Anda di halaman 1dari 5

SEJARAH DAN PERKEMBANGAN TOMAT Tomat merupakan tanaman asli benua amerika yang tersebar dari Amerika tengah

hingga Amerika selatan. Tanaman tomat pertama kali dibudidayakan oleh suku inca dan suku Aztec pada tahun 700 SM, sementara itu bangsa eropa mulai mengenal tomat sejak Christophorus Columbus pulang berlayar dari Amerika dan tiba di pantai san Salvador. Sedangkan penyebaran tomat di Indonesia dimulai dari Filipina dan negara-negara Asia lainnya pada abad ke-18, pada awalnya tomat yang ditanam oleh suku Inca dan Aztek ini masih berbuah kecil dan produktivitasnya juga masih rendah. Hal ini berbeda dengan kondisi sekarang.Buah tomat yang dihasilkan bisa menghasilkan bobot 0,4 kg per buah atau 5-8 kg buah per tanaman, selain kualitas dan kuantitas buahnya yang tinggi, tanaman tomat hibrida juga mampu beradaptasi pada berbagai kondisi agroklimat, mulai daerah dataran rendah, dataran tinggi . Bahkan ada juga varitas yang tahan terhadap hama dan penyakit tertentu. Perkembangan penanaman tomat juga banyak mengalami kemajuan. Saat ini, penanaman tomat system konvensional sudah banyak ditinggalkan dan beralih ke system penanaman yang lebih maju, misalnya penanaman dengan mulsa plastik hitam perak. Penggunaan mulsa plastic dapat meningkatkan hasil dan mengurangi resiko serangan hama dan penyakit. Sementara itu, kemajuan dalam penggunaan pupuk ditunjukan dengan penerapan system hidroponik di dalam rumah kaca. Selain dikonsumsi segar, buah tomat juga dimanfaatkan untuk berbagai industry, misalnya sambal, saus, minuman, jamu, dan kosmetik. Sebagaian masyarakat menggunakan buah tomat untuk terapi pengobatan karena mengandung karotin yang berfungsi sebagai

pembentuk provitamin A dan lycoppen yang mampu mencegah ,kanker. Sebagai salah satu bahan untuk terapi pengobatan alami, buah tomat berkhasiat untuk mencegah dan mengobati penyakit yang disebabkan oleh kekurangan vitamin C, membantu mengobati penyakit gigi dan gusi, mempercepat penyembuhan luka, mengobati jerawat, mencegah pembentukan batu empedu pada saluran kencing, membantu penyembuhan penyakit liver, encok, TBC. Dan asma.

TAKSONOMI TANAMAN TOMAT Menurut Ilmu Botani, tomat diklasifikan ke dalam golongan sebagai berikut . Kingdom Divisi Subdivisi Kelas Ordo Famili Genus Spesies : Plantae(tumbuh-tumbuhan) : Spermatophyta( tumbuhan berbiji) : Angiospermae(berbiji tertutup) : Dicotylodenaae(berkeping satu) : Tubiflorae : Solanaceae ; Lycopersicum : Lycopersicum esculentum Mill Berdasarkan klasifikasi botani itu , tanaman tomat masih sekerabat dengan kentang (Solanum tuberosum L), terong (Solanum melongena L), leunca (Solanum nigrum L), cabe (Capsicum annuum L)

MORFOLOGI TANAMAN TOMAT Tanaman tomat terdiri dari akar, batang, daun, bunga, dan biji. Tinggi tanaman tomat mencapai 2-3 meter. Sewaktu masih muda batangnya berbentuk bulat dan teksturnya lunak,tetapi setelah tua batangnya berubah menjadi bersudut dan bertekstur keras berkayu. Ciri khas batang tomat adalah tumbuhnya bulu-bulu halus diseluruh permukaannya. Akar tanaman tomat berbentuk serabut yang menyebar ke segala arah. Kemampuannya menembus lapisan tanahnya terbatas, yakni pada kedalaman 30-70 cm. Daunnya yang berwarna hijau dan berbulu mempunyai panjang sekitar 20-30 cm dan lebar 15-20 cm. Daun tomat ini tumbuh di dekat ujung dahan atau cabang. Sementara itu, tangkai daunnya berbentuk bulat memanjang sekitar 7-10 cm dan ketebalan 0,3-0,5 cm. Bunga tanaman tomat berwarna kuning dan tersusun dalam dompolan dengan jumlah 510 bunga per dompolan atau tergantung varietasnya. Kuntum bungan nya terdiri dari lima helai

daun kelopak dan lima helai mahkota.Pada serbuk sari bunga terdapat kantong yang letaknya menjadi satu dan membentuk bumbung yang mengelilingi tangkai kapala putik. Bunga tomat dapat melakukan penyerbukan sendiri karena tipe bunganya yang berumah satu. Meskipun demikian tidak menutup kemungkinan terjadi penyerbukan silangan. Buah tomat berbentuk bulat, bulat lonjong, bulat pipih, atau oval. Buah yang masih muda berwarna hijau muda hingga hijau tua, Smentara itu, buah yang sudah tua berwarna merah cerah atau gelap, merah kekuning-kuningan, atau merah kehitaman. Selain warna-warna di atas ada juga buah tomat yang berwarna kuning. Biji tomat berbentuk pipih, berbulu, dan diselimuti daging buah. Warna bijinya ada yang putih, putih kekuningan, ada juga yang kecoklatan. Biji inilah yang umumnya dipergunakan untuk perbanyakan tanaman. Sementara itu berdasarkan bentuknya, buah tomat dibedakan menjadi 5 jenis, yakni : a. Tomat biasa (Lycopersicum esculentum Mill, var. commune Bailey). Berbentuk bulat pipih tidak teratur, sedikit beralur terutama di dekat tangkai. Tomat jenis ini banyak ditemui di pasar-pasar lokal. b. Tomat Apel atau Pir (Lycopersicum esculentum Mill, var pyriform Alef). Berbentuk bulat seperti buah apel atau buah pir. c. Tomat kentang (Lycopersicum esculentum Mill, var grandifolium Bailey). Berbentuk bulat besar, padat dan kompak. Ukuran buahnya jauh lebih besar dibandingkan tomat apel. d. Tomat tegak (Lycopersicum esculentum Mill. Var va;lidum Bailey). Buahnya berbentuk agak lonjong dan teksturnya keras. Smentara itu, daunnya rimbun, berbentiuk keriting, dan berwarna kelam. Pertumbuhan tanaman tegak dengan percabangan mengarah ke atas. e. Tomat Cherry (Lycopersicum esculentum Mill. Var cerasiform (Dun) Alef). Buahnya berukuran kecil berbentuk bulat atau bulat memanjang. Warnanya merah atau kuning. Tomat mungil ini berasal dari peru dan ekuador.

Berdasarkan tipe pertumbuhannya, tanaman tomat dapat dibedakan menjadi tiga jenis, yakni :

a. Tipe Determinete. Tanaman tomat yang pertumbuhannya diakhiri dengan pertumbuhan rangkaian bunga atau buah. Umur panennya relative lebih pendek dan pertumbuhan batangnya cepat. b. Tipe Interdeterminete. Tanaman tomat yang pertumbuhannya tidak diakhiri dengan pertumbuhan bunga dan buah. Umur panennya relative lama dan pertumbuhan batangnya relative lambat. c. Tipe semi Interdeterminete. Tanaman tomat ini memiliki cirri-ciri antara tomat tipe determinate dan interdeterminete.

SYARAT TUMBUH TANAMAN TOMAT Jika diamati, sebagian besar sentra penanaman tomat berada di daerah dengan kisaran ketinggian 1.000-1.250 m dpl. Namun dewasa ini para produsen benih sudah biasa mengembangkan jenis tanaman tomat yang cocok untuk ditanam di daerah dataran rendah( 100-600 mdpl) dan dataran tinggi yang agak ekstrem( 1.000-2.500 m dpl). Tanaman tomat memerlukan intensitas cahaya sekuran-kurangya 10-12 jam setiap hari. Jika tanaman ternaungi alias kekurangan cahaya akan berdampak negative, misalnya umur panen menjadi lama, batang menjadi lemas, tanaman tumbuh tinggi, dan lebih gampang terkena cendawan. Suhu yang paling ideal untuk perkecambahan benih tomat adalah 25-30 C. Semetara itu, suhu yang ideal untuk pertumbuhan tomat adalah 24-28 C. Jika suhu terlalu rendah pertumbuhan tomat terhambat, Demikian juga pertumbuhan dan perkembangan bunga serta buah juga kurang sempurna. Kelembapan relative yang diperlikan untuk pertumnuhan tomat adalah 80%. Sewaktu musim hujan, kelembapan akan meningkat sehingga resiko tersrang bakteri dan cendawan cenderung tinggi. Karena itu, jarak tanam nya perlu diperlebar dan areal pertanaman perlu dibebaskan dari segala jenis gulma. Tanaman semusim ini bisa tumbuh di tanah andosol, regosol, latosol, ultisol, dan grumusol. Jika tanah kurang subur atau sifatnya kurang cocok untuk pertumbuhan tomat bisa dimanipulasi lewat pemupukan, baik pupuk organik, maupun anorganik. Kondisi tanah yang paling cocok untuk bertanam tomat adalah lempung berpasir yang gembur dan banyak mengandung unsur hara. Sebaliknya tanah yang liat atau sukar menyerap air cenderung mudah diserang jamur Fusarium sp, tau bakteri Pseudomonas solanacearum. Jika tanah terlalu liat,

strukturnya perlu diperbaiki lewat pemberian pupuk kandang atau pupuk kompos dengan takaran 20-30 ton per hektar. Sementara itu derajat keasaman tanah atau pH tanah ideal berkisar 6-7. Lakukan pengapuran jika pH terlalu asam. Pasalnya tanah yang terlalu asam akan menghambat penyerapan unsur hara oleh tanaman (terutama unsur P, K,S, Mg, dan Mo yang diikat oleh unsur Al, Mn, atau Fe dan bisa menguntungkan pertumbuhan jamur Rhzoctonia sp atau phytium sp. Gunakan kapur Dolomit (CaCO3MgCO3 ) untuk mengapur tanah asam kaerna selain menetralkan pH tanah, kapur juga mengandung kalsium yang berguna utnuk pertumnuhan tanaman tomat, terutama untuk pembentukan dinding sel tanaman. Sebaliknya, jika pH tanah bersifat basa tebarkan belerang (S) untuk menurunkannya.

Anda mungkin juga menyukai