Anda di halaman 1dari 2

Nama : Nur Khoiriyah

NIM : 50222111013
Tanggal : 31 Agustus 2022

Pemikiran Politik Barat (Kontribusi Peradaban Besar Dalam Pemikiran Politik


Barat)
Peradaban merupakan perkembangan atau segala bentuk kemajuan baik dari segi teknologi,
ekonomi, sosial, politik, pengetahuan, teknik dan tidak hanya itu kontribusi peradaban besar
dalam pemikiran politik barat pun tidak lepas proses dari interaksi peradaban besar. 3
kontribusi peradaban besar dalam pemikiran politik barat:
1. Kontribusi peradaban Romawi-Yunani terhadap barat, perkembangan peradaban besar
dari segi pandangan way of life dapat dilihat dari pandangan hidup orang- orang
Yunani yaitu cita kebebasan, optimisme dan sekularisme. Akal merupakan sumber
segala kebenaran, dan filsafat politik yang dicirikan Montesquieu oleh aristoteles dan
plato. Peradaban romawi, dicirikan 3 bentuk hukum romawi yaitu ius civile (untuk
warga negara romawi), ius gentium(semua orang), dan ius nature (harus sesuai
dengan rasionalitas dan hakikat alam). Teori yang dikenal pada peradaban romawi
teori imperium yaitu kewenangan seseorang untuk memerintahkan sebuah kawasan
untuk dikuasai dan berkedaulatan.
2. Yahudi-Nasrani, peradaban Yahudi menurut Max Dimont dalam karyanya orang
yahudi sebagai the historic people yang dimana percaya bahwa orang- orang
melahirkan peristiwa sejarah, menjadi subjek dan bukan objek peristiwa. Kelahiran
para rasul sebagaian besar mereka terlahir dari keturunan orang- orang yahudi. Paulus
sebagau pendiri agama Kristen serta formulator konsep Trianitas :Tuhan bapak,
Tuhan anak dan roh kudus. Para pemikir yahudi Thomas Hobbes, Machiavelly, Jhon
Locke, Mountesqueau, JJ Rouseau mengemukakan kesamaan, penentangan terhadap
konsep agama kristiani dan mengembangkan gagasan sekularisme (pemisahan) agama
dalam persoalan kehidupan dunia (politik). Barunch Spinoza seorang filsuf yang
meletakkan dasar pemikiran mengenai pembentukan masyarakat baru dan bebas,
tetapi terikat dan selaras dengan hakikat ketuhanan (devine nature).
3. Peradaban Islam, peradaban islam tidak alergi dengan peradaban lain, bersifat inklusif
atau menerima keterbukaan, ketika orang barat timbul kesadaran untuk melakukan
perubahan cara pandang yang radikal dari peradaban gereja, penuh mistik dan
mitologi (the dark ages).

Anda mungkin juga menyukai