Anda di halaman 1dari 3

Praktek 1

Rangkaian Astable Multivibrator

Tujuan Praktek
1. Agar mahasiswa dapat mengenal sifat kerja dari rangkaian astable multivibrator, dapat
merakit dengan benar dan dapat memberikan catu dayadengan benar.
2. Agar mahasiswa dapat mengamati serta memahami proses yang terjadi pada rangkaian
tersebut.
3. Agar mahasiswa dapat merancang serta menganalisis, membuat kesimpulannya dan mampu
menceritakan proses kerjanya.

Peralatan
1. Oscilloscope 2 3. Power Supply DC
channel 4. Project Board
2. AVOmeter 5. Jumper

Komponen
1. Resistor 6,8k Ω 4. Capasitor 0,1 uF
2. Resistor 4.7k Ω 5. Capasitor 1 uF
3. Resistor 4.7k Ω 6. IC LM 555

Prosedur
 Siapkan alat dan bahan, periksa dahulu sebelum digunakan.
 Rakit rangkaian pada papan percobaan seperti pada gambar
 Siapkan Osciloscope 2 channel, setting pada coupling DC
 Setting Power suplly pada tegangan + 12 volt terhadap ground kemudian hubungkan ke
rangkaian
 Lakukan pengamatan pada rangkaian 2 channel secara bersamaan (Ch1 pada TP 1, Ch2 pada
TP2). Dari hasil-hasil pengamatan, gambarkan bentuk pulsanya ukur tinggi tegangan pulsa
(VLT dan VUT), periode pulsa, hitung frekuensi nya.
 Sesuaikan hasil percobaan dengan teori yang telah dikerjakan, buat kesimpulan, ceritakan
proses kerjanya, dan buat laporannya.
Hasil Pengamatan:

Perhitungan menurut Teori

Hasil Pengamatan Freq 1004 Hz 1010 Hz

Ch1 Ch2 Perhitungan Teori


VLT 5V 0V
Ch1 Ch2
VUT 8,2 V 9,2 V
VLT 4V 0V
Periode 996 μs 990 μs
VUT 8V 8V Freq 1070 Hz 1070 Hz

Periode 931,3 μs 931,3 μs

Proses kerja rangkaian:


Saat Tegangan +12V diberikan pada IC LM 555, mulai dilakukan pengisian pada kapasitor. Tegangan
mulai mengisi Capasitor mencapai VLT yaitu, sepertiga VCC . Kapasitor terus terisi hingga mencapai
VUT atau dua per tiga VCC (sekitar 8 volt), pada saat tersebut terjadi keadaan set (Q=1) sehingga
mengaktifkan transistor NPN pada IC LM 555, hal tersebut membuat capasitor melakukan
pengosongan. Tegangan terus turun hingga ke VLT atau dua per tiga VCC (sekitar 4 Volt), pada saat
tegangan mencapai VLT terjadi keadaan reset (Q=1) sehingga kapasitor berhenti melakukan
pengosongan dan kembali melakukan pengisian hingga tegangan mencapai VUT lagi. Hal ini
berlangsung terus menerus dan berulang-ulang.

Kesimpulan:
Dari hasil pengamatan dari data yang didapat dari hasil praktek, dapat terlihat hasil data
pengamatan telah mendekati teori yang telah ada. Walaupun ada perbedaan tipis pada data hasil
praktek dan perhitungan menurut teori, hal ini mungkin disebabkan karena rendahnya kualitas IC
LM555 yang dipakai, ketidaktepatan perhitungan, maupun kelalaian praktek.

Anda mungkin juga menyukai