Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Rukun iman yang kelima adalah beriman kepada hari akhir. Iman kepada hari akhir adalah percaya akan
adanya hari akhir. Hari akhir adalah hari berakhirnya kehidupan dunia. Pada saa t itu baik dan buruknya
perilaku seseorang akan dicatat bergantung bagaimana kadar keimanan seseorang dalam hatinya. Orang
yang benar-benar beriman pada hari kiamat akan senantiasa menjaga agar perilakunya baik dan
berusaha menjauhi hal-hal yang buruk. Begitu juga sebaliknya, seorang manusia tidak disebut mukmin
sebelum ia beriman kepada apa yang terkandung dalam al-Qur’an dan sunnah Rasul yang benar yang
berkaitan dengan hari akhir. Mengetahui adanya hari akhir dan senantiasa mengingatnya sangatlah
penting, karena akan memberikan pengaruh yang besar terhadap kebaikan jiwa manusia, ketakwaan,
dan komitmennya terhadap agama. Tidak ada yang membuat hati keras dan memberanikan orang
berbuat maksiat daripada kelalaian mengingat hari kiamat, kengerian, dan kedahsyatannya.
Secara umum pengertian iman kepada hari kiamat yaitu percaya dan yakin bahwaseluruh alam semesta
dan isinya akan hancur suatu saat nanti dan setelah itu akan adakehidupan yang kekal
(akhirat).Sedangkan menurut bahasa (etimologi) yaitu percaya akan datangnya hari kiamat (hari akhir).
Menurut istilah (terminologi) yaitu percayai dan yakin akan adanya kehidupan akhirat yang kekal setelah
kehidupan dunia ini.
Para Ulama’ membagi kiamat menjadi dua macam, yaitu kiamat sugra dan kiamat kubra.
1. Kiamat Sugra, adalah kiamat kecil, yaitu rusaknya sebagian makhluk, misalnya kematian dan
terjadinya bencana alam seperti gempa bumi, gunung meletus, banjir dan sebagainya.
2. Kiamat Kubra, adalah kiamat besar Adalah hancurnya alam semesta dengan segala isinya secara
serempak, atau berakhirnya seluruh kehidupan makhluk alamini secara serempak.
Kapan terjadinya hari kiamat hanya Allah yang tahu, tidak ada satu makhluk pun yang dapat
mengetahui secara pasti kapan kiamat terjadi (QS. Thoha : 15)
Tanda-tanda hari kiamat diterangkan oleh Rasulullah SAW dalam hadis yang diriwayatkan oleh Ibnu Abi
Syibah, Muslim dan Turmudzi. Tanda-tanda hari kiamat adalah sebagai berikut:
2. Bumi digoncangkan sekuat kuatnya hingga mengeluar kan isi yang dikandungnya (QS. Al-Zalzalah
: 1-5)
3. Gunung-gunung kemudian pecah berterbangan menjadi pasir (QS. Al- Haqqah : 14)
4. Matahari di gulung, bintang-bintang berjatuhan dan laut meluap. (QS. Al- Infithor : 1 – 3)
5. Manusia tidak dapat menolong manusia lainnya, bahkan seorang ayah terhap anaknya sendiri.
(QS. Lukman : 33)
1.Yaumul Barzakh atau Alam Kubur, merupakan pintu gerbang menuju akhirat atau batas alam dunia
dan alam akhirat.
2.Yaumul Baats, adalah hari dibangkitkannya manusia dari alam kubur untuk diarahkan menuju padang
Mahsyar.
3.Yaumul Mahsyar, adalah hari dikumpulkannya seluruh manusia yang telah dibangkitkan dari kuburnya,
disebuah padang yang sangat luas bernama Padang Mahsyar.
5.Syirot : Jembatan / jalan yang menghubungkan / mengantarkan manusia kesurga atau neraka.
6.Surga : tempat balasan bagi orang yang beriman kepada Allah SWT
7.Neraka :tembak balasan bagi orang yang ingkar kepada Allah SWT
1. Kondisi Bumi, Laut dan Gunung ketika hari kiamat tiba, terjadi goncangan bumi yang luar biasa
dahsyat. Bumi ini memuntahkan seluruh isi perutnya ke luar, berhamburan dan hancur
berantakan.Lautan meluap dan terbelah. Gunung-gunung bergerak dan berguncang
keras,kemudian pecah beserpihan bagaikan butir-butir pasir yang berserakan, beterbangan
bagaikan kapas-kapas yang bertebaran di udara. Gunung-gunung yang menjulang tinggi inggi itu
pun tak ubahnya dengan fatamorgana, tak lagi meninggalkan bekas keperkasaannya.
2. Kedaaan Langit dan Bintang-bintang Alquran menggambarkan keadaan benda benda langit pada
hari kiamat benar benar mengerikan.Semua tampak besr dan terang hingga membuat mata
yang melihatnya tak kuasa menahan sakit. Tatanan dan aturannya menjadi hancur. Matahari
bertabrakan dengan bulan. Adapun langit yang kita lihat akan bergoncang,terbelah dan hancur.
Gugusan langit akan luluh bagaikan barang-barang tambang yang diluluhkan dan mencair. Alam
ini dipenuhi dengan asap tebal dan awan gelap.
3. Jerit Kematian dalam kondisi seperti itu, ditiuplah sangkakala, jerit kematian pun menyeruak
keseluruh jagad. Ketika itu, seluruh manusia dan makhluk hidup mengalami kematian.Tidak
sesuatu pun yang tersisa di dunia ini. Pada detik-detik peristiwa itu terjadi,seluruh manusia
merasa ketakutan dan panik. Mereka goncang dan kebingungan, kecuali orang-orang mukmin
yang memahami hakikat wujud ini, segala hikmah danrahasianya, hati mereka tenggelam dalam
makrifat dan mahabbah (cinta) kepada Allah SWT.
4. Jerit Kebangkitan dan Permulaan Kiamat Setelah peristiwa itu terjadi, alam akhirat pun
memasuki babak baru; alam yang memiliki potensi untuk kekekalan dan keabadian.Nur Ilahi
memancarkan sinarnya, jeritan kebangkitan menggema, nusyur segera berlangsung, seluruh
umat manusia serta binatang-binatang pun dihidupkan kembali hanya dengan sekejap saja.
Seluruh manusia diliputi kebingungan dan goncangan jiwa yang dahsyat bagaikan kupu-
kupuyang beterbangan tanpa arah.Kini, mereka berada di satu tempat yang agung, berdiri di
hadapan Tuhan Yang Maha Besar untuk dilakukan hisab dan perhitungan amal atas masing-
masing. Seluruh manusia dikumpulkan. Bahkan, sebagian mereka mengira bahwa mereka
berada dialam barzakh hanya sekejap atau sehari saja.
5. Kerajaan Allah dan Terputusnya Sebab dan Nasa dii alam baru itu tersingkaplah segala hakikat.
Kerajaan dan kekuasaan seluruhnya hanya milik Allah. Seluruh umat manusia menjadi ketakutan
dan tidak seorang punyang berani atau mampu berkata-kata dan mengangkat suara. Mereka
tenggelam didalam pikiran masing-masing; tentang nasib dan perjalanan akhir mereka.
Bahkan,anak akan lari dan tak peduli lagi akan ayah dan ibunya. Sanak keluarga satu
samalainnya saling meninggalkan, hubungan nasab dan keturunan pun menjadi terputustak lagi
berarti. Hubungan kekerabatan dan persahabatan yang dibina berdasarkan keuntungan materi,
duniawi dan hawa nafsu berubah menjadi permusuhan satu samalainnya. Seluruh jiwa manusia
dipenuhi oleh penyesalan dan kerugian terhadap apa yang telah mereka lakukan di dunia.
6. Mahkamah Keadilan Ilahi pada hari ini lembaran amal dibagi-bagikan, setiap amal dibukakan di
hadapan masing-masing pelakunya sebegitu jelas sehingga tidak lagi memerlukan pemeriksaan
terhadap amal tersebut. Dalam peradilan ini disaksikan oleh dihadirkan para malaikat, para nabi
dan hamba-hamba pilihan sebagai saksi-saksi atas berbagai amal tiap-tiap manusia.Mulut
mereka ditutup serapat rapatnya,yang dapat berbicara hanya tangan,kaki dan kulit tubuh
menjadi saksi atas perbuatan seseorang. Seluruh manusia akan dihisab secara teliti. Segenap
perbuatan mereka akan ditimbang dengan timbangan (mizan) Ilahi. Seluruhnya akan diadili
berdasarkan Keadilan Ilahi, dan masing-masing diri akan melihat hasil perbuatannya. Pada hari
itu juga di tentukan balsan akan tiap amalan mereka siapa siapa yang shaleh akan mendapatkan
pahala 10x lipat,dan sebaliknya siapa siapa yang sesat mereka akan menanggung siksa mereka
sendiri tanpa kurang sedikitpun.Tidak ada yang mampu menolong mereka,kecuali syafa’at dari
rasulullah Muhammad SAW dan orang orang yang di ridhoi oleh Allah SWT.
7. Menuju ke Tempat Abadi Setelah pengadilan itu selesai, tibalah babak berikutnya,
diumumkanlah keputusan Ilahi. Orang-orang yang saleh dipisahkan dari orang-orang yang
durhaka. Kaumm mukmin menuju ke surga firdaus dengan wajah yang berseri-seri dan penuh
gembira. Sedangkan orang-orang kafir dan kaum munafik digiring ke neraka jahanam dalam
keadaan terhina. Wajah mereka hitam dan kotor, berjalan di dalam kegelapan. Ketika orang-
orang mukmin telah mendekati surga, dibukakan pintu untuk mereka. Para malaikat rahmat pun
menyambut kedatangan mereka seraya mengucapkan selamat dengan penuh hormat, dan
memberi kabar gembira kepada mereka akan kebahagiaan yang abadi. Akan tetapi, tatkala
orang-orang kafir dan munafik itu sampai di neraka jahanam,terbukalah pintu di hadapan
mereka, dan para malaikat azab mencaci-maki merekadengan kasar dan penuh kedengkian.
Mereka diancam dengan siksa pedih selama-selamanya.
8. Surga. Didalam surga, terdapat taman yang membentang, seluas langit dan angkasa,dipenuhi
oleh aneka ragam pepohonan dengan bermacam-macam buahnya yang sudah matang dan
mudah dipetik. Di dalam taman itu juga terdapat tempat isitirahat dan bersenang-senang yang
sangat luas dan indah, sungai-sungai dengan airnya yang sejuk, susu, madu dan minuman yang
bersih dan segar. Apa pun yang mereka inginkan tersedia di dalamnya. Bahkan lebih dari apa
yang mereka inginikan.Pakaian penduduk surga terbuat dari sutra, sundus dan istabrak (jenis
sutra) yang dihiasi dengan bermacam-macam hiasan yang indah. Mereka duduk bersandaran
diatas dipan-dipan dan kasur-kasur yang empuk sambil berhadap-hadapan. Tidak terrdengar
suara apapun dari penduduk surga selain puji dan syukur kepada AllahSWT. Mereka tidak
pernah berbicara dengan kata-kata yang sia-sia dan kotor, mereka pun tidak mendengar hal
yang serupa. Mereka tidak diganggu oleh rasa dingin atau pun panas, tidak mengenal rasa sakit,
lelah dan bosan, tidak juga rasa sedih dan takut. Hati mereka bersih, tidak sedikit pun tergores
rasa dengki dan iri. Para pelayan anak-anak kecil senantiasa melingkari mereka bagaikan
mutiara-mutiara yang tersimpan rapih, begitu indah dan menakjubkan. Mereka menyajikan
gelas-gelas yang berisikan minuman surgawi nan lezat dan membangkitkan semangat yang tak
terbayangkan. Tidak ada bahaya dan rasa sakit apa pun. Mereka dapat menikmati berbagai
macam buah dan daging burung.Di dalam surga, kaum laki-laki mendapatkan pelayanan terbaik
dari isteri-isteri yang cantik, suci dari segala aib dan sangat mencintai suami-suaminya. Lebih
dari itu semua, mereka pun memperoleh kenikmatan ruhani dan keridhaan Ilahi. Mereka
senantiasa mendapat kasih sayang dan kelembutan dari Tuhan Yang Maha Kasih,sehingga
mereka hanyut dalam kebahagiaan dan kedamaian yang tidak seorang pun dapat
menggambarkannya. Sungguh kebahagiaan yang tidak ada bandingan. Segala kenikmatan yang
tidak mungkin terbayangkan, dan rahmat, keridhaan serta kedekatan diri di sisi Allah, semua itu
abadi dan tak terbatas.
9. Neraka. Neraka adalah tempat akhir orang-orang kafir dan kaum munafik yang tidak
mempunyai nurani sama sekali di dalam hatinya. Di tempat itulah seluruh para pendurhaka
dikumpulkan. Neraka masih saja dapat menampung dan menyambut,sampai ia berkata:
“Apakah masih ada tambahan lagi?”. Di dalamnya tidak ada selain api dan siksa. Lidah api neraka
itu menjilat-jilat sampai ke atas dan dari semua arah. Suaranya yang menakutkan dan penuh
murka menambah rasa takut, ngeri dan menggetirkan jiwa. Wajah-wajah penghuninya masam,
redup, gelap, hitam dan sangat jelek.Bahkan, para malaikat yang dipercaya untuk menjaganya
pun berlaku keras dankejam. Dari wajah-wajah mereka tidak tampak rasa belas kasih, sedikit
pun.Penghuni neraka itu dibelenggu dengan rantai-rantai dari besi. Mereka dikelilingiapi neraka
dari semua sisi, bahkan mereka sendiri sebagai kayu-kayu bakarnya.Mereka tidak mendengar
apa-apa selain jeritan, rintihan, tangisan dan keluh kesah para penghuninya, serta teriakan para
malaikat yang mengawal mereka.Wajah-wajah para penghuni neraka itu disiram dengan air
mendidih yang sangat panas sehingga isi perut mereka pecah. Setiap kali meminta minum,
mereka diberikan minuman dari muhl yang sangat panas dan berbau busuk. Mereka menerima
minuman itu bagaikan unta-unta yang kehausan. Ketika diminum, usus-usus mereka menjadi
terputus-putus dan hancur.Makanan mereka terbuat dari pohon zakum, yaitu sejenis pohon
yang tumbuh didalam neraka. Jika mereka memakannya, akan bertambah pedih siksa mereka,
perutmereka terbakar. Adapun pakaian mereka terbuat dari bahan hitam yang sangat
kasar,yang jika dipakai akan menambah siksa menjadi lebih pedih lagi.Begitu beratnya siksa yang
diderita, mereka meminta dimatikan lagi. Akan tetapi, jawaban yang datang kepada mereka
adalah: kalian akan menetap di neraka ini selama-lamanya.
F. Sikap Beriman pada Hari Akhir
a. Selalu berusaha menjadi lebih baik. Seseorang yang beriman kepada hari akhir akan berusaha
menjadi lebih baik dari hari-hari yang telah terlewati. Jika kemarin ia melaksanakan satu
kebaikan, hari ini akan berusaha untuk melakukan dua atau lebih kebaikan. Seseorang yang
beriman kepada hari akhir menginginkan hari ini lebih baik dari hari kemarin dan hari esok harus
lebih baik dari hari ini. Jika hari kemarin lebih baik dari hari ini berarti seseorang termasuk
golongan orang yang merugi.
b. Tidak silau pada gemerlap dunia. Dunia dan seluruh isinya menawarkan kenikmatan sesaat.
Orang-orang yang tidak menyadariakan tertipu oleh gemerlapnya dunia, mereka akan terseret
dan tenggelam dalam kemegahan sesaat.Mereka lupa bahwa dunia hanya sementara. Mereka
yang kaya bisa silau dengan kekayaan yang dititipkan kepadanya. Mereka yang miskin dapat
melupakan tujuan penciptaannya karena kemiskinannya.Hanya orang-orang yang beriman dan
menyadari bahwa dunia ini hanya sementara yang tidaktertipu oleh gemerlapnya dunia.
Kekayaan merupakan suatu hal yang patut disyukuri.Kemiskinan yang datang tentunya tidak
diharapkan. Kaya atau miskin merupakan cobaan dari AllahSwt. Orang kaya diuji dengan
kekayaannya dan si miskin diuji dengan kemiskinannya. Jika si kaya menjadi orang yang
bersyukur dan dapat mempergunakan kekayaannya dengan sebaikbaiknya (pada jalan yang
diridai Allah) berarti ia termasuk orang orang yang beruntung. Si miskin yang bersyukur dengan
kemiskinannya dan tetap menjalankan tujuan penciptaannya sebagai manusia, ia termasuk
orang yang beruntung. Kaya atau miskin dapat mengantarkan seseorang pada kekufuran.Si kaya
atau si miskin hendaknya tidak tertipu oleh gemerlapnya dunia yang tidak kekal. Kekuasaan yang
dimiliki hendaknya tidak melenakan dari mengingat Allah SWT. Ingatlah kembali kisah Fir’aun.
Fir’aun yang menjabat sebagai raja memiliki sifat takabur. Ia sangat sombong dengan jabatan
yang dimilikinya. Bahkan, ia mengaku sebagai tuhan yang harus disembah oleh rakyatnya.
Sungguh, perilaku yang tidak sepantasnya ditiru. Seseorang yang berkuasa hendaknya
menyadari bahwa kekuasaan tersebut hanya sementara. Kekuasaan dapat berakhir oleh waktu.
Oleh karena itu, seseorang tidak sepantasnya menyombongkan diri atas apa pun yang dititipkan
kepadanya.
c. Tidak Iri atas nikmat orang lain. Allah memberikan nikmat yang berbeda-beda kepada manusia.
Ada manusia yang dikaruniai nikmat berupa kekayaan. Ada yang dikaruniai nikmat berupa
keturunan, kecerdasan,keberuntungan, dan lain sebagainya. Terhadap nikmat yang diperoleh
orang lain kita tidak boleh merasa iri. Iri dapat berupa sikap tidak rela orang lain mendapat
nikmat dan ingin agar nikmat tersebut beralih kepadanya.
d. Bersikap rendah hati. Bersikap rendah hati terhadap apa pun yang dimiliki merupakan perilaku
terpuji. Rendah hati berbeda dengan rendah diri. Orang yang rendah hati menyadari bahwa
segala sesuatu yang dimilikihanya titipan Allah Swt. Titipan yang setiap saat dapat diambil oleh
pemiliknya. Oleh karena itu,seseorang yang rendah hati tidak pernah sombong dengan sesuatu
yang dititipkan kepadanya. Iamerasa tidak patut bersikap sombong dan berbangga diri terhadap
titipan Allah.
e. Menghindari Sifat Cinta Dunia dan Harta Secara Berlebihan. Cinta dunia dan harta secara
berlebihan dihindari oleh orang yang beriman kepada hari akhir. Cinta dunia dan harta secara
berlebihan bukanlah sikap seseorang yang beriman kepada hariakhir. Seseorang yang dikaruniai
harta akan diminta pertanggungjawaban di akhirat kelak. Oleh karena itu, seseorang yang
beriman dan dikaruniai harta berlebih akan mempergunakan hartanya tersebut di jalan-Nya. Ia
akan membelanjakan hartanya di jalan yang diridai Allah. Membantu fakir miskin, membantu
pembangunan masjid, madrasah, rumah sakit, dan kegiatan lain yang diridai Allah SWT.
f. Bersikap optimis dan lapang dada. Seseorang yang beriman kepada hari akhir akan bersikap
optimis dalam menghadapi segala suatu. Selain itu, orang yang beriman kepada hari akhir akan
bersikap lapang dada dalam menghadapi segala musibah yang menimpa. Ketidakadilan sering
dirasakan. Keadilan yang sesungguhnya adalah keadilan di akhirat kelak. Sikap optimis juga
menjadi salah satu sikap yang dimiliki oleh orang yang beriman. Orang yang beriman akan
menjalani kehidupan di dunia dengan sikap optimis. Ia merasa optimis bahwa segala kebaikan
yang dilakukan akan mendapat balasan.Selain itu, ia juga optimis bahwa segala amal buruk akan
mendapat balasan yang sesuai.