Anda di halaman 1dari 11

KERAJAAN PALEMBANG

MAKALAH KERAJAAN ISLAM DI INDONESIA

OLEH :
METTA HANINDITA PUTRI
23 / X MIPA 5

SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI 1 TALUN


KABUPATEN BLITAR
2022
DAFTAR ISI

Cover ………………………………………………………………………………..i
Daftar Isi ……………………………………………………………………………ii
Sumber Sejarah…………………………………………………………………...1
Keadaan Geografis…………………………………………………………………..2
Kehidupan Politik………………………………………………………………..3
Kehidupan Agama…………………………………………………...……………..4
Kehidupan Sosial Budaya………………………………………………………….5
Masa Kejayaan dan Masa Keruntuhan…………………………………………..6
Daftar Rujukan…………………………………………………………………….7
 SUMBER SEJARAH

Berdasarkan pendapat Sayid Naguib Al-atas, kedua tempat ditepi Selat


Malaka pada permulaan Abad ke 7 H yang menjadi tempat singgah para
musafir yang beragama Islam dan diterima dengan baik oleh penguasa
setempat yang belum beragama Islam ialah Palembang dan Kedah. Dengan
demikian jika kita mengikuti pendapat tadi maka pada permulaan Hijriah
atau abad ke 7 M di Palembang sudah ada masyarakat Islam yang oleh
penguasa setempat telah diterima dengan baik dan dapat menjalankan ibadat
menurut agama Islam.

Menurut riwayat, berdirinya Kesultanan Palembang Darussalam diawali


dengan eksistensi Kerajaan Palembang pada abad ke-15. Berdirinya
Kerajaan Palembang merupakan dampak atas penaklukan Kerajaan
Sriwijaya oleh Majapahit pada tahun 1375 M. Selepas penaklukan, ternyata
Majapahit tidak dapat mengontrol wilayah Sriwijaya dengan baik berakibat
terjadinya dominasi oleh para saudagar dari Tiongkok di wilayah yang
sekarang dikenal dengan nama Palembang itu. Atas pengaruh dari orang-
orang Tiongkok , besar kemungkinan bahwa itulah asal-muasal penamaan
“Palembang”. Salah satu faktor penguatnya adalah seperti yang tercantum
dalam karya dua orang penulis asal Tiongkok, yakni Chau Ju Kua dengan
judul Chufanshi (1225 M) dan Toa Cih Lio hasil karya Wong Ta Yuan
(1345 – 1350 M). Dalam keduanya tercantum kata “Palinfong” untuk
menyebut bandar dagang di wilayah yang sekarang kita kenal dengan nama
Palembang
 LETAK GEOGRAFIS

o Memiliki letak geografis yang strategis


o Merupakan kerajaan islam di Indonesia yang berlokasi di sekitar kota
Palembang, Sumatra Selatan sekarang.
 KEHIDUPAN POLITIK

Politik Kesultanan Palembang Darussalam

o Politik dalam negeri yang dijalankan dikesultanan selama kurang


lebih 50 tahun membuktikan telah berhasil menciptakan organisasi
pemerintahan yang cukup stabil, dimana ketentraman dan keamanan
bagi penduduk dan perdagangan yang cukup memadai terpelihara
dengan baik.
o Hubungan dengan Negara-negara tetangga umumnya terpelihara
dengan baik. Hanya ada satu kali perang dengan Banten sewaktu
prakesultanan dalam tahun 1596, yang berlatar belakang pertikaian
ekonomi untuk memperebutkan pangkalan perdagangan di Selat
Malaka.
o Yang mendapat tantangan berat adalah politik dari kesultanan
Palembang Darussalam dalam menghadapi pihak imperialisme dan
kolonialis dari Eropa (Belanda dan Inggris) yang dengan kelebihan
teknologinya terutama dalam alat perangnya dan kelicikan dalm
politiknya, banyak mendatangkan kerugian kepada kesultanan hingga
mengakibatkan berakhirnya eksistensi kesultanan itu sendiri.
 KEHIDUPAN AGAMA

Kesultanan Palembang adalah kerajaan bercorak Islam yang pernah


berdiri di Palembang, Sumatra Selatan, antara abad ke-17 hingga
abad ke-19. Pada masa jayanya, wilayah kekuasaannya pernah
mencakup Provinsi Sumatra Selatan, Bengkulu, Bangka Belitung,
Jambi, dan Lampung.

Pada 1823, kesultanan ini dihapus oleh Belanda, setelah keduanya


terlibat dalam pertempuran panjang. Kemudian pada 2003,
Kesultanan Palembang Darussalam dihidupkan kembali, tetapi hanya
sebagai simbol kebudayaan di Sumatra Selatan.
 KEHIDUPAN EKONOMI

o Perekonomian kesultanan Palembang sesuai dengan letaknya,


sangat dipengaruhi oleh perdagangan luar dan dalam negeri.

o Perdagangan diadakan dipulau Jawa, Lingga, Riau, Singapura,


Pulau Penang, Malaka, negeri Siam dan negri Cina, disamping itu
dari pulau-pulau lainnya.

o Hasil-hasil kesultanan Palembang dan yang diekspor adalah rotan


ikat, dammar, kapur barus, kemenyan, kayu lako, lilin, gading, dan
pasir emas. Komoditi lain adalah hasil pertambangan
timah.Tambang timah juga meningkatkan perekonomian.

o Dalam bidang pertanian, Sultan Abdurrahman mewajibkan daerah-


daerah tertentu untuk mengembangkan lada.
 SILSILAH RAJA

 Silsilah raja :

o Sri Susuhan Abdurrahman (1659-1706)


o Sultan Mahmud Badaruddin I (1724-1757)
o Sultan Ahmad Najamuddin I (1757-1776)
o Sultan Muhammad Baharuddin (1776-1803)
o Sultan Mahmud Baddarudin III (1804-1812, 1813,1818-1821)
o Sultan Ahmad Najamuddin II
o Sultan Ahmad Najamuddin III (1821-1823)

 Pada awal abad ke-17, Palembang menjadi pusat pemerintahan


kerajaan yang bernuansa Islam dengan pendirinya Ki Gede ing Suro,
bangsawan pelarian dari Kesultanan Demak sekaligus mendirikan
Kota Gawang.  Setelah Keraton Kuto Gawang dihancurkan VOC
tahun 1659, oleh Susuhunan Abdurrahman pusat pemerintahan
dipindahkan ke Beringin Janggut yang letaknya di sekitar kawasan
Mesjid Lama (Jl. Segaran).

 KEHIDUPAN SOSIAL dan BUDAYA


Kehidupan sosial Kesultanan Palembang mencakup tentang 2 hukum yang
menyangkut kehidupan sosial masyarakatnya, yaitu :

o Hukum adat Dalam adat ini ada kaidah-kaidah yang tidak memberi akibat
hokum, misalnya kaidah yang menetukan, bahkan jikalau orang mengadakan
perayaan perkawinan.

o Hukum Islam Mengenai pengaruh diambil dari agama Islam khususnya


dipedalaman dapat diambil beberapa keterangan dari buku J.W.van Royen
yang berjudul De Palembangsche Marga en Haar Grond en Waterrechten,
antara lain sebelum kedatangan Islam dalamkehidupan beragama banyak
dilakukan pemujaan nenek moyang. Untuk mengenang mereka diadakan
pemujaan dirumah-rumah nenek moyang yang kecil-kecil, sedangkan tiap
tahun kuburan mereka dibersihkan dan di mana disampaikan persembahan.
“Masyarakat makmur dan saling rukun didorong Sultan Mahmud
Badaruddin II yang telah meningkatkan kesejahteraan menjadi lebih baik.”

Penduduk kota Palembang dapat dibagi dalam 2 golongan besar, yaitu :


o 1. Priyayi adalah turunan raja-raja atau kaum ningrat, kedudukan
ini diperoleh karena kelahiran dan atas perkenan Sultan.
o 2. Dalam golongan rakyat ada orang-orang miji sama
kedudukannya dengan yang dipedalaman disebut mata gawe,
dengan pengecualian, bahwa mereka tidak dikenakan pajak atau
mereka tidak menfhasilkan pajak.

BUDAYA

o Bidang Sastra Dibuktikan dengan buku dan catatan yang dibuat oleh Sultan
Mahmud Baharuddin II yang ahli dalam bidang sastra.

o Bidang Agama Sultan Mahmud Baharuddin II meningkatkan masyarakat


muslim di Palembang yang mengetahui ajaran islam.

 MASA KEJAYAAN dan KERUNTUHAN


Sultan dan kejayaannya
Sultan Mahmud Baddarudin III (1804-1812, 1813,1818-1821) karena terkenal
dengan kepribadiannya yang kuat. Ia terampil dalam berdiplomasi,
berperang,berorganisasi. Pada tahun 1811 ia berhasil mengusir Belanda dan
berhasil menawan 24 orang Belanda serta 63 serdadu Belanda dan mengangkat
perdagangan Palembang.
Sultan dan kemundurannya
Sultan Ahmad Najamuddin III (1821-1823) pada tahun 1824 kembali pecah
perang, ia tidak dapat memenangkan pertarungan itu, Belanda berhasil menang
dan ia diasingkan sehingga Kerajaan Palembang tidak memiliki pemimpin dan
hancur akibat perang.

DAFTAR RUJUKAN :
https://www.kompas.com/stori/read/2021/11/03/120000379/kesultanan-
palembang-sejarah-pendiri-raja-raja-dan-peninggalan?page=all

Anda mungkin juga menyukai