Anda di halaman 1dari 3

TUGAS MAKALAH

DISUSUN OLEH :
M. Basuki Prangin-Angin
1854251063

UNIVERSITAS LANCANG KUNING


FAKULTAS KEHUTANAN
PEKANBARU
2022
Perbedaan antara UU No. 5 tahun 1967 tentang kehutanan
dibandingkan dengan UU No. 41 tahun 1999 adalah sebagai berikut :

a. UU No. 5 tahun 1967


- Terdiri dari VIII Bab
- Terdiri dari 21 pasal
Menimbang: a. Bahwa hutan adalah karunia Tuhan Yang Maha Esa sebagai
sumber kekayaan alam yang memberikan manfaat serbaguna
yang mutlak dibutuhkan oleh umat manusia sepanjang masa;
b. Bahwa hutan di Indonesia sebagai sumber kekayaan alam
dan salah satu unsur basis pertahanan nasional harus
dilindungi dan dimanfaatkan guna kesejahteraan rakyat
secara lestari;
c. Bahwa peraturan-peraturan dalam bidang hutan dan
Kehutanan yang berlaku sampai sekarang sebagian besar
berasal dari Pemerintah jajahan, bersifat kolonial dan
beraneka ragam coraknya, sehingga tidak sesuai lagi dengan
tuntutan Revolusi;
d. Bahwa untuk menjamin kepentingan rakyat dan Negara serta
untuk menyelesaikan Revolusi Nasional diperlukan adanya
Undang-undang yang memuat ketentuan-ketentuan pokok
tentang Kehutanan yang bersifat nasional dan merupakan
dasar bagi penyusunan Peraturan
Perundangan dalam bidang hutan dan Kehutanan.

b. UU No. 41 tahun
- Terdiri dari XVII Bab
- Terdiri dari 84 pasal.
Menimbang : a. bahwa hutan, sebagai karunia dan amanah Tuhan Yang
Maha Esa yang dianugerahkan kepada bangsa
Indonesia, merupakan kekayaan yang dikuasai oleh
Negara, memberikan manfaat serbaguna bagi umat
manusia, karenanya wajib disyukuri, diurus, dan
dimanfaatkan secara optimal, serta dijaga
kelestariannya untuk sebesar-besarnya kemakmuran
rakyat, bagi generasi sekarang maupun generasi
mendatang;
b. bahwa hutan, sebagai salah satu penentu sistem penyangga
kehidupan dan sumber kemakmuran rakyat,
cenderung menurun kondisinya, oleh karena itu
keberadaannya harus dipertahankan secara optimal,
dijaga daya dukungnya secara bijaksana, terbuka,
profesional, serta bertanggung-gugat;
c. bahwa pengurusan hutan yang berkelanjutan dan
berwawasan mendunia, harus menampung dinamika
aspirasi dan peran serta masyarakat, adat dan budaya,
serta tata nilai masyarakat yang berdasarkan pada
norma hukum nasional;
d. bahwa Undang-undang Nomor 5 Tahun 1967 tentang
Ketentuan-ketentuan Pokok Kehutanan (Lembaran
Negara Tahun 1967 Nomor 8) sudah tidak sesuai lagi
dengan prinsip penguasaan dan pengurusan hutan,
dan tuntutan perkembangan keadaan, sehingga perlu
diganti;
e. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud pada
huruf a, b, c, dan d perlu ditetapkan undang-undang tentang
Kehutanan yang baru.

Anda mungkin juga menyukai