Anda di halaman 1dari 5

TUGAS II ESP FOR PRIMARY TEACHER

Dosen Pengampu Mata Kuliah: Muhammad Asrul Sultan, S.Pd., M.Pd.

“Penyebab Perbedaan Bahasa, Dialek, dan Aksen”

Disusun oleh:

A.FATIMAH NURHIKMAH
1947142029
C19F

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR


FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR KAMPUS V PAREPARE
2022
A. AKAR PENYEBAB PERUBAHAN DAN PERBEDAAN BAHASA

Perubahan dan perkembangan bahasa baik secara nasional (bahasa-bahasa etnik)


mapupun internasional (bahasa-bahasa ras) sulit dihindari. Hal tersebut terjadi sebagai
akibat akulturasi budaya yang didahului dengan proses perpindahan penutur suatu
bahasa ke lingkungan penutur bahasa yang lain, sehingga terjadilah perubahan dialek-
dialek baru, penciptaan kata-kata baru, bahkan sering terjadi perubahan susunan
sintaksisnya. Namun demikian bahasa bisa berubah dan berkembang dengan sendirinya
secara perlahan, karena menyesuaikan perkembangan dan perubahan pola dan sistem
kehidupan masyarakat penuturnya, seperti tingkat pendidikan, sosial, budaya dan
bahkan penguasaan iptek.

Menurut Labov dalam Jendra (2012:132), menyebut bahwa fenomena perubahan


bahasa disebabkan oleh faktor eksternal. Meskipun banyak penelitian menyebutkan
bahwa tidak pernah ada alasan tunggal dalam hal apapun.

Pendapat lainnya, Menurut Poedjosoedarmo (2009) menyebut bahwa proses


perubahan bahasa itu bermacam-macam, paling tidak ada dua macam yang bisa
diidentifikasi yakni, (1) perubahan internal yang terjadi pada sistem grammatikanya.
Perubahan ini biasanya terjadi secara perlahan; (2) perubahan eksternal yaitu perubahan
yang disebabkan oleh datangnya pengaruh dari bahasa lain. Perubahan ini bisa dengan
proses yang relatif cepat, dan perubahan ini biasanya dimulai dari kekayaan
leksikonnya. Semakin intensif kontak bahasa yang terjadi, semakin ekstensiflah
perubahan yang terjadi. Perubahan secara eksternal tidak hanya terbatas pada kekayaan
leksikonnya, tetapi bisa menjalar ke unsur bahasa yang lainnya.

Dengan demikian menyimpulkan bahawa Perubahan internal merupakan perubahan


dan perkembangan bahasa yang terjadi dari dalam bahasa itu sendiri pada sistem
grammatika yang biasanya menimpa pada sistem fonologinya (pola intonasi kalimat
dan pola prosodi kata), pola urutan frasa dalam kalimat serta penggunaan fungsi kasus
dan gender dalam kalimat. Perubahan tersebut awalnya terjadi pada perilaku para
penutur dalam kehidupannya sehari-hari untuk saling menyesuaikan diri, dan disusul
oleh kecenderungan berinovasi pada kelompok masyarakat yang sudah akarab.
Perubahan-perubahan secara perlahan diikuti dengan perubahan-perubahan lain secara
berantai, yang akhirnya menjadikan bahasa-bahasa itu berbeda-beda satu sama lain.

Perubahan eksternal adalah perubahan dan perkembangan bahasa yang


diakibatkan oleh adanya kontaks suatu bahasa dengan bahasa yang lainnya, dimana
manusia sebagai makhluk sosial yang berbudaya telah saling berhubungan baik
antarbangsa di dunia maupun antaretnis di suatu negara. Aktivitas-aktivitas manusia
didorong oleh berbagai kepentingan yaitu, kepentingan ekonomi, politik, penyebaran
agama, kehausan akan ilmu pengetahuan, pertukaran seni dan budaya, serta
keinginannya menguasai teknologi baru. Berbagai kepentingan tersebut telah
menyebabkan adanya pertemuan dan interaksi baik antarbangsa maupun antaretnik.

B. PENYEBAB PERBEDAAN DIALEK DAN AKSEN-AKSEN DALAM


BAHASA

Menurut Chaer (1995:63) dialek adalah variasi bahasa dari sekelompok penutur
yang jumlahnya relatif, yang berada pada suatu tempat, wilayah atau area tertentu.
Karena dialek ini didasarkan pada wilayah atau area tempat tinggal penutur, maka
dialek ini lazim disebut dialek areal, dialek regional atau dialek geografi.

Pendapat lain menurut Alwasilah (1993: 40), dialek merupakan bahasa kelompok
penutur tertentu yang melibatkan keteraturan yang sistematik dan membentuk dialek
dari bahasa yang sama.

Variasi kode muncul karena interaksi sosial dari dua atau lebih dialek yang berbeda
dalam berkomunikasi. Sosial, budaya, sejarah, pendidikan, pekerjaan, lawan bicara
akan mempengaruhi munculnya variasi kode. Variasi tuturan juga timbul karena tujuan
tertentu dari pembicara seperti prestis dan dengan siapa berbicara. Selain itu, jika suatu
daerah tertentu terdiri dari masyarkat yang heterogen misal daerah tujuan transmigrasi
di Kalimantan juga akan menimbulkan variasi kode.

1. Variasi yang Timbul Akibat Strata Sosial


Variasi bahasa yang timbul karena strata sosial dapat sebabkan oleh latar
belakang penutur, gender, usia, pekerjaan, pendidikan, dan agama yang digunakan
untuk berintraksi dengan lawan tutur. Setiap tuturan akan mencerimkan latar
belakang sosialnya sesuai dengan kelompok penutur tersebut. Jenis variasi akibat
stara sosial antara lain akrolek, bisolek, dan vulgar.
2. Variasi yang Timbul Akibat Letak Geografis
Akibat letek geografis maka akan dimungkinkan timbulnya dialek dari
kelompok masyarkat tertentu. Letak geografis juga akan membedakan tinggi
rendahnya nada, dialek, logat, dan kosa kata yang berbeda dalam menyebutkan
kata benda. Salin itu juga dapat menimbulkan bahasa baru yang tadinya sama
akan tetapi dalam perkembanganya atau ada perubahan sehingga ke arah yang
berbeda. Hal ini disebabkankan karena perbedaan letak geografis juga akan
menimbulkan perbedaan jenis pekerjaan, sosial budaya, keadaan dan tututan.
Perbedaan ini dapat terlihat pada intraksi sosial masyarakat desa dan kota,
masyarkat pengunungan dan pantai, petani dan buruh pabrik, dan lainya.

Daftar Rujukan

Prihandini, A., & Isnendes, R. LANGUAGE VARIATION ON A CHILD’S SPEECH


IN MULTILINGUAL SOCIETY (CASE STUDY OF 12 YEARS OLD CHILD
IN A FAMILY IN BANDUNG CITY). In Prosiding Seminar Nasional
Linguistik dan Sastra (SEMANTIKS) (Vol. 2, pp. 553-559).

Haryono, A. (2012). Perubahan dan perkembangan bahasa: Tinjauan historis dan


sosiolinguistik (Doctoral dissertation, Udayana University).
Lampiran :

Anda mungkin juga menyukai