PENDAHULUAN
pembentukan karakter serta kepribadian setiap individu. Pada masa ini peran orang
tua memiliki pengaruh yang sangat besar untuk membentuk karakter anak yang
cerdas dan berakhlak mulia. Hal tersebut memiliki alasan logis karena orang tua
melaksanakan tugasnya tentu para orang tua menghadapi sejumlah hambatan dan
pengajaran yang efektif untuk anak. Untuk memberikan solusi atas permasalahan
tersebut perlu adanya penelitian mendalam tentang hal-hal yang terkait dengan
pengajaran bagi anak penting untuk pembentukan karakter anak yang tidak hanya
cerdas secara intelektual namun juga memiliki akhlak yang mulia. Masih tingginya
tindak kejahatan yang dilakukan oleh anak maupun remaja seperti seks dibawah
pembentukan karakter terpuji. Tindak kejahatan yang dilakukan oleh orang dewasa
tidak terlepas dari pentingnya pendidikan nilai di masa kanak-kanak. Tidak jarang
1
2
namun melakukan tindak pelanggarang yang tidak sesuai dengan nilai-nilai yang
Maka siapakah yang patut bertanggung jawab? Tentunya semua pihak. Para
sebetulnya sastrawan telah membantu para orangtua sejak jauh hari. Hal tersebut
direalisaikan melalui karya-karyanya seperti lagu, fabel, cerpen dan lain-lain. Karya
kebutuhan anak dapat membantu para orang tua menarik perhatian sang anak,
sehingga dapat dengan mudah menjalin komunikasi yang baik dengan buah hati
mereka sejak dini. Selain itu, karya sastra yang di dalamnya terdapat nilai-nilai
pendidikan dan pengajaran yang mudah diserap oleh anak, dapat menunjang
Salah satu karya sastra untuk anak yang menarik dan penting untuk diteliti
adalah cerita pendek berjudul “Al-‘Arondas” karya Kamil Kailani, seorang pioner
diterjemahkan ke dalam berbagai bahasa. Cerpen ini dipandang sebagai karya sastra
Sastra dan pendidikan merupakan dua hal yang tidak dapat dipisahkan,
karena sastra berbicara terkait hidup dan kehidupan manusia bahkan hal-hal yang
tidak dibahas pada disiplin ilmu yang lain dibahas dalam sastra.
3
memahami dan menolong manusia serta masyarakat, dunia sastra masih memegang
peran yang vital, khususnya dalam dimensi-dimensi yang begitu dalam seperti
religiusitas manusia, yang menentukan sikap kita terhadap diri sendiri, buah buah
sastra mengisi apa yang tidak mungkin diisi oleh ilmu pengetahuan dan ikhtia-
Terkait peran sastra dalam pembelajaran bagi peserta didik atau anak-anak,
anak yaitu dalam (1) perkembangan bahasa, (2) perkembangan kognitif, (3)
setelah membaca atau menyimak karya sastra, kosa kata mereka bertambah. Hal ini
diperoleh dari membaca atau menyimak karya sastra dapat memotivasi serta
perasaannya mengenal harga diri jati dirinya. Dengan demikian anak dapat hidup
sastra dalam menyukseskan pendidikan dan pengajaran terhadap anak. Oleh sebab
4
itu penulis menetapkan judul untuk penelitian ini “Strategi Pendidikan Terhadap
Anak Dalam Cerpen Al-‘Arondas Karya Kamil Kailani (Analisis Sosiologi Sastra
Anak)”. Besar harapan penulis semoga penelitian ini dapat membantu dalam
unsur-unsur pokoknya?
Kamil Kailani?
Berangkat dari latar belakang dan rumusan masalah di atas, maka penulis
Adapun kegunaan penelitian ini meliputi kegunaan praktis dan teoritis yaitu
sebagai berikut :
1) Kegunaan Teoritis
(1) Mengkaji lebih dalam teori sosiologi sastra untuk menganalisis gejala sosial
(2) Pendekatan sosiologi sastra pada cerpen Al-‘Arondas Karya Kamil Kailani ini
dapat dijadikan acuan oleh peneliti lain yang ingin meneliti cerpen tersebut
(3) Hasil penelitian ini dapat bermanfaat untuk memperkaya penggunaan teori-teori
2) Kegunaan Praktis
(1) Skripsi ini merupakan salah satu media pengaplikasian keilmuan penulis
kailani.
(3) Memberikan wawasan bahwa cerpen selain sebagai hiburan juga dapat menjadi
Karya sastra lahir tidak lepas dari masyarakat karena sastra merupakan
refleksi kehidupan masyarakat. Seperti apapun bentuk karya sastra (fantastis dan
Endraswara. 2003:77). Dengan demikian karya sastra lahir sebagai bentuk kritik
Sosiologi adalah analisis yang objektif dan ilmiah tentang manusia dalam
masyarakat, dan tentang sosial dan proses sosial. Dalam sosiologi sastra menaruh
perhatian yang besar terhadap pembaca atau penikmat karya sastra tersebut yang
menjadi landasannya adalah pembaca memiliki peran yang penting bagi sebuah
karya sastra, karena karya akan benar-benar menjadi karya sastra apabila karya
tersebut sampai kepada pembaca, dinikmati dan diterima sebagai karya sastra.
Dalam sosiologi sastra juga meyakini bahwa setiap karya sastra mengandung pesan
Yang menjadi landasan adalah karena sastra selalu menawarkan dua hal
utama yaitu hiburan dan pemahaman (Lukens, 1999:10). Karena sastra selalu
berbicara tentang kehidupan sastra juga memberikan pemahaman yang lebih baik
tentang kehidupan itu. Pemahaman itu datang dari eksplorasi dari berbagai bentuk
karakter manusia, dan lain-lain informasi yang dapat memperkaya pengetahuan dan
pemahaman pembaca.
Pendekatan yang dilakukan terhadap karya sastra pada dasarnya ada dua,
merupakan unsur-unsur dalam yang diangkat dari isi karya sastra, seperti tema, alur,
penokohan dan latar. Sedangkan unsur ekstrinsik berupa pengaruh dari luar yang
terdapat dalam karya sastra itu diantaranya sosiologi, pendidikan, politik, filsafat
7
sastra, dengan demikian ilmu-ilmu tersebut erat kaitannya dengan karya sastra.
Analisis ekstrinsik karya sastra ialah analisis karya sastra itu sendiri dari segi isinya,
Cerpen Al-‘Arondas sebagai salah satu bentuk karya sastra untuk anak tidak
terlepas dari permasalahan masyarakat dan sosial anak, dalam hal ini berkaitan
pendikan untuk anak kemudian membungkusnya dengan menarik melalui kisah dan
Sebagaimana kita ketahui Kamil Kalani adalah seorang pioner sastra anak,
sastra sendiri berkaitan erat dengan pengarang yang telah melihat dan meneliti
pemahamannya dalam bentuk tulisan yang disebut karya sastra. Demikian dengan
cerpen Al-‘Arondas ini lahir dari adanya permasalahan pendidikan dan adanya
harapan dari pengarang untuk menjadikan karya sastra tidak hanya sebagai media
hiburan namun juga sebagai media pendidikan terhadap anak agar tidak terlihat
menggurui.
naratologi atau yang biasa disebut juga Analisis wacana (teks naratif) yang
dikembangkan oleh Algirdas Julian Greimas, dimulai dengan analisis struktur teks
cerpen Al-‘Arondas baik struktur luar maupun dalam serta pemahaman dan pesan
Metode yang penulis gunakan dalam meneliti karya sastra cerpen berjudul
Al-‘Arondas ini adalah metode deskriptif analitik yaitu menelaah data-data yang di
1) Studi kepustakaan, yaitu mencari dan mengumpulkan bahan acuan yang dapat
4) Pengumpulan data, yaitu mengumpulkan data yang memadai dari sumber data.
bagian-bagiannya.
digunakan untuk memperoleh data yang akurat, dengan sajian data berupa dokumen
ini dilakukan agar dapat menyeleksi dokumen mana yang dibutuhkan secarang
langsung dan dokumen mana yang tidak diperlukan. Dokumen dapat berupa Foto,
Sumber data pada penelitian ini berpokus pada literatur, diantara jurnal,
laporan hasil penelitian, ensiklopedia, tulisan ilmiah, dan buku-buku yang relevan
dengan permasalahan yang dibahas. Data inti atau primer untuk penelitian ini
adalah Cerpen berjudul Al-‘Arondas berbahasa Arab yang terdiri dari 14 capter
dalam 15 halaman. Data ini diperoleh dari Qissosul Fukahiyah atau kumpulan cerita
lucu berupa pdf hitam putih. Cerpen ini merupakan cetakan ke 17 yang diterbitkan
adalah seorang penulis mesir yang dikenal dengan karyanya untuk anak-anak,
beliau juga seorang kritikus terkemuka. Sastra dan cerita anak-anaknya telah
diterjemahkan ke dalam berbagai bahasa. Dia memiliki dua orang anak yang
mambaca dan menghafal Alquran. Setelah meraih gelar sarjana muda beliau mulai
belajar sastra Inggris dan Prancis. Kemudian beliau belajar di Universitas Mesir
10
pada tahun 1917 dan memperoleh gelar Bachelor of Arts dari jurusan bahasa
Inggris.
beliau memiliki gaya bahasa yang baik, beliau menetap di posisi itu sampai tahun
Pada saat yang sama beliau bekerja di pers, aktuasi moralitas dan seni. Pada tahun
1918, beliau menjabat sebagai ketua klub dan pada tahun 19 22 menjadi ketua surat
kabar “Ar-Roja” serta antara tahun 1925 dan 1932 bekerja sebagai sekertaris
Pada tahun 1927, beliau mengalihkan perhatiannya pada seni satra anak-
cerita pertamanya untuk anak-anak yang berjudul “Sinbad Sang Pelaut” dan
kemudian diikuti karya-karyanya di bidang yang sama. Dia adalah orang yang
karyanya bertujuan untuk mengajarkan anak tentang sifat-sifat yang baik serta
Beliau adalah pioneer sastra anak serta pendiri dari perpustakaan anak di
Lampu Aladdin, Hayyun bin Yaqdhon, Syahrazad, Seribu Satu Malam dan lain-
11
Dari kutipan diatas dapat disimpulakan adalah pioneer sastra anak yang
menggunakan bahasa Arab Fusha dalam cerita-ceritanya. Selian itu tujuan dari
penulisan cerita anak-anak oleh Kamil Kailani adalah untuk memberikan ajaran
baik kepada anak tanpa terlihat seperti menggurui. Oleh karena itu nilai ajaran baik
serta strategi pendidikan yang tersirat dalam cerpen Al-‘Arondas sebagai salah satu
1.7.2 Sinopsis
Zakzuk, ia seorang yang baik hati dan sangat menyayangi Istrinya. Ia selalu
melakukan apa saja yang bisa dilakukannya selama istrinya meridoi karena begitu
pula sebaliknya sang Istri pun selalu melakukan apa yang ia ridoi, maka pasangan
Pada suatu hari Zakzuk duduk di tokonya menjahit sebagian pakaian, datang
seorang pria miskin berpunggung bungkuk, pria ini bernama ‘Arondas. ‘Arondas
duduk di dekat toko Zakzuk sambil bernyanyi, Zakzuk yang mendengar nyanyian
Saat waktu sore tiba Zakzuk pun menutup kiosnya dan pulang ke rumah
hingga tak terasa waktu makan malam telah tiba. Istri Zakzuk pun menghidangkan
12
banyak makanan untuk makan bersama. ‘Arondas yang melihat banyak makanan
yang melihatnya.
keselek oleh ikan kecil, ia merasa tercekit hingga sesak nafas dan tak lama
kejadian tersebut merasa kaget dan terkejut mereka gelisah karena takut
untuk mencari solusi bagaimana agar bisa terlepas dari permasalah tersebut.
ke rumah sang Dokter yang tidak jauh dari rumahnya. Setibanya di rumah sang
Dokter mereka mengetuk pintu kemudian keluarlah Pembantu sang Dokter, Zakzuk
dan Istrinya meminta kepada sang Pembantu untuk memanggil sang Dokter:
“tolong panggil sang Dokter sampaikan kepadanya bahwa kami membawa seorang
yang sedang sakit mebutuhkan bantuanya”. Sang pembantu pun masuk ke dalam
rumah untuk memanggil sang Dokter, ketika sang Pembantu meninggalkan mereka
berdua Zakzuk dan istrinya pun tidak menyia-nyiakan kesempatan itu mereka
ke luar rumah dengan tergesa-gesa. Adapun keadaan pada malam itu sangat gelap
13
sekali, maka saat sang dokter membuka pintu dan hendak keluar ia tidak menyadari
adanya jasad ‘Arondas hingga ia menabraknya dengan kencang, jasad ‘Arondas pun
terjatuh ke dasar tangga. Menyadari apa yang terjadi sang Dokter minta kepada
Pembantu membawa lampu sang Dokter pun memeriksa apa yang terjadi. Betapa
kagetnya sang Dokter ketika menemukan jasad A’rondas yang tergeletak tak
bergerak di dasar tangga. Kemudian sang dokter pun menyadari kesalahannya dan
Sang dokter merasa sangat gelisah dan ketakutan akan akibat buruk
kepadanya. Sang Istri menyarankan untuk segera memindahkan jasad ‘Arondas dari
rumah mereka karena takut dipersalahkan. Mereka pun mencari cara agar terlepas
dari permasalah ini. Akhirnya mereka sepakat untuk membawa jasad ‘Arondas ke
rumah sang Pedagang yang juga tidak jauh dari rumah meraka. Sang Dokter dan
‘Arondas dengan tongkatnya yang tebal. Karena ia mengira pencuri datang untuk
hingga terjatuh ke tanah. Melihat apa yang terjadi sang pedagang menghampirinya
14
dan melihatnya. Sang pedagang pun merasa takut ia mengira tongkatnya adalah
pun mencari cara agar terlepas dari permasalahan tersebut. Akhirnya sang pedagang
dekat masjid kota yang besar. Kemudian ia pun kembali ke rumah dengan aman.
Saat tiba waktu subuh keluarlah sang Muadzin dari rumahya yang dekat
dengan masjid itu untuk melaksanakan adzan subuh seperti biasanya. Sang muadzin
memiliki penglihatan yang lemah sehingga ia tidak melihat adanya jasad ‘Arondas,
ia pun menginjak kaki ‘Arondas hingga jasad ‘Arondas menimpa kepadanya. Sang
Muadzin merasa kaget dan memukuli arondas karena ia mengira pencuri ingin
melukai dirinya. ‘Arondas pun tidak melawan dan tergeletak di tanah, menyadari
Maka datanglah orang-orang dan polisi, sang Polisi mebawa jasad ‘Arondas
dan menangkap sang Muadzin karena mengira sang Muadzin telah membunuh
‘Arondas. Saat tiba waktu pagi permasalahan tersebut diserahkan kepada Hakim.
Sang Hakim memutuskan untuk menyalib sang Muadzin sebagai balasan atas
Tibalah waktu eksekusi hukuman tersebut, sang hakim dan para polisi
berdiri di depan tiang gantung, kemudian sang hakim memerintahkan Algojo untuk
memasangkan tali pada leher sang Muadzin datanglah sang pedagang sambil
15
menceritakan kisahnya kepada sang Hakim. Sang Hakim pun merasa cukup dan
memasangkang tali di leher sang Pedagang datanglah Dokter sambil berteriak dari
menceritakan kisahnya bersama ‘Arondas kepada sang Hakim. Sang hakim pun
memasakan tali pada leher Dokter dengan rasa prihatin datanglah Zakzuk sambil
beberapa saat pelaksanaan hukuman tersebut dan melapor kepada sang raja.
Sang raja yang mendengar cerita tersebut juga merasa kagum kemudian ia
penasehat meminta izin kepada raja untuk dihadirkan dan melihat jasad ‘Arondas.
tersenyum dan berkata: “sungguh ajaib lelaki ini masih hidup” kemudian sang
penasehat menepuk punggung ‘Arondas maka loncatlah ikan kecil dari mulutnya
Sang raja merasa gembira dan sangat kagum dengan akhir kisah ini,
keberanian dan keluhuran budi pekerti mereka. Lalu sang raja menjadikan ‘Arondas