Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Tata Surya adalah kumpulan benda langit yang terdiri atas sebuah bintang yang disebut
Matahari dan semua objek yang terikat oleh gaya gravitasinya. Objek-objek tersebut termasuk
delapan buah planet yang sudah diketahui dengan orbit berbentuk elips, lima planet kerdil, 173 satelit
alami yang telah diidentifikasi, dan jutaan benda langit (meteor, asteroid, komet) lainnya.
Tata Surya terbagi menjadi Matahari, empat planet bagian dalam, sabuk asteroid, empat
planet luar, dan di bagian terluar adalah Sabuk Kuiper dan Piringan Terbesar. Enam dari delapan
planet dan tiga dari lima planet kerdil itu dikelilingi oleh satelit alami yang biasa disebut dengan
bulan. Contoh: Bulan atau satelit alami Bumi. Masing-masing planet bagian luar dikelilingi oleh
cincin planet yang terdiri dari debu dan partikel lain.
Itulah sedikit gambaran tentang Tata Surya. Tetapi, Bagaimana Tata Surya bisa berbentuk
seperti sekarang? Bagaimana awal mula terbentuknya Tata Surya? Apa yang menarik tentang Tata
Surya? Pertanyaan-pertanyaan ini sering muncul di sekitar kita dan saya akan mencoba menjawab
lewat makalah ini. Oleh karena itu, pada kesempatan kali ini penulis membuat makalah yang berjudul
“Tata Surya dan Semua Benda Langit yang Terikat dengan Gravitasi” dengan harapan dapat
membantu para pembaca.. Dengan adanya makalah ini bukan berarti benda langit hanya itu saja tetapi
masih ada banyak lagi yang tidak dapat ditangkap oleh indera manusia sehingga kita harus banyak
belajar agar dapat menemukan benda langit yang baru.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan Latar Belakang Masalah yang telah dijelaskan, maka secara garis besar ada
empat rumusan masalah sebagai berikut.
PEMBAHASAN
A. MATAHARI
1. Pengertian Matahari
Matahari merupakan bintang yang dapat memancarkan cahayanya sendiri. Matahari berperan
sebagai pusat tata surya yang memiliki energi paling besar di dalam tata surya. Matahari berupa bola
gas pijar dengan diameter 109 kali panjang diameter bumi. Diameter bumi sebesar 12.600 km.
- Zona Radiatif
Diperkirakan pada struktur ini sekitar 0,7 radius Matahari. Material matahari pada bagian
ini cukup panas dan padat sampai-sampai radiasi termal adalah cara utama untuk menstransfer
energi dari inti. Suhu di zona radiatifpun turun sekitar 7 juta sampai 2 juta Kelvin.
- Zona Konvektif
Zona konvektif merupakan lapisan terluar matahari, memiliki ketebalan dari permukaan
ke zona radiatif sekitar 200.000 km. Suhunya lebih rendah dipandingkan dari zona radiatif dan
atom yang leih berat tidak semuanya terionisasikan. Akibatnya, transportasi panas radiatif
menjadi kurang efektif. Kepadatan gas – gas di struktur ini sangat rendah sehingga arus konvektif
menjadi terbentuk.
- Fotosfer
Fotosfer adalah permukaan matahari yang tampak dan bisa dilihat dengan mata telanjang.
Tebal fotosfer bisa sampai ratusan kilometer. Tentu saja, suhu fotosfer lebih dingin dibandingkan
dengan lapisan yang tidak tampak.
B. PLANET
1. Pengertian Planet
Secara umum, pengertian planet merupakan suatu benda langit yang mengelilingi atau
mengorbit bintang dengan lintasan serta kecepatan tertentu. Contoh : Bumi yang mengelilingi
atau mengorbit Matahari. Planet adalah salah satu dari bagian anggota tata surya dengan memiliki
ciri-ciri tertentu. Planet yang mengitari matahari secara penuh dalam satu putaran disebut sebagai
revolusi. Sedangkan waktu yang dibutuhkan sebuah planet dalam satu kali revolusi disebut
sebagai kala revolusi atau satu tahun planet.
Bukan hanya revolusi, planet yang berputar atau mengorbit pada porosnya disebut
sebagai rotasi. Planet memerlukan waktu satu kali rotasi disebut sebagai kala rotasi. Pada setiap
planet mempunyai lintasan maya yang berbentuk elips disebut dengan orbit. Hal inilah yang
membuat planet tidak bertabrakan satu sama lain. Setiap planet yang tetap pada orbitnya
dipengaruhi oleh adanya gaya gravitasi Matahari. Semakin jauh jarak planet dari Matahari maka
orbit planet tersebut semakin panjang.
Pengertian planet merupakan bintang berpindah serta memiliki letak yang berubah-ubah.
Hal ini karena planet bergerak mengelilingi matahari. Planet tidak dapat untuk
memancarkan cahaya seperti halnya pada bintang dan matahari. Cahaya yang dapat dipancarkan
planet berasal dari cahaya matahari yang kemudian dipantulkannya, sehingga pada malam hari
planet yang ada di langit dapat untuk dilihat dengan mata telanjang sekalipun, hal ini karena
planet tersebut tampak terang seperti bintang.
Setiap planet memiliki lintasan orbitnya sendiri-sendiri. Lintasan orbit pada setiap planet
hampir berbentuk seperti lingkaran. Pada awal abad 17 Johanes Kepler membuktikan bahwa
lintasan pada orbit planet-planet pada tata surya memiliki bentuk elips atau lonjong serta letak
matahari berada di salah satu titik fokus elips tersebut.
Terdapat beberapa planet yang ada dalam tata surya, antara lain : Merkurius, Bumi,
Yupiter, Mars, Venus, Saturnus, Neptunus, Uranus, dan Pluto. Berdasarkan dari jaraknya dengan
matahari, Merkurius dan Venus disebut sebagai sebuah planet dalam atau planet inferior,
sedangkan Planet Yupiter, Mars, Saturnus, Uranus, serta Pluto di sebut planet luar atau planet
superior. Dari kedua kelompok ini dipisahkan oleh bumi (bumi sebagai pembatas).Untuk lebih
jelasnya lagi, berikut ciri-ciri planet dan macam-macam planet.
Planet di dalam tata surya, terbagi menjadi 2 kelompok planet yaitu planet dalam yang
terdiri atas Merkurius, Mars, Bumi, dan Venus. Sedangkan planet luar terdiri atast Neptunus,
Setelah mengetahui tentang pengertian planet, berikut tentang macam-macam planet dan
ciri-ciri planet. Berdasarkan dari penjelasan bahwasannya planet dalam tata surya terbagi menjadi
2 kelompok, berikut ini macam-macam planet tersebut, antara lain :
1. Planet Merkurius
Nama Merkurius berasal dari nama dewa kurir dari kerajaan Romawi. Planet Merkurius ialah
sebuah planet yang memiliki letak paling dekat dengan Matahari, hal ini membuat suhu permukaan
pada siang hari dapat mencapai 400 derajat celcius, namun disaat malam hari akan turun hingga
mencapai 180 derajat celcius. Pengertian planet Merkurius merupakan planet terkecil yang ada dalam
tata surya, akan tetapi mempunyai berat yang hampir sama beratnya dengan bumi. Hal ini karena
Planet Merkurius disusun atas besi yang sangat besar hingga berdiameter 3.600 km. Dimana waktu
yang paling tepat guna mengamati Planet Merkurius adalah pada waktu menjelang pagi atau senja.
Venus berasal dari nama dewi cinta dan kecantikan dari bangsa Romawi. Bukan hanya itu,
Planet Venus dikenal dengan bintang sore ataupun bintang kejora, hal ini karena Planet Venus dapat
kita amati pada waktu petang hari dan juga saat sebelum matahari terbit. Planet Venus terlihat seperti
bintang pada saat langit malam, hal ini karena Planet Venus mempunyai lapisan atmosfer yang tebal
serta dapat untuk memantulkan sinar matahari dengan baik. Planet Venus merupakan planet terpanas
yang ada dalam tata surya dan memiliki suhu hingga mencapai lebih dari 470 derajat celcius. Planet
Venus merupakan satu-satunya planet yang dapat berputar searah dengan jarum jam.
3. Planet Bumi
Pengertian planet Bumi merupakan sebuah planet yang dapat untuk dihuni. Hal ini karena
Planet Bumi mempunyai suhu yang relatif tetap. Suhu di Planet Bumi dapat menjaga agar tetap air
tersedia dalam bentuk cair serta dapat menjaga berbagai macam organisme penghasil oksigen tetap
hidup. Tebal dari atmosfer Planet Bumi dapat mencapai 700 km yang sebagian besar atmosfer
tersebut adalah nitrogen dan oksigen. Lebih dari 70% permukaan Bumi merupakan air dan sisanya
berupa daratan.
4. Planet Mars
Planet Mars berasal dari nama dewa perang serta legenda dari bangsa Romawi. Planet Mars
dijuluki dengan sebutan planet merah. Hal ini karena permukaan Planet Mars memiliki warna merah
yang berasal dari besarnya berkarat yang terdapat dalam seluruh permukaan dari Planet Mars
tersebut. Permukaan Mars terdiri atas gunung-gunung berapi yang berukuran besar, lapisan es,
lembah, serta sungai kering. Planet Mars mempunyai 2 buah satelit yang berukuran kecil, yaitu
Phobos dan Deimos.
Planet Yupiter atau Planet Zeus berasal dari nama raja dewa-dewa dari bangsa Yunani kuno.
Pengertian planet Yupiter merupakan planet terbesar dalam tata surya kita. Planet Yupiter memiliki
diameter sekitar 11 kali dari diameter Bumi dan memiliki yang berat sekitar dua kali dari jumlah berat
seluruh planet yang ada dalam tata surya. Permukaan dari Planet Yupiter diselimuti awan tebal yang
sebagian besarnya terbentuk dari gas hidrogen dan helium. Gaya tarik yang terdapat pada Planet
Yupiter sangatlah besar, hal ini dapat mengubah gas hidrogen menjadi cair. Sedangkan bagian inti
Planet Yupiter, memiliki tekanan besar yang dapat mengubah hidrogen menjadi logam padat.
6. Planet Saturnus
Planet Saturnus tidak padat, hal ini karena sebagian besar penyusunnya adalah gas helium
dan hidrogen. Hanya di bagian inti Planet Saturnus yang sangat kecil terdapat batu padat. Angin di
Planet Saturnus sangat kencang dibandingkan dengan badai yang terjadi di Bumi. Angin dapat
berputar-putar tanpa henti dibagian ekuator dan memiliki kecepatan hingga 1.100 km/jam.
7. Planet Uranus
Planet Uranus diambil dari nama dewi langit Yunani kuno, yaitu Urania. Planet Uranus
berjarak sekitar 2.872 km dari Matahari, sehingga dapat melakukan satu kali revolusi yang
dibutuhkan sekitar 84 tahun. Letak uranus sangatlah jauh dari Matahari, hal ini dapat membuat
permukaan Planet Uranus sangat dingin. Sinar Matahari membutuhkan waktu guna mencapai Bumi
sekitar 8 menit, dibandingkan dengan Planet Uranus membutuhkan waktu sekitar 2,5 jam. Di musim
panas, Matahari akan bersinar selama 20 Tahun, sedangkan di saat musim dingin, kegelapan akan
menyelimuti selama lebih 20 tahun lamanya. Pada musim gugur, Matahari akan terbit serta terbenam
selama setiap 9 jam.
Planet Neptunus memiliki diameter yang dapat mencapai hingga 50.500 km. Planet Neptunus
pertama kali ditemukan 65 tahun setelah Planet Uranus ditemukan. Planet Neptunus memiliki warna
yang tampak cerah biru kehijauan. Pengertian planet Neptunus dapat disebut sebagai planet pembuat
ulah, hal ini karena Planet Neptunus sering beredar keluar dari garis orbitnya. Planet Neptunus dikenal
sebagai kembaran dari Planet Uranus. Atmosfer di Planet Neptunus terdiri atas 1,5% metana, 19%
helium, dan 80% hidrogen. Permukaan dari Planet Neptunus tertutup oleh lapisan es yang sangat tebal.
Suhunya mencapai sekitar -223 derajat celcius.
C. KOMET
1. Pengertian Komet
Komet merupakan salah satu benda langit. Benda ini juga sering disebut sebagai bintang
berekor. Komet adalah bintang berekor yang bergerak bebas di luar angkasa, sesekali peredaran
komet ini melintas di sebelah planet Bumi sehingga dilihat oleh manusia dalam kurun waktu tertentu.
Nama Komet sendiri berasal dari kata bahasa Yunani yaitu “kometes” yang berarti rambut panjang.
Suku Jawa menyebut komet sebagai “lintang kemukus” karena memiliki ekor seperti kukusan. Komet
sendiri juga mengelilingi matahari, sama seperti Bumi dengan orbitnya yang berbentuk lonjong.
Komet sendiri terbentuk dari es dan debu. Komet terdiri dari kumpulan debu dan gas yang
membeku ketika berada jauh dari matahari. Material- material penyusun komet ini hampir
seluruhnya terbentuk dari gas karbondioksida, metana dan juga air. Namun ketika mendekati
matahari, material- material penyusun komet ini sebagian menguap sehingga membentuk kepala dan
juga ekor komet. Ekor komet sangat panjang, bahkan panjangnya bisa mencapai jutaan km. Komet
ini dapat kita lihat ketika keberadaannya masih jauh dari matahari. Orbit komet berbeda- beda dan
ada pula komet yang menghabiskan masa hingga jutaan tahun lamanya hanya untuk satu kali
megorbit pada matahari. Waw, sungguh luar biasa. Namun karena komet ini mengeliling matahari,
maka komet masih dikategorikan sebagai benda langit anggota tata surya.
Komet merupakan benda langit yang mirip dengan asteroid. Jadi, julukan bintang berekor
untuk komet ini sebenarnya kurang pas karena komet dan bintang benar- benar berbeda. Apabila
dilihat dari dekat mungkin kita bisa tahu betul mengenai perbedaan benda- benda langit ini. Namun
apabila dilihat dari kerak bumi, tempat dimana manusia dan mata telanjangnya berada maka akan
sangat sulit membedakan yang mana komet. Oleh karena itulah perlu kiranya kita mengetahui tentang
ciri- ciri yang dimiliki oleh komet. Adapun beberapa ciri dari komet antara lain sebagai berikut:
Nah itulah beberapa ciri dari komet yang merupakan benda langit yang ada di sekitar Bumi.
komet juga memiliki bagian- bagian yang perlu untuk kita pelajari bersama. Adapun bagian- bagian
komet ada di bawah ini.
Tidak sesimple planet yang bentuknya cenderung bulat pepat di kedua kutubnya, komet
memiliki beberapa bagian yang tersekat- sekat seperti bagian inti, ekor dan lain sebagainya. Lalu apa
saja keterangan bagian- bagian komet tersebut? Berikut ini merupakan bagian- bagian komet yang
perlu kita ketahui:
Inti komet
Inti komet merupakan bagian yang paling terlihat dari bumi ketika posisi komet masih
jauh dari matahari. Bagian inti ini juga merupakan bagian yang paling padat. Diamater dari inti
ini mencapai beberapa kilometer berbeda- beda antara satu komet dengan lainnya. Inti komet ini
terbentuk dari penguapan bahan- bahan es yang sangat mudah menguap menjadi gas- gas yang
terlihat berpijar.
Koma
Bagian kedua dari komet adalah koma. Koma merupakan daerah yang penuh kabut atau
daerah yang mirip dengan tabir yang menyelimuti inti komet. Daerah ini sebagai daerah yang
pekat karena terkena uap dari inti komet yang semakin mengepul apabila dekat dengan matahari.
Lapisan hidrogen
Lapisan hidrogen juga merupakan salah satu bagian dari komet. Lapisan hidrogen ini
adalah lapisan yang menyelubungi koma sehingga tidak tampak olehmata manusia. Awan di
lapisan ini sangat tebal hingga diamaternya bisa bisa mencapai 20 juta kilometer.
Ekor
Ekor komet adalah bagian yang paling menakjubkan dari komet. Bagian ini yang paling
banyak menyita perhatian dan sekaligus sebagai sebab nama komet ini. Ekor komet merupakan
gas bercahaya yang terjadi ketika komet lewat di dekat matahari. Ekor ini adalah bagian yang
terbakar oleh matahari. Ketika terbakar maka bagian ini akan membentuk sebuah ekor dan
ukurannya bsa sangat panjang hingga berpuluh- puluh kilometer.
Meteor adalah pecahan benda langit yang masuk ke dalam atmosfer bumi dan menyebabkan
terjadinya gesekan antara permukaan meteor dengan udara dalam kecepatan tinggi. Proses ini
menimbulkan sebuah fenomena pijaran api dan cahaya dari kejauhan yang biasa kita sebut dengan
fenomena bintang jatuh.
- Meteoroid
Meteoroid adalah benda kecil di luar angkasa yang ukurannya lebih kecil daripada asteroid
tetapi lebih besar daripada sebuah molekul yang bergerak dalam ruang antar planet. Ketika meteoroid
memasuki atmosfer bumi, maka meteoroid ini akan disebut dengan meteor.
Baik meteoroid, meteor maupun meteorit memiliki karakteristik yang berbeda dengan benda-
benda langit lainnya seperti komet dan asteroid. Beberapa ciri-ciri meteoroid-meteor-meteorit di
antaranya adalah sebagai berikut.
Meteoroid adalah bendap-benda langit kecil yang mengelilingi matahari dan terdapat di ruang
antarplanet.
Meteoroid bukan tergolong bintang karena meteoroid merupakan anggota tata surya yang tidak
bisa memancarkan cahaya sendiri.
Meteoroid berupa batu-batu kecil yang berdiameter antara 0,2 sampai 0,5 mm dan massanya tidak
lebih dari 1 gram.
Meteoroid semacam debu angkasa yang bergerak dengan kecepatan rata-rata 60 km/detik.
Meteoroid yang masuk ke atmosfer bumi dan bergesekan dengan lapisan atmosfer akan
menimbulkan panas dan tampak berpijar. Pada kasus ini meteoroid berubah menjadi meteor.
Gerak Meteor yang berpijar seperti bintang yang berpindah tempat oleh karena itu meteor disebut
juga bintang beralih (namun bukan berarti bintang yang sebenarnya).
Meteoroid yang berukuran sangat besar dapat mencapai permukaan Bumi karena tidak habis
terbakar dengan panasnya gesekan atmosfer Bumi. Pada kasus ini, jika meteoroid menyentuh
permukaan bumi maka statusnya berubah menjadi meteorit.
3. Bagian Meteoroid dan Meteor
Berdasarkan asal-usulnya, meteoroid dibedakan menjadi tiga jenis, yaitu sebagai berikut.
Meteoroid Asteroidal (Keplanetan), yaitu meteoroid yang berasal dari pecahan asteroid atau
planet.
Meteor Kekometan, yaitu meteoroid yang berasal dari pecahan komet.
E. ASTEROID/ PLANETOID
1. Pengertian Asteroid/Plametoid
Barangkali sudah sering kita mendengar tentang asteroid. Hal ini sudah banyak sekali
orang- orag yang membahas tentang ini. Selain itu pada pelajaran sistem tata surya di bangku
sekolah, asteroid juga sudah sering disinggung. Asteroid merupakan kumpulan benda- benda langit
yang jumlahnya ada jutaan yang menggerombol membentuk sebuah sabuk raksasa. Gerombolan
asteroid yang membentuk sebuah sabuk ini berada di antara planet Mars dan planet Jupiter. Oleh
karena adanya sabuk asteroid ini pula pengelompokkan planet ada yang disebut planet dalam dan
planet luar. Adapun planet dalam adalah planet- planet yang berada di antara matahari hingga sabuk
asteroid tersebut (planet Merkurius, planet Venus, planet Bumi dan Mars), sementara planet luar
adalah yang berada setelah sabuk asteroid bila dilihat dari arah matahari (Jupiter, Saturnus, Uranus
dan Neptunus).
Benda- benda langit apabila dilihat dari bumi dengan jarak yang begitu jauh maka akan
terlihat sama saja yakni berkelip- kelip, namun apabila kita tahu bentuk yang sebenarnya maka akan
terlihat perbedaannya. Tidak seperti planet yang berbentu bulat pepat di kedua kutubnya, asteroid
memiliki bentuk yang lebih tidak beraturan.
Tidak seperti planet, asteroid memiliki bentuk yang tidak beraturan. Bentuk dari asteroid
ini lebih mirip dengan bebatuan kecil warna- warni penghias aquarium, terkadang lonjir,
terkadang bulat namun bersdudut- sudut. Hal ini karena memang asteroid adalah batu ruang
angkasa. Sementara itu permukaan asteroid juga tidak rata, namun terdapat lubang maupun
kawah.
Sebagian besar benda langit memang memiliki aktivitas sama yaitu mengorbit
mengelilingi matahari. Tidak hanya planet saja, namun asteroid juga mengorbit matahari.
Asteroid memiliki lintasannya sendiri untuk mengorbit terhadap matahari yang berbentuk lonjong
atau elips. Dalam berputar mengelilingi matahari, asteroid berputar- putar dan terkadang hingga
terjatuh tak tentu arah. Keadaan yang demikian inilah yang terkadang membuat bahaya karena
apabila menabrak Bumi maka permukaan Bumi akan rusak dan dapat merusak kehidupan
makhluk hidup di Bumi.
Elemen yang menyusun asteroid terdiri atas debu dan juga es. Debu- debu menjadi beku
karena keberadaan es ini, ditambah dengan jarak yang cukup jauh dari matahari. Debu dan
partikel ini sangat keras sehingga menyebabkan asteroid adalah benda yang sangat keras dan
berbahaya.
Asteroid adalah benda langit yang memiliki ukuran kecil. Ukuran asteroid lebih kecil
daripada planet kerdil yang dulu lebih dikenal dengan planet pluto. Ukran dari asteroid ini ada
yang memiliki diameter sekitar 1 mil hingga 60 mil.
Jumlah terbanyak terdapat di sabuk asteroid yakni diantara Mars dan Jupiter
Jumlah asteroid sangatlah banyak di luar angkasa sana, ada ribuan. Asterid tersebar di
seluruh bagian langit, namun yang paling banyak terdapat di sabuk asteroid yaitu di antara orbit
planet Mars dan Jupiter. Di sabuk asteroid ini jumlah asteroid sekitar 750.000 asteroid.
Asteroid adalah salah satu benda langit yang tidak aktif, meskipun benda ini bergerak
bebas di angkasa. Benda ini hanya mengorbit matahari saja dan tidak aktif seperti meteor.
Asteroid merupakan benda yang suhunya sangat dingin. Adapun suhu benda ini mencapai
-73 derajat Celcius.
Asteroid merupakan benda langit yang memiliki permukaan yang tidak halus namun
berbatu. Selain berbatu, permukaan asteroid juga banyak terdapat kawah.
Selain terdapat di sabut asteroid, asteroid juga banyak terdapat di luar angkasa yang
beredar bebas.
3. Bagian-Bagian Asteroid/Planetoid
Asteroid adalah benda langit yang jumlahnya banyak. Namun dibalik jumlahnya yang banyak
ini ternyata asteroid juga terdiri dari berbagai jenis. Beberapa jenis asteroid ini dikelompokkan
berdasarkan orbit dan juga komposisi penyusun. Adapun beberapa jenis asteroid yang ada di tata
surya kita antara lain sebagai berikut:
Jenis C (karbon yang kabu- abuan), merupakan asteroid yang tersusun atas tanah liat serta
batuan silikat. Asteroid ini kebanyakan berada di luar sabuk utama.
Jenis S (asteroid silicaceous), merupakan asteroid yang terbuat dari bahan besi dan nikel.
Kaebanyakan mendominasi sabuk dalam.
Jenis M (asteroid metalik), merupakan asteroid yang tersusun atas besi dan nikel yang
berwarna kemerah- merahan. Kebanyakan berada di tengah sabuk utama.
Jenis V Merupakan asteroid yang tersususn atas bataun basaltik dan kerak vulkanik.
F. BINTANG
1. Pengertian Bintang
Bintang adalah benda langit yang dapat memancarkan cahaya. Bintang sebenarnya adalah
bola gas besar yang memiliki komponen utama hidrogen dan helium. Bintang ada yang mampu
menghasilkan cahaya sendiri namun ada juga yang cahayanya dipancarkan dari pantulan bintang lain.
Bintang yang dapat menghasilkan cahaya sendiri disebut bintang nyata, sedangkan bintang
yang tidak dapat menghasilkan cahaya sendiri disebut bintang semu.Meskipun bintang ada yang tidak
dapat menghasilkan cahaya sendiri, namun secara umum istilah bintang biasanya dipakai untuk benda
langit yang menghasilkan cahaya sendiri.
2. Ciri-Ciri Bintang
■ 0 (Maha Maha Raksasa)
■ I (Maharaksasa)
■ II (Raksasa Terang)
■ III (Raksasa)
■ IV (Sub-Raksasa)
■ V (Deret Utama)
■ VI (Sub-Katai)
■ VII (Katai Putih)
Berikut ini akan dijelaskan mengenai beberapa bagian atau karakteristik bintang ditinjau dari
segi ukuran, massa, komposisi, struktur inti, suhu, umur, kinematika, rotasi, dan medan magnetnya.
- Ukuran Bintang
Semua bintang kecuali Matahari tampak seperti titik-titik kecil apabila dilihat dari Bumi
dengan mata telanjang. Hal ini dikarenakan jaraknya yang sangat jauh dari Bumi. Sementara itu
Matahari terlihat sangat besar dikarenakan Matahari adalah bintang terdekat dengan Bumi.
Meskipun bintang tampak seperti titik, namun ukuran sebenarnya dari bintang sangat besar dan
bervariasi, ada bintang yang ukurannya hanya 20 – 40 km, adapula yang ukurannya mencapai 900
km.
- Massa Bintang
Karena ukuran bintang yang bervariasi, maka massa bintang juga bervariasi. Yang jelas,
suatu benda langit dapat dikatakan bintang apabila ia menghasilkan cahaya sendiri dan memiliki
massa 0,08 – 200 kali massa Matahari. Salah satu Bintang yang paling besar adalah Eta Carinae
yang massanya mencapai 100 – 150 kali massa Matahari.
- Komposisi Bintang
Bintang selalu memiliki bagian inti yang setimbang secara hidorstatis. Kesetimbangan
hidrostatis ini terjadi ketika tekanan dari dalam ke luar bintang mengimbangi gaya gravitasi yang
menarik bintang dari luar ke dalam. Selain kesetimbangan hidrostatis, inti bintang juga harus
berada dalam kesetimbangan termal (suhu).
- Suhu/Temperatur Bintang
Suhu permukaan suatu bintang sangat ditentukan oleh besar kecilnya energi di intinya.
Suhu suatu bintang dapat diperkirakan dengan menganalisis indeks warna atau spektrum bintang.
Bintang-bintang yang besar biasanya memiliki suhu mencapai 50.000 oC.
- Usia Bintang
Umur atau usia bintang dapat diperkirakan dari massanya. Biasanya semakin besar massa
suatu bintang maka semakin muda umur bintang tersebut. Usia bintang yang banyak ditemui saat
ini berada dalam rentang 1 – 10 milyar tahun, namun adapula bintang yang umurnya lebih tua
sedikit atau lebih muda.
- Rotasi Bintang
Selain mempengaruhi suhu permukaan bintang, bagian inti bintang juga dapat
menghasilkan medan magnet. Medan magnet ini timbul karena terjadinya gerakan plasma seperti
sebuah dinamo di dalam inti bintang. Kekuatan medan magnetis bintang dipengaruhi oleh banyak
faktor di antaranya adalah massa, komposisi, dan aktivitasi yang terjadi di permukaan bintang.
- Jenis Bintang
G. GALAKSI
1. Pengertian Galaksi
Galaksi merupakan salah satu komponen yang tersebar dalam alam semesta. Para ahli
astronomi menyimpulkan bahwa galaksi yang terdapat di alam semesta ini berjumlah miliaran dengan
tiap-tiap galaksi terdiri atas ratusan miliar bintang. Matahari dari sistem tata surya kita adalah satu
dari ratusan miliar bintak yang ada dalam satu galaksi. Jadi merasa sangat kecil ya, heheh. Nah pada
kesempatan kali ini Zona Siswa akan mencoba menjelaskan tentang apa itu galaksi, bentuk dan ciri-
ciri galaksi, serta macam-macam galaksi yang pernah ditemukan. Semoga bermanfaat. Check this
out!!!
Galaksi adalah kumpulan bintang yang membentuk suatu sistem, terdiri atas satu atau lebih
benda angkasa yang berukuran besar dan dikelilingi oleh benda-benda angkasa lainnya sebagai
anggotanya yang bergerak mengelilinginya secara teratur.
Di dalam ilmu astronomi, galaksi diartikan sebagai suatu sistem yang terdiri atas bintang-
bintang, gas, dan debu yang amat luas, di mana anggotanya memiliki gaya tarik menarik (gravitasi).
Suatu galaksi pada umumnya terdiri atas miliaran bintang yang memiliki ukuran, warna, dan
karakteristik yang sangat beraneka ragam.
Sistem tata surya kita berada pada sebuah galaksi yang dinamakan Galaksi Bima Sakti (The
Milky Way). Matahari dalam sistem tata surya kita adalah satu dari 200 miliar buah bintang anggota
Bimasakti. Bintang-bintang anggota Bimasakti ini tersebar dengan jarak dari satu bintang ke bintang
lain berkisar 4 sampai 10 tahun cahaya. Semakin ke arah pusat galaksi, jarak antarbintang semakin
dekat atau dengan kata lain kerapatan galaksi ke arah pusat semakin besar.
2. Ciri-ciri Galaksi
-Sumber cahaya berasal dari galaksi itu sendiri dan bukan merupakan cahaya pantulan;
-Antara galaksi satu dengan yang lain mempunyai jarak jutaan tahun cahaya;
-Galaksi-galaksi lainnya dapat terlihat berada di luar Galaksi Bimasakti;
-Galaksi punya bentukan tertentu, misalnya: bentuk spiral, bentuk elips, dan bentuk tidak
beraturan.
3. Bagian-Bagian Galaksi
Dalam jagat raya ini, terdapat begitu banyak galaksi. Ada beberapa galaksi di antaranya telah
dikenal dengan baik, misalnya galaksi Andromeda, galaksi Magellan, galaksi Ursa Mayor, galaksi
jauh, galaksi Black Eye dan galaksi kita yitu galaksi Bimasakti.
1. Galaksi Bimasakti
Galaksi Bimasakti ditemukan pada 18 Juli 1783, oleh seorang astronom Inggris William
Hershel. Galaksi Bimasakti terdiri dari 400 milyar bintang, dengan garis tengah sekitar 130.000
tahun cahaya (1 tahun cahaya sama dengan 9.500 milyar kilometer). Galaksi Bimasakti
merupakan rumah bagi matahari kita beserta planet-planet yang mengelilinginya.
2. Galaksi Magellan
Galaksi Magellan adalah galaksi yang paling dekat dengan galaksi Bimasakti. Jaraknya
kurang lebih 150.000 tahun cahaya dan berada di belahan langit selatan. Galaksi ini memiliki
bentuk tak beraturan.
Galaksi Ursa Mayor berjarak 10.000.000 tahun cahaya dari galaksi Bimasakti. Galaksi ini
mempunyai bentuk elips dan rapat.
4. Galaksi Andromeda
5. Galaksi Jauh
Galaksi ini terletak lebi dari 10.000.000 tahun cahaya dari galaksi Bimasakti, dan
termasuk galaksi jauh. Contoh galaksi jauh lainnya yaitu galaksi Silvery, Triangulum, dan
Whipool.
Pada tahun 1781 seorang astronom Prancis, Charles Messier menemukan sebuah galaksi
dengan sifat yang aneh yaitu memiliki cincin kabut dan berwarna gelap. Cincin kabut tersebut
mengelilingi intinya yang terang benerang, karena tampak seperti mata manusia, Messier
memberi nama galaksi tersebut Black Eye. Galaksi ini termasuk galaksi spiral dengan lengannya
seperti belalai yang menujulur dari inti yang terang. Jarak galaksi Black Eye dari Bimasakti
sekitar 17 juta tahun cahaya.
H. BULAN
1. Pengertian Bulan (The Moon)
Bulan merupakan benda angkasa berbentuk bulat yang beredar mengelilingi bumi dalam
suatu lintasan yang disebut garis edar atau orbit tertentu. Oleh karena bulan selalu bergerak
mengelilingi bumi kemanapun bumi bergerak maka bulan merupakan satelit bumi (satelit artinya
pengikut). Selain bumi, planet-planet lain yang memiliki satelit adalah Mars, Yupiter, Saturnus,
Uranus, dan Neptunus.
Diameter bulan lebih kurang 3.476 km atau sekitar 1/4 diameter bumi, jarak rata-ratanya ke
bumi sekitar 384.000 km. Periode revolusi bulan terhadap bumi sekitar 27,3 hari, sedangkan periode
rotasinya sama dengan revolusinya, yaitu 27,3 hari atau satu bulan sideris, yaitu peredaran bulan
mengelilingi bumi dalam suatu lingkaran penuh (360°).
Ciri dari bulan yang telah menyelesaikan satu lingkaran penuh, adalah posisi bulan terhadap
bumi telah kembali pada posisi semula. Bulan merupakan benda angkasa yang sangat kecil
gravitasinya kira-kira hanya 1/6 gravitasi bumi. Akibatnya bulan tidak mampu mengikat atmosfer.
Ketiadaan atmosfer di bulan menjadikan keadaan bulan sangat sunyi karena tidak terdapat
media yang berfungsi merambatkan gelombang suara. Akibat lainnya adalah pada siang hari suhu
permukaan bulan menjadi sangat panas, yaitu mencapai 100° C, sedangkan pada bagian bulan yang
mengalami malam hari suhu permukaannya menjadi sangat dingin, yaitu mencapai -150° C.
Bulan adalah benda langit yang gelap (tak bercahaya sendiri) dan tidak mempunyai panas
sendiri. Bulan terlihat dari bumi karena memantulkan cahaya dari matahari. Ciri-ciri dari bulan adalah
sebagai berikut:
Secara umum, struktur bulan terdiri atas 3 lapisan penting, yakni kerak bulan, mantel bulan,
dan inti bulan. Berikut ini pembahasannya.
- Kerak Bulan merupakan lapisan bulan yang paling luar yang melindungi lapisan bagian
bawahnya.
- Mantel Bulan merupakan lapisan di bawah kerak bulan yang menyelimuti lapisan inti.
- Inti Bulan berbeda dengan inti benda langit lainnya. Inti bulan terbagi menjadi dua yaitu inti luar
dan inti dalam
Inti dalam kaya akan besi yang berada pada radius sekitar 240 km.
Inti luar berupa fluida (cairan) yang tersusun atas besi cair dengan radius sekitar 300 km.
Bumi bukanlah planet yang muncul tiba-tiba di jagad raya dalam bentuk seperti saat ini. Bumi
terbentuk melalui proses yang sangat panjang dan terus berkembang hingga sekarang ini.
Bagaimana proses pembentukan Bumi? Menurut para ilmuwan, Bumi berasal dari awan gas
dan debu. Pada mulanya, awan gas dan debu raksasa berputar-putar di sekeliling Matahari yang baru
saja terbentuk. Partikel-partikel yang terbentuk awan tertarik oleh gaya gravitasi dan menyatu hingga
memadat membentuk sebuah bola batuan. Keadaan ini membuat Bumi makin panas dan menjadi bola
pijar. Selanjutnya, bagian luar Bumi lambat laun mulai mendingin dan mengeras. Suhu Bumi bagian
tengah masih sangat panas meskipun bagian luar telah mendingin. Bola batuan ini merupakan bagian
awal dari bentuk Bumi.
Berdasarkan bukti-bukti penanggalan radiometri, Bumi telah berumur sekitar 4.570 juta
tahun. Jadi, Bumi telah terbentuk hampir 4,6 miliar tahun lalu bersamaan dengan planet-planet lain
dalam tata surya, termasuk Matahari.
Masa ini juga awal terbentuknya hidrosfer dan atmosfer, serta awal munculnya kehidupan
primitif di dalam samudera, yaitu berupa mikroorganisme (bakteri dan ganggang). Fosil tertua
yang telah ditemukan adalah Stromatolit dan Cyanobakteria dengan umur kira-kira 3,5 miliar
tahun.
Kambrium berasal dari kata “Cambria”. Banyak jenis hewan invertebrata mulai muncul
pada zaman Kambrium. Hampir seluruh kehidupan pada zaman ini berlangsung di lautan. Ciri
hewan pada zaman ini adalah mempunyai kerangka luar dan cangkang sebagai pelindung. Jenis
fosil hewan yang umum dijumpai dan penyebarannya luas adalah alga, cacing, sepon, koral,
moluska, ecinodermata, brakiopoda, dan artropoda (trilobit).
Zaman Ordovisium dicirikan oleh munculnya ikan tanpa rahang (hewan bertulang
belakang paling tua) dan beberapa jenis hewan bertulang belakang seperti tetrakoral, graptolit,
ekinoid (landak laut), asteroid (bintang laut), krinoid (lili laut), dan bryozona. Koral dan alga
berkembang membentuk karang yang menjadi tempat trilobit dan brakiopoda mencari mangsa.
Graptolit dan trilobit jumlahnya bertambah banyak. Echinodermata dan brakioppoda mulai
menyebar.
Zaman Silur merupakan waktu peralihan kehidupan air ke darat. Tumbuhan darat mulai
muncul termasuk pteridofita (tumbuhan paku). Hewan kalajengking raksasa (eurypterid) hidup
berburu di dalam laut. Ikan berahang mulai ada dan banyak ikan mempunyai perisai tulang
sebagai pelindung. Deretan pegunungan mulai terbentuk melintasi Skandinavia, Skotlandia, dan
pantai Amerika Utara.
Pada zaman Devon jenis ikan dan tumbuhan darat berkembang secara besar-besaran. Ikan
berahang dan ikan hiu semakin aktif sebagai pemangsa di dalam lautan. Hewan amfibi
berkembang dan berpindah menuju daratan. Tumbuhan darat makin umum dan muncul serangga
pertama kali.
Pada zaman Karbon reptilia muncul pertama kali dan dapat meletakkan telunya di luar
air. Serangga raksasa muncul dan amfibi jumlahnya meningkat. Pada zaman ini pohon pertama
muncul. Jamur klab, tumbuhan ferm, dan paku ekor kuda tumbuh di rawa-rawa dan menjadi
bahan pembentuk batubara. Pada zaman ini benua-benua tergabung menjadi satu massa daratan
yang disebut Pangaea.
Pada zaman Perm reptilia meningkat serta serangga modern, tumbuhan konifer, serta
grikgo primitif muncul. Hewan amfibi menjadi kyrang begitu berperan. Zaman Perm diakhiri
dengan kepunahan micsa, tribolit, serta banyak koral dan ikan. Pangaea bergerak sebagai satu
massa daratan. Lapisan es menutup Amerika Selatan, Antartika, Australia, dan Afrika, serta
membendung air dan menurunkan muka air laut. Iklim kering dan gurun pasir mulai terbentuk.
Pada zaman Jura, Amonit dan Belemnit sangat umum. Reptilia meningkat jumlahnya dan
dinosaurus berukuran besar menguasai daratan. Lichtiyosaurus berburu di dalam lautan
dan Pterosaurus merajai angkasa. Burung sejati pertama (Archeopterya) berevolusi dan berbagai
jenis buaya berkembang. Tumbuhan konifer, bennefit, dan sequola jumlahnya banyak. Zaman ini
sering diingat karena kehidupan pada zaman ini difilmkan dalam Jurrasic Park. Pangaea terpecah,
yaitu Amerika Utara memisahkan diri dari Afrika dan Amerika Selatan melepaskan diri dari
Antartika.
Pada zaman Kapur hidup banyak dinosaurus raksasa dan reptilia terbang, serta mamalia
berari-ari muncul pertama. Pada akhir zaman ini, Dinosaurus, Lichtiyosaurus, Pterosaurus,
Plesiosaurus, Amonit, dan Belemnit. Mamalia dan tumbuhan berbunga mulai berkembang dalam
berbagai bentuk yang berlainan. Iklim sedang mulai muncul. India terlepas jauh dari Afrika
menuju Asia. Zaman ini merupakan akhir dari kehidupan binatang-binatang raksasa.
Pada zaman Tersier muncul primata dan burung tidak bergigi berukuran besar seperti
burung unta. Selain itu, juga muncul fauna laut seperti ikan, moluska, dan echinodermata yang
sangat mirip dengan fauna laut sekarang. Tumbuhan berbunga terus berevolusi menghasilkan
banyak variasi tumbuhan seperti, semak-belukar, tumbuhan merambat, dan rumput. Pada zaman
Tersier-Kuarter pemunculan dan kepunahan hewan dan tumbuhan saling berganti seiring dengan
perubahan iklim global yang ekstrim.
a) Kala Pleistosen
b) Kala Holosen
Kala Pleistosen dimulai sekitar 1,8 juta tahun yang lalu dan berakhir pada 10.000 tahun
yang lalu. Selanjutnya diikuti oleh kala Holosen yang berlangsung sampai sekarang. Pada kala
Pleistosen paling sedikit terjadi lima kali zaman es atau zaman glasial. Pada zaman glasial,
sebagian besar Eropa, Amerika Utara, dan Asia bagian utara tertutup es. Demikian juga dengan
Pegunungan Alpen, Pegunungan Cherpatia, dan Pegunungan Himalaya.
Manusia purba Jawa (Homo Erectus, dulu disebut Phitecantropus Erectus) muncul pada
kala Pleistosen. Sedangkan manusia modern muncul pada kala Holosen. Flora dan fauna pada kala
Pleistosen sangat mirip dengan flora dan fauna zaman sekarang.
BAB III
A. KESIMPULAN
Ada beberapa hipotesis yang menyatakan asal-usul Tata Surya yang telah dikemukakan oleh
beberapa ahli, yaitu Hipotesis Nebula, Hipotesis Planetisimal, Hipotesis Pasang Surut Bintang, Hipotesis
Kondensasi, dan Hipotesis Bintang Kembar. Sejarah penemuan Tata surya di awali dengan dilihatnya
planet-planet dengan mata telanjang hingga ditemukannya alat untuk mengamati benda langit lebih jelas
yaitu Teleskop dari Galileo. Perkembangan teleskop diimbangi dengan perkembangan perhitungan
benda-benda langit dan hubungan satu dengan yang lainnya. Dari mulai mengetahui perkembangan
planet-planet hingga puncaknya adalah penemuan UB 313 yang ternyata juga mempunyai satelit.
Tata surya adalah kumpulan benda langit yang terdiri atas sebuah bintang yang disebut Matahari
dan semua objek yang terikat oleh gaya gravitasinya. Objek-objek tersebut termasuk sembilan buah
planet yaitu, merkurius, venus, bumi, mars, yupiter, saturnus, uranus, neptunus dan pluto yang sudah
diketahui dengan orbit berbentuk elips, dan jutaan benda langit (meteor, asteroid, komet) lainnya.
B. SARAN
Sebaiknya semua pihak mempelajari Jagat raya Dan Tata Surya agar dapat mengetahui dari mana
sebenarnya Tata Surya itu berasal sehingga kita tidak dapat mengada-ada atau merekayasanya.
Mengetahui Jagat Raya Dan Tata Surya juga sangat penting agar kita dapat mengetahui kebesaran Tuhan
Yang Maha Esa sehingga kita dapat meningkatkan keimanan dan ketakwaan.
DAFTAR PUSTAKA
Sulistiyanto. Iwan Gatot. 2009. Geografi 1 : untuk Sekolah Menengah Atas/ Madrasah Aliyah
Kelas X, Jakarta : Pusat perbukuan Departemen Pendidikan Nasional
http://ukhtifhidah.blogspot.com/2010/12/makalah-geografi.html
http://khairunnisahidayati.blogspot.com/2011/10/tugas-geografi-kelas-x.html
http://tugasdicky.blogspot.com/2012/02/makalah-geografi-pembentukan-tata-surya.html