Anda di halaman 1dari 2

1.

Jawaban:
FSH yang dihasilkan oleh kelenjar pituitari memicu perkembangan folikel
dalam ovarium. Folikel yang berkembang akan menghasilkan hormon
estrogen lalu disusul dengan hormon progesteron. Estrogen dan progesteron
akan memicu dinding rahim untuk menebal mempersiapkan melekatnya
embrio jika sel telur dibuahi. Estrogen yang dihasilkan memicu
dikeluarkannya hormon LH oleh kelenjar pituitari. Hormon LH meningkat
secara mendadak dan memicu pengeluaran sel telur dari folikel yang telah
matang (ovulasi). Setelah sel telur keluar folikel akan berubah menjadi
korpus luteum. Sel telur yang diovulasikan akan bergerak menuju tuba
falopi. Apabila tidak ada sel sperma yang membuahi maka korpus luteum
akan berhenti memproduksi estrogen dan progesteron. Rendahnya hormon
estrogen dan progesteron menyebabkan rusaknya jaringan dinding rahim
dan pecahnya pembuluh darah sehingga terjadilah menstruasi.

2. Jawaban:
Fungsi uterus adalah melindungi bayi yang tumbuh, selain itu uterus
merupakan tempat tumbuhnya embrio.

3. Jawaban:
AIDS adalah penyakit yang disebabkan oleh virus HIV. Seseorang dapat
tertular virus HIV apabila melakukan kontak dengan penderita seperti
berhubungan seksual dengan orang yang memiliki HIV/AIDS atau menerima
transfusi darah dari orang yang memiliki HIV/AIDS. Intinya HIV/AIDS dapat
menular apabila seseorang bersinggungan dengan cairan yang berasal dari
tubuh penderita seperti air mani, darah, dan air liur. Aktivitas seperti
berbicara, berjabat tangan, dan berpelukan tidak akan membuat HIV/AIDS
menular. Cara pencegahan agar tidak tertular HIV/AIDS adalah hindari
hubungan seks diluar nikah, hindari penggunaan jarum suntik secara
bersama atau lebih dari satu kali pemakaian, melakukan hubungan badan
hanya jika sudah menikah dan setia pada pasangan 

4. Jawaban:
Salah satu cara pencegahan polispermi adalah depolarisasi membrane sel
telur. Depolarisasi membran sel telur meliputi perubahan-perubahan
potensial elektrik membran yang berlangsung dengan cepat, mungkin hanya
beberapa detik segera setelah sperma memasuki telur. Seperti halnya
dengan membran sel yang lain, membran sel telur dapat membangkitkan
potensial membran yang berbeda yang disebut resting potensial membran.
Pada telur yang telah dibuahi, resting potensial membrannya bermuatan
negatif. Fusi tubulus akrosom sperma dengan membran plasma telur,
menyebabkan membran plasma mengalami depolarisasi dengan cepat
menyebabkan membrannya menjadi bermuatan positif, dan selama 2-3
detik potensial membran sel seluruhnya menjadi positif. Potensial membran
yang positif menyebabkan sperma yang lain tidak dapat berfusi dengan
membran plasma sel telur. Kejadian tersebut merupakan dasar
penghambatan polispermi yang berlangsung dengan cepat.

5. Jawaban:
Hormon FSH (follicle stimulating hormone) yang dihasilkan oleh kelenjar
hipofisis merangsang pertumbuhan folikel. Folikel yang sedang tumbuh
tersebut menghasilkan hormon estrogen yang berfungsi merangsang
pertumbuhan endometrium (penebalan dinding rahim). Setelah terjadi
ovulasi, korpus luteum akan menghasilkan hormone progesterone yang akan
mempertahankan ketebalan dinding endometrium yang memungkinkan
terjadinya implantasi. Setelah terjadi kehamilan dan terbentuk plasenta,
plasenta ini selanjutnya akan menghasilkan HCG (human chorionic
gonadotrophin) yang akan mempertahankan korpus luteum agar tidak
berdegenerasi.

Anda mungkin juga menyukai