Sistem Kesehatan
Indonesia
26 Juli 2022
1
Mandat dari Presiden Jokowi
2
Kemenkes berkomitmen untuk melakukan transformasi sistem kesehatan
6 pilar transformasi penopang kesehatan Indonesia
Visi
Sejalan dengan visi Presiden untuk mewujudkan masyarakat yang sehat, produktif, mandiri dan berkeadilan
a b c d a b
Edukasi Pencegahan Pencegahan Meningkatkan Meningkatkan Meningkatkan Memperkuat
penduduk primer sekunder kapasitas dan akses dan mutu ketahanan sektor ketahanan
6 Penguatan peran kapabilitas layanan farmasi & alat tanggap darurat
Penambahan Skrining 14 penyakit
kader, kampanye, penyebab kematian layanan primer sekunder & tersier kesehatan
kategori imunisasi rutin Jejaring nasional
dan membangun tertinggi di tiap Pembangunan RS di
utama menjadi 14 Revitaliasi network Produksi dalam negeri surveilans berbasis
gerakan, sasaran usia, skrining Kawasan Timur, lab, tenaga
antigen dan dan standardisasi 14 vaksin rutin, top 10
menggunakan stunting, & jejaring pengampuan cadangan tanggap
perluasan peningkatan ANC
layanan di
6 layanan unggulan,
obat, top 10 alkes by
platform digital dan Puskesmas, volume & by value.
darurat, table top
cakupan di untuk kesehatan ibu & kemitraan dengan
tokoh masyarakat Posyandu, dan exercise
seluruh Indonesia. bayi. world’s top healthcare kesiapsiagaan krisis.
kunjungan rumah
centers.
Transformasi SDM
4 Transformasi sistem 5 6 Transformasi teknologi
pembiayaan kesehatan Kesehatan kesehatan
Regulasi pembiayaan kesehatan Penambahan kuota mahasiswa, Pengembangan dan pemanfaatan teknologi,
dengan 3 tujuan: tersedia, cukup, dan beasiswa dalam & luar negeri, digitalisasi, dan bioteknologi di sektor kesehatan.
berkelanjutan; alokasi yang adil; dan kemudahan penyetaraan nakes
pemanfaatan yang efektif dan efisien. lulusan luar negeri.
a Teknologi informasi b Bioteknologi
3
Pilar 1
Transformasi
Layanan Primer
Semua orang memiliki akses yang
mudah ke layanan primer seperti
imunisasi, konsultasi dokter umum,
pemeriksaan kesehatan, dan
edukasi masyarakat mengenai pola
hidup sehat
4
4
Revitalisasi struktur dan jejaring layanan kesehatan primer serta
laboratorium kesehatan masyarakat
5 tingkatan fasilitas layanan primer 5 tingkatan labkesmas, merujuk pada
standar WHO
Jumlah lab
Tingkatan kelembagaan Target jangkauan
saat ini
514 Kabupaten / LABORATORIUM NASIONAL
Rumah Sakit
Kota 5 1
Lab Nasional Prof. dr. Sri Oemiyati
LABORATORIUM REGIONAL
Puskesmas 7,230 Kecamatan 4 25
BBTKL, BBLK, EKS BALAI LITBANGKES
5
Daftar layanan di Puskesmas, Posyandu Prima dan Posyandu
Sasaran Delivery Unit
Masalah Puskesmas Posyandu Prima Posyandu
Kesehatan (Kecamatan) (Desa / Kelurahan) (Dusun / RT/RW)
Ibu hamil, 1. ANC (6x + USG oleh dokter) 1. ANC (K2,K3, K4, K6) 1. Kelas ibu hamil, edukasi, senam, sharing session dan
bersalin, nifas 2. Kelas ibu hamil 2. Kelas ibu hamil TTD
3. Pemantauan gizi, asupan,edukasi, PMT 3. Edukasi dan PMT 2. Edukasi gizi seimbang dan PMT pemulihan
4. Persalinan normal dan rujukan 4. Pelayanan nifas
5. Pelayanan nifas
Bayi dan 6. Kunjungan neonatal MTBM, edukasi, konseling 5. Kunjungan neonatal MTBM, edukasi, konseling 3. Kunjungan neonatal MTBM, edukasi, konseling
anak pra- 7. Pemantauan tumbuh kembang (termasuk BBLR) 6. Pemantauan tumbuh kembang (termasuk BBLR) 4. Pemantauan tumbuh kembang (termasuk BBLR)
sekolah 8. Imunisasi 7. Pemantauan gizi buruk 5. Imunisasi
9. Penanganan balita dengan masalah gizi 8. Imunisasi 6. Pemberian vit A & obat cacing
10. Pembangilan dan pengiriman sampel SHK 9. MTBS 7. Edukasi pemberian MT
11. MTBS
Usia sekolah 12. Fasilitasi kegiatan UKS 10. Fasilitasi kegiatan UKS dan posyandu remaja 8. Edukasi
dan remaja 13. Penjaringan (termasuk imunisasi rutin lanjutan( 9. Penjaringan usia sekolah non formal (termasuk
14. PKPR imunisasi rutin lanjutan)
Usia produktif 15. Skrining PTM (hipertensi, DM) 11. Skrining PTM (hipertensi, DM) 10. Skrining PTM (hipertensi, DM)
dan lansia 16. Skrining jantung dan stroke 12. Skrining kanker 11. Skrining PPOK
17. Skrining kanker 13. Skrining PPOK 12. Skrining obesitas
18. Skrining PPOK 14. Skrining obesitas 13. Skrining TBC
19. Skrining obesitas 15. Skrining TBC 14. Skrining masalah jiwa
20. Skrining TBC 16. Skrining masalah jiwa 15. Skrining layak hamil
21. Skrining masalah jiwa 17. Skrining layak hamil 16. Pelayanan KB
22. Skrining kebugaran 18. Pelayanan KB
23. Skrining layak hamil
24. Pelayanan KB
25. Pemeriksaan geriartti
6
Program utama penguatan upaya
preventif di layanan primer
8
4 penyakit katastrofik utama penyebab
kematian tertinggi & paling mahal
Penyakit jantung, stroke, kanker, & ginjal
Perubahan pola penyakit penyebab kematian tertinggi Kelompok penyakit tersebut menimbulkan
selama 10 tahun terakhir beban pembiayaan besar
9
Strategi Transformasi Layanan Rujukan
10
Permasalahan…
Contoh
4-12 bulan
Waktu tunggu antri
operasi
11
Optimalisasi 54 RS Jejaring Kardiovaskular Nasional
Tersebar merata di 34 Provinsi dan proporsional sesuai prediksi jumlah kasus
12
Pilar 3
Ketahanan
Kesehatan
Produksi lokal sediaan farmasi
dan alat kesehatan, serta
kesiapsiagaan menghadapi
krisis kesehatan
13
Strategi kemandirian farmasi, alat kesehatan, dan respon darurat
2022 2023 2024 2025
Vaksin 1. Measles
3. Hep B
4. Rotavirus
2. Rubella 5. HPV 7. IPV
3. Rotavirus 6. PCV 8. JE
Produksi 7 dari 14 jenis antigen vaksin program dan TBC 4. TBC
Obat
Insulin
1. Candesartan 3. Amlodipine 5. Cefixime
2. Bisoprolol 4. Lansoprazole 6. Ceftriaxone
Produksi 6 dari 10 bahan baku obat konsumsi terbesar
Derivat Plasma (Albumin,
EPO, Insulin, m-Ab IVIg, F-VIII), m-Ab
m-Ab (Tocilizumab),
Produksi produk biologi dan derivat plasma (Bevacizumab), Stem
HyFC-EPO
(Adalimumab,
Cell Rituximab, PD-1), R-
Insulin
Alat Kesehatan
TKDN Alkes
Peningkatan belanja dalam negeri untuk 16 dari 19 alkes
terbesar by value & volume produksi dalam negeri 1. CT Scan
2. Endoskopi
3. MRI
Produksi alkes berteknologi tinggi (3 dari 19)
Respon Darurat
Pelatihan dan Tim Emergency
Mulai kerja sama
sertifikasi Response terbentuk
Tim kegawatdaruratan medis teregistrasi dan terlatih; 14
14
Tenaga cadangan untuk
kesiapsiagaan menghadapi krisis kesehatan
Tenaga cadangan berasal dari partisipasi masyarakat aktif, baik langsung atau melalui institusi/organisasi
yang sewaktu-waktu dapat diaktifkan ketika terjadi krisis
Sebelum
Identifikasi dan registrasi tenaga cadangan
Krisis
Kesehatan Registrasi dilakukan bagi masyarakat yang bersedia menjadi
tenaga cadangan sesuai identifikasi kebutuhan.
(contoh: Pramuka, Palang Merah Remaja, serta mahasiswa).
15
Pilar 4
Pembiayaan
Kesehatan
Pembiayaan intervensi kesehatan
secara efektif dan berkelanjutan
untuk mencegah penyakit dan
menyediakan layanan kesehatan
yang terjangkau
16
Biaya kesehatan secara global terus meningkat lebih tinggi dari
pertumbuhan ekonomi
Peningkatan belanja kesehatan Indonesia telah melampaui pertumbuhan GDP
0 0 0
2000 2005 2010 2015 2020 2000 2005 2010 2015 2020 2000 2005 2010 2015 2020
0 0 0
2000 2005 2010 2015 2020 2000 2005 2010 2015 2020 2000 2005 2010 2015 2020
Notes: Index 100 at 1995, based on local currencies; Income = Personal Disposable Income
Jepang
84,2 tahun; Amerika Serikat
80 Kuba $4.360/kapita 78,5 tahun,
77,7 tahun,
$10.921/kapita
$1.031/kapita
Indonesia
71,3 tahun,
$120/kapita
60
40
20
0
0,0 2.000,0 4.000,0 6.000,0 8.000,0 10.000,0 12.000,0
3
pada pelayanan yang dijamin dengan kategori
• Utilization review untuk mengendalikan sejumlah
layanan JKN, seperti sectio cesaria berpotensi moral hazard (cost sharing)
• Penyesuaian tarif Indonesia Case Based Groups (INA-
CBGs) yang fokus pada pemenuhan hak peserta dan
harga layak (keekonomian)
• Review kapitasi BPJS agar jasa pelayanan di Fasilitas
Kesehatan Tingkat Pertama dapat lebih efektif, efisien
dan berbasis kinerja
19
Pilar 5
SDM Kesehatan
SDM kesehatan dengan jumlah
cukup dan merata di seluruh
Indonesia
20
Tenaga kesehatan yang cukup dan merata merupakan
enabler penting, fasilitas tidak akan bisa dibangun secara
merata tanpa tersedianya tenaga kesehatan
5%
0,42
Puskesmas belum
memiliki dokter1
50%
Puskesmas belum
Dokter* per lengkap memiliki 9 jenis
tenaga kesehatan dasar1
1,000 populasi
41%
RSUD kab/kota belum
Rata-rata terpenuhi dengan 7 jenis
1 Standar WHO 1,2 Asia 20 dokter spesialis2
Rata-rata
3,2 OECD
* Dokter Umum 1. 9 Jenis tenaga kesehatan Dasar di Puskesmas : Dokter, Dokter gigi, Perawat, Bidan, Apoteker, Kesmas, Sanitarian,
Sumber: Ahli Lab, dan Gizi
Kemenkes, 2022 2. 7 Jenis spesialis di RSUD : Sp.Anak, Obgyn, Penyakit Dalam, Bedah, Anestesi, Radiologi, dan Patologi Klinik 21
2017 bed density data berdasarkan WWM, EIU, WHO 3, Total 10.373 Puskesmas, 647 RSUD : Data SI-SDMK 8 Juni 2022
Target rasio dokter spesialis:populasi nasional tahun 2025 masih lebih rendah daripada
rasio saat ini di negara maju; WHO tidak menentukan standar
Rasio per 1.000 penduduk
Target rasio Rasio saat ini
0.197 0.226
Anestesi dan Terapi 0.094
Intensif 0.020
0.176
0.114
Ilmu Bedah Umum 0.020 0.002
0.176
0.076
0.030 n.a
Ilmu Penyakit Dalam
0.138
0.089 0.101
0.030
Ilmu Kesehatan Anak
0.024 0.030
0.021
0.010
Saraf/ Neurologi
0.095 0.079 0.065
0.030
Obstetri Ginekologi
RS pendidikan mengampu RS
2 lainnya untuk menjadi RS
pendidikan.
3 FK memperluas jejaring RS
pendidikannya.
RS RS RS Faskes
FK Lainnya
Khusus Daerah Swasta Lain
24
Desain program AHS terbagi dalam 4 komponen:
mahasiswa, dosen, wahana/ RS Pendidikan, dan
pengampuan prodi/ FK
25
Rencana pemberian Beasiswa Dokter Spesialis-
Subspesialis, untuk layanan prioritas pada tahun 2022
Kerjasama LPDP memfasilitasi:
Serta rencana 2023 – 2025 termasuk layanan spesialis lainnya • Beasiswa dokter spesialis,
sub spesialis dengan
Rekrutmen semester II / 2022 menyesuaikan
Kemkes LPDP persyaratan dan
LPDP 240 55 358 121
mekanisme Kemenkes
Sp-1 271 442
2022
• Pelaksanaan rekruitmen
Kemkes
Sp-2 29 101 Bersama antara LPDP dan
237 51 341 107
300 543 Kemenkes
• Menambah kuota
LPDP 240 55 358 121
penerimaan 216 dari
2023
kelebihan pendaftar di
Kemenkes
Kemkes 237 51 341 107
• Memfasilitasi fellowship
baik dalam maupun luar
LPDP 376 46 425 92 negeri sesuai kebutuhan
Kemenkes
2024
Layanan lainnya
Sp-1 : Spesialis
Kemkes 271 290
Sp-2 : Sub Spesialis 26
Mendayagunakan dokter spesialis WNI lulusan luar negeri
Permenkes 14 tahun 2022
KV
di
tik
h
i
ak
a
i
D
lam
log
log
log
gy
da
at
JP
olo
pe
as
An
BT
M
dio
sio
Ob
ro
Da
Be
to
Pl
ur
ne
Or
te
Ra
Ne
ny
h
Ve
es
da
Pe
An
gi-
Be
olo
ATLM
• DAK Fisik: Hematology analyzer, alat kimia darah
Advokasi dilakukan melalui FGD desk dengan Pemerintah
• DAK Non Fisik: Pelatihan /Peningkatan Kapasitas SDM
Daerah, dengan menampilkan data ketersediaan Nakes
Laboratorium Puskesmas
dan potensi DAK terkunci
28
Transformasi Poltekkes Kementerian Kesehatan
TATA KELOLA PENDIDIKAN PENELITIAN
Teknologi
Kesehatan
Satu platform untuk semua
masyarakat mengakses
dokumen kesehatan dan
inovasi bioteknologi untuk
peningkatan kualitas layanan
kesehatan masyarakat
30
Tantangan Data dan Sistem Kesehatan
Petabytes Data dan Fragmentasi Data
Citizen Benefit
Partner Systems
Health App (CHA)
Rekam medis elektronik pribadi
1 terintegrasi dan runtut untuk perawatan
kesehatan yang lebih presisi
Pasien
Dashboard terpadu yang
akan membantu dalam
● Personal Health Record pengambilan keputusan
● Promosi Kesehatan berbasiskan bukti dan data
● Personalized Education IHS (Evidence Based Policy)
● Wearable Devices
Integration
Server Ketahanan Krisis
● etc FHIR API
Terminologi Kesehatan. Meningkatkan
kemampuan pemerintah
Developer
untuk mendeteksi dini,
Master Data pencegahan, respon
Hub
Fasyankes terhadap penyakit menular
/ KLB
RME Terintegrasi.
Riwayat pengobatan pasien
terpantau dengan detail dan
runtut meski pasien berobat
di fasyankes berbeda Para Pelaku Industri Kesehatan
sehingga dapat membantu Pemberdayaan atau pengayaan data melalui IHS IHS memberikan
pengambilan keputusan / imbal hasil
kesimpulan oleh Dokter manfaat berupa
Perusahaan
Health-Tech Farmasi data hasil
Asuransi
Mengangkat beban Tenaga olahan big data
Kesehatan. Nakes tidak perlu analytics serta
menginput data berulang informasi
Lab
pada aplikasi yang berbeda Laboratorium dll. terintegrasi
Bioteknologi
33
Citizen Health App (CHA)
Transformasi PeduliLindungi menjadi aplikasi kesehatan masyarakat
Integrasi
Tracing & Testing Personalized education
Layanan Telemedisin
34
Integrasi data dapat meningkatan efisiensi
● Penyedia layanan dan kualitas layanan kesehatan
kesehatan cukup
sekali menginput data
dan melakukan Kiri
m Dat
bagipakai berbagai a
data yang terintegrasi Aks
Rumah Sakit A es D
di IHS ata
Mengakses
Akses Data
Apotek Indonesia
ata Health Services
mD
CHA Kiri (IHS)
392,9 juta kunjungan ke ata
fasyankes dengan Akses data
k ses D
kesehatan A
memanfaatkan JKN
sepanjang 2021 personal, dan Laboratorium, Analytic
portal layanan Klinik, dll Processing
(1,1 juta kunjungan/ hari)* kesehatan
Termonitor oleh
Alat sensor Tenaga Medis
tensi darah
Diagnosis
Alat IoT
Kesehatan
lainnya
Berbagai wearable devices dan alat IoT Kesehatan dapat
diintegrasikan ke IHS dan dianalisa menjadi profil kesehatan
pasien yang terpersonalisasi sesuai kondisi pasien
36
Presisi dan Akurasi Layanan Kesehatan didukung oleh AI
Kecerdasan artifisial membutuhkan asupan data yang besar dan berkualitas
Personalized Health
Pasien Advice
Data
Didukung platform berkualitas
berkualitas Tenaga
Clinical Decision
Medis
Keputusan Industri
berkualitas AI-based Precision Medicine
Farmasi Analytics
Health Advance
Layanan Peneliti Analytics
berkualitas
Data-driven
Pemerintah Healthcare
Integrasi IHS
Launching IHS, 41 dapat digunakan Pilot Perluasan
peserta uji coba dalam Integrasi Integrasi
Alpha dan 31 environment Fasyankes ke Fasyankes ke
peserta uji coba production dalam dalam
dalam beberapa platform IHS platform IHS
fase beta IHS tahap*
Teknologi
Kesehatan
Biomedical Genome-Based
Science Initiative (BGS-I) untuk
mendorong layanan kesehatan
yang presisi
39
Revolusi ilmu pengetahuan dan inovasi yang mengubah dunia
40
BGSi sebagai katalis kolaborasi multi-stakeholder
Investasi, kerjasama untuk pengembangan produk kesehatan dan perbaikan layanan kesehatan
Diagnostik molekuler
Universitas Donor
Biobank Registry Bioinformatics
Terapi baru
Spesimen biologi & Data
Kanker di Indonesia
Source : Illumina 42
Penerapan data genomika dalam screening status kesehatan
43
Penerapan data genomika dalam screening status kesehatan
44
Bersama kita dapat
membangun
Indonesia yang lebih
kuat dan sehat
45
ß
46