PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pembelajaran IPS di SMP merupakan kelanjutan, bagian dari IPS di Sekolah Dasar
Sosial (IPS) merupakan salah satu mata pelajaran yang diberikan di SMP secara
konsep dan generalisasi yang berkaitan dengan isu sosial. Pada jenjang SMP/MTs
mata pelajaran IPS memuat materi Geografi, sejarah, sosiologi, dan ekonomi. Melalui
mata pelajaran IPS, peserta didik diarahkan untuk dapat menjadi warga negara
Indonesia yang demokratis, dan bertanggungjawab, serta warga dunia yang cinta
damai.
Di masa yang akan datang peserta didik akan menghadapi tantangan berat karena
karena itu maka perlu mata pelajaran IPS dirancang untuk mengembangkan
IPS disusun secara sistematis, komprehensif dan terpadu dalam proses pembelajaran
1
Tujuan mata pelajaran IPS bertujuan agar peserta didik memiliki kemampuan
lingkungannya. (ii).memiliki kemampuan dasar untuk berpikir logis dan kritis, rasa
ingin tahu, inkuiri, memecahkan masalah, dan keterampilan dalam kehidupan sosial
(iii) memiliki komitmen dan kesadaran terhadap nilai-nilai sosial dan kemanusiaan
Guru adalah salah satu referensi yang paling dominan bagi media belajar para
siswa dibandingkan dengan beberapa sumber belajar lainnya. Fungsi utama seorang
guru adalah sebagai motivator, fasilitator, dan supervisor bagi para siswanya karena
itu seorang guru menjadi ujung tombak bagi keberhasilan belajar siswa di sekolah.
Tugas dan tanggung jawab seorang guru tidak hanya hadir untuk menyampaikan
materi pelajaran di depan kelas, tetapi lebih daripada itu seorang guru yang
professional harus dapat memberikan nilai tambah yang signifikan dan bermanfaat
belajarnya di sekolah.
pelajaran kepada para siswa tetapi mengajarkan kepada siswa tersebut bagaimana
cara mereka mempelajari mata pelajaran secara efektif dan efisien. Dengan kata lain,
seorang guru yang professional tidak lagi berfikir “ how to teach “ (bagaimana
mengajar) atau “how to learn” (bagaimana belajar) akan tetapi seorang guru yang
to learn” (belajar bagaimana cara belajar). Melalui konsep ini seorang guru dituntut
2
untuk mengajarkan strategi atau cara belajar yang efektif dan efisien kepada siswanya
kasus atau masalah yang diberikan oleh guru mereka di sekolah dengan mudah dan
Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) adalah merupakan salah satu mata
pelajaran yang mempunyai nilai strategis dan penting dalam mempersiapkan sumber
daya manusia yang unggul, handal dan bermoral semenjak dini (SD). Tujuan pokok
benda di sekitarnya; (b) bagaimana cara berhubungan dengan manusia lainnya; (c)
makna tersendiri bagi siswa. Hal yang menjadi hambatan selama ini sering terjadi di
menantang dan menyenangkan. Guru masih sering kali menyampaikan materi IPS
membosankan dan kurang menarik minat para siswa dan pada akhirnya menyebabkan
prestasi /hasil belajar siswa masih rendah. Hal ini dapat kita lihat dari daftar analisis
hasil ulangan harian siswa kelas VII B pada Semester Pertama tahun pelajaran 2014-
2015 dari 20 jumlah siswa kelas VII B yang mampu memperoleh nilai dengan kriteria
3
minimal (KKM. 65) di SMPN 1 Hu’u untuk mata pelajaran IPS hanya mampu dicapai
6 orang (30 %). Di sisi lain ada kecendrungan bahwa aktivitas siswa dalam
pembelajaran IPS juga masih sangat rendah, adapun indikator penyebabnya antara
lain : 1. siswa masih kurang berani untuk menyampaikan pendapat, 2. siswa masih
kurang memiliki kemampuan untuk merumuskan gagasan sendiri, dan, 3 siswa belum
perbaikan hasil belajar siswa dengan lebih memfokuskan pada pembelajaran yang
Division). Alasan memilih metode ini karena metode ini lebih mudah dan lebih
kepada keaktifan siswa belajar dalam bentuk kelompok. Kedua metode ini melibatkan
penghargaan tim, tanggung jawab individual, dan kesempatan sukses yang sama,
tetapi dengan cara yang berbeda. Dengan menerapkan model inilah diharapkan dapat
membantu siswa mencapai tujuan yang mana dapat menciptakan interaksi dan
mampu memotivasi siswa dalam kegiatan belajar mengajar (Slavin, 2010). Kelebihan
pengetahuan yang diperoleh melalui diskusi akan lebih mudah dipahami karena
bahasa yang digunakan lebih sederhana dan pengetahuan yang diperoleh dengan cara
ini akan bertahan lama, menimbulkan penerimaan yang luas terhadap anggota yang
4
Berdasarkan latar belakang di atas, maka salah satu cara yang cukup efektif adalah
B. Identifikasi Masalah
sebagai berikut :
1. Proses pembelajaran pada mata pelajaran IPS terpadu di kelas VII B SMPN 1
3. Masih rendahnya prestasi belajar dan aktivitas siswa kelas VII B untuk mata
C. Perumusan Masalah
meningkatkan hasil belajar dan aktivitas siswa kelas VII B SMPN 1 Hu’u.?
5
2. Apakah penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe STAD dapat
meningkatkan hasil belajar dan aktivitas siswa kelas VII B SMPN 1 Hu’u dalam
D. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dari dilaksanakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini adalah :
dalam mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) bagi siswa kelas VII B di
SMPN 1 Hu’u.
Untuk dapat diketahui dampak dari penerapan metode kooperatif tipe STAD
terhadap peningkatan hasil belajar dan aktivitas siswa kelas VII B SMPN 1 Hu’u
Siswa diharapkan untuk dapat belajar secara mandiri maupun kelompok serta
diberikan kepadanya.
2. Manfaat Penelitian
Dampak dari tercapainya tujuan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) sesuai dengan
lain :
6
Terhadap siswa, dapat lebih aktif dalam mengerjakan tugas individu maupun
kelompok, lebih berani dalam bertanya dan mengungkapkan ide, saran dan
pendapatnya serta dapat meningkatkan hasil belajar dan aktivitas siswa dalam
melalui peningkatan prestasi dan aktivitas belajar siswa dan kinerja guru.
7
BAB. II
TINJAUAN PUSTAKA
pada setiap kegiatan belajar. Untuk mengetahui berhasil tidaknya seseorang dalam
belajar maka perlu dilakukan suatu evaluasi, tujuannya untuk mengetahui prestasi
Menurut W.J.S Purwadarminto ( 1987 :767 ) ”Prestasi belajar adalah hasil yang
hal-hal yang dikerjakan atau dilakukan”. Jadi prestasi belajar adalah hasil belajar
yang telah dicapai menurut kemampuan yang tidak dimiliki dan ditandai dengan
perkembangan serta perubahan tingkah laku pada diri seseorang yang diperlukan
dari belajar dengan waktu tertentu, prestasi belajar ini dapat dinyatakan dalam
prestasi belajar yaitu “ hasil yang dicapai oleh seseorang dalam usaha belajar
yang dicapai seseorang dalam berfikir, merasa dan berbuat. Prestasi belajar
dikatakan sempurna apabila memenuhi tiga aspek yakni : kognitif, afektif, dan
8
psikomotorik, sebaliknya dikatakan prestasi kurang memuaskan jika seseorang
Hasil belajar diperoleh pada akhir proses pembelajaran dan berkaitan dengan
kemampuan siswa dalam menyerap atau memahami suatu bahan yang telah
belajar merupakan hasil dari suatu intrerksi tindakan belajar dan mengaja. Disisi
guru, tindakan mengajar diakhiri dengan proses evaluasi hasil belajar, disisi siswa
Dari beberapa pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa prestasi atau hasil
belajar adalah tingkat keberhasilan yang diperoleh seseorang dari kegiatan belajar
Hasil Belajar dapat dilihat dari hasil nilai ulangan harian (formatif), nilai
Dalama penelitian tindakan kelas ini, yang dimaksud hasil belajar siswa adalah
hasil nilai ulangan harian yang diperoleh siswa kelas VII B dalam mata pelajaran
Peningkatan aktivitas siswa, yaitu meningkatnya jumlah siswa yang terlibat aktif
9
jumlah siswa yang saling berinteraksi membahas materi pembelajaran” (Kunandar,
guru yang mampu membawa siswa dalam situasi yang lebih kondusif, sehingga siswa
dapat lebih berperan dan lebih terbuka serta sensitif dalam kegiatan belajar mengajar.
Ada beberapa indikator yang dapat dilihat dari adanya aktivitas siswa dalam
3. mayoritas siswa mampu mengerjakan tugas yang diberikan guru dalam Lembar
yang secara sadar dan sengaja mengembangkan interaksi yang saling asuh antar
menimbulkan permusuhan.
10
antar sesama. Dengan adanya saling membutuhkan antar sesama, maka akan
dapat dicapai melalui saling ketergantungan (a) dalam pencapaian tujuan, (b)
dalam kelompok dapat saling bertatap muka, sehingga mereka dapat melakukan
dialog, tidak hanya dengan guru, tetapi juga dengan sesame siswa. Dengan
3. Akuntabilitas Individual
siswa terhadap suatu materi pelajaran dilakukan secara individual. Hasil dari
kelompok yang memerlukan bantuan dan siapa yang dapat memberikan bantuan.
Nilai kelompok didasarkan atas nilai rata-rata hasil belajar semua anggota. Oleh
karena itu setiap anggota kelompok harus dapat memberi konstribusi demi
keberhasilan kelompok.
11
4. Keterampilan Menjalin Hubungan Antarpribadi
berikut :
12
Kelompok Belajar Kooperatif Kelompok Belajar Tradisional
Keterampilan social yang diperlukan Keterampilan social sering tidak
dalam kerja gotong royong seperti secara langsung diajarkan
kepemimpinan, kemampuan
berkomunikasi, mempercayai orang lain,
dan mengelola konflik secara langsung
diajarkan.
Pada saat belajar kooperatif sedang, guru Pemantauan melalui observasi dan
terus melakukan pemantauan melalui intervensi sering tidak dilakukan
observasi dan melakukan intervensi jika oleh guru pada saat belajar
terjadi masalah dalam kerja sama antar kelompok sedang berlangsung.
anggota kelompok
Guru memperhatikan secara langsung Guru sering tidak memperhatikan
proses yang terjadi dalam kelompok- proses yang terjadi dalam kelompok-
kelompok belajar. kelompok belajar.
Penekanan tidak hanya pada penyelesaian Penekanan sering hanya pada
tugas tetapi juga pada hubungan penyelesaian tugas.
interpersonal (hubungan antar pribadi
yang saling menghargai)
empat tipe yang biasa digunakan oleh guru dalam model pembelajaran kooperatif,
yakni salah satunya adalah tipe STAD (Student Teams Achievement Divisions).
Universitas John Hopkins. Tipe ini dipandang sebagai yang paling sederhana dan
untuk mengajarkan informasi akademik baru kepada siswa setiap minggu, baik
13
e. Menentukan nilai individu dan kelompok;
f. Penghargaan individu atau kelompok.
Adapun langkah-langkah model pembelajaran kooperatif tipe STAD
mempunyai anggota yang heterogen, baik jenis kelamin, ras, etnik maupun
kemampuannya (prestasinya).
pelajaran yang telah diberikan melalui tanya jawab atau diskusi antar sesama
anggota kelompok.
d. Guru memberikan pertanyaan atau kuis kepada seluruh siswa. Pada saat
menjawab pertanyaan atau kuis dari guru siswa tidak boleh saling membantu.
f. Tiap siswa dan tiap kelompok diberi skor atas penguasaannya terhadap materi
pelajaran, dan kepada siswa secara individual atau kelompok yang meraih
g. Kesimpulan.
14
Keadaan Sekarang Tindakan Hasil
Evaluasi Efek
Evaluasi Evaluasi
Awal Akhir
15
BAB. III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Setting Penelitian
Dalam Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini, tempat, waktu dan siklusnya adalah
sebagai berikut :
kecamatan Hu’u dan yang dijadikan subyek penelitian adalah seluruh siswa
kelas VII B yang terdiri dari 20 orang dengan komposisi 9 perempuan dan 11
laki-laki
pendidikan di sekolah.
3. Siklus: Untuk mengetahui peningkatan hasil belajar dan aktivitas siswa kelas
Pelaksanaan PTK ini akan dilaksanakan dalam dua siklus kegiatan,. dan pada
setiap siklus di rancang melalui empat tahap yakni tahap perencanaan, tahap
16
Siklus I
PTK.
1) Pembukaan.
(apersepsi).
17
2) Kegiatan Inti.
heterogen
masing-masing kelompok
3) Kegiatan Penutup .
prestasi tinggi.
telah disiapkan. Kegiatan observasi akan difokuskan pada kegiatan guru dan
18
kesesuaian langkah pembelajaran dengan skenario yang telah dikembangkan.
Adapun kegiatan siswa yang diamati adalah respon siswa terhadap pembelajaran
peneliti, yang dibantu oleh 2 orang guru lainya sebagai kolaborator dalam
penelitian ini.
Siklus II.
STAD dengan tahapan tindakan yang sama seperti pada siklus pertama yaitu juga
19
3. Tahap Pengamatan (Observation)
kooperatif tipe STAD dalam peningkatan hasil belajar dan aktivitas siswa kelas
1. Observasi
SMPN 1 Hu’u dalam proses belajar mengajar dan implementasi penerapan model
2. Diskusi
20
4. Tes
Adapun sumber data yang dipakai dalam PTK ini adalah sebagai berikut :
Dari siswa kelas VII B SMPN 1 Hu’u yang dijadikan subyek dalam PTK ini akan
diperoleh data tentang hasil belajar dan aktivitas dalam proses belajar mengajar
pada mata pelajaran IPS melalui penerapan model pembelajaran koopretif tipe
2. Guru (peneliti)
Keterampilan Proses dan hasil belajar serta aktivitas siswa kelas VII B dalam
proses pembelajaran.
untuk melihat implementasi PTK secara komprehensif, baik dari sudut siswa
Dalam melakukan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dua hal yang sangat perlu
diketahui dan dilakukan oleh peneliti yaitu kegiatan pengumpulan data dan analisis
data. Oleh sebab itu di dalam melakukan PTK sangat diperlukan pemahaman
21
terhadap tehnik analisis data yang tepat agar hasil dari penelitian dapat memiliki nilai
ilmiah.
Atas dasar hal tersebut, peneliti dalam PTK ini menggunakan beberapa jenis data
1. Data Kualitatif : adalah data berupa segala informasi berbentuk kalimat yang
(kognitif), pandangan atau sikap siswa terhadap metode belajar yang baru
kepercayaan diri, antusias dalam belajar dan motivasi belajarnya dapat dapat
dianalisis secara kualitatif. Data kualitatif dalam PTK ini diperoleh dari lembar
observasi terhadap aktivitas guru dan aktivitas siswa dalam setiap siklus
2. Data Kuantitatif ; Penggunaan data jenis ini dapat dianalisis secara deskriptif,
dalam PTK ini peneliti menggunakan analisis statistik deskriptif, dengan cara
mencari nilai rata-rata, persentase keberhasilan belajar siswa dalam setiap siklus.
Adapun indikator keberhasilan kinerja pada PTK ini adalah apabila hasil belajar
siswa kelas VII B dengan metode kooperatif tipe STAD menunjukan 75 % dari
jumlah siswa mencapai KKM 65, yang dapat dilihat dari evaluasi belajar per
siklus.
22
BAB. IV
Dalam bab ini akan diuraikan hasil Penelitian Tindakan kelas (PTK) yang telah
dilaksanakan di kelas VII B SMPN 1 Hu’u . Dan sebagaimana yang telah dijelaskan
pada bab terdahulu bahwa PTK ini proses tindakannya dilakukan dalam dua siklus
pelaksanaan, observasi dan refleksi yang telah dilakukan dengan hasil sebagai
berikut :
A.1. Perencanaan.
Tim peneliti pada tahap perencanaan PTK siklus I (pertama) melakukan hal-
23
Membuat instrument yang digunakan dalam tindakan siklus I (pertama)
PTK
A.2. Pelaksanaan.
Kec.Hu’u dilaksanakan pada hari Senin tanggal 27 Juli 2015 jam pelajaran
pertama ( mulai pukul 07.30 s/d 09.15 ). Dalam rencana pembelajaran siklus I
kenyataan bahwa siswa kelas VII B sebagian besar masih belum terbiasa dengan
kondisi belajar berkelompok, Sebagian siswa belum mampu dengan baik dalam
diskusi kelompok dan sebagian besar siswa juga belum terbiasa / kurang
menyeluruh. Ada beberapa hal yang telah dilakukan; (1) Guru dengan intensif
kelompok (2) Guru memberikan penjelasan dan arahan kepada siswa dalam
memahami langkah-langkah kerja yang ada di dalam LKS yang merupaka bahan
melihat perolehan skor aktivitas dan hasil belajar siswa kelas VII B terhadap
24
A.3. Observasi dan Evaluasi.
Hasil pengamatan terhadap pelaksanaan kegiatan pembelajaran dengan
hasil belajar dan aktivitas siswa kelas VII B SMPN 1 Hu’u, pada pelajaran IPS
dengan materi pokok “ proses alam endogen terhadap pembentukan muka bumi ,
penyebab terjadinya gempa bumi berupa data hasil pengamatan terhadap proses
1. Proses Pembelajaran
siswa.
Tabel 1
A 12 16 75 Tertinggi
B 10 16 63
C 12 16 75 Tertinggi
D 9 16 56 Terendah
E 11 16 69
Rerata 10,8 16 67,5
25
Dari data yang ditampilkan pada table 1 di atas dapat diketahui bahwa
hasil observasi terhadap Aktivitas siswa kelas VII B dalam PBM siklsus I
Selanjutnya dapat kita lihat perolehan skor aktivitas siswa pada siklus I
Grafik 1
80 --
75% 75 %
70 -- 63 % 56 % 69 %
60 --
50 --
40 --
30 --
20 --
10 --
0 -–
A B C D E
26
2. Hasil Belajar Siswa
butir soal dalam bentuk isian. Dari hasil analisis hasil belajar siswa
Tabel 2
Perolehan Skor Hasil Belajar Siswa Kelas VII B dalam PBM Siklus I
Persentase
Skor Perolehan
No Nama Siswa (%)
1 Abdullah 7 70 %
2 Anggraini 7 70 %
3 Badaruddin 6 60 %
4 Burhanuddin 6 60 %
5 Citra Febrianty 8 80 %
6 Dirmawan 6 60 %
7 Hamidah 6 60 %
8 Herdiansyah 7 70 %
9 Indra Gunawan 7 70 %
10 Intan Adekayanti 6 60 %
11 Jamaluddin 5 50 %
12 Kamaryati 6 60 %
13 Kartini 6 60 %
14 Lukmanulhakim 7 70 %
15 Muhammad Ilham 6 60 %
16 Mustaram 6 60 %
17 Maryati 5 50 %
18 Siti Nurrahmi 6 60 %
19 Sri Hastuti 5 50 %
20 Zulkifli 6 60 %
Nilai Rata-rata 6,1 61 %
Dari data yang tersaji pada tabel 2 di atas dapat diketahui bahwa hasil
belajar siswa yang diperoleh kelas VII B pada siklus I juga masih sangat
27
rendah, dimana dari 20 siswa kelas VII B hanya 6 orang siswa (30%) yang
lainnya kisaran nilainya masih dibawah KKM 65 yang telah ditentukan pada
mata pelajaran IPS. Dari skor ideal 10, skor perolehan rata-rata hanya
A.4. Refleksi
kooperatif tipe STAD untuk meningkatkan hasil belajar dan aktivitas siswa
kelas VII B SMPN 1 Hu’u pada siklus I dilakukan dengan cara melakukan
metode kooperatif tipe STAD, aktivitas belajar siswa kelas VII B selama
dijadikan bahan perbaikan pembelajaran pada siklus II. Hasil dari diskusi
Hal ini dapat dilihat dari perolehan hasil observasi yang dilakukan
28
terhadap aktivitas guru dalam PBM siklus I (pertama) hanya mencapai
62,5 %.
2. Sebagian besar siswa kelas VII masih belum terbiasa dengan kondisi
aktivitas siswa kelas VII B dalam PBM siklus I (pertama) adalah 10,8
4. Dari hasil evaluasi siklus I hasil belajar siswa kelas VII B juga masih
perlu ditingkatkan. Hasil rata yang diperoleh baru mencapai 6,1 atau 61
% dan dari 20 siswa hanya 6 siswa yanag mampu mencapai nilai sesuai
pembelajaran
29
c. Memberi pengakuan atau penghargaan (reward) kepada siswa baik secara
Sama seperti pada siklus I (pertama), tindakan yang dilakukan pada siklus II
B.1. Perencanaan.
(pertama), yaitu :
sebelumnya.
B.2. Pelaksanaan.
2015 pada jam pertemuan pertama mulai pukul 07.30 s/d 09.15 di kelas VII B
akan disampaikan..
30
Memasuki pada kegiatan inti pembelajaran, pertama-tama guru membagi
yang dipilih secara heterogen ( baik terhadap jenis kelamin maupun tingkat
kerja siswa (LKS) untuk dikerjakan secara kelompok sesuai petunjuk. Hasil
Di akhir pembelajaran siklus II kepada siswa kelas VII B diberi tes tertulis
dalam bentuk soal isian sebanyak 5 butir soal dengan tujuan untuk mengetahui
meningkatkan hasil belajar da aktivitas siswa kelas VII B pada mata pelajaran IPS
31
1. Proses Pembelajaran
siswa.
Tabel 3
Dari data yang ditampilkan pada table 3 di atas dapat diketahui bahwa hasil
dari skor ideal 16 atau 78,7 %. Selanjutnya dapat kita lihat perolehan skor
32
Grafik 2
90 -- 88 % 88 %
80 -- 75 % 69 % 75 %
70 --
60 --
50 --
40 --
30 --
20 --
10 --
0 -–
A B C D E
Skor yang diperoleh adalah 35 atau 87,5 % dari total skor ideal 40.
soal dalam bentuk isian. Dari hasil analisis hasil belajar siswa diperoleh data
prestasi belajar siswa kelas VII B sebagaimana disajikan dalam tabel berikut.
33
Tabel 4
Perolehan Skor Hasil Belajar Siswa Kelas VII B dalam PBM Siklus II
Persentase
Skor Perolehan
No Nama Siswa (%)
1 Abdullah 9 90 %
2 Anggraini 8 80 %
3 Badaruddin 7 70 %
4 Burhanuddin 7 70 %
5 Citra Febrianty 10 100 %
6 Dirmawan 8 80 %
7 Hamidah 7 70 %
8 Herdiansyah 9 90 %
9 Indra Gunawan 8 80 %
10 Intan Adekayanti 7 70 %
11 Jamaluddin 6 60 %
12 Kamaryati 8 80 %
13 Kartini 7 70 %
14 Lukmanulhakim 9 90 %
15 Muhammad Ilham 7 70 %
16 Mustaram 8 80 %
17 Maryati 7 70 %
18 Siti Nurrahmi 7 70 %
19 Sri Hastuti 7 70 %
20 Zulkifli 8 80 %
Nilai Rata-rata 7,6 76 %
Dari data yang tersaji pada tabel 4 di atas dapat diketahui bahwa hasil
belajar siswa yang diperoleh kelas VII B pada siklus II juga meningkat
34
hasil belajar dengan kisaran nilai (7 – 10 ) dan hanya 1 siswa memperoleh
nilai (60). Nilai rata-rata yang diperoleh adalah 7,6 atau 76 % bandingkan
B.4. Refleksi
yang telah dilakukan melalui tahapan sebagaimana yang telah dijelaskan di atas,
selanjutnya dilakukan refleksi dari hasil kegiatan tersebut. Dan dari refleksi siklus
STAD telah menunjukkan kemajuan dan keberhasilan sesuai dengan yang telah
membuka ruang bagi siswa untuk dapat membangun kerjasama baik di dalam
kelompok maupun individu, siswa lebih dapat memahami tugas yang telah
pembelajaran kooperatif tipe STAD ini siswa kelas VII B sudah lebih mampu
berminat dan lebih komunikatif Hal ini dapat dilihat dari data hasil observasi
35
aktivitas siswa kelas VII B yang mengalami peningkatan dari 67,5 % pada
siklus II (kedua) ini didukung pula oleh adanya peningkatan aktivitas guru
penerapan pola kooperatif tipe STAD secara optimal. Guru lebih intensif
c. Meningkatnya hasil belajar siswa kelas VII B dari perolehan nilai rata-rata 6,1
atau 61 % pada siklus I (pertama) meningkat menjadi nilai rata-rata 7,6 atau
d. Terhadap indikator keberhasilan yang telah ditetapkan pada PTK ini yaitu “
keberhasilan PTK ini jika 75 % dari jumlah siswa hasil belajarnya mampu
mencapai KKM 65”, maka dsengan melihat hasil belajar yang telah dicapai
siswa kelas VII melalui hasil evaluasi pada pembelajaran siklus II yaitu dari
36
Dengan hasil refleksi di atas maka rumusan masalah yang telah ditetapkan
pada penelitian tindakan kelas ini yaitu, bahwa “Dengan penerapan model
belajar dan aktivitas siswa kelas VII B SMPN 1 Hu’u Kec. Hu’u dalam mata IPS
terbukti berhasil dan dengan demikian penelitian ini cukup dilaksanakan sampai
37
BAB. V
A. Kesimpulan
dilaksanakan di kelas VII B SMPN 1 Hu’u melalui dua siklus kegiatan dapat ditarik
kooperatif tipe STAD, dapat meningkatkan aktivitas proses belajar mengajar dan
2. Aktivitas siswa kelas VII B SMPN 1 Hu’u setelah penerapan model kooperatif
tipe STAD mengalami peningkatan setelah melalui siklus II (kedua). Ini dapat
dilihat dari peningkatan aktivitas siswa dari 67,5% pada siklus I (pertama)
(kedua).
langkah dalam dalam mencari penyelesaian dari suatu materi yang harus dikuasai
38
6. Dengan pembelajaran kooperatif tipe STAD, pembelajaran IPS lebih
menyenangkan.
B. S a r a n
dengan menggunakan pola kooperatif tipe STAD secara lebih efektif dapat
meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa. Maka berdasarkan kenyataan tersebut
pendekatan kooperatif tipe STAD untuk dijadikan salah satu alternatif model
dari kreatifitas dan inovasi guru dalam proses pembelajaran untuk memecahkan
---------------------
39
DAFTAR PUSTAKA
Ali. H. Muhammad, 1990, Konsep Penerapan CBSA, Bandung : Sarana Panca Karya.
Depdiknas, 1997, Sumber dan Media Pembelajaran IPS. Pusat Pengembangan Penataran
Guru IPS dan PMP Malang.
Dirawat, H, 1993, Sistem Pembinaan Profesional dan Cara belajar Siswa Aktif, Jakarta:
PT. Grasindo.
Poerwadarminta, W.J.S. 2003. Kamus Umum Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka
Wachidi, 2000. Inovasi Kurikulum Ilmu Pengetahuan Sosial; PPS UPI Bandung
40
Lampiran 1
A. TUJUAN PEMBELAJARAN* :
Setelah selesai melaksanakan kegiatan pembelajaran, siswa dapat :
Pertemuan 1 :
Menjelaskan proses alam endogen yang menyebabkan terjadinya bentuk muka
bumi dengan Tekun ( diligence )
Pertemuan 2 :
Menjelaskan gejala diastropisme dan vulkanisme dengan Tekun ( diligence )
Membedakan tipe-tipe gunung menurut bentuknya dengan Tekun ( diligence )
Pertemuan 3 :
Menyebutkan faktor-faktor penyebab terjadinya gempa bumi dan akibat yang
ditimbulkan Secara telitian ( carefulness)
Menyebutkan jenis batuan berdasarkan proses pembentukannya Secara telitian
( carefulness)
Pertemuan 4 :
Menjelaskan terjadinya proses pelapukan dengan Tekun ( diligence )
Pertemuan 5 :
Menyebutkan faktor penyebab erosi dan dampak erosi Secara telitian
( carefulness)
Pertemuan 6 :
Menjelaskan dampak positif dan negatif dari tenaga endogen dan eksogen dengan
Tekun ( diligence )
41
B. MATERI PEMBELAJARAN :
- Proses Alam Endogen Terhadap Pembentukan Muka Bumi
- Gejala Disatropisme Dann Vulkanisme
- Tipe-Tipe Gunung Menurut Bentuknya
- Faktor Penyebab Terjadinya Gempa Bumi
- Jenis-Jenis Batuan Menuurut Proses Pembentukannya
- Faktor Penyebab Terjadinya Erosi
- Hasil Bentukan Dari Proses Sedimentasi.
SIKLUS 1
Pertemuan I :
a. Pendahuluan
- Apersepsi : Sebutkan nama gunung api yang pernah kalian lihat dan
dengan
- Motivasi : - Mengapa di dunia ini sering terjadi gempa bumi
- Apa akibatnya jika terjadi gempa bumi
b. Kegiatan Inti :
Eksplorasi
Dalam kegiatan eksplorasi, guru:
Menjelaskan proses alam endogen yang menyebabkan terjadinya bentuk
muka bumi dengan Tekun ( diligence )
melibatkan peserta didik mencari informasi yang luas dan dalam tentang
topik/tema materi yang akan dipelajari dengan menerapkan prinsip alam
takambang jadi guru dan belajar dari aneka sumber;
menggunakan beragam pendekatan pembelajaran, media pembelajaran, dan
sumber belajar lain;
memfasilitasi terjadinya interaksi antarpeserta didik serta antara peserta
didik dengan guru, lingkungan, dan sumber belajar lainnya;
melibatkan peserta didik secara aktif dalam setiap kegiatan pembelajaran;
dan
memfasilitasi peserta didik melakukan percobaan di laboratorium, studio,
atau lapangan.
42
Elaborasi
Dalam kegiatan elaborasi, guru:
membiasakan peserta didik membaca dan menulis yang beragam melalui
tugas-tugas tertentu yang bermakna;
memfasilitasi peserta didik melalui pemberian tugas, diskusi, dan lain-lain
untuk memunculkan gagasan baru baik secara lisan maupun tertulis;
Salah satu siswa disuruh menjelaskan proses alam endogen yang
menyebabkan terjadinya berbagai bentukan di permukaan bumi
Siswa dibagi menjadi 2 kelompok
* Kelompok I : diberi tugas memberikan contoh faktor penyebab
terjadinya bentukan muka bumi yang berasal dari luar /
eksogen
* Kelompok II : Memberikann contoh penyebab terjadinya bentukan
muka bumi yang berasal dari dalam / endogen
Setiap kelompok membuat hasil laporan dari diskusi kelompok Secara
telitian ( carefulness)
apa kelompok mempresentasikan hasil diskusi di depan dan kelompok lain
memberikan tanggapan
ya jawab tentang perbedaan faktor endogen dan eksogen
memberi kesempatan untuk berpikir, menganalisis, menyelesaikan masalah,
dan bertindak tanpa rasa takut;
memfasilitasi peserta didik dalam pembelajaran kooperatif dan kolaboratif;
memfasilitasi peserta didik berkompetisi secara sehat untuk meningkatkan
prestasi belajar;
memfasilitasi peserta didik membuat laporan eksplorasi yang dilakukan
baik lisan maupun tertulis, secara individual maupun kelompok;
memfasilitasi peserta didik untuk menyajikan hasil kerja individual maupun
kelompok;
memfasilitasi peserta didik melakukan pameran, turnamen, festival, serta
produk yang dihasilkan;
memfasilitasi peserta didik melakukan kegiatan yang menumbuhkan
kebanggaan dan rasa percaya diri peserta didik.
Konfirmasi
Dalam kegiatan konfirmasi, guru:
Guru bertanya jawab tentang hal-hal yang belum diktahui siswa
Guru bersama siswa bertanya jawab meluruskan kesalahan pemahaman,
memberikan penguatan dan penyimpulan
c. Kegiatan Penutup
Dalam kegiatan penutup, guru:
bersama-sama dengan peserta didik dan/atau sendiri membuat
rangkuman/simpulan pelajaran;
43
melakukan penilaian dan/atau refleksi terhadap kegiatan yang sudah
dilaksanakan secara konsisten dan terprogram;
memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil pembelajaran;
merencanakan kegiatan tindak lanjut dalam bentuk pembelajaran remedi,
program pengayaan, layanan konseling dan/atau memberikan tugas baik
tugas individual maupun kelompok sesuai dengan hasil belajar peserta
didik;
Pertemuan 2 :
a. Pendahuluan :
- Apersepsi : Contoh faaktor endogen dan eksogen
- Motivasi : Memenceritakan tentang aktivitas gunung berapi akhir-
akhir ini
b. Kegiatan Inti :
- Menjelaskan pengertiian diastropisme dan vulkanisme dengan Tekun
( diligence )
- Menjelaskan tipe-tipe gunung berapi dengan Tekun ( diligence )
c. Penutup :
- Penilaian
- Refleksi :
* Siswa dapat mengungkapkan bentuk gunung menurut erupsinyai
Pertemuan 3 :
a. Pendahuluan :
- Apersepsi : Memberikan contoh gunung tipe kerucut di Indonesia
- Motivasi : Menjelaskan faktor penyebab terjadinya gempa bumi
b. Kegiatan Inti :
Eksplorasi
Dalam kegiatan eksplorasi, guru:
Mendeskripsikan faktor terjadinya gempa bumi Secara telitian
( carefulness)
Menyebutkan akhibat gempa bumi Secara telitian ( carefulness)
Menjelaskan jenis batuan berdasarkan proses pembentukannya
melibatkan peserta didik mencari informasi yang luas dan dalam tentang
topik/tema materi yang akan dipelajari dengan menerapkan prinsip alam
takambang jadi guru dan belajar dari aneka sumber;
menggunakan beragam pendekatan pembelajaran, media pembelajaran, dan
sumber belajar lain;
memfasilitasi terjadinya interaksi antarpeserta didik serta antara peserta
didik dengan guru, lingkungan, dan sumber belajar lainnya;
melibatkan peserta didik secara aktif dalam setiap kegiatan pembelajaran;
dan
44
memfasilitasi peserta didik melakukan percobaan di laboratorium, studio,
atau lapangan.
Elaborasi
Dalam kegiatan elaborasi, guru:
membiasakan peserta didik membaca dan menulis yang beragam melalui
tugas-tugas tertentu yang bermakna;
memfasilitasi peserta didik melalui pemberian tugas, diskusi, dan lain-lain
untuk memunculkan gagasan baru baik secara lisan maupun tertulis;
memberi kesempatan untuk berpikir, menganalisis, menyelesaikan masalah,
dan bertindak tanpa rasa takut;
memfasilitasi peserta didik dalam pembelajaran kooperatif dan kolaboratif;
memfasilitasi peserta didik berkompetisi secara sehat untuk meningkatkan
prestasi belajar;
memfasilitasi peserta didik membuat laporan eksplorasi yang dilakukan
baik lisan maupun tertulis, secara individual maupun kelompok;
memfasilitasi peserta didik untuk menyajikan hasil kerja individual maupun
kelompok;
memfasilitasi peserta didik melakukan pameran, turnamen, festival, serta
produk yang dihasilkan;
memfasilitasi peserta didik melakukan kegiatan yang menumbuhkan
kebanggaan dan rasa percaya diri peserta didik.
Konfirmasi
Dalam kegiatan konfirmasi, guru:
Guru bertanya jawab tentang hal-hal yang belum diktahui siswa
Guru bersama siswa bertanya jawab meluruskan kesalahan pemahaman,
memberikan penguatan dan penyimpulan
c. Kegiatan Penutup
Dalam kegiatan penutup, guru:
bersama-sama dengan peserta didik dan/atau sendiri membuat
rangkuman/simpulan pelajaran;
melakukan penilaian dan/atau refleksi terhadap kegiatan yang sudah
dilaksanakan secara konsisten dan terprogram;
memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil pembelajaran;
merencanakan kegiatan tindak lanjut dalam bentuk pembelajaran remedi,
program pengayaan, layanan konseling dan/atau memberikan tugas baik
tugas individual maupun kelompok sesuai dengan hasil belajar peserta
didik;
45
SIKLUS 2
Pertemuan 4 :
a. Pendahuluan :
- Apersepsi : Guru memberikan gambar tentang proses pelapukan kepada
siswa
- Motivasi : Menanyakan tentang materal yang dibawa air ketika terjadi
banjir
b. Kegiatan Inti :
Eksplorasi
Dalam kegiatan eksplorasi, guru:
Menyebutkan faktor-faktor penyebab terjadinya gempa bumi dan akibat
yang ditimbulkan Secara telitian ( carefulness)
Menyebutkan jenis batuan berdasarkan proses pembentukannya Secara
telitian ( carefulness)
melibatkan peserta didik mencari informasi yang luas dan dalam tentang
topik/tema materi yang akan dipelajari dengan menerapkan prinsip alam
takambang jadi guru dan belajar dari aneka sumber;
menggunakan beragam pendekatan pembelajaran, media pembelajaran, dan
sumber belajar lain;
memfasilitasi terjadinya interaksi antarpeserta didik serta antara peserta
didik dengan guru, lingkungan, dan sumber belajar lainnya;
melibatkan peserta didik secara aktif dalam setiap kegiatan pembelajaran;
dan
memfasilitasi peserta didik melakukan percobaan di laboratorium, studio,
atau lapangan.
Elaborasi
Dalam kegiatan elaborasi, guru:
Kelas dibagi menjadi 4 kelompok, masing-masing kelompok terdiri dari 5 –
6 siswa
Setiap kelompok diberi tugas untuk mengamati bentuk-bentuk pelapukan
yang ada dilingkungan sekolah
Setiap kelompok mencatat proses pelapukan yang ada lingkungan sekolah
untuk didiskusikan
Setelah melakukan diskusi, hasil kerja kelompok di presentasikan
Setiap kelompok melakukan presentasi, kelompok yang lain memberikan
tanggapan
Setelah mendapatkan tanggapan, selanjutnya melakukaan penyempurnaan
hasil kerja kelompok
Konfirmasi
Dalam kegiatan konfirmasi, guru:
Guru bertanya jawab tentang hal-hal yang belum diktahui siswa
46
Guru bersama siswa bertanya jawab meluruskan kesalahan pemahaman,
memberikan penguatan dan penyimpulan
c. Kegiatan Penutup
Dalam kegiatan penutup, guru:
bersama-sama dengan peserta didik dan/atau sendiri membuat
rangkuman/simpulan pelajaran;
melakukan penilaian dan/atau refleksi terhadap kegiatan yang sudah
dilaksanakan secara konsisten dan terprogram;
memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil pembelajaran;
merencanakan kegiatan tindak lanjut dalam bentuk pembelajaran remedi,
program pengayaan, layanan konseling dan/atau memberikan tugas baik
tugas individual maupun kelompok sesuai dengan hasil belajar peserta
didik;
Pertemuan 5 :
a. Pendahuluan :
- Apersepsi : Guru menanyakan apakah disekitar tempat tinggal siswa
ada sungai yang mengalir
- Motivasi : Guru menunjukkan gambar muara sungai yang
mengendapkan lumpur untuk diamati oleh siswa
b. Kegiatan Inti :
Eksplorasi
Dalam kegiatan eksplorasi, guru:
Menyebutkan faktor penyebab erosi dan dampak erosi Secara telitian
( carefulness)
melibatkan peserta didik mencari informasi yang luas dan dalam tentang
topik/tema materi yang akan dipelajari dengan menerapkan prinsip alam
takambang jadi guru dan belajar dari aneka sumber;
menggunakan beragam pendekatan pembelajaran, media pembelajaran, dan
sumber belajar lain;
memfasilitasi terjadinya interaksi antarpeserta didik serta antara peserta
didik dengan guru, lingkungan, dan sumber belajar lainnya;
melibatkan peserta didik secara aktif dalam setiap kegiatan pembelajaran;
dan
memfasilitasi peserta didik melakukan percobaan di laboratorium, studio,
atau lapangan.
Elaborasi
Dalam kegiatan elaborasi, guru:
Kelas dibagi menjadi 4 kelompok, masing-masing kelompok terdiri dari 5 –
6 siswa
Setiap kelompok diberi tugas untuk mengamati bentuk-bentuk erosi yang
disebabkan oleh air dan angin
47
Kelompok I dan III mendiskusikan faktor penyebab terjadinya erosi
Kelompok II dan IV mendiskusikan pengaruh erosi terhadap perubahan
bentuk muka bumi
Setelah melakukan diskusi, hasil kerja kelompok di presentasikan
Setiap kelompok melakukan presentasi, kelompok yang lain memberikan
tanggapan
Setelah mendapatkan tanggapan, selanjutnya melakukaan penyempurnaan
hasil kerja Kelompok
Konfirmasi
Dalam kegiatan konfirmasi, guru:
Guru bertanya jawab tentang hal-hal yang belum diktahui siswa
Guru bersama siswa bertanya jawab meluruskan kesalahan pemahaman,
memberikan penguatan dan penyimpulan
c. Kegiatan Penutup
Dalam kegiatan penutup, guru:
bersama-sama dengan peserta didik dan/atau sendiri membuat
rangkuman/simpulan pelajaran;
melakukan penilaian dan/atau refleksi terhadap kegiatan yang sudah
dilaksanakan secara konsisten dan terprogram;
memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil pembelajaran;
merencanakan kegiatan tindak lanjut dalam bentuk pembelajaran remedi,
program pengayaan, layanan konseling dan/atau memberikan tugas baik
tugas individual maupun kelompok sesuai dengan hasil belajar peserta
didik;
Pertemuan 6
a. Pendahuluan :
- Apersepsi : Siswa diminta menyebutkan akibat dari erosi terhadap muka
bumi
- Motivasi : Guru menampilkan gambar gunung meletus dan gempa bumi
b. Kegiatan Inti :
Eksplorasi
Dalam kegiatan eksplorasi, guru:
Menjelaskan dampak positif dan negatif dari tenaga endogen dan eksogen
dengan Tekun ( diligence )
melibatkan peserta didik mencari informasi yang luas dan dalam tentang
topik/tema materi yang akan dipelajari dengan menerapkan prinsip alam
takambang jadi guru dan belajar dari aneka sumber;
menggunakan beragam pendekatan pembelajaran, media pembelajaran, dan
sumber belajar lain;
48
memfasilitasi terjadinya interaksi antarpeserta didik serta antara peserta
didik dengan guru, lingkungan, dan sumber belajar lainnya;
melibatkan peserta didik secara aktif dalam setiap kegiatan pembelajaran;
dan
memfasilitasi peserta didik melakukan percobaan di laboratorium, studio,
atau lapangan.
Elaborasi
Dalam kegiatan elaborasi, guru:
membiasakan peserta didik membaca dan menulis yang beragam melalui
tugas-tugas tertentu yang bermakna;
memfasilitasi peserta didik melalui pemberian tugas, diskusi, dan lain-lain
untuk memunculkan gagasan baru baik secara lisan maupun tertulis;
Kelas dibagi menjadi 4 kelompok, masing-masing kelompok terdiri dari 5 –
6 siswa
Setiap kelompok menerima tugas dari guru tentang dampak bentukan muka
bumi karena tenaga endogen dan eksogen
Setiap kelompok mendiskusikan tugas yang diberikan oleh guru
Setelah melakukan diskusi, hasil kerja kelompok di presentasikan
Setiap kelompok melakukan presentasi, kelompok yang lain memberikan
tanggapan
Setelah mendapatkan tanggapan, selanjutnya melakukaan penyempurnaan
hasil kerja Kelompok
memberi kesempatan untuk berpikir, menganalisis, menyelesaikan masalah,
dan bertindak tanpa rasa takut;
memfasilitasi peserta didik dalam pembelajaran kooperatif dan kolaboratif;
memfasilitasi peserta didik berkompetisi secara sehat untuk meningkatkan
prestasi belajar;
memfasilitasi peserta didik membuat laporan eksplorasi yang dilakukan
baik lisan maupun tertulis, secara individual maupun kelompok;
memfasilitasi peserta didik untuk menyajikan hasil kerja individual maupun
kelompok;
memfasilitasi peserta didik melakukan pameran, turnamen, festival, serta
produk yang dihasilkan;
memfasilitasi peserta didik melakukan kegiatan yang menumbuhkan
kebanggaan dan rasa percaya diri peserta didik.
Konfirmasi
Dalam kegiatan konfirmasi, guru:
memberikan umpan balik positif dan penguatan dalam bentuk lisan, tulisan,
isyarat, maupun hadiah terhadap keberhasilan peserta didik,
memberikan konfirmasi terhadap hasil eksplorasi dan elaborasi peserta
didik melalui berbagai sumber,
memfasilitasi peserta didik melakukan refleksi untuk memperoleh
pengalaman belajar yang telah dilakukan,
49
memfasilitasi peserta didik untuk memperoleh pengalaman yang bermakna
dalam mencapai kompetensi dasar:
berfungsi sebagai narasumber dan fasilitator dalam menjawab
pertanyaan peserta didik yang menghadapi kesulitan, dengan
menggunakan bahasa yang baku dan benar;
membantu menyelesaikan masalah;
memberi acuan agar peserta didik dapat melakukan pengecekan hasil
eksplorasi;
memberi informasi untuk bereksplorasi lebih jauh;
memberikan motivasi kepada peserta didik yang kurang atau belum
berpartisipasi aktif.
c. Kegiatan Penutup
Dalam kegiatan penutup, guru:
bersama-sama dengan peserta didik dan/atau sendiri membuat
rangkuman/simpulan pelajaran;
melakukan penilaian dan/atau refleksi terhadap kegiatan yang sudah
dilaksanakan secara konsisten dan terprogram;
memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil pembelajaran;
merencanakan kegiatan tindak lanjut dalam bentuk pembelajaran remedi,
program pengayaan, layanan konseling dan/atau memberikan tugas baik
tugas individual maupun kelompok sesuai dengan hasil belajar peserta
didik;
F. PENILAIAN :
Penilaian
Indikator Pencapaian
Kompetensi Teknik Bentuk Contoh
Instrumen Instrumen
Mengidentifikasi bentuk- Tes lisan Daftar Sebutkan jenis-jenis bentuk muka
bentuk muka bumi daratan dan pertanyaan. bumi daratan!
dasar laut
50
Penilaian
Indikator Pencapaian
Kompetensi Teknik Bentuk Contoh
Instrumen Instrumen
bentuk muka bumi.
Tes tulis Pilihan Tipe gunung api yang banyak
Mendeskripsikan gejala Ganda terdapat di Indonesia yaitu ….
diastropisme dan vulkanisme a. maar
serta sebaran tipe gunung api. b. perisai
c. starto
d. kaldera
Penugasan
Mendeskripsikan faktor- Tugas Buatlah peta jalur gempa bumi di
faktor penyebab terjadinya rumah Indonesia pada kertas karton ukuran
gempa bumi dan akibat yang A2!
ditimbulkannya.
Tes tulis
Tes Uraian Jelaskan proses pelapukan biologis!
Mendeskripsikan proses
pelapukan Pilihan Erosi yang disebabkan gelombang
ganda air laut yang mengikis pantai
Mendeskripsikan proses disebut ....
erosi, dan faktor-faktor a. abrasi
penyebabnya, dampaknya. b. deflasi
c. glasial
Memberikan contoh d. korasi
bentukan yang dihasilkan oleh
proses sedimentasi. Sedimen yang diendapkan
Tes tulis
disepanjang pantai sampai kedalaman
Mengidentifikasi dampak 200 meter disebut batuan......
positif dan negatif dari tenaga a. Breksi
endogen dan eksogen bagi b. Konglomerat
kehidupan serta upaya c. Pasir
penanggulangannya. d. lempung
51
Penilaian
Indikator Pencapaian
Kompetensi Teknik Bentuk Contoh
Instrumen Instrumen
pelapukan organik adalah....
a. air
b. makluk hidup
c. penyinaran matahari
d. angin
52
Kepala SMPN 1 Hu’u Peneliti
53
Lampiran 2.a.
LEMBAR OBSERVASI
AKTIVITAS BELAJAR SISWA KELAS VII B
PADA MATA PELAJARAN IPS
SIKLUS I (PERTAMA)
Nilai /Skor
No Kegiatan 1 2 3 4
1 Apersepsi √
2 Penjelasana Materi √
3 Penerapan metode pembelajaran √
4 Pengelolaan kegiatan diskusi √
5 Pemberian pertanyaan atau kuis √
6 Kemampuan melakukan evaluasi √
7 Penguasaan materi dan penampilan guru √
dalam mengajar
8 Menentukan nilai individu dan
kelompok √
9 Menyimpulkan materi pembelajaran √
10 Ketepatan waktu pelaksanaan seknario
pembelajaran. √
Lampiran 3.a.
55
LEMBAR OBSERVASI
AKTIVITAS BELAJAR SISWA KELAS VII B
PADA MATA PELAJARAN IPS SIKLUS I (PERTAMA)
56
LEMBAR OBSERVASI
AKTIVITAS PROSES BELAJAR MENGAJAR
GURU IPS
SIKLUS II (KEDUA)
Nilai /Skor
No Kegiatan 1 2 3 4
1 Apersepsi √
2 Penjelasana Materi √
3 Penerapan metode pembelajaran √
4 Pengelolaan kegiatan diskusi √
5 Pemberian pertanyaan atau kuis √
6 Kemampuan melakukan evaluasi √
7 Penguasaan materi dan penampilan guru
dalam mengajar √
8 Menentukan nilai individu dan
kelompok √
9 Menyimpulkan materi pembelajaran √
10 Ketepatan waktu pelaksanaan seknario
pembelajaran. √
Lampiran. 4.
57
PENINGKATAN HASIL BELAJAR
SISWA KELAS VII B PADA PELAJARAN IPS
ANTARA SIKLUS I DAN SIKLUS II
58