Anda di halaman 1dari 25

Usulan Teknis

CV. Rizky DuaFA Consultant

I. UMUM

Dari uraian Pendahuluan Kerangka Acuan Kerja, dipahami bahwa pada


prinsipnya Pihak Pengguna Anggaran - bertujuan mendelegasikan tugas layanan jasa
konsultansi untuk kegiatan Penyelenggaraan Peradilan Tingkat Pertama untuk
pekerjaan “DED Jalan Akses Bandara Tampa Padang”, Tahun Anggaran 2018
kepada rekanan penyedia Jasa Konsultansi agar mendapatkan hasil yang baik yang
representatif sebagai acuan bagi pelaksanaan pelaksanaan fisik di lapangan. Dengan
demikian diharapkan bahwa hasil produk Penyedia Jasa Konsultansi nantinya dapat
membantu pelaksanaan fisik yang sesuai dengan harapan dan dengan biaya yang
seoptimal mungkin.

Sebagai salah satu rekanan penyedia jasa konsultansi yang menawarkan sebagai
calon penyedia jasa konsultansi seperti yang dimaksud di atas maka kami,
CV. RIZQY DUAFA CONSULTANT yang siap menerima tugas dan tanggung-jawab
apabila lolos dalam seleksi tersebut yang akan didelegasikan oleh Pihak Pengguna
Jasa dan akan melaksanakan kegiatan Pengawasan Teknik tersebut dengan sebaik-
baiknya dan menjunjung tinggi integritas dan profesi konsultan yang berlaku.

A. TANGGAPAN DAN SARAN TERHADAP ISI KERANGKA ACUAN KERJA

CV. RIZQY DUAFA CONSULTANT telah mempelajari KAK dengan seksama serta
telah mengerti uraian mengenai Latar Belakang proyek, Maksud dan Tujuan serta
Lingkup Pekerjaan dari layanan jasa konsultansi yang dikehendaki. Secara
keseluruhan maksud dan keinginan yang dikemukakan dalam KAK telah cukup jelas
dan sangat dimengerti.
Usulan Teknis
CV. Rizky DuaFA Consultant

Apabila kami dipercayakan untuk melaksanakan proyek ini, maka kami yakin dapat
mewujudkan maksud dan tujuan yang telah dipaparkan dalam point to point
Kerangka Acuan Kerja melalui upaya mengendalikan pelaksanaan pekerjaan
sehingga bisa tepat waktu, tepat mutu dan biaya.

TANGGAPAN TERHADAP WAKTU PELAKSANAAN

Mengenai waktu yang ditetapkan dalam pelaksanaan proyek untuk menyelesaikan


pekerjaan DED Jalan Akses Bandara Tampa Padang adalah 45 (Empat puluh
lima) hari kerja. Jika Sekiranya terdapat beberapa kendala yang dapat
mempengaruhi terhadap waktu pelaksanaan pekerjaan akan kami atasi dengan
segara dengan melakukan usaha percepatan diantaranya melakukan rapat-rapat
koordinasi lapangan sesuai jenis kendala yang dihadapi dengan melibatkan semua
unsur yang terkait dalam pelaksanaan pekerjaan ini.

Waktu yang talah ditetapkan dalam pelaksanaan pekerjaan ini telah pahami,
sehingga kami membuat Perencanaan yang matang tentang proses dan program
kerja yang akan kami laksanakan agar dapat sesuai dengan waktu yang ditentukan.
Dengan program kerja yang diintegrasikan dengan waktu secara tepat akan
mendorong terhadap selesainya pekerjaan ini dengan tepat waktu.

Dan jika terjadi suatu kendala dalam pelaksanaan pekerjaan ini, akan segera kami
atasi dengan upaya-upaya penanggulangan yang telah terencana sebelumnya.
Diantaranya adalah melakukan rapat-rapat kordinasi lapangan sesuai dengan
tingkat keterlambatan yang dihadapi dengan melibatkan semua unsur yang terlibat.
Dengan adanya langkah-langkah seperti ini di harapkan pekerjaan dapat selesai
tepat waktu dengan kendala seminimal mungkin.
TANGGAPAN TERHADAP STANDARD YANG DIPAKAI
Karena kompleksnya kegiatan yang dilaksanakan sebaiknya dituliskan dalam KAK
Nomor Standar (SNI) yang dipakai untuk masing-masing item kegiatan. Dengan
demikian pihak proyek dan konsultan terlindung dan tidak bekerja semaunya.
Usulan Teknis
CV. Rizky DuaFA Consultant

Standar lain yang digunakan dalam pekerjaan ini adalah standart konstruksi yang
dikeluarkan oleh Pemerintah menyangkut pekerjaan Penyusunan Sistem Informasi
Infrastruktur.
B. TANGGAPAN DAN SARAN TERHADAP PERSONIL DAN PERALATAN
PENDUKUNG
 Berdasarkan jumlah dan jenis keahlian tanaga yang dipersyaratkan, kami
berkesimpulan bahwa tenaga yang disyaratkan telah sesuai dan dapat
melaksanakan pekerjaan ini dengan baik
 Telah disiapkan tenaga yang sesuai dengan bidangnya masing-masing baik
untuk tenaga ahli maupun tenaga pendukung. Penyediaan tenaga ahli yang
sesuai dengan kualifikasinya sangat mendukung tercapainya tujuan dan
lancarnya pelaksanaan pekerjaan ini.

C. SUMBER PENDANAAN DAN PEMBIAYAAN


Sumber dana berasal dari APBD SKPD Dinas Perhubungan, dengan jumlah anggaran
biaya ( Pagu ) sebesar Rp. 50.000.000,- (Lima Puluh Juta Rupiah). Besarnya biaya
Perencanaan merupakan biaya tetap dan pasti.

1. Ketentuan pembiayaan lebih lanjut mengikuti surat perjanjian pekerjaan


perencanaan yang dibuat oleh Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) dengan
Konsultan Perencana. Biaya Pekerjaan Perencanaan dan tata cara pembayaran
akan diatur secara kontraktual setelah melalui tahapan proses PENGADAAN
LANGSUNG sesuai peraturan yang berlaku, antara lain terdiri dari:
a. Honorarium tenaga ahli dan tenaga penunjang;
b. Pembelian dan atau sewa peralatan;
c. Materi dan penggandaan laporan;
d. Biaya Rapat-rapat;
e. Jasa dan over head Perencanaan;
f. Pajak dan iuran daerah lainnya;
Usulan Teknis
CV. Rizky DuaFA Consultant

D. TANGGAPAN TERHADAP LINGKUP LOKASI PEKERJAAN

Menanggapi lingkup dan lokasi pekerjaan DED Jalan Akses Bandara Tampa
Padang yaitu terletak di Kabupaten Mamuju Provinsi Sulawesi Barat

Mamuju, 2018
CV. Rizqy Duafa Consultant

DAMSIR, ST
Direktur
Usulan Teknis
CV. Rizky DuaFA Consultant

I. LATAR BELAKANG TUJUAN


Seperti yang telah diuraikan di dalam Kerangka Acuan Kerja (KAK)
Pekerjaan Perencanaan Peningkatan Jalan bahwa dalam rangka
pengembangan prasarana jalan terutama jalan-jalan yang menghubungkan
daerah-daerah terisolasi ataupun akses yang sulit untuk menuju pusat
perekonomian, maka menjadi tugas pemerintah, untuk memprogramkan
pengembangan Jalan dengan akan dilakukannya Seleksi Umum untuk
Pekerjaaan Perencanaan Jalan Benao – Jangkang – Lahei - Malawaken.
CV. Rizky DuaFA Consultant sebagai perusahaan yang telah berpengalaman
di bidangnya antara lain dalam pekerjaan perencanaan teknis jalan
bermaksud mengikuti Seleksi Umum untuk pekerjaan tersebut.
Dalam pandangan konsultan CV. Rizky DuaFA Consultant untuk
melaksanakan suatu pekerjaan diperlukan inovasi-inovasi yang bermuara
pada peningkatan produk pekerjaan tersebut.
II. INOVASI-INOVASI DALAM PANDANGAN KONSULTAN
Dalam hal melaksanakan tahapan kegiatan dari pekerjaan
perencanaan teknis jalan ini konsultan CV. Rizky DuaFA Consultant
melibatkan tenaga ahli yang telah berpengalaman yakni minimal telah
memiliki pengalaman lebih dari 5 (lima) tahun dalam bidang pekerjaan
perencanaan dan pengawasan teknis jalan dan jembatan dan memiliki
sertifikat.
Di dalam penyajian laporan terutama yang menyangkut
penggambaran, PT.Tema Karya Mandiri akan menggunakan program-
program terbaru sehingga tampilan dari desain/gambar hasil perencanaan
menjadi menarik, informatif, mudah dibaca dan digunakan pihak pengguna
jasa dari produk perencanaan tersebut.
Usulan Teknis
CV. Rizky DuaFA Consultant

Sebagaimana biasanya pelaksanaan suatu pekerjaan agar


menjadi hasil pekerjaan terutama yang menyangkut data sebagai dasar dari
suatu perencanaan teknis jalan, maka pengambilan data diupayakan
seakurat mungkin, yakni dengan melakukan pengukuran sedetail-detailnya
dan diupayakan dengan ketelitian yang lebih dari apa yang ada dalam
ketentuan Kerangka Acuan Kerja (KAK). Dengan data yang lebih akurat dan
lebih mendetail maka hasil dari perencanaan benar-benar merupakan
kebutuhan bagi pelaksanaan pembangunan dan peningkatan jalan yang
direncanakan.
Di dalam produk hasil perencanaan ini agar lebih menginformasikan
kondisi visual lahan / jalan di lapangan. Perekaman dalam bentuk media
tayang dari jalur pengukuran jalan yang akan dibuat perencanaan teknisnya
akan lebih baik dan informatif serta memberikan gambaran kondisi tanah
dan lokasi sehingga dapat pula memberikan dasar yang lebih lengkap dalam
pelaksanaan pembangunan fisiknya nanti.
Usulan Teknis
CV. Rizky DuaFA Consultant

I. UMUM

Agar dapat dihasilkan suatu mutu hasil pelaksanaan maksimal dan


mencakup semua aspek yang telah diisyaratkan di dalam Kerangka Acuan Kerja
(KAK), maka metodologi pendekatan teknis disusun berdasarkan tahap-tahap
sebagai berikut :

1. Tahap persiapan
Mempersiapkan bahan-bahan dasar perencanaan sebelum ke lapangan
yaitu melaksanakan survey pendahuluan yang meliputi :
 Mempersiapkan data-data awal.
 Membuat desain sementara dari data-data awal untuk dipakai sebagai
panduan survey pendahuluan / Recon di lapangan.
 Menetapkan ruas yang akan disurvey
1.1. Lingkup Pekerjaan
a. Mengumpulkan data kelas , fungsi dan status jalan yang akan
didesain.
b. Mempersiapkan peta-peta berupa :
 Peta Tata Guna Lahan
 Peta Topografi skala 1 : 2 5.000 s/d 1: 5.000 atau yang lebih
besar
 Peta Geologi skala 1 : 25.000 s/d 1 : 5.000
c. Menetapkan awal dan akhir rencana proyek pada peta
jalan/Alinnemen Horizontal dengan melakukan pengecekan alinnemen
vertikal sesuai kondisi jalan
Usulan Teknis
CV. Rizky DuaFA Consultant

d. Membuat estimasi panjang jalan , jumlah dan panjang jembatan,


box culvert/gorong – gorong, dan bangunan pelengkap jalanlainnya
yang mungkin akan terdapat pada route jalan tersebut
e. Melakukan koordinasi dan konfirmasi dengan instansi terkait
dipusat maupun didaerah termasuk juga mengumpulkan infomasi
harga satuan/upah untuk disekitar lokasi proyek terutama pada
proyek yang sedang berjalan.
f. Mengumpulkan dan mempelajari laporan-laporan yang berkaitan
dengan wilayah yang dipengaruhi atau mempengaruhi
jalan/jembatan yang akan direncanakan.
g. Menetapkan awal dan akhir rencana proyek pada peta serta
menarik beberapa alternatif rencana as jalan dan jembatan,
alinyemen horizontal dengan dilakukan pengecekan alinyemen
vertikal sesuai dengan kondisi medan yang memenuhi standar
perencanaan geometrik jalan dan dibahas bersama-sama dengan
Geotecnical Engineer, Geodetic Engineer, Hydraulic Engineer.
2. Survey Pendahuluan
Survey pendahuluan / Reconnaissance Survey adalah survey yang dilakukan
pada awal pekerjaan di lokasi, yang bertujuan untuk memperoleh data awal
sebagai bagian penting bahan kajian kelayakan teknis dan untuk pekerjaan
selanjutnya. Serta diharapkan mampu memberikan saran dan bahan
pertimbangan terhadap survey detail lanjutan diantaranya : survey topografi,
survey geologi dan geoteknik, survey bahan quarry, survey hidrologi/hidrolik,
jenis konstruksi serta metode pelaksanaan sehingga diperoleh suatu
perencanaan detail desain yang matang, semua kegiatan recon survey harus
dibuatkan laporan sebagai data awal perencanaan.
Lingkup Pekerjaan Survey Pendahuluan adalah :
 Studi Literatur yaitu mengumpulkan data pendukung perencanaan baik
data sekunder maupun data laporan Studi Kelayakan (FS), dan laporan serta
laporan-laporan lainnya yang berkaitan dengan wilayah yang
dipengaruhi/mempengaruhi jalan / jembatan yang direncanakan
Usulan Teknis
CV. Rizky DuaFA Consultant

 Koordinasi dengan Instansi Terkait yaitu melaksanakan koordinasi


konfirmasi dengan instansi terkait di daerah yaitu di Kabupaten Barito
Utara, sehubungan dengan dengan dilaksanakannya survey pendahuluan.
 Diskusi Perencanaan Lapangan, Team bersama – sama akan
melakukan / melaksanakan survey dan mendistribusikannya dan membuat
usul perencanaan dilapangan bagian demi bagian sesuai dengan bidang
keahliannya masing-masing serta membuat sketsa dilengkapi dengan
catatan-catatan dan kalau perlu membuat tanda dilapangan berupa patok
serta dilengkapi dengan foto-foto penting dan identitasnya masing-masing
yang akan difinalkan di kantor sebagai bahan penyusunan laporan setelah
kembali dari lapangan.
 Racon Survey Topografi,
Kegiatan yang akan dilakukan geodetic engineer pada survey pendahuluan
adalah :
a) Menentukan awal dan akhir pengukuran serta pemasangan patok
beton Bench Mark di awal dan akhir proyek.
b) Mengamati kondisi topografi
c) Mencatat daerah-daerah yang akan dilakukan pengukuran khusus
serta, morpologi dan lokasi yang perlu dilakukan perpanjangan koridor
d) Membuat rencana kerja untuk survey detail pengukuran
e) Menyarankan posisi patok Mench Mark pada lokasi/titik yang
akan dijadikan referensi.
 Recon Survey / Desain Geometrik
Kegiatan yang dilakukan pada survey pendahuluan geoteknik adalah :

a) Mengamati secara visual kondisi lapangan yang berkaitan dengan


karateristik dan sifat tanah dan batuan.
b) Mengamati perkiraan lokasi sumber material (quary) sepanjang lokasi
pekerjaan.
c) Memberikan rekomendasi pada Higway Engineer berkaitan dengan
rencana trace jalan yang akan dipilih
Usulan Teknis
CV. Rizky DuaFA Consultant

d) Melakukan pemotretan pada lokasi-lokasi khusus ( rawan longsong,


daerah banjir, dll )
e) Mencatat lokasi yang akan dilakukan DPC maupun lokasi untuk test pit.
f. Membuat rencana kerja untuk team syrvey detail.
 Recon Jembatan
 Recon Survey Lalu Lintas
 Recon Survey Geologi dan Geoteknik
 Recon Survey Hidrologi/Hidraulik
 Recon Survey Dampak Lingkungan
 Recon Survey Upah dan Harga Satuan adalah tim melaksanakan
pengumpulan data upah, harga satuan dan data peralatan yang akan
digunakan

3. Pengukuran Topografi
Pengukuran topografi dalam pekerjaan ini adalah mengumpulkan data
koordinat dan ketinggian permukaan tanah sepanjang rencana trace jalan dan
jembatan di dalam koridor yang ditetapkan untuk penyiapan peta topografi
dengan skala 1:1000, yang akan digunakan untuk perencanaan geometrik jalan,
serta 1:5000 untuk perencanaan jembatan dan penanggulangan longsoran.
Lingkup Pekerjaan Pengukuran Topografi :
 Pemasangan Patok-patok
a) Patok-patok BM dibuat dari beton dengan ukuran 10x10x75 cm atau
pipa paralon ukuran 4 inci yang diisi dengan adukan beton dan
diatasnya dipasang neut dari baut, ditempatkan pada tempat yang
aman, mudah terlihat. Patok BM akan dipasang pada setiap 1 ( satu)
kilo meter.
b) Patok BM dipasang/ditanam dengan kuat, bagian yang tampak
diatas tanah setinggi 20 cm, dicat warna kuning, diberi lambang
Prasarana Wilayah, Notasi dan nomor BM dengan warna hitam.
Patok BM yang sudah terpasang, kemudian diphoto sebagai
dokumentasi yang dilengkapi dengan nilai koordinat serta elevasi
Usulan Teknis
CV. Rizky DuaFA Consultant

c) Untuk setiap titik polygon dan sifat datar harus digunakan patok kayu
yang cukup keras, lurus dengan diameter sekitar 5 cm, panjang
sekurang-kurangnya 50 cm, bagian bawah diruncingkan, bagian atas
diratakan dan diberi paku, ditanam dengan kuat, bagian yang masih
nanpak diberi nomor dan dicat warna kuning. Dalam keadaan khusus
akan ditambahkan patok bantu.
d) Untuk memudahkan pencarian patok, pada daerah sekitar patok
diberi tanda-tanda khusus.
e) Pada lokasi-lokasi khusus dimana tidak mungkin dipasang patok,
misalnya diatas permukaan jalan beraspal atau diatas permukaan batu,
maka titik-titik poligon dan sipat datar ditandai dengan paku seng yang
dilingkari cat kuning dan diberi nomor.
 Pemasangan Titik Kontrol Horizontal (apabila menggunakan alat
konvensional )
a) Pengukuran titik kontrol horizontal dilakukan dengan sistem
polygon, dan semua titik ikat (BM) dijadikan sebagai titik polygon.
b) Sisi polygon atau jarak antar titik polygon maksimum 100 meter,
diukur dengan meteran atau dengan alat ukur secara optis atau
elektronis.
c) Sudut – sudut polygon diukur dengan alat ukur theodolit dengan
ketelitian baca dalam detik. Theodolit yang akan digunakan adalah jenis
T2 atau yang setingkat.
d) Pengamatan matahari dilakukan pada titik awal dan tiitk akhir
pengukuran dan untuk setiap interval ± 5 km disepanjang trace
yang diukur. Apabila pengamatan matahari tidak bisa dilakukan
akan digunakan alat GPS Portale ( Global Positioning System ) . Setiap
pengamatan matahari akan dilakukan dalam 2 seri ( 4 biasa dan 4 luar
biasa ).
Usulan Teknis
CV. Rizky DuaFA Consultant

 Pengukuran Titik Kontrol Vertikal ( apabila menggunakan alat konvensional )


a) Pengukuran ketinggian dilakukan dengan cara 2 kali berdi/pembacaan
pergi – pulang.
b) Pengukuran sifat datar mencakup semua titik pengukuran
(polygon, sifat datar, dan potongan melintang ) dan titik BM
c) Rambu – rambu ukur yang dipakai dalam kedaaan baik, berskala
benar, jelas dan sama.
d) Pada setiap pengukuran sifat datar dilakukan pembacaan ketiga
benangnya yaitu /Benang Atas ( BA ), Benang Tengah (BT), dan Benang
Bawah (BB), dalam satuan milimeter. Pada setiap pembacaan akan
dipenuhi : 2.BT=BA+BB.
e) Dalam satu seksi ( satu hari pengukuran ) adalah jumlah siang
(pengamatan ) yang genap.

 Pengukuran Situasi ( apabila menggunakan alat konvensional )


a) Pengukuran situasi di lakukan dengan sistem tachimetri, yang
mencakup semua objek yang dibentuk oleh alam ataupun manusia
yang ada disepanjang jalur pengukuran, sperti alur, sungai, bukit,
jembatan, rumah, gedung dan sebagainya.
b) Dalam pengambilan data akan diperhatikan keseragaman
penyebaran dan kerapatan titik yang cukup sehingga akan
dihasilkan gambar situasi yang benar.
Pada lokasi – lokasi khusus misalnya : sungai, persimpangan dengan
jalan yang sudah ada pengukuran akan dilakukan dengan tingkat
kerapatan yang lebih tinggi.
c) Untuk pengukuran situasi akan digunakan alat theodolit
 Pengukuran Penampang Melintang
Pengukuran penampang melintang akan dilakukan dengan persyaratan
sebagai berikut :
Usulan Teknis
CV. Rizky DuaFA Consultant

Interval (m)
Kondisi Lebar Koridor Interval (m)
Jembatan
(m) Jalan Baru
dan
Longsoran

- Datar, Landai 75 - 75 50 25
dan Lurus

- Pengunungan 75 + 75 25 25

- Tikungan 50 (luar) + 100 25 25


(dalam )

Untuk pengukuran penampang melintang akan digunakan alat theodolit.


 Pengukuran Khusus
Pengukuran khusus diperlukan pada beberapa kondisi khusus, misalnya:
perpotongan rencana trace jalan dan sungai.
a) Pengukuran pada perpotongan rencana trace jalan dengan sungai.
 Koridor pengukuran ke arah hulu dan hilir masing-masing 200 m
dari perkiraan titik perpotongan atau daerah sekitar sungai yang
masih berpengaruh terhadap keamanan jembatan dengan
interval pengukuran penampang melintang sengai sebesar 25
meter.
 Pada daerah posisi jembatan interval pengukuran melintang dan
memanjang dilakukan setiap 10 meter (maksimal 15 meter)
 Koridor pengukuran searah rencana trace jalan masing-
masing 100 m dari kedua tepi sungai dengan interval pengukuran
penampang melintang rencana trace jalan sebesar 25 meter
b) Pengukuran pada perpotongan dengan jalan yang ada.
 Koridor pengukuran ke setiap arah kaki perpotongan masing-
masing 100 m dari perkiraan titik perpotongan dan interval
pengukuran penampang melintang sebesar 25 meter.
Usulan Teknis
CV. Rizky DuaFA Consultant

 Pengukuran situasi lengkap menampilkan segala obyek yang


dibentuk alam ataupun oleh manusia disekitar peersilangan
tersebut.
 Persyaratan.
Pemeriksaan dan koreksi alat ukur,. Sebelum melakukan
pengukuran, setiap alat ukur yang akan digunakan akan diperiksa
dan dikoreksi sebagai berikut :
a. Pemeriksaan Theodolit
 Sumbu I vertikal, dengan koreksi nivo kotak dan nivo
tabung.
 Sumbu II tegak lurus sumbu I
 Garis bidik tegak lurus sumbu II
 Kesalahan kolimasi horizontal = 0
 Kesalahan indek vertikal = 0
b. Pemeriksaan alat sifat datar.
 Sumbu I vertikal, dengan koreksi nivo kotak dan nivo
tabung.
 Garis bidik harus sejajar dengan garis arah nivo
Hasil pemeriksaan dan koreksi alat ukur akan dicatat dan
lilampirkan kedalam laporan.
 Perhitungan:
a. Pengamatan Matahari.
Dasar perhitungan pengamatan matahari akan mengacu
pada tabel almanak matahari yang diterbitkan oleh
Direktorat Topograpi TNI-AD untuk tahun yang sedang berjalan
dan harus dilakukan dilokasi pekerjaan.
b. Perhitungan Koordinat
Perhitungan koordinat polygon dibuat setiap seksi, antara
pengamatan matahari yang satu dengan pengamatan
berikutnya. Koreksi sudut tidak boleh diberikan berdasarkan
panjang kaki sudut ( kaki sudut yang lebih pendek mendapat
Usulan Teknis
CV. Rizky DuaFA Consultant

koreksi yang lebih besar), dan harus dilakukan dilokasi


pekerjaan.
c. Perhitungan sifat Datar
Perhitungan sifat datar harus dilakukan hingga 4 desimal
( ketelitian 0,5 mm ), dan harus dilakukan kontrol perhitungan
pada setiap lembar perhitungan dengan menjumlahkan beda
tingginya.
d. Perhitungan ketinggian detail
Ketinggian detail dihitung berdasarkan ketinggian patok ukur
yang dipakai sebagai titik pengukuran detail dan dihitung
secara tachimetris.
e. Seluruh perhitungan akan dilakukan menggunakan
komputerisasi.
 Penggambaran
a. Penggambaran poligon harus dibuat dengan skala 1 : 1.000
untuk jalan dan 1 : 500 untuk jembatan
b. Garis-garis dibuat setiap 10 cm.
c. Koordinat grid terluar (dari gambar) harus dicantumkan harga
absis (x) dan ordinat (y) – nya.
d. Pada setiap lembar gambar dan/atau setiap 1 meter panjang
gambar harus dicantumkan petunjuk arah utara.
e. Penggambaran tiitk poligon harus berdasarkan hasil
perhitungan dan tidak boleh di lakukan secara grafis
f. Setiap titik ikat (BM) akan dicantumkan nilai X.Y.Z-nya dan
diberi tanda khusus.
Semua hasil perhitungan titik pengukuran detail, situasi,
dan penampang melintang harus digambarkan pada gambar
polygon , sehingga membentuk gambar situasi dengan interval
garis ketinggian (contour) 1 meter, Semua gambar
Usulan Teknis
CV. Rizky DuaFA Consultant

topograpi akan disajikan dengan menggunakan software


computer
4. Inventarisasi Jalan dan Jembatan
Bertujuan untuk mendapatkan data secara umum mengenai kondisi
perkerasan maupun kondisi jembatan yang terdapat pada ruas jalan yang
disurvey meliputi :
 Inventarisasi Kondisi Permukaan Jalan
Pemeriksaan dilakukan dengan mencatat kondisi rata-rata setiap 200 m
yang tercatat selamam berkendaraan. Data yang akan diperoleh dari
pemeriksaan ini adalah :
a. Lebar perkerasan yang ada dalam meter
RCI Kondisi Visual Type Permukaan Tipikal
8-10 Sangat rata Hotmik (AC dan HRS) yang
halus, baru dibuat/ditingkatkan
dengan beberapa lapisan aspal

7-8 Sangat baik/rata Hotmik setelah dipakai beberapa


tahun atau lapisan tipis hotmix
diatas penetrasi macadam dipakai
untuk pelaksanaan pekerjaan
konstruksi disekitar ruas jalan yang
ditingkatkan

6-7 Baik Hotmix lama,Nacas/Lasbutag baru

5-6 Cukup, sedikit/tak ada Penetrasi macadam, Nacas baru


lubang, permukaan rata atau Lasbutag berumur beberapa
tahun

3-4 Jelek kadang - kadang Penetrasi macadam berumur 4-5


berlubang, tidak rata tahun, jalan kerikil tak terawat

2-3 Rusak berat Semua type perkerasan yang


sudah lama tidak terpelihara

1-2 Tidak dapat dilalui


kecuali oleh Jeep 4 WD

b. Jenis bahan perkerasan yang ada, misalnya AC, HRS, Lasbutag,


Penetrasi Macadam dl..
Usulan Teknis
CV. Rizky DuaFA Consultant

c. Nilai kekerasan jalan yang dapat diperoleh dari hasil survey


NAASRA Roughness Meter (IRI), atau ditentukan secara visual (RCI)
dengan ketentuan skala.( jikalau itu adalah peningkatan jalan)
d. Kondisi daerah samping jalan serta utilitas yang ada seperti saluran
samping, gorong-gorong, bahu, berm, kondisi drainase samping, jarak
pagar/bangunan penduduk / tebing kepinggir perkerasan.
e. Lokasi awal dan akhir pemeriksaan jelas dan sesuai dengan lokasi yang
ditentukan untuk jenis pemeriksaan klainnya.
f. Data yang diperoleh dicatat didalam format Invetarisasi Jalan
( Highway Geometric Inventory ), per 200 meter.
g. Membuat photo dokumentasi inventarisasi geometrik jalan minimal 1
(satu) buah photo per 200 meter.
h. Photo ditempel pada format standar dengan mencantumkan hal-hal
yang diperlukan seperti nomor dan nama ruas jalan, arah pengambilan
photo dan tinggi petugas yang memegang nomor STA.
 Inventarisasi Jembatan
Tujuan inventarisasi jembatan adalah untuk mendapatan informasi
mengenai existing jembatan yang terdapat pada ruas jalan yang
ditinjau diantaranya :
a. Nama, lokasi serta kondisi jembatan
b. Dimensi jembatan yang meliputi bentang, lebar, ruang bebas dan jenis
lantai.
c. Perkiraan volume pekerjaan bila diperlukan pekerjaan perbaikan
atau pemeliharaan
d. Data yang diperoleh akan dicatat dalam suatu format standar.
e. Photo dokumentasi minimum 2 (dua) lembar untuk setiap jembatan
yang diambil dari arah memanjang dan melintang. Photo ditempel pada
format standar
5. Survey Lalu Lintas
Bertujuan untuk mengetahui kondisi jalan yang ada, kecepatan kendaraan rata-
rata, menginventarisasi jalan yang ada, serta menginventarisasi jumlah setiap
jenis kendaraan yang melewati ruas jalan tertentu dalam satuan waktu,
Usulan Teknis
CV. Rizky DuaFA Consultant

sehingga dapat dihitung lalu lintas harian rata-rata sebagai dasar perencanaan
jalan dan jembatan.
Lingkup Pekerjaan Survey Lalu Lintas :
 Survey Volume Kendaraan
Survey ini dilakukan di 3 (tiga) tempat yaitu : Ruas Jalan, Simpang Tiga Jalan,
dan Simpang empat Jalan, seluruh jenis kendaraan yang lewat baik dari arah
depan maupun dari arah belakang harus dicatat setiap lajur minimal 2
orang dengan peralatan yang digunakan 1 orang 1
Counter serta format survey yang telah ditentukan dalam Kerangka Acuan
Kerja (KAK).
 Pos – pos perhitungan lalu lintas.
 Pemilihan Lokasi pos
a. Lokasi pos harus mewakili jumlah lalu lintas harian rata-rata dari
ruas jalan , tidak terpengaruh oleh angkutan luang alik yang tidak
mewakili ruas ( commuter traffic )
b. Lokasi pos harus mempunyai jarak pandang uang cukup untuk
kedua arah, sehingga memungkinkan pencatatan kendaraan dengan
mudah dan jelas.
c. Lokasi pos tidak dapat ditempatkan pada persilangan jalan.
 Tanda Pengenal Pos
Setiap pos perhitungan lalu lintas rutin mempunyai nomor pengenal ,
terdiri dari satu huruf besar dan diikuti oleh tiga digit angka. Huruf besar A,B
dan C memberikan identitas mengenai type kelas pos perhitungan. Tiga digit
angka berikutnya identik denga nomor ruas jalan dimana pos- pos tersebut
tergeletak.
Apabila dalam suatu ruas jalan mempunyai pos perhitungan lebih dari satu,
maka kode untuk pos kedua, digit pertama diganti dengan 4 dan seterunya.
Urutan pos dimulai dari kilometer kecil ke kilometer besar pada ruas jalan
tersebut.
Usulan Teknis
CV. Rizky DuaFA Consultant

6. Survey Kondisi Perkerasan Jalan


Survey kondisi perkerasan jalan diharapkan dapat memberikan data akurat
mengenai kondisi perkerasan pada ruas jalan yang meliputi lendutan dari
suatu konstruksi jalan, kekerasan jalan, daya dukung tanah dasar dan
susunan / lapisan perkerasan. Dengan lingkup pekerjaan antara lain :
 Pemeriksaan Lendutan Balik dengan Benkelman Beam pemeriksaan
akan dilakukan dengan ketentuan sebagai berikut :
a. Pengukuran beban gandar belakang harus dilakukan dengan
menggunakan jembatan timbang atau dengan alat lain yang telah
terbukti dapat dipakai untuk pengukuran beban gandar, dan hasil
pengukuran beban gandar akan dicatat dengan jelas.
b. Alat Benkelman Beam yang dipakai mempunyai ukuran standar
misalnya perbandingan batang 1:2, Dimensi geometrik dan
Benkelman Beam akan dicatat dengan jelas.
c. Alat pembacaan (dial gauge ) lendutan pada kondisi yang baik dan
skala ketelitian pembacaan jarum petunjuk akan dicatat.
d. Hal-hal khusus yang akan dijumpai seperti kondisi drainase, nama
daerah yang dilalui, cuaca, waktu peninggian perkukaan jalan dan
sebagainya akan dicatat.
e. Pemeriksaan lendutan balik dilakukan dengan interval pemeriksaan
maksimal setiap 200 meter sepanjang ruas jalan beraspal yang
telah ditetapkan.
f. Lokasi awal dan akhir pemeriksaan harus dicatat dengan jelas.
(Patok Km / Sta).
- Pemeriksaan Daya Dukung tanah dasar dengan alat (DCP) Dynamic
Cone Penetrometer ) akan dilakukan dengan ketentuan-ketentuan
sebagai berikut :
a. Alat DCP yang dipakai sesuai dengan ketentuan – ketentuan yang
ada.
b. Pemeriksaan dilakukan dengan interval pemeriksaan maksimal 200 m.
Usulan Teknis
CV. Rizky DuaFA Consultant

c. Pemeriksaan dilakukan pada sumbu jalan dan pada permukaan


lapisan tanah dasar.
d. Akan selalu dicatat ketebalan dan jenis setiap bahan perkerasan
yang ada seperti lapisan sirtu, lapisan telport, lapisan pasir dan
sebagainya.
e. Pemeriksaan dilakukan hingga kedalaman 90 cm dari permukaan
lapisan tanah dasar. Terkecuali bila dijumpai lapisan tanah yang sangat
keras ( cadas )
f. Hal-hal khusus yang akan dijumpai seperti kondisi drainase, nama
daerah yang dilalui, cuaca, waktu peninggian perkukaan jalan dan
sebagainya akan dicatat
g. Lokasi awal dan akhir pemeriksaan harus dicatat dengan jelas.
( Patok Km / Sta ).
 Survey Susunan Lapisan Perkerasan dan Tanah dasar denga metode test
Pit.

7. Survey Geologi dan Geoteknik


Survey geologi dan geoteknik bertujuan mendapatkan identifikasi kondisi
lapisan tanah secara lengkap sehingga dapat digunakan untuk
menentukan jenis perkerasan jalan yang aman, ekonomis dan sesuai dengan
keperluan proyek. serta untuk melakukan pemetaan penyebaran tanah /
bantuan dasar termasuk kisaran tebal tanah pelapukan, memberikan
informasi mengenai stabilitas tanah, menentukan jenis dan karakteristik tanah
untuk keperluan bahan jalan dan struktur, serta mengidentifikasi lokasi
sumber bahan termasuk perkiraan kuantitasnya.
Lingkup Pekerjaan Survey Geologi dan Geoteknik meliputi
penyelenggaraan penyelidikan mekanika tanah yang mencakup penyelidikan
dilapangan, pengambilan contoh tanah ( disturbed dan undisturbed sample ),
percobaan di laboratorium dan analisa beserta rekomendasi yang menyangkut
karakteristik tanah dari lokasi proyek untuk sub base dan base jalan dan
Usulan Teknis
CV. Rizky DuaFA Consultant

pengaruhnya terhadap lingkungan proyek. Penyelidikan / test dilakukan /


dikerjakan sesuai dengan prosedur ASTM.
 Pemeriksaan Daya Dukung tanah dasar dengan alat (DCP) Dynamic
Cone Penetrometer ) akan dilakukan dengan ketentuan-ketentuan
sebagai berikut :
a. Alat DCP yang dipakai sesuai dengan ketentuan – ketentuan yang ada.
b. Pemeriksaan dilakukan dengan interval pemeriksaan maksimal 200 m.
c. Pemeriksaan dilakukan pada sumbu jalan dan pada permukaan
lapisan tanah dasar.
d. Akan selalu dicatat ketebalan dan jenis setiap bahan perkerasan
yang ada seperti lapisan sirtu, lapisan telport, lapisan pasir dan
sebagainya.
e. Pemeriksaan dilakukan hingga kedalaman 90 cm dari permukaan
lapisan tanah dasar. Terkecuali bila dijumpai lapisan tanah yang
sangat keras ( cadas )
f. Hal-hal khusus yang akan dijumpai seperti kondisi drainase, nama
daerah yang dilalui, cuaca, waktu peninggian perkukaan jalan dan
sebagainya akan dicatat
g. Lokasi awal dan akhir pemeriksaan harus dicatat dengan jelas. ( Patok
Km / Sta ).
 Survey Susunan Lapisan Perkerasan dan Tanah Dasar dengan metode Test
Pit. Pengambilan contoh tanah dari sumuran uji 25-40 kg untuk setiap
contoh tanah. Setiap contoh tanah diberi iidentitas yang jelas ( sumur uji,
lokasi, kedalaman). Penggalian sumur gali dilakukan pada setiap jenis
satuan tanah yang berbeda atau maksimum 5 km bila jenis tanah sama.
Denagn kedalaman 1-2 meter. Setiap sumuran yang digali dan contoh
tanah yang diambil akan diphoto.
 Uji Laboratorium
Uji laboratorium yang akan dilakukan pada contoh tanah asli (
undisturbed sample ) dimaksud untuk mendapatkan karakteristik
identifikasi umum (Index Propertis ) dari contoh tanah yang bersangkutan.
Usulan Teknis
CV. Rizky DuaFA Consultant

a. Kadar Air (W)


b. Berat Isi Tanah (ỳ)
c. Berat Jenis Tanah (Gs)
d. Batas-batas Attenberg
e. Uji Gradasi / Saringan dan Hidrometer
f. Uji Konsolidasi
g. Uji CBR
h. Uji tersebut dilakukan sesuai standar pelakasanaan ASTM.
i. Penyelidikan Geologi
j. Penyelidikan Geoteknik
k. Lokasi Quarry

8. Survey Hidrologi dan Hidraulik


Survey ini diharapkan dapat menyajikan data hidrologi dan karakter / perilaku
aliran air pada bangunan air yang ada baik di sekitar jembatan maupun jalan,
guna keperluan analisis hidrologi, penentuan debit banjir rencana (elevasi
muka air banjir), perencanaan drainase dan bangunan pengaman terhadap
gerusan, river training (pengarah arus) yang diperlukan.
Lingkup Pekerjaan Survey Hirologi dan Hidraulik meliputi :
 Mengumpulkan data curah hujan dan banjir
tahunan.
 Mengumpulkan data bangunan pengaman yang ada (gorong-gorong,
jembatan selokan).
 Menganilisis data curah hujan dan menentukan curah hujan rencana,
debit dan tinggi muka air banjir.
 Menganalisa pola aliran
air.
 Menghitung dimensi dan jenis bangunan pengaman yang diperlukan.
 Menentukan rencana elevasi aman untuk jalan/jembatan termasuk
pengaruhnya akibat adanya bangunan air (aflux).
 Merencanakan bangunan pengaman jalan/jembatan terhadap gerusan
sempit atau horizontal dan vertical
9. Perencanaan Teknis
Usulan Teknis
CV. Rizky DuaFA Consultant

Bertujuan untuk merencanakan baik geometrik, perkerasan, jembatan,


struktur bangunan pelengkap, landsekap, sampai dengan penyiapan
dokumen pelelangan, sehingga menghasilkan suatu perencanaan yang
sempurna, ekonomis, serta ramah terhadap lingkungan.
Ruang lingkup dari pekerjaan ini meliputi kegiatan :
 Merencanakan geometrik jalan dan jembatan dengan memperhatikan
stabilitas lereng.
 Merencanakan jenis serta tebal perkerasan.
 Merencanakan bangunan atas dan bawah jembatan.
 Merencanakan bangunan pelengkap dan pengaman jalan.
 Merencanakan lansekap jalan.
 Menyiapkan dokumen lelang.

II. KOORDINASI LAYANAN KONSULTANS


Dalam melaksanakan tugasnya, Konsultan Perencana dituntut untuk selalu
berkoordinasi dengan instansi terkait dalam suatu jalinan hubungan yang
baik dan mantap sangat dibutuhkan di dalam usaha Pelayanan Jasa
Konsultansi untuk menangani pekerjaan Perencanaan Teknis Jalan sepanjang
63 Km (Patung-Hayaping dll) pada Kegiatan Perencanaan Teknis Jalan dan
Jembatan Provinsi

III. SASARAN KERJA


Dalam suatu pekerjaan pembangunan demi tercapainya sasaran hasil
pekerjaan maksimal adanya kegiatan Perencanaan adalah mutlak diperlukan, yang
harus sesuai dengan kriteria dan pokok-pokok ketentuan yang telah ditetapkan
dalam Kerangka Acuan Kerja (KAK).
Sasaran-sasaran dan tujuan yang ingin dicapai dalam Perencanaan tersebut
antara lain :

1. Tepat dalam waktu pelaksanaan pekerjaan Perencanaan.


Usulan Teknis
CV. Rizky DuaFA Consultant

2. Mutu dan hasil pekerjaan sesuai dengan spesifikasi yang digunakan untuk
pekerjaan ini.
3. Dapat dilaksanakan dengan administrasi yang efektif dan efisien.
Sehingga dengan demikian diperlukan perencanaan yang lebih teliti dan dimulai
dari awal pekerjaan persiapan sampai dengan hasil akhir pekerjaan agar
tercapai suatu hasil pekerjaan yang maksimal dan sesuai dengan spesifikasi.
Pekerjaan Perencanaan akan dapat berjalan dengan baik dan lancar apabila
ditunjang dengan sistem organisasi yang baik pula serta pelaksanaan perencanaan
yang efektif dan efisien serta dapat dipertanggungjawabkan

IV. METODE PENANGANAN PEKERJAAN


Dalam usaha mendapatkan suatu kesatuan dalam pekerjaan diperlukan
adanya suatu dasar serta pegangan sebagai acuan di dalam melaksanakan
perencanaan, yaitu dengan cara menyebarluaskan beberapa dokumen-dokumen
serta spesifikasi kepada personil/petugas lapangan yang terkait.
Usulan Teknis
CV. Rizky DuaFA Consultant

Konsultan akan menyusun dan menyerahkan Rencana Kerja (Request For Work)
dan Jadwal Waktu Pelaksanaan (Time Schedule) kepada Tim Perencana untuk
diperiksa dan disetujui, sebagai dasar pertimbangan dalam penyusunan Rencana
Kerja tersebut antara lain adalah sebagai berikut :
1. Mobilisasi serta jumlah alat dan personil yang direncanakan akan
dipergunakan di lapangan.
2. Tahapan dan jenis pekerjaan yang akan dilaksanakan.
3. Metode Pelaksanaan yang telah disetujui.

Kondisi Proyek dan lingkungan sekitarnya, cuaca serta dominan


musim setempat.

Konsultan akan mengajukan metode peaksanaan yang akan dipakai, selain


menyusun Rencana Kerja dan menyerahkannya pada Tim pemeriksa untuk
diperiksa dan disetujui, selanjutnya untuk dipertimbangkan dan disetujui bersama
oleh Pihak Proyek

Anda mungkin juga menyukai