Anda di halaman 1dari 99

ANALISIS ASPEK KEAMANAN DAN KERAHASIAAN

RUANG PENYIMPANAN BERKAS REKAM MEDIS


DI RUMAH SAKIT
(STUDI LITERATUR)

KARYA TULIS ILMIAH

Oleh :
Dyah Novitasari
NIM. 201811020

PRODI D3 REKAM MEDIS DAN INFORMASI KESEHATAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN (STIKES)
YAYASAN RS Dr. SOETOMO
SURABAYA 2021
HALAMAN PERSETUJUAN

ANALISIS ASPEK KEAMANAN DAN KERAHASIAAN


RUANG PENYIMPANAN BERKAS REKAM MEDIS
DI RUMAH SAKIT

(STUDI LITERATUR)

Telah layak untuk diujikan sebagai persyaratan memperoleh


gelar Ahli Madya Kesehatan

Disetujui pada tanggal: 29 Juli 2021

Dosen Pembimbing/Penguji 1

Rachmad Djamaludin, SH., M. Hum

ii
HALAMAN PENGESAHAN

ANALISIS ASPEK KEAMANAN DAN KERAHASIAAN


RUANG PENYIMPANAN BERKAS REKAM MEDIS
DI RUMAH SAKIT

(STUDI LITERATUR)

Telah diuji pada tanggal : 29 Juli 2021

Dosen Pembimbing / Penguji 1,

Rachmad Djamaludin, SH., M.Hum.

Dosen Penguji 3, Dosen Penguji 2,

Anna Rosarini, A.Md.Pk.,SH., M.Hkes Bambang Nudji, M. Si

Mengetahui,
Ketua Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (STIKES)
Yayasan RS. Dr. Soetomo

Fatchur Rochman, dr., Sp. KFR-K

iii
ANALISIS ASPEK KEAMANAN DAN KERAHASIAAN
RUANG PENYIMPANAN BERKAS REKAM MEDIS
DI RUMAH SAKIT

( STUDI LITERATUR )

Dyah Novitasari, Rachmad Djamaludin,SH.,M.,Hum , Bambang


Nudji, M. Si , Anna Rosarini, A.Md.,SH.,M.Hkes

ABSTRAK

Keamanan dan kerahasiaan berkas rekam medis memiliki peranan penting bagi sarana
penyedia pelayanan kesehatan maupun pasien. Berkas rekam medis berisikan catatan
riwayat penyakit pasien, pengobatan, perawatan serta pelayanan yang diberikan kepada
pasien sehingga harus dijaga dan dipelihara dengan baik. Hal yang dapat
mempengaruhi kerusakan berkas rekam medis adalah keamanan dan kerhahasiaan
berkas pada ruang penyimpanan. Adapun hal yang dapat menyebabkan kerusakan
berkas pada ruang penyimpanan salah satunya keamanan, keamanan sendiri meliputi
faktor fisik dan non fisik. Kemudian hal yang mempengaruhi kerahasiaan berkas rekam
medis ialah pembatasan akses kepada petugas yang tidak berwenang di larang masuk
ke ruang penyimpanan, penggunaan finger print agar meminimalisir pencurian berkas
dan pemberian informasi pasien kepada yang berkewenangan saja. Penelitian ini
bertujuan untuk mengetahui apa saja faktor yang mempengaruhi keamanan dan kerahasiaan
berkas rekam medis di ruang penyimpanan Penelitian ini menggunakan metode studi
literatur riview sehingga data yang didapatkan merupakan data dari penilitian terdahulu
kemudian disandingkan dengan maksud penelitian penulis. Pencarian data yang
didapatkan oleh peneliti adalah dengan menggunakan dua database berupa research
gate dan google scholar.

Kata Kunci : Keamanan, Kerahasiaan , Berkas Rekam Medis

iv
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS ILMIAH

Yang bertanda tangan di bawah ini :

Nama : Dyah Novitasari

NIM : 201811020

Menyatakan dengan sebenarnya dan sungguh-sungguh bahwa Karya Tulis Ilmiah


dengan judul
“ ANALISIS ASPEK KEAMANAN DAN KERAHASIAAN
RUANG PENYIMPANAN BERKAS REKAM MEDIS
DI RUMAH SAKIT”

Benar-benar merupakan hasil karya saya sendiri, bukan merupakan pengambilalihan


tulisan atau pikiran orang lain.
Apabila dikemudian hari terbukti atau dapat dibuktikan bahwa Karya Tulis Ilmiah ini
hasil jiplakan atau ada pihak yang mengajukan gugatan, maka saya bersedia menerima
seluruh sanksi atau hukuman atas perbuatan tersebut, termasuk pembatalan ijazah yang
saya peroleh dari STIKES Yayasan RS. Dr. Soetomo.
Demikian pernyataan ini dibuat dengan sesungguhnya.
Surabaya, 29 Juli 2021
Yang membuat pernyataan,

Dyah Novitasari

v
KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada Tuhan yang Maha Esa karena atas rahmat dan hidayahNya,penulis
dapat menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah dengan judul “Analisis Aspek Keamanan
Dan Kerahasiaan Ruang Penyimanan Berkas Rekam Medis Di Rumah Sakit ( Studi
Literatur ) ” Penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini tidak akan dapat tercapai dengan
kemampuan diri sendiri karena penulis juga mendapatkan arahan, bimbingan, serta
motivasi untuk menyelesaikan penulisan Karya Tulis Ilmiah ini. Untuk itu dalam
kesempatan kali ini penulis sampaikan banyak terimakasih kepada yang terhormat :

1. Fatchur Rochman, dr., Sp.KFR – K selaku Ketua STIKES Yayasan RS


Dr.Soetomo.

2. H.Soehardjono,S.KM. selaku Wakil Ketua Bidang Akademik dan


Kemahasiswaan.

3. Titin Wahyuni, S.KG., M.Kes. selaku Ketua Prodi D3 Rekam Medis dan
Informasi Kesehatan STIKES Yayasan RS Dr. Soetomo.

4. Alfina Aisatus Saadah, S.Tr. Keb.,M.Kes selaku koordinator Karya Tulis Ilmiah.

5. Rachmad Djamaludin, SH., M.Hum selaku Dosen Pembimbing Karya Tulis


Ilmiah yang telah memberikan bimbingan dan masukan dalam penyusunan Karya
Tulis Ilmiah ini dapat terselesaikan.

6. Bambang Nudji, M.Si selaku Dosen Penguji 2 yang telah memberikan masukan
dan saran.

7. Anna Rosarini, A.Md.Pk.,SH., M.Hkes selaku Dosen Penguji 3 yang telah


memberikan masukan dan saran.

8. Orangtua yang selalu memberikan doa dan semangat selama proses pengerjaan
Karya Tulis Ilmiah.

9. Teman saya Aprilia Rose Mawati, Devi Indah Puspitasari, Nur Choirun Nissa

vi
yang telah menemani dan memberi semangat hingga dapat menyelesaikan Karya
Tulis Ilmiah ini

10. Semua pihak yang telah membantu hingga Karya Tulis Ilmiah dapat
terselesaikan.
Akhir kata semoga Karya Tulis Ilmiah ini bisa memberikan manfaat, khususnya
bagi penulis dan bagi semua pembaca dalam rangka menambah wawasan serta
pemikiran.

Surabaya 29 Juli 2021

Dyah Novitasari

vii
DAFTAR ISI

Halaman
HALAMAN PERSETUJUAN ................................................................................ ii

HALAMAN PENGESAHAN ................................................................................ iii

DAFTAR ISI ........................................................................................................ viii

DAFTAR TABEL .................................................................................................. xi

DAFTAR GAMBAR ............................................................................................. xii

DAFTAR LAMPIRAN ........................................................................................ xiii

DAFTAR SINGKATAN ...................................................................................... xiv

BAB 1 PENDAHULUAN ........................................................................................ 1

1.1 Latar Belakang ........................................................................................ 1

1.2 Identifikasi Penyebab Masalah ................................................................. 3

1.3 Batasan Masalah ..................................................................................... 4

1.4 Rumusan Masalah ................................................................................... 4

1.5 Tujuan4 .................................................................................................. 4

1.5.1 Tujuan umum ................................................................................. 4

1.5.2 Tujuan Khusus ............................................................................... 4

1.6 Manfaat Penelitian .................................................................................. 5

1.6.1 Manfaat Bagi Peneliti ..................................................................... 5

1.6.2 Manfaat Bagi Rumah Sakit ............................................................. 5

1.6.3 Manfaat Bagi Institusi .................................................................... 5

BAB 2 KAJIAN PUSTAKA .................................................................................... 6

viii
2.1 Rumah Sakit ........................................................................................... 6

2.1.1 Definisi Rumah Sakit ..................................................................... 6

2.1.2 Tugas dan Fungsi Rumah Sakit ...................................................... 6

2.1.3 Teknis Bangunan Rumah Sakit ...................................................... 7

2.2 Rekam Medis .......................................................................................... 8

2.2.1 Definisi Rekam Medis .................................................................... 8

2.2.2 Kegunaan dan Tujuan Rekam Medis .............................................. 9

2.3 Penyimpanan ........................................................................................ 10

2.4 Keamanan Berkas Rekam Medis ........................................................... 12

2.4.1 Faktor Fisik ................................................................................. 13

2.4.2 Faktor non fisik ............................................................................ 16

2.5 Kerahasiaan .......................................................................................... 17

BAB 3 METODE PENELITIAN .......................................................................... 20

3.1 Kriteria Inklusi Naskah ......................................................................... 20

3.2 Tahap Penjaringan Naskah .................................................................... 21

3.3 Ringkasan Data ..................................................................................... 25

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN .................................................................. 30

4.1 Hasil Penelitian ...................................................................................... 30

4.2 Pembahasan ........................................................................................... 53

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN .................................................................. 59

5.1 Kesimpulan ........................................................................................... 59

5.2 Saran .......................................................................................... 60

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................ 61

LAMPIRAN ..........................................................................................................
ix 64
DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

3.1 Kriteria Naskah ................................................................................................. 20

3.2 Ringkasan Data 1 Jurnal (Hatauruk, 2018)......................................................... 26

3.3 Ringkasan Data 2 Jurnal (Azam et al., 2015)...................................................... 26

3.4 Ringkasan Data 3 Jurnal (Istikomah et al., 2020) ............................................... 27

3 5 Ringkasan Data 4 Jurnal (ASHIM, 2016)........................................................... 27

3.6 Ringkasan Data 5 Jurnal (Siswati & Dindasari, 2019) ........................................ 28

3.7 Ringkasan Data 6 Jurnal (Prasasti & Santoso, 2017) .......................................... 28

3.8 Ringkasan Data 7 Jurnal (Gasc et al., 2018) ....................................................... 29

3.9 Ringkasan Data 8 Jurnal (Prasasti & Santoso, 2017) .......................................... 29

3.10 Ringkasan Data 9 Jurnal (Utama, 2018) .......................................................... 30

3.11 Ringkasan Data 10 (Maulana, 2017) ................................................................ 30

Tabel 4. 1 Hasil Penelitian Studi Literatur .............................................................. 30

Tabel 4. 2 Tabel terkait dengan pembahasan jurnal dan kesimpulan jurnal ............... 34

Tabel 4. 3 Hasil Membandingkan Faktor – Faktor Kerusakan BRM ........................ 51

x
DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

1.1 Identifikasi Masalah ........................................................................................... 3

3.1 Tahapan Penjaringan Naskah Flow Diagra ......................................................... 23

xi
DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1 Lembar Konsultasi ............................................................................... 65


Lampiran 2 Jurnal 1 ................................................................................................ 67
Lampiran 3 Jurnal 2 ................................................................................................ 68
Lampiran 4 Jurnal 3 ................................................................................................ 69
Lampiran 5 Jurnal 4 ................................................................................................ 70
Lampiran 6 Jurnal 5 ................................................................................................ 71
Lampiran 7 Jurnal 6 ................................................................................................ 72
Lampiran 8 Jurnal 7 ................................................................................................ 73
Lampiran 9 Jurnal 8 ................................................................................................ 74
Lampiran 10 Jurnal 9............................................................................................... 75
Lampiran 11 Jurnal 10 ............................................................................................. 76
Lampiran 12 Critical Appraisal Jurnal 1................................................................... 77
Lampiran 13 Critical Appraisal Jurnal 2................................................................... 78
Lampiran 14 Critical Appraisal Jurnal 3................................................................... 79
Lampiran 15 Critical Appraisal Jurnal 4................................................................... 80
Lampiran 16 Critical Appraisal Jurnal 5................................................................... 81
Lampiran 17 Critical Appraisal Jurnal 6................................................................... 82
Lampiran 18 Critical Appraisal Jurnal 7................................................................... 83
Lampiran 19 Critical Appraisal Jurnal 8................................................................... 84
Lampiran 20 Critical Appraisal Jurnal 9................................................................... 85
Lampiran 21 Critical Appraisal Jurnal 10 ................................................................. 86

xii
DAFTAR SINGKATAN

AC : Air Conditioner
ALFRED : Administrasion,Legal,Financial,Research,
Education,Dokumentation
APAR : Alat Pemadam Api Ringan
BRM : Berkas Rekam Medis
DEPKES : Departmen Kesehatan
HVS : Hout Vrij Schrift
ICD : International Statistical Classification of Diseases and
Related HealthProblems
IGD : Instalasi Gawat Darurat
PERMENKES : Peraturan Menteri Kesehatan
RI : Republik Indonesia
RME : Rekam Medis Elektronik
SLR : Systematic Literature Review
SOP : Standar Prosedur Operasional
Vol : Voliume
WHO : World Health Organization

xiii
BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Rekam medis adalah berkas yang berisikan catatan dan dokumen tentang

pasien, pemeriksaan, pengobatan tindakan dan pelayanan lain yang telah diberikan

kepada pasien. Menurut Huffman tentang rekam medis berisi data mengenai kesehatan

masa lalu dan masa kini dan berisi catatan profesional kesehatan mengenai keadaan

pasien saat ini dalam bentuk penemuan fisik, hasil prosedur diagnosa dan terapi serta

respon pasien. Salah satu kegiatan yang dilakukan dalam rekam medis pengelolaan

sistem penyimpanan berkas. Pengelolaan penyimpanan rekam medis sangat penting

untuk dilakukan dalam suatu institusi pelayanan kesehatankarena dapat mempermudah

dan mempercepat ditemukan kembali berkas rekam medisyang disimpan dalam rak

penyimpanan, melindungi berkas rekam medis dari bahaya pencurian, bahaya

kerusakan fisik, kimiawi, dan biologi. Berdasarkan hasil review yang telah dilakukan

dari beberapa jurnal maka keamanan dan kerahasiaan rekam medis perlu diperhatikan

baik dari segi aspek penyimpanan maupun isi berkas rekam medis. Apabila keamanan

dan kerahasiaan berkas rekam medis kurang terjaga hal tersebut dapat mengakibatkan

kehilangan file rekam medis pasien dari segipenyimpanan dari segi isi berkas rekam

medis apabila tidak dijaga keamananya maka dapat mengakibatkan kerusakan pada

berkas tersebut. Apabila

1
2

berkas rekam medis hilang atau rusak hal tersebut dapat berdampak buruk bagi rumah

sakit. Misal pasien datang untuk berobat namun ketika dicariberkas rekam medis pasien

hilang maka yangmendapat masalah adalah para petugas yang bertanggung jawab di

bidang rekam mediskarena dokter tidak dapat membaca keadaan pasien sebelumnya

sehingga pasien harus dilayani atau dibuatkan berkas rekam medis mulai dengan

keadaan baru ketika datang,misalkan ada kasus hukum maka rekam medis merupakan

bukti kuat sehingga apabilaberkas rusak maupun hilang maka dapat pula rumah sakit

yang mendapatkan tututan karena menghilangkan bukti data pasien.

Dari hasil penjabaran masalah diatas maka pentingnya menjaga keamanan dan

kerahasiaan berkas rekam medis merupakan hal yang utama, sebab berkas rekam medis

merupakan alat dan berkas yang sangat dibutuhkan baik untuk pasien dan rumah sakit.
3

1.2 Identifikasi Penyebab Masalah

Gambar 1.1 Identifikasi Masalah

Dari gambar 1.1 dapat dilihat bahwa pada ruang penyimanan terdapat 2 hal

yang sangat penting dan harus dijaga dengan baik yaitu keamanan dan kerahasiaannya.

Pada faktor keamanan teradapat 2 aspek yaitu aspek fisik dan aspek non fisik.

keamanan dan kerahasiaan berkas rekam medis termasuk pada penyimpanan ruang

rekam medis merupakan satu hal kesatuan yang harus dijaga dan di pelihara dengan

baik. Pengelolaan penyimpanan rekam medis sangat penting untuk dilakukan dalam

suatu institusi pelayanan kesehatan karena dapat mempermudah dan mempercepat

ditemukan kembali berkas rekam medis yang disimpan dalam rak penyimpanan,

melindungi berkas rekam medis dari bahaya pencurian, bahaya kerusakan fisik maupun

non fisik.
4

1.3 Batasan Masalah

Pengelolaan berkas rekam medis tidaklah sama dengan mengelola administrasi

yang bersifat sederhana, didalam berkas rekam medis banyak hal yang akan terungkap

bila kita melakukan pendalaman. Untuk Karya Tulis Ilmiah ini sengaja penulis

membatasi pembahasannya dari berkas rekam medis adalah :

a. Faktor keamanan fisik dan non fisik terhadap berkas rekam medis di ruang

penyimpanan.

b. Faktor yang mempengaruhi kerahasiaan berkas rekam medis pada ruang

penyimpanan .

1.4 Rumusan Masalah

Dari latar belakang diatas maka dapat dirumuskan masalah penelitian sebagai

berikut “Apa saja faktor yang mempengaruhi keamanan dan kerahasiaan berkas rekam

medis di ruang penyimpanan ? ”

1.5 Tujuan
1.5.1 Tujuan umum
Tujuan dari penelitian ini untuk mengidentifikasi aspek keamanan dan

kerahasiaan ruang penyimpanan berkas rekam medis di rumah sakit.

1.5.2 Tujuan Khusus

Tujuan khusus dari penelitian ini adalah untuk mengetahui :

1. Mengidentifikasi faktor keamanan pada ruang filing yang meliputiaspek fisik dan

aspek non fisik di rumah sakit.

2. Mengidentifikasi faktor yang mempengaruhi kerahasian pada ruang filing dirumah


sakit.
5

1.6 Manfaat Penelitian


1.6.1 Manfaat Bagi Peneliti
1. Mendapatkan materi atau pengetahuan yang dapat digunakan oleh peneliti

sehingga bisa mengaplikasikan ilmu yang dipelajari dari kampus untuk

diterapkan dipenelitian ini.

2. Membuka wawasan berpikir peneliti terkait permasalahan yang ada pada objek

penelitian khususnya pada keamanan dan kerahasiaan berkas rekam medis.

1.6.2 Manfaat Bagi Rumah Sakit

1. Hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan dasar masukan tentang

keamanan dan kerahasiaan berkas rekam meds di rumah sakit.

2. Dapat dijadikan sebagai bahan kajian dan masukan dalam mengatasipermasalah

keamanan dan kerahasiaan berkas rekam medis

1.6.3 Manfaat Bagi Institusi

1. Memberikan informasi materi yang berharga sebagai bahan pembelajaran bagi

penelitian mahasiswa Program D3 Rekam Medis dan Informasi Kesehatan.

2. Sebagai bahan masukan penelitian selanjutnya yang memerlukan referensi


BAB 2
KAJIAN PUSTAKA

2.1 Rumah Sakit


2.1.1 Definisi Rumah Sakit

Menurut Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 44 Tahun 2009 tentang

rumah sakit, rumah sakit adalah institusi pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan

pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna yang menyediakan pelayanan rawat

inap, rawat jalan, dan gawat darurat. Rumah sakit juga merupakan tempat

menyelenggarakan upaya kesehatan yaitu setiap kegiatan untuk memelihara dan

meningkatkan kesehatan serta bertujuan untuk mewujudkan derajat kesehatan yang

optimal bagi masyarakat. Upaya kesehatan dilakukan dengan pendekatan

pemeliharaan, peningkatan kesehatan (promotif), pencegahan penyakit (preventif),

penyembuhan penyakit (kuratif) dan pemulihan (rehabilitatif) yang dilaksanakan

secara serasi dan terpadu serta berkesinambungan (Utara, 2009)

2.1.2 Tugas dan Fungsi Rumah Sakit

Rumah Sakit mempunyai misi memberikan pelayanan kesehatan yang bermutu

dan terjangkau oleh masyarakat dalam rangka meningkatkan derajat kesehatan

masyarakat. Tugas rumah sakit umum adalah melaksanakan upaya pelayanan

kesehatan secara berdaya guna dan berhasil guna dengan mengutamakan penyembuhan

dan pemulihan yang dilaksanakan secara serasi dan terpadu dengan peningkatan dan

pencegahan serta pelaksanaan upaya rujukan, Sedangkan fungsi rumah sakit adalah:

6
7

a. Penyelenggaraan pelayanan pengobatan dan pemulihan kesehatan sesuai

dengan standar pelayanan rumah sakit.

b. Pemeliharaan dan peningkatan kesehatan perorangan melalui pelayanan

kesehatan yang paripurna tingkat kedua dan ketiga sesuai kebutuhan medis.

Penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan sumber daya manusia dalamrangka

peningkatan kemampuan dalam pemberian pelayanan kesehatan, dan

c. Penyelenggaraan penelitian dan pengembangan serta penapisan teknologi

bidang kesehatan dalam rangka peningkatan pelayanan kesehatan dengan

memperhatikan etika ilmu pengetahuan bidang kesehatan.(Oktamianti, 2016)

2.1.3 Teknis Bangunan Rumah Sakit

Peraturan Kementerian Kesehatan (Permenkes ) Nomor 24 Tahun 2016 tentang

Persyaratan Teknis Bangunan Dan Prasarana Rumah Sakit, dinyatakan pada Bab I

Pasal 1 Ayat (2) dan Ayat (3)sebagai berikut :

1. Bab I Pasal 1 Ayat (2) menyatakan bahwa Bangunan Rumah Sakit adalah wujud

fisik hasil pekerjaan konstruksi yang menyatu dengan tempat dan

kedudukannya, sebagian atau seluruhnya yang berada di atas tanah/perairan,

ataupun di bawah tanah/perairan yang digunakan untuk penyelenggaraan

Rumah Sakit.

2. Bab I Pasal 1 Ayat (2) menyatakan bahwa Prasarana Rumah Sakit adalah

utilitas yang terdiri atas alat, jaringan dan sistem yang membuat suatu

bangunan Rumah Sakit bisa berfungsi.


8

Adapun tujuan yang mengatur persyaratan teknis bangunan dan prasarana rumah sakit

diatur pada pasal 2 sebagai berikut :

a. mewujudkan Bangunan dan Prasarana Rumah Sakit yang fungsional dan sesuai dengan
tata bangunan dan prasarana yang serasi dan selaras dengan lingkungannya.

b. mewujudkan tertib pengelolaan bangunan dan prasarana yang menjamin keandalan

teknis bangunan dan prasarana dari segi keselamatan, kesehatan, kenyamanan, dan

kemudahan.

c. meningkatkan peran serta pemerintah, pemerintah daerah, dan masyarakat dalam


pengelolaan Rumah Sakit yang sesuai dengan persyaratan teknis.

2.2 Rekam Medis


2.2.1 Definisi Rekam Medis
1. Rekam Medis menurut Permenkes 269 tahun 2008 tentang Rekam medis

adalah berkas yang berisikan catatan dan dokumen tentang pasien,

pemeriksaan, pengobatan tindakan dan pelayanan lain yang telah diberikan

kepada pasien.

2. Menurut Huffman E.K, tentang Rekam Medis merupakan rekaman atau

catatan mengenai siapa, apa, mengapa, bilamana dan bagaimana yang di

berikan kepada pasien selama masa perawatan yang memuat pengetahuan

mengenai danpelayanan yang di perolehnya serta memuat informasi yang

cukup untuk mengidentifikasi pasienmembenarkan diagnosa dan

pengobatan.
9

2.2.2 Kegunaan dan Tujuan Rekam Medis

Tujuan rekam medis adalah untuk memberikan informasi mengenai diri pasien

kepada seluruh pihak yang memberikan perawatan atau pengobatan kepada pasien

tersebut kegunaan rekam medis menurut seorang pakar Gibony, menyatakan kegunaan

rekam medis mengunakan singkatan ALFRED yaitu (Utami, 2016):

a. Administration (Administrasi)

Data dan informasi yang dihasilakan dalam rekam medis dapat digunakan

menejemen untuk melaksanankan fungsinya guna pengelolaan berbagai

sumber daya.

b. Legal (Hukum)

Rekam medis dapat digunakan sebagai alat buKarya Tulis Ilmiah hukam yang

dapat melindungi pasien, provider (dokter, perawat dan tenaga kesehatan

lainnya) serta pengelolaan dan pemilik sarana pelayanan kesehatan terhadap

hukum.

c. Financial (Keuangan)

Catatan yang ada dalam dokumen rekam medis dapat digunakan untuk

memprekdisikan pendapatan dan biaya sarana pelayanan kesehatan.

d. Research (Penelitian)

Dapat dilakukan penelusuran terhadap berbagai macam penaykit yang telah

dicatat kedalam dokumen rekam medis guna kepentingan penelitian

e. Education (Pendidikan )

Rekam medis dapat digunakan untuk pengembagan ilmu.


10

f. Documentation (Dokumentasi)

Dapat digunakan sebagaidokumen karena menyimpan sejarah medis seseorang

2.3 Penyimpanan

Menurut Depkes RI (2006:80) pada buku Pedoman Penyelenggaraan dan

Prosedur Rekam Medis Rumah Sakit di Indonesia tentang persyaratan ruang

penyimpanan berkas rekam medis yaitu :

1. Ruangan letaknya harus strategis, sehingga mudah dan cepat dalam

pengambilan, penyimpanan dan distribusi.

2. Harus ada pemisahan ruangan rekam medis aktif dan in aktif.

3. Hanya petugas penyimpanan yang boleh berada di ruang penyimpanan.

Ruang rekam medis berperan sangat penting di suatu rumah sakit untuk

menghindari dari kehilangan, pencurian, pembocoran isi rekam medis ataudata

rumah sakit yang sangatpenting. Di ruang rekam medis petugas rekam medis

bertanggungjawab penuh terhadap kelengkapan dan penyediaan berkas yang

sewaktu-waktu dapat dibutuhkan oleh rumah sakit, petugas ini harus betul-betul

menjaga agar berkas tersebut tersimpandan tertata dengan baik dan terlindung dari

kemungkinan pencurian berkas atau pembocoran isi rekam medis.

Lokasi ruangan rekam medis harus dapat memberi pelayanan yang cepat

kepada seluruh pasien, mudah dicapai dari segala penjuru dan mudah menunjang

pelayanan administrasi. Alat penyimpanan yang baik, penerangan yang baik,

pengaturan suhu ruangan, pemeliharaan ruangan, perhatia terhadap faktor kesehatan

petugas, bagi suatu ruangan penyimpanan rekam medis sangat membantu memelihara
11

dan mendorong kegairahan dan produktivitas pegawai. Ruangan penyimpanan rekam

medis harus memperhatikan beberapa hal sebagai berikut :

a. Ruangan harus tetap terang dan sebaiknya menggunakan penerangan alami yaitu

seperti sinar matahari.

b. Ruangan hendaknya terhindar dari serangan hama untuk menghindari dapat

digunakan sodium arsenite, dengan meletakkannya dicelah-celah lantai

c. Alat penyimpanan rekam medis yang umumnya menggunakan rak terbuka

(openself file unit). Agar petugas dapat mengambil dan menyimpan rekam medis

lebih cepat.

d. Jarak antara dua buah rak untuk lalu lalang dianjurkan selebar 90 cm dan jika

diletakkan saling berhadapan, maka harus disediakan ruang lowong paling

tidak150 cm.

e. Faktor-faktor keselamatan harus diutamakan pada bagian penyimpanan rekam

medis.(Ii et al., 2008)

Lingkungan kerja sedikit banyak akan mempengaruhi fisik maupun psikologi

petugas ketika melakukan pekerjaannya. Oleh karena itu penting adanya menciptakan

lingkungan yang nyaman di ruang kerja. Filing adalah suatu penataan rekam medis

dalam suatu tempat yang khusus agar penyimpanan dan pengambilan (retrival)

menjadi lebih mudahdan cepat (Dindasari, 2020) . Ruang filing atau ruang penyimpanan

juga termasuk dalam hal kerahasiaan dan keamanan menurut Diirjen Yanmed .Ruang

penyimpanan arsip harus dibangun dan diatur sebaik mungkin sehingga mendukung

keawetan arsip. Berikut contoh ruang arsip yang baik (Siswati & Dindasari, 2019):
12

1. Lokasi ruangan/gedung arsip sebaiknya terletak di luar daerah industri

denganluas yang cukup untuk menyimpan arsip yang sudah diperkirakan

sebelumnya.Kalau merupakan bagian dari satu bangunan gedung, hendaknya

ruang arsip terpisah dari keramaian kegiatan kantor lainnya dan tidak dilalui oleh

saluran air.

2. Kontruksi bangunan sebaiknya tidak menggunakan kayu yang langsung

menyentuh tanah untuk menghindari serangan rayap.

3. Ruangan sebaiknya dilengkapi dengan penerangan, pengatur temperatur

ruangan, dan air conditioner (AC) yang bermanfaat untuk mengendalikan

kelembaban udara didalam ruangan. Kelembaban udara di dalam ruangan.

Kelembaban udara yang baik sekitar 50- 60% dan temperatur sekitar 600-

750Fatau 22°C-25°C.

4. Ruangan harus selalu bersih dari debu, kertas berkas, putung rokok,

maupun sisa makanan.

5. Alat penyimpanan seperti lemari, filing kabinet, rak, dan lainya sebaiknya

terbuat dari logam tahan karat. Adapun alat pemeliharaanya antara lain

mesin penghisap debu (vacum cleaner), termohigrometer (alat pengukur

suhu dan kelembaban udara), alat pendeteksi api/asap (fire/ smoke

derector), APAR danlainnya.

2.4 Keamanan Berkas Rekam Medis

Keamanan itu sendiri adalah menjaga suatu hal agar terhindar dari bahayn yang

tidak di inginkan. Keamanan dokumen rekem medis menyangkut dalam bahaya dan
13

kerusakan dokumen rekam medis sendiri. Bagian filing adalah salah satu bagian dalam

unit rekam medis yang berfungsi menyimpan dokumen rekam medis, penyediaan

dokumen rekam medis untuk berbagai keperluan, perlindungan arsip-arsip dokumen

rekam medis terhadap kerhasiaan isi data rekam medis, perlindungan arsip-arsip

dokumen rekam medis terhadap bahaya rusak fisik, kimiawi dan biologi. Untuk

menjaga keamanan berkas rekam medis maka faktor keamanan merupakan peranan

peting agar menciptakan berkas rekam medis tetap aman dan terlindungi dari mara

bahaya. Berikut adalah faktor – faktor yang mempengaruhi keamanan dokumen rekam

medis :

2.4.1 Faktor Fisik

Faktor fisik adalah kerusakan dokumen seperti kualitas kertas dan tinta yang

disebabkan oleh sinar matahari (Prasasti & Santoso, 2017)

Keamanan berkas rekam medis ditinjau dari segi fisik meliputi :

a. Tinta yang dipilih dalam penulisan, pencatatan, dan print out pada berkas rekam

medis sudah jelas, seragam, rata, dan mudah untuk dibaca.

b. Kertas yang digunakan kertas HVS dengan ukuran A4 berat 70 gram dan tidak

mudah sobek, kertas yang digunakan relatif bersih, kuat, dan memiliki mutu yang

baik untuk penghapusan dan permanensi. Kertas dibuat dari campuran kimiawi,

kertas akan mengalami perubahan dan rusak. Proses kerusakan itu bisa terjadi

dalam waktu yang singkat, bisa pula memakan waktu bertahun- tahun.
14

c. Map berkas rekam medis yang digunakan Menurut WHO (2006) bahan

yang digunakan untuk membuat folder rekam medis merupakan bahan yang

tebal dan tidak mudah sobek seperti kertas manila atau cardboard lain yang

kuat.

Adapun keamanan dari perlindungan ruang arsip atau ruang filing agar

berkas rekam medis terhindar dari kerusakan yang harus dijaga guna menunjang

keamanannya adalah :

1. Pencahayaan

Pencahayaan dalam ruangan penyimpanan BRM ruang filing sangat penting

dan akan sangat mendukung dalam bekerja di lingkungan ruang kerja yang

sehat dan nyaman. Intensitas cahaya di ruang kerja minimal 100 lux.

Pencahayaan dibagi menjadi dua, yaitu pencahayaan alami (natural

lighting) dan pencahayaan buatan(artificial lighting).

a. Pencahayaan alami

Pencahayaan alami diruang filing sebaiknya dioptimalkan ke dalam

bangunan atau ruang kerja filing, sehingga akan mendapatkan banyak

manfaat dariadanya pencahayaan ini.

b. Pencahayaan buatan (artificial lighting)

Cara yang paling bagus dan sesuai untuk di terapkan ke dalam sistem

pencahayaan ini adalah dengan memberikanpencahayaan diffuse atau

indirect lighting atau pencahayaan tidak langsung kedalam ruangan


15

Agar pencahayaan di ruang filing memenuhi persyaratan kesehatan

perludilakukan suatu tindakan sebagai berikut:

1. Pencahayaan alam maupun buatan diupayakan agar tidak

menimbulkan kesilauan dan memiliki intensitas sesuai dengan

kebutuhannya.

2. Kontras sesuai kebutuhan, hindarkan terjadinya kesilauan

atau bayangan.

3. Penempatan bola lampu dapat menghasilkan penyinaran yang

optimumdan bola lampu sering dibersihkan.

4. Bola lampu yang mulai tidak berfungsi dengan baik untuk segera

diganti.

2. Suhu

Suhu tubuh manusia dipertahankan hampir menetap oleh suatu sistem

pengatur suhu tubuh akibat keseimbangan diantara panas yang

dihasilkan didalam tubuhsebagai akibat metabolisme dan pertukaran

panas di antara tubuh dengan lingkungan sekitar.Cuaca kerja dalah

kombinasi dari suhu udara, kelembaban udara, kecepatan gesekan dan

suhu radiasi. Suhu yang nyaman bagi pekerjaan didalam ruangan adalah

240C– 260 C, pada ruang filing yang digunakan untuk menyimpan

berkas penting, suhu ruangan harus selalu dijaga, agar berkas yang

disimpan tetap awet. Bagian filing merupakan tempat penyimpanan

berkas rekam medis yang harus dijaga suhunya. Dalam suatu ruangan
16

penyimpanan arsip (RM) standar suhu untuk ruang simpan arsip adalah

tidak lebih dari 27C. dan kelembaban yang baik sekitar 50% - 65%.

(ndolith, 2013)

2.4.2 Faktor non fisik

Faktor non fisik merupakan faktor yang mempengaruhi BRM diluar dari BRM

itu sendiri seperti faktor lingkungan fisik, biologis dan kimiawi. Faktor fisik yang

berasal dari luar benda itu sendiri sehingga dapat mempengaruhi ruang penyimpanan.

a. Aspek Biologis

Berupa organisme yang dapat merusak berkas rekam medis seperi jamur, kutu

buku, rayap, kecoa dan tikus. Hal yang dapat dilakukan untuk meminimalisir faktor

non fisik sebagai perikut :

1. Konstruksi bangunan tidak memungkinkan masuk dan berkembangbiaknya vector

dan reservoar penyakit kedalam ruang kerja dengan memasang alat yangdapat

mencegah masuknya serangga dan tikus

2. Menjaga kebersihan lingkungan, sehingga tidak terjadi penumpukan sampah dan

sisa makanan

3. Pengaturan peralatan dan dokumen rekam medis secara teratur.

4. Meniadakan tempat perindukan serangga dan tikus


17

b. Aspek Kimiawi

Faktor kimiawi yaitu kerusakan arsip yang lebih diakibatkan oleh merosotnya

kualitas kandungan bahan kimia dari bahan arsip, makanan dan minuman karena

mengandung minyak akan menempel dan menjadi kotor, bahan kimia yang terkandung

dalam makanan dan minuman tersebut juga dapatmerusakkertas (Sebayang & Medis,

2018) . Pengendalian dengan bahan kimiayang dapat dilakukan yaitu :

1. Penyemprotan dengan bahan kimia

2. Melarang untuk memakan dan minum di ruang filing

3. Melarang untuk menyiman baik makanan dan minuman diruang filing.

Debu diruangan filing juga harus kita perhatikan, karena jika diruang filling

terlalu banyak debu juga akan mempengaruhi kinerja petugas filing, baikdari segi

kasehatan maupun kenyamanan. Kebanyakan petugas jika ditempatkan di bagian filing

banyak menolak atau tidak nyaman dikarenakan ruangan filing di rumah sakit maupun

di pelayanan kesehatan yang lain tidak diperhatikan.

2.5 Kerahasiaan

Informasi pasien merupakan tanggung jawab rumah sakit sehingga rumah sakit

berkewajiban untuk menjaga kerahasiaan berkas rekam medis sebagi privasi dari

pasien. Berkas rekam medis hanya boleh dilihat dan diakses oleh petugas yang

berwenang. Isi berkas rekam memang menjadi hak bagi pasien akan tetapi BRM nya

menjadi hak bagi rumah sakit sehingga pasien tidak diperboleh kan untuk membawa

sendiri berkas rekammedisnya meskipunpasien juga memiliki hak atas BRM itu sendiri.
18

Pasien hanya boleh membawa fotokopi resume medis itupun juga karena jika

kepentingan yang memang mengharuskan harus adanya resume medis selain dari pada

itu pasien tidak diperkanankan untuk membawa seta menyimpan brm itu sendiri.

Menurut Hatta tentang rekam medis digunakan sebagai salah satu dokumentasi

keadaan pasien dan isi rekam medis merupakan rahasia kedokteran yang harus dijaga

kerahasiaannya oleh setiap tenaga kesehatan. Pimpinan sarana kesehatan Keamanan dan

kerahasiaan berkas rekam medis di rumah sakit bertanggung jawab atas hilang, rusak,

pemalsuan dan atau penggunaan oleh orang atau badan yang tidak berhak terhadap

rekam medis. Seharusnya berkas rekam medis tidak boleh dibawa oleh pasienmelainkan

harus dibawa sendiri oleh petugas distribusi untuk diserahkan ke poliklinik, hal ini untuk

menghindari rekam medis hilang atau terbawa oleh pasien (Prasasti & Santoso, 2017).

Pada ruang penyimpanan juka hendaknya dilakukan dengan menggunakan

kunci fingerprint sehingga hanya petugas yang berwenang dapat masukpada ruang

penyimpanan sebab pada dasarnya BRM sangat rahasia maka orang yang tidak

berwenang dilarang masuk untuk memininalisir terjadinya kesalahan dan terjaganya

BRM dengan baik.

Adapun aturan tentang kerahasian berkas rekam medis di atur pada Peraturan
Kementerian Kesehatan (Permenkes ) Nomor 269 Tahun 2008 tentang Penyimpanan,
Pemusnahan dan Kerahasiaan, dinyatakan pada Bab IV Pasal 10 Ayat 1 sampai dengan
Ayat 3 untuk menjaga kerahasiaan berkas rekam medis dapat dinyatakan sebagaiberikut
:
1. Informasi tentang identitas, diagnosis, Riwayat penyakit, Riwayat pemeriksaan
danriwayat pengobatan pasien harus dijaga kerahasiaannya oleh dokter, dokter gigi,
19

tenaga Kesehatan tertentu, petugas pengelola dan piminan sarana pelayanan


Kesehatan.
2. Informasi tentang identitas, diagnosis, Riwayat penyakit, Riwayat pemeriksaan dan
Riwayat pengobatan dapat dibuka dalam hal :
a. Untuk kepentingan Kesehatan pasien
b. Memenuhipermintaan aparatur penegak hukumdalam rangka penehakan hukum
atas perintah pengadilan
c. Permintaan atau persetujuan pasien sendiri
d. Permintaan dinstitusi / Lembaga berdasarkan ketentuan perundang – undangan
e. Untuk kepentingan penelitian, Pendidikan, dan audit medis, sepanjang tidak
menyebutkan identitas pasien.
3. Permintaan rekam medis untuk tujuan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) harus
dilakukan secara tertulis kepada piminan sarana pelayanan Kesehatan.
20

BAB 3

METODE PENELITIAN

3.1 Kriteria Inklusi Naskah

Penelitian ini menggunakan metode systematic Literature Review (SLR), yaitu

sebuah studi literatur secara sistematik, jelas, menyeluruh dengan mengidentifikasi,

mengevaluasi, dan mengumpulkan data-data penelitian yang sudah ada. Menurut Okoli

tujuan dari metode ini adalah untuk membantu peneliti lebih memahami latar belakang

dari penelitian yang menjadi subyek topik yang dicari serta memahami kenapa dan

bagaimana hasil daripenelitian tersebut sehingga dapat menjadi acuan untuk penelitian

baru yang akan dilakukan (Anita, 2018). Penelitian ini bertujuan untuk faktor apa saja

yang mempengaruhi keamanan, kerahasiaan dan penyimpanan berkas rekam medis di

rumah sakit.

Meunurut Nurusalam kriteria inklusi adalah karakteristik umum subjek

penelitian darisuatu populasi target yang terjangkan dan akan diteliti (Ingrit, 2019).

Tabel 3.1Kriteria Naskah


Ruang Lingkup Rekam Medis dan Informasi Kesehatan
Subjek / Objek Berkas Rekam Medis dan Petugas RM
Jangka Waktu Terbitan 5 Tahun
Jangka Waktu Pencarian 3 Minggu
Bahasa Indonesia
Lokasi Studi Indonesia
Kata Kunci Keamanan,Kerahasiaan, Hukum dan Berkas Rekam
Medis
21

Penulis menggunakan kata kunci pencarian keamanan,kerahasiaan serta

penyimpanan yang meliputi ruang lingkup Rekam Medis dan Informasi Kesehataan

dengan subjek / populasi yang digunakan ialah keamanan,kerahasiaan serta

penyimpanan. Kriteria inklusi dari penelitian ini yang digunakan dari tahun 2015 –

2020 dengan menggunakan Bahasa Indonesia berlokasi studi di negara Indonesia.

Dengan jangka waktu pencarian bahan berupa jurnal selama 3 minggu.

Setelah dibuat kriteria inklusi maka selanjutnya perlu dibuatkan tabel cheklist

penilaian naskah, hal ini bertujuan sebagai alat bantu untuk dapat melanjutkan ke

tahapan penjaringan naskah. Hal yang termasuk dalam penilaian naskah yaitu tahun

publikasi, bahasa yang digunakan, judul, pengarang dan institusi, pendahuluan dan

yang terahir yaitu metode yang ada pada jurnal.

3.2 Tahap Penjaringan Naskah

Setelah dibuat kriteria inklusi dan penilaian naskah maka tahapan selanjutnya

yaitu penjaringan naskah. Dari banyaknya jurnal yang serupa dengan tema untuk

mengetahui berapa jurnal yang sangat mendekati dengan tema yang digunakan oleh

peneliti maka dilakukan ke tahap penjaringan ini.

Database merupakan tempat dimana peneliti dapat melakukan pencarian terkait

dengan penelitian yang akan dilakukan. Dimana data yang didapatkan tidak langsung

terjun pengawasan, tetapi mengambil dari data penelitian terdahulu yang telah

dilaksanakan. Sumber data yang digunakan menggunakan database Google scholar

dan Researchgate yang berupa artikel atau jurnal.


22

Adapun fungsi dari adanya tahapan penjaringan adalah untuk menyaring atau

mempersempit data berupa jurnal maupun artikel berdasarkan dengan kriteria inkluasi

yang telah di buat oleh penulis agar jurnal yang terjaring benar – benar sesuai dengan

tema serta yang di maksud penulis berikut adalah bagan tahapan penjaringan yang di

peroleh dari satu database kemudian di lakukan penjaringan sesuai kriteria yang telah

di tentukan dan di buat oleh penulis sehingga di dapatkan beberapa jurnal saja yang

nantinya akan di buat menjadi bahan utama penelitian literatur riview.


23

Gambar 3.1 Tahapan Penjaringan Naskah Flow Diagram

Dari bagan diatas maka tahapan penjaringan naskah yang pertama dimulai dari

perumusan keyword dan penjaringan naskah. Pada penelitian ini keyword yang

digunakan adalah keamanan,kerahasiaan dan dokumen rekam medis,sedangkan


24

penjaringan naskah yang dimaksud ialah dari beberapa sumber sehingga diketahui

dengan benar jumlah naskah yang terjaring tahap selanjutnya yang sesuai dengan

keyword tersebut dikelompokkan. Setelah dikelompokkan sesuai dengan keyword

yang kemudian dihitung ada berapa naskah atau jurnal yang memang menyerupai

keyword.

Dari beberapa jurnal yang menyerupai dengan keyword kemudian diseleksi

dengan menggunakan kriteria iknlusi. Kriteria inklusi ini merupakan aturan seleksi

jurnal yang akan digunakan dalam penelitian ini yang didalamnya terdapat ruang

lingkup,subjek/populasi,jangka waktu terbitan,jangka waktu pencarian,Bahasa,lokasi

studi dan kata kunci. Setelah menentukan kriteria maka saatnya untuk membaca jurnal

keseluruhan teks untuk dilakukan penyaringan jurnal keseluruhan. Kemudian

dilakukan proses critical appraisal atau penilaian naskah. Adapun penilaian naskah

yang harus dilakukan menggunakan cheklist satu persatu jurnal yang akan dinilai.

Darikedua database yaitu Google Shcolar dan Researchgate dengan kata kunci

pencarian Keamanan dan Kerahasian Berkas Rekam Medis di dapatkan 663 jurnal

kemudian peneliti mempersempit jurnal yang akan digunakan dengan menggunakan 5

tahun terahir di dapatkan jurnal sebanyak 457. Setelah menggunakan tahun terbitan 5

tahun terahir peneliti pempersempit lagi untuk mendapatkan data berupa jurnal lebih

sedikit dengan menggunakan topik apakah jurnal sebanyak 457 tersebut sesuai dengan

topik berupa keamanan dan kerahasian berkas rekam medis sehingga terjaring

sebanyak186 jurnal.
25

Kemudian jurnal disaring berdasarkan populasi dan subjek penelitian disini

peneliti menggunakan populasi dan subjek penelitian berupa BRM dan petugas rekam

medis sehingga di dapatkan jumlah jurnal 69. Dari jumah tersebut masih di persempit

berdasarkan proses critical apparsial ( penilaian naskah ) sehingga menjadi 34 jurnal,

Adapun komponen yang digunakan sebagai alat ukur penilaian naskah yaitu

tahun publikasi, bahasa, judul, pengarang dan institusi, abstrak, pendahuluan dan

metode. Dari banyak komponen tersebut yang menyebabkan beberapa jurnal tidak lolos

penilaian adalah padan komponen penelitian, pendahuluan yang melebihi banyaknya

halaman meksimal dalam kriteria penilaian dan metode kebanyakan tidak menyebutkan

metode yang digunakan pada penelitian dengan lengkap misalnya tidak ada tempat

penelitian. Dari jumlah 34 jurnal di persempit lagi dengan hasil telaah sitasi naskah

menjadi 27 jurnal, analisis sitasi dalam jurnal tersebut apakah lengkap atau kurang

lengkap dan tahapan yang terahir adalah dari banyak jurnal makan hanya 10 jurnal

yang lolos hingga akhir tahapan penjaringan dan jurnal tersebut yang akan digunakan

sebagai bahan utama dalam pembuatan penelitian literatur.

3.3 Ringkasan Data

1. Tinjauan Aspek Keamanan dan Kerahasiaan Dokumen Rekam Medis Di

RuangFilling RSK Paru Medan tahun terbit 2018 dengan nama penulis

Puput Melati Hutauruk, Widya Tri Astuti. Berikut adalah tabel tinjauan

berdasarkan tabel kriteria naskah.


26

Tabel 3.2 Ringkasan Data 1 (Hatauruk, 2018)


Ruang Lingkup Rekam Medis dan Informasi Kesehatan
Subjek / Objek Dokumen Rekam Medis
Jangka Waktu Terbitan 5 Tahun
Jangka Waktu Pencarian 3 Minggu
Bahasa Indonesia
Lokasi Studi Indonesia
Kata Kunci Keamanan,Kerahasiaan dan Berkas Rekam Medis

2. Aspek Keamanan Isi Dan Fisik Dokumen Rekam Medis DitinjauDari Hukum

Kesehatan Di RSU Kartini Jepara Tahun 2015 tahun terbit 2015 dengan nama

penulis Muhammad Husni Azam,Jaka Prasetya. Berikut adalah tabel tinjauan

jurnal berdasarkan tabel kriteria naskah.

Tabel 3.3 Ringkasan Data 2(Azam et al., 2015)


Ruang Lingkup Rekam Medis dan Informasi Kesehatan
Subjek / Objek Petugas RM / Pengelolaan BRM
Jangka Waktu Terbitan 5 Tahun
Jangka Waktu Pencarian 3 Minggu
Bahasa Indonesia
Lokasi Studi Indonesia
Kata Kunci Keamanan dan Kerahasiaan BRM
27

3. Tinjauan Pelepasan Informasi Rekam Medis Berdasarkan Aspek Hukum

Keamanan Dan Kerahasiaan Rekam Medis Untuk Pendidikan Di RSUD Sleman

tahun terbit 2020 dengan nama penulis Muhammad Ashim. Berikut adalah tabel

tinjauan artikel berdasarkan tabel kriteria naskah

Tabel 3.4 Ringkasan Data 3(Istikomah et al., 2020)


Ruang Lingkup Rekam Medis dan Informasi Kesehatan
Subjek / Objek Petugas RM
Jangka Waktu Terbitan 5 Tahun
Jangka Waktu Pencarian 3 Minggu
Bahasa Indonesia
Lokasi Studi Indonesia
Kata Kunci Rekam Medis,Hukum

4. Tinjauan Aspek Keamanan Dan Kerahasiaan Rekam Medis Di Ruang Filing

RSUD Bendan Kota Pekalongan tahun terbit 2016 dengan nama penulis Futari

Ayu Iatikomah, Feby Erawantini, dan Dony Setiawan Hwndyca Putra . Berikut

adalah tabel tinjauan jurnal berdasarkan tabel kriteria naskah

Tabel 3 5 Ringkasan Data 4 (ASHIM, 2016)


Ruang Lingkup Rekam Medis dan Informasi Kesehatan
Subjek / Objek Petugas RM
Jangka Waktu Terbitan 5 Tahun
Jangka Waktu Pencarian 3 Minggu
Bahasa Indonesia
Lokasi Studi Indonesia
Kata Kunci Rekam Medis,Hukum
28

5. Tinjauan Aspek Keamanan dan Kerahasiaan Rekam Medis di RS Setia Mitra

Jakarrta Selatan dengan tahun publikasi 2019 dan nama penulis Siswati, Dea Ayu

Dindasari. Berikut adalah tabel penilaian inklusi :

Tabel 3.6 Ringkasan Data 5 (Siswati & Dindasari, 2019)


Ruang Lingkup Rekam Medis dan Informasi Kesehatan
Subjek / Objek Petugas RM
Jangka Waktu Terbitan 5 Tahun
Jangka Waktu Pencarian 3 Minggu
Bahasa Indonesia
Lokasi Studi Indonesia
Kata Kunci Rekam Medis,Hukum

6. Keamanan dan Kerahasiaan Berkas Rekam Medis di RSUD Dr. Soehadi

Ptijonegoro Sragen dengan tahun publikasi 2017 dan nama pengarang Tazia Intan

Prasasti dan Dian Budi Santoso.

Tabel 3.7 Ringkasan Data 6(Prasasti & Santoso, 2017)


Ruang Lingkup Rekam Medis dan Informasi Kesehatan
Subjek / Objek Petugas RM
Jangka Waktu Terbitan 5 Tahun
Jangka Waktu Pencarian 3 Minggu
Bahasa Indonesia
Lokasi Studi Indonesia
Kata Kunci Rekam Medis,Hukum
29

7. Kepatuhan Tinjauan Persiapan Standar MIRM 14 Tentaang Keamanan Dan

Kerahasiaan Rekam Medis Sesuai Versi 2017 Di Rumah Sakit Jiwa Ghrasia

Yogyakarta Tahun 2019 dengan nama pengarang Andika Diah Saputri

Tabel 3.8 Ringkasan Data 7(Gasc et al., 2018)


Ruang Lingkup Rekam Medis dan Informasi Kesehatan
Subjek / Objek Petugas RM
Jangka Waktu Terbitan 5 Tahun
Jangka Waktu Pencarian 3 Minggu
Bahasa Indonesia
Lokasi Studi Indonesia
Kata Kunci Rekam Medis,Hukum

8. Determinan Keamanan dan Kerahasiaan Berkas Rekam Medis dengan tahun

publikasi 2020 dengan nama pengarang Tazia Intan Prasasti dan Dian Budi

Santoso.

Tabel 3.9 Ringkasan Data 8(Prasasti & Santoso, 2017)


Ruang Lingkup Rekam Medis dan Informasi Kesehatan
Subjek / Objek Petugas RM
Jangka Waktu Terbitan 5 Tahun
Jangka Waktu Pencarian 3 Minggu
Bahasa Indonesia
Lokasi Studi Indonesia
Kata Kunci Rekam Medis,Hukum
30

9. Tinjauan Aspek Keamanan dan Kerahasiaan Rekam Medis di Ruang

Penyimpanan Rumah Sakit BhaKarya Tulis Ilmiah Mulia dengan tahun

publikasi 2018 dan nama pengarang Annisah Isnaeni, dan Siawati.

Tabel 3.10 Ringkasan Data 9 (Utama, 2018)


Ruang Lingkup Rekam Medis dan Informasi Kesehatan
Subjek / Objek Petugas RM
Jangka Waktu Terbitan 5 Tahun
Jangka Waktu Pencarian 3 Minggu
Bahasa Indonesia
Lokasi Studi Indonesia
Kata Kunci Rekam Medis,Hukum

10. Kepatuhan Petugas Filing Terhadap Standar Prosedur Operasional Menjaga

Keamanan Dan Kerahasiaan Dokumen Rekam Medis Di Rumah Sakit TK.II dr.

Soedjono Magelang Tahun 2017 sengan nama pengarang Sri Wahyu Lestari,

Rijiantono Franciscus Maria

Tabel 3.11 Ringkasan Data 10 (Maulana, 2017)


Ruang Lingkup Rekam Medis dan Informasi Kesehatan
Subjek / Objek RME
Jangka Waktu Terbitan 5 Tahun
Jangka Waktu Pencarian 3 Minggu
Bahasa Indonesia
Lokasi Studi Indonesia
Kata Kunci Keamanan
BAB 4
HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Penelitian

Hasil penelitian Studi Literatur Keamanan Dan Kerahasiaan Berkas Rekam Medis Di Rumah Sakit, dapat dilihat pada
tebel berikut ini :
Tabel 4. 1 Hasil Penelitian Studi Literatur
Nomer Penulis Judul Tahun Tujuan Khusus Jenis Penelitian
1. Puput Melati Tinjauan Aspek 2018 1. Mengetahui keamanan Jenis penelitian yang digunakan
Hatauruk, Keamanan Dan dokumen rekam medis dari adalah deskriptif kualitatif dengan
Widya Tri Kerahasiaan adpek fisik dokumen menggunakan metode observasi.
Astuti Dokumen rekam medis di ruang filing
Rekam Medis 2. Mengetahui keamanan
Di Ruang dokumen rekam medis dari
Filling Rumah segi aspek biologis
Sakit Khusus dokumen rekam medis du
(RSK) Paru runag filing.
Medan Tahun 3. Mengetahui keamanan
2018 dokumen rekam medis dari
segi aspek kimiawi
dokumen rekam medis di
ruang filing
4. Mengetahui kerahasiaan
dokumen rekam medis
yang ada di ruang filing

30
Nomer Penulis Judul Tahun Tujuan Khusus Jenis Penelitian
2. Muhammad Aspek 2015 Mengidentifikasi pengelolaan dan Jenis penelitian yang digunakan
Husni Azam, Keamanan Isi penyimpanan dokumen rekam adalah penelitian deskriptif dengan
Jaka Dan Fisik medis dan kerahasiaanya di ruang menggunakan pendekatan cross
Prasetya Dokumen penyimpanan. sectional.
Rekam Medis
Ditinjau Dari
Hukum
Kesehatan Di
RSU RA
Kartini Jepara
Tahun 2015
3. Futari Ayu Tinjauan 2020 Mengetahui bagaimana pelepasan Penelitian yang di pakai adalah
Istikomah, Pelepasan informasi rekam medis di RSUD jenis penelitian kualitatif dengan
Feby Informasi Sleman. menggunakan metode wawancara,
Erawantini, Rekam Medis observasi dan dokumentasi.
Dony Berdasarkan
Setiawan Aspek Hukum
Hendyca Keamanan Dan
Putra Kerahasiaan
Rekam Medis
Untuk
Pendidikan Di
RSUD Sleman

4. Muhammad Tinjauan Aspek 2016 1. Mengidentifikasi prosedur Penelitian yang di gunakan adalah
Ashim Keamanan tetap yang mengatur deskriptif, dengan menggunakan
Dacn tentang keamanan dan pendekatan cross sectional dan
Kerahasiaan kerahasiaan berkas rekam metode yang dipakai adalah.

31
Nomer Penulis Judul Tahun Tujuan Khusus Jenis Penelitian
Rekam Medis medis. obsservasi dan wawancara
Di Ruang 2. Mengetahui gambaran
Filing RSUD tentang aspek keamanan
Bendan Kota dan kerahasiaan berkas
Pekalongan rekam medis pada ruang
Tahun 2016 filing di RSUD Bendan
Kota Pekalongan.
5. Siswati, Dea Tinjauan Aspek 2019 Mengetahui aspek keamanan dan Dengan menggunakan penelitian
Ayu Keamanan Dan kerahasiaan di ruang kualitatif pengumpulan data sengan
Dindasari Kerahasiaan penyimpanan rekam medis cara observasi dan wawancara
Rekam Medis
Di Rumah Sakit
Setia Mitra
Jakarta Selatan
6. Tazia Intan Keamanan Dan 2017 Mengetahui keamanan dan Jenis penelitian yang digunakan
Prasasti, Kerahasiaan kerahasiaan rekam medis di adalah penelitian kualitatif dengan
Dian Berkas Rekam Rumah Sakit Umum Daerah dr. pendekatan fenomenologi Teknik
Santoso Medis Di Soehadi Prijonegoro Sragen yang di pakai pada penelitian ini
RSUD Dr. menggunakan Teknik wawancara
Soehadi dan observasi.
Prijonegoro
Sragen
7. Andika Diah Tinjauan 2018 Mengetahui elemen penilaian Jenis penelitian yang digunakan
Saputri Persiapan SNARS atau MIRM 14, adalah deskritif dengan pendekatan
Standar MIRM mengetahui upaya di rumah sakit kualitatif. Rancangan penelitian
14 Tentang untuk menjaga kerahasiaan rekam yang digunakan adalah rancangan
Keamanan Dan medis, mengetahui persiapan cress sectional (potong lintang).
Kerahasiaan standar MIRM 14 SNARS versi

32
Nomer Penulis Judul Tahun Tujuan Khusus Jenis Penelitian
Rekam Medis 2017
Sesuai SNARS
Versi 2017 Di
Rumah Sakit
Jiwa Ghrasia
Yogyakarta
Tahun 2018
8. Gamasiano Determinan 2020 Mengetahui determinan keamanan Jenis penelitian yang digunakan
Alfiansyah, Keamanan Dan dan kerahasiaan dokumen rekam adalah
Rossalina Kerahasiaan medis di Rumah Sakit X. kualitatif menggunakan metode
Adi Dokumen brainstorming dengan Teknik
Wijayanti, Rekam Medis wawacara, observasi dan
Selvia Di Ruang dokumentasi.
Juwita Filing RS X
Swari,
Novita
Nuraini, Siti
Wafiroh
9. Annisah Tinjauan Aspek 2018 Mengidentifikasi SPO keamanan Jenis penelitian yang di gunakan
Isnaeni, Keamanan Dan dan kerahasiaan rekam medis di adalah kualitatif dengan
Siswati Kerahasiaan ruang penyimpanan, menggunakan Teknik wawancara
Rekam Medis mengidentifikasi aspek keamanan dan observasi.
Di Ruang dan kerahasiaan rekam medis.
Penyimpanan
Rumah Sakit
Bhakti Mulia

33
Nomer Penulis Judul Tahun Tujuan Khusus Jenis Penelitian
10. Sri Wahyu Kepatuhan 2017 Mengidentifikasi pelaksanaan Dengan menggunakan jenis
Linda Petugas Filing standar prosedur operasional penelitian deskriptif pendekatan
Lestari Terhadap SPO keamanan dan kerahasiaan yang di pakai adalah cross
Menjaga dokumen rekam medis dan sectional.
Keamanan Dan mengetahui faktor-faktor yang
Kerahasiaan mempengaruhi ketidakpatuhan
Dokumen petugas filing terhadap standar
Rekam Medis prosedur operasional menjaga
Di Rumah Sakit keamanan dan kerahasian
TK.II dr. dokumen rekam medis di Rumah
Soedjono Sakit TK.II dr. Soedjono
Magelang Magelang
Tahun 2017

Pada table 4.1 di atas merupakan tabel keterangan untuk mengetahui judul data, tahun tujuan khusus dan jenis penelitian
yang berkaitan dengan penelitian ini.

Tabel 4. 2 Tabel terkait dengan pembahasan jurnal dan kesimpulan jurnal


Nomer Pembahasan Jurnal Kesimpulan Jurnal
1. 1. Berdasarkan hasil penelitian faktor yang 1. Aspek fisik yang terdapat pada RSK Paru dari segi
mempengaruhi keamanan BRM bagian kertas dan tinta sudah baik dan masih terdapat
aspek fisik dinilai dari segi kertas, tinta kelembapan suhu yang berubah-ubah dan tidak
tidak adanya AC melainkan menggunakan terdapat AC,tracer, APAR dan kamfer.

34
Nomer Pembahasan Jurnal Kesimpulan Jurnal
kipas angin pada ruang penyimpanan 2. Aspek biologis yang terdapat di RSK Paru yaitu
sehingga keadaan lingkungan lembab. masih adanya jamur,kutu buku, dan serangga
2. Aspek biologis berdasarkan hasil penelitian seperti rayap, kecoa dan tikus.
yang dilakukan oleh peneliti masih banyak 3. Aspek kimiawi yang terdapat di RSK Paru yaitu
ditemukan kecoa dan tikus pada rekam dari segi makanan/minuman dan debu, masih
medis di rak penyimpanan, ini disebabkan ditemukan petugas rekam medis yang makan dan
karena tidak diberinya kamper dan kondisi minum di ruang rekam medis.
kelembapan ruangan yang berubah-ubah 4. Aspek kerahasiaanya belim terjaga dengan baik,
setiap harinya. karena diruang penyimpanan masih banyak lalu
3. Aspek kimiawi berdasarkan hasil penelitian Lalang selai petugas medis dan pintu rekam medis
masih terdapat petugas rekam medis makan sebaiknya hanya 1 agar kerahasiaanya tetap terjaga
dan minum di ruangan rekam medik,
apabila mengandung minyak akan
menempel dan menjadi kotor sehingga
mengakibatkan berkas rekam medis
menjadi rusak.
Aspek kerahasiaan berkas rekam medis
berdasarkan hasil penelitian masih banyak

35
Nomer Pembahasan Jurnal Kesimpulan Jurnal
terdapat selain petugas rekam medis masuk
ke ruang penyimpanan, terdapat berkas
rekam medis yang dibawa pasien/hilang
2. 1. Tinjauan kebijakan sudah dilaksanakan 1. RSU RA Kartini Jepara sudah melaksanakan kebijakan
namun ada beberapa kendala salah satunya rumah sakit namun karena keterbatasan sarana dan
yaitu terkait sarana dan prasarana yang overload prasarana mengakibatkan tidak maksimal dalam
atau kurang memadahi sehingga menyebabkan pengerjaannya.
tidak maksimal dalam menjalankan kebijakan. 2. Sebagian besar sudah sesuai dengan protap namun ada
2. Protap Berdasarkan hasil penelitian di RSU RA 3 (tiga) poin yang tidak sesuai.

Kartini Jepara tentang prosedur tetap sebagian 3. Dana yang dipergunakan untuk pengamanan dokumen
besar sudah sesuai namun ada beberapa yang rekam medis sudah sesuai dengan kebijakan yang

tidak sesuai seperti dikeluarkan oleh rumah sakit.

3. Karakteristik petugas dalam melakukan 4. Karakteristik petugas rekam medis di bagian

pengamanan dokumen rekam medis tidak penyimpanan dokumen rekam medis tidak sesuai.

mengalami kendala tapi tidak menutup 5. Peralatan penunjang keamanan dokumen rekam medis
kemungkinan kehilangan / pencurian dokumen di RSU RA Kartini Jepara tidak sesuai dengan teori

rekam medis bisa saja sewaktu-waktu terjadi karena penggunaannya yang tidak maksimal sehingga

mengingat masih terdapat rak dokumen yang masih sering menyebabkan dokumen hilang tak

berada di ruang penyimpanan. terdeteksi keberadaanya

4. Dana Untuk Pengelolaan Berkas Rekam Medis

36
Nomer Pembahasan Jurnal Kesimpulan Jurnal
dengan keperluan pengelolaan pengamanan
dokumen rekam medis di filing sudah sesuai
dengan kebijakan RSU RA Kartini Jepara
terbukti dengan laporan pertanggung jawaban
yang setiap periodenya dilaporkan secara
berkala oleh instalasi rekam medis.
Alat Pengelolaan Keamanan Berkas Rekam
Medis / tracer, masih menjumpai berkas rekam
medis tidak bisa dilacak keberadaanya ketika
keluar untuk kepentingan pelayanan medis
maupun lainya dan kejadian ini mengakibatkan
petugas masih sering kepayahan dalam mencari
dokumen yang keluar, hilang atau belum
kembali.
3. 1. Pihak filing RSUD Sleman belum 1. Penerapan dalam pelepasan informasi rekam medis
menyediakan buku peminjaman berkas rekam untuk kepentingan pendidikan di RSUD Sleman masih
medis yang dikhususkan untuk catatan belum sesuai dengan peraturan yang ada terkait dengan
peminjaman bagi pendidikan yang menyebakan belum tersedianya buku ekspedisi atau buku
bisa hilangnya dokumen rekam medis tersebut. peminjaman berkas rekam medis dimana buku tersebut
penggunaan tracer untuk peminjaman berkas sangat penting guna mengetahui keberadaan berkas

37
Nomer Pembahasan Jurnal Kesimpulan Jurnal
rekam medis yang keluar.
rekam medis amat sangat penting dikarenakan 2. Pelaksanaan penelitian menggunakan berkas rekam
dapat membantu petugas untuk pencarian medis masih diruangan filing yang seharusnya hanya
berkas rekam medis. Formulir peminjaman di petugas rumah sakit saja diperbolehkan masuk. Tempat
RSUD Sleman berupa surat perjanjian yang khusus bagi peneliti saat sedang meneliti berkas rekam
berisikan aturan-aturan yang harus dipatuhi medis belum tersedia dikarenakan keterbatasan ruangan
oleh si peminjam serta berisikan data-data si yang ada di bagian unit rekam medis RSUD Sleman
peminjam.
2. Pelepasan informasi rekam medis bagi
pendidikan di RSUD Sleman mempunyai syarat
yang telah sesuai dengan undang-undang yang
telah diberlakukan yaitu tidak menyebutkan
identitas pasien, tidak memfoto berkas rekam
medis pasien, tidak menyalin berkas rekam
medis pasien. u RSUD Sleman juga sudah
menerapkan sesuai undang-undang yang
berlaku yaitu jika terdapat permintaan rekam
medis untuk tujuan pendidikan, maka harus
melampirkan permohonan resmi yang akan

38
Nomer Pembahasan Jurnal Kesimpulan Jurnal
diberikan kepihak kordik terlebih dahulu untuk
dilakukan pengecekan yang selanjutnya
diberikan kepada direktur RSUD Sleman
4. 1. Kondisi pencahayaan Untuk penerangan di 1. Keamanan ruang filing RSUD Bendan Kota Pekalongan
ruang filing RSUD Bendan Kota Pekalongan dari segi fisik antara lain kondisi pencahayaan, suhu,
digunakan lampu neon ruangan sebanyak 12 dan kondisi ruang filing.
buah, dengan daya lampu 24 watt. Tetapi yang 2. Keamanan ruang filing RSUD Bendan Kota Pekalongan
masih aktif menyala hanya 6 buah. Suhu sudah dari segi biologis, yang disebabkan serangga.

mengunakan 6 buah AC sehingga suhu dan 3. Keamanan ruang filing RSUD Bendan Kota Pekalongan
kelembaban stabil. Dan kondisi ruang filing dari segi Kimiawi sudah digunakan tinta warna hitam

keamanan dari seranggan kebakaran, untuk menghindari kelunturan dalam pengisian

penempatan rak dokumen rekam medis sudah dokumen rekam medis.

jauh dari tempat penyimpanan barang barang 4. Kerahasiaan dokumen rekam medis di ruang filing
yang mudah terbakar tetapi belum tersedia alat RSUD Bendan tidak sesuai dengan teori.

pemadam kebakaran pada ruang filing. 5. RSUD Bendan Kota Pekalongan belum mempunyai
2. Aspek biologis di sebabkan serangga hama Kebijakan dan Protap yang mengatur tentang keamanan
dan kerahasiaan.
pemakan kertas petugas filing tidak
memberikan kamfer pada rak filing akan tetapi
petugas filing langsung menyemprotkan alat
pengendalian serangga berupa cairan aerosol

39
Nomer Pembahasan Jurnal Kesimpulan Jurnal
ketika menemui serangga.
3. Aspek kimiawi perlindungan sudah dilakukan
dengan baik yaitu digunakan tinta warna hitam
untuk menghindari kelunturan dalam pengisian
dokumen rekam medis.
4. Pada ruang filing RSUD Bendan Kota
Pekalongan belum sepenuhnya menjaga
kerahasiaan dokumen rekam medis dikarenakan
tidak terkuncinya pintu filing dan masih
terdapat pasien atau petugas selain rekam medis
masuk ke ruang filing untuk meminta dokumen
rekam medis, ruang filing dijadikan satu dengan
ruang unit rekam medis yang lain
Kebijakan dan Protap Belum terdapatnya
kebijakan dan prosedur yang tentang sarana dan
prasarana yang mengelola keamanan dan hal-
hal yang mengenai kerahasiaan rekam medis itu
sendiri.

40
Nomer Pembahasan Jurnal Kesimpulan Jurnal
5. 1. Kebijakan terkait keamanan dan kerahasiaan 1. Kebijakan keamanan dan kerahasiaan ruang
ruang penyimpanan rekam medis . Standar penyimpanan rekam medis di Rumah Sakit Setia Mitra
prosedur operasional keamanan dan sudah dibuat, namun belum dilaksanakan sepenuhnya.
kerahasiaan rekam medis di RS Setia Mitra Standar Prosedur Operasional terkait keamanan dan
belum dibuat. kerahasiaan ruang penyimpanan rekam medis belum
2. Pelaksanaan Keamanan dan Kerahasiaan dibuat.
Rekam Medis. Keamanan Rekam Medis faktor 2. Ruang penyimpanan rekam medis belum menjamin
intrinsic bahwa kualitas kertas dan tinta yang keamanan dan kerahasiaan rekam medis hal ini
digunakan untuk rekam medis sudah baik. disebabkan pintu ruang penyimpanan tidak dikunci
Namun untuk bahan perekat dan map yang sehingga petugas yang tidak memiliki akses dapat
digunakan untuk melindungi rekam medis masuk keruang penyimpanan. Ruang penyimpanan
masih menggunakan bahan yang kualitasnya belum terdapat alat pemeliharaan seperti mesin
tidak baik. Map ada yang robek dan formulir penghisap debu, termohigrometer dan pendeteksi
mudah lepas dari map. Faktor ekstrinsik masih api/asap. Kerahasiaan rekam medis di ruang
terdapat debu di dalam ruang penyimpanan dan penyimpanan belum terjaga dengan baik dikarenakan
petugas rekam medis setiap hari membawa belum sesuai dengan Permenkes RI No. 269 tahun 2008
makanan dan minuman ke dalam ruang seperti masih terdapat rekam medis yang rusak dan
penyimpanan. kerahasiaan ruang penyimpanan menyelip.
rekam medis di rumah sakit belum terjaga

41
kerahasiaannya dengan baik karena masih
terdapat rekam medis yang rusak, terlipat dan
Nomer Pembahasan Jurnal Kesimpulan Jurnal
terdapat formulir yang lepas dari map rekam
medis, dan dibiarkan begitu saja tanpa ada
perawatan pada rekam medis yang rusak. Hal
ini disebabkan rak penyimpanan tidak dapat
menampung rekam medis, sehingga rekam
medis di tumpuk di dalam rak penyimpanan
6. 1. Keamanan Berkas Rekam Medis Ditinjau Dari 1. Keamanan berkas rekam medis ditinjau dari faktor
Segi Fisik Berkas Keamanan berkas rekam internal, semua komponen sudah aman yaitu tinta,
medis ditinjau dari segi fisik berkas di Rumah kertas, dan map.
Sakit Umum Daerah dr. Soehadi Prijonegoro 2. Keamanan berkas rekam medis ditinjau dari faktor
Sragen sudah aman. Tinta yang dipilih dalam eksternal, semua komponen belum aman yaitu pihak
penulisan, pencatatan, dan print out pada berkas lain yang tidak berkewenangan, gempa bumi, debu,
rekam medis sudah jelas, seragam, rata, dan serta serangga dan hama perusak lainnya.
mudah untuk dibaca. Kertas yang digunakan 3. Kerahasiaan berkas rekam medis belum terjaga dengan
kertas HVS dengan ukuran A4 berat 70 gram baik karena pasien membawa sendiri berkas rekam
dan tidak mudah sobek. medisnya bila akan melanjutkan konsultasi ke poliklinik
2. Keamanan Berkas Rekam Medis Ditinjau Dari lain atau melanjutkan pemeriksaan di fasilitas
Segi non Fisik Berkas terdapat peringatan di penunjang.

42
pintu ruang penyimpanan berkas rekam medis
bahwa selain petugas dilarang masuk, tetapi
Nomer Pembahasan Jurnal Kesimpulan Jurnal
masih ada pihak lain yang tidak berkewenangan
masuk ruang penyimpanan berkas rekam medis.
Kerahasiaan Berkas Rekam Medis kerahasiaan
rekam medis belum terjaga dengan baik. Sudah
terdapat petugas distribusi, tetapi petugas
distribusi hanya mengantarkan berkas rekam
medis ke poliklinik-poliklinik tujuan awal
pasien akan melakukan pemeriksaan,
sedangkan pasien yang akan konsultasi ke
poliklinik lain atau akan melanjutkan
pemeriksaan di fasilitas penunjang berkas
rekam medisnya dibawa sendiri oleh pasien
tersebut.
7. 1. Elemen Penilaian SNARS atau MIRM 14 1. Elemen penilaian MIRM 14 di RSJ Grhasia Yogyakarta
meliputi Standar MIRM 14 kerahasiaan dan terdapat regulasi mengenai privasi dan kerahasiaan
privasi informasi dijaga, Maksud dan Tujuan informasi terkait data pasien hak akses terhadap isi
MIRM 14, Elemen Penilaian MIRM 14. rekam medis berdasarkan peraturan undang-undang
berupa kebijakan dan SPO.

43
2. Upaya Di Rumah Sakit Untuk Menjaga 2. terdapat ruang khusus untuk penyimpanan rekam medis
Kerahasiaan Rekam Medis. aktif dan inaktif.
3. Persiapan Standar MIRM 14 SNARS edisi 1 3. kepatuhan terhadap di monitor untuk bukti tentang
Tahun 2017.

Nomer Pembahasan Jurnal Kesimpulan Jurnal


evaluasi pelaksanaan terhadap regulasi evaluasinya belum ada.
Tetapi untuk regulasi bukti tersedianya dokumen permintaan
isi rekam medis belum terlaksana.
8. 1. Mengidentifikasi Karakteristik Individu umur 1. Berdasarkan hasil identifikasi karakteristik individu,
petugas bukan determinan terhadap keamanan tingkat pendidikan petugas adalah SMA, dimana
dan kerahasiaaan dokumen rekam medis di pengetahuan tentang SOP dan isi SOP keamanan dan
ruang filing. Perlu diberikannya jenjang kerahasiaan dokumen rekam medis masih kurang.
pendidikan lanjutan atau pelatihan kepada 2. Berdasarkan hasil identifikasi faktor psikologi, attitude
petugas agar tingkat pendidikan yang memadai petugas masih makan dan minum, terdapat petugas
dapat meningkatkan produktivitas kerja yang medis lain keluar masuk ruang filing dan terdapat

lebih baik. ingkat pendidikan yang kurang dari pembocoran isi rekam medis yang dilakukan oleh

standart determinan terhadap kurangnya petugas medis lain dan oleh mahasiswa penelitian.

pengetahuan dan keterampilan petugas terhadap 3. Berdasarkan hasil identifikasi faktor organisasi
keamanan dan kerahasiaan dokumen rekam penghargaan yang diberikan berupa pujian.

medis. Kurangnya pengetahuan tentang definisi Kepemimpinan di RS X masih kurang karena atasan

SOP dan isi SOP keamanan dan kerahasiaan, tidak memberikan petunjuk pergantian dokumen rekam

44
kurangnya keterampilan dalam melacak berkas medis yang hilang, tetapi atasan merasa telah memberi
rekam medis yang hilang. Jenis kelamin bukan tahu kepada bawahan.
determinan terhadap keamanan dan kerahasiaan 4. Berdasarkan hasil identifikasi keamanan dan
dokumen rekam medis di ruang filing Rumah kerahasiaan dokumen rekam medis di ruang filing,
Sakit X. ditandai dengan masih terdapat dokumen dirak terbuka,
2. Mengidentifikasi Faktor Psikologi, Attitude terdapat sampul map yang rusak, dan ditemukan tidak
Dispilin dalam mentaati peraturan di bagian dijalankannya buku ekspedisi yang telah disediakan
rekam medis belum dilaksanakan oleh petugas serta pembocoran isi rekam medis pasien oleh petugas
filing dan distribusi. Petugas tidak menaati atau mahasiswa penlitian.
peraturan yang berlaku di RS X seperti 5. Determinan keamanan dan kerahasiaan dokumen rekam
terjadinya pembocoran riwayat penyakit pasien. medis di ruang filing yaitu karakteristik individu terkait
Pembocoran isi dokumen rekam medis tingkat pendidikan.

dilakukan oleh petugas maupun mahasiswa


penelitian, tindakan yang dilakukan apabila
mendengar salah satu petugas medis lain
membocorkan riwayat penyakit pasien, maka ia
diberi teguran dan memberi arahan bahwa
riwayat pasien bersifat rahasia. Motivasi
petugas filing sudah merasa puas dalam
melakukan pekerjaan. Petugas tidak hanya
memiliki rasa puas, namun ada rasa kompetitif

45
yang ada pada diri sendiri. Petugas memiliki
rasa kompetitif dalam melakukan pekerjaan.
3. Mengidentifikasi Faktor Organisasi
Penghargaan (rewards) penghargaan
merupakan determinan terhadap keamanan dan
kerahasiaan dokumen RM.. Faktor
kepemimpinan yang belum berjalan yaitu
pemberian petunjuk pergantian berkas yang
hilang. Kesimpulan yang dapat diambil yaitu
kepemimpinan merupakan determinan terhadap
keamanan dan kerahasiaan dokumen rekam
medis.
4. Mengidentifikasi Keamanan dan Kerahasiaan
Dokumen Rekam Medis di Ruang Filing RS X
Kerahasiaan yang ada di ruang filing yaitu
kurang terjaga karena masih ada informasi yang
berkaitan tentang kondisi dan tindakan pasien
yang bocor, biasanya pembocoran dilakukan
oleh petugas dan mahasiswa penelitian.
5. Menganalisis Faktor Penyebab yang
Mempengaruhi Keamanan dan Kerahasiaan

46
Dokumen Rekam Medis di Ruang Filing RS X
Standart yang ditetapkan rumah sakit dan
peneliti terkait pendidikan yaitu minimal DIII
rekam medis, sedangkan yang ada di RS X
petugas hanya memiliki latar belakang
Nomer Pembahasan Jurnal Kesimpulan Jurnal
pendidikan SMA. Petugas dengan latar
belakang SMA perlu diberikan tingkat
pendidikan lanjutan atau pemberian pelatihan
terkait bagian filing. Tingkat pendidikan
merupakan determinan terhadap keamanan dan
kerahasiaan dokumen rekam medis. Apabila
semakin tinggi tingkat pendidikan seseorang,
pengetahuan dan keterampilan dalam
melakukan pekerjaan filing juga meningkat.
Hal ini dibuktikan dengan pengetahuan petugas
terhadap SOP keamanan dan kerahasiaan
dokumen rekam medis masih kurang, dan
kurangnya keterampilan dalam melacak berkas
yang hilang.

47
9. 1. Keamanan Rekam Medis Keamanan rekam 1. Rumah Sakit Bhakti Mulia Jakarta telah menyusun dan
medis dapat disebabkan beberapa faktor antara menetapkan Standar Prosedur Operasional tentang
lain penyebab kerusakan arsip yang dapat keamanan dan kerahasian rekam medis di ruang
dibedakan menjadi dua, yaitu faktor intrinsik penyimpanan. Namun dalam penerapannya belum
dan faktor ekstrinsik. sesuai dengan SPO yang ditetapkan. Untuk keamanan
2. penggunakan rekam medis untuk kepentingan rekam medis di ruang penyimpanan masih perlu
diperhatikan
Nomer Pembahasan Jurnal Kesimpulan Jurnal
kesehatan pasien, memenuhi aparatur penegak seperti bahan dari map rekam medis agar ditingkatkan
hukum, untuk kepentingan pasien sendiri telah kualitasnya untuk melindungi lembaran-lembaran
sesuai dengan peraturan perundangan. rekam medis. Ruang penyimpanan hendaknya dibuat
Pimipinan rumah sakit bertanggungjawab atas ventilasi agar ruangan tidak lembab dan berbau
hilangnya rekam medis, rusak, pemalsuan, 2. Rahasia kedokteran isi rekam medis di ruang
dan/atau penggunaan oleh badan yang tidak penyimpanan sudah terjaga dengan baik kerahasiaannya
berhak terhadap rekam medis. sesuai dengan peraturan dan perundangan.
10. 1. Identifikasi pelaksanaan standar prosedur 1. Identifikasi pelaksanaan standar prosedur operasional
operasional keamanan dan kerahasiaan keamanan dan kerahasiaan dokumen rekam medis di
dokumen rekam medis di Rumah Sakit TK.II dr. Rumah Sakit TK.II dr. Soedjono Magelang sudah
Soedjono masih terdapat petugas yang tidak berjalan dengan baik hanya keamanan tidak terjaga
patuh tentang selain petugas rekam medis tidak terkait selain petugas rekam medis masuk ke ruang
diperbolehkan masuk ke ruangan penyimpanan filing.

48
tanpa seizin dari kepala bagian rekam medis. 2. Faktor-faktor yang mempengaruhi ketidakpatuhan
Sehingga secara umum dikatakan belum patuh petugas filing terhadap standar prosedur operasional
terhadap standar prosedur operasional menjaga menjaga keamanan dan kerahasian dokumen rekam
keamanan dan kerahasiaan dokumen rekam medis di Rumah Sakit TK.II dr. Soedjono Magelang
medis. antara lain :
2. Faktor Yang Mempengaruhi Ketidakpatuhan a. SDM
Petugas Filing Terhadap Standar Prosedur Belum semua petugas filing berlatar belakang
Operasional Menjaga Keamanan dan pendidikan rekam medis.
Kerahasiaan Dokumen Rekam Medis sebagai b. Sistem Pelaksanaan standar prosedur
berikut : operasional tentang keamanan dan kerahasiaan
a. SDM dokumen rekam medis belum patuh dengan
Kualifikasi pendidikan petugas filing di standar prosedur operasional yang sudah ada
Rumah Sakit TK.II dr. Soedjono dan belum semua petugas filing mendapatkan
Magelang yang berlatar belakang sosialisasi.
pendidikan D3 Rekam Medis c. Sarana Prasarana
berjumlah 3 orang, 1 orang berlatar 1. Ruang Filing Ruang filing masih jadi
belakang pendidikan D3 Manajemen satu dengan ruang penyediaan formulir
Perkantoran dan 2 orang berlatar dan pengambilan formulir.
belakang pendidikan SMA. 2. Keamanan Pengolahan data-data
b. Sistem CCTV belum di evaluasi dan
digunakan secara maksimal.

49
Setiap unit kerja mempunyai Standar
Proedur Operasional (SPO) yang akan
dijadikan landasan untuk bekerja. Dari
hasil penelitian di Rumah Sakit TK.II
dr. Soedjono Magelang sudah ada SPO
yang mengatur tentang menjaga
keamanan dan kerahasiaan dokumen
rekam medis.
Nomer Pembahasan Jurnal Kesimpulan Jurnal
c. Sarana Prasarana
1. Ruang Filing
masih dijumpai seperti
perawat, petugas admin,
mahasiswa perawat masuk ke
ruang filing untuk peminjaman
dokumen rekam medis dan
pengambilan dokumen rekam
medis selain itu untuk
pengambilan formulir karena
ruang penyediaan formulir

50
masih jadi satu dengan ruang
filing.
2. Keamanan
sudah terdapat CCTV di ruang filing yang memang
berfungsi dan monitor terdapat di ruang jaga piket
depan.

Pada tabel 4.2 di atas dijelaskan bahwa 10 jurnal tersebut memiliki pembahasan yang berbeda begitupun dengan
kesimpulannya, sehingga dapat dijakdikan referensi oleh peneliti untuk menyandingkan dengan penelitiannya.

Tabel 4. 3 Hasil Membandingkan Faktor – Faktor Kerusakan Berkas Rekam Medis


No. Faktor Penyebab Jurnal Jumlah
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Faktor yang mempengaruhi berkas rekam medis dari kerusakan fisiknya
1. Kualitas tinta yang digunakan berwarna hitam √ √ √ √ √ √ 6
2. Jenis kertas yang di gunakan HVS berwarna √ √ √ √ √ √ 6
putih dengan berat 70 gram.
3. Map yang digunakan harus lebih tebal dari jenis √ √ √ √ √ √ 6
kertas yang berada di dalam map berkas rekam
medis.
No. Faktor Penyebab Jurnal Jumlah
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Faktor yang mempengaruhi berkas rekam medis dari kerusakan non fisik

51
1. Aspek biologis terdapat hewan pengerat seperti √ √ √ √ √ √ 6
tikus, kecoa, rayap, kutu buku, jamur dan
serangga lainnya.
2. Aspek kimiawi merosotnya kualitas bahan arsip √ √ √ √ √ √ √ 7
di sebabkan oleh tumpahan makanan dan
minuman dan penggunaan staples yang dapat
merusak berkas rekam medis.

No. Faktor Penyebab Jurnal Jumlah


ar 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Faktor yang mempengaruhi berkas rekam medis dari kerahasiaan di ruang penyimpanan
1. Penggunaan finger print pada ruang √ √ √ √ √ √ 6
penyimpanan
2. Terdapat larangan “ selain petugas berwenang √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ 10
dilarang masuk” pada ruang penyimpanan
3. Terdapat kebijakan tentang pelepasan informasi √ √ √ √ √ √ √ √ 9
pasien kepada pihak yang berwenang

52
52

Dari tabel 4.3 diatas menunujukkan bahwa adanya persamaan dan perbedaan
pada setiap jurnal. Untuk persamaan dari 10 jurnal diatas yaitu, pada kerudakan berkas
rekam medis dipengaruhi oleh faktor kerusakan fisiknya yang meliputi kualitas kertas
yang dipakai, kualitas tinta dan map yang di pakai sebanyak 6 jurnal. Pada kerusakan
berkas rekam medis yang dipengaruhi oleh kerusakan non fisik ada 2 aspek yaitu aspek
biologis nerupa kerusakan organisme ada sebanyak 6 jurnal. Kemudian untu aspek
kimia yang mempengaruhi kerusakan berkas rekam medis di temukan sebanyak 7
jurnal. Kemudian faktor yang mempengaruhi berkas rekam medis dari kerahasiaan di
ruang penyimpanan pada penggunaan finger print ditemukan data sebanyak 6 jurnal,
terdapat larangan “ SELAIN PETUGAS BERWENANG DI LARANG MASUK “
pada ruang penyimanan sebanyak 10 jurnal, dan terdapat kebijakan tentang pelepasan
informasi pasien kepada pihak berwenang ditemukan sebanyak 9 jurnal.
Perbedaan dari 10 jurnal yang telah dibuatkan tabel cheklist diatas faktor
kerusakan dipengaruhi oleh kerusakan fisik berkas rekam medis ada pada jurnal
1,4,5,6,9 dan 10. Pada jurnal tersebut ditemukan seuatu pembahasan yang sama – sama
membahas kerusakan fisik melipiti kualitas kertas, timta dan map yang di pakai. Pada
jurnal 2,3,7, dan 8 tidak membahas secara lengkap dan rinci mengenai keruskan berkas
dari fisiknya. Kerusakan yang mempengaruhi berkas rekam medis dilihat dari non
fisiknya di temukan pada jurnal 1,4,5,6,9 dan 10 dari keenam jurnal tersebut membahas
tentang keruskan non fisik yang meliputi aspek biologi dan kimiawi, namun pada jurnal
2,3,7 dan 8 lebih banyak membahas mengenai kerahasiaan berkas rekam medis.
Kemudian untuk kerahasiaan berkas rekam medis dilihat dari penggunaan finger print
pada ruang penyimpanan di temukan sebanyak 6 jurnal yang meliputi jurnal ke
3,4,5,6,9 dan 10
Selain jurnal tersebut tidak membahas mengenai pemakaian finger print pada ruang
penyimpanan. Kemudian kerahasiaan pada ruang penyimpanan terdapat larangan “
selain petugas berwenang di larang masuk “ di temukan sebanyak 10 jurnal segingga
tidak terdapat perbedaan dari masing – masing jurnal. Terakhir yang membahas tentang
kebijakan tentang pelepasan informasi pasien kepada pihak yang berwenang terdapat
53

9 jurnal meliputi jurnal 2.3.4.5.6.7.8.9 dan 10 adapun jurnal ke 1 tidak membahas


mengenai kebijakan pelepasan informasi rekam medis.
4.2 Pembahasan

Penelitian ini menggunakan metode literatur dimana data yang didapatkan


berasal dari penelitian terdahulu kemudian di dilakukan review sehingga ditemukan
beberapa data yang akan disandingkan dengan penelitian penulis. Dari data yang
ditemukan melalui dua database berupa research gate dan google scholar
menghasilkan 10 data yang mendekati dengan maksud peelitian penulis.
Beberapa hal yang dapat mempengaruhi kerusakan berkas rekam medis dapat
dilihat dari faktor fisik dan non fisik. Dari 10 jurnal yang menunjang literatur yang
peneliti lakukan dapat dijabarkan sebagai berikut :
1. Faktor Fisik
Faktor fisik sendiri merupakan kerusakan berkas rekam medis yng disebabkan
oleh berkas itu sendiri yang meliputi kualitas kertas,tinta dan map yang di pakai
yang disebabkan oleh sinar matahari, hujan,banjir, panas dan kelembaban.
Bagian aspek fisik formulir terdiri dari bahan, bentuk, ukuran, warna, dan
kemasam. Berat bahan kertas harus standar untuk formulir, kertas yang
digunakan sebaiknya yang tidak mudah robek dan warnanya cerah untuk berkas
rekam medis terdiri dari sampul, formulir dan pembatas formulir. Tentunya
sampul menggunakan bahan yang tebal. Ukuran kertas standar formulir adalah
A4 dengan warna umum yang dipakai berwarna putih. Penyebab kerusakan
yang berasal dari benda arsip itu sendiri, misalnya kualitas kertas, pengaruh
tinta, pengaruh perekat dan sebagainya. Pengamanan fisik arsip dilaksanakan
dengan maksud untuk melindungi arsip dari ancaman faktor-faktor pemusnah/
perusak arsip diataranya :
a. Penggunaan bangunan kedap air atau menempatkan arsip pada tingkat
ketinggian yang bebas dari banjir fungsinya agar kualitas bahan yang di
pakai tidak ruska terkena bencana banjir.
54

b. Konstruksi bangunan sebaiknya tidak menggunakan kayu yang langsung


menyentuh tanah untuk menghindari serangan rayap. Pintu dan jendela
diletakkan dibagian yang tidak memungkinkan terkena matahari secara
langsung masuk kedalam ruangan.
c. Menggunakan kualitas bahan arsip dengan menggunakan bahan terbaik,
karena berkas rekam medis merupakan suatu hal yang dapat di simpan
dalam jangka waktu lama sehingga kualitas bahan arsip yang bagus
mempengaruhi kerusakan berkas rekam medis nantinya.
2. Faktor Non Fisik
Faktor non fisik merupakan kerusakan berkas rekam medis yang dipengaruhi
oleh diluar dari bahan atau berkas itu sendiri. Faktor non fisik meliputi aspek
biologi dan kimiawi. Adapun aspek biologi merupakan kerusakan yang
disebabkan oleh hewan sekitar yang berada pada ruang penyimpanan
sedangkan aspek kimiawi merupakan keruskan yang diakibatkan oleh
merosotnya kualitas bahan arsip oleh bahan kimia. Pada faktor biologi
organisme perusak yang kerap merusak arsip antara lain :
a. Jamur merupakan bukti temperatur yang tidak terkontrol, kegiatan jamur
sangat cepat karena jamur hidup dari pada perekat yang berada pada kertas,
upaya menghindarinya adalah dengan menepatan BRM di tempat yang
kering, terang dan ruangan yang berventilasi sempurna.
b. Kutu buku sering merusak buku, jika kertas selalu tersentuh dengan dengan
dinding yang lembab, bukan saja kertas menjadi lembab, akan tetapi sering
pula di serang kutu buku, untuk menghindarinya di guanakan rak yang
tidak menempel dengan dinding dipasang antara lain 6 inci dari dinding.
c. Usaha untuk menghindari seranga seperti rayap, kecoak, dan tikus, adalah
dengan mengadakan pencegahan yakni peniadaan penggunaan kayu yang
langsung dengan tanah, di berikan kamfer pada setiap rak untuk
menghindari serangan serangg
a. Adanya penyemprotan racun serangga di ruang penyimpanan berkas.
55

serangga berbahaya bagi arsip dan merupakan masalah yang pelik di


negara tropis. Serangga tersebut biasanya membuat sarang di antara
lembar-lembar arsip.
b. Setiap enam bulan ruangan hendaknya disemprot dengan racun serangga
seperti DDT, pyrethrum. Tetapi jangan sampai mengenai barang-barang
arsip.
3. Kerahasiaan
Berkas rekam medis yang didalamnya menyangkut catatan,
pemeriksaan,pengobatan dan informasi pasien lainnya merupakan suatu hal
yang harud dilindungi dan di jaga oleh sarana pemberi pelayanan Kesehatan.
Kerahasiaan merupakan perlindungan terhadap rekam kesehatan dan informasi
lain pasien dengan cara menjaga informasi pribadi pasien dan pelayanan yang
diberikan kepadanya. Pasal 22 diwajibkan bagi tenaga kesehatan dalam
melaksanakan tugasnya harus:
a. Menghormati hak pasien
b. Menjaga kerahasiaan identitias dan data kesehatan pribadi pasien
c. Memberikan informasi yang berkaitan tentang kondisi dan tindakan
yang dilakukan
d. Meminta persetujuan terhadap tindakan yang akan dilakukan
e. Membuat dan memelihara rekam medis
Data-data rekam medis merupaka data yang bersifat rahasia sehingga tidak
dapat dibuka kepada pihak ketiga tanpa seizin dari pasien yang bersangkutan
kecuali jika ada alasan lain berdasarkan peraturan atau perundang-undangan
yang memaksa dibukanya informasi tersebut. Pelepasan informasi pasien hanya
boleh diberikan kepada pihak berkewenangan. Tujuan menjaga privasi pasien
merupakan tanggung jawab pemberi pelayanan kesehatan menjaga privasi dan
kerahasiaan data serta informasi secara khusus dalam menjaga data dan
informasi yang bersifat sensitif. Keseimbangan antara berbagi data dan
kerahasiaannya diatur, termasuk data yang dapat diakses oleh pasien. Rumah
56

sakit menetapkan tingkat privasi dan kerahasiaan yang dijaga untuk kategori
beragam informasi. Secara umum telah disadari bahwa informasi yang didapat
dari rekam medis sifatnya rahasia. Informasi di dalam rekam medis bersifat
rahasia karena hal ini menjelaskan hubungan yang khusus antara pasien dengan
dokter yang wajib dilindungi sesuai dengan kode etik kedokteran dan peraturan
perundang-undangan yang berlaku. Informasi tentang identitas, diagnosis,
riwayat penyakit, riwayat pemeriksaan dan riwayat pengobatan pasien harus
dijaga kerahasiaannya oleh dokter, dokgter, tenaga kesahatan tertentu, petugas
pengelola dan pimpinan sarana pelayanan kesehatan, informasi tentang
identitas, diagnosis, riwayat penyakit, riwayat pemeriksaan dan riwayat
pengobatan dapat dibuka dalam hal :
1. Untuk kepentingan kesehatan pasien
2. Memenuhi permintaan aparatur penegak hukum dalam rangka
penegakan hukum atas perintah pengadilan
3. Permintaan dan/atau persetujuan pasien sendiri
4. Permintaan instansi/lembaga berdasarkan ketentuan perundang-
undangan
5. Untuk kepentingan penelitian, pendidikan, dan audit medis,
sepenjang tidak menyebutkan identitas pasien
Upaya yang bisa dilakukan untuk memiimalisar terjadinya hal yang
mengancam kerahasiaan berkas rekam medis di ruang penyimpanan adalah
menerapkan penggunaan finger print untuk menjaga kerahasiaan rekam
medis di ruang penyimpanan harus aman, tidak semua orang boleh akses
ke ruangan, di samping pintu masuk ruang filing terdapat finger print dan
password petugas rekam medis. Dalam menjaga kerahasiaan semua orang
di sumpah rekam medis dan untuk mahasiswa yang akan melakukan
penelitian ada perjanjian. Keamanan rekam medis di ruang penyimpanan
harus aman dari orang yang tidak berkepentingan, aman dari kerusakan,
ruang filing yang memadai, rak penyimpanan berkas rekam medis harus
57

mencukupi.
Kemudian terdapat kebijakan tertulis pada ruang penyimpanan pada
pintu masuk menuju ruang filing sudah ada peringatan di bahwa “Selain
Petugas Rekam Medis Dilarang Masuk” ini untuk meminimalisir orang
yang masuk sembarangan ke ruang penyimpanan. Pelepasan informasi
pasien berkaitan dengan data pasien mulai dari pasien masuk untuk
melakukan pemriksaan, mendapat perawatan hingga pasien pulang maka
dari semua tersebut berada di berkas rekam medis yang tidak boleh di
berikan data pasien ke sembarang orang.
BAB 5
KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan uraian – uraian data diatas, maka terdapat beberapa faktor yang
mempengaruhi kerusakan berkas rekam medis sehingga penulis dapat menarik
kesimpulan bahwa:
1. Kerusakan BRM dapat disebabkan oleh keamanan BRM yang kurang di
perhatikan. Sehingga perlu perhatian dan pengendalian keamanan BRM oleh
sarana pemberi pelayanan Kesehatan baik dari faktor fisik meliputi kualitas
tinta,kertas dan map yang di pakai maupun non fisik meliputi aspek biologi dan
kimiawi mengingat BRM merupakan hal yang penting.
2. Terdapat dua hal yang mempengaruhi kerusakan berkas rekam medis yaitu
keamanan berkas rekam medis yang meliputi faktor fisik dan non fisik dan
faktor kerahasiaan berkas rekam medis. Keduanya merupakan suatu hal yang
harus di jaga dan dipelihara pada ruang penyimpanan berkas rekam medis.
3. Kerahasiaan BRM merupakan kewajiban dan tanggung jawab rumah sakit
sehingga perlu di perhatikan dengan baik hal menyangkut kerahasiaan berkas
rekam medis pada ruang penyimpan. Salah satunya pembatasan akses pihak
yang tidak berkewajiban di larang masuk pada ruang penyimpanan hal tersebut
dapat menggunaakan finger point agar lebih akurat pada pelaksanaanya selain
itu perlu adanya kebijakan yang mengatur tentang siapa saja yang
berkewenangan dapat melihat isi dari berkas rekam medis sehingga tidak
sembarang orang dapat dengan mudah mengetahui informasi pasien.

59
60

5.2 Saran

Berdasarkan hasil literature review saran yang dapat digunakan untuk menjaga dan
memelihara keamanan dan kerahasiaan berkas rekam medis sebagai berikut :
1. Pada faktor keamanan hal yang dapat mengakibatkan kerusakan berkas rekam
medis disebabkan oleh aspek fisik dan aspek non fisik.Pada aspek fisik sebaiknya
menggunakan tinta berwarna hitam, kertas yang digunakan berjenis HVS dengan
ketebalan 70 gram serta bahan map lebih tebal di bandingkan dengan formulir
didalamnya. Pada aspek non fisik yang meliputi aspek biologis penggunaan
disenfektan dipelukan agar meminimalisir serangga maupun hewan yang ada pada
ruang penyimpanan. Dan pada aspek kimiawi sebaiknya terdapat larangan bagi
petugas untuk dilarang membawa maupun menyimpan makanan di ruang
penyimpanan.
2. Pada kerahasiaan berkas rekam medis adanya larangan bahwa selain petugas
berkewenangan dilarang masuk ruang penyimpanan dan penggunaan finger print
diperlukan guna meminimalisir masuknya petugas lain di ruang penyimpanan dan
meminimalisir dari tindakan pencurian isi dan informasi berkas rekam medis
pasien
DAFTAR PUSTAKA

Anita. (2018). BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Rancangan Penelitian.


PengaruhAkupresur Lo4 (He Kuk) Dan Thai Cong Terhadap Tingkat
Nyeri Persalinan Kala I Pada Ibu Bersalin., 9, 32–39.

Arief Darmawan, M., Choirur Roziqin, M., Erawantini, F., Kesehatan, J., & Negeri
Jember, P. (2020). J-REMI : Jurnal Rekam Medik Dan Informasi Kesehatan
DESAIN TATA RUANG FILING POLIKLINIK JKN BERDASARKAN
LINGKUNGAN FISIK YANG ERGONOMIS. J-REMI : Jurnal Rekam Medik
Dan Informasi Kesehatan, 1(3), 186–197.
https://publikasi.polije.ac.id/index.php/j-remi/article/view/2021

Dindasari, S. &. (2020). TUJUAN PRIMER DAN SEKUNDER REKAM


MEDIS.Aepnurulhidayat.Wordpress.Com.

Ii, B. A. B., Sakit, A. R., & Sakit, P. R. (2008). [1] 2. 9–27.

Ingrit, B. L. (2019). PEREMPUAN DENGAN INFERTILITAS LITERATURE


REVIEW : PERCEPTION AND QUALITY OF WOMEN ’ S LIFE
WITH INFERTILITY kajian literatur dengan menggunakan dua
yaitu EBSCO danGoogle Scholar . Penulis. 7(2), 9–20.

Maulana, M. S. R. (2017). Kepatuhan Petugas Filing Terhadap Standar Prosedur


Operasional Menjaga Keamanan Dan Kerahasiaan Dokumen Rekam Medis Di
Rumah Sakit TK.II dr. Soedjono Magelang Tahun 2017. Ekp, 13(3), 1576–
1580.

Muwarni, D. A. N. (2012). DI RUMAH SAKIT KARIADI SEMARANG.

ndolith. (2013). Sistem Tata Udara Di Rekam Medis. Www.Wordpress.Com.


https://temankuyangsempurna.wordpress.com/2013/05/30/sistem-
tata-udara-di-rekam medis/#:~:text=Bagian filing merupakan tempat
penyimpanan,kelembaban tidak lebih dari 60 %25.

Oktamianti, P. (2016). Pengertian Rumah Sakit. Repository.Unisba.Ac.Id, 17–


50. Oktamianti, P., & Pebrina, A. (2019). Kajian Kebutuhan

61
Pengembangan Rumah Sakit
Pemerintah Daerah Kelas B di Provinsi Sulawesi Utara. Jurnal ARSI, 5(2), 59–
71.

PERMENKES RI No 269/MENKES/PER/III/2008. (2008). permenkes ri


269/MENKES/PER/III/2008. In Permenkes Ri No 269/Menkes/Per/Iii/2008
(Vol. 2008, p. 7).

Prasasti, T. I., & Santoso, D. B. (2017). Keamanan dan Kerahasiaan Berkas Rekam
Medis di RSUD Dr. Soehadi Prijonegoro Sragen. Jurnal
Kesehatan Vokasional, 2(1), 135.
https://doi.org/10.22146/jkesvo.30326
Sebayang, S. B., & Medis, D. R. (2018). Faktor Penyebab Kerusakan Dokumen
Rekam Medis. Jurnal Ilmiah Perekam Dan Informasi Kesehatan
Imelda, 3(1), 386– 393.

Siswati, S., & Dindasari, D. A. (2019). Tinjauan Aspek Keamanan dan


Kerahasiaan Rekam Medis di Rumah Sakit Setia Mitra Jakarta Selatan.
Jurnal Rekam Medis Dan Informasi Kesehatan, 2(2), 91.
https://doi.org/10.31983/jrmik.v2i2.5349

Suckling, D. M., Baker, G., Salehi, L., Woods, B., Foster, S. P., Paul, V. L.,
Slater, R.,Warren, A., Denholm, I., Field, L. M., Williamson, M. S.,
Çelik, A., Yaman,H., Turan, S., Kara, A., Kara, F., Zhu, B., Qu, X.,
Tao, Y., … Proctor, S. P.(2009). Title. Journal of Agricultural and
Food Chemistry, 54(1), 1– 6.http://dx.doi.org/10.1007/s11270-016-
3076-

Utami, T. W. (2016). Prediksi Kebutuhan Tempat Tidur Berdasarkan Standar


BORDepkes Di Bangsal Rawat Inap RSUD Prof DR Margono Soekarjo
PurwokertoTahun 2016-2021.Eprints.Dinus.Ac.Id, 12–24.
http://eprints.dinus.ac.id/21422/

Utara, U. S. (2009). Dan Pencegahan Penyakit (. 36, 13–46. Jurnal Ilmiah Perekam Dan
Informasi Kesehatan, 7(1), 9–12.
https://ojs.udb.ac.id/index.php/infokes/article/view/162/142

64
LAMPIRAN

Lampiran 1 Lembar Konsultasi

65
66
Lampiran 2 Jurnal 1
Tinjauan Aspek Keamanan Dan Kerahasiaan Dokumen Rekam Medis Di
Ruang Filling Rumah Sakit Khusus ( RSK ) Paru Medan Tahun 2018

67
Lampiran 3 Jurnal 2

Aspek Keamanan Isi Dan Fisik Dokumen Rekam Medis Ditinjau Dari Hukum
Kesehatan Di RSU RA Kartini Jepara Tahun 2015

68
Lampiran 4 Jurnal 3

Tinjauan Pelepasan Informasi Rekam Medis Berdasarkan Aspek Hukum Keamanan


Dan Kerahasiaan Rekam Medis Untuk Pendidikan Di RSUD Sleman

69
Lampiran 5 Jurnal 4
Tinjauan Aspek Keamanan Dan Kerahasiaan Dokumen Rekam Medis Di Ruang
Filing RSUD Bendan Kota Pekalongan Tahun 2016

70
Lampiran 6 Jurnal 5

Tinjauan Aspek Keamanan dan Kerahasiaan Rekam Medis di Rumah Sakit Setia
Mitra Jakarta Selatan

71
Lampiran 7 Jurnal 6

Keamanan dan Kerahasiaan Berkas Rekam Medis di RSUD DR. Soehadi Prijonegoro
Sragen

72
Lampiran 8 Jurnal 7

Tinjauan Persiapan MIRM 14 Tentang Keamanan Dan Kerahasiaan Rekam Medis


Sesuai SNARS Versi 2017 Di Rumah Sakit Jiwa Grhasia Yogyakarta Tahun 2018

73
Lampiran 9 Jurnal 8

Determinan Keamanan Dan Kerahasiaan Dokumen Rekam Medis Di Ruang Filing


RS X

74
Lampiran 10 Jurnal 9

Tinjauan Aspek Keamanan Dan Kerahasiaan Rekam Medis Di Ruang Penyimpanan


Rumah Sakit Bhakti Mulia

75
Lampiran 11 Jurnal 10
Kepatuhan Petugas Filling Terhadap Standar Prosedur Operasional Menjaga
Keamanan Dan Kerahasiaan Dokumen Rekam Medis Di Rumah Sakit TK.II dr.
Soedjono Magelang Tahun 2017

76
Lampiran 77 Critical Appraisal Jurnal
77

77
Lampiran 13 Critical Appraisal Jurnal
78

78
Lampiran 14 Critical Appraisal Jurnal 3

79
Lampiran 15 Critical Appraisal Jurnal 4

80
Lampiran 81 Critical Appraisal Jurnal
81

81
Lampiran 17 Critical Appraisal Jurnal
82

82
Lampiran 18 Critical Appraisal Jurnal 7

83
Lampiran 19 Critical Appraisal Jurnal 8

84
Lampiran 20 Critical Appraisal Jurnal 9

85
Lampiran 21 Critical Appraisal Jurnal 10

86
45

Anda mungkin juga menyukai