Disusun Oleh :
Ach. Asrori
HIDAYATUT THULLAB
KEDIRI 2021
Kata Pengantar
Dalam hidup manusia akan memperoleh kebahagiaan jika di dasarkan
pada keselarasan dan keseimbangan hidup pribadi, dalam hubungan dengan
masyarakat, bangsa, alam maupun dengan Tuhannya. Dengan demikian kekuatan
manusia itu tidak hanya terletak pada fisiknya semata, juga kemampuan untuk
bekerjasama dengan sesama manusia lainnya.
Nabi SAW pernah berkata : "Jika ada tiga orang diantara kamu wajib
ditunjuk satu orang sebagai pemimpin". Hadist diatas menerangkan bahwa betapa
pentingnya mengorganisir banyak orang yang lebih dari dua, yang tentunya pula
dalam satu pandangan dan tujuan untuk berbagi peran dan penghasilan. Misalnya
pekerjaan itu adalah membuat bangunan maka tidak semua orang sama-sama
menggergaji kayu, atau sama-sama mengaduk semen, namun harus ada yang
bertugas sebagai arsitek, tukang, kuli dan lain-lain. Dari sini timbul permasalahan
yang harus dijawab, apakah hanya dengan kemampuan mengorganisir kita bisa
mengembangkan organisasi menjadi lembaga profitable? Atau apkah hanya
dengan modal besar kita akan bisa menjadi survive?
I
Daftar isi
Kata Pengantar ......................................................................................................... I
BAB I ...................................................................................................................... 1
Pendahuluan ............................................................................................................ 1
A. Latar Belakang Masalah ............................................................................... 1
B. rumusan masalah .......................................................................................... 1
C. tujuan pembuatan makalah ........................................................................... 1
BAB II ..................................................................................................................... 2
ISI ............................................................................................................................ 2
A. Manajemen Organisasi ................................................................................. 2
B. Manajer Dan Pemimpin ............................................................................... 3
1. Pemimpin memotivasi, manajer mengarahkan ........................................... 4
2. Perbedaan gaya kepemimpinan pemimpin perusahaan dan manajer .......... 4
3. Pemimpin adalah pribadi yang unik, manajer mencontoh .......................... 5
4. Pemimpin berani ambil risiko, manajer menghindari risiko ....................... 5
5. Pemimpin punya pengikut, manajer punya bawah ..................................... 6
BAB III.................................................................................................................... 7
PENUTUP ............................................................................................................... 7
A. KESIMPULAN ............................................................................................ 7
II
BAB I
Pendahuluan
A. Latar Belakang Masalah
Dalam sebuah organisasi yang terstruktur haruslah mempunyai sebuah
pemimpin, karena berjalan atau tidaknya sebuah organisasi berdasarkan oleh
cara berfikir sang pemimpin, pemimpin di sini bisa di katan sebagai seorang
manajer ( kordinator ) dan juga kunci keberhasilan ebuah perusahaan maupun
organisasi,
sering menjadi momok bagi sebuah organisasi factor factor dari luar /
eksternal, yang mana faktor itu tidak bisa digapai tapi sangat berpengaruh dalam
sebuah organisasi seperti halnya peraturab dari pemerintah seperti halnya PPKM
ini yang mana dari segi organisasi peraturan seperti itu tidak termasuk dalam
wilayahnya tetapi bisa mengakibatkan anjloknya saham atau berkurangnya
kinerja karyawan sehingga produksi sebuah perusahaan berkurang, Maka dari itu
kekuatan sang manajer dibutuhkan lagi bagaimana saja karakteristik baik dari
karyawan maupun masyarakatnya.
B. rumusan masalah
1. menerangkan tindakan seorang manajer berdasarkan pandangan sebagai
symbol.
1
BAB II
ISI
A. Manajemen Organisasi
Maka dari itu sangatlah penting untuk memilah secara seksama siapa saja
yang mau di jadikan bagian dari organisasi itu, karena penilaian seseorang
yang pasti akan di jadikan sebagai pegangan adalah struktur organisasi itu
sendiri, Mengenal atau mengetahui gambaran. struktur organisasi dapat
mengetahui kemungkinan kegiatan-kegiatan apa yang ada dalam suatu
organisasi, karena didalam suatu organisasi tergambar bagian-bagian
(departemen) yang ada, nama dan posisi setiap manajer, dimana garis
penghubung didalamnya menunjukan siapa atau bagian atau bertanggung
jawab kepada siapa atau bagian apa2 maka akandi ketahui bagaimana
kemungkinan terbesar berjalanya organisasi itu, jikalau anggota amggotmya
1
“Pentingnya Struktur Organisasi Bagi Perusahaan”, smart presence.com,
https://smartpresence.id/blog/hr/pentingnya-struktur-organisasi-perusahaan, di akses 09
juli 2021
2
Fianda Gammahendra, dkk. “Pengaruh Struktur Organisasi terhadap Efektivitas Organisasi “
Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)| Vol. 7 No. 2 Januari 2014|
administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id hal 3
2
saja masih membingungkan maka berjalnya perkumpulan tersebut akan
pincang, tidak akan berjalan semestinya
Maka ketika seorang manager akan membentuk struktus harus memilih
secara seksama dan melewati tahapan tahapan seperti halnya
1) Proses Seleksi (selection) Organisasi memilih pegawainya bukan
secara acak. Para pelamar diproses melalui sejumlah rintangan yang
dirancang untuk membedakan para individu yang mungkin dapat berprestasi
dengan baik dari mereka yang mungkin tidak akan berhasil.3
2) Persyaratan Jabatan (role requirement) Para individu di dalam
organisasi mempunyai jabatan.Setiap pekerjaan membawa serta harapan
mengenai bagaimana si pemegang jabatan seharusnya berperilaku.
3) Peraturan, Prosedur, dan Kebijakan (rules, procedures, and
policies) Peraturan merupakan pernyataan eksplisit yang ditujukan kepada
seorang pegawai tentang apa yang harus atau tidak boleh dilakukan.
Prosedur adalah rangkaian langkah yang saling berhubungan satu sama lain
secara sekuensial yang diikuti pegawai dalam melaksanakan tugasnya.
Kebijakan adalah pedoman yang menetapkan hambatan terhadap
pengambilan keputusan yang dibuat oleh pegawai.
4) Proses pelatihan (training) Pelatihan ada yang bersifat on-the-job-
training (misalnya pemagangan, pendampingan (coaching), atau penugasan-
penugasan yang bersifat studi), ada pula yang bersifat off-the-jobtraining
(ceramah, demonstrasi, simulasi, atau instruksi terprogram).
5) Ritual (rituals) Ritual atau upacara adalah semacam “pengesahan”
bahwa seseorang menyandang status tertentu 4
3
organisasi berbeda dengan sang ,amajer yang bisanya mengepalai sebagian
saja, Dengan kata lain manager sebagai icon ataupun kordinator dari
bidangnya masing masing, seperti halnya perbedaan organisasi
4
Di sini, manajer akan memberi tahu bawahan apa yang harus dilakukan
dan mereka akan mengerjakannya sesuai target dan arahan. Inilah yang
menjadi perbedaan antara manajer dengan pemimpin di
perusahaan.Singkatnya, kepemimpinan mengacu pada kemampuan seorang
individu untuk mempengaruhi, memotivasi, menginspirasi, dan melibatkan
orang lain berkontribusi tanpa paksaan terhadap kesuksesan organisasi.
5
5. Pemimpin punya pengikut, manajer punya bawah
Pemimpin memiliki orang yang percaya dan mengikutinya, sedangkan
manajer mengepalai tim bentukan dari orang-orang yang bekerja untuk
mereka. Seorang pemimpin adalah sosok yang memiliki gambaran besar
tentang masa depan dan mengembangkan strategi untuk mewujudkan visi
tersebut. Kemudian ia mengomunikasikannya kepada orang lain. Seorang
pemimpin yang baik tidak hanya mampu membuat orang lain memahami dan
mempercayai visi perusahaan.
Dari situ kita bisa paham bahwa seorang manager seoerti symbol dari
pemimpin,
Masalah masalh dari perusahaan biasaya muncuul dari fator eksternal
sepertihalnya kebijakan ppkm yang bisa nenurunkan kualitas sdm maupun sda,
dan masih banyak lagi
6
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
3. globalisasi
4. peraturan pemerintah
7
Setia perusahaan harus memiliki SDM yg mampu membuat keputusan dan
kebijaksanaan