Pembangunan merupakan suatu proses yang terencana dari segi ekonomi,
sosial, dan budaya sehingga dapat meningkatkan kesejehteraan manusia. Ada 3 indikator pembangunan, yaitu pendidikan, kesehatan, dan kemampuan ekonomi. Ketiganya saling mempengaruhi satu sama lain dalam menaikkan kualitas hidup/ kesejahteraan masyarakat.
Pembangunan ekonomi sebuah negara diartikan sebagai suatu proses
kenaikan pendapatan total dan perkapita dengan memperhitungkan pertambahan penduduk, struktur ekonomi, dan pemerataan pendapatan bagi penduduk. Salah satu faktor yang mempengaruhi pertumbuhan ekonomi adalah sumber daya manusia. Sumber daya yang berkualitas akan meningkatkan produktivitas dan jumlah sumber daya yang besar dapat menjadi pasar yang potensial.
Sumber daya manusia yang produktif secara sosial dan ekonomi
merupakan output tujuan pembangunan kesehatan yaitu untuk meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang. Upaya pembangunan kesehatan dilakukan melalui program preventif, promotif, kuratif, dan rehabilitatif. Pemerintah telah menetapkan berbagai program peningkatan pelayanan kesehatan yang didukung oleh sarana dan prasarana yang memadai di setiap daerah. Beberapa upaya pembangunan kesehatan yang dilakukan oleh Departemen Kesehatan Indonesia antara lain mencakup kesehatan ibu dan anak, kematian ibu dan balita, gizi masyarakat, penyakit menular prioritas, penyakit tidak menular, dan kesehatan jiwa.
Pembangunan ekonomi dan pembangunan kesehatan adalah dua hal yang
saling berkaitan. Pada tingkat mikro, kesehatan adalah dasar bagi produktivitas kerja dan kapasitas untuk mendapatkan pendidikan. Tenaga kerja yang sehat secara fisik dan mental akan lebih produktif dan mendapatkan penghasilan yang tinggi. Pada tingkat mikro, penduduk dengan tingkat kesehatan yang baik merupakan masukan (input) penting untuk menurunkan kemiskinan, pertumbuhan ekonomi, dan pembangunan ekonomi jangka panjang.