N Rasional Capaian Pembelajaran Tujuan Pembelajaran
o 1 Fase E Mata Pelajaran Ekonomi (Umumnya untuk kelas X Ilmu ekonomi adalah salah satu Mata pelajaran Ekonomi bertujuan SMA/MA/Program Paket C) untuk memastikan peserta didik: cabang ilmu yang fokus pada pembahasan mengenai berbagai Pada akhir fase E, peserta didik di Kelas X mampu 1. mensyukuri karunia upaya manusia dalam rangka merefleksikan kembali konsep kelangkaan dalam kehidupan Tuhan Yang Maha mempertahankan hidupnya. sehari-hari. Peserta didik mampu membedakan dengan Esa atas limpahan Mata pelajaran ekonomi jelas antara kebutuhan (needs) dan keinginan (wants). sumber daya yang merupakan mata pelajaran yang Peserta didik mampu menyusun skala prioritas kebutuhan tersedia melalui sikap mempunyai materi yang sangat mulai dari kebutuhan primer, kebutuhan sekunder, dan pemanfaatan sumber kompleks dan mempunyai kebutuhan tersier. Peserta didik memahami bahwa kegiatan daya secara efisien relevansi tinggi dalam ekonomi adalah suatu siklus yang terjadi dalam rangka dan berkelanjutan. kehidupan sehari-hari (Amir, upaya manusia untuk memenuhi kebutuhannya. Peserta 2. mampu memahami 2016). Dalam konteks didik memahami uang sebagai sumber daya yang perlu masalah ekonomi pembelajaran, masyarakat perlu dimanfaatkan dan dikelola guna memenuhi kebutuhan saat secara umum dan dibekali dengan pendidikan ini dan merencanakan kebutuhan yang akan datang melalui dapat menyelesaikan ekonomi yang mendunia namun perencanaan keuangan yang berbasiskan pemahaman atas masalah ekonominya tetap berpijak pada kearifan berbagai manfaat produk keuangan perbankan maupun non- secara efisien dan lokal. Pendidikan ekonomi yang perbankan. bertanggung jawab. berkearifan lokal menjadi Fase E Berdasarkan Elemen 3. mampu memahami mutlak dilakukan agar aktivitas ekonomi masyarakat memiliki berbagai Eleme Capaian Pembelajaran n yang sifatnya selalu kompetensi yang dibutuhkan guna menyikapi berbagai Pemahaman Konsep Pada akhir fase ini peserta dinamis serta didik mampu memahami memahami dampak fenomena dan tantangan kelangkaan sebagai inti dari perekonomian baik di masalah ilmu ekonomi. Peserta dari dinamika didik memahami skala perekonomian lingkungan kecil seperti prioritas sebagai acuan dalam keluarga hingga di lingkungan menentukan berbagai tersebut. besar seperti masyarakat kebutuhan yang harus dipenuhi. Peserta didik 4. mampu membuat internasional. memahami pola hubungan perencanaan masa antara kelangkaan dan biaya Dalam konteks pembelajaran di peluang. Peserta didik depan berkaitan memahami sistem ekonomi dengan kegiatan sekolah, pendidikan ekonomi sebagai cara dalam mengatur perlu dibangun dengan berbagai kegiatan ekonomi ekonomi yang paradigma bahwa dunia dapat guna memenuhi berbagai dilakukan dan kebutuhan masyarakat. Peserta berubah dengan cepat mengikuti didik memahami konsep mengambil keputusan perkembangan zaman. Oleh keseimbangan pasar serta terkait isu atau memahami pemodelannya sebab itu, paradigma dalam bentuk tabel dan kurva. masalah-masalah pembelajaran ekonomi perlu Peserta didik memahami keuangan. konsep sistem pembayaran dan diarahkan pada upaya: memahami konsep uang 5. mampu memahami sebagai alat pembayaran. 1. mendorong peserta Peserta didik memahami lembaga jasa berbagai bentuk alat keuangan serta produk didik untuk pembayaran non- tunai yang mencari tahu dari berlaku di Indonesia serta jasa keuangan memahami penggunaannya. termasuk fitur, berbagai sumber Peserta didik memahami yang tersedia, konsep bank dan industri manfaat dan risiko, keuangan non-bank dan hak dan kewajiban bukan sekedar memahami berbagai produk diberi tahu; terkait produk dan jasa 2. mendorong peserta yang dihasilkan guna keuangan, serta mendukung tercapainya memiliki keterampilan didik untuk keterampilan literasi keuangan. mampu dalam memilih Keterampilan Proses Pada akhir fase ini, peserta merumuskan didik mampu melakukan produk dan jasa kegiatan penelitian sederhana keuangan sesuai masalah dengan dengan menggunakan teknik melatih atau metode yang sesuai untuk dengan kebutuhannya. mengamati, menanya, kemampuan 6. bersikap kritis dalam mengumpulkan informasi, bertanya, bukan mengorganisasikan informasi, menyikapi kebijakan- menarik kesimpulan, dan hanya kebijakan ekonomi di mengomunikasikan hasil menyelesaikan penelitian mengenai berbagai tingkat lokal, nasional, fenomena ekonomi masalah dengan dan internasional serta berdasarkan konsep-konsep menjawab melalui ekonomi. Peserta didik mampu mampu memetakan merefleksikan dan bantuan mesin dampak suatu merencanakan projek lanjutan (komputer, ponsel secara kolaboratif. Peserta kebijakan ekonomi didik mencari dan pintar) yang dapat bagi para menggunakan berbagai sumber menyajikan dan belajar yang relevan terkait pihak/pemangku konten ilmu ekonomi, memproses data kepentingan. keseimbangan pasar, serta secara cepat; bank dan industri keuangan non-bank. Peserta didik 3. memotivasi peserta mampu menyusun skala didik dan melatih prioritas kebutuhan dasar sesuai dengan kondisi di berpikir analitis (pengambilan Eleme Capaian Pembelajaran keputusan) bukan n berpikir mekanis lingkungan sekitarnya. Peserta didik mengolah dan (rutin) yang dapat menyimpulkan berdasarkan dilakukan oleh data hasil pengamatan atau wawancara mesin yang tentang terprogram; dan terbentuknya keseimbangan pasar. Peserta 4. menekankan didik menyimpulkan hubungan antara sistem pentingnya pembayaran dengan alat kerjasama dan pembayaran. Peserta didik membuat pola hubungan kolaborasi dalam antara Otoritas Jasa menyelesaikan Keuangan dan lembaga jasa keuangan serta masalah sehingga menyimpulkan tentang dapat lembaga jasa keuangan dalam perekonomian mengomunikasika Indonesia. Peserta didik n informasi yang menyusun rencana investasi pribadi. dihasilkan baik cara perolehan dan kegunaan informasi tersebut.
Dengan mempelajari ilmu
ekonomi, diharapkan peserta didik memiliki karakter yang mandiri dan bernalar kritis sesuai dengan nilai-nilai yang tertuang dalam Profil Pelajar Pancasila. Mandiri berarti mampu mengaplikasikan konsep ilmu ekonomi dalam konteks bertanggung jawab dalam mempertahankan dan meningkatkan kualitas hidupnya melalui pemanfaatan sumber daya yang ada. Sedangkan bernalar kritis berarti mampu berpikir secara kritis terhadap isu atau masalah yang sedang terjadi serta mampu memberikan solusi atas isu atau permasalahan tersebut berdasarkan keterampilan literasi keuangan (financial literacy) yang diperoleh melalui proses inquiry dan pemahaman konsep dalam ruang lingkup pembelajaran yang dilaksanakan.