Secara etimologi, kata Manajemen berasal dari bahasa Perancis kuno ménagement, yang memiliki arti
“seni melaksanakan dan mengatur”. Manajemen adalah suatu cara/seni mengelola sesuatu untuk dikerjakan
oleh orang lain. Untuk mencapai tujuan tertentu secara efektif dan efisien yang bersifat masif, kompleks
dan bernilai tinggi tentulah sangat dibutuhkan manajemen. Sebagai contoh, karya-karya seni peradaban
manusia seperti menara Eifel, tembok besar Cina, candi Borobudur dan lain sebagainya merupakan hasil
dari suatu proses manajemen yang sukses.
Ricky W. Griffin mendefinisikan manajemen sebagai sebuah proses perencanaan, pengorganisasian,
pengkoordinasian, dan pengontrolan sumber daya untuk mencapai sasaran secara efektif dan efesien.
Efektif berarti bahwa tujuan dapat dicapai sesuai dengan perencanaan, sementara efisien berarti bahwa
tugas yang ada dilaksanakan secara benar, terorganisir, dan sesuai dengan jadwal.
Ilmu Manajemen sudah ada sejak ribuan tahun yang lalu. Hal ini dapat dibuktikan dengan adanya Piramida
di Mesir. Piramida tersebut dibangun oleh lebih dari 100.000 orang selama 20 tahun. Piramida Giza tak
akan berhasil dibangun jika tidak ada orang yang melaksanakan manajemen sehingga mampu
merencanakan apa yang harus dilakukan, mengorganisir manusia serta bahan bakunya, memimpin dan
mengarahkan para pekerja, dan menegakkan pengendalian tertentu guna menjamin bahwa segala
sesuatunya dikerjakan sesuai rencana.
Orang yang bergerak di bidang manajemen disebut “manajer”. Manajer berorientasi kepada pekerjaan,
manusia, sumber daya dan pencapaian. Untuk dapat berjalan dan mencapai tujuan tertentu, maka manajer
membutuhkan suatu wadah yang disebut dengan organisasi. Baik buruknya kualitas suatu organisasi di
tentukan oleh baik buruknya seorang manajer dalam memilih sumber daya dan orang yang tepat untuk
ditunjuk dan dipercayakan menempati kedudukan dalam organisasi tersebut. Seorang manajer bertugas
mengatur dan mengarahkan orang lain untuk mencapai tujuan organisasi
Seorang manajer yang baik, adalah manajer yang mampu membentuk orang yang dapat menggantikannya.
Tugas-tugas yang harus dilakukan seorang manajer adalah fungsi pokok manajemen, fungsi pokok
manajemen tersebut adalah sebagai berikut:
Prinsip-prinsip dalam manajemen bersifat lentur dalam arti bahwa perlu dipertimbangkan sesuai dengan
kondisi-kondisi khusus dan situasi-situasi yang berubah. Menurut Henry Fayol, seorang pencetus teori
manajemen yang berasal dari Perancis, prinsip-prinsip umum manajemen ini terdiri dari:
Pada organisasi berstruktur tradisional, manajer sering dikelompokan menjadi manajer puncak, manajer
tingkat menengah, dan manajer lini pertama (biasanya digambarkan dengan bentuk piramida, di mana
jumlah karyawan lebih besar di bagian bawah daripada di puncak).
Gambar 2. Piramida Jenjang Manajemen
Manejemen lini pertama (first-line management), dikenal pula dengan istilah manajemen operasional,
merupakan manajemen tingkatan paling rendah yang bertugas memimpin dan mengawasi karyawan non-
manajerial yang terlibat dalam proses produksi. Mereka sering disebut penyelia (supervisor), manajer shift,
manajer area, manajer kantor, manajer departemen, atau mandor (foreman).
Manajemen tingkat menengah (middle management) mencakup semua manajemen yang berada di antara
manajer lini pertama dan manajemen puncak dan bertugas sebagai penghubung antara keduanya. Jabatan
yang termasuk manajer menengah di antaranya kepala bagian, pemimpin proyek, manajer pabrik, atau
manajer divisi.
Manajemen puncak (top management), dikenal pula dengan istilah executive officer, bertugas
merencanakan kegiatan dan strategi perusahaan secara umum dan mengarahkan jalannya perusahaan.
Contoh top manajemen adalah CEO (Chief Executive Officer), CIO (Chief Information Officer), dan CFO
(Chief Financial Officer).
Meskipun demikian, tidak semua organisasi dapat menyelesaikan pekerjaannya dengan menggunakan
bentuk piramida tradisional ini. Misalnya pada organisasi yang lebih fleksibel dan sederhana, dengan
pekerjaan yang dilakukan oleh tim karyawan yang selalu berubah, berpindah dari satu proyek ke proyek
lainnya sesuai dengan permintaan pekerjaan.
Robert L. Katz pada tahun 1970-an mengemukakan bahwa setiap manajer membutuhkan minimal tiga
keterampilan dasar. Ketiga keterampilan tersebut adalah:
Selain tiga keterampilan dasar di atas, Ricky W. Griffin menambahkan dua keterampilan dasar yang perlu
dimiliki manajer, yaitu:
Kesimpulan
Fungsi kepemimpinan merupakan kunci yang paling utama dalam kegiatan manajemen, maka dari itu
peran seorang manajer sangatlah penting. Untuk membuat orang lain mengerjakan sesuatu mencapai suatu
tujuan organisasi tentu bukanlah hal yang mudah, karena dibutuhkan seni dan skill dari seorang manajer
yang handal. Manajer handal yang baik adalah manajer yang mampu membentuk orang lain sebagai
pengganti dirinya. Keberadaan manajer yang handal merupakan aset terbesar sebuah organisasi atau
perusahaan yang sangat bernilai.
Ada banyak teori mengenai manajemen yang efektif dan efisien, bahkan antara teori yang satu dan lainnya
dapat saling bertolak belakang. Dalam pengaplikasiannya manajemen yang efektif dan efisien dapat
dilakukan oleh seorang manajer dengan berbagai teori yang berbeda seusia dengan situasi dan kondisi.
Definisi dari manajemen itu sendiri, belum memiliki definisi yang mapan dan diterima secara universal.
Referensi
Manajemen adalah seni untuk mencapai hasil yang maksimal dengan usaha
yang minimal, demikian pula mencapai kesejahteraan dan kebahagiaan
maksimal bagi pimpinan maupun pekerja serta memberikan pelayanan yang
sebagaik mungkin kepada masyarakat.
C. Fungsi Manajemen
1. Planning (Perencanaan)
2. Organizing (Pengorganisasian)
Pengorganisasian (Organization) sebagai cara untuk mengumpulkan orang-
orang dan menempatkan mereka menurut kemampuan dan keahliannya
dalam pekerjaan yang sudah direncanakan.
3. Actuating (Penggerakan)
4. Controlling (Pengawasan)
Fungsi directing atau sering dikenal dengan leading adalah satu kegiatan
yang berhubungan dengan pemberian perintah dan saran agar para bawahan
dapat mengerjakan tugas yang dikehendaki manajer. Kegiatannya meliputi
mengambil keputusan, mengadakan komunikasi antara manajer dan
bawahan agar ada rasa saling pengertian, memberikan semangat, motivasi
ataupun dorongan kepada bawahan dalam melaksanakan tugasnya, memilih
orang-oramg yang mempunyai kemampuan untuk bergabung dalam
kelompoknya, dan memperbaiki pengetahuan serta sikap bawahan agar
terampil dalam mengerjakan pekerjaan.
6. Motivating
7. Coordinating
Coordinating atau pengkoordinasian merupakan salah satu fungsi
manajemen untuk melakukan berbagai kegiatan agar tidak terjadi
kekacauan, percekcokan, kekosongan kegiatan, dengan jalan
menghubungkan, menyatukan dan menyelaraskan pekerjaan bawahan
sehingga terdapat kerja sama yang terarahdalam upaya mencapai tujuan
organisasi.
8. Reporting
9. Forecasting
10. Staffing
D. Tujuan Manajemen
Adapun tujuan manajemen menurut G.R Terry adalah sesuatu yang ingin
dicapai, yang meliputi jangkauan tertentu, serta untuk menunjukkan ke
mana usaha orang manajer diarahkan. Dalam sebuah organisasi ataupun
badan usaha, biasanya memiliki beberapa tujuan, untuk lebih lengapnya
sobat bisa lihat di bawah ini.
Walaupun sudah dimulai sejak dulu, nyatanya pada masa pra-modern akhir,
banyak perusahaan pra-industri yang tidak terdorong untuk menyelesaikan
permasalahan manajemen secara sistematis. Hal ini dikarenakan skala
mereka yang kecil.
1. Manajemen Abad 19
Pada pertengahan abad 19, M Laughlin, Robert Owen, dan Henry Poor,
memperkenalkan teori manajemen manusia dengan teori motivasi, kontrol
pengembangan pekerja, struktur organisasi, dan pelatihan sumber daya
manusia.
Pada akhir abad 19, pelaku ekonomi marginal Leon Walras, dan Alfred
Marshall mengembangkan dan memperkenalkan teori dan pengetahuan
manajemen baru yang lebih kompleks berdasarkan sains.
2. Manajemen Abad 20
Teori manajemen pertama diberikan secara lengkap oleh Henry Fayol dan
Alexander Church pada tahun 1920, dimana mereka menjelaskan bahwa
manajemen dari satu cabang saling berhubungan satu sama lain.
F. Teori Manajemen
G. Jenis-Jenis Manajemen
1. Manajemen Keuangan
2. Manajemen Pemasaran
3. Manajemen SDM
5. Manajemen Strategis/Strategik
6. Manajemen Pendidikan
7. Manajemen Produksi
Meskipun namanya manajemen produksi, namun bidang yang satu ini tidak
bertanggung jawab atas produksi barang dan jasa perusahaan. Manajemen
produksi bertanggung jawab atas hasil produk yang sesuai dengan standar
pasar dan selera konsumen.