Anda di halaman 1dari 10

TUGAS EKONOMI KOPERASI XII

PERANAN KOPERASI DALAM PEMBANGUNAN


MASYARAKAT

DISUSUN OLEH :
FEBRIAN GAZY ARRASYID
A1A019078
B (IESP)

UNIVERSITAS MATARAM
2021
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI....................................................................................................................................
PEMBHASAN..................................................................................................................................
A. KEADAAN PEDESAAN DI INDONESIA.................................................................................
B. PENGERTAIAN DAN LUASNYA PEMBANGUNAN PEDESAAN.......................................
C. PERANAN KUD DALAM PEMBANGUNAN MASYARKAT PEDESAAN..........................
DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................................................
PEMBAHASAN

A. KEADAAN PEDESAAN DI INDONESIA


Status kemajuan dan kemandirian desa ditentukan oleh indeks desa membangun (IDM),
yang disebut dengan klasifikasi status desa. IDM merupakan indeks komposit yang
dibentuk berdasarkan tiga indeks, yaitu: Indeks Ketahanan Sosial meliputi pendidikan,
kesehatan, modal sosial dan permukiman, Indeks Ketahanan Ekonomi meliputi
keragaman produksi masyarakat, akses pusat perdagangan dan pasar, akses logistik, akses
perbankan dan kredit dan keterbukaan wilayah dan Indeks Ketahanan
Ekologi/Lingkungan meliputi kualitas lingkungan, bencana alam dan tanggap bencana.
Berdasarkan Peraturan Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi
Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 2016 Tentang Indeks Desa Membangun, klasifikasi
status desa terdiri dari :
Pertama, Desa Mandiri atau yang disebut juga Desa Sembada, yaitu Desa Maju yang
memiliki kemampuan melaksanakan pembangunan desa untuk peningkatan kualitas
hidup dan kehidupan sebesar-besarnya kesejahteraan masyarakat desa dengan ketahanan
sosial, ketahanan ekonomi, dan ketahanan ekologi secara berkelanjutan. Desa Mandiri
atau Desa Madya adalah desa yang memiliki IDM lebih besar (>) dari 0,8155.
Kedua, Desa Maju atau yang disebut juga Desa Pra-Sembada, yaitu desa yang memiliki
potensi sumber daya sosial, ekonomi dan ekologi, serta kemampuan mengelolanya untuk
peningkatan kesejahteraan masyarakat desa, kualitas hidup manusia, dan menanggulangi
kemiskinan. Desa Maju atau Desa Pra-Madya adalah desa yang memiliki IDM kurang
dan sama dengan (≤) 0,8155 dan lebih besar (>) dari 0,7072.
Ketiga, Desa Berkembang atau yang disebut juga Desa Madya, yaitu desa potensial
menjadi Desa Maju, yang memiliki potensi sumber daya sosial, ekonomi dan ekologi
tetapi belum mengelolanya secara optimal untuk peningkatan kesejahteraan masyarakat
desa, kualitas hidup manusia dan menanggulangi kemiskinan. Desa Berkembang atau
Desa Madya adalah desa yang memiliki IDM kurang dan sama dengan (≤) 0,7072 dan
lebih besar (>) dari 0,5989.
Keempat, Desa Tertinggal atau yang disebut Desa Pra-Madya, yaitu Desa yang memiliki
potensi sumber daya sosial, ekonomi dan ekologi tetapi belum atau kurang mengelolanya
dalam upaya peningkatan kesejahteraan masyarakat desa, kualitas hidup manusia serta
mengalami kemiskinan dalam berbagai bentuknya. Desa Tertinggal atau Desa Pra-Madya
adalah desa yang memiliki IDM kurang dan sama dengan (≤) 0,5989 dan lebih besar (>)
dari 0,4907.
Kelima, Desa Sangat Tertinggal atau yang disebut juga Desa Pratama, yaitu desa yang
mengalami kerentanan karena masalah bencana alam, goncangan ekonomi dan konflik
sosial sehingga tidak berkemampuan mengelola potensi sumber daya sosial, ekonomi dan
ekologi, serta mengalami kemiskinan dalam berbagai bentuknya. Desa Sangat Tertinggal
atau Desa Pratama adalah desa yang memiliki IDM kurang dan lebih kecil (≤) dari
0,4907.
KONDISI DESA SAAT INI
Bagaimana kondisi desa di Indonesia saat ini? Berdasarkan Sistem Informasi Desa yang
dikeluarkan oleh Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi
Republik Indonesia (2020), pada tahun 2019 di Indonesia terdapat sebanyak 68.834 desa,
sedangkan pada tahun 2020 jumlah desa meningkat menjadi 69.826 desa.
Berdasarkan status IDM, pada tahun 2019 terdapat sebanyak 3.536 desa yang masih
sangat tertinggal (5,14%), 17.626 desa yang tertinggal (25,61%), 38.185 desa yang sudah
berkembang (55,47%), 8.647 desa yang sudah maju (12,56%) dan hanya sebanyak 840
desa yang sudah mandiri (1,22%).
Kemudian pada tahun 2020 terdapat peningkatan status IDM, dimana terdapat sebanyak
2.437 desa yang masih sangat tertinggal (3,49%), sebanyak 13.900 desa yang tertinggal
(19,91%), sebanyak 39.847 desa yang sudah berkembang (57,07%), sebanyak 11.900
desa yang sudah maju (17,04%) dan sebanyak 1.742 desa yang sudah mandiri (2,49%)
(idm.kemendesa.go.id., 2020).
Dari data tersebut dapat diketahui bahwa kondisi desa di Indonesia saat ini didominasi
oleh desa berkembang. Masih cukup banyak desa yang sangat tertinggal maupun
tertinggal, sedangkan desa dengan status maju maupun mandiri masih sangat sedikit jika
dibandingkan dengan seluruh desa yang ada.
Berdasarkan status Indeks Pembangunan Desa (IPD), pada tahun 2014 terdapat sebanyak
18.512 desa yang masih tertinggal, 55.369 desa yang sudah berkembang dan 2.886 desa
yang sudah mandiri. Jumlah ini mengalami perubahan pada tahun 2018, dimana desa
yang tertinggal berkurang menjadi 14.461 desa, desa berkembang berkurang menjadi
50.196 desa sedangkan desa mandiri bertambah menjadi 5.606 desa (PODES 2018-BPS).
Jika ditinjau perubahan status IPD dari tahun 2014 hingga tahun 2018, rata-rata
penurunan desa tertinggal sebanyak 1.012 desa setiap tahunnya, untuk desa berkembang
rata-rata menurun sebanyak 1.293 desa setiap tahunnya, sedangkan rata-rata peningkatan
jumlah desa mandiri sebanyak 680 desa setiap tahunnya. Perubahan status IPD
menunjukkan bahwa sebagian desa tertinggal pada tahun 2014 berubah status menjadi
desa berkembang pada tahun 2018, begitu juga sebagian desa berkembang pada tahun
2014 berubah status menjadi desa mandiri pada tahun 2018.
Mengapa masih banyak terdapat desa yang belum maju dan bahkan belum mandiri? Desa
memiliki permasalahan yang sangat banyak dan kompleks, mulai dari kapasitas
pemerintahan desa, kapasitas warga dan lembaga kemasyarakatan desa, sistem
perencanaan dan penganggaran desa, potensi desa hingga kelembagaan ekonomi desa.
Nah, untuk itu perlu dicarikan solusi bagaimana menyelesaikan permasalahan tersebut
sehingga menjadi sebuah strategi bagaimana meraih kemandirian desa.

B. PENGERTIAN DAN LUASNYA PEMBANGUNAN PEDESAAN


Desa adalah suatu kesatuan hukum di mana bertempat tinggal suatu masyarakat
pemerintahan sendiri. Di Indonesia kehidupan masyarakat pedesaan memiliki suatu
hubungan yang lebih mendalam dan erat bila dibandingkan dengan masyarakat pedesaan
lainnya di luar batas-batas wilayahnya. Di dalam kehidupan masyarakat pedesaan
Indonesia memiliki sistem kehidupan umumnya berkelompok dengan dasar
kekeluargaan. Sebagian besar warga masyarakat pedesaan memiliki mata pencaharian
sebagai petani. Pekerjaan-pekerjaan yang di luar pertanian merupakan pekerjaan
sambilan yang biasa mengisi waktu luang. Masyarakat pedesaan di Indonesia bersifat
homogen, seperti dalam hal mata pencaharian, agama, adat istiadat, dan sebagainya.
Selain itu, kehidupan masyarakat pedesaan di Indonesia identik dengan dengan istilah
gotong-royong yang merupakan kerja sama untuk mencapai kepentingan-kepentingan
mereka.
Kerja bakti itu ada dua macam, yaitu kerja sama untuk pekerjaan-pekerjaan yang timbul
dari inisiatif warga masyarakat itu sendiri, dan kerja sama untuk pekerjaan- pekerjaan
yang timbulnya tidak dari inisiatif warga itu sendiri. Kemudian di dalam kehidupan
masyarakat pedesaan di Indonesia juga terdapat beberapa gejala-gejala sosial yang sering
di istilahkan dengan konflik (pertengkaran), kontraversi (pertentangan), kompetisi
(persiapan), kegiatan pada masyarakat pedesaan, dan sistem nilai budaya petani di
Indonesia. Sistem nilai budaya petani Indonesia antara lain para petani di Indonesia
terutama di pulau jawa pada dasarnya menganggap bahwa hidupnya itu sebagai sesuatu
hal yang buruk, penuh dosa, dan kesesengsaraan. Tetapi itu semua tidak berarti bahwa
mereka harus menghindari hidup yang nyata dan menghindarkan diri dengan
bersembunyi di dalam kebatinan atau dengan bertapa, bahkan sebaliknya wajib
menyadari keburukan hidup itu dengan jelas berlaku prihatin dan kemudian sebaik-
baiknya dengan penuh usaha dan ikhtiar. Lalu, mereka juga beranggapan bahwa orang
bekerja itu untuk hidup, dan kadang-kadang untuk mencapai kedudukannya. Setiap
melaksanakan kegiatan lapangan di sengaja atau tidak kita selalu berhubungan dengan
masyarakat baik daerah itu pedesaan atau perkotaan secara langsung dan tak langsung
mau tak mau kita mesti harus berhubungan dengan masyarakat desa/kota.untuk itu kita
harus membenahi diri dengan pengetahuan tentang desa dan masyarakat secara praktis.
jika telah mempelajarinya tentang desa dan masyarakat nya tentu kita akan mudah untuyk
beradaptasi melaksanakan penyesuaian dalam kehidupan sosial mereka . masyarakat desa
atau unsur penyesuain terdiri dari unsur unsur yang berbeda sehinga perlu di pelajari
untuk mencapai suatu pola kehidupan yang serasi yang menjadikan kita dapat di terima di
masyarakat , tetapi semuanya tidak lepas dari kepandaian atau kecerdasaan kemampuan
sikap kejujuran kita sendiri sehingga tujuan kita dapat tercapai dan tidak mendapatkan
suatu hal yang merugikan (membahayakan diri). Pembangunan pedesaan merupakan
sebuah tahapan pendiskusian dan penentuan keinginan yang dilakukan oleh anggota atau
masyarakat desa, setelah itu melakukan perencanaan dan pengerjaan bersama untuk
mencapai tujuan tersebut. Sehingga pembangunan masyarakat di pedesaan merupakan
spesidikasi dari pengertian community development atau pembangunan masyarakat
dalam satu kesatuan, yang bertujuan agar dapat meningkatkan penghasilan dan juga taraf
hidup warga masyarakat tersebut. Pada dasarnya hampir seluruh masyarakat Indonesia
sekitar 81% nya bertempat tinggal di pedesaan. Dan kita semua tahu bahwa hampir
semua masyarakat Indonesia, terdiri atas petani, pengusaha kecil (UMKM) perajin,
peternak, pedagang, dan sebagainya hampir seluruhnya tinggal di pedesaan, yang kondisi
ekonominya lemah. Dan kebanyakan kehidupan mereka masih bersandar pada usaha
pertanian. Namun demikian seringkali pengolahan lahan dalam pertanian oleh para petani
seringkali masih dalam taraf pengolahan yang sangat memprihatinkan. . Sehingga saat
pergantian ke Orde Baru pembangunan ekonomi perdesaan memperoleh fokus yang
besar. Fokus dari pemerintahan Orde Baru dialihkan kepada pembangunan pedesaan.
Untuk itulah pembangunan pedesaan ini digalakkan dan terus ditingkatkan untuk
mendukung seluruh rakyat yang berada dalam taraf ekonomi lemah. Inti dari tujuan
pembangunan masyarakat desa:
1. Jangka pendek: peningkatan taraf hidup masyarakat di daerah pedesaan yang
cenderung berada di dalam kondisi ekonomi yang lemah.
2. Jangka panjang: mencapai masyarakat Indonesia yang makmur dan adil sesuai
Pancasila dan UUD 1495.
Alasan penyelenggaraan pembangunan di pedesaan:
1. Jumlah penduduk yang digolongkan sebagai tenaga kerja banyak berada di pedesaan
2. Lebih luas dan suburnya lahan pertanian yang terdapat di desa
3. Ketersediaan bahan baku yang sangat memadai
4. Jumlah pengangguran yang relatif banyak, dan upahnya yang relatif rendah.
5. Merupakan pasar yang potensial bagi pemasaran produk dikarenakan jumlah penduduk
yang relatif banyak.
6. Sifat masyarakat pedesaan yang ramah mudah untuk mengajak kerjasama dapat
diarahkan untuk tujuan usaha yang positif seperti koperas

C. PERANAN KUD DALAM PEMBANGUNAN MASYARAKAT PEDESAAN


Pemerataan ekonomi di Indonesia belum dapat dilaksanakan secara optimal. Masih
terjadi kesenjangan sosial yang tinggi antara masyarakat kota dengan masyarakat desa.
Oleh sebab itu pembangunan pedesaan menjadi prioritas utama bagi pemerintah. Hal
tersebut dilakukan untuk mendorong pembangunan ekonomi Indonesia yang nantinya
akan berdampak pada peningkatan perekonomian di Indonesia. Untuk menyelesaikan
permasalahan tersebut pemerintah melaksanakan program pembangunan KUD.
KUD merupakan koperasi unit desa yang dibangun hampir disetiap desa di Indonesia.
Peran KUD yang paling penting adalah wahana para masyarakat pelaku ekonomi desa
mencapai harapan agar dapat meningkatkan hasil produksi dan peningkatan pendapatan,
membangun perekonomian pedesaan sekaligus meningkatkan kesejahteraan hidup
masyarakat pedesaan khususnya di bidang ekonomi. Dengan adanya KUD tersebut
diharapkan dapat menggerakan roda perekonomian pedesan yang selama ini berjalan
tersendat - sendat. Kegiatan yang dilakukan oleh KUD adalah mewujudkan swasembada
pangan dengan pemberian kredit dan membantu proses serta pengolahan hasil.
Keuntungan pemberdayaan KUD juga akan sama dengan program-program pemerintah
yang diberikan melalui kelompok tani atau Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan).
Sekarang ini kelompok tani tidak permanen. Kelompok tani dibuat menurut program
pemerintah apabila program sudah selesai maka adanya kelompok tani tersebut juga akan
berakhir. Setiap digulirkan program baru oleh pemerintah, maka akan tersusun kelompok
tani yang baru pula. Untuk

menaggulangi hal ini, peranan KUD bisa menjadi tempat bagi kelompok tani yang ada
sehingga kelompok tani yang disusun akan bersifat permanen dan bisa diatur dengan baik
dalam KUD.
Peranan koperasi disini diharapkan bisa membantu para petani desa, dalam hal ini
koperasi melakukan pembelian semua hasil panen para petani untuk dijual kembali
dengan harga yang sama dengan harga pasar. Saat panen tiba, para pedagang sering
masuk ke desa untuk memperdagangkan semua hasil pertanian. Para pedagang membeli
hasil pertanian dengan harga yang sangat rendah, sehingga petani mengalami kerugian.
Di setiap desa, adanya Koperasi Unit Desa harus tetap diadakan sehingga koperasi bisa
menjadi kekuatan ekonomi di setiap desa. Hal-hal yang harus dilakukan sebagaiberikut :
1. Memberikan pelatihan pada generasi muda yang berpotensi di setiap desa dan
membinanya dengan baik, maka KUD pun akan berkembang di setiap desa juga
mengaitkan langsung generasi muda sebagai pengelola.
2. Mengaitkan unsur masyarakat di setiap desa dan mengaitkan langsung generasi muda
sebagai pengelola.
3. Menjadikan semua warga masyarakat sebagai anggota akan menjadikan koperasi di
setiap desa kuat dan tumbuh berkembang.
Selain itu para petani juga mendapatkan sarana kredit dari koperasi, dana yang didapat
dari kredit ini dipakai untuk kebutuhan para petani. Biasanya dana ini dipakaiuntuk
pembelian pupuk, pembelian bibit dan lain-lain. Untuk mensejahterakan para petani,
anggota koperasi juga dapat memberikan pengarahan demi terwujudnya tujuan dan
peranan dari Koperasi Unit Desa tersebut.
Pembangunan yang berhasil adalah pembangunan yang menjamin berkembangnya
demokrasi, maka satu-satunya alat ekonomi dan sosial yang mengadung nilai-nilai
kedemokrasian itu adalah kopersi di pedesaan berkat dorongan dari LKMD telah
dibentuk oleh warga desa yaitu Koperasi Unit Desa. Peran yang dijalankan oleh koperasi
dalam pembangunan. masyarakat desa adalah:
1. Koperasi harus secara nyata menunjukan tentang manfaatnya kepada warga desa
dengan cara mengadakan pendekatan kepada penduduk desa untuk bergabung menjadi
anggota koperasi.
2. Di bidang agribisnis atau usaha tani koperasi telah berhasil menarik kepercayaan para
anggota dan masyarakat petani yaitu dengan jalan memberi kemudahan kapada
masyarakat petani
3. Mendekatkan pasar dengan para produsen (para petani)
4. Memberikan harga yang layak terhadap barang yang dibeli maupun dijual para petani
5. Memberikan service yang baik
6. Ikut memecahkam masalah yang dialami oleh petani.
Dengan berhasilnya pengelolaan usaha tani yang dilakukan oleh KUD akan membawa
dampak
positif seperti:
1. Timbulnya rasa kesadaran masyarakat akan pentingnya KUD
2. Meningkatnya gairah kerja masyarakat pedesaan
DAFTAR PUSTAKA
https://kumparan.com/feradis-nurdin/bagaimana-kondisi-desa-saat-ini-1vG3VcjUPFl/full
https://www.google.com/search?q=B.+PENGERTIAN+DESA&client=firefox-b-
d&channel=trow5&sxsrf=AOaemvKsHGcpwVTdzSqLs4mFqFbeo-oilw
%3A1636634396542&ei=HA-NYZWtIPWH8QP5hrCICA&oq=B.
+PENGERTIAN+DESA&gs_lcp=Cgdnd3Mtd2l6EAMyBQgAEM0COgcIIxCwAxAnOgcI
ABBHELADOgQIIxAnOggIABAWEAoQHjoGCAAQFhAeOggIIRAWEB0QHkoECEEY
AFCxBljLCmCYEWgBcAJ4AIAB8gGIAYYGkgEFMC4zLjGYAQCgAQHIAQnAAQE&
sclient=gws-wiz&ved=0ahUKEwiVq9SeqpD0AhX1Q3wKHXkDDIEQ4dUDCA0&uact=5
https://www.google.com/search?channel=trow5&client=firefox-b-d&q=LUASNYA+
%5BEMBANGUNAN+DESA
https://www.google.com/search?channel=trow5&client=firefox-b-
d&q=PERANAN+KUD+DALAM+PEMBANGUNAN+MASYARAKAT+PEDESAAN

Anda mungkin juga menyukai