Nama : Hendy Nurahadi, drg.,Sp.BM Spesialis : Bedah Mulut & Maksilofasial Konsultan : Tempat, Tgl. Lahir : Jakarta, 17 April 1981 Jabatan : Staff Medis Fungsional Pangkat/ Golongan : IIIC Uraian Kewenangan Klinis :
No Kewenangan Klinis Yang Yang Hambatan
diminta disetujui alat BEDAH DENTOALVEOLAR 1. Mendiagnosis kasus- kasus dentoalveolar x 2. Ekstraksi dengan penyulit x 3. Odontektomi x 4. Penutupan Fistula oroantral x 5. Bedah endodontik x 6. Replantasi Gigi x 7. Transplantasi Gigi x 8. Bedah Periodontik x 9. Bedah Pra-orthodontik x 10. Bedah Pra-prosthetik x 11. Pengelolaan komplikasi dentoalveolar x PENGELOLAAN INFEKSI ORAL & MAKSILOFASIAL
1. Mendiagnosis dan menentukan rencana x
perawatan untuk kasus infeksi bakteri/ jamur/ virus pada region oral dan maksilofasial No Kewenangan Klinis Yang Yang Hambatan diminta disetujui alat 2. Pengelolaan medikamentosa pada pasien X infeksi oral & maksilofasial 3. Perawatan suportif pada pasien infeksi X oral dan maksilofasial a. Pengelolaan cairan dan elektrolit b. Pengelolaan nutrisi c. Pengelolaan penyakit sistemik penyerta. 4. Insisi drainase intraoral X 5. Insisi drainase ekstraoral X 6. Sequesterectomi X 7. Debridement Nekrotomi intraoral X 8. Debridement Nekrotomi ekstraoral X 9. Causa infeksi rongga mulut X TRAUMA ORAL & MAKSILOFASIAL 1. Skrining (primer, sekunder, dan tertier) X dan mengatasi kegawatdaruratan trauma. 2. Mendiagnosis dan menentukan rencana X perawatan trauma oral & maksilofasial 3. Debridement, nekrotomi dan tata laksana X trauma jaringan lunak 4. Pemasangan wiring X 5. Pemasangan Splint X 6. Pemasangan Suspensi X 7. Reduksi terbuka X 8. Fraktur Dentoalveolar X 9. Fraktur mandibular X 10. Fraktur mandibular pada anak-anak X 11. Fraktur Maksila X a. Fraktur Le Fort I X No Kewenangan Klinis Yang Yang Hambatan Diminta Disetujui Alat i) Closed Reduction X ii) Open Reduction X b. Fraktur Le Fort II X i) Closed reduction X ii) Open reduction X c. Fraktur Le Fort III X i) Closed reduction X ii) Open reduction X 12. Fraktur Zygoma X a. Fraktur Arcus Zygomatikus X i) Closed reduction X ii) Open reduction X b. Fraktur Maxillozygomatikus kompleks X i) Closed reduction X ii) Open Reduction X 13. Fraktur Orbita - a. Closed reduction - b.Open reduction - 14. Fraktur Nasoethmoid - a.Closed reduction - b.Open reduction - 15. Fraktur Nasal – Orbita – Ethmoid - a.Closed reduction - b. Open reduction - 16. Fraktur Panfasial X a. Closed reduction X b.Open Reduction X
No Kewenangan Klinis Yang Yang Hambatan
Diminta Disetujui Alat NEOPLASMA, MALFORMASI VASKULAR, KISTA ODONTOGENIK & NON ODONTOGENIK 1. Pemeriksaan, penegakkan diagnosis dan X menentukan rencana perawatan kasus neoplasma, malformasi vascular, kista odontogenik dan non odontogenik 2. Biopsi X 3. Eksisi/ Ekstirpasi X 4. Dredging X 5. Reseksi Mandibula X 6. Reseksi Maksila a.Total Maksilekstomi - b.Hemimaksilektomi X c.Segmetal Maksilektomi X 7. Glossectomy a. Partial Glossectomi X b.Hemiglossektomi - c.Segmental maksilektomi X 8. Diseksi leher a.Diseksi leher selektif - b.Diseksi leher Radikal - c.Diseksi laher dengam modifikasi - 9. Sialodektomi/ Lobektomi a. Kelenjar sublingual X b. Kelenjar submandibular X c. kelenjar liur minor X 10. Parotidektomi - a. Parsial parotidektomi - b. Total Parotidektomi - No Kewenangan Klinis Yang Yang Hambatan diminta disetujui alat 11. Rekonstruksi paska pengangkatan tumor a. Regional Flap - b. Pedikel Flap - c. Free Flap - i. vascular - ii. Non vascular - KELAINAN KELENJAR LUDAH 1. Pemeriksaan, penegakkan diagnosis dan X menentukan rencana perawatan kasus. 2. Biopsi kelenjar ludah (tertutup & terbuka) X 3. Eksisi/ Ekstirpasi lesi kelenjar ludah X 4. Marsupialisasi X 5. Rekontruksi duktus/ kelenjar ludah - a. penutupan fistula salivarius - b. Fistulisasi kelenjar ludah - c. Transplantasi pembukaan duktus - kelenjar ludah 6. Sialodocthomi X 7. Sialolithotomy X 8. Sialodecthomy X 9. Parotidectomy - a. Parsial parotidectomy - b. Total Parotidectomy -
KELAINAN SYARAF DI DAERAH
ORAL & MAKSILOFASIAL 1. Pemeriksaan, penegakkan diagnosis dan X menentukan rencana perawatan. 2. Penatalaksanaan medikamentosa dan x suportif untuk kelainan syaraf di daerah oral dan maksilofasial No Kewenangan Klinis Yang Yang Hambatan . diminta disetujui alat 3. Neurotomi - 4. Injeksi agen neurolitik - PENGELOLAAN KELAINAN SENDI TEMPOROMANDIBULA 1. Pemeriksaan, penegakkan diagnosis dan X menentukan rencana perawatan kasus 2. Penatalaksanaan medikamentosa dan X supportif untuk kelainan sendi temporomandibula 3. Penatalaksanaan non pembedahan untuk X kelainan sendi temporomandibula 4. Reduksi sendi temporomandibular X 5. Athroscopic surgery - 6. Kondilektomi X 7. Kondiloplasty X 8. Kondilotomi X 9. Coronoidektomi X 10. Interpositioning Arthroplasty X 11. Gap Arthoplasty X 12. Athrosentesis X 13. Discusplasty - 14. Menistektomy - 15. Eminoplasty - 16. Eminektomy - 17. Augmentasi dengan bone graft - tuberkulum SPECIAL DENTAL CARE 1. Pemeriksaan, penegakkan diagnosis dan X menentukan rencana perawatan kasus Spesial Dental Care pada pasien. No Kewenangan Klinis Yang Yang Hambatan diminta disetujui alat 2. Penatalaksanan premedikamentosa dan X supportif pada pasien SCD 3. Pendekatan psikologis pasien X 4. Mouth preparation X 5. Monitoring SDC X 6. Sedasi peroral X 7. Sedasi inhalasi - 8. Sedasi intravena - KEGAWATDARURATAN DALAM LINGKUP ORAL & MAKSILOFASIAL 1. Pemeriksaan, penegakkan diagnosis dan X menentukan rencana perawatan 2. Penatalksanaan nyeri akut di daerah X oromaksilofasial 3. Penatalaksaan perdarahan di daerah X oromaksilofasial 4. Penatalaksanaan dislokasi TMJ X KELAINAN KONGENITAL 1. Pemeriksaan, penegakkan diagnosis dan X menentukan rencana perawatan 2. Labioplasty unilateral primer X a. Incomplete X b. Complete X 3. Labioplasty Bilateral primer X a. Incomplete X b. complete X 4. Palatoplasty X 5. Labioplasty sekunder X a. Rekonstruksi sikatrik pasca labioplasty X b. penutupan fistula nasolabial X c. ABBE Flap - No Kewenangan Klinis Yang Yang Hambatan diminta disetujui alat 6. Palatoplasty sekunder X a. Fistula oroantral X b. Fistula oronasal X 7. Rekonstruksi pada kelainan kraniofasial - a. Makrostomia - b. Mikroglosssia - c. fasial Cleft - 8. Velofaringeal flap - 9. Gnathoplasty X 10. Bone graft alveolar untuk menutup defek X gnathoschizis 11. Osteotomi premaksila X DISGNATHI/ OSTEOTOMI 1. Pemeriksaan,penegakkan diagnose dan X menentukan rencana perawatan. 2. Osteotomi vertical ramus mandibular X 3. Osteotomi split sagittal pada mandibular X 4. Osteotomi anterior subapikal mandibular - 5. Osteotomi midline mandibular - 6. Osteotomi Le Fort I X 7. Osteotomi segmental maksila - 8. Osteotomy anterior maksila - 9. Reduksi genioplasty X 10. Augmentasi genioplasty X IMPLAN GIGI 1. Pemeriksaan, penegakkan diagnose dan X menentukan rencana perawatan 2. Pemasangan implan gigi X a. single X b. Multiple X No Kewenangan Klinis Yang Yang Hambatan diminta disetujui alat 3. Pemasangan implant Zygoma X 4. Peninggian linggir alveolar dengan X berbagai tekhnik 5. Pelebaran linggir alveolar dengan X berbagai tekhnik 6. Sinus lifting dengan berbagai tekhnik X 7. Perdesainan dan pemasangan supra X sturktur implant gigi OSTEODISTRAKSI 1. Pemeriksaan, penegakkan diagnosis dan X menentukan rencana perawatan. 2. Distraksi osteogenesis simultan pada - mandibular 3. Distraksi osteogenesis simultan pada - maksila 4. Distraksi osteogenesis segmental pada - maksila 5. Distraksi osteogenesis pada ramus - mandibular 6. Rekonstruksi vertical alveolar dengan - distraksi osteogenesis