September 3, 2021
PPh 22 merupakan pengenaan pajak pada badan usaha yang melakukan perdagangan
impor, ekspor, atau re-impor. Berlaku bagi badan usaha pemerintah atau usaha swasta. PPh
pasal 22 ini juga berlaku untuk wajib pajak badan yang memperdagangkan barang mewah
sesuai dengan Peraturan Menteri Keuangan (PMK) Republik Indonesia (RI) Nomor
92/PMK.03/2019 tentang Perubahan Kedua atas PMK RI No. 253/PMK.03/2008 tentang Wajib
Pajak Tertentu sebagai Pemungut Pajak Penghasilan dari Pemberi atas Penjualan Barang
Tergolong Sangat Mewah. Lalu, bagaimana cara menghitung PPh Pasal 22 ini?
pajak yang dikenakan untuk kegiatan penyerahan barang, kegiatan di bidang impor ekspor,
dan penjualan barang mewah. Dalam menghitungnya, cara yang dilakukan adalah:
Untuk badan yang melakukan pemungutan atau pemotongan adalah sebagai berikut:
Bendahara pengeluaran
Kuasa Pengguna Anggaran (KPA) atau pejabat yang menerbitkan Surat Perintah
Membayar
pertanian, serta perikanan, dengan pembelian bahan pedagang yang diperlukan industri
Industri atau badan usaha yang membeli komoditas mineral logam, tambang batubara
maupun mineral yang bukan logam, dari badan atau perorangan yang memegang
Badan usaha di bidang industri semen, kertas, baja, otomotif, dan farmasi, dengan
Agen Tunggal Pemegang Merek (ATPM) Agen Pemegang Merek (APM), dan importir
Pedagang pengumpul yang merupakan badan atau perorangan yang menyatukan hasil
Penjual barang tergolong mewah yang termasuk dalam PPh Pasal 22.
Anda harus tahu tarif dari PPh pasal 22 ini. Tarifnya adalah:
1. Impor
3. Penjualan produk yang ditentukan atas dasar Keputusan Direktur Jenderal Pajak, yakni:
4. Penjualan produk atau pemberian produk oleh produsen atau importir bahan bakar
minyak, pelumas, serta gas. Pemungutan PPh Pasal 22 kepada agen/penyalur, sifatnya final.
5. Pembelian bahan yang diperlukan industri atau ekspor dari pedagang, maka ditentukan
6. Impor kedelai, tepung terigu serta gandum oleh importir yang memakai API = 0,5% x nilai
impor.
7. Penjualan (5% harga jual tidak termasuk PPN dan PPnBM).
Rumah dan tanahnya seharga atau pengalihan harganya lebih dari Rp10.000.000.000
Apartemen, kondominium, serta sejenisnya seharga atau pengalihan harganya lebih dari
Kendaraan roda empat dengan pengangkutan kurang dari sepuluh orang berupa
seharga lebih dari Rp5.000.000.000 (lima miliar rupiah). Selain itu, juga kapasitas silinder
8. Bagi yang tidak mempunyai NPWP akan dilakukan pemotongan 100% lebih tinggi dari tarif
Contoh Perhitungan
Bendahara membeli 4 (empat) printer dari PT. ABCD dengan harga beli Rp22.000.000 (harga
termasuk PPN).
Itulah dia cara menghitung PPh pasal 22 yang bisa Anda pelajari. Manfaatkan e-Filing Pajak
Online dari AyoPajak yang merupakan PJAP resmi dan diawasi langsung oleh DJP. Lapor
pajak tidak perlu repot lagi. Yuk kunjungi website kami sekarang juga.
Related Post
Penjelasan Lengkap PPh 21 Pesangon Cara Menghitung Pajak UMKM Agar Tidak Salah
December 2, 2021
December 3, 2021
E-Filing
Jl. Panjang 9C, Kebon Jeruk, Jakarta Barat
E-Billing
support@ayopajak.com
E-Faktur
E-SPT