Anda di halaman 1dari 16

EDUKOM 2 (1) (2015)

Edu Komputika Journal

http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/edukom

APLIKASI NUSA (NUTRITION STATUS ASSESMENT) UNTUK PENILAIAN


STATUS GIZI BALITA BERDASAR STANDAR WHO 2005

Chumi Datus Saripah dan Anggraini Mulwinda

Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas Negeri Semarang, Indonesia

Info Artikel Abstrak


________________ ___________________________________________________________________
Sejarah Artikel: Penelitian ini bertujuan untuk membangun aplikasi NUSA (Nutrition Status Assesment) yang dapat
Diterima April 2015 digunakan dalam penilaian status gizi balita berdasar standar WHO 2005 beserta fungsi rekapitulasi
Disetujui Mei 2015 datanya menggunakan java desktop application. Metode dalam penelitian ini yaitu waterfall, yang
Dipublikasikan Juni 2015 mengusulkan alur sistematik secara linear, dengan pendekatan sekuensial untuk mengembangkan
________________ perangkat lunak. Alur yang diusulkan yaitu communication, planning, modeling, construction, dan
Keywords: deployment. Communication, dilakukan dengan mengumpulkan data dan memahami sistem yang
Java Desktop Aplication, telah ada, sehingga dapat diketahui spesifikasi permasalahan dan kebutuhan ahli gizi dalam
Nutrition Status, UML, melakukan penilaian status gizi balita. Planning, dilakukan dengan menentukan tempat dan waktu
Waterfall, White Box penelitian serta mempersiapkan perangkat yang dibutuhkan. Modelling, dilakukan dengan model
____________________ analisis dan desain. Construction merupakan tahap pengkodean dengan menggunakan bahasa
pemrograman Java, NetBeans sebagai IDE-nya serta SQLite sebagai pengelola basis datanya dan
pengujian aplikasi dengan pengujian white box. Tahap deployment dilakukan dengan menyerahkan
aplikasi kepada ahli gizi Puskesmas Sekaran yang merupakan pengguna aplikasi. Pengujian
dilakukan oleh ahli gizi di Puskesmas Sekaran yang merupakan pengguna dari aplikasi. Pengujian
yang dilakukan memberikan hasil bahwa aplikasi NUSA yang dibangun menggunakan java desktop
application dengan metode waterfall yang tahapannya meliputi communication, planning, modeling,
construction, dan deployment dapat digunakan untuk membantu penilaian status gizi balita yang
berdasar pada standar WHO 2005 serta mampu memberikan rekapitulasi datanya.

Abstract
___________________________________________________________________
This study aims are to build NUSA (Nutrition Status Assessment) application which can be used in the
assessment of nutritional status of children based on WHO 2005 standards with a recapitulation function data
using Java desktop application.The method in this research is waterfall, which proposes a systematic flow
linearly, with the sequential approach to develop software. The proposed groove that are communication,
planning, modeling, construction, and deployment. Communication, conducted by collecting data and
understanding the existing system so that it can be seen the specific problems and needs of nutritionist in assessing
the nutritional status of children. Planning, conducted by determining the place and time of study and prepare
the necessary tools. Modeling, conducted by analysis model and design. Construction is a phase encoding using
Java programming language, NetBeans as the IDE and SQLite as its database manager and application testing
with white-box testing. Deployment phase is done by submitting an application to the nutritionist of PHC
Sekaran who are users of the application.Tests conducted by a nutritionist at the PHC Sekaran have now who
are users of the application. Tests conducted gives the result that NUSA applications developed using Java.

© 2015 Universitas Negeri Semarang


Alamat korespondensi: ISSN 2252-6811
Gedung E6 Lantai 2 FT Unnes
Kampus Sekaran, Gunungpati, Semarang, 50229
E-mail: mida.ptik@gmail.com

22
Chumi Datus Saripah & Anggraini Mulwinda / Edu Komputika 2 (1) (2015)

PENDAHULUAN menggunakan alat bantu penilaian statu gizi


balita. Alat bantu tersebut mampu membantu
Pemeriksaan status gizi pada prinsipnya penilaian status gizi dengan memberikan hasil
merupakan upaya untuk mencari kasus berupa status gizi balita dan rekapitulasi data.
malnutrisi, terutama untuk mereka yang Namun ahli gizi tidak bisa mengetahui nilai z-
terbilang golongan rentan seperti balita skor dari status yang diberikan. Selain itu, masih
(Arisman, 2010:241). Masa balita merupakan ditemukan rekapitulasi data yang belum sesuai
masa pertumbuhan dan perkembangan yang dengan data yang diberikan. Sehingga, ahli gizi
membutuhkan zat-zat gizi yang lebih besar dari masih perlu melakukan rekapitulasi data secara
kelompok umur yang lain sehingga rentan akan manual dengan menghitung data satu persatu.
kelainan gizi (Novitasari, 2012). Status gizi balita Oleh karena itu, perlu adanya aplikasi yang
merupakan salah satu indikator yang mampu membantu ahli gizi menyelesaikan
menggambarkan tingkat kesejahteraan permasalahan penilaian staus gizi balita dan
masyarakat (Anggraeni dan Indrarti, 2010). rekapitulasi datanya tersebut.
Berdasarkan Keputusan Menteri Berdasarkan hasil observasi dan
Kesehatan Republik Indonesia Nomor: wawancara awal dengan ahli gizi Puskesmas
1995/MENKES/SK/XII/2010 menimbang Sekaran, diketahui bahwa penggunaan laptop
bahwa, untuk menilai status gizi anak diperlukan dalam bekerja bagi ahli gizi dirasa lebih nyaman
standar antropometri yang mengacu pada dibanding dengan menggunakan mobile. Hal ini
Standar World Health Organization (WHO didukung adanya fasilitas laptop yang sudah
2005). Sesuai dengan Riskesdas (2013), status gizi disediakan Puskesmas. Sehingga, aplikasi yang
anak balita diukur berdasarkan umur, berat dirasa paling sesuai untuk membantu tugas ahli
badan (BB) dan tinggi badan (TB). Penilaian gizi menilai status gizi balita yaitu aplikasi
status gizi balita dilakukan dengan desktop.
mengkonversikan angka berat badan dan tinggi Aplikasi desktop merupakan salah satu
badan ke dalam nilai terstandar z-score hasil dari pemrograman, karena pemrograman
menggunakan baku antropometri anak balita adalah pembuatan suatu program yang dapat
WHO 2005. dieksekusi oleh suatu komputer agar dapat
Berdasarkan buku profil kesehatan melakukan tugas-tugas yang diperintahkan
Provinsi Jawa Tengah tahun 2010, salah satu (Sianipar, 2013). Pemrograman tidak dilakukan
upaya pemantauan tumbuh kembang bayi dan secara begitu saja, namun mengikuti
balita yaitu dengan melakukan penimbangan di perencanaan dan metodologi terstruktur yang
posyandu, dilanjutkan dengan penentuan status memisahkan proses suatu aplikasi menjadi
gizi oleh bidan desa atau petugas kesehatan beberapa bagian. Pada proses pemrogramaan,
lainnya. Salah satu wujud upaya yang dilakukan dilakukan penulisan program dengan
yaitu seperti kegiatan Evaluasi Hasil Bulan menggunakan bahasa pemrograman. Bahasa
Penimbangan pemantauan Status Gizi dan inilah yang selanjutnya akan mengekspresikan
Stunting di Kota Semarang. Pelaksanaan instruksi kepada komputer (JENI, 2007). Salah
kegiatan ini yaitu dengan adanya penimbangan satu bahasa pemrograman yang popular yaitu
serentak setiap posyandu pada bulan tertentu. Java. Pemrograman Java adalah pemrograman
Kemudian data penimbangan diolah oleh ahli yang serba bisa. Java merupakan bahasa
gizi di Puskesmas untuk mengetahui status gizi pemrograman yang tangguh dan terbukti handal
dari balita. Selanjutnya data status gizi balita pada banyak aplikasi (Sianipar, 2013).
tersebut dilaporkan ke Dinas Kesehatan. Berdasarkan latar belakang yang telah
Proses penilaian status gizi dengan data disampaikan, maka dilakukan penelitian
yang berasal dari sejumlah posyandu di setiap mengenai pengembangan aplikasi penilaian
desa cakupan puskesmas, oleh ahli gizi di status gizi balita berdasar standar WHO 2005
Puskesmas Sekaran dilakukan dengan menggunakan java dalam bentuk aplikasi
23
Chumi Datus Saripah & Anggraini Mulwinda / Edu Komputika 2 (1) (2015)

desktop dengan judul, “NUSA” (Nutrition Status


Assesment) - Aplikasi Penilaian Status Gizi Balita
Berdasar Standar Who 2005. Pengembangan
aplikasi ini diharapkan dapat membantu ahli gizi
dalam melakukan penilaian status gizi balita
Gambar 1 Model Waterfall (Pressman, 2010)
beserta rekapitulasi datanya.

1. Komunikasi (Communication)
METODE PENELITIAN
Komunikasi merupakan tahap awal
yang dilakukan dalam pengembangan aplikasi.
Metode yang digunakan pada penelitian
Pada penelitian ini, komunikasi dilakukan
ini yaitu waterfall, terkadang disebut classic life cycle
dengan mengumpulkan data dan memahami
(siklus kehidupan klasik). Waterfall mengusulkan
sistem yang telah ada, sehingga dapat diketahui
alur sistematik secara linear, dengan pendekatan
spesifikasi permasalahan dan kebutuhan
sekuensial untuk mengembangkan perangkat
pengguna (ahli gizi Puskesmas Sekaran) dalam
lunak. Alur dari waterfall digambarkan pada
melakukan penilaian status gizi balita.
gambar 1 berikut ini:

Tabel 1 Identifikasi Permasalahan dan Kebutuhan Pengguna


No Permasalahan Kebutuhan Pengguna
1 Aplikasi penilaian status gizi balita yang Perlu adanya aplikasi penilaian status gizi
digunakan oleh ahli gizi dalam kegiatan balita yang dapat digunakan oleh ahli gizi
Evaluasi Hasil Bulan Penimbangan dalam kegiatan Evaluasi Hasil Bulan
Pemantauan Status Gizi dan Stunting di Penimbangan Pemantauan Status Gizi dan
Kota Semarang. dibentuk dari beberapa file Stunting dan di Kota Semarang yang dapat
Ms. Excel yang dijadikan satu folder yang memberikan hasil berupa kategori status
penggunaanya hanya bisa sekali. beserta nilai z-skornya dengan pengelolaan
Hasil status yang diberikan hanya berupa data menggunakan basis data, sehingga data
status gizi tanpa nilai z-skor dari masing- lebih teratus dan dapat digunakan secara
masing status. berkelanjutan.
2 Rekapitulasi dari alat bantu yang digunakan, Perlu adanya aplikasi yang mampu
belum akurat (jumlah data yang dimasukkan memberikan rekapitulasi data hasil penilaian
dengan hasil rekap tidak sama). status gizi balita secara akurat sehingga ahli
Ahli gizi melakukan pengecekan rekapitulasi gizi tidak perlu melakukan pengecekan.
data penilaian secara manual.
3 Hasil penilaian status gizi balita setiap Perlu adanya aplikasi yang dapat
desa/kelurahan yang diberikan dalam alat memberikan hasil penilaian status gizi balita
bantu hanya untuk satu kali penilaian dan berdasarkan desa/kelurahan pada bulan dan
hanya beberapa link desa yang dapat tahun tertentu dalam satu aplikasi.
dipanggil.
4 Hasil cetak data terdapat petunjuk Perlu adanya aplikasi yang mampu
penggunaan alat bantu, sehingga format memberikan dokumentasi hasil berupa
laporan belum sesuai. laporan jadi dengan format yang sesuai.

2. Perencanaan (Planning) dilakukan pada tanggal 19 Januari 2015 – 9 Juli


2.1 Waktu dan Tempat Penelitian 2015 di Puskesmas Sekaran, Kecamatan
Penelitian mengenai pengembangan Gunugpati, Kota Semarang.
aplikasi NUSA (Nutrition Status Assesment)

24
Chumi Datus Saripah & Anggraini Mulwinda / Edu Komputika 2 (1) (2015)

cara penggunaannya. Assesment digunakan


2.2 Perangkat yang Digunakan untuk melakukan penilaian status gizi, mencari
Proses pengembangan aplikasi tidak bisa data penilaian sebelumnya, melihat detail hasil
lepas dari perangkat keras (hardware) dan penilaian status gizi balita tertentu, dan
perangkat lunak (software). Perangkat tersebut menghapus data penilaian status gizi balita. View
merupakan alat dan bahan untuk mewujudkan digunakan untuk melihat hasil penilaian status
aplikasi yang dikehendaki. Hal itu juga berlaku gizi balita dan rekapitulasinya. Selain itu, juga
untuk proses pengembangan aplikasi NUSA. dapat dilakukan pencetakan hasil yang diminta
Pada penelitian ini, perencanaan perangkat yang tersebut. Pada pilihan Tools, digunakan untuk
dilakukan hanya sebatas pada perangkat lunak mengelola data identitas Puskesmas, data Desa
(software) pembuat aplikasi. Sedangkan perangkat dan data cakupan dalam Puskesmas. Pengelolaan
lunak (hardware) yang digunakan yaitu laptop tersebut meliputi penambahan data dan
yang telah tersedia sebelumnya. penghapusan data. Namun pada pengelolaan
Puskesmas hanya bisa dilakukan edit data atau
3. Pemodelan (Modelling) mengganti data identitas sebelumnya.
Pemodelan (modelling) pada penelitian
ini dilakukan dengan menganalisis model dan b. Activity Diagram
mendesain aplikasi yang akan dibuat. Model Pemodelan yang dilakukan selanjutnya
analisis dan model desain memiliki hubungan yaitu pemodelan dengan Activity Diagram. Pada
satu sama lain dalam perancangan aplikasi. pemodelan Activity Diagram aplikasi NUSA,
3.1 Model Analisis digunakan juga swimlane sebagai pembatas
3.1.1 Scenario Based Elements bagian-bagian aktivitas antara ahli gizi sebagai
Pemodelan untuk aplikasi NUSA pada pengguna dengan aplikasi.
tahap ini dilakukan dengan membuat Use-Case Activity Diagram proses penilaian status
Diagram dan Activity Diagram. gizi balita digambarkan seperti pada gambar 3.
a.Use-Case Diagram Pada Activity Diagram penilaian status gizi balita,
Use-Case Diagram aplikasi NUSA dapat dijelaskan bahwa untuk memulai penilaian
digambarkan pada gambar 2 : status gizi balita, ketika ahli gizi mulai
menjalankan aplikasi dan aplikasi aktif, langkah
selanjutnya yaitu memilih Menu Assesment.
Setelah itu dapat dilangsungkan penilaian
dengan memberikan identitas dan hasil
penimbangan balita yang telah dilakukan. Status
gizi dari balita secara otomatis akan diberikan
oleh aplikasi. Proses pengisian data balita sampai
mendapatkan hasil status gizi balita digambarkan
pada Activity Diagram Pengisian Data Balita pada
gambar 4.

Gambar 2 Use-Case Diagram Aplikasi NUSA

Use-Case Diagram Aplikasi NUSA pada


gambar 2 menjelaskan bahwa aplikasi memiliki
tiga fungsi utama yaitu assessment, view, dan
tools, sedangkan help merupakan fungsi
tambahan yang berisi sekilas tentang aplikasi dan
25
Chumi Datus Saripah & Anggraini Mulwinda / Edu Komputika 2 (1) (2015)

Gambar 3 Activity Diagram Penilaian Status Gizi


Balita

Spesifikasi selanjutnya dari aplikasi


NUSA yaitu mampu menampilkan hasil
penilaian status gizi balita berdasarkan desa dan
pada bulan dan tahun tertentu. Activity Diagram
dari proses lihat hasil penilaian status gizi balita
terlihat seperti pada gambar 5. Selain itu, aplikasi
juga harus mampu memberikan repitulasi data
berdasarkan indeks yang diminta. Activity
Diagram dari proses untuk mengetahui
rekapitulasi data penilaian status gizi balita
terlihat seperti pada gambar 6.
Menu Assesment dan View merupakan Gambar 4 Activity Diagram Pengisian Data Balita
menu utama yang harus ada dalam aplikasi
NUSA. Sedangkan menu Tools merupakan
menu yang memfasilitasi jalannya menu
Assesment dan View. Menu Tools terdiri dari
Puskesmas yang berisi identitas dari Puskesmas,
Desa berisi data desa cakupan dalam Puskesmas
dan Data Cakupan berisi data cakupan balita
setiap desa dalam Puskesmas. Activity Diagram
ketiganya terlihat seperti pada gambar 7, 8, dan
9.
Menu tambahan yang dapat membantu
dalam menjalankan aplikasi yaitu menu Help.
Activity Diagram menu Help yaitu seperti pada
gambar 11.

Gambar 5 Activity Diagram Lihat Hasil Penilaian

26
Chumi Datus Saripah & Anggraini Mulwinda / Edu Komputika 2 (1) (2015)

Gambar 9 Activity Diagram Data Cakupan

Gambar 6 Activity Diagram Lihat Rekapitulasi


PSGB

Gambar 10 Activity Diagram Menu Help

3.1.2 Flow-Oriented Elements


Pemodelan dilakukan dengan
membuat DFD (Data Flow Diagram) dari level 1
Gambar 7 Activity Diagram Puskesmas (diagram konteks) sampai level 2.

Gambar 11 Diagram Konteks

Gambar 8 Activity Diagram Desa

27
Chumi Datus Saripah & Anggraini Mulwinda / Edu Komputika 2 (1) (2015)

Gambar 15 Packages Aplikasi NUSA


b. Analisis Basis Data

Tabel 2 Basis Data Aplikasi NUSA


No
Nama Tabel Field Tipe data
.
nama TEXT
alamat TEXT
nama_kepala TEXT
tb_puskesm INTEGE
1
as nip_kepala R
Gambar 12 DFD Level 1 nama_ahli TEXT
INTEGE
nip_ahli R
INTEGE
2 tb_desa id_desa R
nama_desa TEXT
INTEGE
id_jumlah R
INTEGE
id_desa R
INTEGE
bulan R
INTEGE
Gambar 13 DFD Level 2 Proses Lihat Data tahun R
Hasil dan Rekapitulasi jumlah_posyan INTEGE
3 tb_jumlah
du R
INTEGE
jumlah_balita R
balita_ditimban INTEGE
g R
INTEGE
balita_gakin R
INTEGE
balita_ngakin R
INTEGE
id_balita R
Gambar 14 DFD Level 2 Pengelolaan Data INTEGE
id_desa R
nama_balita TEXT
3.1.3 Class-Based Elements
4 tb_identitas nama_ayah TEXT
a. Analisis Packages
nama_ibu TEXT
status_ekonomi TEXT
jenis_kelamin TEXT
alamat TEXT
tanggal_lahir TEXT
INTEGE
id_hitung R
5 tb_hitung
INTEGE
id_balita R

28
Chumi Datus Saripah & Anggraini Mulwinda / Edu Komputika 2 (1) (2015)

No No
Nama Tabel Field Tipe data Nama Tabel Field Tipe data
. .
INTEGE tinggi REAL
tgl_ukur R -3sd REAL
INTEGE -2sd REAL
bulan_ukur R -1sd REAL
INTEGE median REAL
tahun_ukur R 9 tb_bbpb_girl 1sd REAL
INTEGE 2sd REAL
umur R 3sd REAL
bb REAL L REAL
tb REAL M REAL
INTEGE S REAL
ukur_tb R
hasil_bbu TEXT 3.1.4 Behavioral Elements
hasil_tbu TEXT
Tahap ini dilakukan dengan membuat
hasil_bbtb TEXT
Sequence Diagram.
INTEGE
id_jumlah R
INTEGE
field 1 R
tb_rekap_bb
INTEGE
6 u
field 2 R
INTEGE
field 3 R

INTEGE
field64 R
INTEGE
umur R Gambar 16 Sequence Diagram Penilaian Status
-3sd REAL Gizi Balita
-2sd REAL
-1sd REAL
3.2 Desain Aplikasi
median REAL
7 tb_bbu_boy 3.2.1 Data / Class Design
1sd REAL
2sd REAL
Desain data aplikasi NUSA dilakukan
3sd REAL dengan mendesain database seperti berikut :
L REAL a. Tabel desa
M REAL Nama tabel : tb_desa
S REAL Primary key : id_desa
INTEGE Foreign key :-
umur R Fungsi : Menyimpan data
-3sd REAL nama desa.
-2sd REAL b. Tabel hitung
-1sd REAL Nama tabel : tb_hitung
median REAL Primary key : id_hitung
8 tb_tbu_boy
1sd REAL
Foreign key : id_balita
2sd REAL
Fungsi :Menyimpan data
3sd REAL
pengukuran dan hasil penilaian status gizi balita.
L REAL
c. Tabel identitas
M REAL
S REAL Nama tabel : tb_identitas
Primary key : id_balita
29
Chumi Datus Saripah & Anggraini Mulwinda / Edu Komputika 2 (1) (2015)

Foreign key : id_desa


Fungsi : Menyimpan data
identitas balita.
d. Tabel BB/PB laki-laki
Nama tabel : tb_bbpb_boy
Primary key : tb
Foreign key :-
Fungsi : Menyimpan tabel
antropometri indeks BB/TB untuk balita laki-laki
umur < 24 bulan.
Primary key : umur
e. Tabel BB/U perempuan
Nama tabel : tb_bbu_girl
Primary key : umur
Foreign key :-
Fungsi : Menyimpan tabel
antropometri indeks BB/U untuk anak Gambar 17 Desain Arsitektur
perempuan.
3.2.3 Interface Design
f. Tabel TB/U laki-laki
Nama tabel : tb_tbu_boy Pemodelan desain antarmuka (design
Primary key : umur interface) pada penelitian ini digunakan untuk
Foreign key :- mempermudah perancangan aplikasi yang akan
Fungsi : Menyimpan tabel dibuat. Desain antarmuka yang dibuat yaitu
antropometri indeks TB/U untuk balita laki-laki seperti berikut :
umur > 24 bulan. a. Tampilan Halaman Awal
g. Tabel jumlah b. Tampilan Halaman Assesment
Nama tabel : tb_jumlah c. Tampilan Halaman View
Primary key : id_jumlah d. Tampilan Halaman Tools
Foreign key : id_desa e. Tampilan Halaman Help
Fungsi : Menyimpan data
cakupan dari puskesmas 4. Konstruksi (Construction)
h. Tabel puskesmas Konstruksi dalam penelitian ini,
Nama tabel : tb_puskesmas dilakukan dengan melakukan pengkodean dan
Primary key :- pengujian aplikasi.
Foreign key :- 4.1 Pengkodean (Code)
Fungsi : Menyimpan data Pengkodean pada pengembangan
identitas puskesmas aplikasi NUSA dilakukan untuk mewujudkan
i. Tabel rekap BB/U rancangan dari model analisis dan desain yang
Nama tabel : tb_rekap_bbu telah dibuat. Pengkodean dalam pengembangan
Primary key :- aplikasi NUSA dilakukan dengan menggunakan
Foreign key : id_jumlah bahasa pemrograman Java. Software IDE yang
Fungsi : Menyimpan data digunakan yaitu NetBeans 7.4. NetBeans
rekap dari indeks BB/U digunakan untuk pengkodean berbagai fungsi
dalam aplikasi NUSA beserta tampilan dari
3.2.2 Architecture Design aplikasi. Sedangkan fitur laporan atau cetak
laporan dibuat dengan menambahkan plugin
Jasper Report ke dalam NetBeans, sehingga
desain dari tampilan laporan yang diinginkan

30
Chumi Datus Saripah & Anggraini Mulwinda / Edu Komputika 2 (1) (2015)

dapat dibuat dan laporan bisa digunakan. Jasper c. Menentukan basis set dari jalur
Report yang digunakan dalam pengembangan independen linear
aplikasi NUSA yaitu versi 3.5.2. Selain itu, dalam d. Memberikan kasus uji pada (test case)
pengembangan aplikasi NUSA juga dilakukan pada setiap basis set yang telah
desain dan pengelolaan basis data dengan ditentukan
menggunakan SQLite versi 3.1.0 yang bersifat 5. Penyerahan perangkat lunak ke
portable. Basis data yang dibuat dalam SQLite, di pelanggan/pengguna (Deployment)
Export dalam bentuk SQL File. Tahap terakhir penelitian mengenai
pengembangan aplikasi NUSA yaitu penyerahan
4.2 Pengujian (Test) aplikasi kepada ahli gizi di Puskesmas Sekaran
Pengujian aplikasi NUSA dilakukan yang merupakan pengguna aplikasi. Aplikasi
dengan pengujian white box (kotak putih). NUSA yang diserahkan merupakan hasil akhir
Pengujian white box terkadang disebut juga dari pengembangan aplikasi yang dilakukan dan
pengujian kotak kaca (glass-box testing), sudah dapat digunakan oleh ahli gizi. Aplikasi
merupakan sebuah filosofi perancangan test case NUSA tersebut diserahkan dalam bentuk aplikasi
yang menggunakan struktur kontrol yang jadi yang dapat diinstal. Selanjutnya aplikasi
dijelaskan sebagai bagian dari perancangan NUSA dapat digunakan untuk mempermudah
peringkat komponen untuk menghasilkan test pekerjaan ahli gizi dalam kegiatan Evaluasi Hasil
case. (Pressman, 2010) Bulan Penimbangan Pemantauan Status Gizi
Dengan menggunakan metode dan Stunting di Kota Semarang. Selain itu,
pengujian whitebox, dapat diperoleh test case aplikasi NUSA juga dapat dijadikan bahan
yang mampu (Pressman, 2010): evaluasi untuk pengembangan aplikasi
1. Menjamin bahwa seluruh independent selanjutnya.
paths dalam modul telah dilakukan sedikitnya
satu kali, HASIL DAN PEMBAHASAN
2. Melakukan seluruh keputusan logikal
baik dari sisi benar maupun salah, 1. APLIKASI NUSA
3. Melakukan seluruh perulangan sesuai a. Tampilan awal
batasannya dan dalam batasan operasionalnya
4. Menguji struktur data internal untuk
memastikan validitasnya
Perangkat lunak yang dikembangkan
dengan paradigma object-oriented programming
menerapkan pengujian unit untuk suatu method
(operasi) dari suatu class. Pada pengujian unit
aplikasi NUSA digunakan White-Box Testing
dengan teknik Basis Path Testing. Langkah-
langkah yang diterapkan dalam pengujian yaitu : Gambar 18 Tampilan Awal
a. Memetakkan Flowchart dari sistem ke
dalam flowgraphM b. Tampilan Menu Assesment
b. enentukan kompleksitas siklomatik
(cyclomatic complexity) dari aliran
grafik yang dihasilkan, melalui
persamaan V(G)= E – N + 2, dimana
V(G) merupakan jumlah kompleksitas
siklomatis, E merupakan sisi atau edge
(garis penghubung antar node) dan N
merupakan jumlah simpul (node).
31
Chumi Datus Saripah & Anggraini Mulwinda / Edu Komputika 2 (1) (2015)

Gambar 19 Tampilan Menu Assesment Gambar 22 Tampilan Menu Menu Tools Sub
Menu Puskesmas
c. Tampilan Menu View Sub Menu
Hasil Penilaian f. Tampilan Menu Tools Sub Menu
Desa

Gambar 20 Tampilan Menu View Sub Menu


Gambar 23 Tampilan Menu Menu Tools Sub
Hasil Penilaian
Menu Desa

d. Tampilan Menu View Sub Menu


g. Tampilan Menu Tools Sub Menu
Rekapitulasi
Data Cakupan

Gambar 21 Tampilan Menu View Sub Menu


Rekapitulasi Gambar 24 Tampilan Menu Menu Tools Sub
Data Cakupan
e. Tampilan Menu Tools Sub Menu
Puskesmas h. Tampilan Menu Help

32
Chumi Datus Saripah & Anggraini Mulwinda / Edu Komputika 2 (1) (2015)

Gambar 25 Tampilan Menu Menu Help

2. PENGUJIAN APLIKASI

Pengujian aplikasi NUSA dilakukan


dengan menggunakan pengujian white box (glass-
box testing). Pengujian white box yang dilakukan
dalam menguji aplikasi NUSA yaitu :
1. Pengujian Hasil Penentuan Status
Gizi Berdasarkan Indeks BB/U
a. Flowchart dari sistem penentuan status
gizi berdasarkan indeks BB/U ditunjukkan Gambar 26 Flowchart Penentuan Status Gizi
seperti pada gambar 26. Selanjutnya pemetaan Berdasarkan Indeks BB/U
Flowchart menjadi flowgraph seperti pada gambar
27. Dari flowgraph yang dibuat, diperoleh
kompleksitas siklomatik penentuan status gizi
berdasar indeks BB/U seperti berikut:
V(G) = E - N + 2 = 30 - 22 +2 = 10
b. Nilai V(G) yang diperoleh merupakan
batas atas pada jumlah jalur independen. Dari
nilai kompleksitas siklomatik tersebut,
ditentukan 10 jalur independen seperti berikut :
Jalur 1 : 1-2-4-5-7-8-12-18-22
Jalur 2 : 1-2-4-5-6-9-12-13-14-19-22
Jalur 3 : 1-2-4-5-6-9-12-13-15-16-20-22
Jalur 4 : 1-2-4-5-6-9-12-13-15-17-21-22
Jalur 5 : 1-2-4-5-7-10-12-13-15-17-21-22
Jalur 6 : 1-3-4-5-7-8-12-18-22
Jalur 7 : 1-3-4-5-6-9-12-13-14-19-22
Jalur 8 : 1-3-4-5-6-9-12-13-15-16-20-22 Gambar 27 Flowgrap Penentuan Status Gizi
Jalur 9 : 1-3-4-5-6-9-12-13-15-17-21-22 Berdasarkan Indeks BB/U
Jalur 10: 1-3-4-5-7-10-12-13-15-17-21-22
c. Kasus uji serta hasil eksekusi yang
dilakukan seperti pada tabel 3

33
Chumi Datus Saripah & Anggraini Mulwinda / Edu Komputika 2 (1) (2015)

Tabel 3 Kasus Uji Hasil Penentuan Status Gizi Berdasarkan Indeks BB/U
Hasil yang Hasil yang
Jalur Kasus Uji Hasil Uji
Diharapkan Didapatkan
1 Diberikan data masukan gizi Menghasilkan Menghasilkan Sukses
buruk untuk perempuan Status Gizi Buruk Status Gizi Buruk
2 Diberikan data masukan gizi Menghasilkan Menghasilkan Sukses
kurang untuk perempuan Status Gizi Kurang Status Gizi Kurang
3 Diberikan data masukan gizi baik Menghasilkan Menghasilkan Sukses
untuk perempuan Status Gizi Baik Status Gizi Baik
4 Diberikan data masukan gizi Menghasilkan Menghasilkan Sukses
lebih untuk perempuan Status Gizi Lebih Status Gizi Lebih
(z-skor < 3) (z-skor < 3) (z-skor < 3)
5 Diberikan data masukan gizi Menghasilkan Menghasilkan Sukses
lebih untuk perempuan Status Gizi Lebih Status Gizi Lebih
(z-skor >3) (z-skor >3) (z-skor >3)
6 Diberikan data masukan gizi Menghasilkan Menghasilkan Sukses
buruk untuk laki-laki Status Gizi Buruk Status Gizi Buruk
7 Diberikan data masukan gizi Menghasilkan Menghasilkan Sukses
kurang untuk laki-laki Status Gizi Kurang Status Gizi Kurang
8 Diberikan data masukan gizi baik Menghasilkan Menghasilkan Sukses
untuk laki-laki Status Gizi Baik Status Gizi Baik
9 Diberikan data masukan gizi Menghasilkan Menghasilkan Sukses
lebih untuk laki-laki Status Gizi Lebih Status Gizi Lebih
10 Diberikan data masukan gizi Menghasilkan Menghasilkan Sukses
lebih untuk laki-laki Status Gizi Lebih Status Gizi Lebih
(z-skor >3) (z-skor >3) (z-skor >3)

2. Pengujian Hasil Penentuan Status membantu kegiatan evaluasi tersebut. Ahli gizi di
Gizi Berdasarkan Indeks TB/U Puskesmas Sekaran merupakan pengguna
3. Pengujian Penentuan Status Gizi sekaligus pakar dalam penilaian status gizi balita
Berdasarkan Indeks BB/TB untuk pengembangan aplikasi NUSA. Bukti
4. Pengujian Cek Status Gizi Balita pengujian aplikasi NUSA selain dari
5. Pengujian Simpan Data terpenuhinya hasil yang diharapkan untuk setiap
6. Pengujian Lihat Hasil Penilaian kasus uji yang diberikan dalam pengujian aplikasi
7. Pengujian Lihat Rekapitulasi dengan white box, juga dikuatkan dengan
tanggapan atau review kelayakan aplikasi dari
3. KELAYAKAN APLIKASI ahli gizi untuk aplikasi NUSA yang sudah
dikembangkan.
Aplikasi NUSA merupakan aplikasi yang Hasil review yang disampaikan oleh ahli
ditujukan untuk membantu ahli gizi di gizi di Puskesmas Sekaran sebagai bukti
Puskesmas Sekaran, khusunya dalam kegiatan kelayakan aplikasi NUSA yaitu seperti berikut:
Evaluasi Hasil Bulan Penimbangan Pemantauan 1. Aplikasi NUSA dapat melakukan
Status Gizi dan Stunting di Kota Semarang, penilaian status gizi balita dengan
dikembangkan dengan berdasar pada memberikan hasil berupa nilai z-skor
permasalahan lokal yang ada di Puskesmas dan statusnya.
Sekaran. Aplikasi diharapkan dapat memenuhi 2. Aplikasi NUSA dapat memberikan data
kebutuhan pengguna (ahli gizi) dan dapat hasil penilaian status gizi balita sesuai

34
Chumi Datus Saripah & Anggraini Mulwinda / Edu Komputika 2 (1) (2015)

desa/kelurahan pada bulan dan tahun yang tidak menggunakan perhitungan bulan
tertentu yang diminta. penuh.
3. Aplikasi NUSA dapat memberikan Pada penilaian status gizi, aplikasi WHO
rekapitulasi data hasil penilaian status Anthro memiliki kelebihan mampu memberikan
gizi balita sesuai indeks pada bulan dan delapan hasil dari indeks antropometri dengan
tahun tertentu yang diminta. ambang batas percentile dan z-score. Sedangkan
4. Aplikasi NUSA dapat memberikan aplikasi NUSA hanya memberikan hasil
dokumentasi penilaian berupa laporan penilaian dari tiga indeks antropometri dengan
jadi dengan format sesuai yang siap ambang batas nilai z-score. Namun, aplikasi
digunakan. NUSA mampu memberikan konversi status dari
Aplikasi NUSA dapat digunakan untuk nilai z-score yang dihasilkan. Selain itu, aplikasi
membantu penilaian status gizi di Puskesmas NUSA juga telah disesuaikan dengan kebutuhan
Sekaran khususnya dalam program Evaluasi lokal yaitu untuk kegiatan Evaluasi Hasil Bulan
Hasil Bulan Penimbangan Pemantauan Status Penimbangan Pemantauan Status Gizi dan
Gizi dan Stunting di Kota Semarang. Stuting di Kota Semarang.
Pada alat bantu penilaian status gizi yang
4. PEMBAHASAN sebelumnya digunakan oleh ahli gizi, alat bantu
Aplikasi NUSA dibuat menggunakan hanya dapat digunakan sekali saja. Hal ini karena
bahasa pemrograman java dengan perangkat tidak adanya penelolaan data dalam basis data.
aplikasi aktual yang digunakan dalam Selain itu masih ditemukan adanya kesalahan
pembuatan aplikasi tersebut adalah Prosesor dari hasil rekap yang diberikan. Dari penelitian
Intel® Pentium, Microsoft Windows 7, NetBeans aplikasi NUSA yang telah dilakukan, aplikasi
IDE 7.4, dan SQLite Database Browser 3.1.0. NUSA memiliki kelebihan dalam hal
Perangkat yang dibutuhkan pengguna untuk pengelolaan data menggunakan basis data,
menjalankan aplikasi tersebut adalah sistem sehingga data dapat dikelola dan terorganisasi.
operasi Windows dan aplikasi yang sudah dibuat Aplikasi dapat digunakan secara berkelanjutan
dalam bentuk instalasi. tanpa perlu khawatir akan penyimpanan
Keakuratan hasil yang diberikan oleh datanya. Penilaian dalam waktu yang berbeda
aplikasi merupakan aspek yang sangat penting. dapat dilakukan dengan menggunakan satu
Oleh karena itu dilakukan pengujian aplikasi aplikasi NUSA. Hasil penilaian dapat terekap
sebelum aplikasi diserahkan kepada ahli gizi sesuai dengan indeks masing-masing. Selain itu,
untuk dapat digunakan. Pengujian white box data juga dapat terekap sesuai dengan alamat,
dipilih untuk menguji aplikasi NUSA. Sejalan bulan dan tahun yang diminta. Hasil rekap
dengan Pressman (2010), pengujian white box tersebut juga dapat dicetak, sehingga dapat
menjamin seluruh jalur dalam modul telah dijadikan laporan ahli gizi di Puskesmas kepada
dilakukan sedikitnya satu kali. Pengujian yang Dinas Kesehatan.
dilakukan menunjukkan bahwa dari kasus uji Berbanding terbalik dengan penelitian
yang diberikan telah sukses dijalankan dengan Fajri Hardhita Murti, Drs. Djalal Er Riyanto,
hasil sesuai seperti yang diharapkan. M.IKomp, dan Drs. Suhartono, M.Kom yang
Status gizi balita yang dihasilkan pada dalam penelitiannya mengembangkan aplikasi
pengujian aplikasi, sudah sejalan dengan aplikasi untuk pemantauan status gizi dan tumbuh
WHO Anthro (2006). Namun jika dilihat dari kembang anak berdasarkan data antropometri
nilai z-skor yang dihasilkan, antara aplikasi dengan berbasis web, aplikasi NUSA
NUSA dengan WHO Anthro terdapat data dikembangkan dengan berbasis desktop. Sasaran
dengan hasil matematis yang berbeda tipis. Hal pengguna dalam penelitian Murti yaitu ibu
ini bisa disebabkan oleh pembulatan angka rumah tangga untuk memantau anaknya,
dibelakang koma. Selain itu, juga adanya indikasi sedangkan dalam aplikasi NUSA sasarannya
perhitungan umur balita dalam WHO Anthro yaitu ahli gizi di Puskesmas Sekaran untuk
35
Chumi Datus Saripah & Anggraini Mulwinda / Edu Komputika 2 (1) (2015)

kegiatan Evaluasi Hasil Bulan Penimbangan pengujian fungsi simpan data, 2 kasus uji
Pemantauan Status Gizi dan Stunting di Kota untuk fungsi lihat hasil penilaian, dan 4 kasus
Semarang. uji untuk fungsi lihat rekapitulasi.
Sejalan dengan penelitian Yuhendra dan 3. Kelayakan aplikasi NUSA (Nutrition Status
Rendi Poerwanta dalam Perancangan Sistem Assesment) untuk penilaian status gizi balita
Inventory Spare Parts Mobil pada CV. Auto Parts sesuai dengan review pengguna (ahli gizi) di
Toyota Berbasis Aplikasi Java menyimpulkan Puskesmas Sekaran yaitu aplikasi NUSA
bahwa java desktop application dapat dapat menentukan status gizi balita dengan
memberikan alternatif dalam penanganan indeks BB/U, TB/U dan BB/TB beserta nilai
pengolahan data. Pada aplikasi NUSA, java z-skor dari setiap status, dapat merekap hasil
desktop application dapat menangani penilaian status gizi balita dalam satu desa
pengolahan data penilaian status gizi balita dan pada bulan dan tahun tertentu serta rekap
rekapitulasi datanya. Selain itu, sejalan juga berdasarkan indeks BB/U, TB/U dan BB/TB
dengan penelitian Guillermo L. dkk, bahwa Java pada bulan dan tahun tertentu yang diminta,
dapat digunakan sebagai alternatif dan dapat memberikan dokumentasi melalui
pemrograman. Guillermo menyimpulkan bahwa menu cetak, sehingga aplikasi NUSA dapat
Java dapat mencapai kinerja yang hampir mirip digunakan untuk penilaian status gizi balita
dengan susunan bahasa asli, baik untuk aplikasi khususnya dalam kegiatan Evaluasi Hasil
sekuensial dan pararel, menjadi alternatif untuk Bulan Penimbangan Pemantauan Status Gizi
pemrograman HPC. dan Stunting di Kota Semarang.

KESIMPULAN SARAN

Berdasarkan penelitian yang telah Berdasarkan hasil penelitian yang


dilakukan dalam pengembangan aplikasi NUSA dilakukan, berikut beberapa saran bagi
(Nutrition Status Assesment), dapat disimpulkan pengembangan aplikasi selanjutnya:
bahwa : 1. Perlu adanya pengembangan aplikasi
1. Aplikasi NUSA (Nutrition Status Assesment) penilaian status gizi balita yang tidak hanya
yang dapat digunakan dalam penilaian status diperuntukkan pada kegiatan Evaluasi Hasil
gizi balita berdasar standar WHO 2005 Bulan Penimbangan Pemantauan Status
beserta fungsi rekapitulasi datanya Gizi dan Stunting di Kota Semarang, tetapi
menggunakan java desktop application juga dapat digunakan dalam kegiatan lain
dirancang dengan mengikuti alur dari model seperti kegiatan bulanan pada Program
waterfall yaitu communication, planning, Kesehatan Keluarga.
modeling, construction, dan deployment. 2. Perlu dibuat aplikasi penilaian status gizi
2. Pengujian aplikasi NUSA (Nutrition Status balita sejenis aplikasi NUSA, dengan
Assesment) untuk penilaian status gizi balita penambahan keterangan keadaan kesehatan
yang berdasar pada standar WHO 2005 dari masing-masing balita.
dengan menggunakan white box memperoleh 3. Penelitian pengembangan aplikasi untuk
hasil sukses 100 % untuk semua kasus uji yang penilaian status gizi balita selanjutnya, dapat
diberikan dengan hasil yang didapatkan ditekankan pada hasil z-skor yang diberikan.
sesuai yang diharapakan, yaitu 10 kasus uji
untuk pengujian hasil penentuan status gizi UCAPAN TERIMA KASIH
berdasar indeks BB/U, 14 kasus uji untuk
penentuan status gizi berdasar indeks TB/U, Ucapan terimakasih ditujukan kepada
16 kasus uji untuk penentuan status gizi Prof. Dr. Fathur Rokhman, M.Hum., Drs. H,
berdasar indeks BB/TB, 5 kasus uji untuk Muhammad Harlanu, M.Pd., Drs. Suryono,
fungsi cek status gizi balita, 6 kasus uji untuk M.T., Feddy Setio Pribadi, S.Pd., M.T.,
36
Chumi Datus Saripah & Anggraini Mulwinda / Edu Komputika 2 (1) (2015)

Anggraini Mulwinda, S.T., M.Eng.,serta seluruh Tentang Standar Anthropometri Status Gizi
dosen Program Studi Pendidikan Teknik Anak. Jakarta.
Informatika dan Komputer Jurusan Teknik Murti, Fajri Hardhita, Djalal Er Riyanto dan
Suhartono. 2012. Aplikasi Berbasis Web
Elektro Fakultas Teknik Unnes.
untuk Pemantauan Status Gizi dan Tumbuh
Kembang Anak Berdasarkan Data
DAFTAR PUSTAKA Antropometri. Universitas Diponegoro.
http://core.ac.uk/download
Almatsier, Sunita. 2009. Prinsip Dasar Ilmu Gizi. /pdf/11736771.pdf. 7 Mei 2015 (22:54 WIB)
Cetakan ke VII. Gramedia. Jakarta. Novitasari, Dewi. 2012. Faktor-Faktor Risiko
Anggraeni, Reni dan Aviarini Indrarti. 2010. Kejadian Buruk Pada Balita yang
Klasifikasi Status Gizi Balita Berdasarkan Dirawat di RSUP Dr. Karyadi Semarang.
Indeks Antropometri (BB/U) Menggunakan Skripsi. Program Pendidikan
Jaringan Saraf Tiruan. SNASTI 2010, Sarjana Kedokteran, Fakultas
ICCS-14. Kedokteran, Universitas
Arikunto, Suharsimi. 2013. Prosedur Penelitian, Suatu Diponegoro.
Pendekatan Praktik. Rineka Cipta. Pressman, Roger S. 2010. Software Engineering : A
Jakarta Practitioner’s Approach. Seventh Edition.
Arisman. 2010. Gizi dalam Daur Kehidupan: Buku McGraw-Hill, Inc. New York.
Ajar Ilmu Gizi. Edisi 2. EGC. Raharjo, Budi, Imam Heryanto dan Arif Haryono.
Jakarta. 2012. Mudah Belajar Java. Cetakan
Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan. Pertama. INFORMATIKA. Bandung
2013. Riset Kesehatan Dasar. Kementrian Sianipar, R.H. 2013. Teori dan Implementasi Java.
Kesehatan RI. Jakarta. Cetakan Pertama. Informatika
Dinas Kesehatan. 2013. Buku Provil Kesehatan Bandung. Bandung.
Provinsi Jawa Tengah Tahun 2012. Dinas Supariasa, I.D.N., B. Bakri dan I. Fajar. 2012.
Kesehatan Provinsi Jawa Tengah. Penilaian Status Gizi. Cetakan I. EGC.
Semarang. Jakarta.
Indonesian-publichealth.com. 2013, Masalah Gizi Taboada, Guillermo L., Sabela Ramos, Roberto R.
Masyarakat, http://www.indonesian- Expósito, Juan Touriño, dan Ramón Doallo.
publichealth.com/2013/01/masalah-gizi- 2013. Java in the High Performance
masyarakat- 2.html#. 11 Maret Computing Arena: Research, Practice
2015 (11:00 WIB). Andexperience. Science of Computer
Indrajani. 2009. Sistem Basis Data dalam Paket Five Programming 78(2013) 425- 444.
in One. Gramedia. Jakarta Elsevier.
Irianto, Djoko Pekik. 2007. Panduan Gizi Lengkap Yuhendra, Rendi Poerwanta. 2013. Perancangan
Keluarga dan Olahragawan. ANDI. Sistem Inventory Spare Parts Mobil pada
Yogyakarta. CV. Auto Parts Toyota Berbasis Aplikasi Java.
Kementrian Kesehatan RI. 2011. Keputusan Jurnal TEKNOIF, Vol.1, No.2, Edisi
Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor Oktober 2013.
: 1995/MENKES/SK/XII/2010

37

Anda mungkin juga menyukai