Anda di halaman 1dari 8

PEDOMAN

CARA PRODUKSI PANGAN OLAHAN YANG BAIK (CPPOB / GMP)


CPPOB (GMP) Adalah cara produksi yang menekankan aspek
keamanan pangan, antara lain dengan cara:
🠶 Mencegah tercemarnya pangan olahan oleh cemaran biologis, kimia , fisika dan benda lain.
🠶 Mematikan atau mencegah hidupnya jasad renik patogen.
🠶 Mengendalikan proses produksi
🠶 Persyaratan dasar bagi penerapan HACCP
TUJUAN PENERAPAN CPPOB
Penerapan CPPOB ditujukan untuk:
🠶 menghasilkan pangan olahan yang bermutu, aman untuk dikonsumsi dan sesuai dengan tuntutan konsumen;
🠶 mendorong industri pengolahan pangan agar bertanggung jawab terhadap mutu dan keamanan produk yang dihasilkan;
🠶 meningkatkan daya saing industri pengolahan pangan; dan
🠶 meningkatkan produktivitas dan efisiensi industri pengolahan pangan.
Regulasi Pemerintah Terkait :
CPMB SK Menkes No. 23/1978 Produksi Pangan yang
Baik
🠶 UU No. 7/1996 Produksi Pangan Olahan yang Baik
🠶 PP No. 28/2004 Produksi Pangan Olahan yang Baik
🠶 CPPOB Permenperin No. 75/2010
🠶 SNI CAC/RCP 1: 2011 Rekomendasi Nasional Kode Praktis – Prinsip Umum Hygiene Pangan
Pedoman Cara Produksi Pangan Olahan Yang Baik (CPPOB)
🠶 Peraturan Menteri Perindustrian RI No. 75/M- IND/PER/7/2010 tentang Pedoman Cara Produksi Pangan Olahan yang Baik
18 Aspek/Bagian CPPOB
1. Lokasi
🠶 Untuk menetapkan letak pabrik/tempat produksi perlu mempertimbangkan lokasi dan keadaan lingkungan yang bebas dari sumber pencemaran.
2. Bangunan
🠶 Bangunan dan ruangan dibuat berdasarkan perencanaan yang memenuhi persyaratan teknik dan higiene.
🠶 Mudah dibersihkan, mudah dilakukan kegiatan sanitasi, mudah dipelihara.
🠶 Perhatikan desain dan tata letak; Struktur ruangan (lantai, dinding, atap dan langit-langit, pintu, jendela dan ventilasi, permukaan tempat kerja dan penggunaan bahan gelas).
🠶 3.Fasilitas Sanitasi
🠶 Fasilitas sanitasi pada bangunan pabrik/tempat produksi dibuat berdasarkan perencanaan yang memenuhi persyaratan teknik dan higiene.
🠶 Perhatikan sarana penyediaan air; sarana pembuangan air dan limbah; sarana pembersihan/pencucian; sarana toilet; sarana higiene karyawan.
4.Mesin/Peralatan
🠶Mesin/peralatan yang kontak langsung dengan bahan pangan olahan didesain, dikonstruksi dan diletakkan sehingga menjamin mutu dan keamanan produk
🠶Perhatikan persyaratan dan tata letak mesin/peralatan; pengawasan dan pemantauan mesin/peralatan dan bahan perlengkapan serta alat ukur
5. Bahan
🠶 Bahan yang dimaksud adalah bahan baku, bahan tambahan, bahan penolong, air, dan BTP
🠶 Perhatikan persyaratan bahan dan air
6. Pengawasan Proses
🠶 Untuk mengurangi terjadinya produk yang tidak memenuhi syarat mutu dan keamanan, perlu tindakan pencegahan melalui pengawasan proses
🠶 Pengawasan proses dimaksudkan untuk menghasilkan pangan olahan yang aman dan layak dikonsumsi
🠶 Perhatikan pengawasan bahan; pengawasan terhadap kontaminasi; pengawasan proses khusus.
7.Produk Akhir
🠶 Diperlukan spesifikasi produk akhir
🠶 Perhatikan persyaratan produk akhir
8.Laboratorium
🠶 Adanya laboratorium memudahkan industri mengetahui
secara cepat mutu bahan dan produk
🠶 Perhatikan kepemilikan laboratorium; cara berlaboratorium yang baik (GLP) / SNI ISO/IEC 17025 Manajemen Laboratorium
9.Karyawan
🠶Higiene dan kesehatan karyawan yang baik akan memberikan jaminan tidak mencemari produk
🠶Perhatikan persyaratan karyawan; pakaian pelindung; penanggung jawab pengawasan keamanan pangan
🠶Pengunjung yang berkunjung dan masuk ke plant produksi harus diperlakukan sama mengenai hygiene personal nya seperti karyawan pada umumnya (tetap menggunakan perangkat
hygiene, larangan personal item harus dipatuhi)
10.Pengemas
🠶Penggunaan pengemas yang memenuhi syarat akan mempertahankan mutu dan melindungi produk terhadap pengaruh dari luar
🠶Perhatikan persyaratan kemasan
🠶(bahan, jenis, migrasi, hygiene, storage, verifikasi, tujuan pengguaan, toksisitas)
11.Label dan Keterangan Produk
🠶Kemasan diberi label yang jelas dan informatif untuk memudahkan konsumen mengambil keputusan.
🠶Perhatikan label produk; label pangan olahan agar dapat dibedakan satu sama lain.
🠶Disposal / pemusnahan label harus memiliki standard dan terdokumentasi
12.Penyimpanan
🠶Penyimpanan bahan dan produk akhir dilakukan dengan baik agar tetap aman dan bermutu.
🠶Perhatikan cara penyimpanan; penyimpanan bahan dan produk akhir; penyimpanan bahan berbahaya; penyimpanan wadah dan pengemas; penyimpanan label; penyimpanan
mesin/peralatan produksi.
🠶Kesesuaian beberapa bahan dapat dilihat dari LDKB
/ MSDS yang diberikan supplier ke pabrik sebagai saran dalam merancang tempat penyimpanan
🠶Manajemen Allergen
Sanitation Standard Operating Procedures (SSOP)

Tujuan SPO Sanitasi

agar setiap karyawan teknis maupun administrasi memahami :


1. bahwa program higiene dan sanitasi akan meningkatkan kualitas sehingga tingkat keamanan produk meningkat, seirama dengan menurunnya
kontaminasi mikroba
2. peraturan GMP mengharuskan digunakan zat tertentu yg aman & efektif tahapan dlm higiene dan sanitasi
3. persyaratan minimum penggunaan klorine pd air pendingin (khusus industri pengolahan pangan)
4. pengaruh faktor pH, suhu, konsentrasi disinfektan pd hasil akhir sanitasi
5. masalah potensial yang timbul jika sanitasi dan higiene tidak dijalankan

Tujuan SPO Sanitasi

agar setiap karyawan teknis maupun administrasi memahami :


6. bahwa program higiene dan sanitasi akan meningkatkan kualitas sehingga tingkat keamanan produk meningkat, seirama dengan menurunnya
kontaminasi mikroba
7. peraturan GMP mengharuskan digunakan zat tertentu yg aman & efektif tahapan dlm higiene dan sanitasi
8. persyaratan minimum penggunaan klorine pd air pendingin (khusus industri pengolahan pangan)
9. pengaruh faktor pH, suhu, konsentrasi disinfektan pd hasil akhir sanitasi
10. masalah potensial yang timbul jika sanitasi dan higiene tidak dijalankan

Tujuan SPO Sanitasi

agar setiap karyawan teknis maupun administrasi memahami :


11. bahwa program higiene dan sanitasi akan meningkatkan kualitas sehingga tingkat keamanan produk meningkat, seirama dengan menurunnya
kontaminasi mikroba
12. peraturan GMP mengharuskan digunakan zat tertentu yg aman & efektif tahapan dlm higiene dan sanitasi
13. persyaratan minimum penggunaan klorine pd air pendingin (khusus industri pengolahan pangan)
14. pengaruh faktor pH, suhu, konsentrasi disinfektan pd hasil akhir sanitasi
15. masalah potensial yang timbul jika sanitasi dan higiene tidak dijalankan
Manfaat SSOP dalam Menjamin Sistem Keamanan Produksi Pangan

1. Memberikan jadwal pada prosedur sanitasi

2. Memberikan landasan program monitoring berkesinambungan

3. Mendorong perencanaan yg menjamin dilakukan koreksi bila diperlukan

4. Mengidentifikasi kecenderungan dan mencegah kembali terjadinya masalah


5. Menjamin setiap personil mengerti sanitasi

6. Memberi sarana pelatihan yg konsisten bagi personil

7. Meningkatkan praktek sanitasi dan kondisi di unit usaha


8 Kunci persyaratan Sanitasi

• Kunci 1. Keamanan air


• Kunci 2. Kondisi dan kebersihan permukaan yang kontak dgn bahan pangan
• Kunci 3. Pencegahan kontaminasi silang
• Kunci 4. Menjaga fasilitas pencuci tangan, sanitasi dan toilet
• Kunci 5. Proteksi dari bahan-bahan kontaminan
• Kunci 6. Pelabelan, penyimpanan, dan penggunaan bahan toksin yang benar
• Kunci 7. Pengawasan kondisi kesehatan personil yang dapat mengakibatkan kontaminasi
• Kunci 8. Menghilangkan hama dr unit pengolahan
16.

Anda mungkin juga menyukai