Anda di halaman 1dari 14
“nu RUMAH SAKIT KHUSUS BEDAH «a DIPONEGORO DUA SATU 2 Mi TATA KELOLA YAYASAN KI AGENG TRITIS RUMAH SAKIT KHUSUS BEDAH DIPONEGORO DUA SATU BI) seu sooo aCURe CC MN CuMERCuter Uy CP Rear 0 KATA PENGANTAR ‘Assalammu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh Dengan memanjatkan Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas rahmat dan karunia-Nya sehingga Tata Kelola Yayasan Ki Ageng Tritis ini dapat selesai Tata Kelola Yayasan Ki Ageng Tritis ini dimaksudkan untuk memberi informasi mengenai susunan pengorganisasian atau tata kelola dan merupakan pertanggung jawaban mengenai pelaksanaan tugas dan tanggung jawab dari para pejabat yang berada disusunan tata kelola. Diharapkan dengan adanya laporan ini, Yayasan Ki Ageng Tritis Sebagai Jembaga usaha yang mempunyai fungsi sosial, diharapkan mempunyai tata kelola untuk meningkatkan efisiensi kegiatan dengan menggunakan konsep Good Corporate Governance untuk meningkatkan hasil semaksimal mungkin. Klaten, 23 Maret 2019 Pembina Yayasan Ki Ageng Tritis . Esti Nastiti Ekowati NIP. 1995 12 003 BABI PENDAHULUAN 1. LATAR BELAKANG Yayasan Ki Ageng Tritis didirikan oleh Prof. dr Prawito Singodimedjo setelah kurang lebih 13 tahun melakukan praktek urologi baik di Yogyakarta maupun di Solo, dr Syarifah Parwati Prawito yang saat itu menjabat sebagai Kepala Dinas Kabupaten Klaten dan Esti Nastiti Ekowati. Ki Ageng Tritis sendiri diambil dari nama kakek dari Bapak Prof. dr Prawito Singodimedjo. Pada Tanggal 19 Desember 1995 Dengan Surat Akte dari Notaris Nomor 23 oleh Kantor Notaris H. Mochamad Imron SH Yayasan Ki Ageng Tritis dibentuk dan pertama kali berkantor di jalan Diponegoro Dua Satu Kelurahan Karanganom Klaten Kecamatan Klaten Utara. Pada tanggal 05 November 2015 Akta Yayasan Ki Ageng Tritis diperbaharui karena adanya perubahan — perubahan dari pengurus ‘Yayasan Ki Ageng Tritis yang terdaftar di Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manuasia Republik Indonesia, dengan nomor : AHU-0022433.AH.01.04. Tahun 2017 2. MAKSUD DAN TUJUAN Pengaturan Tata Kelola Yayasan Ki Ageng Tritis dimaksudkan untuk mewujudkan organisasi yang efektif, efisien, dan akuntabel dalam rangka ‘mencapai tata kelola yang baik (Good Corporat~ Governance). Secara khusus Tata Kelola Yayasan Ki Ageng Tritis bertujuan: 1, Sebagai pedoman dalam mengelola dan berorganisasi pada Yayasan Ki Ageng Tritis. 2. Sebagai acuan dalam melaksanakan tugas-tugas di Yayasan Ki Ageng Tritis. 3. SISTEMATIKA PENULISAN Tata Kelola Yayasan Ki Ageng disusun dengan sistematika sebagai berikut: Bab I Pendahuluan 1.1 Latar Belakang 1.2 Maksud dan Tujuan 1.3. Sistematika Penulisan Bab I! Gambaran Umum Yayasan Ki Ageng Tritis Bab Il Struktur Organisasi Yayasan Ki Ageng Tritis Bab IV Uraian Jabatan Bab V Penutup BABII GAMBAR UMUM YAYASAN KI AGENG TRITIS Yayasan Ki Ageng Tritis yang saat ini berkantor pusat dijalan Diponegoro Dua Satu Klaten adalah Badan Usaha yang mendirikan dan menyelenggarakan usaha Perumahsakitan, untuk menunjang kelancaran usaha tersebut Yayasan Ki Ageng Tritis bekerjasama baik dengan Pemerintah maupun Swasta. ‘Maksud dan tujuan Yayasan Ki Ageng Tritis membangun usaha Rumah Sakit dengan harapan dapat ikut serta membantu dalam memelihara dan meningkatkan kesehatan masyarakat Kabupaten Klaten dan sekitamya dan dapat mewujudkan kesehatan masyarakat yang optimal. Yayasan Ki Ageng Tritis memiliki susunan organisasi yang terdiri dari: 1. Pembina Yayasan 2. Pengurus Yayasan (Badan Pengelola ) 3. Pengawas Yayasan. Yayasan ini didirikan untuk jangka waktu yang tidak ditentukan lamanya dan dianggap telah dimulai pada tanggal akta ini ditandatangani. Pada tahun 1997 Yayasan Ki Ageng Tritis mendirikan Rumah Sakit Khusus Bedah Diponegoro Dua Satu Klaten yang tepatnya diresmikan pada tanggal 16 Agustus 1997 oleh Bupati Klaten Bapak H. Kasdi SR dengan fasilitas rawat jalan, rawat inap 7 tempat tidur, Laboratorium, Radiologi dan 2 kamar operasi dengan luas tanah 305 meter persegi. BABIV URAIAN JABATAN Yayasan Ki Ageng Tritis memiliki susunan organisasi yang terdiri dari : 1. Pembina Yayasan 2. Pengurus Yayasan (Badan Pengelola ) Ketua Badan Pengelola Sekretaris Badan Pengelola Bendahara Badan Pengelola 3. Pengawas Yayasan Ketua Pengawas Anggota Pengawas Bagian Kesatu Pembina Pasal 1 Pengertian Ketua dari Yayasan Ki Ageng Tritis yang disebut Pembina adalah organ Yayasan yang mempunyai kewenangan yang tidak dapat diserahkan kepada Pengurus atau Pengawas. Yang dapat diangkat sebagai pembina adalah seorang perseorangan sebagai pendiri Yayasan dan atau mereka yang berdasarkan keputusan rapat anggota pembina dapat dinilai mempunyai dedikasi yang tinggi untuk mencapai maksud dan tujuan Yayasan. Pasal 2 Kewajiban, Tanggung jawab dan Wewenang a, Kewajiban 1 Pembina Yayasan wajib menjunjung tinggi dan melaksanakan peraturan- peraturan atau penetapan dalam anggaran dasar serta melakukan segala upaya dan daya demi terwujudnya maksud dan tujuan yayasan, Pembina yayasan wajib mematuhi anggaran dasar dan anggaran ruma tangga. 3. Pembina yayasan menyusun rencana kerja sebagai pedoman untuk aktivitas-aktivitas/kegiatan-kegiatan dalam mencapai maksud dan tujuan vyayasan. 4, Pembina yayasan mewakili yayasan didalam dan diluar pengadilan tentang segala hal. 5. Pembina yayasan bethak mengangkat dan memberhentikan pegawai atau tenaga yang berkaitan dengan kebutuhan yayasan. b. Tanggung Jawab Dan Wewenang 1. Membuat keputusan mengenai perubahan Anggaran Dasar 2. Pengangkatan dan pemberhentikan Pengurus Yayasan yaitu Badan Pengelola dan Pengawas Yayasan dan pejabat Pengelola yaitu Direktur Rumah Sakit. 3. Penetapan Kebijakan Umum Yayasan berdasarkan Anggaran Dasar Yayasan, 4, Pengesahan program kerja dan anggaran tahunan Yayasan, 5. Penetapan keputusan mengenai penggabungan atau pembubaran yayasan, 6. Pengesahan laporan tahunan. 7. Bertanggung jawab menutup defisit anggaran setelah di audit secara independen yang bukan disebabkan oleh kesalahan dalam pengelolaan. 8. Bertanggung jawab atas terjadinya kerugian pihak lain termasuk pasien akibat kelalaian dan atau kesalahan dalam pengelolaan rumah sakit Pasal 3 Rapat Pembina 1. Rapat Pembina diadakan paling sedikit sekali dalam 1(satu) tahun, paling Jambat dalam waktu 5 (lima) bulan setelah akhir tahun buku sebagai rapat tahunan, Pembina juga dapat mengadakan rapat setiap waktu apabila dianggap perlu atas permintaan tertulis dari seotang atau lebih anggota Pembina, pengurus Yayasan, Pengawas Yayasan, Undangan Rapat Pembina dilakukan oleh Pembina secara langsung, atau melalui surat dengan mendapat tanda terima , paling lambat 7 (tujuh) hari sebelum rapat diadakan dengan tidak memperhitungkan tanggal panggilan dan tanggal rapat. Undangan rapat harus mencantumkan hari, tanggal, waktu, tempat dan acara rapat. Rapat Pembina diadakan ditempat kedudukan Yayasan atau di tempat kegiatan Yayasan atau ditempat lain di wilayah hukum Republik Indonesia. Dalam Hal semua anggota Pembina hadir atau diwakilkan, undangan tersebut tidak disyaratkan dan Rapat Pembina dapat diadakan dimanapun juga dan berhak mengambil keputusan yang sah dan mengikat . Rapat Pembina dipimpin oleh ketua Pembina dan jika ketua Pembina tidak dapat hadir atau berhalangan maka rapat akan dipimpin oleh seorang yang ditunjuk oleh Ketua Pembina. Seorang Pembina hanya dapat diwakili oleh seorang anggota Pembina dengan surat Kuasa, Pasal 4 Masa Jabatan ‘Masa Jabatan Pembina tidak ditentukan lamanya, Jabatan Pembina akan berakhir apabila: 1% 2: BS Meninggal dunia. ‘Mengundurkan diri. Tidak lagi memenuhi persyaratan peraturan perundang — undang yang berlaku. Diberhentikan berdasarkan keputusan rapat. 5. Dipidana penjara dengan kekuatan hukum tetap karena dipersalahkan melakukan tindak pidana. Bagian Kedua Badan Pengelola Pasal 5 Pengertian Pengurus Yayasan Ki Ageng Tritis Adalah organ Yayasan yang melaksanakan epengurusan Yayasan yang disebut Badan Pengelolan, yang terdiri dari Ketua Sekretaris dan Bendahara. Anggota dan Persyaratan Badan Pengelola Pasal 6 1, Dalam melaksanakan tugasnya Ketua Badan Pengelola dibantu oleh seorang Bendahara dan Sekretaris. 2. Persyaratan untuk dapat diangkat menjadi Pejabat Badan Pengelola adalah sebagai berikut: a, Memenuhi kriteria keahlian sesuai bidangnya masing-masing. b, Memiliki integritas, kepemimpinan dan pengalaman di bidang perumahsakitan. c. Berkelakuan baik serta memiliki dedikasi untuk mengembangkan Rumah Sakit. 4. Lulus Uji Kelayakan dan Kepatutan; dan Memiliki tingkat kesehatan, baik jasmani maupun rohani, yang sesuai (fit) untuk memangku jabatan sebagai Pejabat Badan Pengelola. Pasal 7 ‘Tugas Kewajiban dan Wewewang Badan Pengelola Mempunyai tugas sebagai berikut: a. Menyusun program kerja yang disahkan oleh pembina yayasan . b, Membuat kebijakan prosedur Tata Kelola Rumah Sakit / Peraturan Internal Rumah Sakit. c. Mengalokasikan sumber daya Rumah Sakit. 4. Menilai dan mengevaluasi kinerja direktur dan pejabat struktural. Badan Pengelola mempunyai kewajiban sebagai berikut: a. Mengurus dan mengelola rumah sakit. b. Menyampaikan dan mempertanggungjawabkan kinerja operasional dan kinerja keuangan rumah sakit kepada Yayasan Ki Ageng Tritis, . Memelihara dan mengelola kekayaan rumah sakit sesuai dengan ketentuan, 4. Mewakili rumah sakit di dalam dan di luar pengadilan; e. Melaksanakan kebijakan pengembangan usaha rumah sakit sebagaimana telah digariskan Pemilik. f, Melaksanakan pengelolaan rumah sakit dengan berwawasan lingkungan, 8. Menyiapkan Rencana Strategis Bisnis dan Rencana Belanja dan Anggaran. h, Mengadakan dan memelihara pembukuan serta administrasi rumah sakit sesuai ketentuan, i. Mengusulkan pengangkatan dan pemberhentian Pejabat —Pengelola dibawahnya kepada Yayasan melalui Pembina Yayasan Ki Ageng Tritis J. Menguasai, memelihara dan mengelola kekayaan rumah sakit sesuai ketentuan Rumah Sakit. k, Menyelenggarakan pelayanan Rumah Sakit dengan upaya penyembuhan, pemulihan, peningkatan, pencegahan, pelayanan rujukan, dan menyelenggaran pendidikan dan pelatihan profesi Kesehatan, penelitian dan pengembangan serta pengabdian masyarakat. Badan Pengelola dalam melaksanakan tugas dan kewajibannya diberikan kewenangan sebagai berikut: a me ae Memberikan penjelasan tentang segala hal yang ditanyakan oleh pengawas. Setiap anggota Badan Pengelola Rumah Sakit wajib dengan itikad baik ddan penuh tanggung jawab menjalankan tugasnya. Memberikan persetujuan visi dan misi. Memberikan persetujuan untuk rencana Strategis Rumah Sakit. Memberikan persetujuan Rencana anggaran biaya rumah sakit. Memberikan persetujuan peningkatan mutu dan keselamatan pasien. Memberikan arah dan tindak lanjut peningkatan mutu dan keselamatan pasien, Pejabat Badan Pengelola dalam melaksanakan tugas dan kewajibannya diberikan kewenangan dan mempunyai tanggung jawab sebagai berikut: a b. c Bertanggungjawab atas semua kegiatan operasional Rumah sakit. Bertanggungjawab atas kinerja operasional Rumah Sakit kepada Pemilik. Bertanggungjawab atas semua tugas-tugas, kewajibab dan wewenang yang telah diberikan oleh pemilik. Pasal 8 Masa jabatan Badan Pengelola Pengurus Yayasan atau disebut Badan Pengelola diangkat oleh pembina melalui rapat untuk jangka waktu 5 tahun dan dapat diberhentikan karena: a. Meninggal dunia, b. Telah habis masa jabatan atau masa kontrak. c. Mengundurkan diri berdasarkan alasan yang patut. 4d. Telah mencapai usia pensiun berdasarkan ketentuan rumah sakit. e £ Tidak dapat melaksanakan tugas dengan baik. Terlibat dalam tindakkan yang merugikan rumah sakit. g. Dipidana penjara dengan kekuatan hukum tetap karena dipersalahkan melakukan tindak pidana. Pengawas adalah organ yayasan yang bertugas melakukan pengawasan dan memberi naschat kepada pengurus dalam menjalankan kegiatan yayasan. Pengawas terdiri dari Ketua dan 2 orang anggota. 1 Dalam melaksanakan tugasnya ketua pengawas yayasan dibantu oleh anggota pengawas. . Pengawas tidak dapat merangkap sebagai pembina, pengurus atau pelaksana kegiatan, . Persyaratan untuk dapat diangkat menjadi Pejabat Badan Pengelola adalah sebagai berikut: a. Memenuhi kriteria keahlian sesuai bidangnya. b. Memiliki integritas, kepemimpinan dan pengalaman di bidang perumahsakitan ¢. Berkelakuan baik serta memiliki dedikasi untuk mengembangkan Rumah Sakit. Tugas dan Wewenang Pengawas Pasal 10 1. Pengawas bertanggung jawab menjalankan tugas pengawasan untuk kepentingan yayasan 2. Ketua Pengawas dan anggota berwenang bertindak untuk dan atas nama Pengawas 3. Melakukan pengawasan terhadap laporan pengurus yayasan. 4, Pengawas dapat memberhentikan untuk sementara salah satu atau lebih pengurus, apabila pengurus bertindak bertentangan dengan peraturan yang ada, Pasal 11 Masa jabat Pengawas Pengawas Yayasan yang terdiri dari Ketua Pengawas dan anggota pengawas diangkat oleh pembina melalui rapat untuk jangka waktu 5 tahun dan dapat diberhentikan karena : 1. Meninggal dunia. 2. Mengundurkan diri. 3. Tidak lagi memenuhi persyaratan peraturan perundang — undang yang, berlaku. 4, Diberhentikan berdasarkan keputusan rapat. 5. Masa jabatan berakhir. 6. Dipidana penjara dengan kekuatan hukum tetap kerena dipersalahkan melakukan tindak pidana. BABV PENUTUP Tata Kelola Yayasan Ki Ageng Tritis ini dibuat sebagai landasan dan acuan dalam melakukakan kegiatan harian semua pengurus Yayasan Ki Ageng Tritis guna mewujudkan Good Corporat~ Governance (tata kelola perusahaan yang baik). Tata Kelola Yayasan Ki Ageng Tritis akan mempermudah dan memperlancar proses perencanaan dan pelaksanaan dalam semua kegiatan Yayasan Ki Ageng Tritis dan pelayanan di Rumah Sakit Khusus Bedah Diponegoro Dua Satu Klaten. Tata Kelola Yayasan Ki Ageng Tritis akan semakin sempurna bila dalam pelaksannannya dapat direalisasikan dengan baik oleh pihak-pihak terkait dan apabila dalam pelaksannannya terdapat beberapa hambatan dapat disampaikan kepada Pembina Yayasan Ki Ageng Tritis untuk dilanjuti.

Anda mungkin juga menyukai