Dosen Pembimbing
Yondri Mulyadi,S.HI,MA
DISUSUN OLEH :
KELOMPOK 1
1. ADELA ISTIADZAH : 212210591
2. AFDILHA SYAFITRI JUNAIDI : 212210593
3. AILSA SUCITRA HALDI : 212210595
4. ALLINDRI JULIA DIGDA : 212210597
i
Kata Pengantar
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala limpahan Rahmat,
Inayah, Taufik dan Hinayahnya sehingga saya dapat menyelesaikan penyusunan makalah
ini dalam bentuk maupun isinya yang sangat sederhana. Semoga makalah ini dapat
dipergunakan sebagai salah satu acuan, petunjuk maupun pedoman bagi pembaca.
Makalah ini saya akui masih banyak kekurangan karena pengalaman yang saya
miliki sangat kurang. Oleh kerena itu saya harapkan kepada para pembaca untuk
memberikan masukan-masukan yang bersifat membangun untuk kesempurnaan makalah
ini.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
KESIMPALAN
DAFTAR PUSTAKA
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Manusia pada dasarnya adalah makhluk budaya yang harus membudayakan
dirinya. Manusia sebagai makhluk budaya mampu melepaskan diri dari ikatan
dorongan nalurinya serta mampu menguasai alam sekitarnya dengan alat
pengetahuan yang dimilikinya. Hal ini berbeda dengan binatang sebagai makhluk
hidup yang sama-sama makhluk alamiah dengan manusia dia tidak dapat
melepaskan dari ikatan dorongan nalurinya dan terikat erat oleh alam sekitarnya.
Manusia diciptakan Allah Swt. Berasal dari saripati tanah, lalu menjadi nutfah,
alaqah, dan mudgah sehingga akhirnya menjadi makhluk yang paling sempurna
yang memiliki berbagai kemampuan. Oleh karena itu, manusia wajib bersyukur atas
karunia yang telah diberikan Allah Swt.
Al-Quran menerangkan bahwa manusia berasal tanah dengan
mempergunakan bermacam-macam istilah, seperti : Turab, Thien, Shal-shal, dan
Sualalah. Hal ini dapat diartikan bahwa jasad manusia diciptakan Allah dari
bermacam-macam unsure kimiawi yang terdapat dari tanah. Adapun tahapan-
tahapan dalam proses selanjutnya, al-Quran tidak menjelaskan secara rinci.
Manusia yang sekarang ini, prosesnya dapat diamati meskipun secara
bersusa payah. Berdasarkan pengamatan yang mendalam dapat diketahui bahwa
manusia dilahirkan ibu dari rahimnya yang proses penciptaannya dimulai sejak
pertemuan antara permatozoa dengan ovum.
Perbedaan pendapat tentang apakah adam manusia pertama atau tidak,
diciptakan langsung atau melalui suatu proses tampaknya tidak akan ada ujungnya
karena masing-masing akan teguh pada pendiriannya. Jika polemik ini senantiasa
diperpanjang, jangan-jangan hanya akan menghabiskan waktu dan tidak sempat lagi
memikirkan tentang status dn tugas yang telah ditetapkan Allah pada manusia al-
Quran cukup lengkap dalam memberikan informasi tentang itu.
1
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah diatas, maka dapat dirumuskan
beberapa permasalah sebagai berikut:
1. Dari apa manusia itu diciptakan?
2. Bagaimana Pendangan Al-Quran terhadap asal usul kejadian manusia?
3. Ayat- ayat apa saja yang menyebutkan bahwa manusia diciptakan dari saripati
tanah?
4. Bagaimana asal- usul manusia menurut ilmu dunia?
C. Tujuan Penulisan
Adapun yang menjadi Tujuan penulisan makalah ini adalah sebagai berikut :
1. Untuk mengetahui dari apa manusia itu diciptakan
2. Untuk mengetahui pandangan Al- Quran menurut pandangan Al- quran
3. Untuk mengetahui ayat- ayat yang menjelaskan bahwa manusia dicipkan
dari saripati tanah
4. Untuk mengetahui asal- usul manusia menurut ilmu dunia
D. Manfaat Penulisan
1. Kita mengetahui dari apa manusia diciptakan
2. Kita mengetahui bagaimana pandangan Al Quran terhadap asal-usul
manusia
3. Kita mengetahui ayat-ayat yang menjelaskan tentang manusia diciptakan
dari saripati tanah
4. Kita juga mengetahui asal usul manusia menurut ilmu dunia.
2
BAB II
LANDASAN TEORITIS
3
f. Suatu keberadaan yang berpotensi yang perwujudanya merupakan ketakterdugaan
dengan potensi yang tak terbatas
g. Makhluk Tuhan yang berarti ia adalah makhluk yang mengandung kemungkinan
baik dan jahat.
h. Individu yang sangat dipengaruhi oleh lingkungan turutama lingkungan sosial,
bahkan ia tidak bisa berkembang sesuai dengan martabat kemanusaannya tanpa
hidup di dalam lingkungan sosial.
Dibanding makhluk lainnya manusia mempunyai kelebihan-kelebihan.
Kelebihan-kelebihan itu membedakan manusia dengan makhluk lainnya. Kelebihan
manusia adalah kemampuan untuk bergerak dalam ruang yang bagaimanapun, baik
didarat, dilaut, maupun diudara. Sedangkan binatang bergerak diruang yang terbatas.
Walaupun ada binatang yang bergerak didarat dan dilaut, namun tetap saja mempunyai
keterbatasan dan tidak bisa melampaui manusia. Mengenai kelebihan manusia atas
makhluk lain dijelaskan surat al-Isra‟ ayat 70.
Disamping itu, manusia diberi akal dan hati, sehingga dapat memahami ilmu
yang diturunkan Allah, berupa al-Quran menurut sunah rasul. Dengan ilmu manusia
mampu berbudaya. Allah menciptakan manusia dalam keadaan sebaik-baiknya (at-Tiin
: 95:4). Namun demikian, manusia akan tetap bermartabat mulia kalau mereka sebagai
khalifah ( makhluk alternatif ) tetap hidup dengan ajaran Allah ( QS. Al-An‟am : 165 ).
Karena ilmunya itulah manusia dilebihkan ( bisa dibedakan ) dengan makhluk lainnya.
Jika manusia hidup dengn ilmu selain ilmu Allah, manusia tidak bermartabat
lagi. Dalam keadaan demikian manusia disamakan dengan binatang, “mereka itu seperti
binatang ( ulaaika kal an‟aam ), bahkan lebih buruk dari binatang ( bal hum adhal ).
Dalam keadaan demikian manusia bermartabat rendah ( at-Tiin : 4 ).
4
BAB III
PEMBAHASAN
5
manusia berasal tanah dengan mempergunakan bermacam-macam istilah, seperti :
Turab, Thien, Shal-shal, dan Sualalah.
Hal ini dapat diartikan bahwa jasad manusia diciptakan Allah dari bermacam-
macam unsur kimiawi yang terdapat dari tanah. Adapun tahapan-tahapan dalam proses
selanjutnya, Al-Quran tidak menjelaskan secara rinci. Akan tetapi hampir sebagian
besar para ilmuwan berpendapat membantah bahwa manusia berawal dari sebuah
evolusi dari seekor binatang sejenis kera, konsep-konsep tersebut hanya berkaitan
dengan bidang studi biologi. Anggapan ini tentu sangat keliru sebab teori ini ternyata
lebih dari sekadar konsep biologi. Teori evolusi telah menjadi pondasi sebuah filsafat
yang menyesatkan sebagian besar manusia. Dalam hal ini membuat kita para manusia
kehilangan harkat dan martabat kita yang diciptakan sebagai mahluk yang sempurna
dan paling mulia.
Walaupun manusia berasal dari materi alam dan dari kehidupan yang terdapat di
dalamnya, tetapi manusia berbeda dengan makhluk lainnya dengan perbedaan yang
sangat besar karena adanya karunia Allah yang diberikan kepadanya yaitu akal dan
pemahaman. Itulah sebab dari adanya penundukkan semua yang ada di alam ini untuk
manusia, sebagai rahmat dan karunia dari Allah SWT. {“Allah telah menundukkan bagi
kalian apa-apa yang ada di langit dan di bumi semuanya.”}(Q. S. Al-Jatsiyah: 13).
{“Allah telah menundukkan bagi kalian matahari dan bulan yang terus menerus
beredar. Dia juga telah menundukkan bagi kalian malam dan siang.”}(Q. S. Ibrahim:
33). {“Allah telah menundukkan bahtera bagi kalian agar dapat berlayar di lautan atas
kehendak-Nya.”}(Q. S. Ibrahim: 32), dan ayat lainnya yang menjelaskan apa yang telah
Allah karuniakan kepada manusia berupa nikmat akal dan pemahaman serta derivat
(turunan) dari apa-apa yang telah Allah tundukkan bagi manusia itu sehingga mereka
dapat memanfaatkannya sesuai dengan keinginan mereka, dengan berbagai cara yang
mampu mereka lakukan. Kedudukan akal dalam Islam adalah merupakan suatu
kelebihan yang diberikan Allah kepada manusia dibanding dengan makhluk-makhluk-
Nya yang lain. Dengannya, manusia dapat membuat hal-hal yang dapat mempermudah
urusan mereka di dunia. Namun, segala yang dimiliki manusia tentu ada keterbatasan-
keterbatasan sehingga ada pagar-pagar yang tidak boleh dilewati.
6
Dengan demikian, manusia adalah makhluk hidup. Di dalam diri manusia
terdapat apa-apa yang terdapat di dalam makhluk hidup lainnya yang bersifat khsusus.
Dia berkembang, bertambah besar, makan, istirahat, melahirkan dan berkembang biak,
menjaga dan dapat membela dirinya, merasakan kekurangan dan membutuhkan yang
lain sehingga berupaya untuk memenuhinya. Dia memiliki rasa kasih sayang dan cinta.
7
Tempat menempelnya embryo dengan rahim ibu itu disebut plasenta.
Melalui hubungan semacam ini, zigot mampu mendapatkan zat-zat penting dari
tubuh sang ibu bagi pertumbuhannya.
C.PembungkusanTulangolehOtot
Sisi penting lain tentang informasi yang disebutkan dalam ayat-ayat Al Qur‟an
adalah tahap-tahap pembentukan manusia dalam rahim ibu. Disebutkan dalam
ayat tersebut bahwa dalam rahim ibu, mulanya tulang-tulang terbentuk, dan
selanjutnya terbentuklah otot yang membungkus tulang-tulang ini. Kemudian air
mani itu menjadi segumpal darah, lalu segumpal darah itu menjadi segumpal
daging, dan segumpal daging itu menjadi tulang-belulang, lalu tulang belulang
itu dibungkus dengan daging. Kemudian menjadi makhluk yang (berbentuk) lain.
Embriologi adalah cabang ilmu yang mempelajari perkembangan embrio dalam
rahim ibu. Hingga akhir-akhir ini, para ahli embriologi beranggapan bahwa
tulang dan otot dalam embrio terbentuk secara bersamaan. Penelitian di tingkat
mikroskopis ini menunjukkan bahwa perkembangan dalam rahim ibu terjadi
dengan cara persis seperti yang digambarkan dalam ayat tersebut. Pertama,
jaringan tulang rawan embrio mulai mengeras. Kemudian sel-sel otot yang
terpilih dari jaringan di sekitar tulang-tulang bergabung dan membungkus tulang-
tulangini.
Dalam minggu ketujuh, rangka mulai tersebar ke seluruh tubuh dan tulang-tulang
mencapai bentuknya yang kita kenal. Pada akhir minggu ketujuh dan selama
minggu kedelapan, otot-otot menempati posisinya di sekeliling bentukan tulang.
D.TigaTahapanBayiDalamRahim.
Dalam buku Basic Human Embryology, sebuah buku referensi utama dalam bidang
embriologi,faktainidiuraikansebagaiberikut:
“Kehidupan dalam rahim memiliki tiga tahapan: pre-embrionik; dua setengah
minggu pertama, embrionik; sampai akhir minggu ke delapan, dan janin; dari
minggu ke delapan sampai kelahiran.” (Williams P., Basic Human Embryology, 3.
edition,1984,s.64.)
8
Fase-fase ini mengacu pada tahap-tahap yang berbeda dari perkembangan seorang
bayi. Ringkasnya, ciri-ciri tahap perkembangan bayi dalam rahim adalah
sebagaimana berikut:
a.TahapPre-embrionik
Pada tahap pertama, zigot tumbuh membesar melalui pembelahan sel, dan
terbentuklah segumpalan sel yang kemudian membenamkan diri pada dinding
rahim. Seiring pertumbuhan zigot yang semakin membesar, sel-sel penyusunnya
pun mengatur diri mereka sendiri guna membentuk tiga lapisan (bahasa biologinya
disebut lapisan lembaga ektoderm, mesoderm, endoderm.
b.TahapEmbrionik
Tahap kedua ini berlangsung selama lima setengah minggu. Pada masa ini bayi
disebut sebagai “embrio”. Pada tahap ini, organ dan sistem tubuh bayi mulai
terbentuk dari lapisan- lapisan sel tersebut. pada tahap ini juga terjadi pembentukan
organ-organ tubuh. dan pengaturan posisi, sumbu tubuh, dan pembentukan tubuh.
c.Tahapfetus
Dimulai dari tahap ini dan seterusnya, bayi disebut sebagai “fetus”. Tahap ini
dimulai sejak kehamilan bulan kedelapan dan berakhir hingga masa kelahiran. Ciri
khusus tahapan ini adalah terlihatnya fetus menyerupai manusia, dengan wajah,
kedua tangan dan kakinya. Meskipun pada awalnya memiliki panjang 3 cm,
kesemua organnya telah nampak. Tahap ini berlangsung selama kurang lebih 30
minggu, dan perkembangan berlanjut hingga minggu kelahiran.
Cabang-cabang ilmu pengetahuan yang berkembang seperti genetika dan biologi
molekuler telah membenarkan secara ilmiah ketepatan informasi yang diberikan Al
Qur‟an ini. Kini diketahui bahwa jenis kelamin ditentukan oleh sel-sel sperma dari
tubuh pria, dan bahwa wanita tidak berperan dalam proses penentuan jenis kelamin
ini.
9
3. Dalil aqli dan Naqli yang Menjelaskan Asal-usul Manusia
Ketika berbicara tentang manusia, Al-Qur‟an menggunakan tiga (3) istilah
pokok. Pertama, menggunakan kata yang terdiri atas huruf alif, nun, dan sin, seperti
kata insan, ins, naas, dan unaas. Kedua, menggunakan kata basyar. Ketiga,
menggunakan kata Bani Adam dan dzurriyat Adam.
Menurut M. Quraish Shihab, kata basyar terambil dari akar kata yang
bermakna penampakan sesuatu dengan baik dan indah. Dari akar kata yang sama
lahir kata basyarah yang berarti kulit. Al-Qur‟an menggunakan kata basyar sebanyak
36 kali dalam bentuk tunggal dan sekali dalam bentuk mutsanna untuk menunjuk
manusia dari sudut lahirnya serta persamaannya dengan manusia lainnya. Dengan
demikian, kata basyar dalam Al-Qur‟an menunjuk pada dimensi material manusia
yang suka makan, minum, tidur, dan jalan-jalan. Dari makna ini lantas lahir makna-
makna lain yang lebih memperkaya definisi manusia. Dari akar kata basyar lahir
makna bahwa proses penciptaan manusia terjadi secara bertahap sehingga mencapai
tahap kedewasaan.
Allah swt. berfirman:
Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah dia menciptakan kamu dari tanah,
kemudian kamu (menjadi) manusia yang berkembang biak (memiliki anak). (Q.S. a r-
Rum [30]: 20)
Selain itu, kata basyar juga dikaitkan dengan kedewasaan manusia yang
menjadikannya mampu memikul tanggung jawab. Akibat kemampuan mengemban
tanggung jawab inilah, maka pantas tugas kekhalifahan dibebankan kepada manusia.
Hal ini sebagaimana firman Allah berikut ini.
Dan (ingatlah), ketika Tuhanmu berfirman kepada para malaikat, “Sesungguhnya Aku
akan menciptakan seorang manusia dari tanah liat kering (yang berasal) dari lumpur
10
hitam yang diberi bentuk. Maka, apabila Aku telah menyempurnakan kejadiannya,
dan telah meniupkan ke dalamnya ruh (ciptaan)-Ku, maka tunduklah kamu kepadanya
dengan bersujud.” (Q.S. al-Hijr [15]: 28-29):
.
(Ingatlah) ketika Tuhanmu berfirman kepada para malaikat, “Sesungguhnya Aku
hendak menjadikan seorang khalifah di muka bumi.” Mereka berkata, “Mengapa
Engkau hendak menjadikan (khalifah) di bumi itu orang yang akan membuat
kerusakan padanya dan menumpahkan darah, padahal kami senantiasa bertasbih
dengan memuji Engkau dan mensucikan Engkau?” Tuhan berfirman, “Sesungguhnya
Aku mengetahui apa yang tidak kamu ketahui.” (Q.S. al-Baqarah [2]: 30)
Sementara itu, kata insan terambil dari kata ins yang berarti jinak, harmonis,
dan tampak. Musa Asy‟arie menambahkan bahwa kata insan berasal dari tiga
kata: anasa yang berarti melihat, meminta izin, dan mengetahui; nasiya yang berarti
lupa; dan al-uns yang berarti jinak. Menurut M. Quraish Shihab,
makna jinak, harmonis, dan tampak lebih tepat daripada pendapat yang mengatakan
bahwa kata insan terambil dari kata nasiya (lupa) dan kata naasa-
yanuusu (berguncang). Dalam Al-Qur‟an, kata insaan disebut sebanyak 65 kali.
Kata insaan digunakan Al-Qur‟an untuk menunjuk kepada manusia dengan seluruh
totalitasnya, jiwa dan raga. Bahkan, lebih jauh Bintusy Syathi‟ menegaskan bahwa
makna kata insaan inilah yang membawa manusia sampai pada derajat yang
membuatnya pantas menjadi khalifah di muka bumi, menerima beban takliif dan
amanat kekuasaan.
Dua kata ini, yakni basyar dan insaan, sudah cukup menggambarkan hakikat manusia
dalam Al-Qur‟an. Dari dua kata ini, kami menyimpulkan bahwa definisi manusia
adalah makhluk Allah yang paling sempurna, yang diciptakan secara bertahap, yang
terdiri atas dimensi jiwa dan raga, jasmani dan rohani, sehingga memungkinkannya
untuk menjadi wakil Allah di muka bumi (khaliifah Allah fii al-ardl).
11
1. Asal-Usul Penciptaan Manusia
12
2. Perbandingan Asal-usul Manusia Menurut Al-Quran dan Ilmu Dunia
Perbedaan pendapat tentang apakah adam manusia pertama atau tidak,
diciptakan langsung atau melalui suatu proses tampaknya tidak akan ada ujungnya
karena masing-masing akan teguh pada pendiriannya. Jika polemik ini senantiasa
diperpanjang, jangan-jangan hanya akan menghabiskan waktu dan tidak sempat lagi
memikirkan tentang status dn tugas yang telah ditetapkan Allah pada manusia al-
Quran cukup lengkap dalam memberikan informasi tentang itu.
Untuk memahami informasi tersebut secara mendalam, ahli-ahli kimi,
biologi, dan lain-lainnya perlu dilibatkan, agar dalam memahami ayat-ayat tersebut
tidak secara harfiah. Yang perlu diingatkan sekarang adalah bahwa manusia oleh
Allah, diharapkan menjadi khalifah ( pemilih atau penerus ajaran Allah ). Status
manusia sebagai khalifah , dinyatakan dalam al-baqarah 30. kata khalifah berasal
dari kata khalafa yakhlifu khilafatan atau khalifatan yang berarti meneruskan,
sehingga kata khalifah dapat diartikan sebagai pemilih atau penerus ajaran Allah.
Kebanyakan umat Islam menerjemahkan dengan pemimpin atau pengganti, yang
biasanya dihubunkan dengan jabatan pimpinan umat islam sesudah Nabi
Muhammad saw wafat , baik pimpinan yang termasuk khulafaurrasyidin maupun di
masa Muawiyah-„Abbasiah.
Perlu diingat bahwa istilah khalifah pernah dimunculkan Abu bakar pada
waktu dipercaya untuk memimpin umat islam. Pada waktu itu beliau mengucapkan
inni khalifaur rasulillah, yang berarti aku adalah pelanjut sunah rasulillah. Dalam
pidatonya setelah diangkat oleh umat islam, abu bakar antara lain menyatakan
“selama saya menaati Allah, maka ikutilah saya, tetapi apabila saya menyimpang ,
maka luruskanlah saya”. Jika demikian pengertian khalifah, maka tidak setiap
manusia mampu menerima atau melaksanakan kekhalifahannya. Hal itu karena
kenyataan menunjukkan bahwa tidak semua orang mau memilih ajaran Allah.
13
Sejarah asal mula manusia menurut Islam dan teori evolusi menurut para
ahli. Begitu banyak penemuan manusia dalam bidang ilmu pengetahuan dan
teknologi, tapi masih ada satu permasalahan yang hingga kini belum mampu
dijawab dan dijabarkan oleh manusia secara eksak dan ilmiah. Masalah itu ialah
masalah tentang asal usul kejadian manusia.
Banyak para ahli mempercayai bahwa, kehidupan manusia berawal dari
terpisahnya sebuah spesies hominid dari garis evolusi primata yang akan
menurunkan simpanse dan gorila. Kemudian, hominid ini berkembang dan
menurunkan manusia modern, Homo sapiens. pernyataan ini dipengaruhi oleh teori
evolusi yang dikemukakan oleh Charles Darwin.
Teori evolusi adalah suatu teori yang menyatakan bahwa makhluk hidup
pada masa lampau, beradaptasi dan mengalami perubahan bentuk bagian-bagian
tubuhnya. biasanya, proses ini terjadi dalam waktu yang sangat lama. Proses ini
disebut evolusi.
Teori evolusi mengatakan bahwa manusia merupakan keturunan dari
hominid. Hominid adalah makhluk hidup yang memiliki ciri-ciri diantara manusia
dan kera. Banyak fosil-fosil hominid ini tersebar di seluruh bagian dunia. Fosil
hominid tertua yang pernah ditemukan adalah Australopithecus africanus. Hominid
ini ditemukan di Afrika. Australopithecus memiliki kapasitas otak sebesar 450 cc.
Hominid ini sudah bisa berjalan dengan posisi tegak. Posisi tegak ini sangat penting
karena, posisi ini memberikan beberapa keuntungan bagi hominid ini. Contohnya
hominid ini sudah bisa melihat benda dalam jarak yang jauh dan ia sudah bisa
memindahkan berat ke tangan.
14
BAB IV
KESIMPULAN
1. Kesimpulan
a. Manusia adalah makhluk utama, yaitu diantara semua makhluk natural dan
supranatural, manusia mempunyai jiwa bebas dan hakikat hakikat yg mulia.
b. Manusia adalah kemauan bebas. Inilah kekuatannya yg luar biasa dan tidak dapat
dijelaskan : kemauan dalam arti bahwa kemanusiaan telah masuk ke dalam rantai
kausalitas sebagai sumber utama yg bebas – kepadanya dunia alam –world of nature–,
sejarah dan masyarakat sepenuhnya bergantung, serta terus menerus melakukan campur
tangan pada dan bertindak atas rangkaian deterministis ini. Dua determinasi
eksistensial, kebebasan dan pilihan, telah memberinya suatu kualitas seperti Tuhan
c. Manusia adalah makhluk yg sadar. Ini adalah kualitasnya yg paling menonjol;
Kesadaran dalam arti bahwa melalui daya refleksi yg menakjubkan, ia memahami
aktualitas dunia eksternal, menyingkap rahasia yg tersembunyi dari pengamatan, dan
mampu menganalisa masing-masing realita dan peristiwa. Ia tidak tetap tinggal pada
permukaan serba-indera dan akibat saja, tetapi mengamati apa yg ada di luar
penginderaan dan menyimpulkan penyebab dari akibat. Dengan demikian ia melewati
batas penginderaannya dan memperpanjang ikatan waktunya sampai ke masa lampau
dan masa mendatang, ke dalam waktu yg tidak dihadirinya secara objektif. Ia mendapat
pegangan yg benar, luas dan dalam atas lingkungannya sendiri. Kesadaran adalah suatu
zat yg lebih mulia daripada eksistensi.
d. Manusia adalah makhluk yg sadar diri. Ini berarti bahwa ia adalah satu-satuna
makhluk hidup yg mempunyai pengetahuan atas kehadirannya sendiri ; ia mampu
mempelajari, manganalisis, mengetahui dan menilai dirinya.
e. Manusia adalah makhluk kreatif. Aspek kreatif tingkah lakunya ini memisahkan
dirinya secara keseluruhan dari alam, dan menempatkannya di samping Tuhan. Hal ini
menyebabkan manusia memiliki kekuatan ajaib-semu –quasi-miracolous– yg
memberinya kemampuan untuk melewati parameter alami dari eksistensi dirinya,
memberinya perluasan dan kedalaman eksistensial yg tak terbatas, dan
menempatkannya pada suatu posisi untuk menikmati apa yg belum diberikan alam.
15
f. Manusia adalah makhluk idealis, pemuja yg ideal. Dengan ini berarti ia tidak
pernah puas dengan apa yg ada, tetapi berjuang untuk mengubahnya menjadi apa yg
seharusnya. Idealisme adalah faktor utama dalam pergerakan dan evolusi manusia.
Idealisme tidak memberikan kesempatan untuk puas di dalam pagar-pagar kokoh realita
yg ada. Kekuatan inilah yg selalu memaksa manusia untuk merenung, menemukan,
menyelidiki, mewujudkan, membuat dan mencipta dalam alam jasmaniah dan ruhaniah.
g. Manusia adalah makhluk moral. Di sinilah timbul pertanyaan penting mengenai
nilai. Nilai terdiri dari ikatan yg ada antara manusia dan setiap gejala, perilaku,
perbuatan atau dimana suatu motif yg lebih tinggi daripada motif manfaat timbul.
Ikatan ini mungkin dapat disebut ikatan suci, karena ia dihormati dan dipuja begitu rupa
sehingga orang merasa rela untuk membaktikan atau mengorbankan kehidupan mereka
demi ikatan ini.
h. Manusia adalah makhluk utama dalam dunia alami, mempunyai esensi uniknya
sendiri, dan sebagai suatu penciptaan atau sebagai suatu gejala yg bersifat istimewa dan
mulia. Ia memiliki kemauan, ikut campur dalam alam yg independen, memiliki
kekuatan untuk memilih dan mempunyai andil dalam menciptakan gaya hidup melawan
kehidupan alami. Kekuatan ini memberinya suatu keterlibatan dan tanggung jawab yg
tidak akan punya arti kalau tidak dinyatakan dengan mengacu pada sistem nilai.
16
DAFTAR PUSTAKA
http://ahyarijonk.blogspot.com/2010/02/manusia-dan-kera-asal-mula-manusia.html
http://www.google.co.id/#hl=id&source=hp&biw=1024&bih=574&q=pengertian+manusia
&aq=f&aqi=g10&aql=&oq=&gs_rfai=&fp=9798f548f006646a
http://definisi-pengertian.blogspot.com/2010/05/pengertian-manusia.html
http://www.membuatblog.web.id/2010/02/pengertian-hakikat-manusia.html
http://id.wikipedia.org/wiki/Manusia
https://uc.xyz/XEjFQ?pub=link
17