Nim :171000045
Kelas :A
Jawab :
1. Ruang lingkup kesehatan lingkungan :
Penyediaan Air Minum, Yaitu berupa menyediakan air minum yang layak dikonsumsi
baik secara fisik dan biologi oleh masyarakat dengan memerhatikan kondisi lingkungan.
Pengendalian Vektor, Yaitu mengendalikan vektor – vektor yang merugikan masyarakat
dengan menurunkan populasi vektor disuatu wilayah melalui pengendalian lingkungan.
Hygiene makanan, Yaitu kegiatan menjaga kebersihan dan menjamin layaknya suatu
makanan dikonsumsi untuk pemenuhan kebutuhan pangan dengan memerhatikan
lingkungan pembuatan.
Perumahan dan pemukiman, Yaitu kegiatan peningkatan kualitas lingkungan dengan
memerhatikan kondisi perumahan serta pemukiman yang ada.
2.3 masalah kesehatan lingkungan di Indonesia dan pengendaliannya :
Air Bersih
Air bersih adalah air yang digunakan untuk keperluan sehari-hari yang kualitasnya
memenuhi syarat kesehatan dan dapat diminum apabila telah dimasak. Air minum adalah
air yang kualitasnya memenuhi syarat kesehatan dan dapat langsung diminum.
Pengendaliannya adalah
Pemanasan Global, Pengendaliannya berupa mengurangi produksi gas rumah kaca serta
menggunakan alternatif lain yang dapat menggantikan komponen yang dapat mengikis
lapisan ozon
3. Ilmu Kesehatan Lingkungan adalah ilmu dan seni dalam mencapai keseimbangan antara
lingkungan dan manusia, juga dalam pengelolaan lingkungan sehingga dapat tercapai kondisi
yang bersih, sehat, nyaman, dan aman serta terhindar dari gangguan berbagai macam penyakit.
Serta ilmu kesehatan lingkungan juga merupakan salah satu pilar ilmu kesehatan masyarakat,
dengan demikian dapat disimpulkan bahwa lahirnya ilmu kesehatan lingkungan didasari atas
kepentingan dalam ilmu kesehatan masyarakat.
Jawab :
1.Zat Gizi adalah komponen kimia dalam pangan yang dibutuhkan tubuh untuk satu atau
lebih,yang bertujuan untuk menyediakan energi,membangun atau memperbaiki jaringan dan
mengatur proses” dalam tubuh.Manfaat zat gizi di antaranya mengatur metabolisme tubuh,
memelihara dan mengganti jaringan tubuh, mendukung pertumbuhan, serta
berperan dalam mekanisme pertahanan tubuh dan sebagainya. Masing-masing zat
gizi memiliki fungsi yang spesifik dan berbeda.
2. Komponen senyawa kimia disebut sebagai zat gizi apabila senyawa tersebut dapat digunakan
oleh organisme untuk mempertahankan kegiatan metabolisme tubuhnya. Kegiatan metabolisme
pada manusia dan hewan lainnya termasuk penyediaan energi, pertumbuhan, pembaruan
jaringan, dan reproduksi. Beberapa bahan kimia yang berperan sebagai zat gizi adalah
karbohidrat, protein, asam lemak, vitamin dan mineral. Bahan kimia seperti serat makanan dan
metabolit sekunder tanaman merupakan bagian dari makanan tetapi tidak diklasifikasikan
sebagai zat gizi
3.Masalah gizi masyarakat adalah kurang protein, kurang energi atau kombinasi kurang energi
dan protein. Juga masalah gizi mikro, khususnya masalah kurang vitamin A, kurang zat yodium,
kurang zat besi dan kurang zat seng.
Gizi kurang
Bayi yang lahir dengan berat badan lahir rendah (BBLR) umumnya akan mengalami
kehidupan masa depan yang kurang baik. Pasalnya, kebutuhan zat gizi yang tidak
terpenuhi dalam masa pertumbuhan balita akan meningkatkan kerentanannya terhadap
penyakit infeksi pada awal-awal kehidupannya dan berlangsung hingga ia dewasa.
Cara penanggulangannya adalah dengan memberikan gizi yang baik kepada bayi
tersebut,seperti banyak mengkonsumsi makanan” yang mengandung vitamin,agar anak
tidak mengalami gizi kurang
Stunting merupakan kondisi malnutrisi kronis yang disebabkan oleh asupan gizi yang
kurang dalam waktu cukup lama, umumnya karena pemberian makanan yang tidak sesuai
dengan kebutuhan gizi. Stunting terjadi mulai dari dalam kandungan dan baru terlihat
saat anak berusia dua tahun.
Cara penanggulangannya adalah dengan memberikan makanan yang bergizi pada saat
bayi masih di dalam Rahim ibu.Mmeberikan makanan yang banyak mengandung vitamin
agar ibu sehat selama mengandung anak tersebut,sehingga sewaktu anak lahir kedunia
tidak terjadi stunting.
1. Ciri Epidemiologi
Melihat perbedaan
kelompok dengan kondisi/karakteristik tertentu dan kelompok tanpa karakteristik
tersebut.
Membandingkan
Membandingkan antara kelompok satu dengan yang lainnya. Antara sakit dan tidak sakit,
terpapar atau tidak terpapar.
Mempelajari
Mempelajari sekelompok orang (masyarakat), bukan hanya individu saja.
3.Manfaat riwayat alamiah penyakit sama pentingnya dengan kausa penyakit untuk upaya
pencegahan dan pengendalian penyakit. Dengan mengetahui perilaku dan karakteristik masing-
masing penyakit maka bisa dikembangkan intervensi yang tepat untuk mengidentifikasi maupun
mengatasi problem penyakit tersebut.
Pencegahan primer
Tingkat pencegahan primer yang menurunkan resiko dan mengurangi insidensi penyakit
dengan cara mengendalikan penyebab faktor resiko penyakit.sasarannya orang yg maish
sehat
Pencegahan sekunder
Sasarannya adalah orang yang sudah menderita sakit atau orang yang terancam
menderita sakitakibat yg lebih serius dari penyakit
Pencegahan tersier
Yaitu seperti penanganan komlikasi dan pembatasan cacat serta rehabilitas.