Anda di halaman 1dari 9

e-ISSN 2580-523X p-2339-1529 Jurnal Ekonomi Pembangunan, Mei 2021,

Vol(7):hal. 180-193

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TINGKAT


PENGANGGURAN DI SULAWESI UTARA PADA MASA PANDEMI COVID-19
TAHUN 2020

Fitria Norma Aula Zahro 1), Faried Abimanyu2), Aprin Nurfika Azhar3), Edy Widodo4)
Program Studi Statistika Fakultas MIPA Universitas Islam Indonesia
Alamat Email: 18611086@students.uii.ac.id, 18611089@students.uii.ac.id,
18611090@students.uii.ac.id, edywidodo@uii.ac.id.

ABSTRAK
Pada tahun 2020, pandemi Corona Virus Disease menyebabkan pertumbuhan ekonomi dunia
mengalami penurunan, termasuk Indonesia. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS),
Provinsi Sulawesi Utara masuk ke dalam 10 besar dengan jumlah tingkat pengangguran tertinggi
di Indonesia dan naik sebesar 1.36% jika dibandikan dengan Agustus 2019. Penelitian ini
bertujuan untuk mengetahui pengaruh Pertumbuhan PDRB, Angka Harapan Hidup (AHH), Rata-
Rata Lama Sekolah (RLS), dan Jumlah Penduduk terhadap Tingkat Pengangguran di Provinsi
Sulawesi Utara Tahun 2020 menggunakan metode regresi linier berganda. Dari hasil analisis
diketahui bahwa variabel RLS dan jumlah penduduk berpengaruh positif dan signifikan pada
tingkat pengangguran di Sulawesi Utara tahun 2020, dengan diperoleh nilai R2 sebesar 73.61%
yang menunjukkan perbandingan dari pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat
sedangkan sisanya yaitu bernilai 26.39% dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak terdapat atau
diluar pada model regresi linier.

Kata Kunci: Tingkat Pengangguran, Coronavirus Disease, Regresi Linear Berganda

PENDAHULUAN Gambar 1. Grafik Pertumbuhan Produk


Domestik Bruto (PDB)
Pada awal tahun 2020, pertumbuhan
ekonomi Indonesia terjadi penurunan. Hal itu
Untuk menilai kinerja suatu
dipengaruhi oleh pandemi Covid-19 yang
perekonomian dapat melihat
sedang terjadi di Indonesia dan menyebabkan
indikator yang sangat penting salah
para pekerja tidak memiliki pekerjaan tetap,
satunya pertumbuhan ekonomi
berhenti bekerja. Hal tersebut berdampak
disuatu negara atau daerah tersebut.
pada pendapatan masyarakat menurun yang
Apabila produksi barang dan jasa
menyebabkan pendapatan nasional juga akan
meningkat dari tahun sebelumnya
menurun. Sehingga yang terjadi pertumbuhan
maka pertumbuhan ekonomi di
ekonomi akan melemah (Indayani &
wilayah tersebut bertumbuh baik,
Hartono, 2020). Berdasarkan data Badan
seperti aktivitas perekonomian yang
Pusat Statistik (2021), penurunan
dapat menghasilkan tambahan
perekonomian Indonesia tahun 2020 diukur
pendapatan atau kesejahteraan
berdasarkan Produk Domestik Bruto (PDB)
masyarakat pada suatu periode.
dapat dilihat pada grafik gambar di bawah
Pertumbuhan ekonomi di suatu
ini. negara atau wilayah yang terus
memperlihatkan kenaikan yang
menjelaskan bahwa perekonomian
negara atau wilayah itu meningkat
dengan baik (Murahni, 2019).

Salah satu melihat


keberhasilan pembangunan ekonomi
pada suatu negara dapat melihat
indikator perekonomian yaitu tingkat
pengangguran. Kondisi suatu negara
berdasarkan tingkat pengangguran
Jurnal Ekonomi Pembangunan, Mei 2021, Vol(7):hal. 180-193

dapat dilihat perekonomiannya kerja, tetapi tidak diikuti oleh


berkembang atau mengalami kesempatan kerja yang tersedia.
penurunan. Pengangguran sendiri Kemudian indikator kualitas
yaitu sebuah kondisi ketika seseorang penduduk dapat diukur berdasarkan
belum memperolah dan menemukan Angka harapan Hidup (AHH) juga
pekerjaan yang tergolong dalam mempengaruhi pengangguran
angkatan kerja mereka (Sukirno, (Chalirafi, dkk, 2020). Di sisi lain,
2008). dalam studi mengenai PDRB
disebutkan bahwa PDRB yang
Pengangguran masih menjadi mengalami peningkatan diprediksi
masalah yang dihadapi oleh negara dapat menyerap tenaga kerja, sebab
Indonesia. Indonesia sebagai negara dengan naiknya PDRB berpotensi
berkembang perlu melaksanakan meningkatkan kapasitas produksi
berbagai perubahan agar mendukung (Muslim, 2014).
pembangunan nasional. Hal ini
bertujuan agar stabilitas nasional Indikator lain yaitu
tercipta, pertumbuhan ekonomi di pendidikan tentunya sangat
dalam negri tinggi, dan musim berpengaruh pada tingkat
investasi yang baik, hal tersebut pengangguran. Pendidikan ditentukan
dapat menekan angka pengangguran berdasarkan Rata-rata Lama Sekolah
di Indonesia. (RLS). Salah satu cara untuk
meningkatkan kemampuan logika
Angka pengangguran manusia yaitu pendidikan,
meningkat seiring dengan dikarenakan adanya persaingan yang
menurunnya pertumbuhan ekonomi ketat dan kemajuan teknologi
Indonesia salah satunya terjadi di (Husila, 2019). Pendidikan dapat
Provinsi Sulawesi Utara yang memudahkan sumber daya manusia
merupakan tingkat pengangguran dalam mencari pekerjaan karena
tertinggi di Indonesia. Menurut mempunyai nilai daya saing yang
Badan Pusat Statistik (BPS) Sulawesi tinggi dan berakibat pada
Utara (Sulut), pada Agustus 2020 berkurangnya tingkat pengangguran.
jumlah angkatan kerja tercantum ada Oleh karena itu perlu dilakukan
1.23 juta orang dan yang bekerja analisis faktor-faktor yang
sebanyak 1.13 juta orang. Tingkat mempengaruhi tingkat pengangguran
Pengangguran Terbuka 7.37% atau di Provinsi Sulawesi Utara tahun
meningkat sebesar 1.36% jika 2020 dikarenakan terdapat dugaan
dibandingkan Agustus 2019 (Statistik bahwa pandemi COVID-19 yang
& Gorontalo, 2020). terjadi pada tahun 2020
mempengaruhi faktor-faktor yang
Meningkatnya tingkat menyebabkan tingkat pengangguran
pengangguran sangat dipengaruhi bertambah. Dalam menganalisis
oleh pandemi Covid-19. Hal itu faktor-faktor tersebut peneliti
mengakibatkan perekonomian di menggunakan metode regresi linier
Indonesia semakin terpuruk. Dampak berganda.
dari pandemi Covid-19 juga
menyebabkan angka pengangguran di
Indonesia meningkat akibat dari METODE PENELITIAN
banyaknya PHK di masa pandemi Data yang digunakan yaitu data
ini. Jumlah penduduk dengan tingkat sekunder yang terdiri dari data Tingkat
pengangguran dapat diketahui Pengangguran, pertumbuhan PDRB, Angka
hubungannya berdasarkan teori Harapan Hidup (AHH), Rata-rata Lama
Malthus dalam masyarakat modern Sekolah (RLS), dan Jumlah Penduduk
disebutkan bahwa pertambahan Provinsi Sulawesi Utara yang di dapatkan
jumlah penduduk akan dari situs https://sulut.bps.go.id/. Metode
mengakibatkan meningkatnya tenaga pengumpulan data pada penelitian ini
Fitria Norma Aula Zahro DKK: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG
MEMPENGARUHI TINGKAT PENGANGGURAN DI SULAWESI UTARA PADA MASA
PANDEMI COVID-19 TAHUN 2020

menggunakan cara observasi yaitu Bolaang


mengamati objek yang diteliti. Dari observasi Mongondow 0,98
diperoleh data berupa data sekunder atau data Minahasa -1,03
yang diperoleh dari pihak lain (sudah
Kep. Sangihe 0,45
tersedia) dan telah diolah menjadi bentuk
publikasi. Kep. Talaud 0,43
Minahasa Selatan -0,77
Tingk Minahasa Utara -0,55
at Bolaang
Peng Mongondow
angg Utara 0,71
uran Kep. Sitaro 1,03
Kabupaten/Kota
Terb Minahasa
uka Tenggara -0,64
(TPT)
Bolaang
(Pers
Mongondow
en)
Selatan 0,63
Bolaang
Bolaang
Mongondow 4,87
Mongondow
Minahasa 6,3 Timur 0,16
Kep. Sangihe 4,91 Kota Manado -3,14
Kep. Talaud 2,64 Kota Bitung 1,37
Minahasa Selatan 5,01 Kota Tomohon -0,41
Minahasa Utara 7,88 Kota Kotamobagu 0,2
Bolaang
Mongondow
Angk
Utara 5,48
a
Kep. Sitaro 3,31 Harap
Minahasa Kabupaten/Kota
an
Tenggara 3,31 Hidup
Bolaang (AHH)
Mongondow Bolaang
Selatan 4,39 Mongondow 69,36
Bolaang Minahasa 71,08
Mongondow
Kep. Sangihe 70,1
Timur 6,13
Kep. Talaud 70,16
Kota Manado 13,88
Minahasa Selatan 69,92
Kota Bitung 10,23
Minahasa Utara 71,38
Kota Tomohon 8,99
Bolaang
Kota Kotamobagu 7,44 Mongondow Utara 67,66
Kep. Sitaro 70,73
Laju Minahasa
Pert Tenggara 70,15
umb
Bolaang
uhan
Kabupaten/Kota Mongondow
PDR
Selatan 64,49
B
Bolaang
(Pers
Mongondow
en)
Timur 67,89
Jurnal Ekonomi Pembangunan, Mei 2021, Vol(7):hal. 180-193

Kota Manado 71,87 463


Kota Bitung 71,07 224.
Kota Tomohon 71,93 Minahasa Utara 993
Kota Kotamobagu 70,47 Bolaang 83.1
Mongondow Utara 12
71.8
Rata-
Kep. Sitaro 17
Rata
Minahasa 116.
Lama
Kabupaten/Kota Tenggara 323
Sekol
ah Bolaang
(RLS) Mongondow 69.7
Selatan 91
Bolaang 7,77
Mongondow Bolaang
Mongondow 88.2
Minahasa 9,58
Timur 41
Kep. Sangihe 8,04
451.
Kep. Talaud 9,25 Kota Manado 916
Minahasa Selatan 8,85 225.
Minahasa Utara 9,93 Kota Bitung 134
Bolaang 8,12 100.
Mongondow Utara Kota Tomohon 587
Kep. Sitaro 8,75 123.
Minahasa 8,87 Kota Kotamobagu 722
Tenggara
Bolaang 7,8 Definisi operasional variabel dari
Mongondow Tingkat Pengangguran (Y) adalah Tingkat
Selatan Pengangguran Terbuka di suatu
Bolaang 7,59 Kabupaten/Kota tertentu. Kemudian variabel
Mongondow Pertumbuhan PDRB (X1) merupakan rasio
Timur pertumbuhan dalam bentuk bilangan
11,26 persentase diturunkan dari perhitungan
Kota Manado
PDRB adhk. Selanjutnya variabel AHH (X2)
Kota Bitung 9,87 adalah rata-rata jumlah tahun yang dijalani
Kota Tomohon 10,48 oleh seseorang setelah orang itu mencapai
Kota Kotamobagu 10,09 ulang tahun yang ke-x. Variabel RLS (X3)
merupakan jumlah tahun yang digunakan
oleh penduduk dalam menjalani pendidikan
formal. Sedangkan variabel Jumlah Penduduk
Jum
(X4) merupakan Jumlah Penduduk di suatu
;ah
Kabupaten/Kota tertentu.
Kabupaten/Kota Pen
dud
Dalam penelitian ini peneliti metode
uk analisis data berupa analisis deskriptif dan
Bolaang 248. analisis regresi linier berganda dengan alat
Mongondow 751 bantu software RStudio. Berikut merupakan
347. tahapan dalam melakukan penelitian
Minahasa 290 menggunakan metode analisis regresi
139. berganda yang digambarkan melalui diagram
Kep. Sangihe 262 alir.
94.5
Kep. Talaud 21
Minahasa Selatan 236.
Fitria Norma Aula Zahro DKK: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG
MEMPENGARUHI TINGKAT PENGANGGURAN DI SULAWESI UTARA PADA MASA
PANDEMI COVID-19 TAHUN 2020

variabel tingkat pengangguran, pertumbuhan


PDRB, AHH, RLS, dan jumlah penduduk.
Dari masing – masing variabel memiliki nilai
Minimum berturut-turut sebesar 2.640, -0.89,
67.66, 7.390, 71817. Nilai Maksimum
berturut-turut sebesar 13.880, 0.17, 71.93,
11.270, 451916. Nilai Mean berturut-turut
sebesar 6.481, -0.007154, 70.54, 9.432,
189530. Kesimpulan dari masing-masing
variabel yaitu penyimpangan data yang
terjadi rendah dikarenakan memiliki nilai
mean yang lebih tinggi daripada nilai standar
deviasinya, sehingga penyebaran pada tiap
variabel merata. Sedangkan pada variabel
pertumbuhan PDRB dan jumlah penduduk
penyebaran nilainya kurang merata
dikarenakan memiliki nilai rata-rata lebih
rendah ketimbang standar deviasinya. Hasil
dari penyebaran nilainya tampak pada output
berikut ini.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Analisis Deskriptif

Analisis deskriptif memberikan


gambaran suatu data seperti mean, median,
modus, varians, dan lainnya. Analisis
deskriptif bertujuan untuk melihat
penyebaran data sampel atau populasi.
Berdasarkan data, dapat diketahui bahwa
gambaran atau penyebaran sampel atau
populasi jumlah pengangguran di setiap
wilayah Provinsi Sulawesi Utara tahun 2020 Berdasarkan scatterplot pada Gambar
yang paling tinggi terdapat pada wilayah 3 dapat diketahui bahwa X1 memiliki
Kota Manado sebesar 13.88% dan disusul kecenderungan hubungan negatif
oleh Kota Bitung sebesar 10.23%. Sedangkan dengan gambar trend naik, sedangkan
tingkat pengangguran terendah terdapat pada untuk X2, X3, dan X4 memiliki
Kepulauan Talaud yaitu sebesar 2.64%. kecenderungan hubungan positif
Selanjutnya untuk gambaran dari setiap dengan gambar trend naik.
faktor yang mempengaruhi tingkat
pengangguran tampak pada tabel berikut.
Analisis Regresi Berganda

Setelah dilakukan analisis


data pada kasus ini dengan
menggunakan Sofware RStudio.
Sehingga didapatkan hasil seperti
berikut.
Berdasarkan Tabel 1 menunjukkan
bahwa jumlah data dari setiap variabel atau
nilai N berjumlah 15. Dari 15 data terdiri dari
Jurnal Ekonomi Pembangunan, Mei 2021, Vol(7):hal. 180-193

Estimasi model dari hasil analisis


pada Tabel 2 didapatkan: Y duga =
1.7560 + 1.859X1 - 0.5634X2 + Estimasi model dari hasil analisis
2.740X3 + 0.00001476X4 Pada pada Tabel 4 didapatkan: Y duga = –
Tabel 2 bahwa masih terdapat nilai p- 1.3580 + 1.901X3 + 0.00001125X4
value > (0.05), sehingga untuk Hasil analisis pada Tabel 4 sudah
menentukan model terbaik dilakukan signifikan semua yaitu dengan nilai
estimasi pemilihan model p-value < α (0.05). Maka didapatkan
menggunakan metode Backward estimasi model regresi linier
Elimination serta mencantumkan berganda pada persamaan di atas.
seluruh prediktor lalu dieleminasi Kemudian melakukan uji validasi
satu persatu sampai tersisa hanya berupa uji overall, uji parsial, dan uji
prediksi yang signifikan. Langkah asumsi klasik.
awal dengan melakukan eliminasi
variabel independen X1 karena
variabel tersebut memiliki nilai p- Uji Signifikansi Parameter
value yang terbesar, sehingga Uji Overall (F-test)
dilakukan analisis regresi berganda
kembali dan didapatkan hasil seperti
Tabel 3.

Berdasarkan Tabel 5 diketahui p-


value sebesar 0.00128 artinya <
(0.05) maka tolak H0 maka
kesimpulan yang didapatkan adalah
model layak digunakan.

Uji Parsial (t-test)

Estimasi model dari hasil analisis


pada Tabel 3 didapatkan: Y duga =
1.375- 0.4693X2+ 2.481X3+
0.00001214X4. Berdasarkan Tabel 3
masih terdapat nilai p-value > (0.05),
sehingga dilakukan eliminasi variabel
Berdasarkan Tabel 6 p-value dari
bebas X2 karena variabel tersebut
variabel (Rata-rata lama sekolah) dan
memiliki nilai p-value yang terbesar,
(Jumlah Penduduk) masing-masing
sehingga dilakukan analisis regresi
sebesar 0.00719 dan 0.049 < (0.05)
berganda kembali dan didapat hasil
maka tolak H0, artinya bahwa
analisis seperti Tabel 4.
variabel (Rata-rata lama sekolah) dan
(Jumlah Penduduk) berpengaruh
signifikan terhadap model.
Fitria Norma Aula Zahro DKK: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG
MEMPENGARUHI TINGKAT PENGANGGURAN DI SULAWESI UTARA PADA MASA
PANDEMI COVID-19 TAHUN 2020

Koefisien Determinasi

Berdasarkan Tabel 10 nila p-value


0.9601 > (0.05) maka gagal tolak H0,
kesimpulan yang diperoleh adalah
asumsi kehomogenan variansi
residual terpenuhi.
Dari hasil pembahasan, nilai R
square (R2 ) nilainya yaitu 0.7361
maka variabel bebas dalam Uji Multikolinearitas
menerangkan variansi variabel
dependen terbatas. Proporsi dari
pengaruh variabel bebas yakni AHH,
RLS, pertumbuhan PDRB, dan
jumlah penduduk terhadap variabel
terikat yakni tingkat pengangguran Berdasarkan Tabel 11 nilai VIF
sebesar 73,61% sedangkan sebesar variabel Rata-rata Lama Sekolah
26.39% dipengaruhi variabel asing (RLS) dan Jumlah Penduduk sebesar
yang tidak ada di model regresi 1.224096. Dapat disimpulkan nilai
linier. VIF pada kedua variabel kurang dari
10 artinya bahwa tidak terjadi
Uji Asumsi Klasik multikolinieritas atau kedua variabel
Uji Normalitas terbebas dari multikolinieritas.
Berdasarkan hasil uji asumsi
yang telah dilakukan didapatkan
kesimpulan pada tabel berikut ini.

Berdasarkan Tabel 8 p-value sebesar


0.6845 > (0.05) maka gagal tolak H0,
maka kesimpulan yang diperoleh
yaitu data berdistrbusi normal.

Uji Autokorelasi

Interpretasi Hasil Analisis


Berdasarkan Tabel 9 p-value sebesar
0.306 > (0.05) maka gagal tolak H0, Setelah dilakukan analisis
sehingga kesimpulan yang diperoleh regresi linier berganda pada data
adalah tidak ada autokorelasi. menggunakan program RStudio.
Berikut merupakan model yang
Uji Heteroskedastisitas didapatkan. Y duga = –1.3580 +
1.901X3 + 0.00001125X4 dengan : Y
Jurnal Ekonomi Pembangunan, Mei 2021, Vol(7):hal. 180-193

duga = Tingkat Pengangguran, X3 = meningkat sebesar 1.901%.


RLS, X4 = Jumlah Penduduk Sedangkan setiap kenaikan variabel
Dari hasil analisis Jumlah Penduduk, pada variabel
menjelaskan pengaruh setiap variabel Tingkat Pengangguran juga
bebas pada variabel terikat. Jika meningkat sebesar 0.00001125%
koefisien regresi bernilai positif
artinya variabel bebas terdapat
pengaruh yang searah dengan
variabel terikat, namun jika
koefiesien regresi nilainya negatif
maka variabel independen
mempunyai pengaruh yang
berlawanan arah dengan variabel
dependen. Dapat disimpulkan bahwa:
a. Variabel RLS berpengaruh positif
dan signifikan pada variabel Tingkat
Pengangguran. Maka setiap kenaikan
variabel RLS, pada variabel Tingkat
Pengangguran juga meningkat
sebesar 1.901%.
b. Variabel Jumlah Penduduk juga
berpengaruh positif dan signifikan
pada variabel Tingkat Pengangguran.
Maka setiap kenaikan variabel
Jumlah Penduduk, pada variabel
Tingkat Pengangguran juga
meningkat sebesar 0.00001125%.

KESIMPULAN
Dari hasil analisis, maka
didapatkan kesimpulan bahwa
variabel Tingkat Pengangguran,
AHH, dan RLS penyimpangan data
yang terjadi rendah dikarenakan
memiliki nilai rata-rata yang lebih
besar daripada nilai standar
deviasinya, sehingga penyebaran
pada tiap variabel merata. Sedangkan
pada variabel pertumbuhan PDRB
dan jumlah penduduk penyebaran
nilainya kurang merata dikarenakan
memiliki nilai rata-rata lebih rendah
daripada standar deviasinya. Selain
itu, Variabel pertumbuhan PDRB dan
AHH tidak berpengaruh signifikan
terhadap tingkat pengangguran,
sedangkan RLS dan Jumlah
Penduduk berpengaruh positif dan
signifikan terhadap tingkat
pengangguran di Sulawesi Utara
tahun 2020. Dari persamaan regresi
linier berganda diperoleh bahwa
setiap kenaikan variabel RLS, pada
variabel Tingkat Pengangguran juga
Fitria Norma Aula Zahro DKK: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG
MEMPENGARUHI TINGKAT PENGANGGURAN DI SULAWESI UTARA PADA MASA
PANDEMI COVID-19 TAHUN 2020

DAFTAR PUSTAKA Samosir, N., Siagian, P., & Bangun, P.


(2014). Analisa Metode Backward Dan
Chalirafi, C., Anwar, K., & Abdy Yusuf, M. Metode Forward Untuk Menentukan.
(2020). Pengaruh Angka Harapan 2(4), 345–360.
Hidup (Ahh) Dan Konsumsi Per
Statistik, B. P., & Gorontalo, P. (2020).
Kapita Terhadap Pengangguran. Jurnal
Keadaan Ketenagakerjaan Provinsi
Ekonomi Dan Pembangunan, 11(2),
Gorontalo Agustus 2020 Agustus
142–150.
2020 : Tingkat Pengangguran Terbuka
https://doi.org/10.22373/jep.v11i2.11
( TPT ). 19(60), 1–10.
Ghozali, I. (2013). Aplikasi Analisis
Sukirno, S. (2008). Mikroekonomi: Teori
Multivariate dengan Program IBM
Pengantar (3rd ed.). PT Raja Grafindo
SPSS 21 Update PLS Regresi (7th ed.).
Persada.
Badan Penerbit Universitas
Diponegoro.
Ghozali, I. (2016). Aplikasi Analisis
Multivariete Dengan Program (IBM
SPSS). (8th ed.). Badan Penerbit
Universitas Diponegoro.
Ghozali, I. (2018). Aplikasi Analisis
Multivariate dengan Program IBM
SPSS 25 (9th ed.). Badan Penerbit
Universitas Diponegoro.
Hidayat, A. (2017). Pengertian dan
Penjelasan Uji Autokorelasi Durbin
Watson.
https://www.statistikian.com/2017/01/u
ji-autokorelasi-durbin-watson-
spss.html
Husila, S. (2019). Analisi Pengaruh Inflasi,
Rata-Rata Lama Sekolah, Pertumbuhan
Ekonomi Terhadap Pengangguran di
Provinsi Sulawesi Selatan. Jurnal
Ekonomi Dan Pembangunan, 1–23.
http://eprints.unm.ac.id/14350/1/jurnal
susi husila.pdf
Indayani, S., & Hartono, B. (2020). Analisis
Pengangguran dan Pertumbuhan
Ekonomi sebagai Akibat Pandemi
Covid-19. Jurnal Ekonomi &
Manajemen Universitas Bina Sarana
Infoematika, 18(2), 201–208.
https://ejournal.bsi.ac.id/ejurnal/index.
php/perspektif/article/view/8581
Muslim, M. R. (2014). Pengangguran terbuka
dan determinannya. 15, 171–181.
Ningsih, S., & Dukalang, H. (2019).
Penerapan Metode Suksesif Interval
pada Analsis Regresi Linier Berganda.
Jambura Journal of Mathematics, 1(1).
https://doi.org/10.34312/jjom.v1i1.174
2

Anda mungkin juga menyukai