Anda di halaman 1dari 16

Manajemen Kapal Perikanan

Pengertian dan Dasar-dasar Manajemen


Pengertian Manajemen

Secara etimologi, kata Manajemen berasal dari bahasa Perancis kuno ménagement, yang memiliki arti
“seni melaksanakan dan mengatur”. Manajemen adalah suatu cara/seni mengelola sesuatu untuk dikerjakan
oleh orang lain. Untuk mencapai tujuan tertentu secara efektif dan efisien yang bersifat masif, kompleks
dan bernilai tinggi tentulah sangat dibutuhkan manajemen. Sebagai contoh, karya-karya seni peradaban
manusia seperti menara Eifel, tembok besar Cina, candi Borobudur dan lain sebagainya merupakan hasil
dari suatu proses manajemen yang sukses.
Ricky W. Griffin mendefinisikan manajemen sebagai sebuah proses perencanaan, pengorganisasian,
pengkoordinasian, dan pengontrolan sumber daya untuk mencapai sasaran secara efektif dan efesien.
Efektif berarti bahwa tujuan dapat dicapai sesuai dengan perencanaan, sementara efisien berarti bahwa
tugas yang ada dilaksanakan secara benar, terorganisir, dan sesuai dengan jadwal.

Ilmu Manajemen sudah ada sejak ribuan tahun yang lalu. Hal ini dapat dibuktikan dengan adanya Piramida
di Mesir. Piramida tersebut dibangun oleh lebih dari 100.000 orang selama 20 tahun. Piramida Giza tak
akan berhasil dibangun jika tidak ada orang yang melaksanakan manajemen sehingga mampu
merencanakan apa yang harus dilakukan, mengorganisir manusia serta bahan bakunya, memimpin dan
mengarahkan para pekerja, dan menegakkan pengendalian tertentu guna menjamin bahwa segala
sesuatunya dikerjakan sesuai rencana.

Fungsi Pokok Manajemen

Orang yang bergerak di bidang manajemen disebut “manajer”. Manajer berorientasi kepada pekerjaan,
manusia, sumber daya dan pencapaian. Untuk dapat berjalan dan mencapai tujuan tertentu, maka manajer
membutuhkan suatu wadah yang disebut dengan organisasi. Baik buruknya kualitas suatu organisasi di
tentukan oleh baik buruknya seorang manajer dalam memilih sumber daya dan orang yang tepat untuk
ditunjuk dan dipercayakan menempati kedudukan dalam organisasi tersebut. Seorang manajer bertugas
mengatur dan mengarahkan orang lain untuk mencapai tujuan organisasi
Seorang manajer yang baik, adalah manajer yang mampu membentuk orang yang dapat menggantikannya.
Tugas-tugas yang harus dilakukan seorang manajer adalah fungsi pokok manajemen, fungsi pokok
manajemen tersebut adalah sebagai berikut:

1. Planning (merencanakan): Menetapkan tujuan dan menetukan cara-cara untuk mencapai tujuan.


2. Organizing (mengorganisasikan): Mengatur pekerjaan-pekerjaan, orang-orang dan sumber-
sumber daya untuk mencapai tujuan.
3. Leading (memimpin): Memotivasi, mengarahkan, mendorong dan mempengaruhi orang-orang
untuk bekerja keras meraih tujuan organisasi.
4. Controlling (mengontrol): Memantau kinerja, membandingkan dengan tujuan, dan mengambil
langkah-langkah perbaikan.
Kepemimpinan merupakan sentral dari fungsi-fungsi manajemen tersebut, apabila digambarkan maka
membentuk suatu bagan sebagai berikut:

Gambar 1. Bagan Fungsi Manajemen


Teori Manajemen

Ada 6 macam teori manajamen diantaranya:

1. Aliran klasik: Aliran ini mendefinisikan manajemen sesuai dengan fungsi-fungsi manajemennya.


Perhatian dan kemampuan manajemen dibutuhkan pada penerapan fungsi-fungsi tersebut.
2. Aliran perilaku: Aliran ini sering disebut juga aliran manajemen hubungan manusia. Aliran ini
memusatkan kajiannya pada aspek manusia dan perlunya manajemen memahami manusia.
3. Aliran manajemen Ilmiah: aliran ini menggunakan matematika dan ilmu statistika untuk
mengembangkan teorinya. Menurut aliran ini, pendekatan kuantitatif merupakan sarana utama dan
sangat berguna untuk menjelaskan masalah manajemen.
4. Aliran analisis sistem: Aliran ini memfokuskan pemikiran pada masalah yang berhubungan
dengan bidang lain untuk mengembangkan teorinya.
5. Aliran manajemen berdasarkan hasil: Aliran manajemen berdasarkan hasil diperkenalkan
pertama kali oleh Peter Drucker pada awal 1950-an. Aliran ini memfokuskan pada pemikiran hasil-
hasil yang dicapai bukannya pada interaksi kegiatan karyawan.
6. Aliran manajemen mutu: Aliran manajemen mutu memfokuskan pemikiran pada usaha-usaha
untuk mencapai kepuasan pelanggan atau konsumen.

Prinsip-prinsip Umum Manajemen

Prinsip-prinsip dalam manajemen bersifat lentur dalam arti bahwa perlu dipertimbangkan sesuai dengan
kondisi-kondisi khusus dan situasi-situasi yang berubah. Menurut Henry Fayol, seorang pencetus teori
manajemen yang berasal dari Perancis, prinsip-prinsip umum manajemen ini terdiri dari:

1. Pembagian kerja (division of work)


2. Wewenang dan tanggung jawab (authority and responsibility)
3. Disiplin (discipline)
4. Kesatuan perintah (unity of command)
5. Kesatuan pengarahan (unity of direction)
6. Mengutamakan kepentingan organisasi di atas kepentingan sendiri (subordination of individual
interests to the general interests)
7. Pembayaran upah yang adil (renumeration)
8. Pemusatan (centralisation)
9. Hirarki (hierarchy)
10. Tata tertib (order)
11. Keadilan (equity)
12. Stabilitas kondisi karyawan (stability of tenure of personnel)
13. Inisiatif (Inisiative)
14. Semangat kesatuan (esprits de corps)

Piramida Kekuasaan dan Jenjang Manajemen

Pada organisasi berstruktur tradisional, manajer sering dikelompokan menjadi manajer puncak, manajer
tingkat menengah, dan manajer lini pertama (biasanya digambarkan dengan bentuk piramida, di mana
jumlah karyawan lebih besar di bagian bawah daripada di puncak).
Gambar 2. Piramida Jenjang Manajemen
Manejemen lini pertama (first-line management), dikenal pula dengan istilah manajemen operasional,
merupakan manajemen tingkatan paling rendah yang bertugas memimpin dan mengawasi karyawan non-
manajerial yang terlibat dalam proses produksi. Mereka sering disebut penyelia (supervisor), manajer shift,
manajer area, manajer kantor, manajer departemen, atau mandor (foreman).
Manajemen tingkat menengah (middle management) mencakup semua manajemen yang berada di antara
manajer lini pertama dan manajemen puncak dan bertugas sebagai penghubung antara keduanya. Jabatan
yang termasuk manajer menengah di antaranya kepala bagian, pemimpin proyek, manajer pabrik, atau
manajer divisi.
Manajemen puncak (top management), dikenal pula dengan istilah executive officer, bertugas
merencanakan kegiatan dan strategi perusahaan secara umum dan mengarahkan jalannya perusahaan.
Contoh top manajemen adalah CEO (Chief Executive Officer), CIO (Chief Information Officer), dan CFO
(Chief Financial Officer).
Meskipun demikian, tidak semua organisasi dapat menyelesaikan pekerjaannya dengan menggunakan
bentuk piramida tradisional ini. Misalnya pada organisasi yang lebih fleksibel dan sederhana, dengan
pekerjaan yang dilakukan oleh tim karyawan yang selalu berubah, berpindah dari satu proyek ke proyek
lainnya sesuai dengan permintaan pekerjaan.

Keterampilan (Skill) Yang Dituntut Bagi Seorang Manajer

Robert L. Katz pada tahun 1970-an mengemukakan bahwa setiap manajer membutuhkan minimal tiga
keterampilan dasar. Ketiga keterampilan tersebut adalah:

1. Keterampilan konseptual (conceptional skill)


Manajer tingkat atas (top manager) harus memiliki keterampilan untuk membuat konsep, ide, dan gagasan
demi kemajuan organisasi. Gagasan atau ide serta konsep tersebut kemudian haruslah dijabarkan menjadi
suatu rencana kegiatan untuk mewujudkan gagasan atau konsepnya itu. Proses penjabaran ide menjadi
suatu rencana kerja yang kongkret itu biasanya disebut sebagai proses perencanaan atau planning. Oleh
karena itu, keterampilan konsepsional juga merupakan keterampilan untuk membuat rencana kerja.
2. Keterampilan berhubungan dengan orang lain (humanity skill)
Selain kemampuan konsepsional, manajer juga perlu dilengkapi dengan keterampilan berkomunikasi atau
keterampilan berhubungan dengan orang lain, yang disebut juga keterampilan kemanusiaan. Komunikasi
yang persuasif harus selalu diciptakan oleh manajer terhadap bawahan yang dipimpinnya. Dengan
komunikasi yang persuasif, bersahabat, dan kebapakan akan membuat karyawan merasa dihargai dan
kemudian mereka akan bersikap terbuka kepada atasan. Keterampilan berkomunikasi diperlukan, baik
pada tingkatan manajemen atas, menengah, maupun bawah.

3. Keterampilan teknis (technical skill)


Keterampilan ini pada umumnya merupakan bekal bagi manajer pada tingkat yang lebih rendah.
Keterampilan teknis ini merupakan kemampuan untuk menjalankan suatu pekerjaan tertentu, misalnya
menggunakan program komputer, memperbaiki mesin, membuat kursi, akuntansi dan lain-lain.

Selain tiga keterampilan dasar di atas, Ricky W. Griffin menambahkan dua keterampilan dasar yang perlu
dimiliki manajer, yaitu:

4. Keterampilan manajemen waktu


Merupakan keterampilan yang merujuk pada kemampuan seorang manajer untuk menggunakan waktu
yang dimilikinya secara bijaksana. Griffin mengajukan contoh kasus Lew Frankfort dari Coach. Pada
tahun 2004, sebagai manajer, Frankfort digaji $2.000.000 per tahun. Jika diasumsikan bahwa ia bekerja
selama 50 jam per minggu dengan waktu cuti 2 minggu, maka gaji Frankfort setiap jamnya adalah $800
per jam—sekitar $13 per menit. Dari sana dapat kita lihat bahwa setiap menit yang terbuang akan sangat
merugikan perusahaan. Kebanyakan manajer, memiliki gaji yang jauh lebih kecil dari Frankfort. Namun,
waktu yang mereka miliki tetap merupakan aset berharga, dan menyianyiakannya berarti membuang-buang
uang dan mengurangi produktivitas perusahaan.

5. Keterampilan membuat keputusan


Merupakan kemampuan untuk mendefinisikan masalah dan menentukan cara terbaik dalam
memecahkannya. Kemampuan membuat keputusan adalah yang paling utama bagi seorang manajer,
terutama bagi kelompok manajer atas (top manager). Griffin mengajukan tiga langkah dalam pembuatan
keputusan. Pertama, seorang manajer harus mendefinisikan masalah dan mencari berbagai alternatif yang
dapat diambil untuk menyelesaikannya. Kedua, manajer harus mengevaluasi setiap alternatif yang ada dan
memilih sebuah alternatif yang dianggap paling baik. Dan terakhir, manajer harus mengimplementasikan
alternatif yang telah ia pilih serta mengawasi dan mengevaluasinya agar tetap berada di jalur yang benar.

 
Kesimpulan

Manajemen adalah sebuah proses perencanaan, pengorganisasian, pengkoordinasian, dan pengontrolan


sumber daya untuk mencapai sasaran secara efektif dan efesien. Efektif berarti bahwa tujuan dapat dicapai
sesuai dengan perencanaan, sementara efisien berarti bahwa tugas yang ada dilaksanakan secara benar,
terorganisir, dan sesuai dengan jadwal.

Fungsi kepemimpinan merupakan kunci yang paling utama dalam kegiatan manajemen, maka dari itu
peran seorang manajer sangatlah penting. Untuk membuat orang lain mengerjakan sesuatu mencapai suatu
tujuan organisasi tentu bukanlah hal yang mudah, karena dibutuhkan seni dan skill dari seorang manajer
yang handal. Manajer handal yang baik adalah manajer yang mampu membentuk orang lain sebagai
pengganti dirinya. Keberadaan manajer yang handal merupakan aset terbesar sebuah organisasi atau
perusahaan yang sangat bernilai.

Ada banyak teori mengenai manajemen yang efektif dan efisien, bahkan antara teori yang satu dan lainnya
dapat saling bertolak belakang. Dalam pengaplikasiannya manajemen yang efektif dan efisien dapat
dilakukan oleh seorang manajer dengan berbagai teori yang berbeda seusia dengan situasi dan kondisi.
Definisi dari manajemen itu sendiri, belum memiliki definisi yang mapan dan diterima secara universal.

Referensi

 Barrett, Richard (2003). Vocational Business: Training, Developing and Motivating People –


Business & Economics– halaman 51.
 Griffin, R. (2006). Business, 8th Edition. NJ: Prentice Hall.
 Lee Katz, Robert (1974). Skills of an Effective Administrator. Harvard Business Press.
 Oxford English Dictionary
 Sunaryo, Widodo. Pengantar Pemahaman Tentang Manajemen. Slide Presentasi Program
Pascasarjana Universitas Pakuan.
 Wikipedia.org. Manajemen. [Online] Diakses 14 September 2014.
Pengantar Manajemen (Dasar-Dasar Manajemen)

A. Pengertian Manajemen Menurut Para Ahli

Ada banyak pendapat mengenai definisi Manajemen. Berikut ini adalah


pengertian Manajemen menurut para ahli:

Pengertian manajemen menurut Mary Parker Follet, Manajemen berarti


sebuah seni atau kemampuan seseorang atau kelompok dalam mengelola,
mengatur dan menyelesaikan pekerjaan melalui orang lain atau
pendelegasian tugas untuk mencapai tujuan bersama dalam organisasi. 

Dalam buku Bussiness edisi ke 8 oleh Ricky W. Griffin menyebutkan


bahwa, Manajemen adalah sebuah proses planning (perencanaan),
organizing (pengorganisasian), coordinating (pengkoordinasian), dan
controlling (pengkontrolan) semua sumber daya yang ada dan yang dimiliki
dalam usaha mencapai tujuan bersama agar lebih efektif serta efisien.
Dengan perencanaan yang matang dan terukur proses pencapaian tujuan
akan sangat efektif. Begitu pula jika semua tugas dikerjakan secara benar,
terogranisasi dengan baik dan sesuai dengan jadwal waktu yang telah
direncanakan dan ditetapkan maka pekerjaan menjadi sangat efisien dalam
mencapai tujuan.

Menurut Drs. Malayu S.P Hasibuan dalam bukunya Manajemen Dasar,


Pengetian, Dan Masalah halaman 3, mendefinisikan Manajemen adalah ilmu
dan seni yang mengatur proses pemanfaatan sumber daya manusia dan
sumber-sumber lainnya secara efektif dan efisien untuk mencapai suatu
tujuan tertentu.

Sedangkan menurut G.R. Terry dalam bukunya “Principel Management”


mendefinisikan Manajemen merupakan suatu proses yang terdiri dari
tindakan-tindakan perencanaan, pengorganisasian, mengerakkan dan
mengendalikan, yang dilakukan untuk menentukan serta mencapai sasaran
yang telah ditentukan melalui pemanfaatan sumber daya manusia dan
sumber daya lainnya. (diambil dari buku Ibid karya Malayu S.P Hasibuan
halaman 3)

Menurut Ordway Tead yang disadur oleh Drs. He. Rosyidi dalam buku


“ORGANISASI DAN MANAGEMENT“ Manajemen adalah “Proses dan kegiatan
pelaksanaan usaha memimpin dan menunjukan arah penyelenggaraan tugas
suatu organisasi di dalam mewujudkan tujuan yang telah ditetapkan”.

Pengertian manajemen menurut James A.F. Stoner adalah proses


perencanaan, pengorganisasian dan penggunaan terhadap sumberdaya
organisasi lainnya supaya tujuan organisasi dapat tercapai sesuai dengan
yang ditetapkan.

Menurut Prof. Oie Liang Lee, “Manajemen adalah ilmu dan seni


mengkoordinasikan serta mengawasi tenaga manusia dengan bantuan alat-
alat untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan”.

Menurut The Liang Gie, 1982, ”Manajemen adalah unsur yang merupakan


rangkaian perbuatan menggerakkan karyawan-karyawan dan mengarahkan
segenap fasilitas kerja agar tujuan organisasi yang bersangkutan benar-
benar tercapai.”

Menurut Dr. Sp. Siagian dalam buku “FILSAFAT ADMINISTRASI”


Manajemen dapat di definisikan sebagai : “Kemampuan atau keterampilan
untuk memperoleh suatu hasil dalam rangka pencapaian tujuan melalui
orang lain".

Menurut Wilson Bangun, Manajemen adalah suatu rangkaian aktivitas yang


dikerjakan oleh para anggota organisasi agar tujuan dapat tercapai dengan
rangkaian yang teratur dan tersusun baik.
B. Konsep Dasar Manajemen

1. Manajemen Sebagai Ilmu

Suatu bidang Ilmu Pengetahuan (science) yang berusaha secara sistematis


untuk memahami mengapa dan bagaimana manusia bekerja bersama untuk
mencapai tujuan dan membuat sistem kerjasama ini bermanfaat bagi
kemanusiaan.

2. Manajemen Sebagai Seni

Manajemen adalah seni untuk mencapai hasil yang maksimal dengan usaha
yang minimal, demikian pula mencapai kesejahteraan dan kebahagiaan
maksimal bagi pimpinan maupun pekerja serta memberikan pelayanan yang
sebagaik mungkin kepada masyarakat.

3. Manajemen Sebagai Profesi

Manajemen sebagai Profesi merupakan suatu bidang pekerjaan yang


dilakukan oleh orang-orang yang memiliki keahlian dan ketrampilan sebagai
kader, pemimpin atau manajer pada suatu organisasi atau perusahaan
tertentu.

4. Manajemen Sebagai Proses

Manajemen adalah proses yang khas terdiri dari tindakan perencanaan,


pengorganisasian, pelaksanaan dan pengendalian dimana dalam masing2
bidang tersebut digunakan ilmu pengetahuan & keahlian yang diikuti secara
berurutan dalam usaha mencapai sasaran & tujuan yang telah ditetapkan.

C. Fungsi Manajemen

George R. Terry merumuskan fungsi Manajemen sebagai berikut:

1. Planning (Perencanaan)

Perencanaan (planning) yaitu sebagai dasar pemikiran dari tujuan dan


penyusunan langkah-langkah yang akan dipakai untuk mencapai tujuan.
Merencanakan berarti mempersiapkan segala kebutuhan, memperhitungkan
matang-matang apa saja yang menjadi kendala, dan merumuskan bentuk
pelaksanaan kegiatan yang bermaksuud untuk mencapai tujuan.

2. Organizing (Pengorganisasian)
Pengorganisasian (Organization) sebagai cara untuk mengumpulkan orang-
orang dan menempatkan mereka menurut kemampuan dan keahliannya
dalam pekerjaan yang sudah direncanakan.

3. Actuating (Penggerakan)

Penggerakan (actuating) yaitu untuk menggerakan organisasi agar berjalan


sesuai dengan pembagian kerja masing-masing serta menggerakan seluruh
sumber daya yang ada dalam organisasi agar pekerjaan atau kegiatan yang
dilakukan bisa berjalan sesuai rencana dan bisa mencapai tujuan.

4. Controlling (Pengawasan)

Pengawasan (controlling) yaitu untuk mengawasi apakah gerakan dari


organisasi ini sudah sesuai dengan rencana atau belum. Serta mengawasi
penggunaan sumber daya dalam organisasi agar bisa terpakai secara efektif
dan efisien tanpa ada yang melenceng dari rencana.

Adapun fungsi manajemen lainnya menurut para ahli, antara lain:

5. Directing (Pengarahan) / Leading (Memimpin)

Fungsi directing atau sering dikenal dengan leading adalah satu kegiatan
yang berhubungan dengan pemberian perintah dan saran agar para bawahan
dapat mengerjakan tugas yang dikehendaki manajer. Kegiatannya meliputi
mengambil keputusan, mengadakan komunikasi antara manajer dan
bawahan agar ada rasa saling pengertian, memberikan semangat, motivasi
ataupun dorongan kepada bawahan dalam melaksanakan tugasnya, memilih
orang-oramg yang mempunyai kemampuan untuk bergabung dalam
kelompoknya, dan memperbaiki pengetahuan serta sikap bawahan agar
terampil dalam mengerjakan pekerjaan.

6. Motivating

Motivating atau pemotivasian kegiatan merupakan salah satu fungsi


manajemen berupa pemberian inspirasi, semangat dan dorongan kepada
bawahan, agar bawahan melakukan kegiatan secara suka rela sesuai apa
yang diinginkan oleh atasan.

7. Coordinating
Coordinating atau pengkoordinasian merupakan salah satu fungsi
manajemen untuk melakukan berbagai kegiatan agar tidak terjadi
kekacauan, percekcokan, kekosongan kegiatan, dengan jalan
menghubungkan, menyatukan dan menyelaraskan pekerjaan bawahan
sehingga terdapat kerja sama yang terarahdalam upaya mencapai tujuan
organisasi.

8. Reporting

Adalah salah satu fungsi manajemen berupa penyampaian perkembangan


atau hasil kegiatan atau pemberian keterangan mengenai segala hal yang
bertalian dengan tugas dan fungsi-fungsi kepada pejabat yang lebih tinggi.

9. Forecasting

Forecasting adalah meramalkan, memproyrksikan, atau mengadakan


taksiran terhadap berbagai kemungkinan yang akan terjadi sebelum suatu
rancana yang lebih pasti dapat dilakukan.

10. Staffing

Staffing merupakan salah satu fungsi manajemen berupa penyusunan


personalia pada suatu organisasi sejak dari merekrut tenaga kerja,
pengembangannya sampai dengan usaha agar setiap tenaga memberi daya
guna maksimal kepada organisasi.

11. Budgeting (Penganggaran)

Penganggaran adalah fungsi yang berkenaan dengan pengendalian


organisasi melalui perencanaan fiskal dan akuntansi. Sesuatu anggaran, baik
APBN maupun APBD, menunjukkan dua hal: pertama sebagai satu
pernyataan fiskal dan kedua sebagai suatu mekanisme.

D. Tujuan Manajemen

Adapun tujuan manajemen menurut G.R Terry adalah sesuatu yang ingin
dicapai, yang meliputi jangkauan tertentu, serta untuk menunjukkan ke
mana usaha orang manajer diarahkan. Dalam sebuah organisasi ataupun
badan usaha, biasanya memiliki beberapa tujuan, untuk lebih lengapnya
sobat bisa lihat di bawah ini.

 Tujuan jangka pendek (proximate), misalnya tujuan pekerjaan, tujuan


tugas, dan tujuan gerak.
 Tujuan jangka menengah (intermediate), misalnya tujuan produksi,
tujuan pemasaran tujuan keuangan, dan sebagainya.
 Tujuan jangka panjang (ultimate) misalnya perekruan karywan dan
penyediaan tapangan kena.

E. Sejarah Manajemen Sebagai Ilmu

Manajemen memiliki sejarah yang panjang dan bermula pada aktivitas


pedagang-pedagang Sumeria dan pembangunan Mesir. Pada proses
pembangunan mesir, para pemilik budak wajib menghadapi permasalahan
eksploitasi dan memotivasi budak.

Walaupun sudah dimulai sejak dulu, nyatanya pada masa pra-modern akhir,
banyak perusahaan pra-industri yang tidak terdorong untuk menyelesaikan
permasalahan manajemen secara sistematis. Hal ini dikarenakan skala
mereka yang kecil.

1. Manajemen Abad 19

Pembelajaran manajemen berkembang dimulai pada awal abad 19. Beberapa


pelaku ekonomi dan tokoh penemu seperti Adam Smith, John Stuart Mill, Eli
Whitney, James Watt, dan Mattheyw Boulton mengembangkan teori dan
pengetahuan seperti pengaturan sumber daya, produksi, penetapan harga,
prosedur kontrol kualitas, perencanaan kerja, penukaran bahan, akuntansi
biaya, dan penetapan standar.

Pada pertengahan abad 19, M Laughlin, Robert Owen, dan Henry Poor,
memperkenalkan teori manajemen manusia dengan teori motivasi, kontrol
pengembangan pekerja, struktur organisasi, dan pelatihan sumber daya
manusia.
Pada akhir abad 19, pelaku ekonomi marginal Leon Walras, dan Alfred
Marshall mengembangkan dan memperkenalkan teori dan pengetahuan
manajemen baru yang lebih kompleks berdasarkan sains.

2. Manajemen Abad 20

Teori manajemen pertama diberikan secara lengkap oleh Henry Fayol dan
Alexander Church pada tahun 1920, dimana mereka menjelaskan bahwa
manajemen dari satu cabang saling berhubungan satu sama lain.

Pada tahun 1940an, Patrick Blackett mengkombinasikan teori mikro ekonomi


dan teori statistik yang melahirkan ilmu riset operasi. Riset operasi atau yang
lebih dikenal dengan “Sains Manajemen”, adalah sebuah teori dan ilmu
manajemen yang didasari sains, khususnya pada bidang logistik dan operasi.

Pada akhir abad 20, manajemen sudah memiliki bidang-bidang terpisah


yakni: manajemen sumber daya manusia, manajemen operasi dan produksi,
manajemen strategi, manajemen pemasaran, manajemen keuangan, dan
manajemen informasi teknologi.

F. Teori Manajemen

Ada 6 macam teori manajamen diantaranya:

1. Aliran klasik: Aliran ini mendefinisikan manajemen sesuai dengan


fungsi-fungsi manajemennya. Perhatian dan kemampuan manajemen
dibutuhkan pada penerapan fungsi-fungsi tersebut.
2. Aliran manajemen Ilmiah: aliran ini menggunakan matematika dan
ilmu statistika untuk mengembangkan teorinya. Menurut aliran ini,
pendekatan kuantitatif merupakan sarana utama dan sangat berguna untuk
menjelaskan masalah manajemen.
3. Aliran perilaku: Aliran ini sering disebut juga aliran manajemen
hubungan manusia. Aliran ini memusatkan kajiannya pada aspek manusia
dan perlunya manajemen memahami manusia.
4. Aliran manajemen berdasarkan hasil: Aliran manajemen berdasarkan
hasil diperkenalkan pertama kali oleh Peter Drucker pada awal 1950-an.
Aliran ini memfokuskan pada pemikiran hasil-hasil yang dicapai bukannya
pada interaksi kegiatan karyawan.
5. Aliran analisis sistem: Aliran ini memfokuskan pemikiran pada masalah
yang berhubungan dengan bidang lain untuk mengembangkan teorinya.
6. Aliran manajemen mutu: Aliran manajemen mutu memfokuskan
pemikiran pada usaha-usaha untuk mencapai kepuasan pelanggan atau
konsumen.

G. Jenis-Jenis Manajemen

Berdasarkan bidang organisasinya, jenis-jenis manajemen dibagi menjadi


beberapa kategori.
Berikut ini merupakan beberapa jenis manajemen serta pengertian
singkatnya.

1. Manajemen Keuangan

Manajemen keuangan memfokuskan berdasarkan fungsinya untuk


memastikan bahwa kegiatan bisnis sebuah perusahaan dapat tetap berjalan
sesuai target dengan biaya yang ekonomis.

Tugas utama manajer keuangan di antaranya adalah merencanakan asal


pembiayaan operasional perusahaan, serta bagaimana modal tersebut
dialokasikan agar dapat memenuhi aktivitas perusahaan.

2. Manajemen Pemasaran

Manajemen pemasaran menganalisis kebutuhan konsumen serta


menetapkan strategi yang cocok untuk diterapkan pada konsumen sasaran.

Kompetensi umum yang harus dimiliki staf manajemen pemasaran di


antaranya adalah manajemen merk, pemasaran melalui internet, serta
manajemen pembelian dan penjualan.

3. Manajemen SDM

Manajemen sumber daya manusia dijalankan berdasarkan fungsinya untuk


memperoleh sumber daya manusia yang memiliki kemampuan terbaik untuk
melaksanakan tugas-tugas di perusahaan.
Mereka yang duduk dalam manajemen SDM berkewajiban untuk memastikan
bahwa orang-orang yang mereka pilih memiliki kemampuan sesuai dengan
syarat-syarat yang telah diajukan sebelumnya.

4. Manajemen Operasi / Operasional

Manajemen operasional terfokus pada aktivitas produksi barang dan jasa. Di


samping itu, manajemen operasional juga bertanggung jawab terhadap
pelaksanaan operasional bisnis yang efektif dan efisien.

Manajer operasional memiliki tugas dan tanggung jawab untuk mengelola


material, tenaga kerja, serta energi menjadi output atau hasil yang
berbentuk barang dan jasa.

5. Manajemen Strategis/Strategik

Manajemen strategi berkaitan dengan struktur manajemen teratas, yakni


pemimpin atau yang biasa disebut dengan manajer.

Tugas manajemen strategi adalah menentukan perencanaan, pengarahan,


dan pengawasan terhadap seluruh aktivitas perusahaan.

6. Manajemen Pendidikan

Manajemen pendidikan merupakan proses pelaksanaan fungsi perencanaan,


pengarahan, dan pengawasan dalam mengelola sumber daya yang berkaitan
dengan bidang pendidikan.

Tujuan dari manajer pendidikan adalah mewujudkan pelaksanaan aktivitas


pendidikan yang efektif dan sesuai dengan target.

7. Manajemen Produksi
Meskipun namanya manajemen produksi, namun bidang yang satu ini tidak
bertanggung jawab atas produksi barang dan jasa perusahaan. Manajemen
produksi bertanggung jawab atas hasil produk yang sesuai dengan standar
pasar dan selera konsumen.

Anda mungkin juga menyukai