Oleh :
Novita Putri
NPM 21420055
Organ reproduksi pria terbagi menjadi dua yaitu genetalia eksterna dan interna.
Genitalia eksterna terdiri dari penis, glans, skrotum. Sedangkangenetalia interna terdiri
dari testis (pelir), epidydimis, vas deferens (saluan sperma) , uretral(saluran kencing),
mulut uertral, dan kandung kencing.
a. Penis
Penis terdiri dari 3 bagian akar, badan dan glans penis yang membesar
yang banyak mengandung ujung-ujung saraf sensorik. Organ ini berfungsi
untuk tempat keluar urine dan semen serta sebagai organ korpulasi. Kulit
penis tipis dan tidak berambut kecuali di dekat akar organ. Prepusium (kulup)
adalah lipatan sirkular kulit longgar yang merentang menutupi glans penis
kecuali diangkat melalui sirkumsisi. Korona adalah ujung proksimal glans
penis.Badan penis dibentuk dari tiga massa jaringan erektil silindris, dua
korpus kavernosum dan satu korpus spongiosum ventral di sekitar uretra.
Jaringan erektil adalah jaring-jaring ruang darah irregular (venosa sinusoid)
yang diperdarahi oleh arteriol aferen dan kapiler, didrainase oleh venula dan
dikelilingi jaringan ikat rapat yang disebut tunika albugenia.Korpus
kavernosum dikelilingi oleh jaringan ikat rapat yang disebut tunikaalbugenia.
b. Skrotum
Adalah kantong longgar yang tersusun dari kulit, fasia dan otot polos
yang membungkus dan menopang testis di luar tubuh pada suhu optimum
untuk prosuksi spermatozoa.Dua kantongscrotal, setiap scrotal berisi satu
testis tunggal, dipisahkan oleh septum internal.Otot Dartos adalah lapisan
serabut dalam fasia dasar yang berkontraksi untuk membentuk kerutan pada
kulit scrotal sebagai respon terhadap udara dingin atau eksitasi seksual.
c. Testis
Adalah organ lunak, berbetnuk oval, dengan panjang 4 – 5 cm (1,5 – 2
inci) dan berdiameter 2,5 cm (1 inci).Tunika albugenia adalah kapsul jaringan
ikat yang membungkus testis dan merentang ke arah dalam untuk
membaginya menjadi sekitar 250 lobulus.Tubulus seminiferus , tempat
berlangsungnya spermatogenesis, terlilit dalam lobulus. Epithelium germinal
khusus melapisi tubulus seminiferus mengandung sel-sel batang
(spermatogonia) yang kemudian mengandung sperma ; sel sertoli yang
menopang dan memberi nutrisi speerma yang sedang berkembang dan sel-
sel interstisial (leydig) yang memiliki fungsiendokrin.
d. Epididimis
Adalah tuba terlilit yang panjangnya mencapai 20 kaki (4–6 M)
yang terletak di sepanjang sisi posterior testis. Bagian ini memerima
sperma dari duktuseferen.
Epididimis menyimpan sperma dan mampu mempertahankannya sampai 6
minggu. Selama 6 minggu tersebut, sperma akan menjadi motil, matur
sempurna dan mampu melakukan fertilisasi. Selama eksitasi seksual, lapisan
otot polos dalam dinding epididimal berkontraksi untuk mendorong sperma
kedalam duktus deferen.
e. DuktusDeferen
Adalah kelanjutan epididimis. Duktus ini adalah tuba lurus terletak
dalam korda spermatic yang juga mengandung pembuluh darah dan
pembuluh limfatik, saraf SSO, otot-otot kremaster dan jaringan ikat. Masing
duktus deferen meninggalkan skrotum , menanjak menuju dinding abdominal
kanal inguinal. Duktus ini mengalir di balik kandung kemih bagian bawah
untuk bergabung dengan duktus ejaculator.
f. DuktusEjakulator
Pada kedua sisi terbentuk dari pertemuan pembesaran (ampula) di
bagian ujung dektus deferen dan duktus dari vesikel seminalis. Setiap duktus
ejaculator panjangnya mencapai sekitar 2 cm dan menembus kelenjar prostat
untuk bergabung dengan uretra yang berasal dari kandung kemih.
g. Uretra
Uretra merentang dari kandung kemih sampai ujung penis dan terdiri dari
tiga bagian :
1. Uretra prostatik merentang mulai dari bagian dasar kandung kemih,
menembus prostat dan menerima sekresi kelenjar tersebut.
2. Uretra membranosa panjangnya mencapai 1 – 2 cm. bagian ini dikelilingi
sfingter uretra eksternal.
3. Uretra penis (cavernous, berspons) dikelilingi oleh jaringan erektil berspons
(kospus spongiosum). Bagian ini membesar ke dalam fosa navicularis sebelum
berakhir pada mulut uretra eksternal dalam glanspenis.
h. VesikaSeminalis
Sepasang vesikel seminalis adalah kantong terkonvolusi (berkelok-
kelok) yang bermuara ke dalam duktus ejaculator. Sekretnya adalah cairan
kental dan basa yang kaya akan fruktosa, berfungsi untuk memberi nutrisi
dan melindungi sperma. Setengah lebih sekresi vesikel seminalis adalah
semen (cairan sperma yang meninggalkan tubuh).
i. KelenjarProstat
Kelenjar prostat menyelubungi uretra saat keluar dari kandung kemih.
Sekresi prostat bermuara ke dalam uretra prostatik setelah melalui 15 sampai
30 duktus prostatik.
Prostat mengeluarkan cairan basa menyerupai susu yang menetralisir asiditas
vagina selama senggama dan meningkatkan motilitas sperma yang akan
optimum pada pH 6,0 – 6,5. Kelenjar prostat membesar pada saat remaja dan
mencapai ukuran optimalnya pada laki-laki yang berusia 20-an. Pada banyak
laki-laki, ukurannya terus bertambah seiring pertambahan usia. Saat berusia
70 tahun, dua pertiga dari semua laki-laki mengalami pembesaran prostat
yang mengganggu perkemihan.
j. KelenjarBulbouretral
Sepasang kelenjar bulbouretral (Cowper) adalah kelenjar kecil yang
ukuran dan bentuknya menyerupai kacang polong. Kelenjar ini mensekresi
cairan basa yang mengandung mucus ke dalam uretral penis untuk melumasi
dan melindungi serta ditambahkan pada semen.
B. SPERMATOGENESIS
Rangsangan akhir organ sensorik dan sensasi seksual menjalar melalui saraf pudendu.
Melalui pleksus sakralis dari medulla spinalis membantu rangsangan aksi seksual yang
berasal dari dalam. Akibat dari dorongan seksual akan mengisi organ seksual dengan
mukosa uretra. unsur psikis rangsangan seksual sesuai dengan meningkatnya
kemampuan seseorang untuk melakukan kegiatan seksual dengan memikirkan atau
berkhayal menyebabkan terjadinya aksi seksual sehingga menimbulkan ejakulasi atau
pengeluaran sperma pada saat bermimpi terutama usia remaja. Aksi seksual pada
medulla spinalis, fungsi otak tidak terlalu penting, karena rangsangan genital
menyebabkan ejakulasi yang dihasilkan dari mekanisme refleks yang sudah terintegrasi
pada medulla spinalis lumbalis. Mekanisme ini dapat dirangsang secara psikis dan seksual
yang nyata dan banyak kombinasi darikeduanya.
Testis testosterone.
kematangan seksual)
Memacu agar dalam
Dewasa berperan memulai pembelahan
memelihara ciri-ciri
spermatogenia.
kelamin sekunder dan mendorong
spermatogenesis.
b.
D. GangguanOrganReproduksi Pria
Adapun gangguan dan penyakit reproduksi yang bisa menyerang pria antara lain
kriptorkidisme, prostatitis, hipogonadisme, epididimitis, dan juga orkitis.
Hipogonadisme
Merupakan gejala dimana terdapat penurunan fungsi testis pada pria dan disebabkan
oleh adanya gangguan interaksi hormon yakni androgen dan juga estrogen. Penyakit ini
bisa berujung pada kemandulan dan juga berkurangnya karakter maskulin pada pria.
Kriptorkidisme
Adalah suatu kegagalan satu atapun dua testis untuk turun dari abodemen menuju
scrotum saat priamasih bayi. Hal ini membuat hormon testoteronnya tidak berkembang
dengan baik.
Uretritis
Adalah peradangan pada bagian uretra dengan disertai dengan gejala rasa gatal yang
berlebih terutama
padabagianpenis.Priayangterkenapenyakitiniakanseringbuangairkecil.Penyebabnyaadal
ahvirus herpes.
Prostatitis
Adalahgejaladimanaprostatmeradang.PenyebabnyaadalahbakteribernamaEscherichiacoli
a.
Epididimitis
Adalahinfeksiyangbiasanyaterjadipadasistemreproduksipria.Penyakityangsatuinibiaanya
disebabkan oleh bakteri E. Coli dan juga Chlamydia.
Sifilis
PenyakitinidisebabkanbakteribernamaTreponemaPalliumyangdidapatkanseseorangmelal
ui hubungan seksual, luka mikroskopis dan juga trasfusi darah.
Gonorhea
Penyakitinilazimdisebutdengankencingnanah.PenyebabnyaadalahbakteriNeisseriaGono
rrheae.Ia ditularkan melalui prilaku seks yang bebas dan menyimpang. Gejalanya adalah
keluarnya cairan berwarna putih yang disertai dengan rasa yang nyeri pada saat buang
air kecil.
DAFTAR PUSTAKA