TENTANG
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP)
PADA BADAN PENDAPATAN DAERAH
KABUPATEN TANAH LAUT
MEMUTUSKAN:
Menetapkan : PERATURAN BUPATI TANAH LAUT TENTANG STANDAR
OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) PADA BADAN
PENDAPATAN DAERAH KABUPATEN TANAH LAUT.
BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1
Dalam Peraturan Bupati ini yang dimaksud dengan :
1. Bupati adalah Bupati Tanah Laut;
2. Kepala Badan adalah Kepala Badan Pendapatan Daerah Kabupaten Tanah
Laut;
3. Sekretaris adalah Sekretaris pada Badan Pendapatan Daerah Kabupaten
Tanah Laut;
4. Kabid adalah Kepala Bidang pada Badan Pendapatan Daerah Kabupaten
Tanah Laut;
5. Kasubbag adalah Kepala Sub Bagian pada Badan Pendapatan Daerah
Kabupaten Tanah Laut;
6. Kasubbid adalah Kepala Sub Bidang pada Badan Pendapatan Daerah
Kabupaten Tanah Laut;
7. Standar Operasional Prosedur atau SOP adalah serangkaian instruksi
tertulis yang dibakukan mengenai berbagai proses penyelenggaraan
aktivitas organisasi, bagaimana dan kapan harus dilakukan, di mana dan
oleh siapa dilakukan sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku;
8. Penyesuian dan perubahan adalah tindakan melakukan perbaikan
terhadap SOP yang ditetapkan atau membuat SOP baru.
BAB II
Pasal 2
Standar Operasional Prosedur pada Badan Pendapatan Daerah Kabupaten Tanah
Laut sebagimana terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dengan
Peraturan Bupati ini.
Pasal 3
Maksud ditetapkan Standar Operasional Prosedur pada Badan Pendapatan
Daerah Kabupaten Tanah Laut adalah untuk menjadi acuan dalam pelaksanaan
tugas dan fungsi Badan Pendapatan Daerah Kabupaten Tanah Laut.
Pasal 4
Tujuan ditetapkannya Standar Operasional Prosedur pada Badan Pendapatan
Daerah Kabupaten Tanah Laut adalah agar tugas dan fungsi Badan Pendapatan
Daerah dapat diselenggarakan secara terukur, akuntabel, efektif dan efisien.
BAB III
Pasal 5
Standar Operasional Prosedur pada Peraturan ini dapat dilakukan perubahan
sesuai dengan dinamika pelaksanaan tugas pokok dan fungsi Badan Pendapatan
Daerah.
Pasal 6
Standar Operasional Prosedur yang telah dilakukan penyesuian dan perubahan
dapat diberlakukan setelah mendapat pengesahan Bupati Tanah Laut.
BAB IV
PENUTUP
Pasal 7
Dengan diberlakukannya Peraturan Bupati ini, maka seluruh prosedur tetap
(protap) atau dengan sebutan lain, secara bertahap agar disusun menyesuaikan
dengan ketentuan mengenai SOP administrasi pemerintahan yang berlaku.
Pasal 8
Peraturan Bupati ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan.
Ditetapkan di Pelaihari
pada tanggal
H. BAMBANG ALAMSYAH
Diundangkan di Pelaihari
Pada tanggal
Plt.Sekretaris Daerah Kabupaten Tanah Laut
H. SYAHRIAN NURDIN
Pajak Daerah yang dikelola oleh Bidang Pajak Daerah Badan Pendapatan
Daerah Kabupaten Tanah Laut adalah :
a. Pajak Hotel;
b. Pajak Restoran;
c. Pajak Hiburan;
d. Pajak Mineral Bukan Logam dan Batuan
e. Pajak Penerangan Jalan
f. Pajak Parkir;
g. Pajak Sarang Burung Walet;
h. Pajak Reklame;
i. Pajak Air Tanah.
Dasar Hukum
Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2009 tentang Pajak Daerah dan
Retribusi Daerah;
Peraturan Pemerintah Nomor 91 Tahun 2010 tentang Jenis Pajak
Daerah yang dipungut berdasarkan Penetapan Kepala Daerah atau
dibayar oleh Wajib Pajak;
Peraturan Pemerintah Nomor 35 Tahun 2012 tentang Pedoman
Penyusunan Standar Operasional Prosedur Administrasi
Pemerintahan;
Peraturan Daerah Kabupaten Tanah Laut Nomor 6 Tahun 2016
tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah Kabupaten
Tanah Laut;
Peraturan Daerah Kabupaten Tanah Laut Nomor 2 Tahun 2011
tentang Pajak Sarang Burung Walet;
Peraturan Daerah Kabupaten Tanah Laut Nomor 13 Tahun 2011
tentang Pajak Daerah.
1. Pihak Terkait
a. Kepala Badan Pendapatan Daerah Kabupaten Tanah Laut.
b. Kepala Bidang Pajak Daerah.
c. Kepala Sub Bidang Pendataan, Pendaftaran dan Keberatan Pajak
Daerah.
5. Ketentuan lain
a. Jangka waktu penyelesaian 3 hari kerja sejak permohonan
pendaftaran NPWPD diterima, sepanjang permohonan
pendaftaran diisi secara lengkap.
b. Tidak dipungut biaya atas jasa pelayanan.
c. Apabila permohonan ditandatangani oleh orang lain, harus
dilengkapi dengan Surat Kuasa Khusus.
d. Dalam hal formulir dan persyaratannya dinyatakan belum
lengkap, akan dikembalikan kepada Wajib Pajak untuk dilengkapi
disertai catatan jenis dokumen persyaratan yang belum lengkap.
6. Flow Chart SOP Pendaftaran dan Pendataan NPWPD
1. Pihak Terkait
a. Kepala Badan Pendapatan Daerah Kabupaten Tanah Laut.
b. Kepala Bidang Pajak Daerah.
c. Kepala Sub Bidang Pendataan, Pendaftaran dan Keberatan Pajak
Daerah.
d. Kepala Sub Bidang Perhitungan dan Penetapan Pajak Daerah
e. Kasir/tempat pembayaran yang ditunjuk.
3. Persyaratan Administrasi
Pajak Hotel, Restoran, Hiburan, Mineral Bukan Logam dan
Batuan, Penerangan Jalan, Parkir dan Sarang Burung Walet
1. Kartu NPWPD
2. Bukti Transfer ke Bank/Tanda Bukti Penerimaan ke
Bendahara Penerimaan
3. Bukti Penerimaan/Dokumen yang Dipersamakan
4. Deskripsi SOP Pembayaran dan Pelaporan dan Penetapan
(menggunakan Self Assesment System)
1) Setiap akhir masa pajak, Wajib Pajak menghitung dan
menetapkan pajak sendiri dan melaporkannya dengan mengisi
Surat Pemberitahuan Pajak Daerah (SPTPD) yang sudah
disediakan petugas pelayanan Bidang Pajak Daerah dan
dilampiri dengan persyaratan administrasi yang dipersyaratkan.
2) Sub Bidang Pendataan, Pendaftaran dan Keberatan Pajak
Daerah dan Sub Bidang Perhitungan dan Penetapan melakukan
verifikasi terhadap dokumen, data objek pajak yang dilaporkan
untuk diregistrasi.
3) Fungsi registrasi adalah untuk penetapan NPWPD bagi Wajib
Pajak yang belum terdaftar.
4) Pajak yang terhutang berdasarkan perhitungan sendiri oleh
Wajib Pajak dibayar dengan menggunakan formulir SSPD ke
bendahara penerimaan/kas daerah melalui tempat pembayaran
yang ditunjuk.
5) SPTPD dan salinan SSPD disetor/dilaporkan ke Badan
Pendapatan Daerah. Loket penerimaan SPTPD dan SSPD
membuat Tanda Terima rangkap 2, lembar 1 diserahkan kepada
Penyetor/Wajib Pajak dan lembar 2 di arsip urut nomor paling
lambat 10 hari setelah masa pajak.
6) Atas berkas SPTPD, SSPD dan Surat Tanda Setoran (STS)
petugas pelayanan melakukan verifikasi kembali tentang
kebenaran, serta keabsahan pembayaran pajak oleh Wajib Pajak
dalam bentuk Nota Perhitungan. Kebenaran dan kesesuaian
penetapan pajak divalidasi oleh Kepala Sub Bidang dengan
menandatangani nota perhitungan paling lambat 2 hari kerja
setelah berkas diterima.
7) Berdasarkan nota perhitungan paling lambat 2 hari kerja Sub
Bidang Pendataan, Pendaftaran dan Keberatan Pajak Daerah
dan penetapan membuat SKPD dalam rangkap 4. Kepala Badan
Pendapatan Daerah/Kepala Bidang Pendapatan Pajak Daerah
menandatangani SKPD sebagai bukti bahwa Wajib Pajak telah
menyelesaikan kewajibannya dalam hal pembayaran objek
pajak.
8) SKPD berdasarkan hasil dari nota perhitungan dapat berupa:
(a) SKPDKB, jika berdasarkan hasil pemeriksaan pajak terutang
tidak atau kurang dibayar.
(b) SKPDKBT, jika ditemukan data baru/atau data yang semula
belum terungkap yang menyebabkan penambahan jumlah
pajak yang terutang.
(c) SKPDN, jika jumlah pajak yang terutang sama besarnya
dengan jumlah kredit pajak atau pajak tidak terutang dan
tidak ada kredit pajak.
(d) SKPDLB, jika berdasarkan hasil pemeriksaan pajak terutang
tidak atau lebih dibayar.
9) SKPDKB/SKPDKBT/SKPDN/SKPDLB kemudian dikirim ke wajib
pajak paling lambat 3 hari kerja setelah ditandatangani oleh
Kepala Badan Pendapatan Daerah/Kepala Bidang Pendapatan
Pajak Daerah.
10) Wajib pajak yang menerima SKPDKB/SKPDLB bisa mengajukan
keberatan apabila tidak setuju terhadap SKPDKB/SKPDLB
tersebut dengan mengajukan surat keberatan. Keberatan dapat
diajukan secara tertulis menggunakan bahasa Indonesia ke
Kepala Badan Pendapatan Daerah maksimal 3 bulan sejak
tanggal SKPDKB/SKPDLB.
11) Berdasarkan hasil verifikasi Sub Sub Bidang Pendataan,
Pendaftaran dan Keberatan Pajak Daerah akan mengeluarkan
surat penolakan atau surat keputusan baru paling lambat 14
hari setelah diterima surat keberatan.
12) Wajib pajak yang menerima SKPDKB melunasi tagihan tersebut
dengan mengisi formulit Surat Setoran Pajak Daerah (SSPD) dan
membayar melalui Bendahara Penerimaan paling lambat 10 hari
sejak keputusan diterima.
1. Pihak Terkait
a. Kepala Badan Pendapatan Daerah Kabupaten Tanah Laut.
b. Kepala Bidang Pajak Daerah.
c. Kepala Sub Bidang Pendataan, Pendaftaran dan Keberatan Pajak
Daerah.
d. Kepala Sub Bidang Perhitungan dan Penetapan Pajak Daerah
e. Kasir/tempat pembayaran yang ditunjuk.
2. Formulir-formulir yang Digunakan
a. Lembar Penetapan Pajak Air Tanah / Reklame
b. Surat Setoran Pajak Daerah (SSPD);
c. Nota Perhitungan;
d. Surat Pemberitahuan Tagihan Pajak Daerah (SPTPD);
e. Surat Ketetapan Pajak Daerah Kurang Bayar (SKPD) KB/N/LB;
f. Surat Tagihan Pajak Daerah (STPD);
g. Kartu Pencatatan Stand Meter Air Tanah (Untuk Pajak Air Tanah)
h. Surat Ketetapan Pajak Daerah (SKPD);
i. Surat Permohonan Keberatan Pajak;
j. Surat Penolakan Keberatan Pajak;
k. Surat Keputusan Keberatan Pajak;
l. Surat Teguran.
3. Persyaratan Administrasi
a. Pajak Reklame
1) Kartu NPWPD
2) Formulir Isian Data Reklame
3) Denah Gambar (untuk reklame bilboard, melekat/mural)
4) Bukti Jaminan Bongkar (untuk reklame billboard)
5) Surat Jaminan Asuransi (untuk reklame billboard)
6) Surat Kuasa dan Fotocopy bagi pengurusan yang diwakilkan
b. Pajak Air Tanah
1) Kartu NPWPD
2) Formulir Isian Data Air Tanah
3) Surat izin pengambilan dan pemanfaatan air yang diterbitkan
oleh Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu
Pintu Kabupaten Tanah Laut.
1. Pihak Terkait
a. Kepala Badan Pendapatan Daerah Kabupaten Tanah Laut
b. Kepala Bidang Pajak Daerah
c. Sub Bidang Penagihan Pajak Daerah
………………
5. SOP Penetapan, Denda dan Bunga
1. Pihak Terkait
a. Kepala Badan Pendapatan Daerah Kabupaten Tanah Laut.
b. Kepala Bidang Pajak Daerah.
c. Kepala Sub Bidang Pendataan, Pendaftaran dan Keberatan Pajak
Daerah.
d. Kepala Sub Bidang Perhitungan dan Penetapan Pajak Daerah
e. Kepala Sub Bidang Penagihan Pajak Daerah
f. Kasir/tempat pembayaran yang ditunjuk.
Pajak Daerah yang dikelola oleh Bidang PBB dan BPHTB Badan
Pendapatan Daerah Kabupaten Tanah Laut adalah PBB dan BPHTB,
dimana untuk PBB dipungut dengan menggunakan Self Assesment
System, sedangkan BPHTB dipungut dengan menggunakan Official
Assesment System.
Dasar Hukum
Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2009 tentang Pajak Daerah dan
Retribusi Daerah;
Peraturan Pemerintah Nomor 91 Tahun 2010 tentang Jenis Pajak
Daerah yang dipungut berdasarkan Penetapan Kepala Daerah atau
dibayar oleh Wajib Pajak;
Peraturan Pemerintah Nomor 35 Tahun 2012 tentang Pedoman
Penyusunan Standar Operasional Prosedur Administrasi
Pemerintahan;
Peraturan Daerah Kabupaten Tanah Laut Nomor 6 Tahun 2016
tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah Kabupaten
Tanah Laut;
Peraturan Daerah Kabupaten Tanah Laut Nomor 1 Tahun 2011
tentang Bea Perolehan Hak Atas Tanah dan Bangunan (BPHTB);
Peraturan Daerah Kabupaten Tanah Laut Nomor 4 Tahun 2013
tentang Pajak Bumi dan Bangunan Perdesaan dan Perkotaan.
1. Pihak Terkait
a. Kepala Badan Pendapatan Daerah Kabupaten Tanah Laut.
b. Kepala Bidang PBB dan BPHTB.
c. Kepala Sub Bidang Pendataan, Pendaftaran dan Keberatan PBB
dan BPHTB.
d. Petugas Pelayanan dan Pendataan Sub Bidang Pendataan,
Pendaftaran dan Keberatan PBB dan BPHTB.
e. Wajib pajak.
1. Pihak Terkait
a. Kepala Badan Pendapatan Daerah Kabupaten Tanah Laut.
b. Kepala Bidang PBB dan BPHTB.
c. Kepala Sub Bidang Pendataan, Pendaftaran dan Keberatan PBB
dan BPHTB.
d. Petugas Pelayanan dan Pendataan Sub Bidang Pendataan,
Pendaftaran dan Keberatan PBB dan BPHTB.
e. Wajib pajak.
4. Flow Chart SOP SOP Pendaftaran Objek Pajak Bumi dan Bangunan
1. Pihak Terkait
a. Kepala Badan Pendapatan Daerah Kabupaten Tanah Laut.
b. Kepala Bidang PBB dan BPHTB.
c. Kepala Sub Bidang Perhitungan dan Penetapan PBB dan BPHTB.
d. Petugas Penilaian pada Sub Perhitungan dan Penetapan PBB dan
BPHTB.
1. Pihak Terkait
a. Kepala Badan Pendapatan Daerah Kabupaten Tanah Laut.
b. Kepala Bidang PBB dan BPHTB.
c. Kepala Sub Bidang Penagihan PBB dan BPHTB.
d. Petugas Penagihan PBB dan BPHTB.
e. Wajib pajak.
1. Pihak Terkait
a. Kepala Badan Pendapatan Daerah Kabupaten Tanah Laut.
b. Kepala Bidang PBB dan BPHTB.
c. Kepala Sub Bidang Pendataan, Pendaftaran dan Keberatan PBB
dan BPHTB.
d. Petugas Pelayanan dan Pendataan Sub Bidang Pendataan,
Pendaftaran dan Keberatan PBB dan BPHTB.
e. Wajib pajak.
11. SOP Bea Perolehan Hak Atas Tanah dan Bangunan (BPHTB)
1. Pihak Terkait
a. Kepala Badan Pendapatan Daerah Kabupaten Tanah Laut.
b. Bidang PBB dan BPHTB.
c. Notaris/PPAT
d. Wajib pajak.
2. Deskripsi SOP Bea Perolehan Hak Atas Tanah dan Bangunan
(BPHTB)
Prosedur BPHTB, adalah sebagai berikut :
1) Wajib pajak melakukan perhitungan sendiri BPHTB yang
terhutang berdasarkan SSPD untuk satu masa pajak.
2) Bagi wajib pajak yang penerima waris/hibah wasiat yang
keberatan atas pajak terhutang/STPD BPHTB terlebih dahulu
mengajukan permohonan keringanan dan pengurangan BPHTB.
3) Wajib Pajak mempersiapkan berkas-berkas diperlukan bersama
notaris yang dipilih, dengan membawa berkas SSPD-BPHTB dan
dokumen pendukung lainnya ke Badan Pendapatan Daerah.
4) Fungsi pelayanan meneliti kelengkapan dokumen BPHTB, apabila
telah lengkap petugas peneliti melakukan pemeriksaan SSPD-
BPHTB dan dokumen pendukungnya, jika nilai BPHTB pajak
telah sesuai dengan objek pajaknya wajib pajak dapat membayar
BPHTBnya.
5) Wajib pajak melakukan pembayaran dengan menggunakan
formulir SSPD-BPHTB ke kas daerah melalui Bank Kal-Sel
Cabang Pelaihari atau wajib pajak dapat membayar ke Bendahara
penerimaan dengan melampiri SSPD-BPHTB.
3. Flow Chart Bea Perolehan Hak Atas Tanah dan Bangunan (BPHTB)