Roda gigi digunakan untuk mentransmisikan daya besar dan putaran yang tepat. Roda gigi
memiliki profil gigi di sekelilingnya, sehingga mampu meneruskan daya yang dilakukan oleh
gigi-gigi kedua roda yang saling berkait. Roda gigi paling banyak digunakan karena dapat
meneruskan putaran dan daya yang lebih bervariasi dan lebih efektif dibandingkan menggunakan
alat transmisi yang lainnya, selain itu roda gigi juga memiliki beberapa kelebihan jika
dibandingkan dengan alat transmisi lainnya, antara lain :
Sistem transmisinya bisa didesain lebih ringkas, dengan putaran yang lebih tinggi dan
daya yang besar.
Sistem konstruksinya sederhana.
Mampu menerima beban lebih tinggi.
Efisiensi pemindahan dayanya tinggi karena faktor terjadinya slip sangat kecil.
Kecepatan transmisi roda gigi dapat ditentukan secara akurat sehingga dapat didesain
dengan dimensi yang kecil tetapi tetap memiliki daya yang besar.
Pada kesempatan kali ini saya akan memberikan tutorial cara membuat Roda gigi lurus dengan
bentuk profil gigi yang didesain dengan kalkulasi dan aplikasi rumus baku dari roda gigi dan
juga dibuat menggunakan mekanisme Involute Gear. Roda gigi lurus digunakan untuk poros
yang sejajar atau paralel. Dibandingkan dengan jenis roda gigi yang lain roda gigi lurus ini
paling mudah dalam proses pengerjaannya (machining) sehingga harganya lebih murah. Roda
gigi lurus ini cocok digunakan pada sistim transmisi yang gaya kelilingnya besar, karena tidak
menimbulkan gaya aksial.
Terminologi dan persamaan yang digunakan didalam mendesain roda gigi lurus (Spur
Gear)
Sebelum kita memulai proses pemodelan roda gigi, maka sebaiknya terlebih dahulu kita
mempelajari dan memahami istilah-istilah dan persamaan-persamaan yang digunakan didalam
merancang suatu roda gigi. Secara umum istilah-istilah terminologi dan persamaan yang
digunakan didalam proses perancangan suatu roda gigi dijelaskan pada pemaparan berikut ini.
Dimana :
= 22/7 atau 3.14 (Konstanta)
D = Pitch Circle Diameter
T = Jumlah profil gigi
Jika D1 dan D2 adalah nilai dari Pitch Circle Diameter dari dua buah roda gigi yang akan kita
desain dengan jumlah gigi berbeda satu dengan lainnya (T1 dan T2) maka persamaan diatas
dapat dijabarkan menjadi persamaan berikut ini :
atau
Diametral Pitch adalah banyaknya gigi untuk tiap satu inchi dari diameter lingkaran pitch.
Diametral pitch ini hanya merupakan nilai dimensi yang diimajinasikan besarannya, akan tetapi
sangat penting diketahui untuk mempertimbangkan proporsi penentuan jumlah profil gigi dalam
proses pendesainan sebuah roda gigi. Diametral pitch dapat dihitung melalui persamaan berikut
[1, 2, 3] :
Dimana :
Module (m)
Module adalah nilai rasio dari Pitch Circle Diameter (D) dalam milimeter terhadap jumlah profil
gigi (T), dimana modul biasanya dilambangkan dengan huruf m kecil.
Dimana :
D = Pitch Circle Diameter
T = Jumlah profil gigi
Addendum (a)
Addendum (Add) adalah jarak radial dari lingkaran pitch sampai pada ujung puncak dari gigi..
Deddendum (d)
Deddendum (Dedd) adalah jarak radial dari lingkaran pitch sampai pada dasar dari gigi.
Besaran nilai dimensi addendum dan deddendum mengacu kepada nilai sudut tekan (Pressure
Angle) dimana nilai dimensinya akan berbeda antara satu dengan lainnya tergantung nilai sudut
tekan, didalam menentukan nilai dimensi addendum dan deddendum dapat dilihat pada tabel
berikut [1] :
Pada tabel sebelumnya juga terdapat beberapa terminologi dan persamaan didalam perancangan
roda gigi antara lain :
Working Depth
Working depth adalah jarak radial antara addendum circle dan clearance circle.
Minimum Total Depth
Minimum Total Depth adalah nilai minimum kedalaman profil gigi yang diizinkan.
Tooth Thickness
Tooth Thickness adalah jarak atau ketebalan gigi yang diukur sepanjan jarak Pitch.
Minimum Clearance
Minimum Clearance adalah jarak kelonggaran radial minimum dari ujung puncak sebuah
gigi roda gigi yang satu ke bagian dasar dari gigi roda gigi yang lain untuk suatu
pasangan roda gigi
Fillet Radius at Root
Fillet Radius at Root adalah nilai radius dari profil gigi pada root diameter.
Terminologi dan persamaan selanjutnya yang harus kita ketahui didalam proses perancangan
roda gigi adalah :
Dimana :
D = Pitch Circle Diameter
a = Addendum
Dimana :
D = Pitch Circle Diameter
d = Deddendum
Base Diameter adalah dimensi diameter dasar dari roda gigi. Nilai dimensi dari Base Diameter
dapat dihitung dengan persamaan berikut [3] :
Dimana :
D = Pitch Circle Diameter
Dimana :
D1 = Pitch Circle Diameter pada Pinion
D2 = Pitch Circle Diameter pada Gear
Istilah-istilah terminologi dari perancangan roda gigi lurus dapat lebih mudah dipahami melalui
gambar dibawah ini :
Untuk mendesain roda gigi lurus, pada tahapan awal kita memerlukan data data ukuran roda gigi
lurus dengan data-data sebagai berikut :
Jumlah Gigi (Number of Teeth) (T) = 16
Module = 8
Pressure Angle = 20º
Maka :
GIGI RACK
Gigi reck adalah batang gigi yang berfungsi untuk merubah gerak ber putar menjadi
gerak lurus.
Contoh pemakaian gigi reck terdapat pada mesin bor tegak, mesin bubut dan lain –
lain. Gigi reck selalu berpasangan dengan roda gigi lurus
. rumus untuk menentukan dimensi gigi rack
contoh
1. Rencanakan roda gigi reck dan roda gigi lurus bila dikketahui
M = 2
Z lurus = 22
Z rack = 12
Lg = 1500 mm
GIGI RACK
1. Kepala gigi (ha) 4. Kaki gigi (hi)
Ha = 1 x m Hi = 1,25 x m
Ha = 1x2 hi = 1,25 x 2
Ha = 2 mm hi = 2,50 mm
2. Tebal gigi (tg) 5. Tusuk gigi (p)
tg =1,5708 x m P =
tg = 1,5708 x 2 p = 3,14 . 2
tg = 3,1416 mm p= 6,28 mm
3. Dalam gigi (hg) 6. Panjang batang gigi (lg)
Hg = 2,25 x m Lg =
Hg = 2,25 x 2 lg = 3,14 x 2 x 12
Hg = 4,50 mm lg = 74,36 mm
RODAGIGI LURUS.
1. Tinggi kepala gigi (hk) 4. Tinggi kaki gigi (hf)
Hk = 1 x m hf = 1,25 x m
Hk = 1 x 2 hf = 1,25 x 2
Hk = 2 mm hf = 2,50 mm
2. Diameter kepala gigi (dk) 5. Diameter kaki gigi (df)
Dk = m (z + 2) df = d – 2,5 . m
Dk = 2 (22 + 2) df = 44 – 2,5 . 2
Dk = 48 mm df = 39 mm
3. Diameter jarak bagi (d) 6. Tinggi gigi (h)
D = m x z h = hk + hf
D = 2 x 22 h = 2 + 2,50
D = 44 mm h = 5 mm