Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

SEMIKONDUKTOR INTRINSIK DAN EKSTRINSIK PADA KRISTAL SEMIKONDUKTOR

DOSEN PEMBIMBING

Dr. Ramli, S.Pd., M.Si

DISUSUN OLEH :

SRI ANGRAINI (19034131)

JURUSAN FISIKA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS NEGERI PADANG


2022KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada Allah SWT Tuhan Yang Maha Esa atas segala limpahan rahmat dan
karunian-Nya sehingga penyusunan makalah Semikonduktor Intrinsik Dan Ekstrinsik Pada Kristal
Semikonduktor
dapat diselesaikan dengan baik. Tidak lupa kami ucapkan terimakasih kepada
pihak-pihak yang telah membantu dan mendukung dalam penyusunan makalah ini.
Adapun tujuan dari penyusunan makalah ini Semikonduktor Intrinsik Dan
Ekstrinsik Pada Kristal Semikonduktor yakni untuk mengenalkan dan membahas
tentang Dengan makalah ini diharapkan baik penulis sendiri maupun pembaca dapat
memilki pengetahuan yang lebih luas mengenai Semikonduktor Intrinsik Dan
Ekstrinsik Pada Kristal Semikonduktor
Kami menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini masih banyak
terdapat kekurangan. Oleh karena itu, kritik dan saran yang bersifat membangun
sangat kami harapkan. Akhir kata, semoga makalah ini bermanfaat bagi para pembaca
umumnya dan kami sendiri khususnya.

Padang, 23 juni 2022

Penyusun

i
DAFTAR ISI

Table of Contents
KATA PENGANTAR................................................................................................................................................1
DAFTAR ISI............................................................................................................................................................. 2
BAB 1.......................................................................................................................................................................3
1.1. Latar Belakang...........................................................................................................................................3
1.2. Rumusan masalah......................................................................................................................................4
1.3. Tujuan penelitian.......................................................................................................................................4
BAB 2.......................................................................................................................................................................5
SEMIKONDUKTOR............................................................................................................................................5
2.2 Jenis-Jenis atau Klasifikasi Semikonduktor........................................................................................................5
Semikonduktor Intrinsik........................................................................................................................................5
1) Semikonduktor Ekstrinsik (Tak Murni.........................................................................................................6
Prinsip Kerja Semikonduktor....................................................................................................................................8
KESIMPULAN.......................................................................................................................................................11
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................................................................12

2
BAB 1

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Bahan semikonduktor merupakan bahan yang banyak di gunakan dalam pembuatan komponen-
kompenen elektronika yaitu kristal silikon. Dahulu orang juga menggunakan unsur germanium. 
Kedua unsur itu merupakan kelompok IV dalam susunan berkala. Kristal galium-arsenida yang
terbentuk dari unsur galoium dan arsen mempunyai sifat seperti unsur kelompok IV, sehingga dapat
pula digunakan untuk membentuk bahan semikonduktor, krital ini banyak digunakan untuk membuat
lampu LED, yang dipakai untuk lampu penunjuk dan laser dioda. Kristal GaSa juga digunakan untuk
membuat transistor yang dapat bekerja hingga daerah frekuensi tinggi, yaitu dalam daerah gelombang
mikro.
Secara sederhana zat padat dikelompokkan sebagai isolator, semikondukor, dan kondukor.
Bahan Isolator adalah material yang susah menghantarkan arus lisrik, sedangkan bahan konduktor
adalah material yang dapat menghantarkan arus lisrik. Bahan Semikondukor adalah sutau material
dengan sifat konduktivitas di antara konduktor dan isolator, contohnya silicon, germanium. Untuk
menjelaskan konduktivias bahan seringkali menggun`akan konsep pita energy. Ada dua pita energy
yaitu pita valensi dan pita konduksi. Pita valensi adalah pita energy yang mungkin diisi oleh electron
dari zat padat hingga komplit. Setiap pita memiliki 2N electron dengan N adalah jumlah atom. Bila
masih ada elektron yang tersisa akan mengisi pita konduksi. Pada suhu 0 K, pita konduksi terisi
sebagian untuk bahan konduktor, sedangkan Spektrofotometri Infra Red atau Infra Merah merupakan suatu
metode yang mengamati interaksi molekul dengan radiasi elektromagnetik yang berada pada daerah panjang
gelombang 0,75 – 1.000 µm atau pada Bilangan Gelombang 13.000 – 10 cm-1. Radiasi elektromagnetik
dikemukakan pertama kali oleh James Clark Maxwell, yang menyatakan bahwa cahaya secara fisis merupakan
gelombang elektromagnetik, artinya mempunyai vektor listrik dan vektor magnetik yang keduanya saling tegak
lurus dengan arah rambatan. untuk isolator dan semikonduktor tidak ada elektron yang mengisi pita
konduksi

Bahan semikonduktor intrinsik (murni), yaitu yang terdiri dari unsur silikon saja atau
unsur germanium saja. Perlu diketahu bahwa semikonduktor yang digunakan dalam
pembuatan dioda dan transistor  terdiri dari campuran bahan semikonduktor instrinsik
dengan unsur kelompok V atau kelompok III. Sehingga semikonduktor yang dihasilkan
3
adalah semikonduktor ekstrinsik

1.2. Rumusan masalah

1. Apa definisi dari semikonduktor ?


2. Apa saja jenis-jenis atau klasifikasi semikonduktor ?
3. Bagaimana sifat bahan semikonduktor ?
4. Bagaimana prinsip kerja semikonduktor ?

1.3. Tujuan penelitian


2. Untuk mengetahui definisi dari semikonduktor.
3. Untuk mengetahui jenis-jenis atau klasifikasi semikonduktor.
4. Untuk mengetahui sifat bahan semikonduktor.
5. Untuk mengetahui karakteristik bahan semikonduktor.

4
BAB 2

PEMBAHASAN
SEMIKONDUKTOR

Semikonduktor adalah sebuah bahan dengan konduktivitas listrik yang berada diantara
insulator (isolator) dan konduktor. Sebuah semikonduktor bersifat sebagai insulator (isolator) pada
temperature yang sangat rendah, namun pada temperatur ruangan bersifat sebagai konduktor.
Bahan semikonduktor adalah bahan yang bersifat setengah konduktor karena celah energi yang
dibentuk oleh struktur bahan ini lebih kecil dari celah energi bahan isolator tetapi lebih besar dari
celah energi bahan konduktor, sehingga memungkinkan elektron berpindah dari satu atom penyusun
ke atom penyusun lain dengan perlakuan tertentu terhadap bahan tersebut (pemberian tegangan,
perubahan suhu dan sebagainya). Oleh karena itu semikonduktor bisa bersifat setengah menghantar.

Bahan semikonduktor dapat berubah sifat kelistrikannya apabila temperatunya berubah. Dalam
keadaan murninya mempunyai sifat sebagai penyekat ;sedangkan pada temperatur kamar ( 27 °
C ) dapat berubah sifatnya menjadi bahan penghantar. Sifat-sifat kelistrikan konduktor maupun
isolator
2.2 Jenis-Jenis atau Klasifikasi Semikonduktor

Semikonduktor Intrinsik       

Semikonduktor intrinsik merupakan semikonduktor yang terdiri atas satu unsur saja, misalnya
Si saja atau Ge saja. Pada Kristal semikonduktor Si, 1 atom Si yang memiliki 4 elektron valensi
berikatan dengan 4 atom Si lainnya. Perhatikan gambar berikut :

Pada kristal semikonduktor instrinsik Si, sel primitifnya berbentuk kubus. Ikatan yang terjadi
antar atom Si yang berdekatan adalah ikatan kovalen. Hal ini disebabkan karena adanya pemakaian
1 buah electron bersama () oleh dua atom Si yang berdekatan. 

5
Menurut teori pita energi, pada T = 0 K pita valensi semikonduktor terisi penuh elektron,
sedangkan pita konduksi kosong. Kedua pita tersebut dipisahkan oleh celah energi kecil, yakni
dalam rentang 0,18 - 3,7.
Silikon dan germanium merupakan dua jenis semikonduktor yang sangat penting dalam
elektronika. Keduanya terletak pada kolom empat dalam tabel periodik dan mempunyai elektron
valensi empat. Struktur kristal silikon dan germanium berbentuk tetrahedral dengan setiap atom
memakai bersama sebuah elektron valensi dengan atom-atom tetangganya. Gambar 2.1
memperlihatkan bentuk ikatan kovalen dalam dua dimensi. Pada temperatur mendekati harga nol
mutlak, elektron pada kulit terluar terikat dengan erat sehingga tidak terdapat elektron bebas atau
silikon bersifat sebagai insulator.

1) Semikonduktor Ekstrinsik (Tak Murni)

a)

2) Terbentuk dari semikonduktor murni yang dikotori oleh atom dopping sebagai penghasil elektron
konduksi atau hole. Terdiri atas dua tipe: Tipe – N (Silikon + Phospor atau Arsenic) dan Tipe – P
6
(Silikon + Boron, Galium atau Indium). Semikonduktor ekstrinsik terbentuk melalui mekanisme
doping, yang dimaksudkan untuk mendapatkan elektron valensi bebas dalam jumlah lebih banyak
dan permanen sehingga diharapkan akan dapat menghantarkan listrik. Mekanisme ini dilakukan
dengan jalan memberikan atom pengotor ke bahan semikonduktor murni sehingga apabila atom
pengotor memiliki kelebihan elektron valensi (valensi 5) akan terdapat elektron bebas yang dapat
berpindah. Karena mengandung atom-atom pengotor, pembawa muatan didominasi oleh elektron
saja atau lubang saja. Apabila semikonduktor murni diberikan pengotor dengan valensi kurang
(valensi 3) maka akan terbentuk area kosong (hole) yang menjadi pembawa muatan. Mekanisme ini
menentukan jenis semikonduktor yang dibentuk (tipe – N atau tipe – P).
1. Semikonduktor tipe-n

Dapat dibuat dengan menambahkan sejumlah kecil atom pengotor pentavalen (antimony,
phosphorus atau arsenic) pada silikon murni. Atom-atom pengotor (dopan) ini mempunyai
lima elektron valensi sehingga secara efektif memiliki muatan sebesar +5q. Saat sebuah atom
pentavalen menempati posisi atom silikon dalam kisi kristal, hanya empat elektron valensi
yang dapat membentuk ikatan kovalen lengkap, dan tersisa sebuah elektron yang tidak
berpasangan

(tipe-n)
2. Semikonduktor tipe-p

7
Dengan cara yang sama seperti pada semikonduktor tipe-n, semikonduktor tipe-p dapat dibuat
dengan menambahkan sejumlah kecil atom pengotor trivalen (aluminium, boron, galium atau
indium) pada semikonduktor murni, misalnya silikon murni. Atom-atom pengotor (dopan) ini
mempunyai tiga elektron valensi sehingga secara efektif hanya dapat membentuk tiga ikatan
kovalen. Saat sebuah atom trivalen menempati posisi atom silikon dalam kisi kristal, terbentuk
tiga ikatan kovalen lengkap, dan tersisa sebuah muatan positif dari atom silikon yang tidak
berpasangan yang disebut lubang (hole). Material yang dihasilkan dari proses pengotoran ini
disebut semikonduktor tipe-p karena menghasilkan pembawa muatan negatif pada kristal yang
netral. Karena atom pengotor menerima elektron, maka atom pengotor ini disebut sebagai
atom aseptor (acceptor).

Prinsip Kerja Semikonduktor

8
Pada dasarnya, transistor dan tabung vakum memiliki fungsi yang serupa; keduanya mengatur
jumlah aliran arus listrik.Untuk mengerti cara kerja semikonduktor ,misalkan sebuah gelas berisi
air murni. Jika sepasang konduktor dimasukan kedalamnya, dan diberikan tegangan DC tepat
dibawah tegangan elektrolisis (sebelum air berubah menjadi Hidrogen dan Oksigen),
tidak akan ada arus mengalir karena air tidak memiliki pembawa muatan
(chargecarriers). Sehingga, air murni dianggap sebagaiisolator . Jika sedikit garam dapur
dimasukan ke dalamnya, konduksi arus akan mulai mengalir, karena sejumlah pembawa muatan
bebas (mobile carriers,ion) terbentuk. Menaikan konsentrasi garam akan meningkatkan konduksi,
namun tidak banyak. Garam dapur sendiri adalah non-konduktor (isolator), karena pembawa
muatanya tidak bebas. Silikon murni sendiri adalah sebuah isolator,
namun jika sedikit pencemar ditambahkan, seperti Arsenik , dengan sebuah proses yang
dinamakan doping, dalam jumlah yang cukup kecil sehingga tidak mengacaukan
tata letak kristal silikon, Arsenik akan memberikan electron bebas dan hasilnya memungkinkan
terjadinya konduksi arus listrik. Ini karena Arsenik memiliki 5 atom di orbit terluarnya, sedangkan
Silikon hanya 4

9
KESIMPULAN

• Semikonduktor memeliki dua karaktristik, yaitu semikonduktor elementer dan semikonduktor


gabungan. Semikonduktor juga diklasifikasikan menjadi semikonduktor intrinsik dan
semikonduktor intrinsik. Semikonduktor Intrinsik terbentuk dari semikonduktor murni yang
memiliki ikatan kovalen sempurna seperti Si, Ge, C dan sebagainya, sedangkan. Semikonduktor
Ekstrinsik Terbentuk dari semikonduktor murni yang dikotori oleh atom dopping sebagai
penghasil elektron konduksi atau hole. Bahan semi kondukto dapat dimanfaatkan dalam
pembuatan komponen-komponen listrik seperti dioda, transistor, IC(Integated Circuit).

10
DAFTAR PUSTAKA
Adi, Syukri. “MAKALAH SEMIKONDUKTOR (FISIKA ZAT PADAT)”
http://adisyukri93.blogspot.co.id/2015/01/makalah-semikonduktor-fisika-zat-padat.html

Marwanignsih, Tri. “[MAKALAH]BAHAN SEMIKONDUKTOR”.


http://nhingz-anwar.blogspot.co.id/2013/02/makalah-bahan-semikonduktor.html

Doankz, Aziz. “MAKALAH SEMI KONDUKTOR”.


https://www.scribd.com/doc/48264847/MAKALAH-Semi-Semikonduktor

Wahyuni, Putry. “MAKALAH BAHAN SEMIKONDUKTOR”.


http://putry-wahyuni.blogspot.co.id/2012/05/makalah-bahan-semikonduktor.html

Bagus Perkasa, Dedy. “MAKALAH SEMIKONDKTOR”.


http://dedybagusp.blogspot.co.id/2015/06/makalah-semikonduktor.html

11

Anda mungkin juga menyukai