Anda di halaman 1dari 1

KOMPAS.

com - Saat pemeriksaan kandungan pertama, calon ibu dianjurkan menjalani


pemeriksaan laboratorium. Hasil pemeriksaan lab berikut ini harus diserahkan kepada
dokter/bidan saat kunjungan berikutnya (kontrol kedua)

1. Pemeriksaan urine lengkap, meliputi kadar gula, protein dan bakteri dalam urine.
Utamanya untuk mengetahui ada-tidaknya infeksi saluran kemih karena penyakit ini dapat
menyebabkan kelahiran prematur, keguguran, dan kematian janin.

2. Pemeriksaan darah rutin, yaitu: - TORCH, untuk mendeteksi infeksi toksoplasmosis, other
(antara lain sipilis, klamidia, dll), rubella, cytomegalovirus (CMV), dan herpes. Infeksi
TORCH dapat menyebabkan keguguran, bayi lahir prematur, bayi kecil, dan
kelainan/kecacatan janin.

Kadar hemoglobin (sel darah merah), untuk mengetahui ada tidaknya anemia. Penyakit ini
membuat ibu hamil menjadi mudah lelah dan dapat berbahaya jika terjadi perdarahan saat
hamil serta melahirkan.

- Golongan darah dan rehsus (Rh), untuk mendeteksi kalau-kalau ada ketidaksesuaian
golongan darah dan rhesus, terutama pada ibu hamil golongan darah O dengan rhesus negatif.
Ketidakcocokan dapat menyebabkan gangguan pada bayi, baik berupa bayi kuning hingga
kematian akibat anemia janin. Pemeriksaan ini lebih penting bila ibu membutuhkan transfusi
darah selama hamil atau saat melahirkan.

Anda mungkin juga menyukai