Anda di halaman 1dari 13

2

Dalam pelajaran Sejarah Budaya Islam ini guru perlu menyusun strategi yang menyesuaikan

dengan materi yang diajarkan. Karena mata pelajaran SKI merupakan materi yang di dalamnya

terdapat cerita-cerita sejarah yang cenderung membosankan di kalangan para peserta didik. Proses

belajar SKI dengan menggunakan metode ceramah, tanpa media pembelajaran adalah hal yang akan

membuat siswa menjadi siswa yang pasif dan proses pembelajaran akan menjadi sangat

membosankan. Seperti yang peneliti lihat, di MA Al-Huda Jatiluhur ketika melakukan penelitian di

sana guru masih menggunakan strategi belajar yang lama yaitu berceramah. Yang di mana guru

hanya berbicara mengenai materi dan peserta didik hanya mendengarkan guru tersebut.

Hal ini menyebabkan proses pembelajaran menjadi membosankan, membuat siswa menjadi

monoton tanpa berpartisipasi dalam proses pembelajaran. Peserta didik terlihat sangat tidak

bersemangat dan terlihat malas ketika pembelajaran bahkan banyak peserta didik yang terlihat

mengantuk dan yang lebih parahnya adalah peserta didik izin keluar dengan alasan ingin pergi ke

kamar mandi yang menurut peneliti ini adalah hanya alasan mereka agar tidak mendengarkan materi

yang diceritakan oleh guru tersebut.

Dari penampakan masalah di atas sangat jelas bahwa strategi mengajar itu mempengaruhi

proses belajar. Strategi mengajar guru yang buruk juga sangat mempengaruhi pada pembelajaran

siswa yang buruk. Hal ini dapat disebabkan oleh kurangnya persiapan dan penguasaan mata

pelajaran oleh guru, yang akan disajikan oleh guru dengan cara yang kurang jelas dan kurang

menarik .

Strategi pembelajaran didasarkan pada pencapaian tujuan tertentu. Artinya, semua pengambilan

keputusan pengambilan strategi diarahkan untuk mencapai tujuan sehingga penempatan langkah-

langkah pembelajara, penggunaan fasilitas dan sumber belajar , atau penggunaan media

pembelajaran menjadi fokus guru supaya mencapai tujuannya. Tetapi, sebelum guru melakukan hal

tersebut, guru perlu menetapkan tujuan yang jelas sehingga guru dapat mengukur kesuksesan siswa.

Strategi pembelajaran adalah rencana yang harus dilaksanakan guru untuk memaksimalkan potensi
3

yang dimiliki siswa supaya dapat berpartisipasi lebih aktif dalam kegiatan pembelajarannya dan

hasil yang yang diharapkan dapat tercapai.

Dalam pandangan konstruktivis belajar, belajar adalah proses pembentukan pengetahuan.

Pendidikan ini harus dilakukan oleh pembelajar (student). Ia harus aktif, berpikir positif,

merumuskan konsep, dan memahami tentang hal-hal yang sedang dipelajarinya. Dalam belajar

konstruktivis, guru berperan dalam membantu siswa untuk membentuk pengetahuannya. Sebagai

seorang pendidik, di dalam proses belajar terutama pada mata pelajaran SKI harus benar-benar

memiliki pengetahuan yang luas dan merancang strategi yang cocok untuk proses pembelajaran di

kelas agar tidak hanya guru yang mendominasi proses pembelajaran akan tetapi peserta didik pun

dapat ikut terlibat aktif. Agar tujuan pembelajaran tercapai, banyak sekali strategi yang bisa guru

gunakan selain menggunakan metode ceramah. Pendidik / guru dapat menggunakan strategi

pembelajaran penemuan (discovery), atau strategi pembelajaran dengan berdiskusi dan lain

sebagainya. Dalam proses pembelajaran menggunakan metode tersebut dapat lebih melibatkan

peserta didik sehingga proses belajar pun tidak membosankan dan peserta didik dapat merasakan

gairah belajar.

Berdasarkan permasalahan di atas maka peneliti ingin melakukan penelitian dengan judul

“Strategi Guru Untuk Mengatasi Kejenuhan Belajar Sejarah Kebudayaan Islam Pada Siswa-

Siswi MA Al-Huda Jatiluhur” untuk mempelajarinya lebih lanjut.

B. Identifikasi Masalah

1. Strategi yang monoton dalam pembelajaran Sejarah Budaya Islam membuat siswa-siswi jenuh

dalam belajar

2. Faktor penghambat dan pendukung dalam mengajar Sejarah Budaya Islam di kelas

3. Hasil dan evaluasi dari strategi yang digunakan oleh guru kepada siswa pada pembelajaran

Sejarah Budaya Islam


4

C. Batasan Masalah

Peneliti membatasi penelitian hanya berkaitan dengan “Strategi Guru Untuk Mengatasi

Kejenuhan Belajar SKI Pada Siswa-Siswi MA Al-Huda Jatiluhur”.

D. Rumusan Masalah

1. Strategi apa yang dilakukan oleh guru untuk mengatasi kejenuhan pembelajaran Sejarah

Kebudayaan Islam pada siswa-siswi MA Al-Huda Jatiluhur?

2. Faktor pendukung dan penghambat apa dalam mengatasi kejenuhan belajar Sejarah Budaya

Islam di kelas?

3. Bagaimana hasil dan evaluasi strategi yang dilakukan guru untuk mengatasi kejenuhan belajar

Sejarah Kebudayaan Islam pada siswa-siswi MA Al-Huda Jatiluhur?

E. Tujuan Penelitian

1. Untuk mempelajari strategi guru mengatasi kejenuhan pembelajaran Sejarah Budaya Islam pada

siswa-siswi MA Al-Huda Jatiluhur.

2. Untuk mengetahui faktor pendukung dan penghambat guru dalam mengatasi kejenuhan belajar

SKI di kelas.

3. Untuk menemukan hasil strategi yang digunakan guru untuk mengatasi kejenuhan belajar

Sejarah Budaya Islam siswa-siswi MA Al-Huda Jatiluhur.

F. Kegunaan Penelitian
5

1. Teoritis

Hasil penelitian ini semoga bermanfaat bagi calon para guru yang akan datang dalam mengatasi

kejenuhan mempelajari ilmu pendidikan khususnya Sejarah Budaya Islam, dan sebagai sumber

atau referensi bagi semua kalangan.

2. Praktis

a. Pendidik

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi acuan bagi pendidik untuk mengevaluasinya

agar dapat lebih kreatif dan menerapkan strategi pembelajaran terbaru sesuai dengan

karakteristik siswanya.

b. Peserta Didik

Hasil penelitian ini diharapkan dapat membantu siswa menjadi lebih terlibat dalam proses

pembelajaran SKI

c. Sekolah

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi referensi guru terkait strategi mengatasi

kebosanan pembelajaran bagi siswa.

d. Peneliti

Diharapkan dapat menambah wawasan dan pengalaman untuk peneliti agar dapat

menciptakan pembelajaran yang lebih menarik.

G. Metodologi Penelitian
6

H. Pendekatan dan Metode Penelitian

Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Mengacu pada Strauss dan Corbin penelitian

kualitatif adalah suatu jenis penelitian yang prosedur penelitiannya tidak menggunakan prosedur

statistik atau kuantifikasi. Dalam hal ini penelitian kualitatif merupakan penelitian tentang

kehidupan seseorang, cerita, perilaku, gerakan sosial, fungsi organisasi atau hubungan timbal balik.

Ibnu Hajar (1996) mengemukakan bahwa penelitian kualitatif adalah menyajikan hasil dalam bentuk

deskriptif naratif.

Penggunaan metode kualitatif memungkinkan peneliti untuk mengetahui kepribadian orang dan

melihat mereka sebagaimana mereka memahami dunianya. Apa yang diamati secara langsung

tentang pengalaman mereka sehari-hari. Dengan begitu, penelitian kualitatif mengantarkan peneliti

kepada penjelajahan konsep tentang keindahan, keadilan, cinta, prustasi, harapan dan kepercayaan

yang dipahami responden, perilaku dan alat-alat yang digunakan dalam kehidupan sebagai makhluk

berbudaya. Peneliti kualitatif mempelajari orang-orang dengan mendengarkan apa yang dikatakan

tentang diri mereka dan pengalamannya dari sudut pandang orang yang sedang diteliti.

Setiap penelitian harus berujung pada sintesis pengetahuan yang membantu peneliti

menyelesaikan masalah, baik berupa pelurusan konsep, saran tindakan, kebijakan atau pelurusan

nilai-nilai yang diyakini masyarakat. Penelitian kualitatif juga penelitian yang menginterpretasikan

fenomena-fenomena dan menggabungkan berbagai metode yang ada. Metode penelitian yang

digunakan untuk mengamati objek secara ilmiah didasarkan pada fenomena yang sifatnya alamiah

ataupun memang yang rekayasa. Misalnya fenomena sebuah perilaku, persepsi atau tindakan

kemudian di deskripsikan secara linguistik dalam suatu konteks khusus dengan menggunakan

berbagai metode ilmiah. Pengumpulan data dilakukan dengan teknik triangulasi.

Adapun dalam penelitian ini mendeskripsikan bagaiman strategi guru untuk mengatasi

kejenuhan belajar siswa-siswi dalam mata pelajaran SKI di MA Al-Huda Jatiluhur. Selain itu
7

digunakan juga metode field research (penelitian lapangan). Penelitian lapangan merupakan

penelitian yang dalam mengumpulkan datanya terjun langsung ke lapangan atau tempat yang

diteliti.

I. Tempat Dan Waktu Survei

Survei ini dilakukan di MA Al-Huda Jatiluhur tepatnya terletak di daerah Jalan Ir. H.

Djuanda tepatnya di Cilegong Kecamatan Jatiluhur Kabupaten Purwakarta Jawa Barat 41152

pada tanggal 10 Januari sampai dengan tanggal 15 Juni 2022.

J. Responden

Responden dari survei ini adalah guru Sejarah Budaya Islam dan peserta didik Madrasah

Aliyah Al-Huda. Ibu Mia Kusmayani, S.Pd.I adalah guru Sejarah Budaya Islam yang mengetahui

proses belajar di kelas dan bagaimana strategi yang digunakan oleh beliau ketika proses belajar di

kelas.

Dari siswa-siswi untuk mengetahui kondisi bagaimana proses belajar mereka pada mata

pelajaran Sejarah Budaya Islam di kelas dan guna mengetahui perkembangan dari strategi belajar

yang diterapkan oleh guru dalam mata pelajaran SKI.

K. Jenis dan Sumber Data

Jenis dalam penelitian ini memakai jenis penelitian yang bersifat deskriptif. Maksudnya

adalah ouput data yang diperoleh tidak menghasilkan angka-angka. Dan sumber data yang

digunakan adalah hasil dari catatan observasi peneliti, kemudian hasil dari wawancara dan

dokumen-dokumen lainnya.

L. Teknik Pengumpulan Data


8

Teknik untuk pengumpulan data pada penelitian ini adalah sebagai berikut:

a. Wawancara

Menurut Bogdan dan Biklen (Sugiyono, 2010), wawancara merupakan percakapan yang

bertujuan. Biasanya antara dua orang (kadang lebih) yang diarahkan oleh salah seorang

dengan maksud untuk memperoleh keterangan. Dengan kata lain, wawancara mendalam

dilakukan untuk mengkonstruksi mengenai orang, kejadian, kegiatan, organisasi, perasaan,

kepedulian dan lain sebagainya. Prosedur melakukan wawancara biasanya dimulai dengan

percakapan bersifat pengenalan serta penciptaan hubungan yang serasi antara peneliti dengan

subyek. Barulah dimulai membicarakan persoalan yang diharapkan dengan memberitahu

tujuan penelitian serta meyakinkan subyek bahwa apa yang dibicarakan akan dirahasiakan.

Dalam hal ini peneliti akan melakukan wawancara bersama guru mata pelajaran SKI

terkait dengan proses pembelajaran, strategi apa yang dilakukan selama proses pembelajaran,

kendala yang dihadapi serta bagaimana hasil dan evaluasi yang dilakukan guru. Kemudian

juga akan dilakukan wawancara dengan beberapa siswa-siswi mengenai proses pembelajaran

SKI mereka di dalam kelas.

b. Observasi

Teknik pengumpulan data ini dilakukan oleh peneliti dengan terlibat kepada kegiatan

sehari-hari atau objek yang akan diamatinya. Observasi dapat dilakukan oleh peneliti secara

terbuka atau terselubung dalam latar alamiah. Observasi tersebut juga dapat dicatat dengan

berbagai cara, misalnya membuat catatan. Dengan begitu, peneliti akan mendapatkan data

yang lebih lengkap. Menurut Williams yang diterjemahkan oleh Moleong (1989)

disimpulkan bahwa salah satu obervasi yang dapat digunakan dalam pengumpulan data

adalah observasi pasif. Observasi pasif ini adalah peneliti hadir dalam suatu situasi tetapi
9

tidak berperan serta dengan orang-orang di dalamnya. Kemudian melakukan wawancara baik

yang terstruktur maupun yang tidak dan melakukan pengkajian dokumen.

Dalam pelaksanaan penelitian ini, yang menjadi sasaran observasi peneliti adalah guru

dan siswa-siswi Madrasah Aliyah Al-Huda Jatiluhur. Kegiatannya adalah terjun langsung ke

dalam kelas untuk mengamati strategi apa yang dilakukan guru ketika proses pembelajaran

SKI dimulai serta mengamati bagaimana respon siswa-siswi selama proses pembelajaran

berlangsung

c. Dokumentasi

Teknik ini merupakan sebuah catatan yang nantinya akan dijadikan sumber data yang

kemudian akan dimanfaatkan untuk menguji dan menyimpan informasi yang dihasilkan.

Setelah melakukan wawancara kepada guru SKI dan peserta didik di MA Al-Huda Jatiluhur

itu kemudian peneliti dokumentasikan hasil catatan wawancaranya dan foto-foto ketika

melakukan wawancara.

M. Instrumen Penelitian

a. Kisi-kisi

Dalam penelitian ini ada 3 aspek yang akan digali untuk melihat strategi yang digunakan

oleh guru dalam mengatasi kejenuhan belajar pada mata pelajaran SKI mulai dari

perencanaan, pelaksanaan dan hasilnya. Kisi-kisi yang digunakan dalam penelitian ini adalah

sebagai berikut.

NO Fokus Deskripsi Fokus Sumber


10

Masalah

1 Strategi guru Pelaksanaan strategi yang Observasi dan

mengatasi digunakan guru ketika belajar SKI wawancara

kejenuhan

belajar SKI

2 Hambatan Faktor penghambat yang dialami Wawancara

yang dihadapi oleh guru ketika menerapkan

ketika strategi belajar tersebut

menerapkan

strategi

belajar

3 Hasil dan Hasil dan evaluasi pembelajaran Observasi dan

evaluasi dari SKI Wawancara

strategi

pembelajaran

yang telah

dilakukan

b. Instrumen

Alat instrumen penelitian yang digunakan di dalam penelitian ini adalah melalui observasi

dan wawancara. Obervasi yang dilakukan peneliti meliputi apa saja yang menjadi fokus kajian

yang diteliti seperti tempat, kejadian, kegiatan, perasaan dan pelaku. Berikut alat instrumen yang

peneliti gunakan ketika melakukan kegiatan wawancara bersama narasumber.


11

Pertanyaan Untuk Peserta Didik

Bagaimana pendapat kamu tentang guru SKI di sini?

Apa yang kamu rasakan ketika mata pelajaran SKI diajarkan oleh guru di

sini?

Menurut kamu, apakah belajar SKI itu menyenangkan? Atau malah

membuat kamu bosan?

Apa yang kamu lakukan ketika kamu sudah merasa jenuh dalam belajar

SKI di kelas?

Apa strategi yang dilakukan guru SKI di sini ketika melihat kamu dan

teman-teman yang lainnya sudah jenuh?

Apakah strategi yang dilakukan guru itu membantu kamu ?

Pertanyaan Untuk Guru SKI

Dalam mengajar mapel SKI, apakah RPP yang dibuat itu sendiri atau

dibuat bersama guru lain?

Bagaimana proses belajar SKI di kelas?


12

Apa saja hambatan yang Ibu hadapi ketika mengajar mapel SKI?

Ketika situasi di dalam kelas sudah menunjukkan tanda peserta didik

mulai jenuh, strategi apa yang ibu lakukan?

Apa ada hambatan ketika ibu menerapkan strategi tersebut? Apa saja

kendalanya?

Bagaimana Ibu mengatasi kendala tersebut?

Media apa yang Ibu gunakan ketika pembelajaran SKI?

Bagaimana hasil dari strategi yang Ibu gunakan?

N. Teknik Analisis Data

Teknik yang dilakukan adalah menggunakan teknik model Miles dan Huberman. Miles dan

Huberman mengemukakan bahwa aktivitas dalam analisis data pada kualitatif dilakukan secara

interaktif dan berlangsung secara terus menerus sampai tuntas, sehingga datanya sudah jenuh

(Huberman, 1992). Adapun teknik analisis data yang dilakukan adalah sebagai berikut.

a. Reduksi Data

Dalam hal ini peneliti memilih data yang diperlukan seperti data nama peserta didik MA

Al-Huda Jatiluhur, hasil belajar mata pelajaran SKI dan dokumen-dokumen berupa rencana

pembelajaran dan penilaian mata pelajaran SKI.


13

b. Tampilan Data

Setelah data ini direduksi, maka selanjutnya data ini tampilkan. Data tersebut ditampilkan

atau disajikan dalam bentuk deskripsi singkat dan teks deskriptif. Dengan menampilkan data,

maka akan memudahkan untuk memahami apa yang akan terjadi, merencanakan kerja

selanjutnya berdasarkan apa yang telah dipahami tersebut.

Penyajian data dalam penelitian kualitatif dapat dilakukan dengan menggunakan uraian,

bagan dan yang sering digunakan adalah dengan teks narasi. Peneliti akan menampilkan hasil

wawancara dan analisa data berupa strategi guru mengatasi kejenuhan, hambatan, hasil dan

evaluasi pembelajaran SKI.

c. Kesimpulan

Kesimpulan dalam kualitatif nantinya dapat menjawab pertanyaan penelitian yang

dirumuskan dalam rumusan masalah sejak awal tadi, terkadang juga tidak dapat terjawab

semua, dikarenakan karena penelitian kualitatif yang berkembang dan menemukan teori.

Diharapkan peneliti dapat menemukan teori baru di lapangan. Pada hasil penelitian tentang

strategi guru untuk mengatasi kejenuhan ini akan ditemukan hasil yang kemudian nantinya akan

diambil makna dari konsep tersebut.

O. Pengujian Keabsahan Data

Pengujian untuk mencari validitas data dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan

triangulasi data. Triangulasi data digunakan sebagai proses untuk meningkatkan kehandalan data

dan konsistensi serta berguna sebagai alat bantu analisis data di lapangan. Kegiatan triangulasi itu

sendiri dilakukan dengan cara peneliti mengumpulkan data terkait apa yang diperolehnya selama di

lapangan. Data triangulasi yang diolah peneliti adalah dari sumber penelitian dan dari triangulasi
14

metode pengumpulan data baik dari wawancara, observasi dan juga dokumentasi yang dilakukan

peneliti kepada guru SKI dan siswa-siswi MA Al-Huda Jatiluhur.

Anda mungkin juga menyukai