Anda di halaman 1dari 6

1

ATMOSFER

A. STRUKTUR LAPISAN ATMOSFER


Atmosfer bumi adalah lapisan udara yang melingkupi bumi dari
ketinggian 0 km hingga ketinggian sekitar 1.000 km di atas permukaan
bumi. Lapisan udara ini terdiri dari beberapa gas yang merupakan unsur-
unsur dan senyawa kimia. Komposisi gas-gas lapisan udara didominasi oleh
empat macam gas, yaitu Nitrogen (N2) sebesar 78,08%, Oksigen (O2)
sebesar 20,95%, Argon (Ar) sebesar 0,93%, Karbondioksida (CO2) sekitar
0,034%, dan beberapa gas lainnya. Komposisi beberapa gas yang terdapat
di atmosfer ditunjukkan pada tabel berikut.

Gas Simbol Kimia Volume (%)


Nitrogen N2 78,08
Oksigen O2 20,95
Argon Ar 0,93
Karbondioksida CO2 0,034
Neon Ne 0,0018
Helium He 0,0052
Ozon O3 0,0006
Hidrogen H2 0,00005
Krypton Kr 0,00011
Metana CH4 0,00015
Xenon Xe Sangat kecil
2

Kondisi dan manfaat beberapa gas yang terdapat dalam atmosfer


antara lain sebagai berikut.
a. Nitrogen (N2) meliputi jumlah yang paling banyak diantara beberapa
gas lainnya. Nitrogen tidak langsung bergabung dengan unsur lain
tetapi merupakan bagian dari senyawa organik.
b. Oksigen (O2) merupakan gas yang sangat penting bagi kehidupan, yaitu
untuk mengubah zat makanan menjadi energi. Bagi manusia, gas
oksigen digunakan untuk proses pernapasan.
c. Karbondioksida (CO2) adalah gas yang dapat menyebabkan efek rumah
kaca (green house effect). Kosentrasi gas CO2 yang semakin tinggi di
dalam atmosfer dapat menyebabkan kenaikan temperatur di bumi. Di
jaman sekarang, konsentrasi karbondioksida di udara cenderung
meningkat dengan semakin banyaknya proses pembakaran baik dari
kendaraan bermotor, kebakaran hutan, serta banyaknya kegiatan
industri.
d. Ozon (O3) adalah gas yang sangat aktif dan merupakan bentuk lain dari
oksigen. Gas ini terdapat pada ketinggian antara 20 hingga 30 km. Ozon
dapat menyerap radiasi ultraviolet dari matahari yang mempunyai
energi besar dan berbahaya bagi tubuh manusia.
e. Hidrogen yang bergabung dengan oksigen akan membentuk uap air.
Uap air (H2O) sangat penting dalam proses cuaca atau iklim karena
dapat merubah fase (wujud) menjadi fase cair, atau fase padat melalui
kondensasi dan deposisi.

Atmosfer bumi tersusun atas beberapa lapisan dan masing-masing


lapisan dinamai menurut fenomena yang terjadi di lapisan tersebut.
Lapisan-lapisan atmosfer terdiri dari troposfer, stratosfer, mesosfer,
3

termosfer, ionosfer, exosfer. Batas antar masing-masing lapisan dinamai


dengan tropopause, stratopause, mesopause, thermopause dan exobase.
Temperatur udara pada masing-masing lapisan berubah terhadap
ketinggian. Pada lapisan troposfer dan mesosfer, temperatur menurun
terhadap ketinggian. Pada lapisan stratosfer, temperatur naik terhadap
ketinggian. Demikian juga dengan lapisan atmosfer pada ketinggian di atas
85 km, temperatur udara naik terhadap ketinggian. Temperatur lapisan
atmosfer terhadap ketinggian ditunjukkan pada Gambar 1.

Gambar 1. Perubahan temperatur atmosfer bumi terhadap ketinggian.


4

a. Troposfer
Troposfer adalah lapisan atmosfer bumi yang paling bawah yaitu dari
permukaan bumi hingga ketinggian sekitar 7 km untuk daerah kutub dan
sekitar 17 km untuk daerah ekuator. Lapisan troposfer memiliki pengaruh
yang sangat besar terhadap kehidupan makhluk hidup di muka bumi. Pada
lapisan ini terjadi berbagai peristiwa cuaca dan iklim seperti awan, petir,
topan, badai dan hujan. Selain itu, pada lapisan ini juga terdapat sekitar
80% dari seluruh massa gas yang terkandung dalam atmosfer. Ciri khas
yang terjadi pada lapisan troposfer adalah temperatur udara menurun
terhadap ketinggian, yaitu setiap naik 100 m dari permukaan bumi,
temperatur udara menurun sebesar 0,5 oC. Penurunan temperatur yang
terjadi karena sangat sedikitnya radiasi gelombang pendek dari matahari
yang terserap. Sebaliknya permukaan tanah memberikan panas pada
lapisan troposfer yang terletak di atasnya melalui proses konduksi,
konveksi, kondensasi, dan sublimasi yang dilepaskan oleh uap air atmosfer.
Lapisan udara yang menjadi batas antara troposfer dan stratosfer disebut
dengan tropopause. Temperatur udara di lapisan ini relatif konstan yaitu
berkisar antara -55 °C sampai -60 °C. Ketebalan lapisan tropopause adalah
sekitar 2 km.

b. Stratosfer
Lapisan kedua dari atmosfer adalah stratosfer yang terletak pada
ketinggian antara 18 - 49 km dari permukaan bumi. Umumnya temperatur
udara pada lapisan stratosfer sampai ketinggian 20 km adalah tetap dan
disebut dengan lapisan isotermis. Lapisan di atasnya merupakan lapisan
inversi, artinya temperatur udara bertambah tinggi seiring dengan naiknya
ketinggian. Kenaikan temperatur ini disebabkan oleh lapisan ozon yang
5

menyerap radiasi ultraviolet dari matahari. Bagian atas stratosfer dibatasi


oleh permukaan diskontinuitas temperatur yang disebut stratopause.
Stratopause terletak pada ketinggian 60 km dengan temperatur 0 oC. Pada
lapisan stratosfer tidak ada lagi uap air, awan ataupun debu atmosfer, dan
biasanya pesawat-pesawat yang menggunakan mesin jet terbang pada
lapisan ini agar cuaca tidak terganggu.

c. Mesosfer
Lapisan ketiga dari atmosfer bumi adalah mesosfer. Lapisan mesosfer
terletak pada ketinggian sekitar 50 km hingga rentang ketinggian 80 – 85
km. Lapisan mesosfer ditandai adanya dengan penurunan temperatur
udara, rata-rata 0,4 oC per seratus meter dan temperatur terendah dapat
mencapai -100 oC. Lapisan mesosfer merupakan lapisan pelindung bumi
dari jatuhnya meteor atau benda-benda angkasa luar lainnya. Bagian atas
mesosfer dibatasi oleh mesopause yaitu lapisan di dalam atmosfer yang
mempunyai temperatur paling rendah, kira-kira -100 oC.

d. Termosfer
Termosfer adalah lapisan keempat dari atmosfer bumi yang berada
pada ketinggian sekitar 80 km hingga sekitar 800 km. Udara yang terdapat
pada lapisan ini sangat sedikit sehingga sangat sensitif terhadap aktivitas
matahari. Perubahan energi yang kecil sudah dapat menyebabkan
perubahan temperatur. Ketika matahari dalam keadaan aktif, temperatur
termosfer bisa mencapai 1.500 oC, bahkan lebih. Lapisan termosfer juga
mencakup daerah yang disebut dengan ionosfer. Ionosfer adalah daerah
pada atmosfer bumi yang banyak mengandung partikel bermuatan listrik
(ion). Banyaknya partikel bermuatan listrik dapat memberikan efek pada
6

perambatan atau refleksi gelombang radio, baik gelombang panjang


maupun pendek. Temperatur tinggi yang terdapat pada lapisan termosfer
dapat disebabkan oleh molekul yang terionisasi. Lapisan paling tinggi
dalam termosfer adalah termopause. Temperatur termopause konstan
terhadap ketinggian, tetapi berubah dengan waktu karena pengaruh osilasi
(incoming solar radiation). Temperatur pada malam hari berosilasi antara
300 oC hingga 1.200 oC, sedangkan pada siang hari berosilasi antara 700 oC
hingga 1.700 oC. Densitas termopause sangat kecil, kira-kira 10 kali
densitas atmosfer permukaan tanah.

e. Exosfer
Eksosfer terletak pada ketinggian antara 800 – 1.000 km dari
permukaan bumi. Dan merupakan lapisan batas atmosfer terluar
membentang ke angkasa luar dan menyatu dengan radiasi matahari.
Lapisan gas ini sangat tipis dan mempunyai unsur penyusun utama
hidrogen. Pada lapisan ini merupakan tempat terjadinya gerakan atom-
atom secara tidak beraturan. Lapisan ini merupakan lapisan paling panas
dan molekul udara dapat meninggalkan atmosfer sampai ketinggian 3.150
km dari permukaan bumi. Lapisan ini sering disebut pula dengan ruang
antar planet dan geostasioner.

Anda mungkin juga menyukai