Anda di halaman 1dari 50

ANALISA SISTEM SIRKULASI BAHAN BAKAR DIESEL

PADA MESIN INDUK KAPAL

Diajukan guna Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Ahli Madya


pada Progam Studi DIII Teknika Kapal Niaga

ANDI MUAMMAR
NIT.2002002

DIPLOMA III
TEKNIKA KAPAL NIAGA
POLITEKNIK ILMU PELAYARAN BALIKPAPAN
BALIKPAPAN
2022

1
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Mesin diesel merupakan sistem penggerak utama yang banyak digunakan

baik untuk sistem transportasi maupun penggerak stasioner. Dikenal sebagai jenis

motor bakar diesel yang mempunyai efisiensi tinggi, penggunaan mesin diesel

perkapalan sebagai alat penggerak utama. Berkembang pula dalam bidang otomotif,

antara lain untuk angkutan berat, traktor, bulldozer, pembangkit listrik di desa-desa,

generator listrik darurat di rumah-sakit, Hotel dsb. Namun disamping keunggulan

yang dimiliki, mesin diesel juga memiliki problem khusus yang berhubungan

dengan pencemaran lingkungan, yaitu asap (jelaga) serta gas buang khususnya

Nitrogen Oxide (NOx). Asap terbentuk ketika bahan bakar tidak mampu tercampur

dengan baik dengan oksigen sehingga reaksi pembakaran tidak sempurna, dalam

kondisi seperti ini suhu pembakaran tidak terlalu tinggi sehingga nitrogen oxide

tidak banyak terbentuk. Gas-gas beracun hasil dari pembakaran bahan bakar diesel

ini biasanya berupa oksida-oksida karbon (karbon dioksida, karbon monokisida)

dan nitrogen (nitrogen monoksida, nitrogen dioksida, dinitrogen oksida) dan

senyawa-senyawa hidrokarbon

Fungsi mesin kapal adalah yaitu mendorong kapal dari satu pelabuhan ke

pelabuhan lainnya. Baik itu kapal kecil yang berlayar di daerah pesisir atau kapal

besar yang berlayar di perairan internasional, mesin laut 4-tak atau 2-tak dipasang

2
di atas kapal untuk tujuan propulsi. Cara kerja mesin dapat dijel kapal askan dengan

prosedur berikut:

1. Bahan bakar disuntikkan dalam jumlah yang terkontrol pada tekanan tinggi

2. Campuran bahan bakar dan udara dikompresi dalam silinder mesin dengan

bantuan piston, yang menyebabkan campuran meledak ketika dikompresi di bawah

tekanan. Akibatnya, panas dilepaskan yang meningkatkan tekanan gas yang

terbakar

3. Peningkatan tekanan yang tiba-tiba mendorong piston ke bawah dan

mentransmisikan gerakan melintang ke dalam gerakan putar poros engkol

menggunakan pengaturan batang penghubung. Ledakan ini diulangi terus menerus

untuk mempertahankan output daya tergantung pada jenis mesin laut dan

penggunaannya.

4. Poros engkol dihubungkan melalui roda gila, baik ke alternator atau ke array

baling-baling untuk melakukan pekerjaan mekanis. Untuk mendapatkan rotasi

poros engkol terus menerus, ledakan harus diulang terus menerus.

Pada mesin diesel hanya udara bersih yang dihisap dan dikompresikan.

Bahan bakar dan udara dicampur di dalam silinder dengan cara setelah udara

dikompresikan, bahan bakar disemprotkan kedalam ruang bakar sehingga terjadi

pembakaran. Kualitas bahan bakar ditentukan oleh angka/nilai oktan. Angka oktan

bahan bakar diperoleh dengan cara membandingkan sifat pembakaran secara alami

3
suatu bahan bakar terhadap bahan bakar standar yang di gunakan dalam mesin uji

khusus pada operasi tertentu.

Injektor dan injection pump di dalam sistem mesin induk sangat berperan

besar dalam mendukung proses pembakaran. Prinsip kerja dari injektor ialah

mengabutkan bahan bakar dan juga menyemprotkan bahan bakar ke dalam ruang

silinder untuk mendukung terjadinya pembakaran dan prinsip kerja injection pump

adalah memompa bahan bakar tekanan tinggi ke injector. Dengan melihat prisnsip

kerja injector maka sangat penting peran dari tekanan kerja bahan bakar dari

injection pump untuk mempermudah proses pengabutan. Kendala yang sering

terjadi pada sistem sirkulasi bahan bakar mesin diesel yang berasal dari injector

antara lain:

1. Terjadinya penyumbatan pada nozel

Setiap lubang dari alat pengabut dibuat dengan diameter lubang tertentu. Apabila

lubang dibuat terlalu kecil akan mengabaikan mudahnya lubang tersebut tertutup

kotoran

2. Jarum macet

Apabila pegas sudah mengalami kelelahan bahwa akan menyebabkan

berkurangnya elastisitas pada pegas, akan berakibat berkurangnya kerapatan jarum

dan kurang sempurnanya sehingga berpengaruh pada tekanan bahan bakar yang

akan dikabutkan menjadi optimal

4
3. Nozzle telah longgar dan Permasalahan injection pump

Proses penggabutan tidak sempurna di akibatkan dari panas di dalam ruang

pembakaran yang di terima rumah jarum akibatnya bahan bakar yang di dalamnya

terdapat sisapembakaran berupa sisa-sisa kotoran. Yang membuat injection pump

tersumpat di karenakan sisa-sisa kotoran yang membuat jarum dan juga injection

pump mengalami kerusakan. antara lain:plunger aus, bearing aus, delivery valve

aus dan bocornya pipa tekanan tinggi.

Berdasarkan uraian yang telah dijelaskan maka peneliti tertarik untuk mengambil

judul penelitian tentang “Analisa sistem sirkulasi bahan bakar pada mesin

induk kapal”

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah, maka rumusan masalah dalam

penelitian ini antara lain :

1.Bagaimana tanda maksimum sistem sirkulasi bahan bakar harus di lakukan

service ?

2. Bagaimana hubungan performa kinerja mesin diesel terhadap sirkulasi bahan

bakar ?

3. Bagaimana meengoptimalkan kinerja mesin induk ditinjau dari sistem s

irkulasi bahan bakar

C. Tujuan Penelitian

5
Dalam menjelaskan arah dan tujuan dari penelitian, maka dapat dirumuskan

tujuanya penelitian sebagai berikut :

1. Mengetahui sistem sirkulasi bahan bakar pada kapal X

2. Mengetahui hubungan performa kinerja mesin diesel terhadap sirkulasi bahan

bakar

3. Mengetahui cara meengoptimalkan kinerja mesin induk ditinjau dari sistem

sirkulasi bahan bakar?

D. Manfaat Penelitian

1. Bagi Lingkungan Akademis

Sebagai sarana untuk menerapkan, memahami dan mengaplikasikan

ilmu pengetahuan yang telah di peroleh secara teoritis yang sedikit banyak

untuk menambah wawasan dan pengembangan pola pikir bagi penulis sendiri.

2. Bagi Perusahaan Pelayaran

Semoga dengan adanya Makalah ini perusahaan semakin

memperhatikan suatu komponen di atas kapal khusunya persiapan suku

cadang /Spare part dan menambahnya wawasan para anak buah kapal untuk

melengkapi keterampilan diri tentang perbaikan komponen sehingga kualitas

kerja di kapal akan meningkat dan akan membawa kemajuan bagi perusahaan

itu Sendiri .

6
3. Bagi Taruna

Sebagai masukan dan acuan serta bahan bagi penelitian dalam bidang

serupa maupun yang terkait dengan perawatan mesin di atas kapal.

7
BAB II

LANDASAN TEORI

A. Tinjauan Pustaka

Dalam penelitian ini penulis memerlukan bahan pendukung untuk

penelitian, oleh karena itu di perlukan adanya kajian dari beberapa penelitian

terdahulu yang di lakukan oleh para penelitian sebelumnya. Rujukan penelitian

yang digunakan dalam penyusunan penelitian ini yaitu penelitian oleh Eko Sasmito

H,dan B (2008) dengan judul “Analisa Keandalan Sistem Bahan Bakar Motor Induk

Pada KM. Leuser” Penelitian ini membahas tentang system bahan bakar pada mesin

induk dan juga membahas tentang system yang gagal saat beroperasi.Adapun

metode penelitian yang di gunakan yaitu metode penelitian deskriptif kualitatif

yaitu berupa kata-kata tertulis atau lisan yang di peroleh dari hasil pengamatan

terhadap perilaku dan orang-orang yang terkait dengan objek penelitian ini untuk

memperoleh sekunder yaitu dengan hasil penelitian

1. Sistem bahan bakar memiliki komponen kritis yaitu filter, separator, transfer

pump, dan booster pump. Level kekritisan komponen ini ditinjau dari peningkatan

probability dan severity kegagalan komponen pada sistem hasil evaluasi dengan

metode Failure Mode and Effect Analysis (FMEA).

2. Sistem akan berhenti atau gagal menjalankan fungsi jika terjadi kegagalan pada

salah satu komponen storage tank, settling tank, day tank, balance tank atau kedua

8
komponen transfer pump, separator, filter, booster pump gagal bersamaan.

Komponen-komponen tersebut berada dalam first order dan second order dari

evaluasi Fault Tree Analysis (FTA).

3. Dengan melakukan simulasi pada sistem selama 5000 jam secara kontinyu dan

dilakukan sebanyak 1000 kali :

a. Sistem bahan bakar KM. Leuser memiliki availability (ketersediaan) 0.97. Hal

ini berarti bahwa 97 % sistem tersebut dalam kondisi baik dan 3 % berada dalam

kondisi reparasi pada operasional sistem selama 5000 jam.

b. Indeks MTTFF (mean time to first failure) menunjukkan perkiraan kegagalan

sistem bahan bakar pertama kali yaitu pada jam operasi 2423.8363 jam sistem

akan mengalami kegagalan. Hal ini berarti sebelum jam kegagalan harus

diadakan kegiatan perawatan dan memastikan komponen dalam keadaan baik

sebelum start.

c. Dengan melakukan simulasi dari skenario kejadian kegagalan pada tiap

komponen standby maka nilai ketersediaan sistem terendah dihasilkan jika

seluruh komponen standby mengalami kegagalan pada salah satu komponennya.

Hal ini berarti bahwa ketersediaan sistem akan semakin berkurang jika semakin

banyak komponen standby mengalami kegagalan pada salah satu komponennya.

9
B. Definisi Operasional

1. Mesin Induk (Motor Diesel.)

a. Mesin Induk (Motor Diesel) Penggerak Utama (Main Engine)

Mesin diesel adalah jenis motor pembakaran dalam dengan karakteristik utama

yang berbeda dari motor bakar yang lain yaitu terletak pada metode pembakaran

bahan bakarnya. Menurut Jusak Johan Handoyo, (2015: 34) dalam buku Mesin

diesel penggerak utama kapal. menyatakan bahwa

Mesin diesel adalah satu pesawat yang mengubah energi potensial panas

langsung menjadi energi mekanik, atau disebut juga combustion engine system.

Torak (piston) yang bergerak secara translasi/bolak-balik didalam silinder

mengkompresikan udara sehingga menaikan temperatur dan tekanan, kemudian

bahan bakar dikabutkan kedalam ruang bakar, karena suhu dan tekanan yang

sangat tinggi menyebabkan bahan bakar yang dikabutkan oleh nozzel akan

terbakar dengan sendirinya (compression ignition engines) dan terjadilah proses

ekspansi yang mendorong piston. Tenaga dari piston diteruskan oleh batang

piston menuju poros engkol, gerak translasi dirubah menjadi gerak rotasi oleh

dua poros engkol tersebut. Pembakaran (Combustion Engine) dibagi dua yaitu:

1. Mesin pembakaran dalam (internal combustion) Adalah pesawat tenaga, yang

pembakaranya dilaksanakan di dalam pesawat itu sendiri. Contoh : mesin diesel,

mesin bensin dan lain lainya.

10
2. Mesin pembakaran luar (external combustion) Adalah pesawat tenaga, dimana

pembakaranya dilaksanakan di luar pesawat itu sendiri. Contoh: turbin uap,

mesin uap

b. TMB (titik mati bawah) atau BDC (bottom dead centre)

Posisi piston berada pada titik paling bawah dalam silinder mesin atau

piston berada pada titik paling dekat dengan poros engkol (crankshaft). Berikut

adalah langkah-langkah prinsip kerja mesin induk 4 tak:

1. Langkah Isap (Intake) Piston bergerak dari TMA ke TMB, posisi katup

masuk terbuka dan katup keluar tertutup, gerakan ini akan memperbesar

volume di dalam silinder, sehingga udara dari luar masuk ke dalam ruang

bakar.

2. Langkah Kompresi (compression) Piston bergerak dari TMB ke TMA,

posisi katup masuk dan keluar tertutup, mengakibatkan penyempitan

volume di dalam ruang bakar, sehingga terjadi pemampatan udara dan

peningkatan suhu udara yang ada di dalam ruang bakar

3. Langkah Usaha (Pembakaran/combustion) Langkah usaha adalah proses

terjadinya pembakaran di dalam mesin. Pada proses inilah solar dimasukan

melalui injektor ke dalam ruang bakar. Udara akan mengalami peningkatan

suhu karena terus di kompresi, ketika piston mencapai TMA udara tersebut

sudah dalam level suhu tertingginya (melebihi titik bakar solar) saat inilah

solar dikabutkan melalui injector. Hasilnya terjadilah pembakaran yang

11
menghasilkan daya ekspansi. Daya ekspansi ini akan mendorong piston

untuk bergerak ke bawah sampai ke TMB.

4. Langkah Buang (Exhaust) Piston bergerak dari TMB ke TMA, posisi

katup masuk tertutup dan katup keluar terbuka, mendorong sisa gas

pembakaran menuju ke katup keluar yang sedang terbuka untuk diteruskan

ke lubang pembuangan.

2. Bagian Utama Mesin Induk (Diesel)

Untuk komponen sendiri memang ada perbedaan antara mesin diesel dan

bensin. Perbedaan ini muncul karena mesin diesel bersifat lebih keras, sehingga

material yang digunakan juga harus disesuaikan. Tapi secara umum komponen

mesin diesel 4 tak hampir sama dengan mesin bensin 4 tak, komponen-komponen

ini tentu memiliki tugas dan fungsinya masing-masing.

a. Cylinder Block Blok

silinder adalah komponen utama motor diesel baik 2 tak maupun 4 tak.

Komponen ini menjadi sebuah komponen primer untuk meletakan berbagai engine

compartement yang mendukung proses kerja mesin. Bentuk blok silinder tiap mesin

pada umumnya sama namun pada detailnya pasti berbeda. Hal itu dikarenakan

pembuatan detail blok silinder disesuaikan dengan beberapa komponen yang akan

menempel pada blok ini. Umumnya pada sebuah blok mesin memiliki beberapa

komponen antara lain ;

1. Cylinder Liner Komponen ini akan berfungsi sebagai tempat terjadinya

pembakaran pada mesin diesel, dan pelumasan pada komponen piston.

12
2. Water jacket Water jacket adalah sebuah selubung air pendingin yang terletak

didalam blok mesin. Tujuanya agar proses pendinginan mesin berlangsung

maksimal. water jacket berbentuk lubang didalam blok silinder yang mengelilingi

linner.

3. Oil feed lines Lubang oli pada blok silinder berfungsi untuk menciptakan jalur

oli mesin dari kepala silinder menuju crankcase. Lubang ini akan mendukung

proses sirkulasi oli mesin ke seluruh bagian mesin diesel.

b. Cylinder Head

Unit komponen kedua terletak pada bagian atas mesin. Sama halnya dengan

blok silinder. Ada beberapa komponen yang ada di dalam cylinder head ini, yaitu

terdiri dari:

1. Valve & spring Komponen ini menjadi pintu yang akan membuka dan menutup

saluran intake serta exhaust pada mesin. Sementara spring akan menahan katup agar

tetap tertutup.

2. Camshaft Komponen ini juga disebut poros nok, fungsinya untuk mengatur

pembukaan tiap katup melalui sebuah nok.

3. Rocker arm Komponen ini akan menekan katup saat nok menyentuh bagian atas

rocker arm. Sehingga saluran in/ex dapat terbuka. Umumnya rocker arm memiliki

sistem penyetelan celah katup, baik manual atau otomatis (Hydrolic Lash Adjuster).

13
c. Piston Dan Connecting Rod

Fungsi piston adalah untuk menerima tekanan hasil pembakaran campuran

gas dan meneruskan tekanan untuk memutar poros engkol (crank shaft) melalui

batang piston (connecting rod), sedangkan Connecting Rod adalah salah satu

komponen mesin yang berfungsi untuk menghubungkan piston ke poros engkol dan

selanjutnya menerima tenaga dari piston yang diperoleh dari pembakaran dan

meneruskannya ke poros engkol. Secara umum ada tiga bagian inti pada piston

yaitu:

1. Ring kompresi Ring ini bersifat elastis yang fungsinya untuk mencegah

terjadinya kebocoran udara saat langkah kompresi. Cara kerja ring ini yaitu dengan

menutup celah antara dinding piston dan main linner.

2. Ring oli Ring yang terletak dibawah ring kompresi ini berfungsi untuk mencegah

oli mesin masuk ke dalam ruang bakar. Sehingga pembakaran solar yang ada di

dalam silinder tidak akan tercampur dengan oli.

3. Pin piston Sebuah pin yang terletak didalam piston untuk menghubungkan piston

dengan connecting rod. Pin ini berbentuk tabung, ketika terhubung dengan small

end maka akan berfungsi layaknya sebuah engsel

d. Crankshaft

Crankshaft atau poros engkol adalah sebuah komponen yang digunakan

untuk mengubah gerak naik turun piston menjadi sebuah gerakan putar

14
e. Carter

Carter adalah sebuah bak khusus yang berfungsi untuk menampung oli

mesin pada mesin diesel.

f. Fly Wheel

Flywheel atau biasa disebut roda gila pada awalnya berfungsi untuk

menyeimbangkan putaran mesin. Komponen ini terbuat dari besi padat yang dapat

menyimpan torsi, itulah mengapa komponen ini dapat menyeimbangkan putaran

mesin.

3. Bahan Bakar Diesel

Minyak bumi merupakan hasil dari minyak mentah dipisahkan menjadi

produknya dengan melalui proses yang disebut proses distilasi bertingkat. Dalam

proses ini bisa didapat produk bensin, minyak bahan bakar diesel, minyak tanah,

dan lain – lain. Karakteristik bahan bakar mesin diesel :

a.Penguapan adalah sifat kecenderungan bahan bakar untuk berubah fasa menjadi

uap. Tekanan uap yang tinggi dan titik didih yang rendah menandakan tingginya

penguapan. Makin rendah suhu ini berarti makin tinggi penguapannya.

b.Titik nyala adalah titik temperatur terendah dimana bahan bakar dapat

menimbulkan uap yang dapat terbakar ketika disinggungkan dengan percikan atau

nyala api. Nilai titik nyala berbanding terbalik dengan penguapan.

c.Viskositas menunjukkan resistensi fluida terhadap aliran. Semakin tinggi

viskositas bahan bakar, semakin sulit bahan bakar itu diinjeksikan. Peningkatan

15
viskositas juga berpengaruh secara langsung terhadap kemampuan bahan bakar

tersebut bercampur dengan udara.

d.Kadar sulfur dalam bahan bakar diesel yang berlebihan dapat menyebabkan

terjadinya keausan pada bagian-bagian mesin. Hal ini terjadi karena adanya partikel

– partikel padat yang terbentuk ketika terjadi pembakaran.

e.Kandungan air yang terkandung dalam bahan bakar dapat membentuk kristal yang

dapat menyumbat aliran bahan bakar.

f.Kadar abu menyatakan banyaknya jumlah logam yang terkandung dalam bahan

bakar. Tingginya konsentrasi dapat menyebabkan penyumbatan pada injeksi,

penimbunan sisa pembakaran.

g.Kadar residu karbon menunjukkan kadar fraksi hidrokarbon yang mempunyai

titik didih lebih tinggi dari bahan bakar, sehingga karbon tertinggal setelah

penguapan dan pembakaran bahan bakar.

h.Titik tuang adalah titik temperatur terendah dimana bahan bakar mulai membeku

dan terbentuk kristal – kristal parafin yang dapat menyumbat saluran bahan bakar.

i.Kadar karbon menunjukkan banyaknya jumlah karbon yang terdapat dalam bahan

bakar

j.Kadar hidrogen menunjukkan banyaknya jumlah karbon yang terdapat dalam

bahan bakar.

k.Angka setana menunjukkan kemampuan bahan bakar untuk menyala sendiri (auto

ignition). Semakin cepat suatu bahan bakar mesin diesel terbakar setelah

16
diinjeksikan ke dalam ruang bakar, semakin tinggi angka setana bahan bakr

tersebut. Angka setana bahan bakar adalah persen volume dari setana dalam

campuran setana dan alfa-metil-naftalen yang mempunyai mutu penyalaan yang

sama dengan bahan bakar yang diuji. Bilangan setana 48 berarti bahan bakar setara

dengan campuran yang terdiri atas 48% setana dan 52% alfa-metil-naftalen.

l.Nilai kalor menunjukkan energi kalor yang dikandung dalam setiap satuan massa

bahan bakar. Semakin tinggi nilai kalor suatu bahan bakar, semakin besar energi

yang dikandung bahan bakar tersebut persatuan massa.

m.Masa jenis menunjukan besarnya perbandingan antara massa dari suatu bahan

bakar dengan volumenya [Ref. 2 hal. 191-197].

17
Gambar 2.1. Rangkaian sistem sirkulasi bahan bakar Parjo(2013)

4. Sistem Start Pada Mesin Induk (Main Engine)

Sistem stater berfungsi sebagai penggerak mula agar mesin bisa bekerja.

Sistem starter kapal untuk mesin penggerak kapal dapat dilakukan dengan beberapa

cara yaitu secara manual, elektrik dan dengan menggunakan udara tekan.

18
Gambar 2.2. Sistem starter kapal Anony mous(2011)

Pada saat ini, ada 3 cara sistim starter yang sering di pakai untuk

menghidupkan mesin:

1. Sistem Start Udara Pejalan Sistem starter udara pejalan mesin utama kapal adalah

sistem start yang sumber penggerak pertama berasal dari tekanan udara yang

dikompresikan dari kompressor udara utama dan ditampung pada botol angin utama

(main air reservoir) yang volumenya cukup untuk menstart motor sehingga

beberapa kali tanpa menambah pemompaan. Tekanan kerja untuk udara start ini

dimulai dari tekanan 25-30 bar. Instalasi dengan sebuah motor penggerak harus

dapat di start sebanyak 12 kali berturut-turut bergantian untuk putaran maju dan

putaran mundur tanpa menambah pemompaan lagi. Adapun komponen pendukung

utama dalam sistem starter kapal adalah:

19
a. Kompressor Merupakan alat yang berfungsi untuk menghasilkan udara yang akan

dikompresi ke dalam tabung udara start, dimana digerakkan oleh motor listrik yang

berasal dari generator.

b. Separator Berfungsi untuk memisahkan kandungan air yang turut serta dalam

udara/udara lembab (air humidity) kompresi yang diakibatkan oleh pengembunan

sebelum masuk ke tabung botol angin. Sehingga separator disediakan steam trap

guna menampung air tersebut untuk selanjutnya dibuang ke bilga.

c. Main air receiver tank Berfungsi sebagai penampung udara yang dikompresi dari

kompressor dengan tekanan 30 bar sehingga dilengkapi indikator tekanan (pressure

indicator), Pada tabung udara terdiri dari badan tabung, drain valve dan kepala

tabung. Pada kepala tabung terdapat main stop valve, safety valve dan auxiliary

valve.

1) Safety valve berguna sebagai pengaman jika terjadi tekanan yang melebihi

tekanan yang disyaratkan oleh tabung, maka valve akan otomatis membuka.

2) Main stop valve berfungsi untuk menyalurkan udara bertekanan dari botol angin

(air reservoir) menuju ke starting valve yang ada pada cylinder head.

3) Auxiliary valve dapat digunakan sebagai sistem udara kontrol. Sistem udara

kontrol biasanya mempunyai tekanan sekitar 6 bar, sehingga diperlukan air reducer.

d. Reducing valve Reducing valve adalah katup yang berfungsi untuk mereduksi

takanan keluaran dari main air reservoir sebesar 30 bar menjadi 7 bar guna

keperluan membuka katup air starting.

20
e. Main Starting valve Main starting valve berfungsi sebagai katup penyalur atau

katup utama untuk pembagi ke masing-masing cylinder head dan penyalur udara

untuk proses awal start pada mesin induk yang berada di atas kapal.

f. Distributor valve Berfungsi sebagai pembagi udara bertekanan pada katup udara

start (air starting valve) yang bekerja, menggunakan plunger. Distributor valve

digerakkan oleh tekanan udara dari main air reservoir, setelah mesin hidup dan

angin di tutup, shaft distributornya tetap berputar ikut dengan mesin melalui gear

timming.

Didalam disrtributor valve ini terdapat piston dan silinder yang bergerak

membuka atau menutup yang kerapatannya ditentukan oleh bocor tidaknya udara

antara cylinder seat dan needle spindle piston serta kondisi spring yang ada.

Gambar 2.3. Sistem start pada mesin induk Paniel Bahyal (2013)

21
2. Sistem Start Dengan Motor Listrik

adalah sebuah rangkaian mekatronika yang berfungsi memutar poros

engkol menggunakan energi listrik saat akan menyalakan mesin. Sistem starter

motor listrik sendiri meliputi:

a. Baterai (accu) Baterai atau aki, atau bisa juga accu adalah sebuah sel listrik

dimana di dalamnya berlangsung proses elektrokimia yang reversibel (dapat

berbalikan) dengan efisiensinya yang tinggi. Yang dimaksud dengan proses

elektrokimia reversibel, adalah di dalam baterai dapat berlangsung proses

pengubahan kimia menjadi tenaga listrik (proses pengosongan), dan sebaliknya dari

tenaga listrik menjadi tenaga kimia, pengisian kembali dengan cara regenerasi dari

elektroda-elektroda yang dipakai, yaitu dengan melewatkan arus listrik dalam arah

(polaritas) yang berlawanan di dalam sel. Baterai berfungsi sebagai sumber tenaga

dari motor starter yang akan menggerakan fly wheel

b. Kunci kontak berfungsi untuk memutuskan atau menghubungkan komponen-

komponen dalam sistem starter dan komponen kelistrikan lainnya.

c. Relay Relay berfungsi sebagai pengendali atau pengontrol arus listrik yang

berguna untuk memutuskan atau menghubungkan negatif baterai body/chasis.

d. Dynamo motor berfungsi sebagai pengubah energi listrik menjadi tenaga

mekanik. Sistem ini sangat jarang sekali digunakan untuk menghidupkan mesin

induk yang bertenaga besar, akan tetapi dynamo motor banyak digunakan untuk

22
menghidupkan mesin bantu yang ada di atas kapal menggunakan tenaga listrik yang

dihasilkan oleh generator (Aux Engine).

Ada beberapa komponen penting dalam dynamo motor:

Gambar 2.4. Motor starter reduksi Amree Muchta (2017)

e. Sistem kerja dari sistem starter elektrik adalah sebagai berikut:

1) Kunci kontak putar pada posisi on maka arus listrik mengalir dari baterai/aki

menuju ke Relay.

2) Setelah itu arus listrik dari Relay menuju ke Motor starter, arus listrik yang

sampai ke motor starter paling tidak 10 volt jika kurang dari itu motor startertidak

dapat hidup.

23
3) Kemudian motor starter menggerakan flywheel/roda gila sehingga mesin dapat

hidup.

3. Sistem Start Engkol (Tenaga Manusia)

Sistem start engkol adalah sistem yang di lakukan dengan cara memutar

poros engkol menggunakan tenaga manual (tenaga manusia).

5. Sistem Sirkulasi Bahan Bakar

Pada mesin diesel hanya udara bersih yang dihisap dan dikompresikan.

Bahan bakar dan udara dicampur di dalam silinder dengan cara setelah udara

dikompresikan, bahan bakar disemprotkan kedalam ruang bakar sehingga terjadi

pembakaran. Persyaratan tekanan udara kompresi 1,5-4 Mpa (15-40 bar) sehingga

temperatur udara naik 700-900oc. Bahan bakar harus dikabutkan halus, oleh pompa

injeksi pada tekanan (100-250 bar).

Ada dua cara penyemprotan bahan bakar kedalam ruang bakar yaitu injeksi

langsung dimana injection nozzle menyemprotkan bahan bakar langsung keruang

bakar utama (main combustion chamber) pada akhir langkah kompresi. Udara

tertekan dan menerima pusaran cepat akibatnya suhu dan tekanannya naik bahan

bakar cepat menguap dan menyala dengan sendirinya setelah disemprotkan.

Cara menyemprotan yang kedua ialah injeksi tidak langsung dimana bahan

bakar disemprotkan oleh injection nozzle ke kamar depan (precombustion

chamber). Udara yang dikompresikan oleh torak memasuki kamar pusar dan

24
membentuk aliran turbulensi ditempat bahan bakar yang diijeksikan. Tetapi

sebagian bahan bakar yang belum terbakar akan mengalir ke ruang bakar utama

melalui saluran transfer untuk menyelesaikan pembakaran.

Pada sistem bahan bakar mesin diesel, feed pump menghisap bahan bakar

dari tangki bahan bakar. Bahan bakar disaring oleh fuel filter dan kandungan air

yang terdapat pada bahan bakar dipisahkan oleh fuel sedimenter sebelum dialirkan

ke pompa injeksi bahan bakar. Dari pompa injeksi selanjutnya melalui pipa injeksi

bahan bakar dialirkan ke injektor untuk diinjeksikan ke ruang bakar.

6. Komponen Sistem Bahan Bakar Diesel

1. Tangki Bahan Bakar (fuel tank)

Tangki bahan bakar (fuel tank) berfungsi untuk menyimpan bahan bakar, terbuat

dari plat baja tipis yang bagian dalamnya dilapisi anti karat. Dalam tangki bahan

bakar terdapat fuel sender gauge yang berfungsi untuk menunjukkan jumlah bahan

bakar yang ada dalam tangki dan juga separator yang berfungsi sebagai damper bila

kendaraan berjalan atau berhenti secara tiba-tiba atau bila berjalan di jalan yang

tidak rata. Fuel inlet ditempatkan 2 – 3 mm dari bagian dasar tangki, ini

dimaksudkan untuk mencegah ikut terhisapnya kotoran dan air.

25
Gambar 2.5. Tangki bahan bakar (Fuel Tank) Widiyanata (2021)

2. Saringan Bahan Bakar dan Water Sedimeter

a. Untuk Pompa Injeksi Tipe Distributor

Saringan bahan bakar untuk pompa injeksi tipe distributor kebanyakan

digabung dengan priming pump dan water sedimenter. Saringan bahan

bakar berfungsi untuk menyaring debu dan kotoran dari bahan

bakar. Priming pump berfungsi untuk mengeluarkan udara palsu dari sistem

bahan bakar (bleeding), sedangkan water sedimenter berfungsi untuk

memisahkan air dari bahan bakar dengan memanfaatkan perbedaan berat

jenis. Bila tinggi air dan pelampung naik melebihi batas tertentu maka

magnet yang ada pada pelampung akan menutup reed switch dan

menyalakan lampu indikator pada meter kombinasi untuk memperingatkan

pengemudi bahwa air telah terkumpul pada water sedimenter. Water

sedimenter mempunyai keran di bawahnya, air dapat dikeluarkan dengan

membuka keran dan menggerakkan priming pump.

26
b. Untuk Pompa Injeksi Tipe in-Line

Pompa injeksi tipe in-line menggunakan filter dengan elemen terbuat dari

kertas. Pada bagian atas filter bodi terdapat sumbat ventilasi udara yang

digunakan untuk mengeluarkan udara (bleeding). Priming pump pada

pompa injeksi tipe in-line merupakan satu unit bersama feed pump dan

dipasangkan pada bodi pompa injeksi.

Gambar 2.6. Water sendimeter Abdul (2020)

3. Pompa Priming (Priming Pump)

Pompa priming berfungsi untuk menghisap bahan bakar dari tangki pada saat

mengeluarkan udara palsu dari sistem bahan bakar (bleeding).

Cara kerjanya sebagai berikut:

27
a. Saat pump handle diteken

Diafragma bergerak ke bawah menyebabkan outlet check valve terbuka

dan bahan bakar mengalir ke fuel filter. Pada saat yang sama inlet check

valve tertutupmencegah bahan bakar mengalir kembali.

b. Saat pump handle dilepas

Tegangan pegas mengembalikan diafragma ke posisi semula dan

menimbulkan kevakuman, inlet valve terbuka dan bahan bakar masuk ke

ruang pompa. Pada saat ini outlet valve tertutup.

Gambar2.7. priming pump Zainul arisman hidayat(2017)

4. Feed Pump (Untuk Pompa Injeksi Tipe In-line)

Feed pump berfungi untuk menghisap bahan bakar dari tangki dan menekannya ke

pompa injeksi. Feed pump adalah single acting pump yang dipasangkan pada sisi

pompa injeksi dan digerakkan oleh camshaft pompa injeksi.

28
Cara kerjanya sebagai berikut:

a. Saat Penghisapan

Saat camshaft (1) tidak mendorong tapet roller (2), piston (4)

mendorong pushrod (3) kebawah karena adanya tegangan piston

spring (6). Pada saat itu volume pressure chamber (7) membesar dan

membuka inlet valve (5) untuk menghisap bahan bakar.

b. Saat Pengeluaran

Camshaft terus berputar dan mendorong piston melalui tappet

roller dan push rod. Piston menekan bahan bakar di dalam pressure

chamber, membuka outlet valve dan bahan bakar dikeluarkan dengan

tekanan.

c. Saat Tekanan Tertinggi

Sebagian bahan bakar yang dikeluarkan memasuki pressure chamber (9)

yang terletak di bawah piston. Bila tekanan bahan bakar di

bawah piston naik mencapai 1,8 – 2,2 kg/cm2 maka tegangan piston

spring tidak cukup kuat untuk menurunkan piston. Akibatnya, piston tidak

dapat lagi bergerak bolak-balik dan pompa berhenti bekerja.

29
Gambar 2.8. Feed Pump Budi santoso(2019)

5. Pompa Injeksi (Injection Pump)

a. Pompa Injeksi Tipe Distributor

Bahan bakar dibersihkan oleh filter dan water sedimenter dan ditekan

oleh feed pump tipe vane yang mempunyai 4 vane. Pump

plunger bergerak lurus bolak-balik sambil berputar karena

bergeraknya drive shaft, cam plate, plunger spring dan lain-lain.

Gerakan plunger menyebabkan naiknya tekanan bahan bakar dan

menekan

Mechanical gavernor berfungsi untuk mengatur banyaknya bahan bakar

yang diinjeksikan oleh nozzle dengan menggerakkan spill ring sehingga

mengubah saat akhir langkah proiser.Pressure timer berfungsi untuk

memajukan saat penginjeksian bahan bakar dengan

caramengubahposisi tappetroller.

Fuel cut-off solenoid untuk menutup saluran bahan bakar dalam pompa.

30
b. Pompa Injeksi Tipe in-Line

Feed pump menghisap bahan bakar dari tangki dan menekan bahan bakar

yang telah disaring oleh filter ke pompa injeksi. Pompa injeksi tipe in-

line mempunyai cam dan plunger yang jumlahnya sama dengan jumlah

silinder pada mesin. Cam menggerakkan plunger sesuai dengan firing

order mesin. Gerak lurus bolak-balik dari plunger ini menekan bahan

bakar dan mengalirkannya ke injection nozzle melalui delivery

valve. Delivery valve berfungsi untuk menjaga tekanan pada pipa injeksi

dan menghentikan injeksi dengan cepat. Plunger dilumasi oleh bahan

bakar dan camshaft oleh oli mesin. Gavernor mengatur banyaknya bahan

bakar yang disemprotkan oleh injection nozzle dengan menggeser control

rack. Gavernor terdiri atas dua tipe yaitu: mechanical

gavernor dan combined gavernor (mechanical and pneumatic

gavernor). Timing injeksi bahan bakar diatur oleh Automatic centrifugal

timer. Timer mengatur putaran camshaft.

Gambar 2.9. Pompa injeksi tipe distributor dan tipe in-line Blogger(2019)

31
6. Injection Nozzle

Injection nozzle terdiri atas nozzle body dan needle. Injection nozzle berfungsi

untuk menyemprotkan dan mengabutkan bahan bakar. Antara nozzle

body dan needle dikerjakan dengan presisi dengan toleransi 1/1000 mm (1/40 in).

Karena itu, kedua komponen itu dalam proses penggantiannya harus secara

bersama-sama.

Cara kerjanya sebagai berikut.

a. Sebelum Penginjeksian

Bahan bakar yang bertekanan tinggi mengalir dari pompa injeksi melalui

saluran minyak (oil passage) pada nozzle holder menuju ke oil pool pada

bagian bawah nozzle body.

Gambar2.10. Sebelum penginjeksian Nursam 03(2019)

32
b. Penginjeksian Bahan Bakar

Bila tekanan bahan bakar pada oil pool naik, ini akan menekan permukaan

ujung needle. Bila tekanan ini melebihi kekuatan pegas, maka nozzle

needle akan terdorong ke atas dan menyebabkan nozzle menyemprotkan

bahan bakar.

Gambar2.11. Penginjeksian bahan bakar Nursam 03(2019)

c. Akhir Penginjeksian

Bila pompa injeksi berhenti mengalirkan bahan bakar, tekanan bahan

bakar turun, dan pressure spring mengembalikan nozzle needle ke posisi

semula (menutup saluran bahan bakar). Sebagian bahan bakar yang tersisa

antara nozzle needle dan nozzle body, melumasi semua komponen dan

kembali ke over flow pipe.

33
Gambar 2.12. Akhir penginjeksian Nursam 03(2019)

7. Busi Pemanas

Bila mesin diesel dihidupkan dalam keadaan dingin, ruang bakarnya masih

dalam keadaan dingin dan tekanan udara kadang-kadang panasnya kurang untuk

membakar bahan bakar sehingga mesin sukar dihidupkan. Problem ini sering terjadi

pada mesin-mesin diesel yang dilengkapi dengan ruang tambahan (auxiliary

chamber), hal ini disebabkab luas areal ruang bakar yang besar. Dengan alasan ini,

diperlukan busi pijar pada ruang bakar mesin diesel tipe ruang tambahan. Arus

listrik dialirkan ke busi pijar sebelum dan selama mesin dihidupkan untuk

memanaskan ruang bakar, dengan demikian dapat diatur temperatur udara yang

dikompresikan pada tingkat yang cukup tinggi.

Sebagian besar sistem injeksi langsung tidak mempunyai busi pijar,

disebabkan mempunyai luas permukaan yang kecil dan sedikit sekali panas yang

hilang.Di areal yang dingin, temperatur udara luar kadang-kadang sangat rendah

dan mesin sukar dihidupkan. Dengan alasan ini, pada beberapa mesin diesel

34
dilengkapi dengan intake air heater yang berfungsi untuk menaikkan temperatur

udara masuk.

Gambar2.13. Busi pemanas Khairullah(2012)

7. Pemeliharaan sistem bahan bakar diesel

A. Penggantian Saringan Bahan Bakar

1. Kendorkan saringan solar yang bekas dengan memutar berlawanan arah

jarum jam menggunakan kunci saringan.

2. Bersihkan permukaan atasnya agar saringan yang baru dapat dipasang

dengan sebaik-baiknya.

3. Oleskan oli mesin pada O-ring

4. Isi solar kedalam saringan yang baru untuk memudahkan buang angin.

5. Pasang dengan memutar saringan solar sampai O-ringnya terpasang

dengan baik. Hati-hati jangan sampai solarnya tumpah.

6. Gunakan kunci saringan untuk mengencangkannya lagi antara 1/3 sampai

2/3 putaran.

35
7. Operasikan pompa tangan untuk mengeluarkan anginnya dari saluran

bahan bakar.

B. Prosedur Buang Angin Pada Sistem Bahan Bakar

1. Kendorkan baut pembuang angin pada pompa injeksi.

2. Pompalah pompa tangan sampai solar beserta anginnya keluar.

3. Kencangkan kembali baut pembuang angin.

Hidupkan mesin. Putar mesin sampai 10 detik atau sampai mesin hidup. Apabila

mesin tidak hidup dalam waktu 10 detik ulangi langkah no. 7 pada penggantian

saringan bahan bakar.

C. Prosedur buang air pada Pre-fuel filter.

Lampu indikator volume air pada meter combinasi akan menyela apabila

ketinggian air dalam water sedimenter melebihi batas spesifikasinya. Keluarkan air

dan benda asing dari water sedimenter dengan prosedur sebagai berikut:

1. Letakkan ujung selang plastik (letaknya dibawah drain plug) ke dalam

penampung.

2. Kendorkan tutup pembuang udara dan tutup pembuang air kemudian

buanglah airnya.

3. Setelah airnya dibuang kencangkan kembali tutup pembuang udara dan

tutup pembuang air.

36
4. Kemudian operasikan pompa tangan pada pompa injeksi untuk membuang

angin pada saluran bahan bakar.

5. Setelah menghidupkan mesin, periksa apakah ada kebocoran solar

pada drain plug.

D. Pemeliharaan/ Servis Nozzle Pengabut.

1. Gunakan nozzle tester untuk memeriksa tekanan awal nozzle. Spesifikasi

besarnya tekanan awal dapat dilihat pada buku manualnya. Apabila

tekanan nozzle di atas atau di bawah tekanan spesifikasinya, nozzle harus

disetel atau diganti.

2. periksa kondisi pengabutan. Jika kondisi pengabutan tidak

baik, nozzle harus distel atau diganti.

8. Permasalahan pada mesin diesel

Mesin diesel memiliki karakter yang berbeda dengan mesin bensin. Mesin

jenis ini diketahui memiliki jumlah kompresi yang lebih besar hampir tiga kali lipat

dibandingkan mesin bensin, sehingga tidak heran apabila torsi yang dimiliki mesin

diesel juga ikut lebih besar.Tentu saja, cara perawatan dan berbagai masalahnya

pun juga berbeda antara kedua mesin tersebut. Sehingga, diperlukan pemahaman

mendalam, khususnya terkait mesin mobil diesel.Kenali masalah mesin diesel lebih

dini sangatlah penting, terutama jika Sahabat Garasi berencana membeli

kendaraannya. Dengan begitu, Kamu bisa lebih tanggap apabila mesin diesel

mengalami persoalan.

37
Memiliki beberapa kelebihan, mesin diesel juga punya masalah-masalah yang bisa

menimpa Kamu. Berikut ini ulasan masalah tersebut:

1. Diesel Runaway

Masalah mesin diesel yang pertama adalah diesel runaway. Istilah ini adalah

ketika kondisi mesin tidak bisa dimatikan, meski kunci kontak sudah dalam kondisi

off. Selanjutnya ketika terjadi diesel runaway, kondisi mesin akan terus menyala

dengan RPM tinggi. Diikuti pula munculnya kepulan asap putih.Solusi untuk

masalah ini adalah dengan mengecek kondisi pompa solar, atau jika ECU sudah

mengalami kerusakan. Jika ECU tidak layak pakai, sebaiknya menggantinya

dengan yang baru.Diesel runaway menyebabkan mesin menghisap solar dari bahan

bakar secara tidak terkontrol, sehingga putaran mesin akan tinggi. Jika mesin

mengalami diesel runaway pada transmisi manual, maka masukkan transmisi pada

posisi gigi 4 atau 5. Selanjutnya dibarengi dengan menginjak pedal kopling, mesin

akan menjadi mati karena beban mesin terlalu berat.

Bagi mesin diesel yang bertransmisi otomatis, pemilik mesin dapat menutup

saluran udara dengan benda yang rata dan besar. Alhasil tidak ada udara yang bisa

masuk ke ruang bakar, sehingga menyebabkan mesin mati.Namun, apabila Kamu

tidak memiliki pengalaman menangani hal ini, sebaiknya segera melapor pihak

orang yang lebih paham.Ketika solar habis, maka mesin akan mati dengan

sendirinya. Pengemudi juga bisa menunggu kerusakan sistem mekanikal lainnya

yang membuat pasokan solar ke dalam mesin berhenti.

38
2. Mesin Diesel Sulit Diaktifkan

Masalah mesin diesel berikutnya adalah masuk angin. Salah satu gejalanya

mesin diesel mengalami masuk angin adalah mesin susah hidup.Umumnya mesinl

diesel yang usai pakai sudah di atas tiga sampai lima tahun, rentan terjadi masalah

ini. Masuk angin terjadi akibat ada sisa udara yang masuk ke dalam saluran sistem

bahan bakar.Masuk angin ini biasanya terjadi ketika sedang melakukan proses

penggantian filter solar dengan cara tidak tepat. Akhirnya ada udara yang masuk ke

dalam sistem penyemprotan bahan bakar. Alhasil bukan solar yang keluar ke ruang

bakar, tapi udara.Penyebab lain masuk angin bisa terjadi karena bahan bakar diesel

di tangki mesinl kosong atau sudah sedikit, sehingga udara tersedot pompa injeksi.

Jika mesin diesel masuk angin, hal yang dilakukan pertama adalah dengan

memastikan dahulu solar terisi minimal setengah penuh. Kemudian, selang saluran

BBM tak bocor.Lanjutkan dengan mengendorkan baut nepel angin-angin di tabung

sedimenter dan pompa terus sampai solarnya keluar bersama angin. Tandanya

adalah solar terlihat berbuih.Lakukan terus sampai solar yang keluar tak berbuih

lagi. Yang terakhir, kencangkan nepel angin-angin. Kalau semua proses dilakukan

di atas sudah dilakukan, hidupkan mesin kembali.

3. Busi Pijar Rusak

Kalau busi pijar rusak, maka masalah mesin diesel akan muncul. Efek paling

terasa mesin susah diaktifkan, bahkan tidak bisa aktif.Hal ini bisa saja terjadi karena

usia pemakaian busi pijar yang sudah terlalu lama. Umumnya untuk mobil diesel

usia 5 tahun ke atas, harus dilakukan penggantian busi pijar.

39
4. Selenoid Turbocharger Rusak

Saat ini mesin diesel modern sudah dibekali teknokogi turbo, yakni Variable

Nozzle Turbo (VNT) dan Variable Geometry Turbo (VGT). Fungsinya adalah

untuk mengatur besaran tekanan udara yang disuplai oleh turbo ke mesin, sehingga

mesin mampu memaksimalkan performa.Namun, saat komponen pengatur atau

solenoid turbo bermasalah, maka suplai udara ke ruang bakar juga bermasalah. Jika

solenoid tidak mampu membuka, maka aliran udara akan kurang atau

underboost.Hal inilah yang menyebabkan mesin diesel jadi kurang bertenaga.

Solusi untuk ini, kamu bisa membawanya ke bengkel diesel spesialis yang

umumnya sudah akrab dengan mesin diesel turbo modern.

5. Injektor Macet

Masalah mesin diesel lainnya adalah injektor macet. Jika alat ini macet akan timbuk

gangguan yang membuat tekanan injeksi dan volume solar yang disuplai ke ruang

bakar akan terganggu.Jika noozle (jarum injeksi) tersumbat kotoran, otomatis

volume solar jadi tidak sesuai dan berimbas pada mesin yang kurang tenaga. Pada

mesin diesel commonrail, pompa injeksi akan memompa secara terus menerus saat

mesin hidup. Jika tekanan pompa injeksi berkurang, akan membuat tenaga mesin

jadi menurun.Injektor merupakan alat vital pada mesin diesel. Jaga baik part ini

dengan cara selalu menggunakan bahan bakar berkualitas. Injektor umumnya

memiliki harga yang lumayan mahal. Berkisar Rp 2-4 jutaan tergantung merek.

40
Cara Merawat Mesin Diesel Agar Awet Digunakan

Merawat kendaraan dengan mesin diesel pastinya berbeda dengan merawat

bermesin bensin. Agar mesin awet dan selalu dalam keadaan prima, perlu dilakukan

beberapa langkah atau trik khusus pada kendaraan Kamu.

Salah dalam merawat, kendaraan diesel kesayanganmu akan cepat rusak.

Seperti diketahui bersama, kendaraan bermesin diesel memiliki keunggulan daya

tahan mesin yang jauh lebih baik jika dibandingkan dengan kendaraan bermesin

bensin. Apalagi teknologi-teknologi mobil mesin diesel sudah canggih. Seperti

sudah menggunakan turbo variabel, common-rail, dan intercooler yang

membuatnya berlimpah torsi, dan ramah lingkungan. Ini cara merawatnya:

a. Gunakan Bahan Bakar yang Sesuai

Penggunaan bahan bakar yang tidak tepat berdampak negatif pada

kendaraan. Karena kandungan sulfur yang tinggi akan membuat sistem distribusi

bahan bakar terganggu, performa mesin turun, dan mengurangi usia pakai

mesin.Kadar cetane di solar juga harus sesuai kebutuhan mesin diesel supaya dapat

menyalurkan tenaga terbaiknya. Maka dari itu sesuaikan BBM yang dipakai dengan

rekomendasi pabrikan atau yang terera di buku manual kendaraan.

b. Cek Filter Solar

Kinerja filter bahan bakar diesel atau filter solar yang optimal memastikan

kotoran tidak akan lolos masuk ke dalam sistem injeksi bahan bakar. Ada lampu

peringatan di panel instrumen mobil yang menyala bila kondisi filter diesel sudah

kotor.

41
c. Bersihkan Filter Udara

Filter udara bertugas menyaring udara yang masuk ke dalam ruang bakar.

Udara yang bersih sanggup membuat performa mesin terjaga dan penggunaan

bahan bakar lebih efisien.Selain tentunya mereduksi timbulnya kerak di komponen

bergerak dan mengurangi risiko sistem injeksi solar tersumbat kotoran.

d. Perhatikan Water Sedimenter

Water sedimenter berfungsi ntuk menangkap kandungan air pada saluran

bahan bakar, agar tidak ikut mengalir ke dalam mesin supaya tidak mengganggu

kinerja mesin dan mencegah risiko berkarat.Segera kuras water sedimenter ketika

lampu indikator water sedimenter di panel instrumen menyala karena air sudah

penuh.

e. Panaskan Mesin Sebelum Jalan Dan Tunggu Sejenak Sebelum Mematikan

Tidak perlu lama-lama, cukup nyalakan mesin sekitar 1 menit untuk

memastikan pelumas sudah bergerak merata guna melumasi seluruh komponen

mesin sebelum mobil berjalan.Biarkan mesin tetap menyala atau idle selama 1

menit sebelum matikan mesin, untuk sejenak mendinginkan komponen mesin yang

bekerja pada kondisi ekstrem, terutama turbo.

f. Periksa dan Ganti Oli Mesin

Cek takaran oli mesin lewat dipstick untuk memastikannya tidak berkurang.

Ganti oli mesin diesel setiap 6 bulan, sehingga kondisi oli selalu terjaga. Pastikan

42
menggunakan oli mesin diesel terbaik agar sesuai spesifikasi mobil Kamu yang

beredar di Indonesia

43
BAB III

METODE PENELITIAN

A. Waktu dan Tempat Penelitian

1. Waktu Penelitian

Penelitian ini akan dilakukan pada saat peneliti melakukan praktek laut yang

berlangsung dari oktober 2022 sampe dengan selesai.

2. Tempat Penelitian

Penelitian ini akan dilaksanakan diatas kapal x. sebelum melaksanakan

praktek laut,peneliti akan mencari tempat peraktek sesuai dengan rencana

pelaksanaan penelitian.

B. Populasi dan Sampel

1. Populasi

Populasi merupakan wilayah generalisasi yang terdiri atas

objek/subjek yang mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu yang

ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya

(Sugiyono,2016:135). Jadi populasi bukan hanya orang, tetapi juga objek dan

juga benda-benda alam yang lain. Populasi juga bukan sekedar jumlah yang

ada pada obyek/subjek yang dipelajari, tetapi yang meliputi seluruh

karakteristik atau sifat yang dimiliki subyek atau obyek itu.populasi pada

penelitian ini adalah seluruh karyawan yang bekerja diatas kapal (crew kapal)

tempat peneliti melaksanakan praktek laut.

44
2. Sampel

Melakukan penelitian terhadap populasi yang besar, sementara

peneliti ingin meneliti tentang populasi tersebut dan peneliti memiliki

keterbatasan dana, tenaga dan waktu maka peneliti menggunakan Teknik

pengambilan sampel, purposive sampling sehingga generalisasi kepada

populasiyang di teliti agar lebih efektif dan efisien. Bila populasi besar, dan

penelitian tidak mungkin mempelajari semua yang ada pada populasi, misalnya

keterbatasan dana, tenaga dan waktu maka penelitian dapat menggunakan

sampel yang diambil dari populasi (Sugiyono, 2015:73).

C. Metode Penelitian

Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif. Penelitian

kualitatif menekankan bahwa kenyataan itu berdimensi jamak, interaksi dan suatu

pertukaran pengalaman social yang diinterpretasikan oleh individu-individu.

Penelitian kualitatif ditujukan untuk memahami fenomena-fenomena social dari

sudut atau perpektif partisipan. Partisipan adalah orang-orang yang di ajak

berwawancara, diobservasi, diminta memberikan data, pendapat, pemikiran,

persepsinya. Penelitian kualitatif mengkaji perspektif partisipan dengan berbagai

macam strategi yang bersifat interaksi seperti obserfasi langsung, obserfasi

partisipasif, wawancara mendalam, dokumen-dokumen, Teknik perlengkapan.

Penelitian kualitatif memiliki dua tujuan utama yaitu untuk menggambarkan dan

mengungkapkan dan tujuan kedua yaitu menggambar dan juga menjelaskan.

Metode penelitian kualitatif adalah metode penelitian yang digunakan untuk

45
meneliti pada kondisi obyek yang alamiah di mana penelitian adalah sebagai

instrument kunci (Sugiono 2016: 9)

D. Metode Pengumpulan Data

a. Wawancara

Wawancara ialah proses komunikasi atau interaksi untuk

mengumpulkan informasi dengan cara tanya jawab antara peneliti dengan

informan atau subjek penelitian. Dengan kemajuan teknologi informasi

seperti saat ini, wawancara bisa saja dilakukan tanpa tatap muka, yakni

melalui media telekomunikasi. Pada hakikatnya wawancara merupakan

kegiatan untuk memperoleh informasi secara mendalam tentang sebuah isu

atau tema yang diangkat dalam penelitian. Atau, merupakan proses

pembuktian terhadap informasi atau keterangan yang telah diperoleh lewat

teknik yang lain sebelumnya. Teknik wawancara yang peneliti gunakan

adalah wawancaara tersrtuktur, artinya pertanyaan yang di lontarkan

terpaku pada pedoman yang akan di siapkan sebelum wawancara dan

dapat dikembangkan sesuai dengan situasi dan kondisi lapangan tempat

proses penelitian. Wawancara akan dilakukan kepada chief engineer dan

second engineer, dimana bentuk lembar wawancara dapat di lihat pada

table 3.1

46
No Tujuan Penelitian Daftar Pertanyaan

Tabel 3.1. Tabel wawancara

Keterangan :

Tujuan Penelitian : Data yang menjadi focus utama dilakukannya penelitian.

Daftar Pertanyaan : Aspek yang digunakan intuk menjawab tujuan peneliti.

b. Observasi

Selain wawancara, observasi juga merupakan salah satu teknik

pengumpulandata yang sangat lazim dalam metode penelitian kualitatif.

Observasi hakikatnya merupakan kegiatan dengan menggunakan

pancaindera, bisa penglihatan, penciuman, pendengaran, untuk memperoleh

informasi yang diperlukan untuk menjawab masalah penelitian tentang

Analisa Sistem Sirkulasi Bahan Bakar Disel Pada Mesin Induk Kapal. Hasil

observasi berupa aktivitas, kejadian, peristiwa, objek, kondisi atau suasana

tertentu, dan perasaan emosi seseorang. Dengan membuat pencatatan

terhadap semua aspek-aspek yang ada kaitannya dengan Analisa sistem

sirkulasi bahan bakar diesel pada mesin induk kapal dalam hal ini peneliti

47
melakukan pengamatan secara langsung kegiatan terhadap sirkulasi bahan

bakar diesel pada mesin induk kapal. Dengan menggunakan paduan lembar

observasi yang terlihat pada table 3.2

No Aspek yang diamati Pelaksanaan

Ya Tidak

Tabel 3.2. Tabel observasi

Keterangan : 1. Aspek yang diamati : Proses sirkulasi bahan bakar pada

mesin diesel

2.Ya : Kegiatan yang dilakukan

3.Tidak : Kegiatan tidak dilakukan

Teknik Analisis Data

Dalam penelitian kualitatif, konseptualisasi, kategorisasi, dan deskripsi

dikembangkan atas dasar “kejadian” yang diperoleh ketika kegiatan lapangan

berlangsung. Karenanya, antara kegiatan pengumpulan data dan analisis data tidak

mungkin dipisahkan satu sama lain. Keduanya berlangsung secara simultan,

prosesnya berbentuk siklus dan interaktif, bukan linier. Miles dan Huberman

48
(1992:20) menggambarkan proses analisis data penelitian kualitatif seperti terlihat

pada gambar 3.1

Gambar 3.1. Diagram alur analisis data

Gambar 3.1. memperlihatkan sifat interaktif pengumpulan data dengan

analisis data, pengumpulan data merupakan bagian integral dari kegiatan analisis

data. Reduksi data adalah upaya menyimpulkan data, kemudian memilah-milah

data dalam satuan konsep tertentu, kategori tertentu, dan tema tertentu.

Hasil reduksi data diolah sedemikian rupa supaya terlihat sosoknya

secara lebih utuh. Ia boleh berbentuk sketsa, sinopsis, matriks, dan bentuk lainnya;

itu sangat diperlukan untuk memudahkan pemaparan dan penegasan kesimpulan.

Prosesnya, tidak sekali jadi, melainkan berinteraksi secara bolak balik. Seberapa

kali bolak balik terjadi dalam penelitian? Tentu, sangat tergantung pada

kompleksitas permasalahan yang hendak dijawab dan ketajaman daya lacak si

peneliti dalam melakukan komparasi ketika proses pengumpulan data.

49
50

Anda mungkin juga menyukai