Anda di halaman 1dari 1

Nama : Nur Khoiriyah

NIM : 5022111013

Kuliah Umum
Pemindahan Ibu Kota Negara Dari Perspektif Pertahanan Negara

Pemindahan Ibu Kota ini bukanlah isu baru yang dimunculkan, namun sudah ada
pada zaman nusantara hingga berlanjut pada zaman kolonial. Dilihat dari 100 tahun terakhir
banyak juga negara yang memindahkan Ibu Kota, pemindahan Ibu Kota bukanlah hal yang
tidak tabu. Namun dengan pemindahan Ibu Kota ini tentunya memiliki ancaman termasuk
ancaman Pertahanan Negara :

1. Ancaman Militer, perang secara konvensional/ langsung dengan strategi


pertahanan militer dan operasi militer perang
2. Ancaman Non Militer, Perang asimetris (ipoleksosbud, siber) pertahanan
militer yang tidak menggunakan senjata seperti yang dilakukan oleh
pertahanan militer, sebab ancaman ini berdimensi ideology, politik, ekonomi,
sosial.
3. Ancaman Hibrida, gabungan antara ancaman militer dan non militer.

Pertahanan negara merupakan wujud bela negara namun bela negara tidak hanya harus
dengan militer. Pertahanan ibukota negara dalam perspektif pertahanan negara adalah sebagai
center of gravity/COG dalam perang, ibukota negara harus mampu menghadapi perang
konvensional dan perang asimetris, perkembangan teknologi dan globalisasi penting
memeperhatikan kota penyangga atau kota satelit missal logistik wilayah dan kekuatan ibu
kota negara juga ditentukan oleh kekuatan kota penyangga atau satelit.

Central gravity atau jantung pertahanan negara maka perlu zona penyangga ketika negara
jatuh dan dikendalikan oleh negara lain maka negara itu akan kalah tentunya untuk
menghindari hal tersebut basic dan keamanan perlu diperkuat. Dalam hal ini institusi
pertahanan negara salah satu TNI sudah mempersiapkan alutsista, pelabuhan untuk
memperkuat pertahanan negara di ibukota negara baru. Klaster yang pindah dan tetap
dijakarta prioritas klaster pindah IKN Presiden dan wakil presiden, lembaga tinggi
negara,kementerian koordinator, dan lembaga tinggi yang berurusan langsung dengan negara.

Anda mungkin juga menyukai