Anda di halaman 1dari 7

JURNAL BELAJAR

Nama : ERISA ALIFIA PUTRI

NIM : 200351615631

Offering :A

Hari/Tanggal : Kamis/ 14 April 2022

Mata Kuliah : Strategi Pembelajaran IPA

Topik : Analisis Kurikulum di Indonesia,


Menyimak Presentasi Kelompok 2, 3, 4 dan 5
serta Diskusi Sipejar

A. Materi yang Sudah Dipahami

KTSP merupakan kurikulum operasional yang dirancang dan diterapkan


oleh seluruh lembaga pendidikan di tanah air. Aturan mengenai KTSP
tertuang dalam UU No. 20 Tahun 2003. Undang-undang tersebut
merinci KTSP sebagai standar nasional pendidikan. Undang-undang
tersebut juga menjelaskan bagaimana mengembangkan dan menyusun
KTSP di bawah Standar Kompetensi Lulusan (SKL) dan Standar Isi
(SI). BNSP atau Badan Standar Nasional Pendidikan juga menerbitkan
panduan rinci untuk mempersiapkan KTSP ini di tahun yang sama.
KTSP terdesentralisasi. Artinya, keputusan yang dibuat dalam
kurikulum dibuat oleh pemerintah daerah atau sekolah itu sendiri, bukan
oleh pemerintah pusat. Tentunya aturan yang ditetapkan harus mengacu
pada pedoman BSNP.

Enam tahun setelah standar pendidikan dalam negeri, KTSP digantikan


oleh K13 mulai 2013. Pada tahun 2013, tidak semua sekolah
menggunakan kurikulum ini. Beberapa sekolah hanya bekerja sebagai
contoh. Tidak semua kelas masuk dalam kurikulum 2013 di beberapa
sekolah rintisan tersebut. Untuk sekolah dasar, pilot hanya mencakup
kelas 1 dan 4. Sementara itu, SMP kelas 7 dan SMA yang termasuk
dalam program percontohan terdaftar di kelas 10 dan 11. Selama
periode percontohan, hanya sekitar 6.326 sekolah yang terdaftar di
sekolah percontohan. Namun, fase percontohan ini sangat sukses.
Terakhir, K13 akan diterapkan di seluruh negeri. K13 memiliki empat
fitur evaluasi kelas yang memudahkan guru untuk menilai siswanya.
Aspek evaluasi meliputi pengetahuan, keterampilan, sikap siswa, dan
akhirnya perilaku.

Perbedaan Kurikulum KTSP dan K13 adalah sebagai berikut:


 Menurut Permendiknas No. 22 Tahun 2006, standar isi
ditetapkan terlebih dahulu di KTSP, kemudian standar
kompetensi lulusan atau SKL. Di K13, standar isi atau SI dibuat
setelah standar kompetensi lulusan ditetapkan. Namun, masih
berupa kerangka kurikulum dasar. Hal ini diatur dalam
Permendikbud No. 54 Tahun 2013.
 Dalam KTSP, pengetahuan lebih diutamakan daripada
keterampilan lainnya. Sedangkan di K13, kemampuan
lulusan dilihat dari aspek soft skill dan hard skill. Kedua
keterampilan tersebut meliputi keterampilan, sikap, dan
pengetahuan.
 Dalam KTSP, proses pembelajaran dilakukan dengan sistem
penyempurnaan, penelitian, dan verifikasi lanjutan. Pada K13,
proses pembelajaran di suatu lembaga dilakukan melalui sistem
atau pendekatan pendekatan saintifik yang memiliki aspek
observasi, pengolahan, menanya, penyajian, menalar, dan kreasi.
 Di KTSP, penilaian hanya didasarkan pada pengetahuan.
Sedangkan pada K13, penilaian dilakukan dengan mengukur
semua kemampuan.
 Di KTSP, setiap mata pelajaran diajarkan dengan pendekatan
yang berbeda. Di K13, semua materi pembelajaran diajarkan
dengan pendekatan saintifik: observasi, tanya jawab,
eksperimentasi, penalaran.

6. Discovery learning merupakan model pembelajaran yang


melibatkan kemampuan peserta didik secara maksimal untuk
mencari dan menyelidiki secara sistematis, kritis, dan logis sehingga
siswa dapat menemukan sendiri pengetahuan, sikap, dan
keterampilan sebagai wujud adanya perubahan
perilaku. Pembelajaran discovery learning cenderung meminta
siswa melakukan observasi, eksperimen atau tindakan ilmiah
hingga mendapatkan kesimpulan dari hasil tindakan ilmiah
tersebut.
Setelah melakukan persiapan, maka prosedurnya adalah
stimulation , problem statement , data collection , data
processing , verification , menarik kesimpulan .
Terdapat kelebihan dari model pembelajaran discovery
learning, diantaranya yaitu membantu siswa mengembangkan dan
memperbanyak keterampilan dan proses kognitif siswa, discovery
learning lebih realistik serta mempunyai makna dan discovery
learning banyak memberikan kesempatan langsung kepada peserta
didik untuk terlibat langsung dalam kegiatan belajar
mengajar. Penerapan model discovery learning sangat membantu
dalam upaya guru meningkatkan hasil belajar siswa. Model ini juga
membantu dalam meningkatkan keaktifan guru dan
siswa, kepercayaan diri siswa, dan kemampuan bekerja mandiri
dalam pemecahan masalah.
7. Model pembelajaran adalah suatu perencanaan atau suatu pola
yang digunakan sebagai pedoman dalam merencanakan
pembelajaran di kelas. Model pembelajaran inkuiri terbimbing
(guided inquiry), merupakan suatu model pembelajaran yang
mengacu kepada kegiatan penyelidikan dan menjelaskan hubungan
antara objek dan peristiwa. Pelaksanaan penggunaan model
pembelajaran inkuiri terbimbing (Guided Inquiry) mempunyai
karakteristik berupa mengembangkan kemampuan berpikir
peserta didik melalui observasi spesifik, mengontrol bagian tertentu
dari pembelajaran, peserta didik berusaha untuk membangun pola
yang bermakna dari hasil observasi, kelas berfungsi sebagai
laboratorium pembelajaran, dan guru memotivasi semua peserta
didik. Sehingga pembelajaran inkuiri terbimbing dapat memotivasi
siswa dalam proses belajar mengajar sehingga menciptakan
suasana belajar yang menyenangkan dan membuat siswa menjadi
lebih baik dari sebelumnya.
8. Pada pembelajaran dengan inkuiri terstruktur, guru harus
mengemukakan masalah pada siswa untuk diselidiki dan juga
prosedur dan alat-alat yang digunakan, tetapi guru tidak memberi
tahu hasilnya. Memandu siswa dalam penemuan-penemuan yang
spesifik dan menyediakan pengalaman sebagai basis pembelajaran
bersama.
Metode inkuiri terstruktur memberikan peluang murid untuk
berinteraksi aktif. Dalam melakukan pengamatan murid bekerja
untuk menemukan jawaban terhadap masalah tersebut. Melalui
penerapan metode inkuiri terstruktur murid dapat mengkonstruksi
pemahaman dan keterkaitan antara materi yang dipelajarinya
dengan dunia nyata yang dihadapinya.
9. Model Project Based Learning merupakan model pembelajaran
yang menggunakan proyek atau kegiatan sebagai media
pembelajarannya. Tujuan utama dari model pembelajaran ini
adalah meningkatkan kemampuan siswa dalam memecahkan
masalah proyek. Adapun prinsip-prinsip pembelajaran model
Project Based Learning yaitu pembelajaran berfokus kepada
siswa, pengerjaan proyek berdasarkan tema atau topik yang sudah
sepakati, analisis atau percobaan dilakukan secara autentik, adanya
kurikulum atau rancangan pembelajaran yang akan diberikan
kepada siswa, responsibility yaitu memusatkan pada respon
siswa, realisme yaitu aktivitas siswa dipusatkan kepada tugas yang
sama seperti keadaan yang sebenarnya, active learning yaitu
menimbulkan isu yang berujung pada pertanyaan dan kemauan
siswa, terjadinya umpan balik, adanya keterampilan umum, driving
questions yaitu memusatkan kepada pertanyaan, constructive
investigation yaitu proyek harus relevan dengan pemahaman
siswa, dan Autonomy yaitu proyek dapat membuat kegiatan siswa
menjadi lebih berharga. Sedangkan langkah-langkah dalam
penerapan Project Based Learning antara lain dimulai dari
pertanyaan esensial, perencanaan poyek, penyusunan
jadwal, monitor/pengawasan proyek, penilaian proyek, dan
refleksi/evaluasi. Pembelajaran model Project Based Learning
mempunyai beberapa manfaat bagi siswa maupun guru. Manfaat
PjBL bagi siswa yaitu meningkatkan kemampuan dalam
belajar, memahami isi konten lebih mendalam , dapat belajar
mengatasi masalah yang ada pada kehidupan sehari-
hari, membangun rasa percaya diri, dan memunculkan ide-ide dari
dalam dirinya dan mengkomunikasikannya. Sedangkan bagi guru
manfaat dari pembelajaran PjBL yaitu menjadikan suasana dalam
mengajar lebih menyenangkan, lebih mudah berinteraksi dan dekat
dengan siswa, meringankan kerja karena pembelajaran lebih
berpusat pada siswa. Pembelajaran model Project Based Learning
memiliki kelebihan dan kekurangan dalam penerapannya.

B. Materi yang Telah Dipelajari

Materi yang telah saya pelajari adalah mengenai kurikulum yang


digunakan di Indonesia. Kurikulum yang digunakan dan yang telah saya
ketahui adalah kurikulum KTSP 2006, Kurikulum K13, Kurikulum K13
revisi. Untuk kurikulum baru yaitu Kurikulum Prototype saya masih
baru mengetahui karena baru dilaksanakan di tahun 2021 kemarin.
Kurikulum prototype merupakan kurikulum berbasis kompetensi untuk
mendukung pemulihan pembelajaran dengan menerapkan pembelajaran
berbasis proyek (Project Based Learning) untuk mendukung
pengembangan karakter sesuai dengan Profil Pelajar Pancasila.
Kurikulum ini menut saya baik untuk digunakan agar peserta didik lebih
memahami teori dengan baik serta dapat menerapkannya dalam
kehidupan sehari-hari melalui pembuatan proyek dan praktikum.

C. Materi yang Belum Dipahami

Materi yang belum saya pahami adalah mengenai perbandingan


antara K13 dengan Kurikulum Prototype jika dilihat dari
penerapannya dalam pembelajaran hybrid seperti sekarang ini.

D. Solusi dan Strategi Belajar Selanjutnya

1. Mencermati penjelasan dan pengarahan yang disampaikan oleh


dosen dengan baik dan seksama.
2. Mengerjakan tagihan tugas dengan baik agar dapat
maksimal.
3. Tidak segan bertanya kepada dosen pengampu ketika ada materi
yang belum dipahami.
4. Mencari referensi lain jika dirasa referensi yang diberikan
dosen kurang lengkap dan kurang mudah dipahami.
5. Berdiskusi dengan teman untuk mendapatkan pandangan atau
pengetahuan baru yang masih belum dipahami.

Anda mungkin juga menyukai