Anda di halaman 1dari 34

INDIKATOR MUTU PPRA

dan
Cara Pengukurannya
apt. Nurul Latifah, M.Clin.Pharm
2022
Indikator mutu

Kualitas
MUTU Bersifat persepsi dan dipahami berbeda oleh orang yang berbeda namun
berimplikasi pada superioritas suatu hal

Variabel yang membantu kita dalam mengukur/menilai suatu peristiwa


INDIKATOR atau perubahan yang terjadi, baik secara langsung maupun tidak
langsung (WHO)
Fungsi Indikator ‘If you can measure it you can manage it” (Peter Drucker)

Mengukur perubahan

Manajemen kontrol untuk Acuan perencanaan kegiatan ke depan

Menilai apakah proses sesuai standar

Menilai keberhasilan suatu program/kegiatan

Steering, mengarahkan RS pengambilan keputusan

Benchmarking
Dasar Hukum à PMK No 8 Tahun 2015

Evaluasi terhadap pelaksanaan program


pengendalian resistensi antimikroba di rumah sakit
Pasal
dilakukan melalui:
10 a. evaluasi penggunaan antibiotik
b. pemantauan atas muncul dan menyebarnya
mikroba multiresisten.
Indikator mutu Program Pengendalian Resistensi
Antimikroba di Rumah Sakit meliputi:

perbaikan kuantitas penggunaan


antibiotik
1
perbaikan kualitas penggunaan
antibiotik 2
perbaikan pola kepekaan antibiotik dan
penurunan pola resistensi antimikroba 3
Pasal penurunan angka kejadian infeksi di rumah sakit yang
4
disebabkan oleh mikroba multiresisten
11
peningkatan mutu penanganan kasus infeksi secara
5
multidisiplin, melalui forum kajian kasus infeksi terintegrasi
perbaikan kuantitas
penggunaan antibiotik
DDD (Define Daily Dose)

WHO :

- klasifikasi penggunaan antibiotik secara Anatomical


Therapeutic Chemical (ATC) Classification

- Pengukuran jumlah penggunaan antibiotik dengan defined


daily dose (DDD)/100 patient-days

Defined daily dose (DDD) à dosis harian rata-rata antibiotik


yang digunakan pada orang dewasa untuk indikasi utamanya
ATC (Anatomical Therapeutic Chemical)
Dalam sistem klasifikasi ATC obat dibagi dalam kelompok menurut sistem organ
tubuh, menurut sifat kimiawi, dan menurut fungsinya dalam farmakoterapi

https://www.whocc.no/atc_ddd_index/?code=J01&showdescription=no
Menghitung DDD/100 patient-days

1. Data yang berasal dari instalasi farmasi berbentuk data kolektif

Numerator (a) à jumlah DDD = jml kemasan X jml tablet per kemasan X jml gram per tablet X 100
DDD dalam gram

Denumerator (b)à jumlah hari-pasien = jumlah hari perawatan seluruh pasien dalam suatu periode studi

!
DDD/100 patient-days =
"
Contoh

Penggunaan Ceftriaxone 1 gram untuk kasus bedah selama Juli-Desember 2021 sebanyak 60 box @
2 vial dengan total kasus bedah sebanyak 100 pasien. Total LOS 400 hari.
Numerator (a) à jumlah DDD = 60 X 2 X 1 X 100 = 6000
2

Denumerator (b)à jumlah hari-pasien = 400

DDD/100 patient-days ceftriaxone = 6000/400 = 15


Menghitung DDD/100 patient-days

2. Data yang berasal dari pasien à menggunakan rumus tiap pasien

Jumlah konsumsi AB = jumlah konsumsi antibiotik dalam gram


(dalam DDD) DDD antibiotik dalam gram

!"!#$ %%%
DDD/100 patient-days = !"!#$ &'($#) )#*+ ,#-+./ x 100
Langkah berikutnya à- jumlah DDD pasien untuk masing-masing antibiotik à hitung DDD/100 patient-days
perbaikan kualitas
penggunaan
antibiotik
Gyssens flowchart
à Merupakan metode sederhana
untuk menilai kualitas atau
ketepatan penggunaan antibiotik
à Dilakukan secara retrospektif
à Uji petik/sampling
à Idealnya dilakukan oleh >1
reviewer

(Gyssen, et al., 1992)


Kategori Kualitas Penggunaan Antibiotik
VI = Rekam medis tidak lengkap/
tidak dapat dievaluasi Penyederhanaan
V = Tidak ada indikasi
IV A = Ada antibiotik lebih efektif
IV B = Ada antibiotik kurang toksik/
Ada alternatif
lebih aman
antibiotik lain
IV C = Ada antibiotik lebih murah
IV D = Ada antibiotik spektrum lebih sempit
III A = Pemberian terlalu lama
III B = Pemberian terlalu singkat Lama pemberian tidak tepat
II A = Tidak tepat dosis
II B = Tidak tepat interval pemberian REGIMEN dosis,
II C = Tidak tepat rute pemberian lama, rute tidak tepat
I = Tidak tepat saat pemberian antibiotik
0 = Pemberian antibiotik tepat (appropriate)
Start

Tidak
Lengkap Kategori VI STOP
Ya
Tidak
Ada
indikasi Kategori V STOP
Ya
Ya
Ada
alternatif AB
lain
Kategori IV

Tidak benar
Lama
pemberian Kategori III

Tidak benar
Regimen
AB Kategori II

Tidak benar
Saat
pemberian Kategori I

Tidak
Kat II-IV Kategori 0 TEPAT
Tabel Pengumpulan Data (per pasien)

Sumber data :
- Rekam Medis
- Catatan Pemberian Obat
Tabel Kualitas Penggunaan Antibiotik di RS

No Nama Tipe Dosis Tgl Tgl Rute Kategori


kode Antibiotik Terapi mulai Stop pemberian
pasien
VI V IV III II I 0
Laporan Hasil Evaluasi Kualitas Penggunaan Antibiotik

No Nama Jumlah Kategori Keterangan


Antibiotik

VI V IV III II I 0
perbaikan pola kepekaan
antibiotik dan penurunan
pola resistensi
antimikroba
Ø Pola kepekaan dan pola resistensi à Antibiogram

Ø Antibiogram yang dilaporkan adalah dalam bentuk % sensitif

Ø Pelaporan dilakukan secara periodik per 1 tahun à melihat apakah terjadi


perbaikan pola kepekaan bakteri terhadap antibiotik à seberapa banyak
antibiotik yang masih sensitif >80%
penurunan angka kejadian
infeksi di rumah sakit yang
disebabkan oleh mikroba
multiresisten
Multi-Drug Resistant Organism (MDRO)

Adalah bakteri yang tidak dapat dibunuh oleh berbagai golongan antibiotik,
bahkan bakteri mampu merusak antibiotik

à Resistan terhadap lebih dari 3 antibiotik

à Sumber data : Hasil kultur-sensitivitas


Jenis MDRO

ü Methicillin-resistant Staphylococcus aureus (MRSA)

ü Carbapenem resistant Enterobacteriacea

ü Extended Spectrum Beta Lactamase (ESBL)

ü MDR-Acenitobacter
Rumus
!"#$%& '()$%* +,-.
Angka MRSA = x 100%
/"#$%& '()$%* 0123456787889: 29;<9:='()$%* +,-.

!"#$%& '()$%* >-?@


Angka ESBL = x 100%
/"#$%& '()$%* A%B*CD' E)E >-?@=A%B*CD' >-?@
peningkatan mutu penanganan
kasus infeksi secara
multidisiplin, melalui forum
kajian kasus infeksi terintegrasi
Forum Kajian Kasus Infeksi Terintegrasi (FORKKIT)

à Forum Kajian yang membahas dan berdiskusi tentang penanganan kasus


infeksi sulit dan kompleks, melibatkan multidisiplin profesi
Tujuan :
Mencegah MDRO

02
Peningkatan/perbaikan
outcome pasien 01 Peningkatan
TUJUAN
03 keselamatan pasien

04
Kendali biaya
PGA

DPJP utama, DPJP konsulan,


mikrobiologi klinik, patologi klinik,
farmasi klinik, keperawatan, IPCN,
staf fungsional terkait

Direktur/bidang pelayanan medik


Yang harus disiapkan dalam kajian
ü Guideline à PPAB
ü Diagnosis pasti à klinis, hasil lab, radiologi, mikrobiologi
ü Derajat keparahan kasus
ü Antibiotik à jenis, rute, dosis, durasi, monitoring, de-eskalasi
ü Intervensi/tindakan à operasi
ü Pembagian tugas
ü Urutan prioritas tindakan
ü Parameter observasi
ü Laporan
ü Pertemuan ulang
ü KIE keluarga
Daftar Pustaka

Permenkes No. 8 Tahun 2015 tentang PPRA di RS

Materi PRAUD-22 RSUD Dr Soetomo Surabaya

WHO Collaborating Center of Drug Statistic Methodology


Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai