Anda di halaman 1dari 3

Nama: Ezta Kharisma W

NPM: 1954181001
PS: Ilmu Tanah

5 Penerapan Transfer konduksi Panas di Bidang Pertanian

1. Proses pengeringan bahan atau produk pertanian.


Produk-produk yang ingin diawetkan (memperpanjang kadaluarsa) menggunakan bahan
konduktor. Panas dari alat berbahan konduktor tersebut dialirkan ke produk sehingga
kadar air berkurang dan kegiatan mikroorganisme atau bakteri terhambat. Hal ini membuat
produk tahan lama.

2. Pindah panas pada pipa pendingin root zone cooling system Suhu dinding luar pipa
pendingin cenderung lebih rendah daripada suhu media tanam, akibatnya terjadilah aliran
panas dari media tanam ke pipa pendingin. Pipa pendingin bersuhu lebih tinggi dari air di
dalamnya, sehingga terjadi aliran panas dari dinding pipa pendingin ke air. Ketika suatu
objek memiliki suhu yang berbeda dari lingkungan sekitarnya, panas akan mengalir
sehingga keduanya memiliki suhu yang sama pada satu titik kesetimbangan panas

3. CFD dalam desain greenhouse, Kenaikan suhu udara di luar sistem greenhouse dapat
menaikkan suhu di dalam greenhouse hingga mencapai dua kali lipat apalagi jika relative
humidity (RH) dalam greenhouse tinggi. Dengan CFD dapat dilakukan simulasi untuk
mendesain sistem sirkulasi udara yang optimal di dalam greenhouse. CFD sangat
membantu dalam penentuan besar dan posisi ventilasi yang diperlukan, pemilihan material
jenis dinding dan polyethylene (PE), kebutuhan fan, atau kebutuhan instrumen lain yang
dibutuhkan untuk mengendalikan suhu di dalam greenhouse.

4. Proses pengeringan kadar air dalam tanah, Hal ini memiliki prinsip yang sama dengan
proses penyimpanan bibit, hanya saja dibagian ini hanya mengurangi kadar air dalam
tanah 8-10% yang artinya tanah tidak terlalu masam dan tanah kering udara. Setiap sisi
(kecuali atas bagian atas) alat/wadah merupak konduktor untuk mengalirkan panas secara
merata, bagian atas dibiarkan terbuka atau ditutupi bahan yang menyerap panas. Berbeda
dengan alat/mesin pengeringan bibit yang semuanya adalah adalah konduktor.
5. Pindah panas tungku biomassa pada alat pengering hybrid berbahan bakar limbah
biomassa Tungku terbuat dari pelat baja dengan dengan pendekatan geometri benda padat
tak teratur dan digunakan sebagai tempat bahan bakar biomassa. Tingginya kehilangan
panas dari dinding tungku disebabkan karena dinding tegak tungku merupakan bagian
yang paling dekat dengan ruang pembakaran dan terbuat dari plat baja yang mempunyai
nilai konduktivitas tinggi serta bahan tersebut tidak dilapisi oleh bahan yang mampu
menahan laju panas keluar dari dinding tegak tungku.

Contoh Soal

1. Sebuah besi dengan ketebalan 50 mm memiliki panjang 1 m dan lebar 1 m, jika


diketahui nilai konduktivitas thermal besi adalah  70 W/moC, berapakah nilai
perpindahan panas konduksi yang terjadi jika diketahui temperature permukaan besi
pada sisi A = 150oC dan temperatur pada sisi B sebesar 80oC.
Laju perpindahan panas secara konduksi adalah..
jawab:
q   = (70 W/moC x 1 m x 1 m x (150 oC - 80 oC) / 0.05 m
   = 98,000 (W)
   = 98 (kW)

2. Sebuah jendela kaca suatu ruangan panjangnya 3 m lebarnya 1 m dan tebalnya 15


mm. Suhu di permukaan dalam dan permukaan luar kaca masing-masing 23°C dan
33°C. Jika konduksi termal = 8 × 10-1 Wm-1K-1, maka berapakah jumlah kalor yang
mengalir ke dalam ruangan melalui jendela itu tiap sekon?
Diketahui:
A = 3 m × 1 m = 3 m2
l = 15 mm =1,5 × 10-2 m
ΔT = 306 K – 296K = 10 K
k = 8 × 10-1 Wm-1K-1
Ditanyakan: Q/t = ?
Jawab:
Q/t = k.A.ΔT/l
Q/t = 8 × 10-1. 3 . 10/(1,5 × 10-2)
Q/t = 1600 Watt
3. Sebuah batang logam mempunyai panjang 2 m, dan memiliki luas
penampang 20 cm2  dan perbedaan suhu kedua ujungnya 500C. Bila koefisien
konduksi termalnya 0,2 kal/ms0C, tentukan jumlah kalor yang merambat per
satuan luas & per satuan waktu!

Diketahui :

L=2m

A = 20 cm2 = 2 x 10-3 m2

k = 0,2 kal/ms0C

∆ T = 500C

dit : H

Jawab :

H = k A ∆ T/L

= (0,2 kal/ms0C)(2 x 10-3 m2) 500C/2 m

= 0,01 kal/s

Anda mungkin juga menyukai