MUATAN KURIKULUM
A. Muatan Kurikulum Tingkat Nasional
Struktur kurikulum merupakan pola dan susunan mata pelajaran yang
harus ditempuh oleh peseta didik pada satuan pendidikan dalam kegiatan
pembelajaran. Susunan mata pelajaran tersebut terbagi dalam lima kelompok
yaitu kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia; kewarganegaraan
dan kepribadian; ilmu pengetahuan dan teknologi, estetika; jasmani, olahraga
dan kesehatan.
Pada tahun Pelajaran 2022/2023 ini Struktur kurikulum SD Negeri 42
Baringin yang memakai Kurikulum 2013 hanya untuk kelas II, III, V, VI.
1. Daftar mata pelajaran dan muatan lokal
Daftar mata pelajaran di SDN 42 Baringin untuk seluruh kelas selalu
berubah-ubah setiap minggunya, karena sekolah menggunakan
Kurikulum 2013 dengan pendekatan tematik integrative. Pada kurikulum
2013 tidak ada istilah mata pelajaran, melainkan muatan pembelajaran.
Adapun daftar muatan pembelajaran di SDN 42 Baringin adalah sebagai
berikut:
MATA PELAJARAN
Kelompok A
3. Bahasa Indonesia
4. Matematika
50
51
Kelompok B
3. Muatan Lokal
Struktur Kurikulum
ALOKASI WAKTU PER
MATAPELAJARAN MINGGU
II III V VI
Kelompok A
3. Bahasa Indonesia 9 10 7 7
4. Matematika 6 6 6 6
Kelompok B
3. Muatan Lokal - 2 2 2
3. Bahasa Indonesia 9 10 7 7
4. Matematika 6 6 6 6
d. Matematika
1) Latar Belakang
Matematika merupakan ilmu universal yang mendasari
perkembangan teknologi modern, mempunyai peran penting
dalam berbagai disiplin dan memajukan daya pikir manusia.
Perkembangan pesat di bidang teknologi informasi dan
komunikasi dewasa ini dilandasi oleh perkembangan
matematika di bidang teori bilangan, aljabar, analisis, teori
peluang dan matematika diskrit. Untuk menguasai dan mencipta
teknologi di masa depan diperlukan penguasaan matematika
yang kuat sejak dini.
Mata pelajaran Matematika perlu diberikan kepada semua
peserta didik mulai dari sekolah dasar untuk membekali peserta
didik dengan kemampuan berpikir logis, analitis, sistematis,
kritis, dan kreatif, serta kemampuan bekerjasama. Kompetensi
tersebut diperlukan agar peserta didik dapat memiliki
kemampuan memperoleh, mengelola, dan memanfaatkan
informasi untuk bertahan hidup pada keadaan yang selalu
berubah, tidak pasti, dan kompetitif.
Standar kompetensi dan kompetensi dasar matematika
dalam dokumen ini disusun sebagai landasan pembelajaran
untuk mengembangkan kemampuan tersebut di atas. Selain itu
dimaksudkan pula untuk mengembangkan kemampuan
menggunakan matematika dalam pemecahan masalah dan
mengkomunikasikan ide atau gagasan dengan menggunakan
simbol, tabel, diagram, dan media lain.
Pendekatan pemecahan masalah merupakan fokus dalam
pembelajaran matematika yang mencakup masalah tertutup
dengan solusi tunggal, masalah terbuka dengan solusi tidak
tunggal, dan masalah dengan berbagai cara penyelesaian. Untuk
meningkatkan kemampuan memecahkan masalah perlu
63
untuk mendidik siswa menjadi orang yang berkarakter tinggi sesuia yang
ada dalam tuntutan kurikulum.
D. Pelaksanaan Penguatan Pendidikan Karakter
Penguatan pendidikan karakter yang selanjutnya disingkat PPK adalah
gerakan pendidikan dibawah tanggung jawab satuan pendidikan untuk
memperkuat karakter peserta didik melalui harmonisasi olah hati, olah rasa,
olah fikir dan olah raga dengan pelibatan dan kerjasama antara satuan
pendidikan, keluarga, dan masyarakat sebagai bagian dari Gerakan Nasional
Revolusi Mental ( GRMN).
Tujuan dari PPK
1) Membangun dan membekali peserta didik sebagai generasi emas
Indonesia tahun 2045 dengan jiwa Pancasila dan pendidikan karakter
yang baik guna menghadapi dinamika perubahan di masa depan.
2) Mengembangkan platform pendidkan nasional yang meletakan
pendidkan karakter sebagai jiwa utama dalam penyelenggaraan
pendidikan bagi peserta didik dengan dukungan pelibatan publik yang
dilakukan melalui pendidikan jalur formal, non formal, dan informal
dengan memperhatikan keberagaman budaya Indonesia.
3) Merevitalisasi dan memperkuat potensi dan kompetensi pendidik, tenaga
kependidikan, peserta didik, masyarakat, dan lingkungan keluarga dalam
mengimplementasikan PPK.
PPK dilaksanakan dengan menerapkan nilai-nilai Pancasila dalam
pendidikan karakter terutama meliputi nilai-nilai relijius, jujur, toleran,
disiplin, pekerja keras, kreatif, mandiri, demokratis, rasa ingin tahu,
semangat kebanggsaan, cinta tanah air, menghargai prestasi, komunikatif,
dan cinta damai, gemar membaca, peduli lingkungan, peduli sosial, dan
bertanggung jawab.
1. Berbasis Kelas
Adapun Gerakan Penguatan Pendidikan Karakter (PPK) berbasis
kelas dilakukan dengan cara:
81
Selain itu, peserta didik dapat mengakses buku dan bahan bacaan lai
n di Sudut Baca di semua kelas, kantor, dan area lain di sekolah. Ruang p
impinan dengan pajangan karya peserta didik akan memberikan kesan po
sitif tentang komitmen sekolah terhadap pengembangan budaya literasi. P
elaksanaan literasi sekolah dilingkungan fisik sekolah antara lain :
a. Karya peserta didik dipajang disepanjang lingkungan sekolah
b. Karya peserta didik dirotasi secara berkala untuk memberi kesempat
an yang seimbang kepada semua peserta didik
c. Buku dan bacaan lain tersedia dipojok baca ruang kelas
d. Kepal sekolah bersedia berdialog dengan warga sekolah
e. Buku juga tersedia diperpustakaan sekolah dengan memberikan kepa
da siswa secara cuma – cuma
3. Penunjang Kegiatan Literasi Melalui Ekstrakurikuler
Mengupayakan sekolah sebagai lingkungan akademik yang literat.
Lingkungan fisik, sosial, dan afektif berkaitan erat dengan lingkungan
akademik. Tak hanya pada lingkungan akademik saja, sekolah juga
menunjang kegiatan literasi melalui ekstrakurikuler. Ini dapat dilihat dari
perencanaan dan pelaksanaan gerakan literasi di sekolah. Sekolah
sebaiknya memberikan alokasi waktu yang cukup banyak untuk
pembelajaran literasi. Salah satunya dengan menjalankan kegiatan
membaca dalam hati dan guru membacakan buku dengan nyaring selama
15 menit sebelum pelajaran berlangsung. Untuk menunjang kemampuan
guru dan staf, mereka perlu diberikan kesempatan untuk mengikuti
program pelatihan tenaga kependidikan untuk peningkatan pemahaman
tentang program literasi, pelaksanaan, dan
keterlaksanaannya.Pelaksanaan literasi sekolah dilingkungan Akademik
sekolah antara lain :
a. Disediakan waktu khusus dan cukup banyak untuk pembelajaran dan
pembiasaan literasi membaca dalam hati, membaca nyaring dan
membaca secara bersama
86
orang tua. Mulai dari stres ringan hingga stres berat yang
mengkhawatirkan. Rentang stres digambarkan Elkind lewat “Stress Test
for Children Key” yang memuat 44 jenis stres dengan skoring nilai dalam
angka yang harus dipahami oleh guru dan orang tua agar dapat diberikan
pelayanan pendampingan atau pemulihan.
Tingkat stres tersebut antara lain:
1. Meninggalnya orang tua – angkanya 100
2. Orangtua bercerai - angkanya 73
2. Orangtua berpisah – angkanya 65
3. Orang tua bepergian untuk bagian dari dinas – angkanya 63
4. Meninggalnya salah seorang famili terdekat– angkanya 63
5. Menekan anak untuk berprestasi secara tak patut – angkanya 63
6. Menderita sakit – angkanya 53
7. Orang tua kawin lagi – angkanya 50
8. Orang tua di PHK – angkanya 47
9. Orang tua rujuk – angkanya 45
10. Ibu pergi bekerja – angkanya 47
11. Keluarga sakit – angkanya 44
12. Ibu hamil – angkanya 40
13. Mengalami kesulitan saat di sekolah – angkanya 39
14. Menerima kelahiran adik baru – angkanya 39
15. Sekolah baru atau guru baru –angkanya 39
16. Kondisi keuangan keluarga bermasalah – angkanya 38
17. Sahabat dekat menderita sakit – angkanya 37
18. Memulai suatu kegiatan baru atau kegiatan diubah – angkanya 36
19. Perubahan peringkat prestasi antarsaudara – angkanya 35
20. Ancaman dan kekerasan di sekolah – angkanya 31
21. Kemalingan barang pribadi --- angkanya 30
22. Bergantinya tanggung jawab di rumah --- angka 29
23. Perginya Abang dan Kakak Perempuan dari rumah – angkanya 29
24. Bermasalah dengan Kakek Nenek – angkanya 29
94
c. Pelaksanaan Layanan
Pelaksanaan bimbingan psiko-edukatif harus memperhatikan aspek
penggunaan data dan waktu yang tersebar dalam kalender akademik.
Data digunakan sebagaiinformasi penting dalam pelaksanaan
program dan akan dipergunakan untuk mengevaluasi program dalam
kaitan dengan kemajuan peserta didik. Data yang terkumpul dipilah
menjadi tiga:
1. Data jangka pendek yaitu data setiap akhir aktivitas.
2. Data jangka menengah merupakan data kumpulan dari periode
waktu tertentu, misalnya program semesteran .
3. Data jangka panjang merupakan data akhir serangkaian program
yang merupakan data hasil seluruh aktivitas dan dampaknya
pada perkembangan pribadi, sosial, dan belajar peserta didik.
Aspek penggunaan waktu merupakan proporsi waktu
perencanaan dan pelaksanaan setiap komponen dan bidang
bimbingan psiko-edukatif harus memperhatikan tingkat satuan
pendidikan, kebutuhan peserta didik, jumlah guru kelas, jumlah
peserta didik yang dilayani. Distribusi waktu guru kelas dalam setiap
komponen program juga harus memperhatikan tingkatan kelas dalam
satuan pendidikan. Sebagian besar waktu guru kelas (80%-85%)
untuk pelayanan langsung kepada peserta didik, sisanya (15%-20%)
untuk aktivitas manajemen dan administrasi. Kalender aktivitas
bimbingan psiko-edukatif sebagai perencanaan program semua
komponen dan bidang bimbingan psiko-eduaktif diatur sejalan
dengan kalender akademik satuan pendidikan.
d. Evaluasi
Evaluasi dalam bimbingan psiko-edukatif merupakan proses
pembuatan pertimbangan secara sistematis mengenai keefektifan
dalam mencapai tujuan program bimbingan psiko-edukatif
berdasarkan pada ukuran (standar) tertentu. Dengan demikian,
evaluasi merupakan proses sistematis dalam mengumpulkan dan
102
3. Perjalanan
4. Diskusi
5. Produktif
6. Lagu
7. Gerak
8. Widya Wisata
9. Simulasi
10. Napak tilas
e. Tata Cara Penilaian dan Pelaporan Kegiatan Ekstra kurikuler
Penilaian pendidikan kepramukaan mencakup hal-hal sebagai
berikut :
1) Penilaian dilakukan secara kualitatif
2) Kriteria keberhasilan lebih ditentukan oleh proses dan
keikutsertaan peserta didik
3) Peserta didik diwajibkan untuk mendapatkan nilai minimal baik
pada kegiatan ekstrakurikuler wajib pada setiap semester.
4) Nilai yang diperoleh pada kegiatan pendidikan kepramukaan
sebagai ekstrakurikuler wajib berpengaruh terhadap kenaikan
kelas peserta didik.
5) Bagi peserta didik yang belum mencapai nilai minimal perlu
mendapat bimbingan terus menerus untuk mencapai niai baik.
Teknik penilaian
1) Teknik penilaian sikap dilakukan melalui observasi, penilaian
diri, dan penilaian antar peserta didik.
2) Teknik penilaian keterampilan dilakukan melalui demonstrasi
keterampilannya.
Media penilaian
a. Jurnal / buku harian
b. Portofolio
109
Proses penilaian
1) Proses penilaian dilakukan setiap kali latihan dan setiap hari di
dalam proses pembelajaran.
2) Proses penilaian pendidikan kepramukaan sebagai
ekstrakurikuler wajib menitikberatkan pada ranah nilai sikap.
Keterampilan kepramukaan merupakan pendukung terhadap
penilaian pendidikan kepramukaan itu sendiri.
3) Proses penilaian sikap dilaksanakan dengan metode observasi.
a. Proses penilaian keterampilan kepramukaan disesuaikan
dengan kompetensi dasar dari masing-masing tema dan
mata pelajaran sebagai penguatan yang bermuatan nilai
sikap dan keterampilan
b. Proses penilaian dilakukan oleh teman, guru kelas/guru
mata pelajaran, pemangku kepentingan dan/atau pembina
pramuka.
c. Rekapitulasi penilaian dilakukan oleh guru kelas/guru mata
pelajaran selaku pembina pramuka
2. Ekstra Kurikuler Pilihan
a) Kesenian/ Drum Band
- Fungsi dan Tujuan Ektrakulikuler Kesenian/Drumband
Kegiatan ekstrakurikuler Kesenian pada satuan pendidikan dasar
memiliki fungsi :
Fungsi Pengembangan yaitu mendukung berkembangnya
kecerdasan personal peserta didik melalui pengembangan
minat, bakat/potensi, kreativitas, pembentukan karakter, dan
kepemimpinan.
Fungsi Sosial yaitu mengembangkan
kemampuan/kompetensi dan rasa tanggung jawab sosial
peserta didik, dengan memberikan kesempatan kepada
peserta didik untuk memperluas pengalaman sosial, praktik
110
- Tujuan :
1. Peserta didik memiliki kemampuan membaca dan menulis
Al-Qur’an
2. Peserta didik menguasai ilmu tajwid
3. Peserta didik dapat memainkan alat musik marawis
- Prinsip Pelaksanaan :
Pelaksanaan kegiatan ekstrakulikuler ini dilakukan diluar
jam pelajaran atau diluar kelas. Kegiatan ini juga sebaiknya
dilakukan lintas kelas. Namun, untuk hal-hal tertentu yang
berkaitan dengan aplikasi dan praktik materi pelajaran di kelas,
maka kegiatan ekstrakulikuler dilaksanakan dan diikuti secara
tertib oleh mereka yang satu kelas dan satu tingkat.
- Jenis Kegiatan : Menghafal dan Membaca Al-Qur’an
- Teknik Pelaksanaan yang digunakan dalam tahfidz Al-Qur’an
adalah menggunakan metode klasikal bagi siswa juz 30 & tasmi`
bagi siswa yang sudah mempunyai hafalan lebih dari 1 juz
dengan menerapkan 5 langkah pembelajaran
1. Pembukaan
2. Murojaah
3. Menghafal
4. Setoran
5. Evaluasi
6. Penutup
- Sistem Penilaian : 1. Bentuk Tagihan
a. membaca dan menulis Al Qur’an
b. menjawab pertanyaan tentang ilmu tajwid
J. Kriteria Ketuntasan Minimal ( KKM ) ( Sesuaikan dengan
permendikbud No. 23 Tahun 2016 dan panduan penilaian)
1. Uraian tentang Model KKM
Uraian tentang model yang digunakan dalam belajar tuntas adalah
peserta didik dapat mencapai kompetensi yang ditentukan, asalkan
113
peserta didik mendapat bantuan yang tepat dan diberi waktu sesuai
dengan yang dibutuhkan. Peserta didik yang belajar lambat perlu diberi
waktu lebih lama untuk materi yang sama, dibandingkan peserta didik
pada umumnya.
Untuk kompetensi pada kategori pengetahuan dan keterampilan (KI-
3 dan KI-4), peserta didik tidak diperkenankan mengerjakan pekerjaan
atau kompetensi berikutnya, sebelum mampu menyelesaikan pekerjaan
dengan prosedur yang benar dan hasil yang baik.
a. Autentik
Penilaian dikatakan autentik apabila peserta didik diminta untuk
menampilkan tugas atau situasi yang sesungguhnya yang
mendemonstrasikan penerapan keterampilan dan pengetahuan
esensial yang bermakna (Mueller, 2006). Proses penilaian dan
pembelajaran merupakan kegiatan yang tidak terpisahkan atau
terpadu, sehingga penilaian berjalan bersama-sama dengan proses
pembelajaran. Sebagai contoh, ketika peserta didik belajar membaca
puisi, guru mengamati dan memberi penilaian, misalnya cara
pengucapan, intonasi, tekanan kata, dan penghayatan.
Apabila peserta didik belum menguasai unsur tertentu, guru
membuat catatan untuk perbaikan selanjutnya. Penilaian autentik
harus mencerminkan masalah dunia nyata, bukan dunia sekolah
dengan menggunakan berbagai cara dan kriteria holistik (kompetensi
utuh yang merefleksikan pengetahuan, keterampilan, dan sikap).
Penilaian autentik mengukur apa yang diketahui dan yang dapat
dilakukan oleh peserta didik.
b. Berkesinambungan
Penilaian dilakukan secara terus menerus dan berkelanjutan
selama pembelajaran berlangsung dan setelah usai, melalui berbagai
jenis ulangan (ulangan harian, ulangan tengah semester, ulangan
akhir semester, atau ulangan kenaikan kelas).Tujuannya adalah
untuk mendapatkan gambaran yang utuh mengenai perkembangan
114
4. Matematika 70 70 75 75
5. IPA - - 75 80
6. IPS - - 75 80
7. SBDp 75 75 80 80
8. Penjaskes 80 80 80 80
Esktrakurikuler
1. Ekstrakurikuler Wajib Pramuka B B B B
2. Ekstrakurikuler Pilihan Tahfiz Qur’an B B B B
a. Penugasan
Penugasan adalah penilaian yang dilakukan oleh pendidik yang
dapat berupa pekerjaan rumah baik secara individu ataupun
kelompok sesuai dengan karakteristik tugasnya.
1. Jenis teknik dan prosedur penilaian untuk ranah keterampilan
Aspek keterampilan dapat dinilai dengan cara berikut:
a. Kinerja atau Performance adalah suatu penilaian yang meminta
siswa untuk melakukan suatu tugas pada situasi yang sesungguhnya
yang mengaplikasikan pengetahuan dan keterampilan yang
dibutuhkan. Misalnya tugas memainkan alat musik, menggunakan
mikroskop, menyanyi, bermain peran, menari. Contoh penilaian tes
performance atau kinerja akan diberikan pada bab Implementasi
pada bab selanjutnya.
a. Projek
Penilaian Projek merupakan penilaian terhadap tugas yang
mengandung investigasi dan harus diselesaikan dalam periode/waktu
tertentu. Tugas tersebut meliputi perencanaan, pelaksanaan,
pelaporan. Projek juga akan memberikan informasi tentang
pemahaman dan pengetahuan siswa pada pembelajaran tertentu,
kemampuan siswa dalam mengaplikasikan pengetahuan, dan
kemampuan siswa untuk mengomunikasikan informasi. Penilaian
projek sangat dianjurkan karena membantu mengembangkan
ketrampilan berpikir tinggi (berpikir kritis, pemecahan masalah,
berpikir kreatif) peserta didik . misalnya membuat laporan
pemanfaatan energi di dalam kehidupan, membuat laporan hasil
pengamatan pertumbuhan tanaman.
a. Portofolio
Penilaian dengan memanfaatkan Portofolio merupakan penilaian
melalui sekumpulan karya peserta didik yang tersusun secara
sistematis dan terorganisasi yang dilakukan selama kurun waktu
tertentu. Portofolio digunakan oleh guru dan peserta didik untuk
120
yang diambil adalah hasil remedial dan nilainya tidak melebihi KKM
yang telah ditetapkan
f. Alternatif penilaian remedial yang dipilih
Menyesuaikan dengan KKM yang sudah ditetapkan disekolah apabila
siswa tidak tuntas lagi maka dilakukan kembali evaluasi sebanyak 2-3
kali mencapai KKM.
Alternatif penilaian remedial yang dipilih yaitu :
1. Alternatif 1
Peserta didik diberi nilai capaian yang diperoleh setelah mengikuti
remedial. Keuntungannya: meningkatkan motivasi peserta didik
selama mengikuti remedial karena peserta didik mimiliki
kesempatan nilai maksimal. Kelemahan: peserta didik yang telah
tuntas terlebih dahulu dan nilainya dilampaui peserta didik yang
mengikuti remedial kemungkinan mempunyai perasaan
diberlakukan tidak adil oleh pendidikan.
2. Alternatif 2
Peserta didik diberi nilai dengan cara merata-rata antara niai
capaian awal dan akhir.
3. Alternatif 3
Peserta didik diberi nilai sama dengan KKM yang ditetapkan oleh
sekolah untuk satu pelajaran, berapapun nilai dicapai peserta didik.
Diantara tiga alternatif ini, SD Negeri 42 Baringin memilih
alternatif 3 karena alternatif 3 dianggap tidak akan merugikan
peserta didik lainnya.
b. Pengayaan
a. Jenis pelaksanaan kegiatan pengayaan
- Pemberian tugas soal yang lebih sulit
- Meringkas materi tertentu
- Mencari materi dari sumber lain.
b. Pengayaan wajib atau boleh dilakukan pada siswa yang telah
mencapai KKM pada setiap kompetensi Dasar .
123
2. Kriteria Kelulusan
a. Kriteria kelulusan
Sesuai dengan ketentuan SE Mendikbud No 1 tahun 2021,
tentang ujian nasional (UN) dan ujian kesetaraan ditiadakan dan
peserta didik dinyatakan lulus dari satuan pendidikan dasar dan
menengah setelah :
1) Menyelesaikan seluruh program pembelajaran
2) Memperoleh nilai minimal baik pada penilaian akhir untuk
seluruh mata pelajaran kelompok mata pelajaran agama dan
Akhlak mulia, kelompok Kewarganegaraan, kelompok mata
pelajaran estetika, dan kelompok mata pelajaran
jasmani,olahraga dan kesehatan.
3) Lulus ujian sekolah untuk kelompok mata pelajaran ilmu
pengetahuan dan teknologi.
4) Kriteria kelulusan ujian sekolah untuk ditetapkan oleh satuan
pendidikan berdasarkan perolehan nilai sekolah untuk mata
pelajaran ilmu pengetahuan dan teknologi.
5) Nilai sekolah adalah gabungan 0,30 nilai sekolah dan 0,70 nilai
rata-rata rapor semester VII sampai semester XI untuk SD.
6) Kelulusan dari satuan pendidikan dirapatkan dewan guru dengan
memperhatikan nilai akhlak mulia.
Hasil ujian dituangkan dalam blangko daftar nilai hasil ujian
dimanfaatkan sebagai bahan pertimbangan sekolah untuk penentuan
kelulusan dengan kriteria sebagai berikut :
1) Nilai rata-rata rapor semester 7, 8, 9, 10, 11 x 90%
2) Hasil Usek x 10%
3) Telah mengikuti ujian sekolah dan telah memiliki nilai untuk
seluruh mata pelajaran yang diujikan, minimal nilai masing-
masing mata pelajaran 80.
128
Penentuan kelulusan
a. Penentuan siswa yang lulus dilakukan oleh sekolah dalam suatu
rapat dan guru dengan mempertimbangkan nilai rapor, nilai
ujian sekolah, sikap / prilaku / budi pekerti siswa dengan
memenuhi kriteria kelulusan.
b. Siswa yang dinyatakan lulus diberi ijazah,dan rapor sampai
dengan semester 2 kelas VI Sekolah Dasar.
c. Siswa yang tidak lulus tidak memperoleh ijazah dan mengulangi
di kelas VI.
a. Pelaksanaan Ujian Akhir Sekolah
1) Sekolah/Madrasah yang dapat menyelenggarakan US
adalah sekolah/ madrasah yang memiliki fasilitas ruang
yang layak dan persyaratan lainnya yang ditetapkan oleh
Penyelenggara US.
2) Penyelenggara US Tingkat Sekolah/Madrasah ditetapkan
oleh Kepala Sekolah/Madrasah :
1) Kepala Sekolah/Madrasah dan guru dari sekolah/madrasah
penyelenggara US yang bersangkutan;
2) Kepala Sekolah/Madrasah dan guru dari Sekolah/Madrasah
3) Sekolah/Madrasah penyelenggara US mempunyai tugas dan
tanggung jawab sebagai berikut:
a) Merencanakan pelaksanaan US di sekolah/madrasah
berdasarkan Peraturan Menteri Pendidikan dan
Kebudayaan US/M;
b) Melaksanakan sosialisasi pelaksanaan US kepada guru,
peserta US atau US, orang tua, dan komite sekolah;
c) Melakukan pendaftaran calon peserta US dan
mengirimkannya ke Penyelenggara US Tingkat
Kabupaten/Kota;
d) Melakukan latihan pengisian LJU kepada calon peserta
US;
129
b. Hambatan
Dari unsur tenaga Kependidikan
a) Belum meratanya kualitas pendidikan sebagian
tenaga kependidikan
b) Kurangnya komitmen sebagian tenaga
kependidikan dalam melaksanakan hasil diklat
c) Pemanfaatan sebagian media pembelajaran
Dari unsur murid
a) Banyak anak di kelas 6 belum memahai konsep
dasar dari materi pelajaran.
Dari unsur orang tua murid
a) Belum meratanya kualitas pendidikan orang tua
yang diharapkan
b) Belum optimalnya komitmen wali murid (orang
tua) dalam bidang pendidikan.
c) Lemahnya pengawasan belajar anak di rumah
(banyak ditemukan murid yang tidak tidur di
rumah orang tuanya)
d) Pihak sekolah sudah melakukan upaya untuk
memanggil orang tua murid, namun hasilnya tidak
teraplikasi sesuai dengan yang diharapkan, terbukti
setelah diadakan pertemuan sebanyak 5 kali
dengan orang tua murid masih banyak anak yang
tidak membuat PR.
c. Alternatif pemecahannya
a) Mengikutsertakan guru dalam program diklat bagi
guru untuk peningkatan kualifikasi maupun potensi
b) Masing-masing guru penanggung jawab mata
pelajaran membuat analisis SKL dan membuat
ringkasan materi UN berdasarkan SKL 2021/2022.
c) Mengoptimalkan kegiatan KKG di gugus
134
Jam Jam
Jam Jam
Penugasa Penugasan
NO Mata pelajaran Penugasan Penugasan
n Kelas Kelas VI
Kelas II Kelas V
III
1 Agama 56 menit 56 menit 56 menit 56 menit
2 PKN 70 menit 70 menit 70 menit 70 menit
3 B. Indonesia 112 menit 126 menit 98 menit 98 menit
4 Matematika 70 menit 84 menit 84 menit 84 menit
5 IPA - - 42 menit 42 menit
6 IPS - - 42 menit 42 menit
7 SBdP 56 menit 56 menit 70 menit 70 menit
8 PJOK 56 menit 56 menit 56 menit 56 menit
4 Matematika 0 0 0 0
5 Ilmu Pengetahuan Alam 0 0 0 0
6 Ilmu Pengetahuan Sosial 0 0 0 0
7 Seni Budaya dan Keterampilan 0 0 0 0
8 Pendidikan Jasmani Olahraga
0 0 0 0
dan Kesehatan
9 BAM 2 2
10 BTQ 2 2
*Pembelajaran muatan lokal Terimplinsif ke dalam mata pelajaran Pendidikan
lainnya.
O. KALENDER PENDIDIKAN
Kalender pendidikan adalah pengaturan waktu untuk kegiatan
pembelajaran peserta didik selama satu tahun ajaran. Kalender pendidikan
mencakup permulaan tahun ajaran, minggu efektif belajar, waktu
pembelajaran efektif dan hari libur.
Setiap permulaan tahun pelajaran, tim penyusun program di sekolah
menyusun kalender pendidikan untuk mengatur kegiatan pembelajaran
selama satu tahun ajaran yang mencakup permulaan tahun pelajaran, minggu
efektif belajar, waktu pembelajaran efektif dan hari libur. Pengaturan waktu
belajar di sekolah/madrasah mengacu kepada Standar Isi dan disesuaikan
dengan kebutuhan daerah, karakteristik sekolah/madrasah, kebutuhan peserta
didik dan masyarakat, serta ketentuan dari pemerintah/pemerintah daerah.
Beberapa aspek penting yang menjadi pertimbangan dalam menyusun
kalender pendidikan sebagai berikut:
- Permulaan tahun pelajaran adalah waktu dimulai kegiatan pembelajaran
pada awal tahun pelajaran pada setiap satuan pendidikan. Permulaan
tahun pelajaran telah ditetapkan oleh Pemerintah yaitu bulan Juli setiap
tahun dan berakhir bulan Juni berikutnya.
- Minggu efektif balajar adalah jumlah minggu kegiatan pembelajaran
untuk setiap tahun pelajaran. Sekolah/madrasah dapat mengalokasikan
140
Juli setiap tahun dan berakhir bulan Juni berikutnya. Permulaan tahun
pelajaran 2022/2023 tanggal 12 Juli 2022.
2. Pengaturan waktu belajar efektif
a. Minggu efektif belajar adalah jumlah minggu kegiatan
pembelajaran untuk setiap tahun ajaran pada setiap satuan
pendidikan;
b. Waktu pembelajaran efektif adalah jumlah jam pembelajaran setiap
minggu yang meliputi jumlah jam pembelajaran untuk seluruh
mata pelajaran termasuk muatan lokal, ditambah jumlah jam
untuk kegiatan lain yang dianggap penting oleh satuan
pendidikan, yang pengaturannya disesuaikan dengan keadaan dan
kondisi daerah.
o Semester I
o Semester II
50