Jl. Pasar Wage no. 15 Kalierang, Bumiayu-Brebes, Jawa Tengah 52273 Telp. 0289 432352 Fax. 0289 430581 e-mail: rsusitiasiyah@gmail.com
Tanggal Terbit: Ditetapkan oleh
4 MARET 2019 DIREKTUR STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL
dr.Anisa Paramitha
PENGERTIAN Antibiotik merupakan suatu bahan atau senyawa kimia yang
digunakan untuk menangani suatu penyakit infeksi. Penggunaan antibiotik bijak yaitu penggunaan antibiotik dengan spektrum sempit, pada indikasi yang ketat dengan dosis yang adekuat, interval dan lama pemberian yang tepat. TUJUAN 1. Terlaksananya penggunaan antibiotik yang bijak di Rumah Sakit Umum Siti Asiyah Bumiayu. 2. Penurunan resistensi antibiotik di Rumah Sakit Umum Siti Asiyah Bumiayu. KEBIJAKAN 1. Penggunaan antibiotik yang bijak dan rasional di Rumah Sakit Umum Siti Asiyah Bumiayu berdasarkan buku Pedoman Umum Penggunaan Antibiotik Kementerian Kesehatan RI tahun 2013 dengan PERMENKES RI No. 2406/Menkes/Per/XII/2013. 2. Pasien dengan klinis infeksi atau suspek infeksi harus diambil kultur sesuai dengan klinis tempat terjadinya infeksi. Idealnya kultur diambil sebelum pemberian antibiotik, namun dalam hal antibiotik sudah diberikan sebelum dilakukan kultur maka harus diberikan catatan mengenai antibiotik empiris yang diberikan saat pengiriman sampel. 3. Antibiotik sebagai terapi empirik dapat diberikan sambil menunggu hasil kultur dan hanya diberikan selama 5 hari atau sampai hasil kultur dan tes kepekaan antibiotik keluar.
PENGGUNAAN ANTIBIOTIK BIJAK
No. Dokumen: No. Revisi: Halaman:
1/2
RSU SITI ASIYAH BUMIAYU
Jl. Pasar Wage no. 15 Kalierang, Bumiayu-Brebes, Jawa Tengah 52273 Telp. 0289 432352 Fax. 0289 430581 e-mail: rsusitiasiyah@gmail.com
PROSEDUR 1. Antibiotik empiris diberikan di Rumah Sakit Umum Siti Asiyah
Bumiayu berdasarkan : 1.1 Pedoman umum penggunaan antibiotik Kemkes 2011 1.2 Panduan praktek klinik dan clinical pathway yang sudah ditetapkan 1.3 Formularium Rumah Sakit Umum Siti Asiyah Bumiayu 2. Antibiotik empiris diberikan setelah pengambilan spesimen untuk pemeriksaan kultur dan tes kepekaan antibiotik. 3. Pemberian dengan indikasi, yaitu 3.1. Sudah ditegakkan diagnosis infeksi yang tepat dengan mengacu secara klinis, mikrobiologi, hematologi, kimia, serologi dan pemeriksaan penunjang lainnya. 3.2. Tidak memberikan antibiotik pada penyakit non infeksi dan infeksi non bakterial. 3.3. Pemberian antibiotik awal merupakan antibiotik lini I dan spektrum sempit. 3.4. Beberapa antibiotik hanya boleh diresepkan oleh dokter dan diberikan oleh farmasi, jika ada hasil kultur atau telah mendapat usulan dari spesialis mikrobiologi klinik (mekanisme automatic stop order). Antibiotik tersebut memiliki kekhasan dalam mengatasi kuman resisten atau memicu resistensi seperti Vancomycin dan Linezolid untuk MRSA, Ceftazidime untuk Pseudomonas MDRO, golongan Carbapenem untuk MDRO, Cephalosporin generasi III untuk kuman bentuk batang gram negatif dan Tigecycline untuk Acinetobacter MDRO. 3.5. Automatic stop order dilakukan dengan cara: 3.5.1. Setiap ada resep antibiotik terutama antibiotik khusus, farmasi akan meminta hasil salinan kultur dan pola kepekaan antibiotik yang telah disetujui oleh spesialis mikrobiologi klinik. 3.5.2. Salinan tersebut akan diteruskan ke komite farmasi dan dikonsultasikan ke tim PPRA ataupun komite PPI yang akan bekerja lewat IPCO (Infection Prevention Control Officer). Hasil konsultasi disampaikan ke dokter penanggung jawab pasien. 3.5.3. Berkas akan diteruskan ke direktur medik dan pelayanan untuk mendapatkan pengesahan. 3.5.4. Jika telah disetujui maka antibiotik dapat diberikan. 3.6. Penggunaan antibiotik akan dievaluasi setiap 6 bulan menggunakan kriteria Gyssens dan disusun peta medan kuman. 4. Pemilihan jenis antibiotik berdasarkan: 4.1. Peta medan kuman Rumah Sakit Umum Siti Asiyah Bumiayu 4.2. Hasil kultur dan tes sensitifitas antibiotik 4.3. Usulan spesialis mikrobiologi klinik UNIT TERKAIT 1. Instalasi Gawat Darurat 2. Instalasi Rawat Inap 3. Instalasi Rawat Jalan 4. Instalasi Bedah Sentral 5. Instalasi Farmasi 6. Komite Pencegahan dan Pengendalian Infeksi 7. Komite Perawatan 8. Komite Medik 9. Komite Farmasi 10. Bidang Pelayanan Medis 11. Bidang Pelayanan Keperawatan