Anda di halaman 1dari 3

STANDART OPERASIONAL PELAYANAN IGD

RS MUJI (PONEK)
RAHAYU
SURABAYA
No. Dokumen No. Revisi Halaman

PROSEDUR TETAP Tanggal Terbit Ditetapkan,


Direktur

dr. Dini Sulistyowati JS


Pengertian Pelayanan Obstetri Neonatal emergency Komprehensip yang
ditujukan untuk penuruan angka kematian ibu (AKI) dan angka
kematian bayi (AKB ) sesuai dengan target MDGS dan
mengupayakan kesehatan reproduksi ibu yang baik dan capaian
tumbuh kembang yang optimal.
Tujuan Mampu menyelamatkan ibu dan anak baru lahir melalui
program rujukan berencana dalam satu wilayah kabupaten
kotamadya atau provinsi.
Kebijakan 1. Stabilisasi di IGD dan persiapan untuk pengobatan
defenitif.
2. Penanganan kasus gawat darurat oleh tim PONEK RS di
ruang tindakan.
3. Penanganan operatif cepat dan tepat meliputi
Laparotomi dan seksio secar.
4. Perwatan intermediate dan intensif ibu dan bayi
5. Pelayanan Asuhan Antenatal Resiko tinggi

Prosedur I. Pelayanan Kesehatan Maternal Fisiologis


 Pelayanan Kehamilan
 Pelayanan Persalinan
 Pelayanan nifas
II. Pelayanan Kesehatan Neonatal Fisiologis
a. Asuhan Bayi baru lahir (level1)
 Resustasi neonatal
 Rawat gabung bayi sehat ibu
 Asuhan evaluasi pasca lahir neonatus sehat
 Stabilisasidan pemberian asuhan bayi baru
lahir usia kehamilan 35 – 37 minggu yany
stabil secara fisiologis
 Perawatan neonatus usia kehamilan <35
minggu atau neonatus sakit sampai dapat
pindah ke fasilitas asuhan neonatus
spesialistik
 Stabilisasi neonatussakit sampai pindah
kefasilitas asuhan neonatal spesialitik
 Terapi sinar
b. Imunisasi dan stimulasi, deteksi, Intervensi Dini
Tumbuh Kembang.
III. Pelayanan Kesehatan Maternal Risiko Tinggi
IV. Pelayanan Kesehatan Neonatal dengan Resiko Tinggi
Level II A :
 Resusitasi dan stabilisasi bayi prematur dan atau
sakit, termasuk memberikan bantuan CAP
dalam jangka waktu < 24 jam, atau sebelum
pindah ke fasilitas asuhan intensif neonatal.
 Pelayanan bayi yang lahir dengan usia
kehamilan >32 minggu dan berat lahir >1500 gr
yang memiliki ketidak mampuan fisiologis
seperti apneu, prematur, tidak mampu menerima
asupan oral, menderita penyakit yang tidka di
antisipasi sebelumnya dan membutuhkan
pelayanan sub spesialistik dalam waktu
mendesak.
 Oksigen nasal dengan pantauan saturasi oksigen
 Infus intravena perifer dan nutrisi parenteral
untuk jangka waktu terbatas
 Memeberikan asuhan bayi dalam
masa penyembuhan pasca perwatan
intensif.
Level II B :
 Kemampuan unit perinatal level II A
ditambah dengan tersedianya ventilasi
mekanik selama jangka waktu singkat (<24
jam) dan CPAP
 Infus intravena, nutruisi parenteral total, jalur
sentral menggunakan tali pusat dan jalur
sentral melalui intravena per kutan.

V. Pelayanan Ginekologis
 Kehamilan ektopik
 Perdarahan uterus disfungsi
 Perdarahan menoragiha
 Kista ovarium terpluntir
 Radang pelvik akut
 HIV-AIDS
VI. Perawatan Khusus / High care unit dan Transfusi Darah
VII. Pelayanan Penunjang Medik
a. Pencitraan
 Radiologi, dinamik portabel
 Usg ibu dan neonatal
b. Laboratorium bekerja sama dengan
Laboratorium pusat
 Pemeriksaan darah rutin dan urin
 Septic marker untuk infeksi neonatus
 Pemeriksaan gula darah, bilirubin,
elektrolit, AGD
c. Total parenteral nnutrien and medication
d. Ruang bahan medis habis pakai
e. Ruang pencucian dan penyimpanan alat steril
yang sudah dibersihkan
f. Ruang menyusui bagi ibu yang bayinya masih
dirawat dan tempat penyimpanan asi perah.
g. Klinik laktasi
h. Ruang susu
Unit Terkait IGD, KEBIDANAN, PERINATOLOGI, FARMASI, GIZI

Anda mungkin juga menyukai