konselor dalam satuan pendidikan pada jalur pendidikan formal dan nonformal adalah:
(i) sarjana pendidikan (S-1) dalam bidang bimbingan dan konseling; (ii) berpendidikan profesi
konselor. Kompetensi konselor meliputi kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian,
kompetensi sosial, dan kompetensi profesional, yang berjumlah 17 kompetensi dan 76 sub
kompetensi.

7. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 68 Tahun 2013
Tentang Kerangka Dasar dan Struktur Kurikulum SMP/MTs, Nomor 69 Tahun 2013 Tentang
Kerangka Dasar dan Struktur Kurikulum SMA/MA, dan Nomor 70 Tahun 2013 Tentang
Kerangka Dasar dan Struktur Kurikulum SMK/MAK, yang memberikan kesempatan kepada
peserta didik belajar berdasarkan minat mereka. Struktur kurikulum memperkenankan peserta
didik melakukan pilihan dalam bentuk pilihan kelompok peminatan, lintas minat atau pendalaman
minat.

8. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 111 Tahun 2014 tentang bimbingan dan konseling
pada pendidikan dasar. Dalam permendiknas tersebut menyebutkan bahawa Komponen layanan
Bimbingan dan Konseling memiliki 4 (empat) program yang mencakup: (a) layanan dasar; (b)
layanan peminatan dan perencanaan individual; (c) layanan responsif; dan (d) layanan dukungan
system. Bidang layanan bimbingan dan konseling mencakup : (a) bidang layanan pribadi, (b)
bidangan layanan belajar, (c) bidang layanan sosial, (d) bidang layanan karir

9. Panduan Operasional Penyelenggaran Bimbingan dan Konseling SMP, 2016, Dirjen Guru dan
Tenaga Kependidikan (GTK). Pada POP BK SMP ini dapat memfasilitasi guru BK / Konselor
dalam merencanakan, melaksanakan, mengevaluasi, melaporkan dan menindaklanjuti layanan
bimbingan dan konseling
B. VISI DAN MISI

1. Visi dan Misi SMP PGRI PAGARALAM


a. Visi
Unggul dalam prestasi, beriman, berbudi dan berwawasan lingkungan

b. Misi
a. Mewujudkan prestasi konseli yang cerdas, trampil, cinta tanah air, beriman, bertaqwa
dan berwawasan luas.
b. Mewujudkan pembelajaran yang efektif dan efisien
c. Melaksanakan pengembangan profesionalisme guru dalam proses pembelajaran
d. Memenuhi sarana dn pra sarana Pendidikan sesuai kebutuhan peserta didik/konseli
e. Melaksanakan manajemen pengelolaan sesuai system Pendidikan yang transparan dan
akuntabel
f. Menumbuhkan gerakan budaya literasi
g. Mengoptimalkan pembinaan persiapan lomba akademik dan non akademik
h. Mengoptimalkan disiplin siswa

2. Visi dan Misi Bimbingan dan Konseling SMP PGRI PAGARALAM


a. Visi
Visi bimbingan dan konseling adalah terwujudnya layanan bimbingan dan konseling yang
profesional dalam memfasilitasi perkembangan peserta didik/konseli menuju pribadi
unggul dalam imtak, iptek, tangguh, mandiri dan bertanggung jawab
b. Misi
1) Menyelenggarakan layanan bimbingan dan konseling yang memandirikan peserta
didik/konseli berdasarkan pendekatan yang humanis dan multikultur.
2) Membangun kolaborasi dengan guru mata pelajaran, wali kelas, orang tua, dunia
usaha dan industri, dan pihak lain dalam rangka menyelenggarakan layanan
bimbingan dan konseling
3) Meningkatkan mutu guru bimbingan dan konseling atau konselor melalui kegiatan
pengembangan keprofesionalan berkelanjutan.
D. DESKRIPSI KEBUTUHAN

Kebutuhan peserta didik/konseli dapat diidentifikasi berdasarkan asumsi teoretik dan hasil
asesmen kebutuhan yang dilakukan. Dalam melaksanakan tugasnya, guru Bimbingan dan Konseling
terlebih dahulu menyusun daftar kebutuhan (Need Assesment). Tujuan penyusunan instrumen
tersebut untuk mengetahui kebutuhan dan permasalahan Konseli.
Ada beberapa contoh aplikasi instrumen yang dapat digunakan untuk mengetahui kebutuhan
Konseli, antara lain Daftar Cek Masalah (DCM), Inventori Tugas Perkembangan (ITP), Alat
Ungkap Masalah (AUM), Analisis Tugas Perkembangan (ATP), Identifikasi Kebutuhan dan Masalah
Konseli (IKMS) dan lain-lain. Selain itu pengalaman Konselor dalam melaksanakan program
pelayanan konseling dan masukan dari berbagai fihak terkait juga dapat digunakan sebagai dasar
penyusunan daftar kebutuhan peserta didik.
Angket masalah Konseli atau peserta didik di SMP PGRI PAGARALAM, dibuat dan
disusun sendiri oleh tim guru bimbingan dan konseling sesuai dengan lingkungan dan
masalah/kebutuhan peserta didik di sekolah.
Angket Kebutuhan Peserta Didik diolah dengan Aplikasi Angket Kebutuhan Peserta Didik
(AKPD). Hasilnya sebagai berikut :

1. Profil kelas dari hasil analisa Angket Kebutuhan Peserta Didik

JML BIDANG LAYANAN


PRO WAKTU
BUTIR ANGKET KEBUTUHAN RES PRIO
NO SEN LAYANAN PRIBAD SOSIA BELAJA KARI
PESERTA DIDIK PON RITAS
TASE (BULAN) I L R R
DEN

Saya belum banyak teman atau


27 sahabat
Agustus
Saya belum memahami kelebihan
14 dan kekurangan yang saya miliki
Agustus
Saya belum tahu perubahan apa saja
18 yang terjadi pada masa remaja
Agustus        
Saya belum tahu cara menjadi
20 pribadi mandiri
Agustus        
Saya belum bersungguh-sungguh
Septemb
1 beribadah pada Tuhan YME
er        
3 Saya kadang lupa bersyukur atas Septemb        
nikmat dan karunia dari Tuhan
YME
er
Saya gampang marah tanpa tahu
Septemb
7 penyebabnya
er        
Saya belajarnya jika akan ada
Septemb
35 ulangan atau ujian saja
er        
39 Saya selalu malas untuk belajar
Oktober        
Saya belum mempunyai cita-cita
47 yang pasti
Oktober        
Saya merasa malu dengan kondisi
9 fisik (jasmani) yang dimiliki
Oktober        
Saya merasa kurang mendapatkan
10 perhatian dari orang tua
Oktober        
Saya belum terbiasa disiplin dalam
Nopemb
19 kehidupan
er        
Saya belum paham cara yang baik
Nopemb
41 belajar di sekolah baru
er        
saya merasa belum paham hubungan
antara hobi, bakat, minat dan
Nopemb
50 kemampuan
er        
Saya merasa kesulitan mengatur
Nopemb
16 waktu belajar dan bermain
er        
Kata maaf, tolong dan terimakasih
kadang lupa saya ucapkan dalam
Desembe
22 pergaulan
r        
Saya belum mengenal jati diri saya
Desembe
17 yang sebenarnya
r        
Pemahaman saya masih sedikit
Desembe
21 tentang bahaya atau dampak rokok
r        
25 Saya merasa sulit bergaul/kaku Desembe        
dengan teman-teman di sekolah
r
Saya merasa malu jika bergaul
dengan teman yang beda jenis
30 kelamin
Januari        
Saya jarang bermain/berteman di
31 lingkungan tempat saya tinggal
Januari        
Saya belum banyak tahu tentang
48 jenis-jenis pekerjaan di masyakarat
Februari        
Kadang-kadang perbuatan saya
2 tidak sesuai dengan yang diucapkan
Februari        
Saya sering lupa waktu ketika
bermain/membuka medsos (fb, wa,
29 dll)
Februari        
Saya belum tahu cara meraih
38 prestasi di sekolah
Februari        
Saya belum tahu cara memperoleh
43 bantuan pendidikan (beasiswa)
Maret        
Saya ingin menyelesaikan masalah
26 dengan teman bermain
Maret        
Orang tua saya tidak peduli dengan
32 kegiatan belajar saya
Maret        
Saya masih kesulitan dalam
33 memahami pelajaran tertentu
Maret        
Saya belajar di rumah kalau
36 disuruh/diperintah orang tua
April        
Saya belum terbiasa belajar
kelompok, biasanya saya selalu
40 belajar sendiri
April        
Saya terpaksa harus bekerja untuk
44 mencukupi kebutuhan hidup
April        
46 Saya merasa pesimis bisa naik kelas
April        
Saya belum tahu tentang osis dan
49 kegiatannya
Mei        
8 Saya merasa rendah diri
Mei        
Saya sering menunda-nunda
37 pekerjaan sekolah
Mei        
Saya belum ada teman yang cocok
42 untuk belajar bersama
Mei        
Saya merasa bingung memilih
45 kegiatan esktrakurikuler di sekolah
Juni        
Saya merasa pernah menyontek
4 pada waktu ulangan
Juni        
13 Saya sering mengalami sakit / alergi
Juni        
Saya merasa kurang memiliki rasa
6 tanggung jawab
         
Saya belum tahu tentang bullying
28 dan cara mensikapinya
         
Saya merasa tidak disiplin kalau
34 belajar di rumah sendiri
         
Orang tua saya tidak mempunyai
15 penghasilan tetap
         
Saya belum banyak mengenal
lingkungan sekolah baru saya (guru,
24 fasilitas, prestasi, dll)
         
Saya belum tahu tentang potensi diri
12 saya sendiri
         
Saya lebih senang budaya luar
5 (asing) daripada budaya Indonesia
         
11 Saya belum tahu cara menjaga          
kesehatan yang baik dan benar

Saya merasa malu untuk


berinteraksi dengan para guru dan
23 karyawan di sekolah
         

2. Profil Peserta Didik dari Hasil Angket Kebutuhan Peserta Didik

NOMOR NAMA SISWA L/P JUMLAH %


MASALAH
Urut Kode Induk
K68 Andre Saputra L
1
K69 Asti Yani P
2
K70 Aulia Lingga Gini P
3
K71 Aviza P
4
K72 Canda Cahya Ramadani P
5
K73 Deby Dasafa P
6
K74 Defta Dania P
7
K75 Depa Regina Sapitri P
8
K76 Derah Anggriani P
9
K77 Desi Ratna Sari P
10
K78 Dian Ravika P
11
K79 Diana Nur Fauziah P
12
K80 Dora Caca Handika P
13
K81 Faadhil Al Abid L
14
K82 Febian Pratama L
15
K83 Ferdian L
16
K84 Fidia Putri Utami P
17
K85 Firyal Haura Zalfa P
18
K86 Jelita P
19
K87 Khairul Nurrohma L
20
K88 Mayang Sari P
21
K89 Muhammad Dindi Aldivansah L
22
K90 Muhammad Rafi L
23
K91 Muhammad Rizky Giovani L
24
K92 Muhammad Rizky Gunawan L
25
K93 Panila Seftela P
26
K94 Perli Ansyah L
27
K95 Pernando Tores L
28
K96 Prita Ayu P
29
K97 Refvaldo L
30
K98 Reygen Sanjaya L
31
K99 Ridokah Fajri L
32
K100 Unsilailla Riskika P
33
K101 Vina Nur Asyfa P
34
35 0
36 0
37 0
38 0
39 0
40 0

Berdasarkan profil kelas dari hasil angket di atas, permasalahan tertinggi terdapat pada bidang
pribadi sebesar , diikuti oleh bidang sosial sebesar , bidang belajar sebesar & dan bidang
karier sebesar. Adapun butir masalah yang paling tinggi adalah tentang belum banyak teman
atau sahabat yang dipilih oleh konseli, diikuti oleh keinginan untuk menjadi pribadi mandiri
sebanyak konseli, etika yang baik dalam pergaulan sebanyak orang. Sementara peserta didik
yang paling banyak memilih item masalah
3. Deskripsi Kebutuhan dari Hasil Asesmen

BIDANG
ASSESMEN KEBUTUHAN RUMUSAN KEBUTUHAN
LAYANAN
PRIBADI Saya belum bersungguh-sungguh beribadah Kesadaran untuk beribadah Tuhan
pada Tuhan YME YME dengan Ikhlas

Kadang-kadang perbuatan saya tidak sesuai Kesadaran untuk selalu bersikap


dengan yang diucapkan jujur

Saya kadang lupa bersyukur atas nikmat dan Memiliki sikap selalu bersyukur
karunia dari Tuhan YME pada Tuhan YME

Saya merasa pernah menyontek pada waktu Pemahaman terhadap dampak


ulangan menyontek

Saya lebih senang budaya luar (asing) Kesadaran untuk mencintai budaya
daripada budaya Indonesia indonesia

Saya merasa kurang memiliki rasa tanggung Kemampuan untuk selalu


jawab bertanggung jawab

Saya gampang marah tanpa tahu Kemampuan mengendalikan diri


penyebabnya dari rasa marah

Saya merasa rendah diri Memiliki kepercaya diri

Saya merasa malu dengan kondisi fisik Kesadaran untuk menerima


(jasmani) yang dimiliki pemberian terbaik dari Tuhan

Saya merasa kurang mendapatkan perhatian Memperoleh perhatian orang tua


dari orang tua yang cukup

Saya belum tahu cara menjaga kesehatan Memiliki kesehatan jasmani dan
yang baik dan benar rohani yang baik

Saya belum tahu tentang potensi diri saya


sendiri Menggali Potensi Diri Sendiri

Memiliki kesehatan jasmani dan


Saya sering mengalami sakit / alergi rohani yang baik

Saya belum memahami kelebihan dan Mengetahui Kelebihan dan


kekurangan yang saya miliki Kelemahan yang dimiliki

Orang tua saya tidak mempunyai Meningkatkan taraf hidup /ekonomi


penghasilan tetap keluarga

Saya merasa kesulitan mengatur waktu Mengatur jadwal kegiatan sehari-


belajar dan bermain hari dengan baik

Saya belum mengenal jati diri saya yang Kemampuan mengenal diri sendiri
sebenarnya sendiri

Menyadari dan memahami


Saya belum tahu perubahan apa saja yang perubahan yang terjadi pada masa
terjadi pada masa remaja remaja

Saya belum terbiasa disiplin dalam Memiliki disiplin diri dalam


kehidupan kehidupan

Saya belum tahu cara menjadi pribadi Memiliki kepribadian yang mandiri
mandiri

SOSIAL Pemahaman saya masih sedikit tentang Menghindari bahaya atau dampak
bahaya atau dampak rokok rokok

Kata maaf, tolong dan terimakasih kadang Kemampuan mengucapkan kata


lupa saya ucapkan dalam pergaulan maaf, tolong dan terima kasih

Saya merasa malu untuk berinteraksi Dapat berinteraksi dengan guru dan
dengan para guru dan karyawan di sekolah karyawan sekolah

Saya belum banyak mengenal lingkungan


sekolah baru saya (guru, fasilitas, prestasi, Mudah beradaptasi dengan
dll) lingkungan sekolah baru

Saya merasa sulit bergaul/kaku dengan Kemudahan bergaul dengan teman-


teman-teman di sekolah teman di sekolah

Saya ingin menyelesaikan masalah dengan Kemampuan mengatasi masalah


teman bermain dengan teman di sekolah

Kemudahan mencari dan disenangi


Saya belum banyak teman atau sahabat teman

Saya belum tahu tentang bullying dan cara Memahami tentang bullying dan
mensikapinya cara mensikapinya

Saya sering lupa waktu ketika Mengendalikan penggunaan


bermain/membuka medsos (fb, wa, dll) medsos sesuai kebutuhan

Saya merasa malu jika bergaul dengan Dapat berinteraksi dengan lawan
teman yang beda jenis kelamin jenis sesuai norma yang berlaku

BELAJAR Saya jarang bermain/berteman di Kesadaran sebagai makhluk sosial


lingkungan tempat saya tinggal yang harus berinteraksi

Orang tua saya tidak peduli dengan kegiatan Kesadaran orang tua untuk peduli
belajar saya pada kegiatan belajar anaknya

Saya masih kesulitan dalam memahami


pelajaran tertentu Kemudahan memaham pelajaran

Saya merasa tidak disiplin kalau belajar di Melakukan disiplin belajar


rumah sendiri
Saya belajarnya jika akan ada ulangan atau
ujian saja Melakukan kebiasaan belajar

Saya belajar di rumah kalau Memiliki kebiasaan belajar di


disuruh/diperintah orang tua rumah

Saya sering menunda-nunda pekerjaan Kemampuan untuk tidak menunda


sekolah pekerjaan sekolah

Saya belum tahu cara meraih prestasi di Memperoleh atau meraih prestasi di
sekolah sekolah

Saya selalu malas untuk belajar Memiliki Motivasi belajar

Saya belum terbiasa belajar kelompok, Melakukan belajar kelompok yang


biasanya saya selalu belajar sendiri baik

KARIR Saya belum paham cara yang baik belajar di Pemahaman cara belajar peserta
sekolah baru didik di sekolah dengan baik

Saya belum ada teman yang cocok untuk Menemukan cara belajar yang
belajar bersama sesuai

Saya belum tahu cara memperoleh bantuan


pendidikan (beasiswa) Memperoleh informasi beasiswa

Saya terpaksa harus bekerja untuk Kemampuan mengatur waktu


mencukupi kebutuhan hidup bekerja dan sekolah

Saya merasa bingung memilih kegiatan


esktrakurikuler di sekolah Memilih Ekskul yang sesuai

Memiliki Sikap optimis dapat naik


Saya merasa pesimis bisa naik kelas kelas

Mengidentifikasi cita-cita yang


Saya belum mempunyai cita-cita yang pasti sesuai dengan dirinya

Saya belum banyak tahu tentang jenis-jenis Pemahaman mengenai jenis-jenis


pekerjaan di masyakarat profesi di masyarakat

Saya belum tahu tentang osis dan


kegiatannya Mengenal osis dan kegiataannya

saya merasa belum paham hubungan antara Memahami hubungan hobi, bakat,
hobi, bakat, minat dan kemampuan minat dan kemampuan

E. RUMUSAN KEBUTUHAN

Rumusan tujuan dibuat berdasarkan hasil assesmen yang dilakukan atau hasil deskripsi
kebutuhan peserta didik/konseli. Rumusan tujuan akan dicapai dan disusun dalam bentuk prilaku yang
harus dikuasai peserta didik/konseli setelah memperoleh layanan bimbingan dan konseling. Berikut
rumusan tujuannya

BIDANG
RUMUSAN KEBUTUHAN TUJUAN LAYANAN
LAYANAN
Kesadaran untuk beribadah Tuhan Peserta didik/konseli memiliki kesadaran untuk
YME dengan Ikhlas beribadah pada Tuhan YME

Kesadaran untuk selalu bersikap jujur Peserta didik/konseli memiliki kebiasaan untuk
selalu bersikap jujur
Memiliki sikap selalu bersyukur pada Peserta didik/konseli selau bersyukur pada
Tuhan YME Tuhan YME atas segala yang telah diberikan-
Nya

Pemahaman terhadap dampak Peserta didik/konseli memahami dampak


menyontek menyontek dan dapat menghindarinya
Kesadaran untuk mencintai budaya Peserta didik/konseli memiliki kesadaran
indonesia mencintai budaya indonesia tercinta
Kemampuan untuk selalu Peserta didik/konseli memiliki sikap yang
PRIBADI
bertanggung jawab bertanggung jawab
Kemampuan mengendalikan diri dari Peserta didik/konseli mengelola kemarahan
rasa marah
Memiliki kepercaya diri Peserta didik/konseli tidak rendah diri

Kesadaran untuk menerima Peserta didik/konseli mampu besyukur dan


pemberian terbaik dari Tuhan menerima dengan ikhlas apa yang sudah
dimilikinya
Memperoleh perhatian orang tua yang Peserta didik/konseli memperoleh perhatian
cukup orang tua yang cukup
Memiliki kesehatan jasmani dan Peserta didik/konseli memiliki kesehatan jasmani
rohani yang baik dan rohani yang baik
Menggali Potensi Diri Sendiri Peserta didik/konseli mampu menggali Potensi
Diri Sendiri
Memiliki kesehatan jasmani dan Peserta didik/konseli mampu menjaga kesehatan
rohani yang baik jasmani dan rohani
Mengetahui Kelebihan dan Peserta didik/konseli dapat mengetahui
Kelemahan yang dimiliki kelebihan dan kelemahan yang dimilikinya
Meningkatkan taraf hidup /ekonomi Peserta didik/konseli dapat meningkatkan taraf
keluarga hidup /ekonomi keluarga
Mengatur jadwal kegiatan sehari-hari Peserta didik/konseli mampu mengatur jadwal
dengan baik kegiatan sehari-hari dengan baik
Kemampuan mengenal diri sendiri Peserta didik/konseli mampu mengenal diri
sendiri sendiri sendiri
Menyadari dan memahami perubahan Peserta didik/konseli dapat menyadari dan
yang terjadi pada masa remaja memahami perubahan yang terjadi pada masa
remaja

Memiliki disiplin diri dalam Peserta didik/konseli memiliki disiplin diri dalam
kehidupan kehidupan

Memiliki kepribadian yang mandiri Peserta didik/konseli dapat memiliki kepribadian


yang mandiri

Menghindari bahaya atau dampak Peserta didik/konseli dapat menghindari bahaya


rokok atau dampak rokok

Kemampuan mengucapkan kata maaf, Peserta didik/konseli mampu melakukan 3 kata


SOSIAL tolong dan terima kasih penting dalam pergaulan
Dapat berinteraksi dengan guru dan Peserta didik/konseli dapat berinteraksi dengan
karyawan sekolah guru dan karyawan sekolah

Mudah beradaptasi dengan Peserta didik/konseli mudah beradaptasi dengan


lingkungan sekolah baru lingkungan sekolah baru
Kemudahan bergaul dengan teman- Peserta didik/konseli dapat mudah bergaul
teman di sekolah dengan teman-teman di sekolah
Kemampuan mengatasi masalah Peserta didik/konseli mampu mengatasi masalah
dengan teman di sekolah dengan teman di sekolah
Kemudahan mencari dan disenangi Peserta didik/konseli mudah mencarai dan
teman disenangi teman
Memahami tentang bullying dan cara Peserta didik/konseli dapat memahami tentang
mensikapinya bullying dan cara mensikapinya

Mengendalikan penggunaan medsos Peserta didik/konseli dapat mengendalikan


sesuai kebutuhan penggunaan medsos sesuai kebutuhan
Dapat berinteraksi dengan lawan jenis Peserta didik/konseli dapat berinteraksi dengan
sesuai norma yang berlaku lawan jenis sesuai norma yang berlaku

Kesadaran sebagai makhluk sosial Peserta didik/konseli memiliki Kesadaran


yang harus berinteraksi sebagai makhluk sosial yang harus berinteraksi
Kesadaran orang tua untuk peduli Peserta didik/konseli memiliki kesadaran orang
pada kegiatan belajar anaknya tua untuk peduli pada kegiatan belajar anaknya
Kemudahan memaham pelajaran Peserta didik/konseli memperoleh kemudahan
memaham pelajaran
BELAJAR
Melakukan disiplin belajar Peserta didik/konseli dapat melakukan disiplin
belajar
Melakukan kebiasaan belajar Peserta didik/konseli dapat melakukan kebiasaan
belajar
Memiliki kebiasaan belajar di rumah Peserta didik/konseli dapat belajar di rumah

Kemampuan untuk tidak menunda Peserta didik/konseli tidak menunda pekerjaan


pekerjaan sekolah sekolah
Memperoleh atau meraih prestasi di Peserta didik/konseli dapat memperoleh atau
sekolah meraih prestasi di sekolah

Memiliki Motivasi belajar Peserta didik/konseli memiliki Motivasi belajar

Melakukan belajar kelompok yang Peserta didik/konseli dapat melakukan belajar


baik kelompok yang baik
Pemahaman cara belajar peserta didik Peserta didik/konseli memiliki pemahaman
di sekolah dengan baik tentang cara belajar di SMP/MTs yang baik
KARIR Menemukan cara belajar yang sesuai Peserta didik/konseli dapat menemukan cara
belajar yang sesuai
Memperoleh informasi beasiswa Peserta didik/konseli dapat memperoleh
informasi beasiswa
Kemampuan mengatur waktu bekerja Peserta didik/konseli memiliki kemampuan
dan sekolah mengatur waktu bekerja dan sekolah
Memilih Ekskul yang sesuai Peserta didik/konseli dapat memilih Ekskul yang
sesuai
Memiliki Sikap optimis dapat naik Peserta didik/konseli memiliki Sikap optimis
kelas dapat naik kelas

Mengidentifikasi cita-cita yang sesuai Peserta didik/konseli dapat mengidentifikasi cita-


dengan dirinya cita yang sesuai dengan dirinya

Pemahaman mengenai jenis-jenis Peserta didik/konseli mampu memahami


profesi di masyarakat mengenai jenis-jenis profesi di masyarakat

Mengenal osis dan kegiataannya Peserta didik/konseli dapat mengenal osis dan
kegiataannya

Memahami hubungan hobi, bakat, Peserta didik/konseli dapat memahami hubungan


minat dan kemampuan hobi, bakat, minat dan kemampuan

F. KOMPONEN PROGRAM
Komponen program bimbigan dan konseling di SMP meliputi : (1) layanan dasar, (2) layanan
peminatan dan perencanaan individual, (3) Layanan Responsif, dan (4) dukungan sistem. Berikut
penjelasan mengenai masing-masing komponen

1)  Layanan Dasar


Layanan dasar adalah proses pemberian bantuan kepada semua peserta didik/konseli yang
berkaitan dengan pengembangan sikap, pengetahuan, dan keterampilan dalam bidang pribadi, sosial,
belajar, dan karir sebagai pengejawantahan tugas-tugas perkembangan mereka. Layanan dasar
merupakan inti pendekatan perkembangan yang diorganisasikan berkenaan dengan pengetahuan
tentang diri dan orang lain, perkembangan belajar, serta perencanaan dan eksplorasi karir. Layanan
dasar pada sekolah dasar dilaksanakan dalam aktivitas yang langsung diberikan kepada peserta
didik/konseli adalah bimbingan kelompok, bimbingan klasikal, dan bimbingan lintas kelas. Aktivitas
yang dilaksanakan melalui media adalah papan bimbingan, leaflet dan media inovatif bimbingan dan
konseling. Bagi guru kelas yang menjalankan fungsi sebagai guru bimbingan dan konseling, layanan
bimbingan klasikal dapat diintegrasikan dalam kegiatan pembelajaran tematik.

2)  Layanan Responsif
Layanan responsif adalah layanan untuk memenuhi kebutuhan jangka pendek peserta didik, atau
masalah-masalah yang dialami peserta didik/konseli yang bersumber dari lingkungan kehidupan
pribadi, sosial, belajar, dan karir. Layanan terdiri atas konseling individual, konseling kelompok,
konsultasi, konferensi kasus, referal dan advokasi. Sementara aktivitas layanan responsif melalui
media adalah konseling melalui elektronik dan kotak masalah. Pada konteks layanan responsif di
Sekolah Dasar, guru bimbingan dan konseling atau konselor memberikan intervensi secara singkat.
Pada layanan responsif juga dilakukan advokasi yang menitikberatkan pada membantu peserta
didik/konseli untuk memiliki kesempatan yang sama dalam mencapai tugas-tugas perkembangan.
Guru bimbingan dan konseling atau konselor menyadari terdapat rintangan-rintangan bagi peserta
didik yang disebabkan oleh disabilitas, jenis kelamin, suku bangsa, bahasa, orientasi seksual,
status sosial ekonomi, pengaruh orangtua, keberbakatan, dan sebagainya. Guru bimbingan dan
konseling atau konselor harus memberikan advokasi agar semua peserta didik/konseli mendapatkan
perlakuan yang setara selama menempuh pendidikan di Sekolah Dasar.

3) Layanan Peminatan dan Perencanaan Individual Peserta Didik


Layanan peminatan dan perencanaan individual merupakan proses pemberian bantuan kepada
semua peserta didik/konseli dalam membuat dan mengimplementasikan rencana pribadi, sosial,
belajar, dan karir. Tujuan utama layanan ini ialah membantu peserta didik belajar memantau dan
memahami pertumbuhan dan perkembangannya sendiri dan mengambil tindakan secara proaktif
terhadap informasi tersebut Layanan peminatan dan perencanaan individual berisi aktivitas membantu
setiap peserta didik untuk mengembangkan dan meninjau minat dan perencanaan pribadi, sosial,
belajar, dan karir. Aktivitas dimulai sejak peserta didik masih di sekolah dasar dan berlanjut terus
sampai di sekolah menengah. Rencana yang telah dibuat oleh peserta didik ditinjau dan diperbaharui
secara berkala dan didokumentasikan di dalam profil peserta didik, misalnya dalam bentuk grafik.
Aktivitas layanan peminatan dan perencanaan individual yang langsung diberikan kepada peserta
didik dapat berupa kegiatan bimbingan klasikal, konseling individual, konseling kelompok, bimbingan
kelas besar atau lintas kelas, bimbingan kelompok, konsultasi dan kolaborasi. Aktivitas peminatan dan
perencanaan individual di Sekolah Dasar terintegrasi dengan kegiatan ekstrakurikuler. Pemilihan
kegiatan ekstrakurikuler juga dapat menggambarkan minat peserta didik pada aktivitas tertentu. Guru
bimbingan dan konseling atau konselor dap at memberikan informasi tentang perencanaan pribadi,
akademik dan karir dalam pemilihan kegiatan ekstra kurikuler bagi peserta didik.

4)  Dukungan Sistem
Dukungan sistem merupakan komponen pelayanan dan kegiatan manajemen, tata kerja
infrastruktur dan pengembangan keprofesionalan konselor secara berkelanjutan yang secara tidak
langsung memberikan bantuan kepada peserta didik atau memfasilitasi kelancaran perkembangan
peserta didik. Aktivitas yang dilakukan dalam dukungan sistem adalah (1) administrasi, yang di
dalamnya termasuk melaksanakan dan menindaklanjuti asesmen, kunjungan rumah, menyusun dan
melaporkan program bimbingan dan konseling, membuat evaluasi, dan melaksanakan administrasi dan
mekanisme bimbingan dan konseling, serta (2) kegiatan tambahan dan pengembangan profesi, bagi
konselor atau guru kelas yang berfungsi sebagai guru bimbingan dan konseling, kegiatan
pengembangan profesi dilaksanakan sesuai dengan tugasnya sebagai guru kelas dengan diperkaya oleh
kegiatan pelatihan atau lokakarya tentang bimbingan dan konseling untuk memperkuat kompetensi
dalam menjalankan fungsi sebagai guru bimbingan dan konseling atau konselor. Pengembangan
Keprofesian Berkelanjutan (guru sebagai pembelajar) bagi konselor atau guru bimbingan dan
konseling dapat dilakukan dengan moda tatap muka, daring dan kombinasi antara tatap muka dan
daring.

Berdasarkan hasil angket kebutuhan peserta didik, maka alokasi waktu komponen program
adalah sebagai berikut :

PRO
KOMPONEN JUMLAH PERHITUNGAN
NO NO MATERI / TOPIK / KEGIATAN POR
PROGRAM LAYANAN WAKTU/JAM
SI

1 Layanan 1 Tuhan selalu hadir dalam hidupku 28 32% 47% x 24 =


Dasar 11,28
2 Nilai suatu sikap kejujuran

3 Bersyukur dengan hati yang ikhlas

4 Saya cinta budaya sendiri

5 Langkahku tanggung jawabku

6 Pola hidup bersih dan sehat

7 Potensi diri

8 Kelebihan dan kekurangan diri

9 Cara mengatur waktu

10 Pemahaman diri sendiri

11 Masa remaja dan perubahannya

12 Disiplin diri

13 Menjadi pribadi mandiri

14 Bahaya rokok dan dampaknya

15 Melakukan 3 kata penting dalam pergaulan

16 Adaptasi di lingkungan sekolah baru

17 Kiat mencari dan disenangi teman

18 Stop bulliying

19 Mengelola sarana media soisal


20 Mengenal norma kehidupan

21 Manusia sebagai makhluk social

22 Pentingnya disiplin belajar

23 Tanggung jawab seorang siswa

24 Cara belajar dirumah

25 Kiat sukses meraih prestasi

26 Pentingnya mptivasi belajar

27 Cara belajar kelompok

28 Cara belajar disekolah baru

2 Layanan 1 Cara mendapatkan beasiswa 13 23% 14% x 24 =


Peminatan 3,36
dan 2 Cara mengatur waktu belajar sambil bekerja
Perencanaan
3 Cara memilih kegiatan ekstra kurikuler yang
Individual
sesuai
Peserta
Didik 4 Optimis untuk naik kelas

5 Cita-cita karirku

6 Jenis pekerjaan dan prospeknya

7 Mengenal osis dan kegiataannya

8 Mengenal bakat, minat, hobi dan karir

9 Cara mendapatkan beasiswa

10 Cara mengatur waktu belajar sambil bekerja

11 Cara memilih kegiatan ekstra kurikuler yang


sesuai

12 Optimis untuk naik kelas

13 Cita-cita karirku

3 Layanan 1 Akibat suka menyontek 14 33% 24% x 24 =


Responsif 5,76

2 Mengelola marah

3 Menghilangkan rasa rendah diri

4 Menerima diriku apa adanya

5 Kiat mendapat perhatian orang tua

6 Menjaga kesehatan diri

7 Kiat mengatur keuangan

8 Membina hubungan baik dengan guru dan


karyawan

9 Kiat membina hubungan dengan teman

10 Menyelesaikan masalah dengan teman

11 Kiat agar orang tua peduli dengan kegiatan


belajar kita

12 Identifikasi kesulitan belajar

13 Bahaya menunda pekerjaan sekolah

14 Cara mencari teman yang cocok untuk


belajar bersama

4 Dukungan 1 Pengembangan Jejaring 7 12% 15% x 24 =


Sistem 2 Kegiatan Manajemen 3,6
3 Pengembangan staf
4 Kunjungan rumah
5 Kolaborasi
6 Pengembangan Profesi Konselor
  a. In House Training
  b. Pendidikan Lanjut
7 Penelitian dan Pengembangan
JUMLAH JAM 57 100% 24

G. BIDANG LAYANAN
Bimbingan dan konseling pada satuan pendidikan mencakup empat bidang layanan, yaitu bidang
layanan yang memfasilitasi perkembangan pribadi, sosial, belajar, dan karir yang merupakan satu
kesatuan utuh dapat dipisahkan dalam setiap diri individu peserta didik/konseli

1. Pribadi
Suatu proses pemberian bantuan dari guru bimbingan dan konseling atau konselor kepada
peserta didik atau konseli untuk memahami, menerima, mengarahkan, mengambil keputusan, dan
merealisasikan keputusannya secara bertanggung jawab tentang perkembangan aspek pribadinya,
sehingga dapat mencapai perkembangan secara optimal dan mencapai kebahagiaan, kesejahteraan
dan keselamatan dalam kehidupannya.
Aspek perkembangan peserta didik/konseli yang dikembangkan meliputi (1) memahami potensi
diri dan memahami kelebihan dan kelemahannya, baik kondisi fisik maupun psikis, (2)
mengembangkan potensi untuk mencapai kesuksesan dalam kehidupannya, (3) menerima
kelemahan kondisi diri dan mengatasinya secara baik.

2. Sosial
Suatu proses pemberian bantuan dari konselor kepada peserta didik/konseli untuk memahami
lingkungannya dan dapat melakukan interaksi sosial secara positif, terampil berinteraksi sosial,
mampu mengatasi masalah-masalah sosial yang dialaminya, mampu menyesuaikan diri dan
memiliki keserasian hubungan dengan lingkungan sosialnya sehingga mencapai kebahagiaan dan
kebermaknaan dalam kehidupannya.
Aspek perkembangan peserta didik/konseli yang dikembangkan meliputi (1) berempati terhadap
kondisi orang lain, (2) memahami keragaman latar sosial budaya, (3) menghormati dan menghargai
orang lain, (4) menyesuaikan dengan nilai dan norma yang berlaku, (5) berinteraksi sosial yang
efektif, (6) bekerjasama dengan orang lain secara bertanggung jawab, dan (8) mengatasi konflik
dengan orang lain berdasarkan prinsip yang saling menguntungkan.

3. Belajar
Proses pemberian bantuan kepada peserta didik/ konseli dalam mengenali potensi diri untuk
belajar, memiliki sikap dan keterampilan belajar, terampil merencanakan pendidikan, memiliki
kesiapan menghadapi ujian, memiliki kebiasaan belajar teratur dan mencapai hasil belajar secara
optimal sehingga dapat mencapai kesuksesan, kesejahteraan, dan kebahagiaan dalam
kehidupannya. Aspek perkembangan yang dikembangkan meliputi;
(1) Menyadari potensi diri dalam aspek belajar dan memahami berbagai hambatan belajar
(2) Memiliki sikap dan kebiasaan belajar yang positif
(3) Memiliki motif yang tinggi untuk belajar sepanjang hayat
(4) Memiliki keterampilan belajar yang efektif
(5) Memiliki keterampilan perencanaan dan penetapan pendidikan selanjutnya
(6) Memiliki kesiapan menghadapi ujian

4. Karir
Proses pemberian bantuan oleh guru bimbingan dan konseling atau konselor kepada peserta
didik/konseli untuk mengalami pertumbuhan, perkembangan, eksplorasi, aspirasi dan pengambilan
keputusan karir sepanjang rentang hidupnya secara rasional dan realistis berdasar informasi potensi
diri dan kesempatan yang tersedia di lingkungan hidupnya sehingga mencapai kesuksesan dalam
kehidupannya.
Aspek perkembangan yang dikembangkan meliputi :
(1) Pengetahuan konsep diri yang positif tentang karir
(2) Kematangan emosi dan fisik dalam membuat keputusan karir
(3) Kesadaran pentingnya pencapaian prestasi untuk mendapatkan kesempatan karir
(4) Kesadaran hubungan antara pekerjaan dan belajar
(5) Keterampilan untuk memahami dan menggunakan informasi karir
(6) Kesadaran hubungan antara tanggung jawab personal, kebiasaan bekerja yang baik dan
kesempatan karir
(7) Kesadaran bagaimana karir berhubungan dengan fungsi dan kebutuhan di masyarakat
(8) Kesadaran tentang perbedaan pekerjaan dan perubahan peran laki-laki - perempuan.

H. MENGEMBANGKAN TEMA / TOPIK LAYANAN BK

Tema/topik merupakan rincian lanjut dari identifikasi deskripsi kebutuhan peserta didik/konseli
dalam aspek perkembangan pribadi, sosial, belajar dan karier yang akan dituangkan dalam RPL BK
(Rencana Pelaksanaan Layanan Bimbingan dan Konseling).

BIDANG RUMUSAN
TUJUAN LAYANAN TOPIK/TEMA
LAYANAN KEBUTUHAN
PRIBADI Kesadaran untuk Peserta didik/konseli memiliki Tuhan selalu hadir
beribadah Tuhan YME kesadaran untuk beribadah dalam hidupku
dengan Ikhlas pada Tuhan YME

Kesadaran untuk selalu Peserta didik/konseli memiliki Nilai suatu sikap


bersikap jujur kebiasaan untuk selalu kejujuran
bersikap jujur

Memiliki sikap selalu Peserta didik/konseli selau Bersyukur dengan hati


bersyukur pada Tuhan bersyukur pada Tuhan YME yang ikhlas
YME atas segala yang telah
diberikan-Nya

Pemahaman terhadap Peserta didik/konseli Akibat suka


dampak menyontek memahami dampak menyontek menyontek
dan dapat menghindarinya

Kesadaran untuk Peserta didik/konseli memiliki Saya cinta budaya


mencintai budaya kesadaran mencintai budaya sendiri
indonesia indonesia tercinta

Kemampuan untuk selalu Peserta didik/konseli memiliki Langkahku tanggung


bertanggung jawab sikap yang bertanggung jawab jawabku

Kemampuan Peserta didik/konseli Mengelola marah


mengendalikan diri dari mengelola kemarahan
rasa marah

Memiliki kepercaya diri Peserta didik/konseli tidak Menghilangkan rasa


rendah diri rendah diri

Kesadaran untuk Peserta didik/konseli mampu Menerima diriku apa


menerima pemberian besyukur dan menerima adanya
terbaik dari Tuhan dengan ikhlas apa yang sudah
dimilikinya

Memperoleh perhatian Peserta didik/konseli Kiat mendapat


orang tua yang cukup memperoleh perhatian orang perhatian orang tua
tua yang cukup

Memiliki kesehatan Peserta didik/konseli memiliki Pola hidup bersih dan


jasmani dan rohani yang kesehatan jasmani dan rohani sehat
baik yang baik

Menggali Potensi Diri Peserta didik/konseli mampu Potensi diri


Sendiri menggali Potensi Diri Sendiri

Memiliki kesehatan Peserta didik/konseli mampu Menjaga kesehatan diri


jasmani dan rohani yang menjaga kesehatan jasmani
baik dan rohani
Mengetahui Kelebihan Peserta didik/konseli dapat Kelebihan dan
dan Kelemahan yang mengetahui kelebihan dan kekurangan diri
dimiliki kelemahan yang dimilikinya

Meningkatkan taraf hidup Peserta didik/konseli dapat Kiat mengatur


/ekonomi keluarga meningkatkan taraf hidup keuangan
/ekonomi keluarga

Mengatur jadwal Peserta didik/konseli mampu Cara mengatur waktu


kegiatan sehari-hari mengatur jadwal kegiatan
dengan baik sehari-hari dengan baik

Kemampuan mengenal Peserta didik/konseli mampu Pemahaman diri


diri sendiri sendiri mengenal diri sendiri sendiri sendiri

SOSIAL Menghindari bahaya atau Peserta didik/konseli dapat Bahaya rokok dan
dampak rokok menghindari bahaya atau dampaknya
dampak rokok

Kemampuan Peserta didik/konseli mampu Melakukan 3 kata


mengucapkan kata maaf, melakukan 3 kata penting penting dalam
tolong dan terima kasih dalam pergaulan pergaulan

Dapat berinteraksi Peserta didik/konseli dapat Membina hubungan


dengan guru dan berinteraksi dengan guru dan baik dengan guru dan
karyawan sekolah karyawan sekolah karyawan

Mudah beradaptasi Peserta didik/konseli mudah Adaptasi di lingkungan


dengan lingkungan beradaptasi dengan lingkungan sekolah baru
sekolah baru sekolah baru

Kemudahan bergaul Peserta didik/konseli dapat Kiat membina


dengan teman-teman di mudah bergaul dengan teman- hubungan dengan
sekolah teman di sekolah teman

Kemampuan mengatasi Peserta didik/konseli mampu Menyelesaikan


masalah dengan teman di mengatasi masalah dengan masalah dengan teman
sekolah teman di sekolah

Kemudahan mencari dan Peserta didik/konseli mudah Kiat mencari dan


disenangi teman mencarai dan disenangi teman disenangi teman

Memahami tentang Peserta didik/konseli dapat Stop bulliying


bullying dan cara memahami tentang bullying
mensikapinya dan cara mensikapinya

Mengendalikan Peserta didik/konseli dapat Mengelola sarana


penggunaan medsos mengendalikan penggunaan media sosial
sesuai kebutuhan medsos sesuai kebutuhan

Dapat berinteraksi Peserta didik/konseli dapat Mengenal norma


dengan lawan jenis sesuai berinteraksi dengan lawan kehidupan
norma yang berlaku jenis sesuai norma yang
berlaku

Menghindari bahaya atau Peserta didik/konseli dapat Bahaya rokok dan


dampak rokok menghindari bahaya atau dampaknya
dampak rokok

Kemampuan Peserta didik/konseli mampu Melakukan 3 kata


mengucapkan kata maaf, melakukan 3 kata penting penting dalam
tolong dan terima kasih dalam pergaulan pergaulan

BELAJAR Kesadaran sebagai Peserta didik/konseli memiliki Manusia sebagai


makhluk sosial yang Kesadaran sebagai makhluk makhluk sosial
harus berinteraksi sosial yang harus berinteraksi

Kesadaran orang tua Peserta didik/konseli memiliki Kiat agar orang tua
untuk peduli pada kesadaran orang tua untuk peduli dengan kegiatan
kegiatan belajar anaknya peduli pada kegiatan belajar belajar kita
anaknya

Kemudahan memaham Peserta didik/konseli Identifikasi kesulitan


pelajaran memperoleh kemudahan belajar
memaham pelajaran

Melakukan disiplin Peserta didik/konseli dapat Pentingnya disiplin


belajar melakukan disiplin belajar belajar

Melakukan kebiasaan Peserta didik/konseli dapat Tanggung jawab


belajar melakukan kebiasaan belajar seorang siswa

Memiliki kebiasaan Peserta didik/konseli dapat Cara belajar di rumah


belajar di rumah belajar di rumah

Kemampuan untuk tidak Peserta didik/konseli tidak Bahaya menunda


menunda pekerjaan menunda pekerjaan sekolah pekerjaan sekolah
sekolah

Memperoleh atau meraih Peserta didik/konseli dapat Kiat sukses meraih


prestasi di sekolah memperoleh atau meraih prestasi
prestasi di sekolah

KARIR Pemahaman cara belajar Peserta didik/konseli memiliki Cara belajar di sekolah
peserta didik di sekolah pemahaman tentang cara baru
dengan baik belajar di SMP/MTs yang baik

Menemukan cara belajar Peserta didik/konseli dapat Cara mencari teman


yang sesuai menemukan cara belajar yang yang cocok untuk
sesuai belajar bersama

Memperoleh informasi Peserta didik/konseli dapat Cara mendapatkan


beasiswa memperoleh informasi beasiswa
beasiswa

Kemampuan mengatur Peserta didik/konseli memiliki Cara mengatur waktu


waktu bekerja dan kemampuan mengatur waktu belajar sambil bekerja
sekolah bekerja dan sekolah

Memilih Ekskul yang Peserta didik/konseli dapat Cara memilih kegiatan


sesuai memilih Ekskul yang sesuai ekstra kurikuler yang
sesuai

Memiliki Sikap optimis Peserta didik/konseli memiliki Optimis untuk naik


dapat naik kelas Sikap optimis dapat naik kelas kelas

Mengidentifikasi cita-cita Peserta didik/konseli dapat Cita-cita karirku


yang sesuai dengan mengidentifikasi cita-cita yang
dirinya sesuai dengan dirinya

Pemahaman mengenai Peserta didik/konseli mampu Jenis pekerjaan dan


jenis-jenis profesi di memahami mengenai jenis- prospeknya
masyarakat jenis profesi di masyarakat

Mengenal osis dan Peserta didik/konseli dapat Mengenal osis dan


kegiataannya mengenal osis dan kegiataannya
kegiataannya

Memahami hubungan Peserta didik/konseli dapat Mengenal bakat,


hobi, bakat, minat dan memahami hubungan hobi, minat, hobi dan karir
kemampuan bakat, minat dan kemampuan

Pemahaman cara belajar Peserta didik/konseli memiliki Cara belajar di sekolah


peserta didik di sekolah pemahaman tentang cara baru
dengan baik belajar di SMP/MTs yang baik

Menemukan cara belajar Peserta didik/konseli dapat Cara mencari teman


yang sesuai menemukan cara belajar yang yang cocok untuk
sesuai belajar bersama

Memperoleh informasi Peserta didik/konseli dapat Cara mendapatkan


beasiswa memperoleh informasi beasiswa
beasiswa

I. RENCANA KEGIATAN/OPERASIOAL (ACTION PLAN)

Rencana kegiatan (action plan) bimbingan dan konseling merupaan rencan yang menguraikan
tindakan-tindakan yang diperlukan untuk mencapai tujuan yang didapat dari hasil assesmen terhadap
kondisi peserta didik/konseli serta standar kompetensi kemandirian Konseli. Rencana kegiatan
bimbingan dan konseling terdiri dari beberapa komponen, yaitu :
(a) Bidang layanan
Berisi tentang bidang layanan bimbingan dan konseling
(b) Tujuan Layanan
Berisi tentang tujuan yang akan dicapai yang berbasis hasil asesmen, tugas perkembangan atau
standar kompetensi kemandirian Konseli
(c)   Komponen layanan
Terdiri dari empat komponen yaitu (1) layanan dasar, (2) layanan responsif, (3) peminatan dan
perencanaan individual, (4) dukungan system
(d)   Strategi layanan
Merupakan kegiatan/strategi layanan yang dilakukan dan disesuaikan dengan komponen layanan.
Contohnya, untuk komponen layanan dasar, strategi layanan yang dapat dilaksanakan adalah
bimbingan
(e)   Kelas
Berisi kelas yang akan mendapatkan layanan bimbingan dan konseling
(f)      Materi,
Berisi tentang tema/topik materi yang akan dibahas untuk mencapai tujuan.
(g)     Metode,
Berisi teknik/strategi kegiatan layanan bimbingan dan konseling yang akan dilakukan.
(h)     Alat/media,
Berisi alat dan media yang akan digunakan misalnya power point presentation, kertas kerja dan
sebagainya.
(i)       Evaluasi,
Berisi jenis dan alat evaluasi yang digunakan untuk memastikan ketercapaian tujuan layanan.
(j)       Ekuivalensi,
Berisi penyetaraan kegiatan bimbingan dan konseling yang dilakukan dengan jumlah jam.
(secara rinci dapat dilihat pada Lampiran Permendikbud No.111 Tahun 2014 tentang Bimbingan
dan Konseling pada Pendidikan Dasar dan Menengah).
RENCANA KEGIATAN (ACTION PLAN) BIMBINGAN DAN KONSELING

EKUI
BIDANG KOMPONEN STRATEGI KE EVA
TUJUAN LAYANAN MATERI METODE MEDIA VALE
LAYANAN PROGRAM LAYANAN LAS LUASI
NSI

PRIBADI Tuhan selalu Proses


Peserta didik/konseli memiliki kesadaran Bimbingan Ceramah, Slide Power
Dasar VII hadir dalam dan 2 Jam
untuk beribadah pada Tuhan YME Klasikal Diskusi Point
hidupku Hasil

Proses
Peserta didik/konseli memiliki kebiasaan Bimbingan Nilai suatu Ceramah, Slide Power
Dasar VII dan 2 Jam
untuk selalu bersikap jujur Klasikal sikap kejujuran Diskusi Point
Hasil
Peserta didik/konseli selau bersyukur Bersyukur Proses
Bimbingan Ceramah, Slide Power
pada Tuhan YME atas segala yang telah Dasar VII dengan hati dan 2 Jam
Klasikal Diskusi Point
diberikan-Nya yang ikhlas Hasil
Peserta didik/konseli memahami dampak Responsif Konseling VII Akibat suka Disesuaikan Disesuaikan Proses 2 Jam
menyontek dan dapat menghindarinya Individual menyontek dengan dengan dan
pendekatan pendekatan Hasil
yang yang
digunakan digunakan
Disesuaikan Disesuaikan
dengan dengan Proses
Peserta didik/konseli memiliki kesadaran Bimbingan Saya cinta
Dasar VII pendekatan pendekatan dan 2 Jam
mencintai budaya indonesia tercinta Kelompok budaya sendiri
yang yang Hasil
digunakan digunakan
Disesuaikan Disesuaikan
Langkahku dengan dengan Proses
Peserta didik/konseli memiliki sikap yang Bimbingan
Dasar VII tanggung pendekatan pendekatan dan 2 Jam
bertanggung jawab Kelompok
jawabku yang yang Hasil
digunakan digunakan
Disesuaikan Disesuaikan
dengan dengan Proses
Peserta didik/konseli mengelola Konseling Mengelola
Responsif VII pendekatan pendekatan dan 2 Jam
kemarahan Individual marah
yang yang Hasil
digunakan digunakan
Disesuaikan Disesuaikan
dengan dengan Proses
Konseling Menghilangkan
Peserta didik/konseli tidak rendah diri Responsif VII pendekatan pendekatan dan 2 Jam
Individual rasa rendah diri
yang yang Hasil
digunakan digunakan
Peserta didik/konseli mampu besyukur Responsif Konseling VII Menerima Disesuaikan Disesuaikan Proses 2 Jam
dan menerima dengan ikhlas apa yang Individual diriku apa dengan dengan dan
sudah dimilikinya adanya pendekatan pendekatan Hasil
yang yang
digunakan digunakan
Disesuaikan Disesuaikan
Kiat mendapat dengan dengan Proses
Peserta didik/konseli memperoleh Konseling
Responsif VII perhatian orang pendekatan pendekatan dan 2 Jam
perhatian orang tua yang cukup Individual
tua yang yang Hasil
digunakan digunakan
Proses
Peserta didik/konseli memiliki kesehatan Bimbingan Pola hidup Ceramah, Slide Power
Dasar VII dan 2 Jam
jasmani dan rohani yang baik Klasikal bersih dan sehat Diskusi Point
Hasil
Proses
Peserta didik/konseli mampu menggali Bimbingan Ceramah, Slide Power
Dasar VII Potensi diri dan 2 Jam
Potensi Diri Sendiri Klasikal Diskusi Point
Hasil
Disesuaikan Disesuaikan
dengan dengan Proses
Peserta didik/konseli mampu menjaga Konseling Menjaga
Responsif VII pendekatan pendekatan dan 2 Jam
kesehatan jasmani dan rohani Individual kesehatan diri
yang yang Hasil
digunakan digunakan
Disesuaikan Disesuaikan
Peserta didik/konseli dapat mengetahui dengan dengan Proses
Bimbingan Kelebihan dan
kelebihan dan kelemahan yang Dasar VII pendekatan pendekatan dan 2 Jam
Kelompok kekurangan diri
dimilikinya yang yang Hasil
digunakan digunakan
Disesuaikan Disesuaikan Proses
Peserta didik/konseli dapat meningkatkan Responsif Konseling VII Kiat mengatur 2 Jam
dengan dengan dan
pendekatan pendekatan
taraf hidup /ekonomi keluarga Individual keuangan yang yang Hasil
digunakan digunakan
Proses
Peserta didik/konseli mampu mengatur Bimbingan Cara mengatur Ceramah, Slide Power
Dasar VII dan 2 Jam
jadwal kegiatan sehari-hari dengan baik Klasikal waktu Diskusi Point
Hasil
Proses
Peserta didik/konseli mampu mengenal Bimbingan Pemahaman Ceramah, Slide Power
Dasar VII dan 2 Jam
diri sendiri sendiri Klasikal diri sendiri Diskusi Point
Hasil
Peserta didik/konseli dapat menyadari Masa remaja Proses
Bimbingan Ceramah, Slide Power
dan memahami perubahan yang terjadi Dasar VII dan dan 2 Jam
Klasikal Diskusi Point
pada masa remaja perubahannya Hasil

Proses
Peserta didik/konseli memiliki disiplin Bimbingan Ceramah, Slide Power
Dasar VII Disiplin diri dan 2 Jam
diri dalam kehidupan Klasikal Diskusi Point
Hasil
Proses
Peserta didik/konseli dapat memiliki Bimbingan Menjadi pribadi Ceramah, Slide Power
SOSIAL Dasar VII dan 2 Jam
kepribadian yang mandiri Klasikal mandiri Diskusi Point
Hasil
Proses
Peserta didik/konseli dapat menghindari Bimbingan Bahaya rokok Ceramah, Slide Power
Dasar VII dan 2 Jam
bahaya atau dampak rokok Klasikal dan dampaknya Diskusi Point
Hasil
Peserta didik/konseli mampu melakukan Bimbingan Melakukan 3 Disesuaikan Disesuaikan Proses
Dasar VII 2 Jam
3 kata penting dalam pergaulan Kelompok kata penting dengan dengan dan
pendekatan pendekatan
dalam
yang yang Hasil
pergaulan
digunakan digunakan
Disesuaikan
Membina
dengan Proses
Peserta didik/konseli dapat berinteraksi Konseling hubungan baik Ceramah,
Responsif VII pendekatan dan 2 Jam
dengan guru dan karyawan sekolah Individual dengan guru Diskusi
yang Hasil
dan karyawan
digunakan
Adaptasi di Proses
Peserta didik/konseli mudah beradaptasi Bimbingan Ceramah, Slide Power
Dasar VII lingkungan dan 2 Jam
dengan lingkungan sekolah baru Klasikal Diskusi Point
sekolah baru Hasil
Disesuaikan Disesuaikan
Kiat membina dengan dengan Proses
Peserta didik/konseli dapat mudah Konseling
Responsif VII hubungan pendekatan pendekatan dan 2 Jam
bergaul dengan teman-teman di sekolah Individual
dengan teman yang yang Hasil
digunakan digunakan
Disesuaikan Disesuaikan
Menyelesaikan dengan dengan Proses
Peserta didik/konseli mampu mengatasi Konseling
Responsif VII masalah dengan pendekatan pendekatan dan 2 Jam
masalah dengan teman di sekolah Kelompok
teman yang yang Hasil
digunakan digunakan
Peserta didik/konseli mudah mencarai Dasar Bimbingan VII Kiat mencari Ceramah, Slide Power Proses 2 Jam
dan disenangi teman Klasikal dan disenangi Diskusi Point dan
teman Hasil
Proses
Peserta didik/konseli dapat memahami Bimbingan Ceramah, Slide Power
Dasar VII Stop bulliying dan 2 Jam
tentang bullying dan cara mensikapinya Klasikal Diskusi Point
Hasil
Peserta didik/konseli dapat Mengelola Proses
Bimbingan Ceramah, Slide Power
mengendalikan penggunaan medsos Dasar VII sarana media dan 2 Jam
Klasikal Diskusi Point
sesuai kebutuhan sosial Hasil
Peserta didik/konseli dapat berinteraksi Mengenal Proses
Bimbingan Ceramah, Slide Power
dengan lawan jenis sesuai norma yang Dasar VII norma dan 2 Jam
Klasikal Diskusi Point
berlaku kehidupan Hasil

Peserta didik/konseli memiliki Kesadaran Manusia Proses


Bimbingan Ceramah, Slide Power
sebagai makhluk sosial yang harus Dasar VII sebagai dan 2 Jam
Klasikal Diskusi Point
berinteraksi makhluk sosial Hasil
Kiat agar orang Disesuaikan Disesuaikan
Peserta didik/konseli memiliki kesadaran tua peduli dengan dengan Proses
BELAJAR Konseling
orang tua untuk peduli pada kegiatan Responsif VII dengan pendekatan pendekatan dan 2 Jam
Individual
belajar anaknya kegiatan belajar yang yang Hasil
kita digunakan digunakan
Disesuaikan Disesuaikan
Identifikasi dengan dengan Proses
Peserta didik/konseli memperoleh Konseling
Responsif VII kesulitan pendekatan pendekatan dan 2 Jam
kemudahan memaham pelajaran Individual
belajar yang yang Hasil
digunakan digunakan
Proses
Peserta didik/konseli dapat melakukan Bimbingan Pentingnya Ceramah, Slide Power
Dasar VII dan 2 Jam
disiplin belajar Klasikal disiplin belajar Diskusi Point
Hasil
Tanggung Proses
Peserta didik/konseli dapat melakukan Bimbingan Ceramah, Slide Power
Dasar VII jawab seorang dan 2 Jam
kebiasaan belajar Klasikal Diskusi Point
siswa Hasil
Proses
Peserta didik/konseli dapat belajar di Bimbingan Cara belajar di Ceramah, Slide Power
Dasar VII dan 2 Jam
rumah Klasikal rumah Diskusi Point
Hasil
Disesuaikan Disesuaikan
Bahaya
dengan dengan Proses
Peserta didik/konseli tidak menunda Konseling menunda
Responsif VII pendekatan pendekatan dan 2 Jam
pekerjaan sekolah Individual pekerjaan
yang yang Hasil
sekolah
digunakan digunakan
Peserta didik/konseli dapat Proses
Bimbingan Kiat sukses Ceramah, Slide Power
memperoleh atau meraih prestasi di Dasar VII dan 2 Jam
KARIR Klasikal meraih prestasi Diskusi Point
sekolah Hasil

Proses
Peserta didik/konseli memiliki Motivasi Bimbingan Pentingnya Ceramah, Slide Power
Dasar VII dan 2 Jam
belajar Klasikal motivasi belajar Diskusi Point
Hasil
Peserta didik/konseli dapat melakukan Dasar Bimbingan VII Cara belajar Ceramah, Slide Power Proses 2 Jam
belajar kelompok yang baik Klasikal kelompok Diskusi Point dan
Hasil
Peserta didik/konseli memiliki Proses
Bimbingan Cara belajar di Ceramah, Slide Power
pemahaman tentang cara belajar di Dasar VII dan 2 Jam
Klasikal sekolah baru Diskusi Point
SMP/MTs yang baik Hasil
Disesuaikan Disesuaikan
Cara mencari
dengan dengan Proses
Peserta didik/konseli dapat menemukan Konseling teman yang
Responsif VII pendekatan pendekatan dan 2 Jam
cara belajar yang sesuai Individual cocok untuk
yang yang Hasil
belajar bersama
digunakan digunakan
Cara Proses
Peserta didik/konseli dapat memperoleh Pem&Perenc Bimbingan Ceramah, Slide Power
VII mendapatkan dan 2 Jam
informasi beasiswa Indv Klasikal Diskusi Point
beasiswa Hasil
Peserta didik/konseli memiliki Cara mengatur Proses
Pem&Perenc Bimbingan Ceramah, Slide Power
kemampuan mengatur waktu bekerja dan VII waktu belajar dan 2 Jam
Indv Klasikal Diskusi Point
sekolah sambil bekerja Hasil
Cara memilih
Proses
Peserta didik/konseli dapat memilih Pem&Perenc Bimbingan kegiatan ekstra Ceramah, Slide Power
VII dan 2 Jam
Ekskul yang sesuai Indv Klasikal kurikuler yang Diskusi Point
Hasil
sesuai
Proses
Peserta didik/konseli memiliki Sikap Pem&Perenc Bimbingan Optimis untuk Ceramah, Slide Power
VII dan 2 Jam
optimis dapat naik kelas Indv Klasikal naik kelas Diskusi Point
Hasil
Peserta didik/konseli dapat Proses 2 Jam
Pem&Perenc Bimbingan Cita-cita Ceramah, Slide Power
mengidentifikasi cita-cita yang sesuai VII dan
Indv Klasikal karirku Diskusi Point
dengan dirinya Hasil
Peserta didik/konseli mampu memahami Proses
Pem&Perenc Bimbingan Jenis pekerjaan Ceramah, Slide Power
mengenai jenis-jenis profesi di VII dan 2 Jam
Indv Klasikal dan prospeknya Diskusi Point
masyarakat Hasil
Mengenal osis Proses
Peserta didik/konseli dapat mengenal osis Pem&Perenc Bimbingan Ceramah, Slide Power
VII dan dan 2 Jam
dan kegiataannya Indv Kelas besar Tanya jawab Point
kegiataannya Hasil
Peserta didik/konseli dapat memahami Mengenal Proses
Pem&Perenc Bimbingan Ceramah, Slide Power
hubungan hobi, bakat, minat dan VII bakat, minat, dan 2 Jam
Indv Klasikal Diskusi Point
kemampuan hobi dan karir Hasil
Kotaku
I. RENCANA EVALUASI. PELAPORAN DAN TINDAK LANJUT

1. EVALUASI
Evaluasi merupakan langkah penting dalam manajemen pelayanan bimbingan dan konseling (BK).
Evaluasi secara umum ditujukan untuk mengetahui tingkat keterlaksanaan kegiatan dan
ketercapaian tujuan program yang telah ditetapkan. Dalam evaluasi program bimbingan dan
konseling terdapat 2 (dua) jenis evaluasi, yaitu evaluasi proses dan evaluasi hasil.
Evaluasi proses adalah kegiatan evaluasi yang dilakukan melalui analisis hasil penilaian proses
selama kegiatan pelayanan bimbingan dan konseling brlangsung. Fokus penilaian adalah
keterlibatan unsur-unsur dalam pelaksanaan kegitan bimbingan dan konseling.
Evaluasi hasil adalah kegiatan evaluasi yang dilakukan untuk memperoleh informasi tentang
keefektifan layanan bimbingan dan konseling dilihat dari hasilnya. Evaluasi hasil pelayanan
bimbingan dan konseling ditujukan pada hasil yang diacapi oleh peserta didik yang menjalin
pelayanan bimbingan dan konseling. Fokus penilaian dapat diaragakan pada berkembangnya :
a. Pemahaman diri, sikap, dan prilaku yang diperoleh berkaitan dengan materi / topik / masalah
yang dibahas
b. Perasaan positif sebagai dampak dari proses atau meteri/topik/masalah yang dibahas
c. Rencana kegiatan yang akan dilaksanakan pasca layanan dalam rangka mewujudkan upaya
pengembangan/pengetasan masalah.
Langkah-langkah pelaksanaan :
a. Penyusunan rencana evaluasi
b. Pengumpulan Data
c. Analisa dan interpretasi data

2. PELAPORAN
Pelaporan merupakan langkah lanjutan setelah evaluasi. Isi dalam pelaporan lebih bersifat
mendeskripsikan dan memberi uraian analisis terhadap hasil-hasil yang telah dicapai dalam
kegiatan evaluasi sebelumnya. Pelaporan pada hakikatnya merupakan kegiatan menyusun dan
mendeskripsikan seluruh hasil yang telah dicapai dalam evaluasi proses maupun hasil dalam format
laporan yang dapat memberikan informasi kepada seluruh pihak yang terlibat tentang keberhasilan
dan kekurangan dari program bimbingan dan konseling yang telah dilakukan.
Terdapat tiga aspek pokok yang perlu diperhatikan dalam penyusunan laporan yiatu :
a. Sistematika laporan hendaknya logis dan dapat dipahami
b. Deskripsi laporan yang disusun hendaknya memperhatikan kaidah penulisan dan kebahasan
yang telah dilakukan
c. Laporan pelaksanaan program bimbingan dan konseling harus dilaporkan secara akurat dan
tepat waktu.
Langkah-langkah dalam penyusunan laporan :
a. Tahap persiapan
b. Pengumpulan dan penyajian data
c. Penulisan laporan
d. Sistematika laporan

3. TINDAK LANJUT
Tindak lanjut dalam kegiatan evaluasi merupakan kegiatan yang dilakukan untuk menindaklanjuti
hasil pelaksanaan pelayanan bimbingan dan konseling. Berdasarkan data dan informasi yang
diperoleh dari hasil evaluasi, guru BK atau konselor dapat memikirkan ulang keseluruhan program
yang telah dilaksanakan denganc ara membuat desain ulang atau merevisi seluruh program atau
beberapa bagian dari program yang dianggap belum begitu efektif.
Langkah-langkah tindak lanjut :
a. Menentukan aspek-aspek perbaikan atau peningkatan yang akan dilakukan.
b. Menyusun ulang desain program secara umum atau layanan bimbingan dan konseling tertentu
dalam rangka perbaikan atau pengembangan
c. Melaksanakan kegiatan tindak lanjut sesuai dengan aspek-aspek yang akan diperbaiki atau
dikembangkan dan alokasi waktu yang telah ditentukan.
J. SARANA DAN PRASARANA BIMBINGAN DAN KONSELING

Prasarana pokok yang diperlukan ialah ruang bimbingan dan konseling yang cukup memadai.
Ruang dimaksud hendaknya diatur sedemikian rupa sehingga peserta dididk yang berkunjung merasa
senang dan nyaman, serta ruangan tersebut dapat digunakan untuk pelaksanaan berbagai jenis kegiatan
layanan bimbingan dan konseling baik individu maupun kelompok sesuai dengan asas-asas dan kode
etik bimbingan dan konseling.
Sedangkan Sarana dan prasarana berisi fasilitas dan perlengkapan yang mendukung terhadap
keterlaksanaan program bimbingan dan konseling. Sarana yang akan digunakan dalam kegiatan
pelayanan bimbingan dan konseling meliputi :
a. Alat pengumpul data, baik tes maupun non tes, yaitu :
1) Angket Masalah Konseli / Aplikasi Angket Masalah Konseli
2) Sosiometri
3) Alat Ungkap Pemahaman Diri
4) Alat Penelusuran Minat Peserta Didik SMP
5) Alat Ungkap Masalah Seri PTSDL
6) Inventori Tugas Perkembangan
7) _______________________
8) _______________________
9) Catatan Anekdot
b. Alat penyimpan data, khususnya dalam bentuk himpunan data yaitu :
1) Cummulative Record
2) Basis Data Prestasi Akademik
3) Daftar Peserta Didik Asuh
c. Kelengkapan penunjang teknis yaitu :
1) Data informasi meliputi: Peta Peserta Didik
2) Paket bimbingan meliputi : Paket Materi Klasikal
3) Alat bantu bimbingan meliputi : Buku Saku, Poster.
d. Perlengkapan administrasi, yaitu :
1) Alat tulis
2) Format rencana kegiatan
3) Blanko laporan kegiatan
Sedangkan prasarana penunjang layanan : Ruang bimbingan dan konseling terdiri atas : ruang
tamu, ruang kerja, ruang bimbingan dan konseling kelompok/diskusi, ruang dokumentasi (terlampir)
J. ANGGARAN DAN BIAYA

Anggaran biaya menyesuaikan dengan anggaran sekolah yang dialokasikan untuk kegiatan
bimbingan dan Konseling dengan rincian kebutuhan sebagai berikut :
Rencana anggaran berisi uraian jenis kegiatan dan rincian besar anggaran yang dibutuhkan.
Jumlah besar anggaran menunjukkan kebutuhan besaran anggaran untuk mendukung keterlaksanaan
program bimbingan dan konseling. Rencana anggaran disusun untuk mendukung implementasi
program secara cermat, rasional dan realistik.
Adapun rencana anggaran kegiatan bimbingan dan konseling pada tahun ini adalah sebagai
berikut :

Jumlah
No Jenis Barang Kebutuhan
Barang Uang
1. Kertas HVS - Analisa AUM 2 Plano Rp. 500.000,-
- Angket Siswa
- Program BK
- Undangan orang tua
- Format-format BK
2. Spidol - Spidol besar (permanen ) 2 Rp. 15.000,-
- Spidol kecil 3
3. Buku Folio - Buku Tamu 1 Rp. 90.000,-
- Buku ijin 1
- Buku Agenda surat 1
- Buku Agenda Kerja 3
4. Tampilan - Biblio konseling 10 Rp. 600.000,-
Kepustakaan
5. Gunting - 1 Rp. 15.000,-
6. Snel heckter - Jurnal Kegiatan Klasikal 3 Rp. 30.000,-
- Program umum 3
- Bukti Fisik 3
7. Staples - Kecil 1 Rp. 10.000,-
- Tanggung 1 Rp. 20.000.-
8. Transport - Home visit Rp. 1.065.000,-
( 27 X 3 X Rp. 15.000,-)
Jumlah Rp. 2.345.000,-
PROGRAM SEMESTERAN

Setelah membuat rencana kegiatan yang akan dilakukan selama satu tahun, kemudian
mendistribusikan komponen layanan dan strategi kegiatan dalam porgam semesteran dalam bentuk yang
lebih rinci.
Terdapat beberapa komponen dalam program semeseteran, yaitu :
1. Bulan dan komponen program
2. Layanan Dasar
Berisi tentang strategi layanan dan topik/tema layanan dalam komponen layanan dasar, seperti
bimbingan klasikal dengan tema yang sudah dibuat dalam rencana kegiatan
3. Layanan Peminatan dan Perencanaan Individual
Berisi tentang strategi layanan dan topik/tema dalam komponen layanan perencanaan individual
misalnya bimbingan klasikal dengan tema memilih sekolah lanjutan di tingkat SMA/SMK -
MA/MAK
4. Layanan Responsif
Berisi strategi layanan dan topik/tema (bila ada) dalam komponen layanan responsif, misalnya :
konseling kelompok dengan tema/topik “3 Kata Penting dalam Pergaulan”
5. Dukungan sistem
Berisis tentang strategi kegiatan dalam dukungan sistem seperti pengembangan jejaring, kegiatan
manajemen dan PKB

Berikut program semesteran dalam bentuk yang lebih rinci, baik semester ganjil maupun semester
genap :
( Dicetak dari Aplikasi Angket Kebutuhan Peserta Didik yang sudah diisi dan diolah )
A. PROGRAM SEMESTER GANJIL
Berikut program semester ganjil dalam bentuk yang lebih rinci :

PROGRAM SEMESTER GANJIL BIMBINGAN DAN KONSELING

SMP PGRI PAGARALAM


TAHUN PELAJARAN 2022/2023

Bidang Sa
No Jenis Bimbingan Fungsi sa Wa
Tujuan
. Kegiatan/Layanan BK ra ktu
P S B K n
A. PERSIAPAN                
Pembagian tugas VII

guru bimbingan Tercapainya efektivitas layanan


  1           Juli
dan bimbingan dan konseling
konseling/konselor
Assesmen VII

2 kebutuhan (Angket Terungkapnya kebutuhan peserta Juli

  Masalah Siswa)           didik/konseli


Menyusun VII

program Layanan bimbingan dan


3 Juli
bimbingan dan konseling lebih terarah dan tetap
  konseling           sasaran
Konsultasi Mendapat dukungan dari Kepala VII
4 Juli
  program BK           dan Komite Sekolah
Terpenuhinya kebutuhan sarana VII

5 Pengadaan sarana / yang menunjang keberhasilan Juli

  prasarana BK           layanan BK
B. LAYANAN BK                

1 LAYANAN
 
  . DASAR              
a. Bimbingan
 
    Klasikal              
Peserta didik/konseli memiliki VII
Tuhan selalu hadir Pemah
V       kesadaran untuk beribadah pada Juli
dalam hidupku aman Tuhan YME
   
Peserta didik/konseli memiliki VII
Cara Belajar di Pemah
V       pemahaman tentang cara belajar Juli
sekolah baru aman di SMP/MTs yang baik
   
VII
Pemah
Adaptasi di aman Peserta didik/konseli mudah
lingkungan V       dan beradaptasi dengan lingkungan Agst
sekolah baru Pence sekolah baru

    gahan

Pemah VII

aman Peserta didik/konseli dapat


Cita-cita karirku V       dan mengidentifikasi cita-cita yang Agst

Pence sesuai dengan dirinya

    gahan
Peserta didik/konseli mampu VII
Cara mengatur Pemah
V       mengatur jadwal kegiatan sehari- Sept.
waktu aman hari dengan baik
   
VII
Pemah Peserta didik/konseli memiliki
Disiplin diri V       Sept.
aman disiplin diri dalam kehidupan
   
Pemah VII

aman Peserta didik/konseli mampu


Potensi diri V       dan Oktb
menggali Potensi Diri Sendiri
Pence
    gahan
Peserta didik/konseli memiliki VII
Manusia sebagai Pemah
Kesadaran sebagai makhluk Oktb
makhluk sosial   V    
aman .
sosial yang harus berinteraksi
   
VII
Bersyukur dengan Pemah Peserta didik/konseli memahami
hati yang ikhlas   V     berbagai macam beasiswa Nov
aman
   
VII
Kiat mencari dan Pemah Peserta didik/konseli mampu
disenangi teman   V     menjaga kesehatan diri Nov
aman
   
VII
Peserta didik/konseli memiliki
Nilai suatu sikap Pemah
  V     pemahaman bahaya rokok dan Des
kejujuran aman narkoba
   
Pemah VII

Pentingnya disiplin aman Peserta didik/konseli dapat


belajar   V     dan melakukan disiplin belajar Des

Pence
    gahan
Peserta didik/konseli dapat VII
Bahaya rokok dan Pemah
  V     menghindari bahaya atau Des
dampaknya aman dampak rokok
   
b. Bimbingan VII
 
    Kelompok            
Peserta didik/konseli memiliki VII
Kebiasaan
Pemah kebiasaan hidup bersih dengan
membuang sampah V Nop
aman membuang sampah pada
pada tempatnya
          tempatnya
c. Papan
           
    Bimbingan    
Pemah VII

Tips dan Trik aman


Juli –
Sukses dalam V V V V dan Peserta didik/konseli
Des
Pengembangan diri penceg memperoleh informasi melalui
    ahan media tulis
Peserta didik/konseli VII
d. Pengemb. Pemah Juli –
V V V V memperoleh informasi yang
Media BK aman Des
    bermanfaat bagi dirinya
Peserta didik/konseli VII
Juli –
Pemah memperoleh informasi melalui
e. Leafleat V V V V Des
aman media cetak
   
2 LAYANAN
  . RESPONSIF                
VII
1. Konseling Penge Juli –
Terbantunya peserta didik dalam
    Individual         ntasan Des
mengatasi
hambatan/memecahkan masalah
yang dialaminya
VII

2. Konseling Penge Terbantunya memecahkan Juli –


Kelompok ntasan masalah peserta didik melalui Des

            kelompok
Pemah VII

aman Terbantunya memberikan


Juli –
3. Konsultasi dan informasi yang dibutuhkan oleh
Des
penge peserta didik
            ntasa
Diperolehnya kesepakatan VII

4. Konferensi Penge bersama mengenai masalah Juli –


Kasus ntasan peserta didik Des

           
Terentaskannya masalah konseli VII

yang terkait dengan pihak lain


Penge Juli –
5. Advokasi agar hak-hak konseli tetap
ntasan Des
terlindungi
           
VII

Terselenggaranya layanan
6. Konseling Penge Juli –
Bimbingan dan Konseling yang
elektronik ntasan Des
lebih efektif
           
Pemah VII

aman
dan Juli –
7. Kotak masalah
penge Tertampungnya masalah peserta Des

ntasan didik/konseli yang introvert


           
3 PEMINATAN Pemah
 
  . DAN         aman Terentaskannya masalah  
dan konseli yang terkait dengan
PERENC.
penge pemilihan jurusan dan rencana
INVIDIVUAL
            ntasan karir masa depan  
4 DUKUNGAN
                 
. SISTEM
a. Melaksanakan
dan Pengumpulan data dan
menindaklanjuti kebutuhan peserta didik
    assesmen              
Mengetahui langsung kondisi
b. Kunjungan
peserta didik di lingkungan
rumah
              rumah    
c. Menyusun dan
melaporkan
Pertanggungjawaban kinerja
program
kepada kepala sekolah
bimbingan dan
    konseling              
Penilaian ketercapaian program
d. Membuat
layanan bimbingan dan
evaluasi
              konseling    
e. Melaksanakan
administrasi Bukti fisik pelaksanaan
bimbingan dan bimbingan dan konseling
    konsleing              
f. Pengembangan
keprofesian Pengembangan diri / profesi
    konselor              

Mengetahui Pagar Alam, 18 Juli 2017


Kepala Sekolah Guru BK/Konselor

Elfansyah, S.Pd Yoga Pramono Putra, S.Pd


B. PROGRAM SEMESTER GENAP

PROGRAM SEMESTER GENAP BIMBINGAN DAN KONSELING

SMP PGRI PAGARALAM


TAHUN PELAJARAN 2022/2023

Bidang Sa
Jenis Fungsi Wak
No Bimbingan Tujuan sar
Kegiatan/Layanan BK tu
P S B K an
A. PERSIAPAN                
Pembagian tugas VII
Tercapainya efektivitas
guru bimbingan
  1           layanan bimbingan dan Juli
dan
konseling
konseling/konselor
Konsultasi VII
program
2 Juli
bimbingan dan Mendapat dukungan dari
  konseling           Kepala dan Komite Sekolah
PengadaanPerangk Terpenuhinya kebutuhan VII
3 at BK sarana / sarana yang menunjang Juli
  prasarana BK           keberhasilan layanan BK
B. LAYANAN BK                
1 LAYANAN
 
  . DASAR              
a. Bimbingan
 
    Klasikal              
Peserta didik/konseli memiliki VII
Masa remaja Pemaha kesadaran melakukan berbagai
dan perubahannya V       Juli
man kegiatan ibadah dengan
    kemauan sendiri
    Pemahaman V       Pemaha Peserta didik/konseli mampu VII Juli
diri sendiri man memiliki kebiasaan berpikir
positif serta mencapai pribadi
yang mampu berpikir dan
bersikap selalu positif
Konseli memiliki pemahaman VII
Pemaha dan kesadaran bahwa

Pentingnya man menyontek adalah perbuatan

motivasi belajar V       dan tidak baik (tercela), memahami Agst


Pencega penyebab dan dampak dari
han perbuatan menyontek serta
    mampu untuk menghindarinya
Pemaha VII
Tanggung Peserta didik/konseli dapat
man
jawab seorang memahami gejala-gejala stress
V       dan Agst
siswa serta faktor-faktor penyebab
Pencega
dan cara mengatasinya
    han
Peserta didik/konseli dapat VII
mengendalikan emosi dan
Pola hidup Pemaha memantapkan nilai serta cara
bersih dan sehat V       Sept.
man bertingkah laku yang dapat
diterima dalam kehidupan
    sosial yang lebih luas
Peserta didik/konseli dapat VII

Kiat sukses mengenal dan memahami tipe-


Pemaha
meraih prestasi V       tipe kepribadian manusia serta Sept.
man
dapat tumbuh menjadi pribadi
    yang matang
Pemaha Peserta didik/konseli mampu VII
Mengenal man memahami pentingnya
bakat,minat hobi V       dan menjaga kesehatan tubuh serta Oktb
dan karir Pencega dapat membiasakan pola hidup
    han bersih dan sehat
Peserta didik/konseli dapat VII
mengetahui pentingnya
Menjadi Pemaha komunikasi untuk Oktb
pribadi mandiri   V    
man menyampaikan pesan, ide atau .
gagasan dalam hidup
    bermasyarakat

Mengenal Peserta didik/konseli dapat VII


Pemaha Nov
norma kehidupan   V     memahami nilai-nilai
man b.
   
kehidupan serta dapat
bersosialisasi dan mengambil
keputusan berdasarkan nilai-
nilai atau norma kehidupan
Peserta didik/konseli dapat VII
memahami pentingnya

Masa remaja memiliki budaya tertib berlalu


Pemaha Nov
dan perubahannya   V     lintas di jalan serta
man b.
menumbuhkan kesadaran
untuk disiplin mentaati rambu-
    rambu lalu lintas
Peserta didik/konseli mampu VII
memahami dan menerima

Pemahaman peran sosial pria dan wanita


Pemaha Desb
diri sendiri   V     dengan norma yang ada di
man .
masyarakat serta berprilaku
sebagai pria dan wanita sesauai
    dengan norma masyarakat
Pemaha Peserta didik/konseli dapat VII

Pentingnya man memahami dampak dari tawuran


Desb
motivasi belajar   V     dan pelajar dan mampu
.
Pencega menghindarinya
    han
Peserta didik/konseli dapat VII
memiliki perasaan positif untuk
Tanggung membina persahabatan dengan
jawab seorang Pemaha Desb
  V     kegiatan positif serta memilki
siswa man .
rencana kegiatan untuk mengisi
kegiatan persahabatan yang
    positif
b. Bimbingan
 
    Kelompok              

Kelebihan dan Peserta didik/konseli memiliki

kekurangan diri Pemaha kebiasaan hidup bersih dengan


V VII Nop
man membuang sampah pada
          tempatnya
c. Papan
           
    Bimbingan    

    Tips dan Trik V V V V Pemaha Peserta didik/konseli VII Juli -


man
Sukses dalam dan
Desb
Pengembangan diri pencega memperoleh informasi melalui
han media tulis
Peserta didik/konseli VII
d. Pengemb. Pemaha Juli -
V V V V memperoleh informasi yang
Media BK man Desb
    bermanfaat bagi dirinya
Peserta didik/konseli VII
Pemaha Juli -
e. Leafleat V V V V memperoleh informasi melalui
man Desb
    media cetak
LAYANAN
2
  RESPONSIF                
Terbantunya peserta didik VII
1. Konseling Pengent Juli -
dalam mengatasi hambatan
Individual asan Desb
            yang dialaminya
Terbantunya memecahkan VII
2. Konseling Pengent Juli -
masalah peserta didik melalui
Kelompok asan Desb
            kelompok
Pemaha VII
man- Terbantunya memberikan Juli -
3. Konsultasi
pengenta informasi yang dibutuhkan Desb
            san oleh peserta didik
Diperolehnya kesepakatan VII
4. Konferensi Pengent Juli -
bersama mengenai masalah
Kasus asan Desb
            peserta didik
Terentaskannya masalah VII
Pengent konseli yang terkait dengan Juli -
5. Advokasi
asan pihak lain agar hak-hak konseli Desb
            tetap terlindungi
Terselenggaranya layanan VII
6. Konseling Pengent Juli -
Bimbingan dan Konseling yang
elektronik asan Desb
            lebih efektif
Pemaha VII
Juli
man – Tertampungnya masalah
7. Kotak masalah –
pengent peserta didik/konseli yang
Des
            asan introvert
  3 PEMINATAN DAN         Pemaha Terentaskannya masalah    
    PERENC.         man konseli yang terkait dengan VII  
INVIDIVUAL
dan pemilihan jurusan dan rencana
pengent karir masa depan
DUKUNGAN
  4 SISTEM                
a. Melaksanakan
dan Pengumpulan data dan
menindaklanjuti kebutuhan peserta didik
    assesmen              
Mengetahui langsung kondisi
b. Kunjungan
peserta didik di lingkungan
rumah
              rumah    
c. Menyusun dan
Pertanggungjawaban kinerja
melaporkan
kepada kepala sekolah
    program BK              
Penilaian ketercapaian program
d. Membuat
layanan bimbingan dan
evaluasi
              konseling    
e. Melaksanakan Bukti fisik pelaksanaan
    administrasi BK           bimbingan dan konseling    
f. Pengembangan
keprofesian Pengembangan diri / profesi
    konselor              

Mengetahui Pagar Alam, Juli 2022

Kepala Sekolah Guru BK/Konselor

Elfansyah, S.Pd Yoga Pramono Putra, S.Pd

D. RENCANA PROGRAM LAYANAN BK (KLASIKAL, KELAS BESAR/LINTAS KELAS,


KELOMPOK, DAN INDIVIDU)

RENCANA PELAKSANAAN LAYANAN


BIMBINGAN DAN KONSELING (RPL BK)

 BIMBINGAN KLASIKAL
 BIMBINGAN KLASIKAL KELAS BESAR/LINTAS
KELAS
 BIMBINGAN/KONSELING KELOMPOK
 KONSELING INDIVIDU

SEMESTER

GANJIL - GENAP

PEMERINTAH KOTA PAGARALAM


DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
SMP PGRI PAGARALAM
Jl. Laskar Ichwan Ridwan Rais, Pagar Alam Utara, Kota Pagar Alam, Sumatera Selatan 31121

RENCANA PELAKSANAAN LAYANAN (RPL)


BIMBINGAN KLASIKAL
SEMESTER GANJIL TAHUN PELAJARAN 2022/2023

A Komponen Layanan Layanan Dasar


B Bidang Layanan Pribadi
C Topik / Tema Layanan Bahaya narkoba dan dampaknya
D Fungsi Layanan Pemahaman
E Tujuan Umum Peserta didik/konseli memiliki pemahaman tentang jenis dan
bentuk narkobadengan benar, dampak memahami dampak
dari mengkonsumsi narkoba serta memiliki perasaan posistif
untuk mencegah dampak negtif narkoba.
F Tujuan Khusus 1. Peserta didik/konseli dapat mengerti dan memahami
tentang pengertian narkoba
2. Peserta didik/konseli dapat mengetahui jenis-jenis
narkoba dan dampaknya.
3. Peserta didik/konseli dapat memahami program
pencegahan narkoba disekolah
G Sasaran Layanan Kelas VII
H Materi 1. Pengertian narkoba
2. Jenis narkoba dan dampaknya
3. Program pencegahan di sekolah

I Waktu 1 Kali Pertemuan x 45 Menit


J Sumber Materi https://bnn.go.id/pengertian-narkoba-dan-bahaya-narkoba-
bagi-kesehatan/ diakses 02 september 2020.

https://www.gooddoctor.co.id/tips-kesehatan/info-sehat/
jenis-jenis-narkoba-dan-bahaya-yang-menyertainya/ diakses
tanggal 02 september 2020
https://www.kompasiana.com/astha/
582de72caf7a6135254bd69b/pencegahan-narkoba-di-
lingkungan-sekolah
diakses tanggal 03 september 2020.
K Metode/Teknik Ceramah, tanya jawab, dan curah pendapat
L Media / Alat Poster tentang bahaya narkoba dan dampaknya
M Pelaksanaan a. Guru bimbingan dan konseling atau konselor menyapa
peserta didik/konseli dengan kalimat yang membuat
siswa bersemangat
b. Guru bimbingan dan konseling atau konselor
menyampaikan tentang tujuan bimbingan yaitu sesuai
dengan tujuan khusus yang akan dicapai meliputi
aspek
afektif, kognitif dan psikomotor.
Tahap Uraian
1. Membuka dengan salam dan berdoa
2. Membina hubungan baik dengan siswa (presensi,
1. Tahap Awal / menanyakan kabar, pelajaran sebelumnya, ice breaking)
Pedahuluan 3. Menyampaikan tujuan layanan materi Bimbingan dan
Konseling
4. Menanayakan kesiapan kepada peserta didik
1. Guru BK membagikan poster yang berhubungan dengan
materi layanan
2. Tahap Inti 2. Peserta didik mengamati poster yang berhubungan
dengan materi layanan
3. Guru BK mengajak curah pendapat dan tanya jawab
1. Guru BK mengajak peserta didik membuat kesimpulan
yang terkait dengan materi layanan
3. Tahap Penutup 2. Guru BK menyampaikan materi layanan yang akan
datang
3. Guru BK mengakhiri kegiatan dengan berdoa dan salam

M Evaluasi
1. Evaluasi Proses Guru BK atau konselor melakukan evaluasi dengan
memperhatikan proses yang terjadi :
1. Melakukan Refleksi hasil, setiap peserta didik
menuliskan di kertas yang sudah disiapkan.
2. Sikap atau atusias peserta didik dalam mengikuti
kegiatan
3. Cara peserta didik dalam menyampaikan pendapat atau
bertanya
4. Cara peserta didik memberikan penjelasan dari
pertanyaan guru BK
2. Evaluasi Hasil Evaluasi setelah mengikuti kegiatan klasikal, antara lain :
1. Merasakan suasana pertemuan : menyenangkan/kurang
menyenangkan/tidak menyenangkan.
2. Topik yang dibahas : sangat penting/kurang
penting/tidak penting
3. Cara Guru Bimbingan dan Konseling atau konselor
menyampaikan : mudah dipahami/tidak mudah/sulit
dipahami
4. Kegiatan yang diikuti : menarik/kurang menarik/tidak
menarik untuk diikuti

LAMPIRAN-LAMPIRAN
1. Uraian materi/ poster
2. Lembar kerja siswa

Mengetahui Pagar Alam, Juli 2022


Kepala SMP PGRI Pagar Alam Guru BK

Elfansyah, S.Pd. Yoga Pramono Putra, S.Pd.

URAIAN MATERI

 PENGERTIAN NARKOBA
Narkotika adalah zat atau obat baik yang bersifat alamiah, sintetis, maupun semi sintetis
yang menimbulkan efek penurunan kesadaran, halusinasi, serta daya rangsang. Sementara
menurut UU Narkotika pasal 1 ayat 1 menyatakan bahwa narkotika merupakan zat buatan
atau pun yang berasal dari tanaman yang memberikan efek halusinasi, menurunnya
kesadaran, serta menyebabkan kecanduan. Obat-obatan tersebut dapat menimbulkan
kecanduan jika pemakaiannya berlebihan. Pemanfaatan dari zat-zat itu adalah sebagai obat
penghilang nyeri serta memberikan ketenangan. Penyalahgunaannya bisa terkena sanksi
hukum. Untuk mengetahui apa saja jenis dan bahaya narkoba bagi kesehatan, simak
ulasannya berikut ini.
 JENIS – JENIS NARKOBA DAN DAMPAKNYA
Setelah memahami penggolongan dan karakteristiknya, sekarang kamu perlu tahu apa saja
jenis-jenis narkoba, efek yang diberikan, dan bahaya yang menyertainya. Ini dia jenis-jenis
narkoba yang marak disalahgunakan di Indonesia.
1. Sabu-sabu
Sabu-sabu adalah jenis narkotika yang cukup populer di Indonesia.
Metamfetamin, sebutan lain dari sabu-sabu, adalah bubuk putih yang
penggunaannya bisa diisap, dihirup, atau melalui suntikan. Dengan sifatnya
yang stimulan dan halusinogen, metamfetamin dapat merangsang otak
untuk menciptakan euforia, imajinasi, dan khayalan tingkat tinggi. Efek
dari sabu-sabu relatif singkat, sehingga membuat pemakainya cenderung
mengonsumsi secara berulang dalam rentang waktu berdekatan. Bahaya
yang dapat ditimbulkan meliputi sesak napas, detak jantung semakin cepat,
meningkatnya tekanan darah, dan suhu tubuh meninggi. Tidak hanya itu,
penggunaan jangka panjang juga bisa menyebabkan:
a. Penurunan berat badan ekstrem
b. Masalah gigi dan kulit
c. Berbagai gangguan mental seperti depresi, cemas berlebih, delusi,
halusinasi, dan kebingungan
d. Bayi lahir cacat dan risiko keguguran pada ibu hamil
e. Risiko penularan penyakit aids dari penggunaan bersama jarum suntik

2. Kokain
Selain sabu-sabu, kokain adalah salah satu jenis narkotika yang paling
populer di Indonesia. Terbuat dari tanaman koka, kokain memiliki efek
stimulan yang sangat adiktif. Ia memengaruhi otak untuk melepaskan
dopamin, hormon yang bisa memunculkan rasa senang dan gembira. Oleh
karena itu, narkotika ini biasanya digunakan oleh orang-orang yang sedang
depresi untuk memperbaiki suasana hatinya. Penggunaannya bisa melalui
suntikan atau dihirup melalui hidung. Kristal yang ada padanya akan
terserap ke dalam aliran darah, lalu dibawa menuju paru-paru dan ke otak.
Obat ini memiliki efek samping yang sangat membahayakan tubuh, seperti:
a. Membuat detak jantung semakin kencang
b. Kerusakan organ jantung
c. Mual dan nyeri perut
d. Kerusakan saraf pada indra penciuman dan pengecap
e. Bayi lahir cacat dan risiko keguguran pada ibu hamil

Selain itu, dampak yang lebih serius bisa berupa stroke dan kematian.
Pecandu kokain sangat rentan tertular penyakit aids dan hepatitis C dari
penggunaan jarum suntik bersama.

3. Heroin
Heroin, atau yang juga populer dengan sebutan putaw, adalah narkotika
yang terbuat dari poppy, bunga liar yang biasa tumbuh di area pegunungan.
Penggunaannya dapat melalui suntikan, hirup, dan isap. Obat terlarang ini
mudah terserap ke dalam darah, lalu terbawa hingga ke otak. Heroin dapat
memunculkan euforia berlebih pada pemakainya, diikuti dengan sensasi
berat di kaki dan lengan, serta pikiran yang tak stabil. Dari jenis-jenis
narkoba yang ada, heroin adalah salah satu yang cukup mematikan.
Penggunaannya rawan overdosis, karena terdapat sifat adiktif yang bisa
menyebabkan kecanduan. Ada banyak bahaya yang mengintai dari
penggunaannya, seperti:
a. Infeksi pada kulit
b. Masalah sistem pencernaan akut
c. Kerusakan ginjal
d. Kerusakan pembuluh darah, terutama vena
e. Pernapasan terganggu
f. Kerusakan otak

4. Ekstasi
Selain bersifat stimulan, jenis narkotika yang satu ini juga dapat
dikategorikan sebagai halusinogen. Ekstasi merupakan narkoba sintetis,
alias buatan manusia dan bukan dari tanaman. Dibuat dari tiga campuran
zat, yaitu katinon, pentilon, dan cannabinoid sintetis. Ekstasi berbentuk pil,
tablet, dan cairan yang disuntikkan ke pembuluh darah, bekerja dengan
meningkatkan senyawa kimia yang ada di otak, seperti serotonin dan
neropinefrin. Peningkatan hormon tersebut dapat mengubah suasana hati,
mood, dan emosi. Pemakai akan merasakan euforia berlebih dari dorongan
energi yang bertambah. Tapi saat efeknya habis, penggunanya akan merasa
kebingungan, cemas, dan sulit tidur. Bahaya yang dapat ditimbulkan
meliputi:
a. Detak jantung semakin kencang
b. Otot-otot menegang
c. Gangguan penglihatan
d. Mual dan nyeri di perut
e. Pusing
f. Keringat dingin

5. Ganja
Dari jenis-jenis narkoba yang beredar di Indonesia, ganja merupakan salah
satu yang banyak disalahgunakan. Ganja terbuat dari tanaman Cannabis
sativa. Penggunaan yang paling populer adalah dengan cara diisap seperti
sedang merokok. Ganja dapat digolongkan sebagai stimulan, depresan, dan
halusinogen sekaligus. Seseorang menggunakannya untuk mendapat sensasi
terbang atau fly, menenangkan pikiran, dan mengubah suasana hati. Padahal,
ganja sangatlah merusak, dapat memengaruhi perkembangan otak, dan
mengganggu saraf kognitif. Tidak hanya itu, beberapa bahaya lain yang bisa
muncul adalah:
a. Masalah pernapasan
b. Gangguan kecemasan
c. Depresi
d. Risiko serangan jantung yang bisa berujung pada kematian
e. Penyakit mental seperti skizofrenia

6. LSD
LSD merupakan kepanjangan dari asam lisergat dietilamida, populer sejak
1960 hingga sekarang. LSD bersifat halusinogen, terbuat dari asam pada
jamur yang tumbuh pada biji-bijian dan tanaman gandum. Sesuai dengan
sifatnya, LSD digunakan untuk menciptakan halusinasi tingkat tinggi. Tidak
main-main, efek yang ditimbulkan bisa berlangsung hingga 12 jam. Dalam
kurun waktu tersebut, pengguna akan mendengar, melihat, dan merasakan
sesuatu yang tidak real menjadi seolah-olah nyata. LSD mampu memicu
bahaya yang serius, seperti peningkatan detak jantung dan  tekanan darah
tidak stabil. Sedangkan, untuk efek samping ringannya berupa tubuh
gemetar, mulut kering, dan keringat berlebih.
7. Morfin
Morfin merupakan narkotika yang bersifat analgesik. Berasal dari kata
morphous yang memiliki makna ‘dewa mimpi’, morfin adalah alkaloid yang
dapat ditemukan pada tanaman opium. Sesuai dengan sifatnya, morfin
mampu meredakan nyeri atau rasa sakit yang ada pada anggota tubuh.
Beberapa obat-obatan umum juga masih ada yang mengandung zat ini, tapi
dalam dosis ketat sesuai saran kesehatan. Morfin dikategorikan sebagai
narkotika karena banyak yang menyalahgunakannya, membawa bahaya yang
cukup serius, seperti:
a. Jantung berdebar
b. Kesadaran menurun
c. Kejang
d. Penurunan produksi urine
e. Impotensi pada pria
f. Gangguan siklus menstruasi pada wanita
g. Pingsan

8. Flakka
Flakka merupakan salah satu jenis narkotika baru dan belum terlalu marak di
Indonesia. Menurut BNN, obat ini ditengarai sudah masuk ke Tanah Air
sebelum 2017. Harga jual flakka diklaim lebih murah dari jenis narkotika
lain. Tapi, efeknya bisa mencapai 10 kali lipat dari kokain. Efek yang sangat
kuat bisa membuat pemakainya seolah-olah merasa bukan manusia, alias
hilang rasionalitas. Flakka berbentuk serbuk kristal, memiliki bahaya yang
tidak boleh diremehkan. Salah satunya adalah gejala perilaku was-was atau
waspada berlebihan. Efek sampingnya mirip dengan kokain dan amfetamin,
yaitu detak jantung semakin cepat, tekanan darah tinggi, hingga membuat
tubuh lemah.
9. Amfetamin
Sebenarnya, secara farmalogi, amfetamin masuk dalam kategori
psikotropika. Hanya saja, sering disalahgunakan sebagai stimulan. Obat ini
kemudian diklasifikasikan sebagai obat-obatan terlarang, karena banyaknya
kasus penyalahgunaan tersebut. Amfetamin mampu merangsang otak untuk
mengubah suasana hati, meningkatkan mood, dan membangkitkan euforia.
Ini tak lepas dari produksi dopamin di otak yang terus dipacu. Tak jarang,
amfetamin kerap disalahgunakan oleh orang-orang yang sedang depresi dan
stres. Efek samping dari penggunaan amfetamin meliputi:
a. Gangguan jantung
b. Kerusakan pembuluh darah
c. Berkurangnya urine
d. Menghambat penyerapan sejumlah nutrisi
e. Penurunan berat badan
f. Sakit kepala
g. Hilang nafsu makan
h. Rentan perdarahan, terutama pada hidung
i. Mudah gugup dan gelisah
j. Penurunan gairah seksual
k. Kaku otot
l. Gangguan penglihatan
m. Muncul ruam pada kulit
n. Badan gemetar

10. Kodein
Kodein merupakan bagian dari obat-obatan opioid. Mengutip Australian
Alcohol and Drug Foundation, kodein dapat memunculkan rasa kepuasan,
kesenangan, relaksasi, hingga pereda nyeri pada anggota tubuh. Penggunaan
narkotika apapun jenis selalu terdapat risiko dan bahaya yang mengintai,
termasuk kodein. Efek samping yang dapat ditimbulkan kodein adalah:
a. Mudah gelisah
b. Pusing atau sakit kepala tidak biasa
c. Kebingungan
d. Kaku otot di sejumlah bagian tubuh
e. Penglihatan kabur
f. Muncul ruam pada kulit
g. Sulit buang air kecil

Sedangkan efek yang lebih buruk bisa saja terjadi jika mengalami overdosis,
berupa:

a. Kejang
b. Gangguan emosi
c. Mati rasa
d. Halusinasi tinggi
e. Penurunan fungsi otak yang dapat menyebabkan koma hingga kematian

 PROGRAM PENCEGAHAN NARKOBA DI SEKOLAH


1. Memberikan pendidikan kepada siswa tentang bahaya dan akibat penyalahgunaan
NAPZA.
2. Melibatkan siswa dalam perencanaan pencegahan dan penanggulangan
penyalahgunaan NAPZA di sekolah.
3. Membentuk citra diri yang positif dan mengembangkan ketrampilan yang positif
untuk tetap menghidari dari pemakaian NAPZA dan merokok.
4. Menyediakan pilihan kegiatan yang bermakna bagi siswa ( ekstrakurikuler ).
5. Meningkatkan kegiatan bimbingan konseling.Membantu siswa yang telah
menyalahgunakan NAPZA untuk bisa menghentikannya.
6. Penerapan kehidupan beragama dalam kegiatan sehari – hari
Lampiran 2. Instrumen Penilian

Lembar Refleksi Kegiatan Proses Bimbingan Klasikal

Petunjuk :

Bacalah pernyataan di bawah ini dan berilah tanda centang (√) pada kolom skor sesuai dengan
apa yang terjadi dalam kegiatan bimbingan klasikal yang dilakukan!

No PERNYATAAN SKOR
1 2 3 4
1 Materi yang disampaikan dalam bimbingan
klasikal dibutuhkan peserta didik
2 Peserta didik terlibat aktif dalam
kegiatan layanan
3 Peserta didik tertarik dengan media yang
digunakan
4 Peserta didik senang mengikuti kegiatan
bimbingan klasikal yang dilakukan
5 Kegiatan bimbingan klasikal
memberikan manfaat bagi peserta
6 Alokasi
didik waktu dalam pelaksanaan bimbingan
klasikal mencukupi.

CATATAN
......................................................................................................................................
......................................................................................................................................
......................................................................................................................................

Keterangan :
4 = Sangat Baik
3 = Baik
2 = Cukup
1 = Kurang
LEMBAR EVALUASI HASIL LAYANAN BIMBINGAN KLASIKAL

No PERNYATAAN SKOR
1 2 3 4
1 Saya memahami dengan baik tujuan yang diharapkan
dari materi yang disampaikan

2 Saya memperoleh banyak pengetahuan dan


Informasi dari materi yang disampaikan
3 Saya menyadari pentingnya bersikap sesuai dengan
materi yang disampaikan.

4 Saya meyakini diri akan lebih baik,apabila

5 Saya dapat mengembangkan perilaku yang lebih


positif setelah mendapatkan materi yang
disampaikan.
6 Saya dapat mengubah perilaku sehingga kehidupan
saya menjadi lebih teratur dan

Total Skor =…

Keterangan:

4 = Sangat Setuju

3 = Setuju

2 = Cukup Setuju

1 = Kurang Setuju
PEMERINTAH KOTA PAGARALAM
DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
SMP PGRI PAGARALAM
Jl. Laskar Ichwan Ridwan Rais, Pagar Alam Utara, Kota Pagar Alam, Sumatera Selatan 31121

RENCANA PELAKSANAAN LAYANAN (RPL)


BIMBINGAN KLASIKAL
SEMESTER GANJIL TAHUN PELAJARAN 2022/2023

A Komponen Layanan Dasar


B Bidang Layanan Sosial
C Topik / Tema Layanan Etika dan budaya tertib berlalu lintas
D Fungsi Layanan Pemahaman
E Tujuan Umum Peserta didik/konseli dapat memahami pentingnya memiliki
budaya tertib berlalu lintas di jalan serta menumbuhkan kesadaran
untuk disiplin mentaati rambu-rambu lalu lintas
F Tujuan Khusus 11. Peserta didik/konseli dapat memahami pengertian lalu
lintas
12. Peserta didik/konseli dapat memahami tertib berlalu lintas
13. Peserta didik/konseli dapat memahami cara aman dalam
berkendara

G Sasaran Layanan Kelas VII


H Materi Layanan 1. Pengertian lalu lintas
2. Tertib berlalu lintas
3. Cara aman dalam berkendara

I Waktu 2 Kali Pertemuan x 45 Menit


J Sumber Materi 1. Slamet, dkk 2016, Materi Layanan Klasikal Bimbingan dan
Konseling untuk SMP-MTs kelas 9, Yogyakarta, Paramitra
Publishing
2. Triyono, Mastur, 2014, Materi Layanan Klasikal Bimbingan
dan Konseling bidang pribadi, Yogyakarta, Paramitra
3. Hutagalung, Ronal. 2015. Ternyata Berprestasi ItuMudah.
Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama
4. Eliasa Imania Eva, Suwarjo.2011.Permainan (games) dalam
Bimbingan dan Konseling.Yogyakarta: Paramitra
K Metode/Teknik Ceramah, Curah pendapat dan tanya jawab
L Media / Alat LCD, Power Point, Budaya tertib berlalu lintas
M Pelaksanaan
Tahap Uraian Kegiatan
5. Membuka dengan salam dan berdoa
6. Membina hubungan baik dengan peserta didik
(menanyakan kabar, pelajaran sebelumnya, ice breaking)
1. Tahap Awal / 7. Menyampaikan tujuan layanan materi Bimbingan dan
Pedahuluan Konseling
8. Menanayakan kesiapan kepada peserta didik
4. Guru BK menayangkan media slide power point yang
berhubungan dengan materi layanan
5. Peserta didik mengamati slide pp yang berhubungan dengan
materi layanan
6. Guru BK mengajak curah pendapat dan tanya jawab
2. Tahap Inti 7. Guru BK membagi kelas menjadi 6 kelompok, 1 kelompok 5-
6 orang
8. Guru BK memberi tugas kepada masing-masing kelompok
9. Peserta didik mendiskusikan dengan kelompok masing-masing
10. Setiap kelompok mempresetasikan tugasnya kemudian
kelompok lain menanggapinya, dan seterusnya bergantian
sampai selesai.
3. Tahap Penutup 4. Guru BK mengajak peserta didik membuat kesimpulan yang
terkait dengan materi layanan
5. Guru BK mengajak peserta didik untuk agar dapat
menghadirkan Tuhan dalam hidupnya
6. Guru BK menyampaikan materi layanan yang akan datang
7. Guru BK mengakhiri kegiatan dengan berdoa dan salam
M Evaluasi
1. Evaluasi Proses Guru BK atau konselor melakukan evaluasi dengan
memperhatikan proses yang terjadi :
1. Melakukan Refleksi hasil, setiap peserta didik menuliskan di
kertas yang sudah disiapkan.
2. Sikap atau atusias peserta didik dalam mengikuti kegiatan
3. Cara peserta didik dalam menyampaikan pendapat atau
bertanya
4. Cara peserta didik memberikan penjelasan dari pertanyaan
guru BK
2. Evaluasi Hasil Evaluasi setelah mengikuti kegiatan klasikal, antara lain :
1. Merasakan suasana pertemuan : menyenangkan/kurang
menyenangkan/tidak menyenangkan.
2. Topik yang dibahas : sangat penting/kurang penting/tidak
penting
3. Cara Guru Bimbingan dan Konseling atau konselor
menyampaikan : mudah dipahami/tidak mudah/sulit dipahami
4. Kegiatan yang diikuti : menarik/kurang menarik/tidak menarik
untuk diikuti

LAMPIRAN-LAMPIRAN
3. Uraian materi
4. Lembar kerja siswa
5. Instrumen penilaian

Mengetahui Pagar Alam, Juli 2022


Kepala SMP PGRI Pagar Alam Guru BK

Elfansyah, S.Pd. Yoga Pramono Putra, S.Pd


Lampiran 1. Uraian Materi

ETIKA DAN BUDAYA TERTIB BERLALU LINTAS

a. Pengertian Lalu Lintas

Pengertian lalu lintas, menurut Djajoesman (1976:50) bahwa secara harfia lalu lintas diartikan
sebagai gerak (bolak balik) manusia atau barang dari satu tempat ke tempat lainnya dengan
menggunakan sarana jalan umum. Sedangkan menurut Poerwadarminta dalam kamus umum bahasa
Indonesia (1993:55) menyatakan bahwa lalu lintas adalah berjalan bolak balik, hilir mudik dan perihal
perjalanan di jalan dan sebagainya serta berhubungan antara sebuah tempat dengan tempat lainnya.
Sehingga dapat disimpulkan bahwa lalu lintas adalah gerak/pindahnya manusia, hewan, atau barang dari
satu tempat ke tempat lain di jalan dengan menggunakan alat gerak.

Di samping itu semua, lalu lintas tidak lepas dari rambu-rambu lalu lintas. Rambu-rambu lalu lintas
adalah satu alat perlengkapan jalan dalam bentuk tertentu yang memuat lambang, huruf, angka, kalimat
ataupun perpaduan di antaranya, yang digunakan untuk memberikan peringatan, larangan, perintah dan
petunjuk bagi pemakai jalan. Sehingga mengerti rambu-rambu lalu lintas sangatlah berguna. Karena
dengan rambu-rambu lalu lintas pemakai jalan dapat mengerti situasi jalan yang mereka lewati.
Sehingga kecelakaan pada lalu lintas tidak akan terjadi. Banyak orang terutama kalangan pelajar tidak
mau mempelajari tentang rambu-rambu lalu lintas yang ada.
Selain itu mengerti tentang marka yang ada juga sangatlah penting. Yaitu marka jalan yang artinya
suatu tanda yang berada di permukaan jalan atau di atas jalan yang meliputi peralatan/tanda garis
membujur, melintang, garis serong, serta lambang lainnya yang berfungsi untuk mengarahkan arus
lalu lintas yang membatasi daerah kepentingan lalu lintas. Marka itu dapat berwarna putih atau kuning.
Marka dapat memberi isyarat apakah kita diperbolehkan medahului pemakai jalan yang ada di depan
kita atau tidak. Kalau kita tidak memahaminya, maka keselamatan kita terancam. Itulah yang sering
disebut dengan kecelakaan.
Kecelakaan lalu lintas adalah suatu peristiwa di jalan yang tidak disangka-sangka dan tidak sengaja
melibatkan kendaraan dengan atau tanpa pemakai jalan lainnya,mengakibatkan korban manusia atau
korban harta benda (pasal 93 peraturan pemerintah nomor 43 tahun 1999). Oleh karena itu, kecelakaan
tidak bisa kita hindari tetapi kita bisa mencegahnya. Tetapi untuk mencegahnya membutuhkan
kesadaran dari setiap masing-masing pemakai jalan. Sehingga budaya tertib lalu lintas di jalan sangatlah
dibutuhkan. Karena dengan budaya tersebut dapat mengurangi tingkat kecelakaan yang terjadi, dimana
dari tahun ke tahun tingkat kecelakaan semakin meningkat.

b. Tertib Berlalu Lintas

Apa yang harus kita lakukan untuk tertib berlalu-lintas? Berikut yang harus dilakukan,
diantaranya :

1. Memakai helmet dengan benar. Helmet harus kita pakai dengan benar karena helmet berfungsi untuk
melindungi kepala kita dari goncangan,benturan, dan benda keras yang akan jatuh ke kepala kita.
Dengan helmet kita akan lebih nyaman dan aman.
2. Memakai jaket, dan pelindung pada siku dan lutut. Buat berjaga-jaga agar ketika tiba-tiba terkena
halangan akan mengurangi rasa sakit.
3. Memakai dua kaca sepion. Kaca sepion ini sangat berperan penting saat perjalanan, apa lagi saat kita
menyalip kita menggunakan kaca sepion  untuk melihat keadaan dari belakang.
4. Lengkapi dengan spedometer. Alat ini sangat penting kita gunakan untuk mengukur seberapa cepat
kendaraan kita melaju. Jika kita tidak menggunakannya, maka kita akan lupa dengan kecepatan yang
telah kita tempuh.
5. Nyalakan lampu utama setiap saat. Hal ini telah diteliti dapat mengurangi angka kecelakaan di jalan-
jalan.
6. Taatilah rambu-rambu lalulintas. Rambu-rambu lalu-lintas sangat penting diperhatikan karena telah
dirancang khusus untuk keselamatan pengemudi.
7. Jangan lupa bawa surat-surat STNK dan SIM yah. Ini sangat penting karena akan selalu diperiksa
bapak polisi di jalan raya, so biar tidak kena tilang,dibawa yah?
c. Cara Aman Berkendara

Berikut ini ada beberap tips untuk Aman Berkendara, diantaranya :

1. Lakukan pengecekan rutin terhadap kendaraan anda.


Apapun kendaraan anda baik mobil atau motor, pengecekan terhadap mesin kendaraan merupakan
hal yang perlu diperhatikan. Sebisa mungkin apabila kita akan melakukan perjalanan jauh, atau
mudik. Satu hari sebelum perjalanan lakukan pengecekan dan service ringan terhadap mesin
kendaraan anda, termasuk kondisi tekanan udara ban, minyak, oli, kondisi rem, kaca spion dan
lampu.

2. Jangan lupa membawa kelengkapan surat kendaraan


Kelengkapan surat kendaraan akan membuat anda merasa aman dijalanan, periksa SIM dan juga
STNK kendaraan. Dengan adanya kelengkepan surat kendaraan maka anda terhindar dari rasa takut
ditilang sama polisi.

3. Membawa kelengkapan keamanan


Bagi pengendara motor helm merupakan hal yang penting untuk menjaga kepala kalau terjadi
benturan, disamping itu melindungi mata dari debu jalanan. Juga jangan lupa untuk membawa jaket,
sarung tangan, dan memakai sepatu. Jika anda menggunakan mobil gunakan selalu sabuk
pengaman, ban serep, dan juga persiapan p3k dalam mobil anda.

4. Mematuhi peraturan lalu lintas


Peraturan lalu lintas ditegakkan agar supaya dapat menjamin keselamatan para pengendara. Oleh
karena itu, mematuhi lalu lintas merupakan kewajiban bagi kita semua sebagai pengguna jalan.

5. Tepat perhitungan dalam berkendara


Mengurangi kecepatan ketika melewati keramaian atau perkampungan. Dan menambah kecepatan
dijalan lurus dan kosong. Usahakan agar berkendara pada siang hari agar pandangan tidak tergangu.
Dengan berhati-hati dalam berkendara, semoga kita dapat selamat sampai tujuan

Tertib lalu lintas bukan hanya untuk kebutuhan diri sendiri. Tetapi demi ketertiban bersama dan
kebaikan bersama pula.Jika kita tertib, pasti kita akan mendapatkan kenyamanan dalam diri sendiri
maupun di lingkungan sekitar kita. Tentunya kita bisa menunjukan sikap taat kita pada hukum dan
peraturan berlalu-luntas.
d. Manfaat Budaya Tertib Lalu Lintas di Jalan

Budaya tertib lalu lintas sangatlah bermanfaat bagi kita. Rambu-rambu lalu lintas dibuat karena untuk
memberitahukan sesuatu hal baik itu bersifat peringatan, larangan, perintah dan petunjuk bagi pemakai
jalan. Sehingga rambu-rambu tersebut untuk ditaati sekaligus dapat memberikan informasi tentang
kondisi jalan yang ada saat itu. Beberapa manfaat akan kita dapatkan ketika kita memiliki budaya tertib
lalu lintas, antara lain :

 Sampai tujuan dengan selamat


Jika semua orang terutama kalangan pelajar memiliki budaya tertib lalu lintas maka keselamatanpun
terjamin. Karena pelajar satu dengan yang lain saling memahami dan mengerti posisi mereka sama-
sama pemakai jalan. Budaya tertib lalu lintas antara lain menjadi pengguna jalan yang baik, menaati
rambu-rambu lalu lintas, serta peraturan yang mengenai lalu lintas. Sehingga mereka sampai tujuan
dengan selamat.

 Mengurangi tingkat kecelakaan pada kalangan pelajar


Menurut data catatan PT Jasa Raharja Cabang Jatim terungkap 70 persen dari total 4.286 korban
kecelakaan sepanjang Januari hingga Maret 2014 adalah usia produktif. Kebanyakan dari kalangan
pelajar, mahasiswa, dan pegawai swasta. Sehingga dengan adanya kesadaran dalam memiliki budaya
tertib lalu lintas maka dapat mengurangi tingkat kecelakaan pada kalangan pelajar.

 Mengurangi tingkat pelanggaran lalu lintas


Dengan adanya budaya lalu lintas di jalan pada kalangan pelajar, maka tingkat pelanggaran lalu
lintaspun akan berkurang. Sehingga kedamaian pemakai jalan akan lebih meningkat. Contohnya
memakai mesin knalpot yang berstandart nasional makan pemakai jalan yang lain tidak akan terganggu
dengan suara knalpot yang tidak berstandart nasional.
Lampiran 2. Instrumen Penilian

Lembar Refleksi Kegiatan Proses Bimbingan Klasikal

Petunjuk :

Bacalah pernyataan di bawah ini dan berilah tanda centang (√) pada kolom skor sesuai dengan apa
yang terjadi dalam kegiatan bimbingan klasikal yang dilakukan!

No PERNYATAAN SKOR
1 2 3 4
1 Materi yang disampaikan dalam bimbingan
klasikal dibutuhkan peserta didik

2 Peserta didik terlibat aktif dalam kegiatan


layanan

3 Peserta didik tertarik dengan media yang digunakan

4 Peserta didik senang mengikuti kegiatan bimbingan


klasikal yang dilakukan

5 Kegiatan bimbingan klasikal memberikan


manfaat bagi peserta didik
6 Alokasi waktu dalam pelaksanaan bimbingan
klasikal mencukupi.

CATATAN
...................................................................................................................................................
...................................................................................................................................................
..................................................................................................................................................

Keterangan :
4 = Sangat Baik
3 = Baik
2 = Cukup
1 = Kurang
LEMBAR EVALUASI HASIL LAYANAN BIMBINGAN KLASIKAL

No PERNYATAAN SKOR
1 2 3 4

1 Saya memahami dengan baik tujuan yang diharapkan dari


materi yang disampaikan

2 Saya memperoleh banyak pengetahuan dan Informasi dari


materi yang disampaikan

3 Saya menyadari pentingnya bersikap sesuai dengan


materi yang disampaikan.

4 Saya meyakini diri akan lebih baik,apabila

5 Saya dapat mengembangkan perilaku yang lebih positif


setelah mendapatkan materi yang disampaikan.

6 Saya dapat mengubah perilaku sehingga kehidupan saya


menjadi lebih teratur dan bermakna

Total Skor =…

Keterangan:

4 = Sangat Setuju

3 = Setuju

2 = Cukup Setuju

1 = Kurang Setuju
PEMERINTAH KOTA PAGARALAM
DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
SMP PGRI PAGARALAM
Jl. Laskar Ichwan Ridwan Rais, Pagar Alam Utara, Kota Pagar Alam, Sumatera Selatan 31121

RENCANA PELAKSANAAN LAYANAN (RPL)


BIMBINGAN KLASIKAL
SEMESTER GANJIL TAHUN PELAJARAN 2022/2023

A Komponen Layanan Dasar


B Bidang Layanan Pribadi
C Topik / Tema Layanan Kepribadian Manusia
D Fungsi Layanan Pemahaman
E Tujuan Umum Peserta didik/konseli dapat mengenal dan memahami tipe-tipe
kepribadian manusia serta dapat tumbuh menjadi pribadi yang
matang
F Tujuan Khusus 1. Peserta didik/konseli dapat memahami pengertian
kepribadian manusia
2. Peserta didik/konseli dapat memahami tipe-tipe
kepribadian manusia
3. Peserta didik/konseli dapat memahami tentang
kepribadian matang
G Sasaran Layanan Kelas VII
H Materi Layanan 4. Pengertian kepribadian manusia
5. Tipe-tipe kepribadian manusia
6. Kepribadian matang/dewasa

I Waktu 2 Kali Pertemuan x 45 Menit


J Sumber Materi 1. Slamet, dkk 2016, Materi Layanan Klasikal Bimbingan dan
Konseling untuk SMP-MTs kelas 9, Yogyakarta, Paramitra
Publishing
2. Triyono, Mastur, 2014, Materi Layanan Klasikal Bimbingan
dan Konseling bidang pribadi, Yogyakarta, Paramitra
3. Hutagalung, Ronal. 2015. Ternyata Berprestasi ItuMudah.
Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama
4. Eliasa Imania Eva, Suwarjo.2011.Permainan (games) dalam
Bimbingan dan Konseling.Yogyakarta: Paramitra
K Metode/Teknik Ceramah, Curah pendapat dan tanya jawab
L Media / Alat LCD, Power Point, Kepribadian manusia
M Pelaksanaan
Tahap Uraian Kegiatan
9. Membuka dengan salam dan berdoa
10.Membina hubungan baik dengan peserta didik
(menanyakan kabar, pelajaran sebelumnya, ice breaking)
1. Tahap Awal / 11.Menyampaikan tujuan layanan materi Bimbingan dan
Pedahuluan Konseling
12.Menanayakan kesiapan kepada peserta didik
11. Guru BK menayangkan media slide power point yang
berhubungan dengan materi layanan
12. Peserta didik mengamati slide pp yang berhubungan
dengan materi layanan
13. Guru BK mengajak curah pendapat dan tanya jawab
2. Tahap Inti 14. Guru BK membagi kelas menjadi 6 kelompok, 1
kelompok 5- 6 orang
15. Guru BK memberi tugas kepada masing-masing
kelompok
16. Peserta didik mendiskusikan dengan kelompok masing-
masing
17. Setiap kelompok mempresetasikan tugasnya kemudian
kelompok lain menanggapinya, dan seterusnya bergantian
sampai selesai.
3. Tahap Penutup 8. Guru BK mengajak peserta didik membuat kesimpulan yang
terkait dengan materi layanan
9. Guru BK mengajak peserta didik untuk agar dapat
menghadirkan Tuhan dalam hidupnya
10.Guru BK menyampaikan materi layanan yang akan datang
11.Guru BK mengakhiri kegiatan dengan berdoa dan salam
M Evaluasi
1. Evaluasi Proses Guru BK atau konselor melakukan evaluasi dengan
memperhatikan proses yang terjadi :
1. Melakukan Refleksi hasil, setiap peserta didik menuliskan di
kertas yang sudah disiapkan.
2. Sikap atau atusias peserta didik dalam mengikuti kegiatan
3. Cara peserta didik dalam menyampaikan pendapat atau
bertanya
4. Cara peserta didik memberikan penjelasan dari pertanyaan
guru BK
2. Evaluasi Hasil Evaluasi setelah mengikuti kegiatan klasikal, antara lain :
1. Merasakan suasana pertemuan : menyenangkan/kurang
menyenangkan/tidak menyenangkan.
2. Topik yang dibahas : sangat penting/kurang penting/tidak
penting
3. Cara Guru Bimbingan dan Konseling atau konselor
menyampaikan : mudah dipahami/tidak mudah/sulit dipahami
4. Kegiatan yang diikuti : menarik/kurang menarik/tidak menarik
untuk diikuti

LAMPIRAN-LAMPIRAN
1. Uraian materi
2. Lembar kerja siswa
3. Instrumen penilaian

Mengetahui Pagar Alam, Juli 2022


Kepala SMP PGRI Pagar Alam Guru BK

Elfansyah, S.Pd. Yoga Pramono Putra, S.Pd


KEPRIBADIAN MANUSIA

1. Pengertian Kepribadian

Gordon Allport merumuskan kepribadian sebagai “sesuatu” yang terdapat dalam diri individu
yang membimbing dan memberi arah kepada seluruh tingkah laku individu yang bersangkutan. Lebih
detail Allport mendefinisikan kepribadian sebagai suatu organisasi yang dinamis dari sistem psikofisik
individu yang menentukan tingkah laku dan pikiran individu secara khas. Allport menggunakan istilah
sistem psikofisik dengan maksud menunjukkan bahwa jiwa dan raga manusia adalah suatu sistem yang
terpadu dan tidak dapat dipisahkan satu sama lain, serta di antara keduanya selalu terjadi interaksi dalam
mengarahkan tingkah laku. Sedangkan istilah khas dalam batasan kepribadian Allport itu memiliki arti
bahwa setiap individu memiliki kepribadiannya sendiri. Tidak ada dua orang yang berkepribadian sama,
karena itu tidak ada dua orang yang berperilaku sama.

Sigmund Freud memandang kepribadian sebagai suatu struktur yang terdiri dari tiga sistem yaitu
Id, Ego dan Superego. Tingkah laku tidak lain merupakan hasil dari konflik dan rekonsiliasi ketiga
sistem kepribadian tersebut.

2. Faktor-faktor yang membentuk kepribadian

Kepribadian terbentuk karena proses keterlibatan subjek atau individu atas pengaruh-pengaruh
internal dan eksternal yang mencakup factor-faktor genetis atau biologis, pengalaman-pengalaman
sosial, dan perubahan lingkungan. Dengan kata lain corak dan keunikan kepribadian individu itu
dipengaruhi oleh faktor-faktor bawaan dan lingkungan.

Kepribadian terbentuk oleh faktor-faktor :

a. Internal yang lebih menunjuk kepada faktor bawaan


b. Eksternal, meliputi pengaruh lingkungan baik sosial maupun non-sosial

3. Tipe-tipe Kepribadian

Ada beberapa tipe kepribadian menurut Hipocrates :

a. Kepribadian Sanguinis
Tipe kepribadian ini memiliki ciri-ciri ekstrovert, optimis , periang dan penuh semangat, penuh
rasa ingin tahu. Tipe ini memiliki rasa humor yang tinggi, ditambah dengan antusiasme dan sikap
ekspresif mereka selalu menjadi bintang dalam setiap pertemuan.

Tipe ini memiliki kebutuhan mendasar akan pengakuan dan penghargaan.

b. Kepribadian Melankolis
Kepribadian ini memiliki cirri-ciri : introvert, pemikir, pesimis mendalam dan penuh pikiran yang
analitis, serius dan tekun, cenderung jenius, berbakat dan kreatif, tipe ini sangat teliti, hati-hati dan
suka curiga, taat aturan, sangat konsisten dengan perasaan yang halus. Tipe ini memiliki
kebutuhan mendasar berupa jawaban yang bermutu dan didukung data yang lengkap dan akurat.

c. Kepribadian Koleris
Ciri-ciri kepribadian ini adalah : ekstrovert, keras, tegas, tidak emosional bertindak, tidak mudah
patah semangat, bebas dan mandiri, memancarkan keyakinan dan bisa menjalankan apa saja,
berbakat menjadi pemimpin. Tipe ini sangat dinamis, aktif, dan membutuhkan perubahan. Tipe ini
memiliki kebutuhan mendasar berupa tantangan, pilihan, dan pengendalian.

d. Kepribadian Phlegmatis
Kepribadian ini memiliki ciri-ciri: introvert, mudah bergaul dan santai, diam tenang, sabar,
pemalu, hidup konsisten, tenang tapi cerdas, simpatik dan rendah hati, menyembunyikan emosi,
bahagia menerima kehidupan, tidak suka konflik dan pertentangan. Mereka sulit mengatakan
“tidak”, sangat sentimental dan suka hal yang sama “status quo”. Tipe ini memiliki kebutuhan
mendasar berupa penghargaan dan penerimaan.

4. Kepribadian Matang

Kematangan kepribadian menggambarkan kedewasaan seseorang. Kematangan pribadi, ditunjukkan


dengan cirri-ciri antara lain :

a. Mampu menerima diri sendiri apa adanya


Mampu menerima kekurangan dan kelebihan diri secara positif

b. Memiliki pegangan hidup yang kuat


Agama merupakan pegangan hidup kita, bagi orang yang memiliki kematangan pribadi, maka ia
akan memiliki kehidupan agama yang kuat

c. Mampu menjalin hubungan dengan orang lain dengan rasa aman

Dalam berkehidupan sosial, pribadi yang matang dapat diterima dan menerima orang lain tanpa
hambatan yang berarti. Dia dapat segera menyesuaikan diri tanpa ikut arus.

d. Mempunyai perencanaan masa depan

Mempunyai perencanaan akan masa yang akan datang dalam kehidupannya, tidak berpikiran sempit
Lampiran 2. Instrumen Penilian

Lembar Refleksi Kegiatan Proses Bimbingan Klasikal

Petunjuk :

Bacalah pernyataan di bawah ini dan berilah tanda centang (√) pada kolom skor sesuai dengan apa
yang terjadi dalam kegiatan bimbingan klasikal yang dilakukan!

No PERNYATAAN SKOR
1 2 3 4
1 Materi yang disampaikan dalam bimbingan
klasikal dibutuhkan peserta didik

2 Peserta didik terlibat aktif dalam kegiatan


layanan

3 Peserta didik tertarik dengan media yang digunakan

4 Peserta didik senang mengikuti kegiatan bimbingan


klasikal yang dilakukan

5 Kegiatan bimbingan klasikal memberikan


manfaat bagi peserta didik
6 Alokasi waktu dalam pelaksanaan bimbingan
klasikal mencukupi.

CATATAN
...................................................................................................................................................
...................................................................................................................................................
..................................................................................................................................................

Keterangan :
4 = Sangat Baik
3 = Baik
2 = Cukup
1 = Kurang
LEMBAR EVALUASI HASIL LAYANAN BIMBINGAN KLASIKAL

No PERNYATAAN SKOR
1 2 3 4

1 Saya memahami dengan baik tujuan yang diharapkan dari


materi yang disampaikan

2 Saya memperoleh banyak pengetahuan dan Informasi dari


materi yang disampaikan

3 Saya menyadari pentingnya bersikap sesuai dengan


materi yang disampaikan.

4 Saya meyakini diri akan lebih baik,apabila

5 Saya dapat mengembangkan perilaku yang lebih positif


setelah mendapatkan materi yang disampaikan.

6 Saya dapat mengubah perilaku sehingga kehidupan saya


menjadi lebih teratur dan bermakna

Total Skor =…

Keterangan:

4 = Sangat Setuju

3 = Setuju

2 = Cukup Setuju

1 = Kurang Setuju
PEMERINTAH KOTA PAGARALAM
DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
SMP PGRI PAGARALAM
Jl. Laskar Ichwan Ridwan Rais, Pagar Alam Utara, Kota Pagar Alam, Sumatera Selatan 31121

RENCANA PELAKSANAAN LAYANAN (RPL)


BIMBINGAN KLASIKAL
SEMESTER GANJIL TAHUN PELAJARAN 2022/2023

A Komponen Layanan Dasar


B Bidang Layanan Pribadi
C Topik / Tema Layanan Stress dan cara mengatasinya
D Fungsi Layanan Pemahaman
E Tujuan Umum Peserta didik/konseli dapat memahami gejala-gejala stress serta
faktor-faktor penyebab dan cara mengatasinya

F Tujuan Khusus 14. Peserta didik/konseli dapat memahami pengertian stress


15. Peserta didik/konseli dapat memahami faktor-faktor
penyebab dan dampak stress
16. Peserta didik/konseli dapat memahami cara mengatasi
stress
17. Peserta didik/konseli dapat mengatasi cemas
menghadapi ujian
G Sasaran Layanan Kelas VII
H Materi Layanan 7. Pengertianstress
8. Faktor penyebab dan dampak stress
9. Cara mengatasi stress
10. Mengatasi cemas menghadapi ujian
I Waktu 2 Kali Pertemuan x 45 Menit
J Sumber Materi 1. Slamet, dkk 2016, Materi Layanan Klasikal Bimbingan dan
Konseling untuk SMP-MTs kelas 9, Yogyakarta, Paramitra
Publishing
2. Triyono, Mastur, 2014, Materi Layanan Klasikal Bimbingan
dan Konseling bidang pribadi, Yogyakarta, Paramitra
3. Hutagalung, Ronal. 2015. Ternyata Berprestasi ItuMudah.
Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama
4. Eliasa Imania Eva, Suwarjo.2011.Permainan (games) dalam
Bimbingan dan Konseling.Yogyakarta: Paramitra
K Metode/Teknik Ceramah, Curah pendapat dan tanya jawab
L Media / Alat LCD, Power Point, Stress dan cara mengatasinya
M Pelaksanaan
Tahap Uraian Kegiatan
13.Membuka dengan salam dan berdoa
14.Membina hubungan baik dengan peserta didik
(menanyakan kabar, pelajaran sebelumnya, ice breaking)
1. Tahap Awal / 15.Menyampaikan tujuan layanan materi Bimbingan dan
Pedahuluan Konseling
16.Menanayakan kesiapan kepada peserta didik
18. Guru BK menayangkan media slide power point yang
berhubungan dengan materi layanan
19. Peserta didik mengamati slide pp yang berhubungan
dengan materi layanan
20. Guru BK mengajak curah pendapat dan tanya jawab
2. Tahap Inti 21. Guru BK membagi kelas menjadi 6 kelompok, 1 kelompok
5- 6 orang
22. Guru BK memberi tugas kepada masing-masing kelompok
23. Peserta didik mendiskusikan dengan kelompok masing-
masing
24. Setiap kelompok mempresetasikan tugasnya kemudian
kelompok lain menanggapinya, dan seterusnya bergantian
sampai selesai.
3. Tahap Penutup 12.Guru BK mengajak peserta didik membuat kesimpulan yang
terkait dengan materi layanan
13.Guru BK mengajak peserta didik untuk agar dapat
menghadirkan Tuhan dalam hidupnya
14.Guru BK menyampaikan materi layanan yang akan datang
15.Guru BK mengakhiri kegiatan dengan berdoa dan salam
M Evaluasi
1. Evaluasi Proses Guru BK atau konselor melakukan evaluasi dengan
memperhatikan proses yang terjadi :
1. Melakukan Refleksi hasil, setiap peserta didik menuliskan di
kertas yang sudah disiapkan.
2. Sikap atau atusias peserta didik dalam mengikuti kegiatan
3. Cara peserta didik dalam menyampaikan pendapat atau
bertanya
4. Cara peserta didik memberikan penjelasan dari pertanyaan
guru BK
2. Evaluasi Hasil Evaluasi setelah mengikuti kegiatan klasikal, antara lain :
1. Merasakan suasana pertemuan : menyenangkan/kurang
menyenangkan/tidak menyenangkan.
2. Topik yang dibahas : sangat penting/kurang penting/tidak
penting
3. Cara Guru Bimbingan dan Konseling atau konselor
menyampaikan : mudah dipahami/tidak mudah/sulit
dipahami
4. Kegiatan yang diikuti : menarik/kurang menarik/tidak menarik
untuk diikuti

LAMPIRAN-LAMPIRAN
6. Uraian materi
7. Lembar kerja siswa
8. Instrumen penilaian

Mengetahui Pagar Alam, Juli 2022


Kepala SMP PGRI Pagar Alam Guru BK
Elfansyah, S.Pd. Yoga Pramono Putra, S.Pd
Lampiran 1. Uraian Materi

STRESS DAN CARA MENGATASINYA

Pengertian Stress
Menurut kamus besar bahasa indonesia, ada 2 pengertian stress:

1.    Gangguan atau kekacauan mental dan emosional


2.    Tekanan.
Secara teknis psikologik, stress didefinisikan sebagai suatu respons penyesuaian Seseorang terhadap
situasi yang dipersepsinya menantang atau mengancam kesejahteraan orang bersangkutan.

Jadi stress merupakan suatu respon fisiologik ataupun perilaku terhadap stressor hal yang
dipandang sebagai menyebabkan cekaman, gangguan keseimbangan (homeostasis), baik internal
maupun eksternal.

Dalam pengertian ini, bisa kita perjelas bahwa stress bersifat subjektif sesuai persepsi orang yang
memandangnya. Dengan perkataan lain apa yang mencekam bagi seseorang belum tentu dipersepsi
mencekam bagi orang lain. Mungkin Anda bertanya-tanya, mengapa stress lebih banyak dialami oleh
remaja? Hal ini disebabkan remaja cenderung memperhatikan citra tubuhnya, rentan mengalami peristiwa
yang penuh stres, mengalami tekanan dalam penyesuaian diri dalam berinteraksi dengan orang lain. Hinton
(1989) mengatakan bahwa masa remaja merupakan masa perubahan hormonal, perubahan tingkat dan
pola hubungan sosial sehingga remaja cenderung mempersepsikan orang tua secara berbeda. Selain itu,
masa pertumbuhan remaja, jarang yang berlangsung dengan lancar. Banyak masalah yang terjadi dan bisa
makin serius hingga menyebabkan depresi yang berkepanjangan. Remaja yang mengalami depresi akan
menjadi apatis dan menyalahkan dirinya sendiri sehingga merasa enggan untuk mencari pertolongan.

Faktor – faktor Penyebab Stress


Di sisi lain, stressor adalah sumber yang dipersepsi seseorang atau sekelompok orang memberi
tekanan/cekaman terhadap keseimbangan diri mereka. Ada 3 sumber utama bagi stress, yaitu :

1.    Lingkungan
Lingkungan kehidupan memberi berbagai tuntutan penyesuaian diri seperti antara lain: cuaca,
kebisingan, kepadatan, tekanan waktu, standard prestasi, berbagai ancaman terhadap rasa aman dan
harga diri, tuntutan hubungan antar pribadi, penyesuaian diri dengan teman, pasangan,dengan
perubahan keluarga.
2.    Fisiologis
perubahan kondisi tubuh: masa remaja; haid, hamil, proses menua, kecelakaan, kurang gizi, kurang
tidur, tekanan terhadap tubuh.
reaksi tubuh : reaksi terhadap ancaman & perubahan lingkungan mengakibatkan perubahan pada
tubuh kita, menimbulkan stress.
3.    Pikiran kita
Pikiran menginterpretasi dan menerjemahkan pengalaman perubahan dan menentukan kapan
menekan tombol panik. Bagaimana kita memberi makna/label pada pengalaman dan antisipasi ke
depan, bisa membuat kita relax atau stress.

Gejala Stress
Ada sejumlah gejala yang bisa diditeksi secara mudah yaitu :

1.  Gejala Fisiologis
Denyut jantung bertambah cepat, banyak berkeringat (terutama keringat dingin), pernafasan
terganggu, otot terasa tegang, sering ingin buang air kecil, sulit tidur, gangguan lambung.

2.  Gejala Psikologis
Resah, sering merasa bingung, sulit berkonsentrasi, sulit mengambil keputusan, tidak enak perasaan,
atau perasaan kewalahan ( exhausted) dsb

3.  Tingkah Laku
Berbicara cepat sekali, menggigit kuku, menggoyang-goyangkan kaki, ticks, gemetaran, berubah nafsu
makan ( bertambah atau berkurang).

Gejala-gejala Stress Pada Remaja


Anda dapat mengetahui apakah diri kalian mengalami depresi atau tidak maka Anda perlu
mengetahui gejala-gejala depresi pada remaja. Bagaimana gejala-gejala stress yang dialami remaja ?
ada beberapa gejala-gejala depresi pada remaja, yaitu:
1. Kehilangan minat dan kegembiraan pada hampir semua aktivitas dan hal ini hampir terjadi setiap
hari.
2. Berat badan mengalami penurunan, padahal tidak sedang melakukan diet. Atau justru mengalami
peningkatan berat badan lebih dari 5% dalam satu bulan. Atau mengalami penurunan atau justru
peningkatan nasfu makan hampir setiap hari.
3. Mengalami insomnia (kesulitan tidur) atau hipersomnia (suka tidur atau lebih banyak tidur) hampir
setiap hari.
4. Mengalami penurunan minat dalam melakukan aktivitas yang terjadi hampir setiap hari dan
kehilangan energi hampir setiap hari.
5. Merasa dirinya tidak berharga atau merasa bersalah yang berlebihan.
6. Kehilangan kemampuan untuk berpikir dan berkonsentrasi.
7. Munculnya perasaan sedih hampir setiap hari.
8. Munculnya pikiran-pikiran tentang kematian, ide bunuh diri yang berulang tanpa rencana, atau
adanya usaha percobaan bunuh diri.
Dampak Akibat Stress
Dampak stress dibedakan dalam 3 kategori, dampak Fisiologik, dampak psikologik dan dampak
perilaku behavioral

1.  Dampak Fisiologis
Secara umum orang yang mengalami stress mengalami sejumlah gangguan fisik seperti :
mudah masuk angin, mudah pening-pening, kejang otot (kram), mengalami kegemukan atau menjadi
kurus yang tidak dapat dijelaskan, juga bisa menderita penyakit yang lebih serius seperti , hypertensi,
dst. Secara rinci dapat diklasifikasi sebagai berikut :

a.  Gangguan pada organ tubuh,


- Muscle myopathy ; otot tertentu mengencang/melemah
- Tekanan darah naik ; kerusakan jantung dan arteri
-  Sistem pencernaan; mag, diarrhea
b.  Gangguan pada sistem reproduksi
- Amenorrhea; tertahannya menstruasi
-  Kegagalan ovulasi pada wanita, impoten pada pria, kurang produksi semen pada pria
-  Kehilangan gairah sex
c.   Gangguan pada sistem pernafasan : asthma, bronchitis
d.  Gangguan lainnya, seperti pening (migrane), tegang otot, rasa bosan, dst
2.  Dampak Psikologis
•    Keletihan emosi, jenuh, penghayatan ini merupakan tanda pertama dan punya peran sentral
bagi terjadinya burn – out.
•    Terjadi depersonalisasi ; Dalam keadaan stress berkepanjangan, seiring dengan
kelelahan/keletihan emosi, kita dapat melihat ada kecenderungan yang bersangkutan
memperlakuan orang lain sebagai sesuatu ketimbang sesorang.
•    Pencapaian pribadi yang bersangkutan menurun, sehingga berakibat pula menurunnya rasa
kompeten & rasa sukses.

3.  Dampak Perilaku
•   Manakala stress menjadi distress, prestasi belajar menurun dan sering terjadi tingkah laku yang
tidak berterima oleh masyarakat.
•   Level stress yang cukup tinggi berdampak negative pada kemampuan mengingat informasi,
mengambil keputusan, mengambil langkah tepat.
•    Mahasiswa yang ‘over-stressed’ ~ stress berat seringkali banyak membolos atau tidak aktif
mengikuti kegiatan pembelajaran.

Cara Menangani Stress


1.    Strategi Pencegahan
Untuk mencegah mengalami stress, setidaknya ada 3 lapis.
a.  Lapis pertama - primary prevention, dengan cara merubah cara kita melakukan sesuatu. Untuk
keperluan ini kita perlu memiliki skills yang relevan, misalnya: skill mengatur waktu, skill menyalurkan,
skill mendelegasikan, skill mengorganisasikan, menata, dst.
b.  Lapis kedua - Secondary prevention, strateginya kita menyiapkan diri menghadapi stressor, dengan
cara exercise, diet, rekreasi, istirahat , meditasi, dst.
c.  Lapis ketiga - Tertiary prevention, strateginya kita menangani dampak stress yang terlanjur ada,
kalau diperlukan meminta bantuan jaringan supportive ( social-network) ataupun bantuan profesional.

2.    Menangani Stress


a.    S , Study skills
Ada banyak hal yang perlu dipelajari, yang ingin diketahui, ada banyak kegiatan yang ingin diikuti,
waktu terbatas. Oleh karena itu, agar tidak menjadi stress, seyogyanya mahasiswa perlu memiliki
berbagai skill belajar yang sesuai sehingga saya bisa belajar secara efektif tetapi juga effisien dalam
menggunakan daya dan waktu serta sumber lainnya.

b.  T, Tempo – Time management


Selain skill belajar, skill penting yang juga perlu Anda kuasai untuk menangani stress adalah
manajemen waktu, untuk keperluan tersebut siswa perlu memiliki paradigma waktu yang tepat.

c.   Rehat - Rest (istirahat)


Tubuh kita by default memerlukan jedah, istirahat. Kita perlu belajar bagaimana speeding up, tetapi
juga arif dan terampil untuk slowing down. Bila kita tidak memiliki keterampilan istirahat, leisure,
santai ( bukan leha-leha) maka besar kemungkinan kita mengalami stress.
d.    Eating & Exercise – Makan dan Olahraga Kebugaran
Tubuh kita membutuhkan asupan yang seimbang, tetapi juga‘exercise’ yang memadai,agar bisa bugar.
Bandingkan apabila kita mempergunakan suatu peralatan baru biasanya kita terlebih dalulu membaca
buku manual yang disertakan oleh pabrik pencipta peralatan tersebut, Oleh karena itu sebetulnya
perlu kita cermati asupan apa yang baik untuk tubuh ini, menurut manual dari Penciptanya.

e.   Self-talk - Percakapan kalbu


Sejak kecil kita punya ‘perlengkapan’ berpkir yaitu percakapan kalbu, dimana kita biasa mendengar
apa yang kaya hati atau hati nurani katakana kepada kita. Isi percakapan itu bias positif, membuat kita
optimist, tetapi seringkali juga negative, membuat kita tertekan-stress. Kita masih perlu lebih
mengembangkan arah percakapan dari kita kepada hati nurani ataupun kata hati kita, sehingga terjadi
percakapan timbal-balik antarakita dengan diri kita. Dalam hal menangani stress, kita perlu bisa secara
sadar meng-ganti isi percakapan yang tidak mendukung dengan kalimatyang bisa mendukung kita.
Langkah ini biasa disebut percakapan kalbu: stop-ganti yang bisa kita latihkan di diri kita.

f.  Social support - jaringan pendukung


Manusia adalah makhluk sosial, jadi pada hakikatnya tidak tahan sendirian, butuh perasaan tidak
sendiri, tetapi punya sejumlah orang yang saling peduli, yang akan merasa kehilangan manakala lama
tidak saling bertemu atau berkomunikasi. Dalam keadaan stress sebaiknya kita berusaha bertemu
dengan teman, sehingga paling tidak kita tetap punyapenghayatan tidak sendirian yang sungguh
mencekam.

Menangani Cemas Hadapi Ujian


Cemas menghadapi ujian atau test adalah salah satu bentuk stress yang lumrah dihadapi oleh hampir
semua orang, bagaimana kita sebaiknya menangani stress tersebut. Cemas hadapi ujian adalah
respons kita atas situasi ujian, respons yang kita peroleh dan ulangi sejak kecil, yang seperti juga
semua hasil perolehan belajar lainnya, respon tersebut bisa diubah.

Kecemasan dalam kadar sedikit, tidak apa-apa, malah bagus sebab bisa memotivasi kita untuk belajar
lebih giat mempersiapkan diri menghadapi ujian. Namun demikan, apabila kecemasan tersebut sudah
berlebihan, bisa menjadi distress, justru akan membuat prestasi kita terganggu sebab kita tidak bisa
berpikir dengan jernih. Lebih parah, apabila kecemasan ini kita pergunakan sebagai alasan ‘excuse’,
maka hal itu akan merusak kepribadian kita.

Cara mengatasi kecemasan ujian:

1.   Biasakan diri dengan situasi ujian, dengan cara antara lain :


a.   Kenali ruang dimana kita akan ujian
b.   Belajar memadai, dan banyak berlatih sesuai tipe ujian ( open-end, multiple choice ataukan
essay ) yang akan dihadapi
c.   Berlatih berprestasi dalam waktu terbatas, seperti di ujian.
2.   Kendalikan emosi, pikiran dan tindakan
a.   Hindari kecenderungan meragukan diri ataupun percakapan kalbu negative.
Apabila kita memang ragu kurang menguasai bahan, tidak adacara lain cobalah belajar, kuasai
secara memadai. Selanjutnya apabila ada percakapan pikiran negative, lakukan teknik ‘sop-
ganti’ berikut

- Metode ‘STOP Pikiran’


Kita merasakan kecemasan karena kita dihantui oleh pikiran negative tentang
kesulitan/hambatan /ketidak mampuan atau ketidak berdayaan kita dalam ujian nanti. Bahkan
bisa saja kita dibayangi pikiran negative lainnya seperti, “ Wah saya pernah berbeda pendapat
dengan dosen itu, jangan-jangan dia masih sentimen….,dst”. Pikiran negative ini akan memberi
rangsangan kepada amygdala yang akan memicu endokrin menimbulkan enzyme cortizol yang
mengakibatkan rasa resah pada diri kita. Selanjutnya rasa cemas ini akan meneguhkan bahkan
menambah asosiasii pikiran negative yang kembali dan dirasakan lebih resah dan cemas lagi.
Jadi strateginya adalah menghentikan pikiran negative tersebut.

- Mengatur arus berbagai pikiran dan refocus


Kadang-kadang ada banyak arus pikiran bergerak dalam mental/mind kita, simpang siur, saling
menyerobot. Oleh karenanya perlu diatur, perlu ditertibkan, dan difokuskan pada satu pokok
pikiran setiap saatnya. Perludicatat tidak selamanya kita perlu mengikuti satu alur pikir ( linier ),
kadang-kadang diperlukan kita menyebrang alur (lateral) . Hal itu boleh boleh saja, bahkan
seringkali diperlukan untuk kerja kreatif. Akan tetapi tetap perlu diupayakan tertib, focus pada
satu gagasan, dalam hal ini hanya idea yang relevan berkaitan dengan ujian. Gagasan lainnya,
ditunda dan diberi jadwal lain, tetapi perlu ditanggapi supaya tidak menganggu. Bila kita dapat
mengatur pikiran dengan lebih tertib, maka muncul-mya gagasan yang relevan akan menolong
kita lebih percaya diri, dan dengan demikian, merangsang muncul pikiran iringannya.

b.  Ramah dan beri diri kita dukungan moril


c.   Berpikirlah realistic, ujian hanya merupakan salah satu cara evaluasi, bukan segala-galanya
d.  Berdamai dengan diri siap hadapi yang terburuk ~ tidak lulus ujian, bukanlah akhir segalanya,
bukan kiamat.
3.   Persiapkan Fisik
a.   Asupan nutrisi yang sesuai untuk situasi ujian ( tidak terlalu kenyang, bergizi dan seimbang )
b.    Cukup istirahat, relaks
c.    Sebaiknya tetap lakukan exercise seperlunya.
4.   Pelajari skill relaksasi yang amat menolong segera
a.  Tarik nafas dalam secara teratur
Metode ini merupakan teknik yang paling sederhana, yang bias menolong kita menenangkan
respons fisiologik/faal yang ditimbulkan oleh perasaan kita.
b.  Teknik Relaksasi lainnya seperti ‘progressive relaxation’
c.  Bermeditasi, berdoa dan upaya spiritual lainnya

Lampiran 2. Instrumen Penilaian

Lembar Refleksi Kegiatan Proses Bimbingan Klasikal

Petunjuk :

Bacalah pernyataan di bawah ini dan berilah tanda centang (√) pada kolom skor sesuai dengan apa
yang terjadi dalam kegiatan bimbingan klasikal yang dilakukan!

No PERNYATAAN SKOR
1 2 3 4
1 Materi yang disampaikan dalam bimbingan
klasikal dibutuhkan peserta didik

2 Peserta didik terlibat aktif dalam kegiatan


layanan

3 Peserta didik tertarik dengan media yang digunakan

4 Peserta didik senang mengikuti kegiatan bimbingan


klasikal yang dilakukan

5 Kegiatan bimbingan klasikal memberikan


manfaat bagi peserta didik
6 Alokasi waktu dalam pelaksanaan bimbingan
klasikal mencukupi.

CATATAN
...................................................................................................................................................
...................................................................................................................................................
..................................................................................................................................................

Keterangan :
4 = Sangat Baik
3 = Baik
2 = Cukup
1 = Kurang

LEMBAR EVALUASI HASIL LAYANAN BIMBINGAN KLASIKAL

No PERNYATAAN SKOR
1 2 3 4

1 Saya memahami dengan baik tujuan yang diharapkan dari


materi yang disampaikan

2 Saya memperoleh banyak pengetahuan dan Informasi dari


materi yang disampaikan

3 Saya menyadari pentingnya bersikap sesuai dengan


materi yang disampaikan.

4 Saya meyakini diri akan lebih baik,apabila

5 Saya dapat mengembangkan perilaku yang lebih positif


setelah mendapatkan materi yang disampaikan.

6 Saya dapat mengubah perilaku sehingga kehidupan saya


menjadi lebih teratur dan bermakna

Total Skor =…

Keterangan:

4 = Sangat Setuju

3 = Setuju

2 = Cukup Setuju

1 = Kurang Setuju
PEMERINTAH KOTA PAGARALAM
DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
SMP PGRI PAGARALAM
Jl. Laskar Ichwan Ridwan Rais, Pagar Alam Utara, Kota Pagar Alam, Sumatera Selatan 31121

RENCANA PELAKSANAAN LAYANAN (RPL)


BIMBINGAN KLASIKAL
SEMESTER GANJIL TAHUN PELAJARAN 2022/2023

A. Komponen Layanan informasi dan penguasaan konten


B. Bidang Layanan Pribadi
C. Topik/Tema Layanan Dampak penggunaan gadget
D. Fungsi Layanan Pemahaman dan pengembangan
E. Tujuan Umum Peserta didik/konseli memahami dampak penggunaan gadget
F. Tujuan Khusus 1. Peserta didik/konseli dapat memahami pengertian dari
gadget
2. Peserta didik/konseli mengetahui dampak positif dan
negative dari penggunaan gadget
3. Peserta didik mampu menggunakan gadget secara
efektif dan efisien
G. Sasaran Layanan Kelas VII
H. Materi Layanan 1. Pengertian gadget
2. Dampak positif dan negative penggunaan gadget
3. Cara menggunakan gadget dengan efektif dan efisien

I. Waktu 1x45 menit


J. Sumber materi Internet
K. Metode/teknik Diskusi, multimedia
L. Media/alat Powerpoint, video, LCD, Laptop
Tahap UraianKegiatan Waktu
A. Tahap Awal/ 1. Membuka dengan salam dan do’a
Pendahuluan 2. Membina hubungan baik dengan peserta
didik (menanyakan kabar, pelajaran 10 menit
sebelumnya, ice breaking)
3. Menyampaikan tujuan layanan materi BK
4. Menanyakan kesiapan kepada peserta
didik
B. Tahap Inti 1. Guru BK menayangkan dan menjelaskan
media slide powerpoint yang berhubungan
dengan materi layanan
2. Peserta didik mengamati slide powerpoint
yang berhubungan dengan materi layanan
3. Peserta didik mendiskusikan materi yang
telah dijelaskan 25 Menit
4. Guru BK menayangkan video yang
berkaitan dengan dampak penggunaan
gadget yang meminta anak mengamati
video
5. Guru BK meminta tanggapan dari anak
tentang materi yang telah ditayangkan
video
C. Tahap Penutup 1. Guru BK mengajak peserta didik membuat
kesimpulan yang terkait dengan materi
layanan
2. Guru BK mengajak peserta didik untuk 15 Menit
agar dapat meningkatkan rasa
bertanggungjawab
3. Guru BK menyampaikan materi layanan
yang akan datang
4. Guru BK mengakhiri kegiatan dengan
berdo’a dan salam

A. Evaluasi Proses Guru BK atau Konselor melakukan evaluasi dengan memperhatikan


proses terjadi
1. Melakukan Refleksi hasil, setiap peserta didik menuliskan di
kertas yang sudah disiapkan
2. Sikap atau antusias peserta didik dalam mengikuti kegiatan
3. Cara peserta didik dalam menyampaikan pendapat atau bertanya
4. Cara peserta didik memberikan penjelasan dari pertanyaan guru
BK
B. Evaluasi Hasil Evaluasi setelah mengikuti kegiatan klasikal, antara lain:
1. Topik apa yang telah dibahas dilayanan tersebut ?
2. Apa saja pemahaman dan pelajaran yang Anda peroleh dari
layanan tersebut ?
3. Bagaimana perasaan Anda setelah mengikuti kegiatan layanan
tersebut ?
4. Apa yang akan Anda lakukan setelah mendapatkan pemahaman
baru dari kegiatan layanan tersebut ?
5. Apakah topik yang disampaikan sesuai dengan permasalahan
yang Anda alami ? Jelaskan keuntungan yang Anda peroleh
setelah mengikuti kegiatan layanan tersebut !
6. Tanggapan, saran atau pesan apa yang ingin Anda sampaikan
kepada pemberi layanan ?

LAMPIRAN-LAMPIRAN

1. Uraian materi
2. Uraian powerpoint
3. Video

Mengetahui Pagar Alam, Juli 2022


Kepala SMP PGRI Pagar Alam Guru BK
Elfansyah, S.Pd. Yoga Pramono Putra, S.Pd

Lampiran : 1. Uraian Materi

DAMPAK PENGGUNAAN GADGET


Pengertian Gadget
Gawai (bahasa Inggris: gadget) adalah suatu peranti atau instrumen yang
memiliki tujuan dan fungsi praktis yang secara spesifik dirancang lebih canggih
dibandingkan dengan teknologi yang diciptakan sebelumnya. Perbedaan gawai
dengan teknologi yang lainnya adalah unsur kebaruan berukuran lebih kecil.
Salah satu gadget yang keberadaannya paling penting dan semakin
berkembang pesat dari dulu hingga saat ini adalah handphone atau yang biasa
dikenal dengan smartphone.
Pada awalnya handphone atau ponsel digunakan sebagai alat komunikasi
jarak jauh tanpa perantara namun dengan berbagai macam pengembangan suatu
smartphone juga dapat digunakan untuk keperluan internet, mendengarkan audio
video, game, sebagai komponen media sosial, untuk memfoto dan masih banyak
lagi. Hal ini juga merupakan wujud dari peran vital gadget bagi masyarakat luas.

Dampak Positif Penggunaan Gadget

a. Menambah ilmu pengetahuan

Gadget kini menjadi media yang memungkinkan kita untuk mengakses


berbagai informasi di mana pun dan kapan pun sehingga menambah wawasan dan
pengetahuan. Bahkan, kini anak-anak sudah tak asing dengan barang ini. Mereka
biasa mengakses internet untuk hiburan, maupun sebagai sarana untuk
mengerjakan tugas sekolah mereka.

b. Mempermudah komunikasi

Ini adalah fungsi utama gadget, yakni membuat seseorang seolah-olah


bertemu meskipun berbeda tempat. Melalui fitur Video call dari berbagai aplikasi
yang ada saat ini, kita bisa tersambung dengan keluarga, teman atau pacar seperti
bertatap muka langsung.

c. Memperluas jaringan pertemanan

Munculnya berbagai situs media sosial seperti line, instagram, path, skype
memungkinkan kita untuk menambah banyak teman, bahkan dari berbagai belahan
dunia sekalipun. Gadget membuat dunia seakan-akan berada dalam genggaman
kita.
Dampak Negatif Penggunaan Gadget

a. Risiko terkena radiasi

Menurut beberapa penelitian, menggunakan gadget terlalu sering akan


rentan terkena radiasi, terutama pada anak kecil. Pancaran sinar dari layar sangat
membahayakan kesehatan perkembangan sistem saraf.

b. Kecanduan

Seperti sudah dibahas di atas, saat ini gadget bagi sebagian orang
merupakan kebutuhan primer. Mereka tidak bisa dipisahkan. Hal ini membuat
mereka kecanduan, terutama bagi yang hobi bermain game. Kecanduan seperti ini
menyebabkan mereka kurang berinteraksi dengan orang lain.

c. Lambat memahami pelajaran

Kebiasaan kita yang asyik dengan gadget akan berpengaruh terhadap


kemampuan otak untuk mendapat informasi. Salah satunya ketika medapatkan
pelajaran di sekolah, mereka akan sulit memahami apa yang disampaikan guru.
Selain itu, gadget juga membuat kita cenderung malas belajar serta membaca
buku, sehingga berujung pada menurunnya prestasi.

d. Risiko penyalahgunaan
Kali ini adalah bahaya paten gadget bagi anak-anak terhadap penggunaan
gadget apabila kita tidak mengawasinya. Di balik kemudahan kita mengakses
informasi melalui gadget, akan menjadi riskan bagi anak-anak. Sudah banyak
kasus pelajar yang berbuat cabul akibat kecanduan pornografi melalui gadget. Ini
bisa membuat anak salah jalan, hingga membuat mereka melakukan hal–hal yang
menyimpang.

e. Kurangnya kepekaan terhadap lingkungan sekitar


Para pengguna gadget terkadang sibuk dengan gadgetnya masing-masing,
sehingga ditengah keramaian pun sudah tidak saling peduli terhadap orang lain
dilingkungan sekitar. Dengan adanya gadget memang mampu mendekatkan yang
jauh, akan tetapi juga mampu menjauhkan atau bahkan menghilangkan yang dekat.

CARA PENGGUNAAN GADGET YANG EFEKTIF DAN EFISIEN


Menjadikan gadget sebagai media pembelajaran. Dengan banyaknya informasi
yang kita dapatkan dari internet kita juga bisa belajar melalui gadget dengan cara pintar
dan benar, jadi sekarang ini sudah banyak orang yang menyediakan aplikasi untuk belajar
secara online melalui handphone atau gadget anda.

Menggunakan gadget sebagai sarana komunikasi. Karena semakin canggihnya


dunia ini kita dapat berkomunikasi sesama orang yang dekat mau pun orang jauh baik di
sudut dunia mau pun di belahan dunia, kita dapat menghubunginnya. Dengan adanya
gadget kita dengan mudah berkomunikasi dengan orang lain karena sekarang ini sudah
banyak aplikasi yang ada pada handphone dan gadget yang digunakan untuk
berkomunikasi sesama orang, misalkan BBM, Whatsapp, Line, Facebook dan lain
sebagainya.
Cara menggunakan gadget yang baik dan benar berikutnya adalah ketika anda
menggunakan gadget tersebut, maka ada pendapatan yang bisa anda peroleh. Sekarang ini
banyak orang yang tidak punya pekerjaan, dengan menggunakan gadget maka dia bisa
memiliki penghasilan yang tidak sedikit.

Lampiran 2. Instrumen Penilaian

Lembar Refleksi Kegiatan Proses Bimbingan Klasikal

Petunjuk :

Bacalah pernyataan di bawah ini dan berilah tanda centang (√) pada kolom skor sesuai dengan apa
yang terjadi dalam kegiatan bimbingan klasikal yang dilakukan!

No PERNYATAAN SKOR
1 2 3 4
1 Materi yang disampaikan dalam bimbingan
klasikal dibutuhkan peserta didik

2 Peserta didik terlibat aktif dalam kegiatan


layanan

3 Peserta didik tertarik dengan media yang digunakan

4 Peserta didik senang mengikuti kegiatan bimbingan


klasikal yang dilakukan

5 Kegiatan bimbingan klasikal memberikan


manfaat bagi peserta didik
6 Alokasi waktu dalam pelaksanaan bimbingan
klasikal mencukupi.

CATATAN
...................................................................................................................................................
...................................................................................................................................................
..................................................................................................................................................

Keterangan :
4 = Sangat Baik
3 = Baik
2 = Cukup
1 = Kurang

LEMBAR EVALUASI HASIL LAYANAN BIMBINGAN KLASIKAL

No PERNYATAAN SKOR
1 2 3 4

1 Saya memahami dengan baik tujuan yang diharapkan dari


materi yang disampaikan

2 Saya memperoleh banyak pengetahuan dan Informasi dari


materi yang disampaikan
3 Saya menyadari pentingnya bersikap sesuai dengan
materi yang disampaikan.

4 Saya meyakini diri akan lebih baik,apabila

5 Saya dapat mengembangkan perilaku yang lebih positif


setelah mendapatkan materi yang disampaikan.

6 Saya dapat mengubah perilaku sehingga kehidupan saya


menjadi lebih teratur dan bermakna

Total Skor =…

Keterangan:

4 = Sangat Setuju

3 = Setuju

2 = Cukup Setuju

1 = Kurang Setuju

Anda mungkin juga menyukai