Kelompok 3:
XI IPS 2
1. Mira Devriyanti
2. Nail Gastiadirrijal Hartana ee
3. Nazwa Naisniatunnisa Sholihah
4. Rhevina Uswatunhasanah
5. Zean Nugraha Putra
Pemerolehan bahasa anak merupakan satu aspek dari tahapan perkembangan anak yang
seharusnya tidak luput dari perhatian pendidik (Aziya, 2016: 69). Permasalahan dalam
penelitian ini tampak peran guru sebagai otoritas utama dan cenderung mudah marah
menyebabkan terhambatnya pemerolehan atau perkembangan bahasa kedua peserta didik.
Peserta didik menjadi cenderung diam dan menunjukkan ekspresi “takut” untuk
mengungkapkan gagasan yang dimiliki. Padahal, peserta didik dengan usia 9-10 tahun sudah
mampu menunjukkan tuturan yang matang (Aitchison, dalam Andika dan Haras 2009: 50-
56).
Pemerolehan bahasa melibatkan kemampuan sintaksis, fonetik, dan kosa kata yang luas pada
selain bahasa ibu/pertama, yaitu bahasa kedua, ketiga, keempat, dst atau disebut bahasa target
atau target language (Saville, 2005: 2-3). Dalam hal ini, pemerolehan bahasa kedua peserta
didik masih bersifat tradisional. Artinya, masih mengesampingkan komunikasi, teknik belajar
mengajar hanya bersandar pada silabus sehingga memberi kesan kaku dan kurang imajinatif,
berkutat pada teori atau struktur kebahasaan, guru memiliki otoritas utama dan peserta didik
hanya sebagai participant, dan peserta didik hampir tidak pernah menguasai penggunaan
struktur dalam percakapan (Setiyadi dan Salim, 2013: 274).
Peserta didik usia 9-10 tahun dalam perkembangan bahasa menurut King (2007: 58), yakni
peserta didik sudah pada tahap pendefinisian kata meliputi sinonim dan memiliki strategi
pembicaraan terus meningkat. Jadi, pemerolehan bahasa kedua yang bersifat formal
seharusnya memberikan ruang untuk terus mengembangkan bahasa yang dimiliki.
Berdasarkan paparan di atas, penelitian ini menjadi menarik untuk dibahas.
Kekhasan penggunaan bahasa yang digunakan guru ke peserta didik atau pun
sebaliknya dalam pembelajaran bahasa Indonesia akan menunjukkan tipe
pemerolehan bahasa yang menjadi kekurangmampuan bersifat gangguan atau
keterlambatan berbahasa.