. RUMUSAN MASALAH
1. Bagaimana cara membuat ekstrak etanol bunga rosella (Hibiscus
Sabdariffa L.) ?
2. Bagaimana cara membuat sediaan gel antiseptik tangan dengan bunga
rosella (Hibiscus Sabdariffa L.) ?
3. Bagaimana cara melakukan uji aktivitas antibakteri pada sediaan gel
antiseptik tangan dari bunga rosella (Hibiscus Sabdariffa L.) ?
D. TUJUAN
1. Untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Sediaan Bahan Alam D3
Farmasi FMPA UNS Surakarta.
2. Dapat membuat sediaan gel antiseptik tangan dengan bahan alam
bunga rosella (Hibiscus Sabdariffa L.) .
3. Menjadikan bunga rosella (Hibiscus Sabdariffa L.) lebih dikenal manfaat
lainnya sebagai antiseptik dan antibakteri dari bahan alam.
E. LUARAN YANG DIHARAPKAN
1. Sediaan gel antiseptik tangan dengan bahan bunga rosella (Hibiscus
Sabdariffa L.) yang tidak mengiritasi kulit dan lebih aman digunakan
daripada sediaan gel antiseptik yang sudah beredar.
2. Alternatif baru dalam sediaan topikal dengan bahan alam yang minim
efek samping.
3. Mengeksplorasi dan memperkenalkan kepada masyarakat mengenai
khasiat lain bunga rosella sebagai antiseptik dan antibakteri alami.
F. METODE PENELITIAN
Bahan
Simplisia bunga Rosella kering (Hibiscus Sabdariffa flos)
Larutan etanol 95%
Air suling steril
Carbopol 940
%rietanolamin (%EA)
Gliserin
Natrium metabisulfit
Korigen strawberry
Kertas saring
Media NA (Nutrien Agar) berisi mikroba uji. Mikroba uji yang
digunakan antara lain Eschericia coli, Salmonella typhy dan
Staphylococcus aureus.
AIat
Rotary evaporator
pH meter
%imbangan analitik
Kaca arloji
Penangas air
Batang pengaduk
Kompor listrik,
Labu erlenmeyer
Alumunium foil
Vial dan tutup
Penyumbat kapas
Mikropipet
%ermometer
Autoklaf
Jangka sorong
Cawan petri
Pembakar Bunsen
%abung reaksi
Kawat Ose
nkubator
Ekstraksi bahan (Bunga RoseIIa)
Bunga rosella kering dihaluskan sampai menjadi serbuk kemudian
dimaserasi 3 x 24 jam dengan etanol 95 %, selanjutnya dilakukan
pemekatan dengan evaporator sampai diperoleh ekstrak bunga Rosella
(Hibiscus sabdariffa L.). Ekstrak disaring dengan kertas saring sampai
didapat ekstrak yang kental.
Pengujian Aktivitas Antibakteri Ekstrak Bunga RoseIIa
Pada pengujian aktivitas antibakteri digunakan metode difusi agar
dengan sumur. Sebanyak 200 L masing-masing suspensi bakteri
ditambahkan ke dalam 20 mL media Nutrien Agar (NA) untuk bakteri.
Campuran diputar sampai homogen, didinginkan dan menjadi padat dalam
cawan petri steril. Setelah itu dibuat sumur yang berdiameter 6 mm dengan
menggunakan prevorator. Selanjutnya dimasukkan 50 L masing-masing
ekstrak uji kedalam sumur. Sebelumnya dilakukan prainkubasi selama 30
menit pada suhu kamar. nkubasi dilakukan pada suhu 37C selama 48 jam
untuk bakteri. Diameter hambat diamati setelah periode inkubasi.
Penentuan Konsentrasi Hambat Minimum (KHM) Uji Ekstrak RoseIIa
Penentuan KHM dilakukan dengan metode pengenceran agar.
Sebanyak 1000 l ekstrak tanaman uji dengan berbagai konsentrasi
ditambahkan ke dalam 19 ml media agar yang telah dicairkan dalam cawan
petri steril. Campuran diputar sampai homogen, didinginkan sampai menjadi
padat. sebanyak 1 Ose suspensi bakteri kemudian diinokulasikan di atas
permukaan agar padat kemudian diinkubasikan pada suhu 37C selama 48
jam untuk bakteri
Rancangan formuIa
Formula sediaan gel dibuat dengan komposisi :
Bahan F1 F2 F3 F4 F5
Ekstrak Bunga Rosella 0 gram 5 gram 10 gram 15 gram 20 gram
Carbopol 940 0,5 gram 0,5 gram 0,5 gram 0,5 gram 0,5 gram
%EA 0,5 mL 0,5 mL 0,5 mL 0,5 mL 0,5 mL
Gliserin 1 mL 1 mL 1 mL 1 mL 1 mL
Korigen odoris (strawberry) 4 gtt 4 gtt 4 gtt 4 gtt 4 gtt
Natrium metabisulfit 0,2 gram 0,2 gram 0,2 gram 0,2 gram 0,2 gram
Aquadest ad 100 mL ad 100 mL ad 100 mL ad 100 mL ad 100 mL
Pembuatan sediaan geI
Carbopol dikembangkan dalam air panas, kemudian diaduk. Ekstrak
bunga rosella dicampur dengan bahan lain sampai tercampur rata,
kemudian dimasukkan ke dalam carbopol. Kedalam campuran tersebut,
ditambahkan air sampai volume yang dikehendaki, kemudian tambahkan
%EA tetes demi tetes sambil diaduk perlahan sampai terbentuk gel yang
jernih.
Pembuatan Media Agar
Sebanyak 23 gram serbuk nutrient agar (NA) dilarutkan dalam air
suling steril sebanyak 1000 ml. Kemudian dipanaskan hingga larut dalam
labu Erlenmeyer, disumbat dengan kapas dan ditutup dengan alumunium
foil lalu disterilkan dengan autoklaf pada suhu 121C selama 15 menit.
Pembuatan Suspensi Bakteri Uji
Bakteri ditanam pada media pertumbuhan nutrien agar (NA) miring
dan diinkubasi pada suhu 370C selama 24 jam, kemudian bakteri yang
akan diuji disuspensikan dengan cara menumbuhkan bakteri dalam media
cair yaitu NaCl fisiologis, kemudian diinkubasi selama 24 jam pada suhu
37C.
EvaIuasi sediaan geI ekstrak bunga roseIIa
Evaluasi sediaan dilakukan dengan mengamati karakteristik fisika
yang meliputi: viskositas, pH, warna, bau, kejernihan. Lalu dilakukan uji
daya antiseptik dari sediaan yang dihasilkan.
EvaIuasi efektivitas dari daya antiseptik
Evaluasi dilakukan dengan metode Replika (Lund, 1994), dengan
cara sebagai berikut :
Kontrol
%elapak tangan dicuci dengan air kran, kemudian dikeringkan.
Selanjutnya sidik ibu jari ditempelkan pada media padat nutrient agar
dalam cawan petri. Media diinkubasi pada suhu 37C selama 24 jam.
Setelah inkubasi, jumlah koloni bakteri dihitung. Replikasi dilakukan
sebanyak 5 kali.
Sediaan uji
%elapak tangan dicuci dengan air, kemudian dikeringkan. Selanjutnya
pada telapak tangan diteteskan 0,5 mL gel kemudian diratakan dan
didiamkan selama satu menit. Selanjutnya dilakukan kontak sidik ibu
jari pada media dalam cawan petri. Media diinkubasi pada suhu 37C
selama 24 jam. Setelah inkubasi, jumlah koloni bakteri dihitung.
Replikasi dilakukan sebanyak 5 kali.
G. DAFTAR PUSTAKA
Anonim. 2009. Penelitian Herbal Rosella Merah. http://www.red-
tea.net/researchpenelitian/ . Diakses pada tanggal 6 Juni 2011.
Block, S. 2001. Disinfection, Sterilization and Preservation. 4th. Edition.
Williams and Wilkins. P.
Dryer, D. L., et al., 1998, 'Testing a New AIcohoI Free Had Sanitizer to
ombat Infection", # Journal, Vol. 68, No. 4, p. 239 251.
Erianto. 2009. udidaya Rosella.
http://makalahbudidayrosela<<onesubenol.wordpress.com. Diakses
pada tanggal 6 juni 2011.
Gennaro, A.R. 1995. Remington: The Science and Practice of Pharmacy,
Vol. . Mack Publishing Company, Pennsylvanis. P. 1263 1270.
Jones,R. D., 2000, 'Moisturizing AIcohoI Hand GeIs for SurgicaI Hand
Preparation", AORN Journal, Vol.71, p. 584-599.
Lund, Walter, 1994, The Pharmaceutical Codex, 12th Ed., Principle and
Practice of Pharmaceutics, %he Pharmaceutical Press, London.
Maryani. 2005. Khasiat dan Manfaat Rosella. Agromedia Pustaka. Jakarta.
Nnuke. 2008. Sehat Dengan Tanaman Obat Indonesia.
http://nnuke.wordpress.com/2008/03/20/rosella/. Diakses pada tanggal
6 Juni 2011.
Rostinawati, %ina. 2009. 'Aktivitas Antibakteri Ekstrak Etanol unga
Rosella (Hibiscus Sabdariffa L.) Terhadap Escherichia coli,
SaImoneIIa typhi dan StaphyIococcus aureus Dengan Metode
Difusi Agar '. Penelitian mandiri. Jatinangor : Universitas Padjadjaran.
Sari, Retno dan Dewi sadiartuti. 2006. 'Studi efektivitas sediaan gel
antiseptik tangan ekstrak daun sirih (Piper betle Linn.)". Majalah
Farmasi ndonesia, vol. 17(4)
Sastroamidjojo, S., 1967. Obat Asli Indonesia. Dian Rakyat : Jakarta.
Snyder, P.O., 1999, 'Safe Hands" Hand Wash Program for Retail Food
Operation: A Technical Review, www.hi-
tm.com/Documents/Handwash-FL99.html.
Syahrurachman, A, dkk., 1994. uku Ajar mikrobiologi Kedokteran. ed
revisi. Staf Pengajar Fakultas Kedokteran Universitas ndonesia :
Jakarta. hlm. 103, 177.
Ullych, R. 2009. Khasiat unga Rosella Merah.
http://sukatanibanguntani.blogspot.com/2009/11/khasiat-bunga-rosella-
yang-luar-biasa.html. Diakses pada tanggal 6 Juni 2011.
Wattimena, JR.,dkk. 1981. Farmakodinami dan Terapi Antibiotik.
Yogyakarta : UGM Press
Wijayakusuma, Hembing. 2008. Ramuan Herbal Penurun Kolesterol.
Cetakan 1. Jakarta : Pustaka Bunda.
Wijayanti, Puspita. 2010. udidaya Tanaman Obat Rosella Merah
(Hibiscus sabdariffa L.) Dan Pemanfaatan Senyawa Metabolis
Sekundernya Di PT. Temu Kencono, Semarang. %ugas Akhir.
Surakarta : Universitas Sebelas Maret Surakarta.
H. LAMPIRAN