I. IDENTITAS KLIEN
Nama : Tn. W
Umur : 33th
Alamat : Situbondo
Pendidikan: SMA
Agama : islam
Status : belum menikah
Pekerjaan : tidak bekerja
Jenis kel : laki-laki
II. ALASAN MASUK
a. Data primer
Klien mengatakan dari rumah dibawa ke RSJ karena memiliki kebiasaan buruk
seperti emosi ke keluarganya, stres dan merasa tidak mempunyai tujuan yang jelas
dalam hidupnya, tidak berminat untuk berinteraksi dengan orang lain, sehingga
dibawa ke rumah sakit agar bisa merubah kebiasaan buruk tersebut.
b. Data sekunder
Data dari perawat bahwa klien masih bujang dan memiliki gangguan isolasi sosial
Keluarga klien (ibu klien) mengatakan jika klien mengalami perubahan perilaku
sudah sangat lama sejak tahun 2010, menurut keluarga tidak tahu pasti
penyebabnya, perubahan perilaku sangat terlihat kurang lebih 10 tahun terakhir
saat klien lulus SMA. Keluarga klien juga mengatakan klien memang kurang bagus
interaksi dengan orang lain atau sosialisasi. Pasien tidak pernah mengikuti
organisasi atau acara yang ada dirumah sekitar.
c. Keluhan utama saat pengkajian
Klien mengatakan malas berbicara dengan orang lain, lebih suka menyendiri dan
merasa bosan dengan hidup dan tempat tinggal yang ditempati saat ini.
III. RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG (FAKTOR PRESIPITASI)
Klien mengatakan stres karena sebelumnya mengalami putus cinta dengan pacarnya
sejak 4 bln yang lalu, merokok dan mabok-mabokan selama 2 bulan setelah putus
dengan pacarnya. Klien mengatakan ibu dan saudaranya yang membawa ke RSJ,
karena pernah mau mencoba bunuh diri dengan mengkonsumsi pil dan minuman keras
secara berlebihan setelah putus dengan pacarnya
IV. RIWAYAT PENYAKIT DAHULU (FAKTOR PREDISPOSISI)
1. Pernah mengalami gangguan jiwa di masa lalu ? Ya
Terdapat riwayat pengobatan sebelumnya, hal tersebut dibenarkan oleh
keluarganya bahwa klien pernah dirawat sebelumnya di rumah sakit dan ada
riwayat pengobatan rawat jalan. Keluarga klien mengatakan ini termasuk kesekian
kalinya pasien masuk RSJ (11x)
2. Faktor penyebab/pendukung
a. riwayat trauma
Px mengatakan tidak pernah mengalami/ mempunyai riwayat trauma seperti
aniaya fisik, aniaya seksual, penolakan, kekerasan dalam keluarga ataupun
tindakan criminal
Diagnosa keperawatan : tidak ada masalah keperawatan
b. Pernah melakukan upaya / percobaan/ bunuh diri
Klien mengatakan pernah ada upaya atau mencoba bunuh diri dengan
mengkonsumsi pil dan minuman keras secara berlebihan karena merasa bosan
dengan hidupnya setelah mengalami putus cinta dengan pacarnya dan merasa
putus asa dengan hidupnya yang sekarang.
Diagnosa keperawatan : Risiko bunuh diri
c. Pengalaman masalalu yang tidak menyenangkan (peristiwa kegagalan,
kematian, perpisahan)
- klien mengatakan pernah mengalami kegagalan dalam hidupnya yaitu
cita-citanya tidak tercapai karena ingin menjadi polisi.
- peristiwa kematian : ditinggal oleh bapaknya (meninggal).
- peristiwa perpisahan: ditinggal pergi oleh pacarnya
d. Pernah mnegalami penyakit fisik (termasuk gangguan tumbuh kembang)
Klien mengatakan pernah mengalami penyakit tipes sebelumnya dan pernah
dirawat dirumah sakit karena penyakit tipesnya.
e. Riwayat pengguanaan NAPZA
Klien mengatakan pernah mengkonsumsi minuman keras, obat-obatan
terlarang selama 1 bulan
3. Upaya yang telah dilakukan terkait kondisi diatas dan hasilnya
Klien mengatakan meminta sendiri untuk berobat ke RSJ hal ini juga di benarkan
oleh keluarganya, bahwa klien meminta untuk berobat kembali karena klien merasa
kondisinya semakin memburuk.
4. Riwayat penyakit keluarga: TIDAK ADA
- Hubungan keluarga: klien mengatakan tidak ada anggota keluarga yang
mengalami gangguan jiwa
- Gejala: tidak ada gejala gangguan jiwa
- Riwayat pengobatan : tidak ada riwayat pengobatan/ perawatan jiwa pada
keluarga
Diagnosa keperawatan : tidak ada masalah keperawatan
V. PENGKAJIAN PSIKOSOSIAL
1. Genogram
Ket: : Meninggal
: Perempuan : Status perkawinan
: Laki- laki : Status keturunan
: Klien : Tinggal serumah
Klien mengatakan anak kedua dari 2 bersaudara. Saat ini klien tinggal bersama
dengan ibu kandung. Ayah klien telah meninggal sejak klien berumur 17 tahun.
Pengambil keputusan: klien mengatakan bahwa dalam keluaganya pengambil
keputusan adalah ibunya.
pola komunikasi: klien mengatakan sedikit males berinteraksi dengan orang lain
maupun keluarganya
pola asuh: klien mengatakan tinggal bersama ibunya dirumahnya.
Diagnosa keperawatan : isolasi sosial
2. Konsep diri
a. Citra tubuh :
Klien mnegatakan sudah menjaga badan / anggota tubuhnya dan tidak ada
bagian anggota tubuh yang tidak disukai. Klien menyukai semua anggota
tubuhnya.
b. Identitas
Klien mnegatakan anak ke-2 dari 2 bersaudara, klien mengatakan menganut
agama islam, dirinya belum menikah, dan menyadari dirinya sebagai laki-laki.
c. Peran
Klien mengatakan seorang anak yang dapat membahagikan orang tuanya.
Peran di RSJ sebagai pasien, dan membantu melakukan aktivitas seperti
mencuci piring dll.
d. Ideal diri
Klien mengatakan ingin segera sembuh dan segera pulang kerumah dan
bertemu dengan keluarga. Klien mengatakan ingin segera melupakan masa
lalunya agar segera sembuh dan dibawa pulang.
e. Harga diri
Klien mengatakan pernah merasa malu dengan temannya atau orang sekitar
karena ditinggal pergi oleh pacarnya.
Diagnosa keperawatan : Harga diri rendah.
3. Hubungan sosial
a. Orang yang berarti/ dekat
Klien mengatakan orang yang paling berarti dan terdekat dalam hidupnya
adalah temannya karena temannya perhatian dan peduli dengannya.
b. Peran serta dalam kegiatan kelompok/ masyarakat dan hubungan sosial
Keluarga klien mengatakan bahwa sebelum masuk RSJ klien tidak pernah
mengikuti organisasi atau acara yang ada dirumah sekitar.
Peran di rumah sakit sebagai klien dan sangat jarang melakukan aktivitas
seperti yang lain, klien lebih suka menyendiri dan tidak suka bergaul dengan
teman-temannya yang lain.
c. Hambatan dalam berhubungan dengan orang lain
Klien mengatakan lebih suka sendiri karena malas untuk berinteraksi dengan
orang lain serta tidak ada keinginan untuk ikut berkumpul dengan teman-
temannya dan juga merasa malu untuk bertemu dengan orang lain
Diagnose keperawatan : Isolasi sosial
4. Spiritual
a. Agama
Klien mengatakan kegiatan keagamaan dan ibadah yang dilakukan sesuai
dengan keyakinannya, yaitu agama islam. Klien mengatakan tidak sholat 5
waktu selama di RSJ karena merasa malas.
b. Pandangan terhadap gangguan jiwa
Klien menyadari bahwa dirinya mengalami gangguan kejiwaan, klien
menyatakan bahwa dirinya mengalami perubahan perilaku karena terlalu
banyak pikiran yang menyebabkan dirinya stres sehingga membuat klien
terhambat dalam melaksanakan peran sosial dan menjalankan aktivitas sehari-
hari. Klien juga mengatakan bahwa hal tersebut membuat orang-orang sekitar
menganggap dirinya sebagai orang gila.
Diagnasa keperawatan : Distres Spiritual
VI. PEMERIKSAAN FISIK
1. Keadaan umum : cukup
2. Kesadaran (kuantitas)
Composmentis, GCS : 4-5-6
3. Tanda vital
TD : 118/74 mmHg
N : 106x/ menit
S : 36,30c
P : 19 x/ menit
4. Ukur
BB: 58 kg
TB: 173 cm
5. Keluhan fisik
Klien mengatakan tidak ada keluhan dengan fisiknya
Diagnosa keperawatan : tidak ada masalah keperawatan
VII. STATUS MENTAL
1. Penampilan (penampilan usian, cara berpakaian, kebersihan)
Klien memakai baju seragam RSJ, akan tetapi penampilan pasien kurang rapi, cara
berpakaian klien sesuai, warna rambut hitam klien tampak bersih.
2. Pembicaraan (frekuensi, volume, jumlah, karakter):
Klien dapat berbicara sesuai topic pembicaraan namun menjawab sedikit lambat
dengan volume pelan, klien belum dapat berbicara dalam jumlah banyak dan
menyambung dengan bentuk bercerita.
3. Aktifitas motoric/ psikomotor
- Klien tampak mampu melakukan aktifitas motoric seperti yang lain berjalan,
olahraga dan aktifitas fisik lainnya.
- Klien melakukan aktifitas fisik/ motoric dengan normal
4. Mood dan afek
a. Mood : kesepian
Saat dikaji klien merespon dengan baik saat menjawab pertanyaan yang
bersangkutan dengan keadaan yang di alami klien. Klien merasa kesepian dan
terlihat sedih saat bercerita tentang pacarnya.
b. Afek : tumpul
Pada saat pengkajian afek dibuktikan dengan tidak ada perubahan emosi
selama wawancara jika tidak diberikan stimulus yang kuat, tetapi pandangan
mata pasien kedepan, kontak mata berkurang.
5. Interaksi selama wawancara: Kontak mata kurang.
Klien tampak kooperatif saat wawancara , akan tetapi kontak mata kurang pasien
lebih sering menunduk saat wawancara.
Diagnose keperawatan : isolasi sosial
6. Persepsi sensorik :
- Klien mengatakan tidak pernah mendengar ada suara-suara berbisik ataupun
bayangan yang mengganggu klien
7. Proses pikir :
a. Arus pikir : Koheren
Klien mampu mengucapkan pembicaraan tanpa memutar-mutar perkataan,
semua pembicaraan sampai tujuan yang ditanyakan.
b. Isi Pikir : Pikiran isolasi sosial
Klien tidak merasa asing terhadap dirinya, klien merasa ada gangguan dalam
tubuhnya sehingga memerlukan perawatan di rumah sakit.
c. Bentuk pikir : Otistik
Klien sering melamun dan tiba-tiba diam saat dilakukan pengkajian, ketika
dipanggil namanya baru klien merespon dan melihat perawat.
Diagnosa Keperawatan: Tidak ada masalah keperawatan
8. Kesadaran
Orientasi (waktu,tempat,orang)
Klien mampu mengenal orang sekitar, waktu, tempat dan dapat membedakan
antara teman bangsal dan perawat.
Meninggi
Menurun:
Jelaskan: kesadaran tidak menurun.
Diagnosa Keperawatan: -
9. Memori
Gangguan daya inget jangka panjang(>1 bulan)
/Gangguan daya inget jangka menengah (24 jam < 1 bulan)
Gangguan daya inget pendek (kurun waktu 10 detik sampai 15 menit)
Jelaskan: Klien mampu mengingat kejadian yang baru saja terjadi dan yang
kemarin terjadi, klien juga mampu mengingat kejadian dimasa lalunya dengan
jelas.
Diagnosa Keperawatan: -
10. Tingkat konsentrasi dan berhitung
a. Konsentrasi: mudah beralih
Kemampuan klien untuk berkonsentrasi kurang baik, mudah untuk dialihkan.
b. Berhitung
Klien mampu mengenal angka dan menjawab peratnyaan soal
perhitungan ,pertambahan,pengurangan (5+8=13,6x3=18) meski jawabnya
sedikit lambat.
Diagnosa Keperawatan: -
11. Kemampuan penilaian
Gangguan ringan
Gangguan ringan pada kemampuan penilaian dibuktikan dengan klien tidak
dapat mengambil keputusan ringan seperti klien tidak dapat memutuskan
apakah harus berkenalan dulu atau berjabat tangan terlebih dahulu.
Diagnosa Keperawatan: -
12. Daya tilik diri
Klien menyadari bahwa dirinya dirawat di RSJ Dr. Radjiman Wediodiningrat,
dan tidak menyangkal jika di rawat karena gangguan jiwa. Klien mengatakan
dirawat di RSJ agar kebiasaan buruk sering emosi ke keluarganya dirumah bisa
berubah.
Diagnosa Keperawatan: -
VIII. KEBUTUHAN PERSIAPAN PULANG
1. Kemampuan klien memenuhi kebutuhan
Klien mampu memenuhi kebutuhan pakaian (memilih,memakai,mencuci atau
menyimpannya), perawatan kesehatan, transportasi, tempat tinggal dan keuangan
dan kebutuhan lainnya.
2. Kegiatan hidup sehari-hari
a. Perawatan diri
1) Mandi
Klien mengatakan selama di RSJ dapat mandi sendiri, sehari kadang
2x,kadang 1x, klien mengatakan mandi sebelum jam makan pagi atau
sore.
2) Berpakaian,berhias dan berdandan
Klien mampu menggunakan pakaian yang disediakan di RSJ, tapi saat
menggunakan kurang rapi, rambut klien bersih, kuku klien panjang tidak
ada jenggot dan kumis.
3) Makan
Klien mengatakan menyukai semua menu yang disediakan oleh rumah
sakit, tidak ada makanan pantangan, klien mampu makan sendiri tanpa
bantuan orang lain, frekuensi makan 3x sehari.
4) Toileting (BAK,BAB)
Klien mengatakn BAK/BAB dikamar mandi dekat tempat tidur
klien,dapat melakukannya sendiri, BAK 3-4 x/hari. BAB 1-2 hari 1x.
Diagnosa Keperawatan: -
b. Nutrisi
1) Berapa frekuensi makan dan frekuensi kudapan dalam sehari :
Frekuensi makan 3x sehari, klien makan menggunakan piring/kotak
makan dan sendok.
2) Bagaimana nafsu makan :
Klien mengatakan nafsu makannya baik
3) Bagaimana berat badannya :
Klien mengatakan berat badannya menurun selama berada di RSJ
Diagnosa Keperawatan: -
c. Tidur
1) Istirahat dan tidur
Tidur siang,lama : 12.30 s/d 14.00
Tidur malam,lama :21.00 s/d 05.00
Aktivitas sebelum dan sesudah tidur : - /mandi
Klien mengatakn tidur siag kurang lebih 1.5 jam ,tidur malam biasanya
jam 21.00-04.00 dan langsung mandi saat bangun tidur.
2) Gangguan tidur
Klien mengatakan sering terbangun karena pengen segera pulang.
Diagnosa Keperawatan: pola tidur tidak efektif
3. Kemampuan lain-lain
a. Mengantisipasi kebutuhan hidup
Klien mampu mengantisipasi kebutuhannya seperti makan dll.
b. Membuat keputusan berdasarkan keinginannya
Klien kadang-kadang membuat keputusan berdasarkan keinginannya
c. Mengatur penggunaan obat dan melakukakn pemeriksaan kesehatnnya sendiri
Klien minum obat dengan teratur dan mau diperiksa kesehatannya oleh perawat
Diagnosa Keperawatan: -
4. Sistem Pendukung
Terapis : Klien dapat dukungan dari terapis (Perawat).
Disaat klien dirumah mendapat dukungan dari keluarganya
Diagnosa Keperawatan: -
IX. Mekanisme Koping
Mekanisme koping maladaptive ,karena setiap ada masalah px jarang bercerita kepada
teman dekat atau keluarga, klien lebih memilih menyendiri sehingga tidak mampu
mengatasi masalahnya
Diagnosa Keperawatan: Koping tidak efektif
X. Masalah psikososial dan lingkungan
Masalah dengan dukungan kelompok ,spesifiknya.
Klien mengatakan jarang berinteraksi dengan lingkungan sekitar rumah atau
mengikuti kegiatan yang ada di masyarakat
Masalah berhubungan dilingkungan ,spesifiknya.
Klien mengatakan merasa enggan untuk berinteraksi dengan orang lain, dan merasa
malas untuk bertemu dengan orang lain
Masalah dengan pendidikan ,spesifiknya
Klien mengatakan tidak ada masalah dengan pendidikannya
Masalah dengan pekerjaan,spesifiknya.
Klien mengatakan tidak bekerja.
Masalah dengan perumahan,spesifiknya.
Klien mengatakan tidak ada masalah dengan perumahnnya, klien tinggal dengan
ibunya
Masalah dengan ekonomi,spesifiknya
Klien mengatakan tidak ada masalah ekonomi
Masalah dengan pelayanan kesehatan ,spesifiknya
Klien mengatakan tidak ada masalah dengan pelayanan kesehatan
Masalah lainnya,spesifiknya
Tidak ada masalah lain.
Diagnosa Keperawatan: -
XI. Aspek Pengetahuan
Apakah klien mempunyai masalah yang berkaitan dengan pengetahuan yang kurang
tentang suatu hal ?
Bagaimana pengetahuan klien/keluarga saat ini tentang penyakit/gangguan
jiwa,perawatan dan penatalaksanaannya faktor yang memperberat masalah
(presipitasi),obat-obatan atau lainnya.apakah perlu diberikan tambahan pengetahuan
yang berkaitan dengan spesifik masalah tsb.
Penyakit gangguan jiwa : Klien dan keluarga mengatakan saat ini masih memerlukan
tambahan pengetahuan yang berkaitan dengan penyakit atau gangguan jiwa.
Diagnosa Keperawatan: Defisit Pengetahuan
XII. Aspek Medis
1. Diagnosis Multi Axis
Axis I : F20
Axis II : Klien memiliki kepribadian tertutup (introvert)
Axis III :
Axis IV : klien mengalami gangguan psikologis karena riwayat masa lalunya
Axis V : 41-50 (Gejala dan disabilitas berat)
2. Terapi Medis
- Clozapine 25 mg MERSI 0-1-0-1 per oral
- Risperidone 2 mg DEXA 1-0-1-0 per oral
- Triheksifenidil 2 mg 1-0-1-0 per oral
XIII. ANALISA DATA
No DATA DIAGNOSA
KEPERAWATAN
5 DS: Klien mengatakan tidak pernah sholat 5 waktu selama Distres Spiritual
di RSJ karena merasa malas.
DO: Tidak mampu beribadah, menyatakan hidupnya terasa
kurang bermakna