Anda di halaman 1dari 10

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Tidak dapat dipungkiri, bahwa dari segi geografis Indonesia merupakan


bangsa yang majemuk, posisi yang strategis dan potensial serta ke-majemuk-an
Indonesia disebabkan oleh berbagai hal. Kondisi demikian juga menjadi berpotensi
ancaman bagi keutuhan negara. Sudah hal yang lumrah kalau suatu bangsa atau
negara dengan sumberdaya yang melimpah akan membuat terpesona bangsa atau
negara lain. 

Dalam makalah ini Penulis mencoba mengangkat tema tentang "ANCAMAN


TERHADAP NEGARA INDONESIA"

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas, rumusan masalah dalam makalah ini adalah
sebagai berikut :

1. Apa yang dimaksud dengan Ancaman?

2. Bagaimana Ancaman terhadap Negara Indonesia dalam bingkai Bhineka


Tunggal ika?

3. Bagaimana Membangun Integrasi Nasional Melalui Pemahaman Terhadap


Nilai-nilai Bhineka Tunggal Ika?

4. Seberapa Pentingnya Usaha Pembelaan Negara dalam kesatuan NKRI?

C. Tujuan Makalah

Berdasarkan rumusan masalah diatas, tujuan yang akan dicapai dalam makalah ini
adalah sebagai berikut :

1. Dapat mengetahui pengertian dari Ancaman

2. Dapat mengetahui dan memahami Ancaman terhadap Negara Indonesia dalam


bingkai Bhineka Tunggal ika

3. Dapat mengetahui dan memahami Membangun Integrasi Nasional Melalui


Pemahaman Terhadap Nilai-nilai Bhineka Tunggal Ika

4. Dapat mengetahui dan memahami seberapa Pentingnya Usaha Pembelaan


Negara dalam kesatuan NKRI
BAB II
PEMBAHASAN

A. Ancaman terhadap Negara Indonesia dalam bingkai Bhineka Tunggal Ika

a. Pengertian Ancaman

Ancaman adalah setiap usaha dan kegiatan, baik dalam negeri maupun luar negeri
yang dinilai membahayakan kedaulatan negara, keutuhan wilayah negara, dan
keselamatan segenap bangsa. Ancaman dapat dikategorikan sebagai berikut.

- Berdasarkan asal datangnya ancaman

1.Ancaman Dari Luar, Yaitu segala ancaman terhadap ketahanan nasional yang 
berasal dari luar negeri.

2. Ancaman Dari Dalam, Yaitu Segala ancaman terhadap ketahanan nasional yang
berasal dalam negeri.

- Berdasarkan bentuk ancaman

1. Fisik, Yaitu segala bentuk ancaman yang dapat mengganggu ketahanan nasional
suatu Negara yang dilakukan dengan tindakan secara fisik.

Contohnya : Pembunuhan, Serangan Bersenjata, Terorisme baik berasal dari dalam


maupun luar negeri.

2. Ancaman Ideologis, yaitu segala bentuk ancaman yang dapat mengganggu


ketahanan nasional suatu Negara yang dilakukan dalam tataran pemikiran.

Contohnya : Arus Globalisasi, Perang Ideologi, dan kepentingan politik baik berasal dari
luar maupun dalam negeri.
b. Ancaman Terhadap Negara Indonesia dalam Integritas Nasional

Ancaman terhadap negara mempunyai keterkaitan dengan terwujudnya


integrasi nasional. Namun kita sebelumnya akan membahas tentang pengertian
Integrasi Nasional agar lebih mengerti makna dan maksud Integrasi Nasional. 
Integrasi berasal dari bahasa Inggris intregate yang artinya menyatupadukan,
menggabungkan dan mempersatukan. Sedangkan nasional berasal dari bahasa Inggris
juga, nation yang artinya bangsa.

Pada intinya bahwa pada dasarnya ancaman merupakan segala sesuatu yang
dapat mengganggu stabilitas kehidupan masyarakat. Sedangkan integrasi nasional
proses penyatuan dan penyesuaian antara kebudayaan yang berbeda-beda sehingga
tercipta suatu keselarasan dalam kehidupan bermasyarakat. Jika kita hubungkan maka
jika terjadi ancaman maka proses integrasi nasional atau proses penyatuan tersebut
tidak dapat berjalan dengan baik, maka dari itu kita sebagai warga negara yang baik
harus sebisa mungkin mencegah terjadinya ancaman terhadap negara tersebut
sehingga kita dapat melaksanakan integrasi nasional dengan sempurna.

Dari segi geografis Indonesia merupakan bangsa yang mejemuk, posisi yang
strategis dan potensial serta kemajemukan Indonesia disebabkan oleh berbagai hal,
diantaranya sebagai berikut.

 Terletak diantara dua benua yaitu benua asia dan benua Australia dan dua
samudra yaitu samudra Pasifik dan Samudra Hindia

 Kaya akan sumber daya hayati baik hewan maupun tumbuhan.

 Memiliki banyak wilayah dengan potensi lahan yang subur.

 Dilewati garis khatulistiwa dan memiliki iklim tropis dengan dua musim yaitu
musim kemarau dan hujan

 Memiliki jumlah penduduk terbesar ke-4 didunia dengan beragam suku, ras,
bahasa, dan agama sehingga memiliki kebudayaan yang beragam.

 Terletak diantara dua dangkalan besar yaitu dangkalan sunda dan dangkalan
sahul

 Terletak diantara tiga lempeng yaitu  lempeng Indo-Australia, Eurasia, dan


Pasifik
c. Bentuk ancaman terhadap Negara Indonesia

Pembukaan UUD 1945 alinea ke-4 menyebutkan tujuan bangsa Indonesia


membentuk pemerintahan Negara adalah untuk melindungi segenap bangsa
Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia untuk memajukan kesejahteraan umum
, mencerdaskan kehidupan bangsa dan ikut melaksanakan ketertiban dunia yang
berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial, dalam wadah
Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) berdasarkan pancasila.

1. Ancaman Menurut UU No. 34 tahun 2004

Bagian penjelasan UU no 34 tahun 2004 tentang tentara nasional Indonesia (TNI)


menyebutkan ancaman dan gangguan terhadap keutuhan bangsa dan Negara yaitu
sebagai berikut.

a. Agresi berupa penggunan kekuatan bersenjata oleh Negara lain terhadap


kedaulatan Negara, keutuhan wilayah, dan keselamatan segenap bangsa.
b. Pelanggaran wilayah yang dilakukan Negara lain.
c. Pemberontakan bersenjata
d. Sabotase dari pihak tertentu untuk merusak instalasi penting dan objek vital
nasional
e. Spionase Yang dilakukan oleh Negara lain untuk mencari dan mendapatkan
rahasia militer
f. Aksi Teror bersenjata yang dilakukan oleh teroris internasional atau
bekerjasama dengan teroris dalam/luar negeri 
g. Ancaman keamanan dilaut atau udara yuridiksi nasional Indonesia
h. Konflik komunal yang terjadi antar kelompok masyarakat dapat
membahayakan keselamatan bangsa.

2. Ancaman Disitegrasi

Ancaman terhadap keutuhan NKRI tidak selamanya dalam bentuk fisik atau
bersifat militer. Ancaman nonfisik atau tidak bersifat militer juga menjadi suatu
ancaman dalam kehidupan berbangsa dan bernegara yang mengancam integrasi
bangsa. Berikut ini merupakan bentuk bentuk ancaman yang dapat menimbulkan
disentegrasi dan mengganggu keutuhan NKRI dalam bingkai Bhineka Tunggal Ika.
a. Ideologi
b. Demografi
c. Penyalahgunaan Teknologi
d. Faktor Alam
e. Masalah social dan budaya
f. Politik
3. Ancaman Globalisasi

Globalisasi merupakan proses dunia menjadi satu jaringan tanpa batas


antarbangsa karena kemajuan teknologi dan komunikasi. Batas antarbangsa menjadi
samar, masyarakat dapat mengakses informasi, mendapatkan barang serta berpergian
dengan mudah, namun dibalik semua keuntungan globalisasi tersimpan bahaya yang
mengancam. Berikut merupakan ancaman globalisasi dalam berbagai bidang
a. Ekonomi
b. Sosial budaya

4. Ancaman Memudarnya kesadaran terhadap nilai nilai budaya bangsa

Memudarnya kesadaran terhadap nilai nilai budaya bangsa menjadi


permasalahan yang perlu mendapat perhatian serius. Permasalahan ini sering
dikaitkan dengan kemajuan dibidang komunikasi termasuk didalamnya penyebaran
informasi baik melalui media cetak maupun media elektronik. Hal tersebut
berdampak terhadap ideologi, agama, budaya dan nilai nilai yang dianut masyarakat
Indonesia
Pengaruh derasnya budaya global yang negative menyebabkan kesadaran terhadap
nilai nilai budaya bangsa semakin memudar. Hal ini tercermin dari perilaku
masyarakat Indonesia yang lebih menghargai budaya asing dibandingkan budaya
bangsa baik dalam cara berpakaian, bertutur kata, pergaulan bebas dan pola hidup
konsumtif serta kurangnya penghargaan terhadap produk dalam negeri

B. Membangun Integrasi Nasional Melalui Pemahaman Terhadap Nilai-nilai Bhineka


Tunggal Ika

Bhineka Tunggal Ika adalah semboyan bagi bangsa Indonesia yang artinya
walaupun berbeda-beda namun tetap satu jua. Makna dari semboyan ini
menggambarkan persatuan dan kesatuan bangsa dan NKRI. 

1. Aktualisasi pemahaman nilai-nilai bhineka tunggal ika 

Aktualisasi nilai-nilai bhineka tunngal ika terimplomentasi dalam setiap bidang


kehidupan, di antaranya politik, hukum, pemerintahan, ekonomi, pendidikan,
kesehatan, social dan budaya.

a. Aktualisasi Bidang Politik

     berikut adalah contoh aktualisasi bidang politik :


1. pada saat pemilu, setiap warga memiliki hak suara sekalipun warga yang  cacat,
seharusnya warga yg seperti itu harus di fasilitasi untuk menyalurkan hak
suaranya tersebut

2. walaupun berbeda politik, setiap anggota DPR harus mendahulukan kepentingan 


bangsa setiap memutuskan kebijakan dan membuat peraturan perundang-undang

b. Aktualisasi Bidang Hukum Dan Pemerintahan

berikut ini contoh aktualisasi bidang hukum dan pemerintahan :

- seorang presiden atau kepala daerah harus dapat mengakomodasikan kepentingan


rakyatnya tanpa membedakan suku, agama, dan status sosial.

- Para penegak hukum, seperti : polisi, pengacara, jaksa, dan hakim, harus bersikap
objektif dan tidak melakukan diskriminasi kepada semua para pelanggar hukum.

- Masyarakat harus menaati setiap hukum yang berlaku di indonesia. Tidak adda
perbedaan.

c. Aktualisasi Bidang Sosial Budaya

penerapan aktualisasi nilai-nilai bhineka tunggal ika dalam kehidupan sosial


budaya akan mencipatakan sikap yang mengakui, menerima dan menghormati segala
bentuk keragaman masyarakat.

Berikut ini contoh aktualisasi bhineka tunggal ika dalam bidang sosial budaya :

1. satu suku dengan suku yang lainnya harus saling menghormati.

2. setiap orang di negeri  ini bangga dan turut serta dalam mengembangkan
kebudayaan nasional.

d. aktualisasi bidang pertahanan keamanan

penerapan pemahaman nilai-nilai bhineka tunggal ika dalam kehidupan


pertahanan keamanan akan menumbuhkan kesadaran cinta tanah air. Hal ini penting
dalam membentuk sikap bela negara.

Berikut ini contoh aktualisasi bhineka tunggal ika dalam bidang pertahan dan
keamanan : 

1. setiap WNI harus memiliki sifat bela negara.


2. setiap unsur TNI/POLRI menjadi pengayon seluruh lapisan masyarakat tanpa
diskriminasi
3. setiap individu dan masyarakat turut serta dalam menjaga keamanan di lingkungan
sekitar.
2. Perwujudan nilain-nilai bhineka tunggal ika dalam kehidupan berbangsa
dan bernegara dalam memperkuatkan integrasi nasional

dalam perwujudan nilain-nilai bhineka tunggal ika dalam kehidupan berbangsa


dan bernegara dalam memperkuatkan integrasi nasional dapat di laksanakan
melalui dua pendekatan, yaitu :

1. pendekatan struktual yaitu upaya penanaman nilain-nilai bhineka tunggal ika


dalam rangka memperkuat integrasi nasional yang dapat di lakukan oleh
pemerintah atau negara. 

2. pendekatan kultural yaitu upaya penanaman nilai-nilai ke bhinekaan terhadap


masyarakat 

C. Pentingnya Usaha Pembelaan Negara dalam kesatuan NKRI

Setiap bangsa atau Negara tidak akan lepas dari ancaman, baik dari dalam maupun
luar negeri. Oleh karena itu dibutuhkan upaya bela Negara dan kerelaan berkorban guna
meniadakan ancaman yang membahayakan kemerdekaan dan kedaulatan Negara serta nilai
nilai pancasila dan UUD 194. Konsep bela Negara sering kali dikaitkan dengan militer,
kepolisian maupun aparat penegak hokum lainya.

Arti bela Negara yang sebenarnya adalah upaya setiap warga Negara untuk
mempertahankan NKRI dari segala bentuk ancaman. UU Nomer 3 tahun 2002 tentang
pertahanan Negara menjelaskan tata cara penyelenggaraan pertahanan Negara yang dilakukan
oleh TNI dan komponen bangsa lainya. Prinsip penyelenggaraan pertahanan menurut UU No.
3 tahun 2002 adalah sebagai berikut :

1. Bangsa Indonesia berhak dan wajib membela serta memperthankan kemerdekaan dan
kedaulatan Negara, keutuhan wilayah, dan keselamatan segenap bangsa dari segala
ancaman, tantangan, hambatan, dan gangguan

2. Pembelaan Negara yang diwujudkan dengan keikutsertaan dalam upaya pertahanan


Negara merupakan tanggung jawab dan kehormatan bagi setiap warga Negara

3. Bangsa Indonesia cinta perdamaian tetapi lebih cinta pada kemerdekaan dan
kedaulatanya

4. Pertahanan Negara disusun berdasarkan prinsip demokras, hak asasi manusia,


kesejahteraan umum, lingkungan hidup, ketentuan hokum nasional, hokum
internasional, kebiasaan internasional, dan prinsip hidup berdampingan secara damai
dengan memperhatikan kondisi geografis Indonesia sebagai Negara kepulauan.

5. Bangsa Indonesia menentang segala bentuk penjajahan dan menganut politik luar
negeri yang bebas aktif
Berikut adalah beberapa dasar hokum dan pertauran tentang kewajiban bela Negara.

 Tap MPR No. VI Tahun 1973 tentang konsep wawasan nusantara dan keamanan
nasional.
 Undang Undang No. 29 tahun 1954 tentang pokok pokok perlawanan rakyat
 Undang Undang No. 3 tahun 2002 tentang pertahanan Negara
 Amandemen UUD 1945 pasal 30 dan pasal 27 ayat 3.
 Tap MPR No. VI tahun 2000 tentang pemisahan TNI dengan Polri

Menurut pasal 9 ayat (2) UU No. 3 Tahun 2002 usaha pembelaan Negara diselenggarakan
melalui pendidikan kewarganegaraan, pelatihan dasar militer secara wajib, pengabdian
sebagai prajurit TNI secara sukarela maupun wajib dan pengabdian sesuai dengan profesi
masing masing.

a. Pendidikan Kewarganegaraan

Pendidikan Kewarganegaraan dimaksudkan untuk membentuk peserta didik menjadi


manusia yang memiliki rasa kebangsaan dan cinta tanah air

b. Pelatihan dasar kemiliteran

Salah satu contoh komponen warga Negara yang mendapat pelatihan dasar militer
adalah unsur mahasiswa yang tersusun dalam organisasi resimen mahasiswa (menwa)

c. Pengabdian sebagai prajurit TNI

Berdasarkan pasal 10 ayat 3 UU No 3 Tahun 2002, TNI merupakan komponen utama


dalam kegiatan bela negar. Dalam upaya pembelaan Negara, peranan TNI sebagai alat
pertahanan Negara sangat penting dan strategis karena TNI memilik tugas untuk
mempertahankan kedaulatan Negara dan keutuhan wilayah, melindungi kehormatan dan
keselamata bangsa, melaksanakan operasi militer selain perang dan ikut serta secara aktif
dalam tugas pemeliharaan perdamaian regional dan internasional.

d. Pengabdian sesuai dengan profesi

Pengabdian sesuai dengan profesi Adalah pengabdian warga Negara yang mempunyai
profesi tertentu untuk kepentingan pertahanan Negara termasuk dalam menanggulangi
dan memperkecil akibat yang ditimbulkan oleh perang, bencana alam, seperti polisi, tim
SAR, pramuka dan Palang Merah Indonesi (PMI)
Pada dasarnya setiap orang mempunyai kewajiban untuk menjaga keutuan dan
keamanan serta ketertiban wilayah sekitarnya mulai dari lingkungan rumah sendiri,
lingkungan masyarakat sekitar, sampai lingkungan wilayah yang lebih luas, membela Negara
tidak harus dalam wujud perlawanan dalam bentuk militer, tetapi bisa diwujudkan dengan
cara lain
Bentuk partisipasi warga masyarakat dalam menjaga lingkunganya antara lain melalui
kegiatan system keamanan lingkungan (siskamling) ikut serta menanggulangi akibat bencana
alam, ikut serta mengatasi kerusuhan masal dan konflik komunal.
Bagi kami sebagai pelajar banyak hal yang dapat dilakukan sebagai bentuk bela Negara,
diantaranya belajar dengan giat, mengikuti kegiatan ekstrakulikuler (PASKIBRA, PMR,
DLL) serta peduli dengan lingkungan sekitarnya
Pramuka termasuk bentuk bela Negara melalui kegiatan positif ini secara tidak langsung kita
berpartisipasi dalam pembelaan Negara dalam wujud mengikuti ekstrakulikuler pramuka,
pembelaan Negara bisa kita lakukan tidak hanya dalam wujud perlawanan namun juga bisa
dalam wujud belajar dengan giat serta berpasrtisipasi mengikuti kegiatan kegiatan positif.
BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN

Berdasarkan pembahasan diatas Penulis menyimpulkan :

Ancaman adalah setiap usaha dan kegiatan, baik dalam negeri maupun luar negeri
yang dinilai membahayakan kedaulatan negara, keutuhan wilayah negara, dan keselamatan
segenap bangsa. Ancaman dapat dikategorikan sebagai berikut.

- Berdasarkan asal datangnya ancaman

1. Ancaman Dari Luar, Yaitu segala ancaman terhadap ketahanan nasional yang 
berasal dari luar negeri.

2. Ancaman Dari Dalam, Yaitu Segala ancaman terhadap ketahanan nasional yang
berasal dari dalam negeri.

- Berdasarkan bentuk ancaman

1. Ancaman Fisik, Yaitu segala bentuk ancaman yang dapat mengganggu ketahanan
nasional suatu Negara yang dilakukan dengan tindakan secara fisik.

Contohnya : Pembunuhan, Serangan Bersenjata, Terorisme baik berasal dari dalam


maupun luar negeri.

2. Ancaman Ideologis, yaitu segala bentuk ancaman yang dapat mengganggu


ketahanan nasional suatu Negara yang dilakukan dalam tataran pemikiran.

Contohnya : Arus Globalisasi, Perang Ideologi, dan kepentingan politik baik berasal
dari luar maupun dalam negeri.

B. SARAN

Saran untuk pembaca agar lebih giat lagi belajar.

Anda mungkin juga menyukai